Anda di halaman 1dari 51

KEAISIYIYAHAN

Oleh : Navi Agustina , ST


Wakil Ketua Aisyiyah (Kader & LPP)
‘AISYIYAH
Aisyiyah, organisasi perempuan Persyarikatan
Muhammadiyah, merupakan gerakan Islam
dan  dakwah amar makruf nahi mungkar,
yang berazaskan Islam serta bersumber pada
Al-Quran  dan Assunnah.
VISI
Visi ideal
Tegaknya agama Islam dan terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Visi Pengembangan : Tercapainya usaha-usaha


Aisyiyah yang mengarah pada penguatan
dan  pengembangan  dakwah amar makruf nahi
mungkar secara lebih berkualitas menuju
masyarakat madani, yakni masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.
MISI
Misi Aisyiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program dan kegiatan meliputi:   
1.    Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman,
meningkatkan pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam segala
aspek kehidupan.
2. Meningkatkan harkat dan martabat kaum  wanita sesuai dengan ajaran Islam.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengkajian terhadap ajaran Islam.
4. Memperteguh iman, memperkuat dan menggembirakan ibadah, serta
mempertinggi akhlak.
5. Meningkatkan semangat ibadah, jihad zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah, serta
membangun dan memelihara tempat ibadah, dan amal usaha yang lain.
6. Membina AMM Puteri untuk menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna
gerakan    Aisyiyah.
7. Meningkatkan pendidikan, mengembangkan kebudayaan, mempertuas ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menggairahkan penelitian.
8. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang
berkualitas.
9. Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan dalam bidang-bidang sosial,
kesejahteraan    masyarakat, kesehatan, dan lingkungan hidup
10. Meningkatkan dan mengupayakan penegakan hukum, keadilan, dan kebenaran
serta memupuk    semangat kesatuan dan persatuan bangsa.
11. Meningkatkan komunikasi,ukhuwah, kerjasama di berbagai bidang dan kalangan
masyarakat dalam dan luar negeri.
12. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud  dan tujuan organisasi.
SEJARAH ‘AISYIYAH
Sejarah Aisyiyah tidak bisa dilepaskan dari Muhammadiyah.
Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku
dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak
hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenar
benar nya berdasarkan Qur`an dan Hadist. Mula-mula ajaran ini ditolak,
namun berkat ketekunan dan kesabarannya, akhirnya mendapat sambutan
dari keluarga dan teman dekatnya. Profesinya sebagai pedagang sangat
mendukung ajakan beliau, sehingga dalam waktu singkat ajakannya
menyebar ke luar kampung Kauman bahkan sampai ke luar daerah dan ke
luar pulau Jawa. Untuk mengorganisir kegiatan tersebut maka didirikan
Persyarikatan Muhammadiyah. Dan kini Muhammadiyah telah ada diseluruh
pelosok tanah air.Muhammadiyah lahir 18 November 1912.
Kata ”Muhammadiyah” secara bahasa berarti ”pengikut Nabi Muhammad”.

Kyai Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah ,mendirikan kelompok


pengajian wanita yang anggotanya terdiri  para gadis-gadis dan orang-orang
wanita yang sudah tua.
Dalam perkembangannya, kelompok pengajian wanita itu diberi nama “Sapa
Tresna “.
Sejarah ‘Aisyiyah
• Sebelumnya dinamakan Fatimah, tapi tidak disetujui rapat,
akhirnya Haji Fakhrudin kemudian mengusulkan nama Aisyiyah
yang kemudian  diterima oleh rapat tersebut.
•Nama Aisyiyah dipandang lebih tepat bagi gerakan wanita ini

karena  didasari  pertimbangan bahwa perjuangan wanita yang


akan digulirkan ini diharapkan dapat meniru  perjuangan Aisyah,
isteri Nabi Muhammad, yang selalu membantu Rasulullah dalam
berdakwah.
•Peresmian Aisyiyah dilaksanakan bersamaan peringatan Isra'

Mi'raj Nabi Muhammad pada  tanggal 27 rajab 1335 H,


bertepatan 19 Mei 1917 M.
•Peringatan Isra' Mi'raj tersebut merupakan peringatan yang

diadakan Muhammadiyah untuk  pertama kalinya. Selanjutnya,


K.H. Mukhtar memberi bimbingan administrasi dan organisasi,
sedang untuk bimbingan jiwa keagamaannya dibimbing
langsung oleh KHA. Dahlan.
Kyai Haji Ahmad Dahlan
Nyai Walidah
Dasar Gerakan
QS AN NAHL 97

‫صالِ ًحا ِم ْن َذ َك ٍر أَ ْو أُ ْنثَ ٰى َوهُ َو ُم ْؤ ِم ٌن فَلَنُحْ يِيَنَّهُ َحيَاةً طَيِّبَةً ۖ َولَنَجْ ِزيَنَّهُ ْم‬
َ ‫َم ْن َع ِم َل‬ 

‫ون‬َ ُ‫أَجْ َرهُ ْم بِأَحْ َس ِن َما َكانُوا يَ ْع َمل‬


Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik


laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan.
Perkembangan A’isyiyah
19 Mei 1917 atau 27 Rajab 1335 Aisyiyah berdiri
1919, Aisyiyah merintis pendidikan dini untuk anak-anak dengan nama Frobel, yang
merupakan Taman Kanan-Kanak pertama kali yang didirikan oleh Aisyiyah,
selanjutnya bernama TK Asiyiyah Bustanul Athfal
1923 :Gerakan pemberantasan kebodohan yang menjadi salah satu pilar perjuangan
Aisyiyah dicanangkan dengan mengadakan pemberantasanbuta huruf pertama kali,
baik buta huruf arab    maupun latin Dalam kegiatan ini    para peserta yang terdiri
dari para gadis dan ibu- ibu rumah tangga belajar bersama dengan
tujuan   meningkatkan pengetahuan dan peningkatan partisipasi perempuan dalam
dunia publik.
1926 : Aisyiyah mulai menerbitkan majalah organisasi yang diberi nama Suara
Aisyiyah, yang awal berdirinya menggunakan    Bahasa Jawa. Melalui majalah bulanan
inilah Aisyiyah antara lain  mengkomunikasikan semua program dan kegiatannya
termasuk konsolidasi internal organisasi.
1939 : mengalami titik kemajuan yang sangat pesat. Aisyiyah menambah Urusan
Pertolongan (PKU) yang bertugas menolong kesengsaraan umum. Oleh karena
sekolah-sekolah putri yang didirikan sudah semakin banyak, maka Urusan
Pengajaran pun didirikan di Aisyiyah. Di samping itu, Aisyiyah juga mendirikan Biro
Konsultasi Keluarga.
Demikianlah, Aisyiyah menjadi gerakan wanita Islam yang mendobrak kebekuan
feodalisme dan ketidaksetaraan gender dalam masyarakat pada masa itu, serta
sekaligus melakukan advokasi pemberdayaan kaum perempuan .
STRUKTUR ORGANISASI
Pimpinan Pusat Aisyiyah

Pimpinan Wilayah Aisyiyah

Pimpinan Daerah Aisyiyah

Pimpinan Cabang Aisyiyah

Pimpinan Ranting Aisyiyah

 33

Pimpinan Wilayah Aisyiyah /Propinsi
370 Pimpinan Daerah Aisyiyah /kabupaten
2.332 Pimpinan Cabang Aisyiyah /Kecamatan
6.924 Pimpinan Ranting Aisyiyah /Desa
Amal Usaha
1. Pendidikan : KB, TK sampai Universitas
2. Kesehatan : BKIA, Rumah Sakit
3. Kesejahteraan sosial: Panti Asuhan dll
4. Ekonomi dan pemberdayaan masyarakat
5. Ekonomi : BUEKA, Sabun Melin, dll
6. Hukum : LBH Aisyiyah
Bidang Kesehatan
Sedangkan amal usaha bidang Kesehatan berupa:
1. Rumah Sakit
2. Rumah Bersalin
3. Badan Kesehatan Ibu dan Anak
4. Balai Pengobatan dan Posyandu

Saat ini Aisyiyah telah mengelola dan mengembangkan


10 RSKIA (Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak)
29 Klinik Bersalin
232 BKIA/yandu
dan 35  Balai Pengobatan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bidang Pendidikan
1. Ratusan Kelompok Bermain/Pendidikan Anak Usia Dini,
2. 5.865 Taman Kanak-Kanak,
3. 380 Madrasah Diniyah,
4. 668 TPA/TPQ
5. 10 Sekolah Luar Biasa,
6. 14 Sekolah Dasar,
7. 5 SLTP,
8. 10 Madrasah Tsanawiyah,
9. 8 SMU,
10. 2 SMKK,
11. 2 Madrasah Aliyah,
12. 5 Pesantren Putri
13. 28 pendidikan luar sekolah.
14. Untuk pendidikan tinggi, Aisyiyah memiliki 3 Perguruan
Tinggi, 2 STIKES, 3 AKBID serta 2 AKPER di seluruh Indonesia.
Bidang Kesejahteraan Sosial
Kepedulian dan usaha-usaha pelayanan danpenyantunan bagi
kelompok masyarakat
 dhuafa/miskin
2. Pengembangan dan pemberdayaan lembaga-tembaga sosial
yang dikelola oleh Aisyiyah seperti panti asuhan, panti jompo,
balai latihan, rumah singgah, dan lain-lain.
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin di perkotaan
dan pedesaan.
4. Pelayanan korban dan penanggulangan bencana/musibah.
5. Advokasi publik yang menyangkut masalah- masalah sosial di
berbagai lapisan masyarakat.
6. Mengembangkan pola pencegahan dan pemberian bantuan
terhadap korban trafficking dan kekerasan terhadap perempuan
dan anak, dan lain-tain.
Bidang Ekonomi

1. Koperasi simpan pinjam


2. Baitul Mal wa Tamwil,
3. Toko/kios,
4. Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah
(BUEKA),
5. Home industri,
6. Kursus ketrampilan dan arisan.

Jumlah amal usaha di bidang ini mencapai


503 buah.
Bidang Dakwah
 1. Pengajian
2. Qoryah Thayyibah,
3. Kelompok Bimbingan Haji (KBIH),
4. Badan zakat infaq dan shodaqoh serta
musholla
Kerjasama
Saat ini Aisyiyiyah bekerjasama baik dengan
Pemerintah,Masyarakat, Organisasi lokal
maupun Internasional antara lain : Asia
Fondation, Global Fund,GFC, UNDP,
UNICEF,John Hopkins University untuk
mencapai misi Organisasi
Majelis dan Lembaga
1. Majelis Tabligh
2. Majelis Kesejahteraan Sosial
3. Majelis Pendidikan Dasar dan menengah
4. Majelis Kesehatan
5. Majelis Kader
6. Majelis Lingkungan Hidup
7. Majelis Hukum dan HAM
8 Lembaga Lingkungan Hidup &
Penanggulangan Bencana (LHPB)
9. Lembaga Penelitian dan Pengembangan
AISYIYAH: GERAKAN PEREMPUAN
MUSLIM BERKEMAJUAN
 Perempuan berkemajuan adalah tipikal atau model
bagi para aktivis ‘Aisyiyah.
 Dalam pandangan Islam, perempuan berkemajuan
adalah kehidupan dan derajat perempuan yang
sama mulia dengan laki-laki tanpa diskriminasi,
yang ukuran kemuliaannya terletak pada tingkat
ketakwaannya.
 Perempuan berkemajuan dalam Islam menjalankan
fungsi utama sebagai khalifah di muka bumi, seperti
halnya laki-laki. Kehidupan perempuan
berkemajuan diwarnai nilai-nilai akhlak yang utama.
STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA
BAKTI GURU TK AISYIYAH
AISYIYAH PEDULI
PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH
Penguatan Kepemimpinan PDA
Kegiatan Pelatihan Menelan Obat
(PMO) SSR TB- HIV
Peletakan Batu Pertama
Gedung Aisyiyah Kebumen
di Jl Arumbinang, dihadiri Ibu Bupati dan Wakil Bupati
Kegiatan Majlis Ekonomi
“Cooking Class”
Peresmian Klinik Usaha Keluarga
Aisyiyah di Gedung baru Aisyiyah
KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH)
AISYIYAH
Kegiatan Lembaga Penanggulangan Bencana
Aisyiyah (LHPB)
Ketua PP Aisyiyah & PP
Muhammadiyah
Motivasi Nyai Dahlan pada
Suaminya….
PHIWM DALAM AMAL USAHA
 1. AUM adalah sarana Dakwah
 2. Muhammadiyah satu-satunya Badan Hukum AUM
 3. Pimpinan AUM harus taat kepada aturan
 Persyarikatan
 4. Pimpinan AUM adalah seorang professional dan
 harus menjadi kader Persyarikatan
 5. Amanah
 6. AUM harus merupakan sarana berlomba dalam
 kebaikan yang sesuai dengan kemajuan zaman
 7. Akuntabel
 8. Siap diaudit setiap saat
 9. Pimpinan AUM harus menjadi teladan.

 Sumber Buku PHIWM


Pesan Kyai Haji Ahmad
Dahlan
Jangan sampai urusan dapur menjadi
penghalang bagi urusan kemasyarakatan.'

Anda mungkin juga menyukai