Anda di halaman 1dari 18

A. Organisasi Otonom (ORTOM) Muhammadiyah.

a. Pengertian
Kata otonom terdiri dari dua kata yaitu oto dari kata auto yang berarti sendiri
dan kata nom dari asal kata nomos yang berarti pengaturan. Jadi kata otonom
memiliki arti mengatur diri sendiri. Organisasi otonom dalam Muhammadiyah
mempunyai pengertian organisasi-organisasi di dalam persyarikatan
Muhammadiyah yang diberi hak untuk mengatur dan mengurusi dirinya sendiri
dengan tidak menyimpang dari peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ada
pada induk atau pusat organisasi yakni Muhammadiyah.
Secara formal, Muhammadiyah memilki beberapa organisasi otonom (ortom)
seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
(IMM), Nasyiatul Aisyiyah (Nasyiah), Pemuda Muhammadiyah, Tapak Suci
Putera Muhammadiyah, Aisiyyah dan Hizbul Wathan HW. Kesemuanya itu
adalah organisasi kader yang menjadi pelangsung dan penerus Muhammadiyah
disamping setiap ortom mempunyai ciri-ciri khusus masing-masing (Asrofie
2002: 74).
b. Nama-nama Organisasi Otonom dalam Muhammadiyah
Adapun ortonom-ortonom yang ada didalam Muhammadiyah berjumlah 7
(tujuh) organisasi otonom, yakni:
1. Aisyiyah
Kata Aisyiyah berasal dari bahasa Arab, diambil dari nama istri Nabi
Muhammad SAW. Aisyah putri dari Khalifah Abu Bakar Ash Siddiq,. Khalifah
Islam yang pertama, Yah didalam bahasa Arab adalah yah nisbah yang
artinya membangsakan. Jadi Aisyiyah artinya pengikut Siti Aisyah r.a yang
berusaha mencontoh dan meneladani cara-cara hidup siti Aisyah r.a.
Aisyiyah didirikan pada tanggal 27 Rajab 1335 H/22 April 1917 M.
Secara historis diketahui bahwa awal berdirinya Muhammadiyah K.H.A
Dahlan menyelenggarakan pengajian yang jamaahnya terdiri dari laki-laki

1
dan wanita. Seiring perjalanan waktu ternyata anggota pengajian tersebut
semakin bertambah. Realita tersebut mendorong Nyai Dahlan bernama
Sudalmiyah untuk memisahkan pengajian antara bapak-bapak dan ibu-ibu.
Maka kemudian terbentuklah jamaah penajian khusus ibu-ibu yang diberi
nama jamaah pengajian Sopo Tresno pada tahun 1914.
Sebagai sebuah Jemaah pengajian Sopo Tresno tidak hanya
mengadakan kajian-kajian keislaman tetapi juga mengadakan amal usaha
pertolongan untuk kesejahteraan anggota-anggota pengajian, menyantuni
anak yatim dan fakir miskin, dan amal usaha-usaha yang lainya yang kian hari
kian bertambah. Dengan perkembangan yang sedemikian pesat itulah maka
pada tanggal 22 April 1917 M Aisyiyah secara resmi dideklarasikan sebagai
pergerakan wanita dalam Muhammadiyah, dengan Nyai Ahmad Dahlan
sebagai pendirinya.
a. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan Aisyiyah adalah sama dengan rumusan mksud dan
tujuan Muhammadiyah, yaitu: Menegakkan dan menjunjung tinggi
agama islam sehingga terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-
benarnya. Kendati demikian sebagai ortom didalam Muhammadiyah
gerakan Aisyiyah memiliki tugas-tugas yang lebih spesifik :
Membimbing kaum wanita kearah kesadaran beragama Islam dan
berorganisasi.
Manghimpun anggota-anggota Muhammadiyah wanita serta
menyalurkan dan mengembirakan amalan-amalan Islam.
Berdasarkan kedua hal diatas maka Aisyiyahh di dalam sejarahnya
telah menyelenggarakan, membimbing dan mengembangkan amal
usaha sebagai berikut :
Mendirikan TK ABA (Aisyiyah Busthanul Athfal)

2
Mendirikan sekolah perawatan bidan Aisyiyah dan penyuluhan
dukun bayi
Mendirikan BKIA (Blai Kesehatan Ibu dan Anak) dan poliklinik
Mendirikan panti asuhan puteri
Mendirikan mushollah khusus waniita
Membimbing dan mendidik puteri remaja Islam di dalam Nasyiatul
Aisyiah (Nasyiah)
Berbusana Muslimah
Aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi kewanitaan lainnya baik
bertaraf nasional ataupun internasional
Kerja sama dengan instansi pemerintah ataupun swasta yang
berkaitan dengan Keluarga Berencana (KB).
a. Lambang Aisyiyah
Lambang Aisyiyah adalah sama dengan lambang
Muhammadiyah dengan kekecualian, kalau lambang
Muhammadiyah di tengah-tengah matahari bertuliskan
Muhammadiyah dengan huruf Arab, maka lambang Aisyah
juga berupa matahari yang tengah-tengahnya bertuliskan
nama Aisyiyah dengan memakai huruf Arab pula. Sedangkan
maksudnya sama dengan lambang Muhammadiyah.
2. Nasyiatul Aisyiyah
Nasyiatul Aisyiyah berasal dari Arab terdiri dari dua kata yaitu Nasyiaah yang
artinya tunas dan Aisyiyah sebagai gerakan wanita dalam Muhammadiyah
(pengikut Aisyah RA isteri Nabi saw). Artinya Nasyiatul Aisyiyah adalah
organisasi remaja puteri yang dipersiapkan untuk menjadi bibit Aisyiah yang
akan meneruskan dan menyempurnakan amal usaha Aisyiah.
1919 di Kauman Yogyakarta Sekitar tahun berdiri suatu perkumpulan
khusus anak-anak puteri yang diberi nama Siswa Proyo Wanito (SPW).

3
Perkumpulan ini dimaksudkan untuk mendidik dan melatih puteri-puteri
Islam di ruar rumah tangga dan sekolah dengan berbagai bentuk kegiatan
seperti latihan piano (tabligh), latihan memimpin rapat, pengetahuan agam
sholat jamaah, kerajinan rumah tangga dan kewanitaan lainnya. Pada
perkembangannya berikutnya tepat pada tahun 193 SPW menjadi bagian
dari urusan Aisyiah dan namanya diganti menjadi Nasyiatul Aisyiah. Sejak
saat itu Nasyiatul Aisyiah berdiri di setiap cabang Muhammadiyah di seluruh
Indonesia. Dan pada tahun 1965 yaitu pada muktamar Muhammadiyah ke-36
Nasyiatul Aisyiah diberi wewenang untuk mengurus ruah tangganya sendiri
yaitu diberi hak otonom.
a. Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan didirikannya Nasyiatul Aisyiah tercantum dalam pasal
4 Anggaran Dasar yang berbunyi Terbentuknya pribadi-pribadi puteri Islam
yang berguna bagi agama, bangsa dan Negara serta menjadi pelopor,
pelangsung dan penyempurna gerakan Muhammadiyah
Adapun kegiatan Nasyiatul Aisyiyah antara lain :
a. Mengingatkan pendidikan dan pengajaran agama Islam baik teori
maupun praktiknya.
b. Pendidikan kerumah tanggaan seperti memasak, menjahit, memelihara
kebun
c. Pelajaran kesenian seperti menyanyi menari khususnya anak berusia 4-10
tahun
d. Pendidikan budi pekerti dan akhlaq mulia khususnya untuk anak 11-15
tahun
e. Pelajaran ilmu kesehatan dan kebinanan
f. Kursus tentang keorganisasian dan keputrian lainnya

4
b. Lambang Nasyiatul Aisyiyah
Lambang Na dibuat oleh KH Siradj Dahlan yang
berupa seuntai padi yang berisi 12 butir pada,
berdaun empat warna hijau, ditegakkan di atas pita
yang bertuliskan semboyan huruf arab yang
berbunyi Al-Birru matittaqo yang artinya
kebaikan untuk orang yang bertaqwa.
Adapun makna lambing Na:
a. Padi : maknanya adalah semakin berisi semakin menunduk, bahwa anggota
Na semakin memperoleh ilmu pengetahuan semakin menjadi manusia yang
taat dan tunduk kepada hukum-hukum agama dan peraturan yang berlaku
serta jauh dari sifat sombong dan takabur.
b. 12 butir padi : Setiap anggota Na akan berbuat kebajikan sepanjang tahun
yang bulannya berjumlah dua belas. Mengandung maksud dan gambara 12
sahabat Nabi Isa AS yang terkenal dengan sebutan kaum Hawariy yang
berikrar dengan mantap untuk menolong nabi Isa AS dalam menegakkan
agama Allah (Islam) ketika mereka ditanya nabi Isa AS. Diharapkan agar
semangat berjuang Na pun demikian mantapnya
c. Makna empat daun sepasang ke atas dan sepasang menghadap ke bawah
memilikki makna patah tumbuh hilang berganti di sini bahkan berarti
sebelum patah sudah siap berganti, artinya Na siap menjadi pewaris
perjuangan yang telah dilaksanakan orang tuanya yaitu memperjuangkan
kebenaran agama Islam di tengah-tengah masyarakat selama hayat
dikandung badan.
d. Makna semboyan tulisanArab A-birru Manittaqo petikan dari surat Al-
Baqarah : 189 adalah kemuliaan seseorang itu terletak pada taqwanya orang-
orang bertaqwa.

5
3. Pemuda Muhammadiyah
Disamping Siswo Proyo Wanito yang kemudian menjadi Nasyiatul Aisyiyah
juga bersamaan dengan waktunya terdapat perkumpulan Siswo Proyo Proyo
(SPP), khususnya bagi laki-laki. Kedua perkumpulan ini saling bantu membantu
dan bekerja sama dalam hal melakukan kegiatan.
Tahun 1918 KHA. Dahlan sering bertabligh ke Solo dan memimpin
perkumpulan STAF (Siddiq, Tabligh, Amanah, dan Fathanah) yang didirikan
jamaah di sana. Sekali waktu beliau lewat didepan istana Mangkunegara, dan
sempat melihat barisan pemuda pemudi dengan pakai seragam yang rapi dan
menawan. Mereka itu sesungguhnya adalah para pemuda pemudi yang
bergabung dalam panduan IPO milik KGPA Mangkunegara.
Sepulang dari Solo, KHA. Dahlan menyampaikan pemikiran beliau akan
perlunya anak Muhammadiyah dididik secara kepanduan untuk membina
mental, fisik serta mendidik disiplin mereka. Untuk melaksanakan maksud
tersebut, KHA. Dahlan mengumpulkan guru-guru Muhammadiyah dan
menceritakakn apa yang telah beliau lihat. Dalam beberapa hari saja guru dan
murid-murid Muhammadiyah telah lengkap berpakaian seragam kepanduan.
Dan pada tahun 1918 secara resmi berdirilah Pemuda Muhammadiyah.
Selanjutnya, atas usul KHR. Hajid, maka kepanduan tersebut dirumah namanya
dengan Hizbul Wathan yang disingkat dengan HW.
Dalam perkembangan Muhammadiyah, setelah Muhammadiyah emakin
meluas, maka semakin tambah pula anak-anak dan pemuda dalam kalangan
Muhammadiyah yang perlu tempat pendidikan di luar asuhan rumah tangga
dan sekolah. Dan suatu kenyataan pula bahwa ternyata gerakan HW kurang
memenuhi kebutuhan disebabkan banyaknya anak-anak dan pemuda yang
kkurang tertarik dengan gerakan kepanduan. Maka pada Muktamar/Kongres
Muhammadiyah ke-21 tahun 1932 di Makasar. Diputuskan berdirinya
Muhammadiyah Bagian Pemuda yang dipandang lebih ruang gerakannya.

6
Pada zaman revolusi kemerdekaan, segenap kekuatan HW/Pemuda
Muhammadiyah ikut serta bersam-sama dengan segenap rakyat Indonesia
berjuang mempertahankan Negara yang baru diproklamasikan. Dan pada waktu
bangsa Indonesia menumpas Gerakan Pemberontakan PKI yang terkenal dengan
sebutan G 30 S PKI tahun 1965 Pemuda Muhammadiyah tampil dengan pasukan
jaket kuningnya yang terkenl dengan singkatan KOKAM (Komando Kesatuan Aksi
Muhammadiyah) yang cukup gagah berani dalam menumpas PKI dan atek-
ateknya di seluruh Indonesia.
Menurut Anggaran dasar Pemuda Muhammadiyah Bab I Pasal 1 ayat 2
Pemuda Muhammadiyah didirikan pada tanggal 26 Dzulhijjah 1350 Hijriyah,
bertepatan dengan tanggal 2 Mei 1932 Miladiyah.
a. Maksud dan Tujuan
Setiap organisasi otonom Muhammadiyah masing-masing memppunyai
maksud dan tujuan yang berbeda secara aktifitas dan sama tujuannya, yaitu
sebagai gerakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar. Pemuda
Muhammadiyah memiliki maksud dan tujuan yang terdapat dalam anggaran
dasarnya Bab II Pasal 2, yakni; menghimpun, membina, dan menggerakan potensi
pemuda Islam serta meningkatkan perannya sebagai kader untuk mencapai
tujuan Muhammadiyah.
b. Lambang Pemuda Muhammadiyah
Lambang ini hasil pemikiran H. Sarbini atau
lebih dikenal dengan Pak Bini, salah seorang pemimpin
kepanduan H.W. dan selanjutnya dijadikan lambang
Pemuda Muhammadiyah. Pemuda Muhammadiyah
mempunyai lambang setangkai kuncup melati dengan
dua daun di atas pita , bersemboyan Fastabiqul
Khairat.
Dengan makna :

7
a. Warna Putih adalah lambang kesucian, ketulusan, dan kaikhlasan.
Warna Hijau adalah lambang kedamaian, kesuburan, kesabaran, dan
kesegaran
b. Bunga Melati ; lambang kecintaan dan keharuman. Ia mencerminkan
kepribadian Pemuda Muhammadiyh yang khas Indonesia, sebab bunga
melati adalah khas Indonesia. Tangkai bunga ; berarti Tauhid
c. Enam kelopak bunga ; Bermakna Rukun Iman
d. Lima daun bunga ; bermakna Rukun Islam
e. Dua Buah Daun ; Melambangkan Syahadatain
f. Pita ; berarti kegembiraan.
Fastabiqul Khairat ; Berlomba-lomba dalam kebaikan dan keutamaan.
4. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
Pada mulanya Muhammadiyah memandang, bahwa organisasi Pelajar
Muhammadiyah itu kurang perlu, dan mengangggap sudah cukup dengan
adanya gerakan Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah. Akan tetapi
dalam perkembangan Muhammadiyah yang semakin besar dan luas, akhirnya
ditutu adanya organisasi pelajar yang nyata-nyata akan menjadi pelopor,
pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah.
Maka oleh Pimpinana Pusat Muhammadiyah dilakukan pembicaraan, dan
dibawa ke dalam Konperensi Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah yang
berlangsung pada tanggal 18-20 Juli 1960 di Yogyakarta. Dilanjutkan dan
dipertegas pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke II tahun 1960 yang
memutuskan:
a. Muktamar meminta kepada PP. Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan
Pengajaran, supaya memberikan kesempatan dan menyerahkan wewenang
pembentukan Ikatan Pelajar Muhammadiyah kepada PP. Pemuda
Muhammadiyah.

8
b. Muktamar mengamanatkan PP. Pemuda Muhammadiyah, untuk
menyusun konsep Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dari hasil pembahasan-
pembahasan Muhktamar untuk segera dilaksanakan, setelah tercapai
persesuaian pendapat dengan PP. Muhammadiyah Majelis Pedidikan dan
Pengajaran.
Dari hasil ini kemudian secara resmi pada tanggal 5 Shafar 1381
Hijriyah yang bertepatan dengan tanggal 18 Juli 1961 Miladiyah didirikan
organisasi pelajar Muhammadiyah dengan nama Ikatan Pelajar
Muhammadiyah, disingkat IPM.
Namun, seiring berjalannya waktu, pada tahun 1989 organisasi pelajar yang
diakui oleh peerintah pusat hanyalah OSIS (Organisasi Intra Sekolah). Sehingga
rencana muktamar VIII tahun 1990 di Medan batal, dan kemudian diganti
dengan silahturahi Pimpinan pada bulan Agustus 1990 di Yogyakarta. Salah satu
dari hasil silahrutahmi pimpinan ini, membentuk tim penjajakan eksistensi IPM.
Kemudian pada bulan Februari 1991, organisasi ini berubah nomenklaturalnya
menjadi Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM).
Reformasi yang terjadi di Indonesia tahin 1999, yang membuahkan atau
menghasilkan era keterbukaan dengan kata lain era demokrasi yang
sesungguhnya, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyarankan kepada
pimpinana pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Lalu pada Muktamar Ikatan
Remaja Muhammadiyah (IRM) yang berlangsung di solo pada tanggal 23-18
Oktober 2008, disepakati oleh peserta Muktamar organisasi ini kembali menjadi
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
a. Maksud dan Tujuan
Terbentuknya Pelajar Muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan trampil
dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nila-nilai ajaran islam,
sehigga masyarakat Islam yang sebenar-benarnya (Pasal 6 AD).

9
b. Lambang Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Lambang Ikatan Pelajar Muhammadiah adalah perisai segi lima berisi
runcig di bawah yang merupakan deformasi bentuk pena dengnan
jalur besar tengah runcing di bawah berwarna kuning, diapit oleh dua
jalur berwarna hijau dengan matahari bersinar sebagai keluarga
Muhammadiyah dimana tengah bulatan matahari terdapat gambar
buku dan tulisan Al-Quran surat Al Qolam Ayat 1 dan tulisan IPM di
bawah matahari. (Pasal 4 AD).
Dengan makna bahwa periai pena berarti lambang orang yang menuntut ilmu.
Warna hitam; Berarti keadilan/ketabaha/kekuatan/
Warna merah; berarti keberanian, warna putih; berarti kesucian, warna hijau;
kesuburan, dan warna kuning; berarti kesetiaan/kesatriaan/ kemulyaan tujuan.
Dengan semboyan Nu-n, wal qolmi wamaysthuru-n artinya Nuun (Tuhan sendiri
yang Maha Tahu artinya) Demi pena dan segala apa yang dituliskannya.

5. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)


Sejak tahun 1958, oleh Muhammadiyah dirasakan perlunya pembinaan para
mahasiswa muslim bagi Muhammadiyah, yang siap dan sanggup serta mampu
meneruskan cita-cita perjuangan Muhammadiyah.
Atas prakarsa Pimpinan Pusat Pemuda Muuhammadiyah di Yogyakarta,
diselenggarakan suatu kelompok belajar (study group) khusus bagi para
mahasiswa. Dari study group inilah akhirnya terbentuk suatu Departemen
Kemahasiswaan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.
Pada tahun 1962 setelah diadakan Kongres Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah di Yogyakarta disarankan agar didirikan organisasi Mahasiswa
Muahammadiyah. Kemudian pada tanggal 29 Dzulqoidah 1383 Hijriyah
bertepatan dengan 14 Maret 1964 Miladiyah resmi didirikan organisasi Ikatan

10
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), hal ini dilakukan untuk menampung aspirasi
mahasiswa dan sebagai saana dakwah Muhammadiyah di kalangan mahasiswa.
a. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
seperti yang dirumuskan dalam Anggaran Dasar (AD) IMM pasa 6 adalah
mengusahakan terbentuknya akademis Islam yang berakhlak mulia dalam
rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.
b. Lambang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Makna lambang IMM:
Bentuk perisai pena berarti lambang orang yang menuntut
Ilmu.
Berlapis tiga berarti IMM, Islam dan Ihsan atau Iman, Ilmu
dan Amalan
Warna Hitam berarti kekuatan, ketabahan, dan keabadian
Warna kuniing berarti kemuliaan tujuan
Warna hijau berarti kesejahteraan
Warna putih berarti suci
Gamabar sinar Muhammadiyah berarti Lambang Muhammadiyah
Gambar Melati berarti IMM sebagai kader muda Muhammadiyah
Tulisan dalam Pita Fastabiqul Khairat, berarti berlomba-lomba dalam
kebijakan
Tulisan IMM berarti singkatan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Dengan semboyan Billahi fii sabilil haq, fastabiqul khairat.
6. Tapak Suci Putra Muhammadiyah
Organisasi ini adalah Perguruan Seni Beladiri Indonesia Pencak Silat bernama
Tapak Suci Putera Muhammadiyah disingkat Tapak Suci. Yang didirikan di
Yogyakarta pada tanggal 10 Dzulhijjah 1383 Hijriyah bertepatan dengan tanggal
31 Juli 1963 Miladiyah.

11
Organisiasi ini bergerak dibidang olahraga, dan juga memiliki misi dakwah Islam
amar makruf nahi munkar. Hal ini dilakukan oleh Muhamamdiyah sebagai
sarana dakwah pada bidang seni beladiri, yang tidak ada unsur syirik dan murni
olahraga.
a. Maksud dan Tujuan
Adalah dalam rangka mncapai tujuan nasional sebagai yang
termaktub dalam pembukaan UUD 1945, dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Tapak Suci menetapkan:
1. Mendidik dan membina ketangkasan dan ketrampilan pencak silat
sebagai seni beladiri Indonesia
2. Memelihara kemurnian pencak silat sebagai seni beladiri Indonesia
yang sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam, sebagai budaya
bangsa yang luhur dan bermoral.
3. Mendidik dan membina anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah.
4. Melalui seni beladiri menggembirakan dan mengamalkan Dakwah
Amar Maruf nahi Munkar dalam usaha mempertingi ketahanan
Nasional.
b. Lambang Tapak Suci Putra Muhammadiyah
Bentuk bulat, artinya bertekad bulat.
Berdasar biru artinya keagungan.
Bertepi hitam kekal dan abadi melambangkan sifat
Allah SWT.
Bunga Mawar artinya keharuman
Warna merah artinya keberanian
Daun kelopak hijau, artinya Kesempurnaan,
Bunga melati putih artinya kesucian Jumlah sebelas
artinya Rukun Islam dan rukun Iman
Tangan Kanan putih artinya keutamaan

12
Terbuka artinya kejujuran
Berjari Rapat artinya keeratan
Ibu jari tertekuk artinya kerendahan hati
Sinar matahari kuning artinya Putera Muhamadiyah
Keseluruhan lambang tersimpul dengan nama Tapak Suci bertekad bulat
mengagungkan asma llah SWT. Yang kekal dan abadi, dengan keberanian
menyerbakkan keharuman dengan kesempurnaan dengan kesucian
memurnikan rukun Islam dan rukun Iman, serta mengutamakan keeratan dan
kejujuran dengan kerendahan hati.
7. Hizbul Wathan Muhammadiyah
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan disingkat HW adalah suatu organisasi
otonom di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan di Yogyakarta
pada tanggal 1336 H (1918 M).
a. Maksud dan Tujuan
HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan
pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi
serta berakhlak karimah, dengan tujuan terwujudnya pribadi muslim yang
sebenar-benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, umat, dan bangsa.
b. Lambang Hizbul Wathan Muhammadiyah
Terdiri dari :
Tulisan HW di tengah lingkaran, merupakan singkatan
Hizbul Wathan.
Dilingkari sinar Matahari, melambangkan ortom
Muhammadiyah.

13
c. Hubungan Ornom Muhammadiyah dengan Persyarikatan Muhammadiyah
Apabila memperhatikan Anggaran Dasar di setiap ornom
Muhammadiyah, maka maksud dan tujuan masing-masing ornom itu semua
adalah dalam rangka mencapai tujuan Muhamamdiyah. Artinya ornom atau
sering disebut dengan AMM (Angkatan Muda Muhamamdiyah) di dalam
gerakannya tidak boleh keluar dari alur gerakan Muhammadiyah sebagai
Persyarikatan. Namun demikian, Muhamamdiyah memberi keleluasaan bagi
setiap ornom untuk mengatur rumah tangganya sendiri atau untuk
menyusun dan mengembangkan langkah gerakannya sesuai dengan ciri
khususnya masing-masing.
d. Peran Ornom dalam Perjuangan Muhammadiyah
Salah satu tujuan Muhammadiyah mendirikan organisasi otonom (ortom)
ialah untuk menjadi kader penerus dan pelangsung Muhammadiyah sebagai
organisasi gerakan Islam dengan dakwah amar maruf nahi munkar untuk
mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Disamping itu, masing-masing ortom secara khusus memiliki tujuan
tersendiri dan ciri gerakannya juga berbeda antara satu dengan yang lain.
Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang anggotanya terdiri dari pelajar,
mahasiswa, remaja atau pemuda, maka ciri gerakanyya lebih menyentuh
kepada aspek-aspek yang menyentuh kepentingannya pada umumnya,
misalnya turut prihatin terhadap pengaruh krisis ekonomi dan politik saat ini
yang berdampak positif bagi prilaku dikalangan muda terpelajar, yang sering
melakukan tindakan secara radikal , mengadakan tauran, kerusuhan atau
pertikaian dengan latar belakang yang memicunya. Melihat kecenderungan
seperti ini, sebagai Angkatan Muda Muhammadiyah atau sebagai generasi
muda Islam, AMM diharapkan dapat berperan memberikan solusi yang
terbaik untuk menyikapi berbagai bentuk kekerasan itu dengan kampanye
anti kekerasan atau kerusushan, agar dapat meredam tindakan radikalisme

14
massa seperti yang pernah terjadi di Ambondan sebagainya (Rais, dkk 1999:
148)
B. Amal-amal Usaha Muhammadiyah
a. Pengertian Amal Usaha Muhammadiyah
Amal Usaha Muhammadiyah adalah setiap usaha, program dan kegiatan
yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan Muhamamdiyah (AD Pasal 7),
yaitu menegakkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. (AD Pasal
6).
b. Maksud dan Tujuan Usaha Muhammadiyah
Untuk mewujudkan maksud dan tujuan, maka Muhamamdiyah
melakukan usaha-usaha sebagaimana tercantum dalam Anggaran
Rumah Tangga pasal 3, yaitu: Usaha Muhammadiyah yang diwujudkan
dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan meliputi:
1. Menanamkan keyakinan, memperalam dan memperluas
pemahaman, meningkatkan pengalaman, serta menyebarluaskan
ajaran islam dalam berbagai aspek kehidupan.
2. Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam dalam
berbagai aspek kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan
kebenarannya.
3. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf,
shadaqah, hibah, dan amal shalih lainnya.
4. Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumberdaya manusia
agar berkemampuan tinggi serta berakhlak mulia.
5. Memajukan dan memperbarui pendidikan dan kebudayaan,
mengembangkan illmi pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
meninngkatkan penelitian.
6. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan kearah perbaikan
hidup yang berkualitas.

15
7. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
8. Memelihara, mengembangkan, dan mendayagunakan sumberdaya
alam dan lingkungan untuk kesejahteraan.
9. Mengembangkan komunikasi, ukhuwah, dan kerjasama dalam
berbagai bidang dan kalangan masyarakat dalam dan luar negeri.
10. Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktif dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
11. Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas anggota sebagai
pelaku gerakan.
12. Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana untuk
mensukseskan Gerakan.
13. Mengupayakan penegakkan hokum, keadilan, dan kebenaran serta
meningkatkan pembelaan terhadap masyarakat.
14. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan
Muhammadiyah. (AD dan ART 2005: 30-31).
c. Macam-macam Amal Usaha Muhammadiyah
Sebagai wujud dari usaha-usaha tersebut, Muhammadiyah mempunyai
amal usaha yang meliputi :
a. Dalam Bidang Pendidikan
Pada bidang ini amal Muhammadiyah meliputi pendidikan umum dari
TK sampai perguruan tinggi maupun pendidikan agama dari TK,
MI, Madrasah Diniyah, Tsanawiyah , Aliyah, Mualimin, Mualimat,
Pondok-pondok Pesantren sampai Institut Agama Islam.
b. Dalam Bidang Keagamaan
Muhammadiyah mengelola ribuan masjid yang tersebar di seluruh
penjuru air, baik berada di Ranting maupun di lingkungan perguruan
Muhammadiyah, selain itu Muhammadiyah juga membina pengajian
dalam rangka pemahaman dan pemurnian agama Islam.

16
c. Dalam Bidang Sosial
Dalam rangka partisipasi pada kegiatan social, Muhammadiyah
mendirikan dan mengelola Panti-panti Asuhan serta mengadakan
gerakan penyantunan terhadap anak-anak miskin di Ranting dan
Cabang Muhammadiyah.
d. Dalam Bidang Kesehatan
Sebagai bentuk pelayanan umat dalam bidang kesehatan,
Muhammadiyah mendirikan dan mengelola Rumah Sakit, Balai
Pengobatan dan Rumah Bersalin. Di samping itu, diorganisir juga dana
kesehatan bagi warga Muhammadiyah dengan prinsip yang sehat
menolong orang sakit.
e. Dalam Bidang Ekonomi
Berkaitan dengan masalah ekonomi, Muhammadiyah mengelola
badan-badan usaha tertentu, memiliki lahan-lahan pertanian,
mendirikan dan mengelola lembaga-lembaga keuangan Bank
perkriditan Rakyat dan Baitul Mal Wat-Tamwil Muhammadiyah.
f. Dalam Bidang Informasi
Dalam rangka menggalakkan kegiatan dakwah melalui media cetak,
Muhammadiyah mengelola beberapa lembaga penerbitan, seperti
Suara Muhammadiyah, Bulletin dan sebagainya.
Masih banyak lagi amal usaha Muhammadiyah yang bersifat lokal di
daerah tertentu seperti pelayanan ibadah haji dan sebagainya. (Nashir
1994:129)

17
18

Anda mungkin juga menyukai