strukturnya senyawa yang diperoleh dari hasil pergantian gugus OH dalam rumus struktur
RCOOH oleh gugus NH2, -OR, atau OOCR. Dalam derivat asam karboksilat ini lebih spesifik
membahas halida asam, anhidrida asam, ester, amida, dan nitril. Semua turunan asam karboksilat
mempunyai gugus fungsi asil (RCO-) atau aroil (ArCO-) dan bila dihidrolisis menghasilkan
asam karboksilat. Oleh karena itu adanya gugus karbonik menyebabkan turunan asam
karboksilat bersifat polar, dan kepolaran ini yang berpengaruh terhadap sifat-sifat yang ada pada
turunan asam karboksilat.
Akan diperoleh :.
b) Pembuatan Anhidrida
Salah satu pengeculian, anhidrida asam tidak dapat dibentuk langsung dari asam
karboksilat induknya, tapi harus dibuat dari derivat asam karboksilat yang lebih reaktif. Ada dua
cara pembuatan anhidrida, yang pertama menggunakan klorida asam dan suatu karboksilat. Yang
kedua dengan mengolah asam karboksilat dan anhidrida asam asetat, reaksinya reversibel. Letak
kesetimbangan dapat di geser ke kanan dengan menyuling asam asetat segera setelah asam ini
terbentuk.
c) Reaksi Anhidrida
Anhidrida asam tidak bereaksi dengan natrium klorida atau natrium bromida hal ini karena ion
halida merupakan basa yang lebih lemah dari pada ion karboksilat.
Karena dengan adanya ion halida sebagai basa yang lebih lemah, akan mengusir substituen dari
intermediate tetrahedral.
Anhidrida asam bereaksi dengan alkohol membentuk ester dan suatu asam karboksilat, dengan
air membentuk dua karboksilat yang sama dan dengan amina membentuk suatu amida dan ion
karboksiat. Dalam setiap reaksi, adanya nukleofil akan dilepaskan proton karena merupkan basa
yang lebih kuat dari pada ion karboksilat. Pada reaksi antara amina dengan anhidrida, dua
senyawa ekuivalen dari amina atau satu amina ditambah dengan amina tersier seperti piridin
harus digunakan untuk bereaksi dengan proton yang dihasilkan dari reaksi.
Pertama:
Setiap reaksi pada awalnya akan menghasilkan gas hidrogen klorida hidrogen berasal dari gugus -NH2, dan klorin
berasal dari etanoil klorida . Komponen lain yang tersisa semuanya bergabung menjadi satu struktur.
Tetapi amonia dan amina adalah asam, dan bereaksi dengan hidrogen klorida menghasilkan sebuah garam.
Sehingga tahapan kedua dari reaksi adalah:
Amida mengandung sebuah gugus -CONH2. Dalam reaksi antara anhidrida etanoat dengan amonia, amida yang
terbentuk disebut etanamida.
(wintergreen)
Suatu ester bereaksi dengan alkohol membentuk ester baru dan alkohol baru. Ini merupakan
contoh reaksi alkoholisis. Reaksi alkoholisis tertentu ini disebut juga reaksi transesterifikasi
sebab satu ester dirubah menjadi ester lain.
Hidrolisis dan alkoholisis dari suatu ester merupakan reaksi sangat lambat sebab air dan alkohol
merupakan nukleofil lemah dan ester memiliki gugus pergi yang sangat basa. Hidrolisis dan
alkoholisis ester dapat dikatalisis dengan asam. Kecepatan hidrolisis dapat ditingkatkan dengan
ion hidroksida dan kecepatan alkoholisis dapat ditingkatkan dengan basa konjugasi (RO) dari
alkohol reaktan.
Ester juga bereaksi dengan amina membentuk amida. Reaksi dengan amina mengubah satu
senyawa menjadi dua senyawa yang disebut aminolisis. Sebagai catatan bahwa aminolisis dari
ester membutuhkan hanya satu ekuivalen amina, tidak seperti aminolisis dari suatu asil halida
atau asam anhidrida, yang membutuhkan dua ekuivalen.
Reaksi dari ester dengan amina tidak selambat reaksi dari ester dengan air dan alcohol, sebab
amina merupakan nukleofil yang lebih baik. Ini merupakan keuntungan sebab kecepatan reaksi
dari reaksi ester dengan amina tidak ditingkatkan dengan asam atau HO atau RO.
4. Amida
Amida adalah senyawa yang sangat tidak reaktif, karena protein terdiri dari asam amino
yangdihubungkan oleh ikatan amida. Amida tidak bereaksi dengan ion halida, ion karboksilat,
alkohol, atau air karena dalam setiap kasus, nukleofil yang masuk adalah basa lemah darigugus
pergi amida.
Amida dapat bereaksi dengan air dan alkohol jika campuran reaksi dipanaskan
dalam suasanaasam.
Teori orbital molekul dapat menjelaskan mengapa amida yang tidak reaktif. Amida memiliki
kontributor resonansi penting di mana saham nitrogen satu pasangan dengan karbon karbonil,
orbital yang berisi pasangan bebas tumpang tindih orbital kosong dari gugus karbonil.
Keadaan tumpang tindih menurunkan energi-satu pasangan itu bukan basa atau nukleofilik-dan
menimbulkan energi dari orbital gugus karbonil, sehingga kurang reaktif terhadap
nukleofil. Amida dengan kelompok NH2 bisa didehidrasi dengan sebuah nitril. Reagendehidrasi
umumnya digunakan untuk tujuan ini adalah P2O5, POCl3, dan SOCl3.
Ketika amida dihidrolisis dalam kondisi asam, proton asam dari karbonil oksigen, meningkatkan
kerentanan karbon karbonil untuk menyerang nukleofilik. Serangan nukleofilik oleh air pada
karbon karbonil menyebabkan senyawa intermediet tetrahedral I, yang berada dalam
kesetimbangan dengan bentuk bukan protonnya, intermediet tetrahedral II. Reprotonasidapat
terjadi baik pada oksigen untuk reformasi intermediet tetrahedral I atau pada nitrogen untuk
membentuk intermediet tetrahedral III. Protonasi pada nitrogen disukai karena
kelompok NH2 tersebut merupakan basa yang lebih kuat daripada kelompok OH. Dari dua
kemungkinan gugus pergi pada kelompok intermediet tetrahedral III (-
OH dan NH3), NH3 adalah basa lemah, sehingga dilepas, membentuk asam karboksilat sebagai
produk akhir. Karena reaksi dilakukan dalam larutan asam, NH3 akan terprotonasi setelah
diusir dari intermediet tetrahedral. Hal ini mencegah terjadinya reaksi berkebalikan.
Mekanisme hidrolisis amida dengan katalis asam :
Mengapa amida tidak dapat dihidrolisis tanpa katalis? Dalam reaksi tanpa katalis, amida tidak
terprotonasi. Oleh karena itu, air, yang sangat miskin nukleofil, harus menyerang amida netral
yang jauh lebih rentan terhadap nukleofilik daripada serangan dari amida terprotonasi. Selain itu,
kelompok dari intermediat tetrahedral tidak terprotonasi dalam reaksi tanpa katalis. Oleh karena
itu, -OH adalah gugus pergi dari tetrahedral menengah-karena OH merupakan basayang lemah
dari NH2 amida reformasi tersebut. Sebuah amida bereaksi dengan alkohol dalam suasana asam
untuk alasan yang sama akan bereaksi dengan air dalam suasana asam.
Senyawa yang berhubungan dengan amida:
Barbiturat : Biasa dipakai sebagai sedatif (pemenang), adalah amida siklik yang mempunyai
berbagai substituen pada satu karbon.
Urea : Digunakan pupuk dan bahan dasar untuk sintesis polimer dan obat-obatan, termasuk
barbiturat. Senyawa yang mendekati yaitu karbamat, senyawa yang mengandung gugus amida-
ester, didapat dalam obat-obatan dan insektisida.
5. Poliamida
Contoh poliamida yang paling penting ialah protein. Contoh poliamida yang dibuat
manusia ialah poliamida sintetik nilon6,6 yang dibuat dari asam adipat (suatu dwi asam) dan
heksametilenadiamina (suatu diamida) seperti rekasi pada poliester.
6. Nitril
Nitril merupakan senyawa organik yang mengandung rangkap 3 antara atom karbon dan
nitrogen. Gugus fungsional dalam nitril adalah gugus siano.
a) Tata nama nitril
Dalam sistem IUPAC, banyaknya atom karbon menentukan induk alkananya, nama alkana itu
diberi akhiran nitril. Pemberian nama dengan menggantikan imbuhan asam at menjadi akhiran
nitril, atau onitril.
b) Reaksi Nitril
Nitril dapat dihidrolisis dengan memanaskannya dengan asam atau basa berair.
D. Reaksi Yang Melibatkan Derivat Asam Karboksilat dalam Industri
Asam format(HCOOH) :untuk koagulasi lateks, penyamakkan kulit, industri tekstil, dan
fungisida.
Asam asetat (CH3-COOH) : sintesis anhidrat asam asetat, ester, garam, zat warna, zat wangi,
bahan farmasi, plastik, serat buatan, selulosa dan sebagai penambah makanan.
Penggunaan Amida :
Formamida berbentuk cair, sebagai pelarut.
Untuk identifikasi asam yang berbentuk cair.
Untuk sintesis nilon.
Penggunaan Ester :
Sebagai pelarut, butil asetat (pelarut dalam industri cat).
Sebagai zat wangi dan sari wangi.
Derivat asam karboksilat merupakan turunan asam karboksilat, dimana ditinjau dari
strukturnya senyawa yang diperoleh dari hasil pergantian gugus OH dalam rumus struktur
RCOOH oleh gugus NH2, -OR, atau OOCR. Dalam derivat asam karboksilat ini lebih spesifik
membahas halida asam, anhidrida asam, ester, amida, dan nitril. Semua turunan asam karboksilat
mempunyai gugus fungsi asil (RCO-) atau aroil (ArCO-) dan bila dihidrolisis menghasilkan
asam karboksilat. Oleh karena itu adanya gugus karbonik menyebabkan turunan asam
karboksilat bersifat polar, dan kepolaran ini yang berpengaruh terhadap sifat-sifat yang ada pada
turunan asam karboksilat.
Dan perlu diketahui bahwa semua derivat mengandung gugus asil, RCO-, kecuali nitril.
Dalam derivat asam karboksilat mengandung gugus pergi yang terikat pada karbon asil,
sedangkan aldehida dan keton tidak. Biasanya reagensia mengadisi pada gugus karbonil dari
keton atau aldehida, tetapi mensubstitusi pergi tersebut dalam derivat asam.
c)Reaksi Anhidrida
Asam anhidrida mengalami reaksi yang sama seperti pada asam halida, tetapi reaksinya
lebih lambat. Mekanisme untuk reaksi substitusi nukleofilik dari anhidrida sama dengan reaksi
untuk asam halida.
Reaksi dengan alkohol atau fenol
4. Amida
Amida merupakan turunan dari asam karboksilat yang paling tidak reaktif, amida yang
paling penting adalah protein. Suatu amida diberi nama dari asam karboksilat dengan mengganti
akhiran oat atau -at dari nama asamnya dengan akhiran amida.
IUPAC: metanamida etanamida
trivial: formamida asetamida
Amida bereaksi dengan mikrofili / dihidrolisis dengan air
reaksi ini berlangsung lambat, sehingga diperlukan pemanasan yang lama atau dengan katalis
asam atau basa.
Amida dapat direduksi oleh litium aluminium hibrida akan menghasilkan amina.
Senyawa yang berhubungan dengan amida:
1) Barbiturat
Biasa dipakai sebagai sedatif (pemenang), adalah amida siklik yang mempunyai berbagai
substituen pada satu karbon.
2) Urea
Digunakan pupuk dan bahan dasar untuk sintesis polimer dan obat-obatan, termasuk
barbiturat. Senyawa yang mendekati yaitu karbamat, senyawa yang mengandung gugus amida-
ester, didapat dalam obat-obatan dan insektisida.
5. Poliamida
Contoh poliamida yang paling penting ialah protein. Contoh poliamida yang dibuat
manusia ialah poliamida sintetik nilon6,6 yang dibuat dari asam adipat (suatu dwi asam) dan
heksametilenadiamina (suatu diamida) seperti rekasi pada poliester.
6. Nitril
Nitril merupakan senyawa organik yang mengandung rangkap 3 antara atom karbon dan
nitrogen. Gugus fungsional dalam nitril adalah gugus siano.
a) Tata nama nitril
Dalam sistem IUPAC, banyaknya atom karbon menentukan induk alkananya, nama
alkana itu diberi akhiran nitril. Pemberian nama dengan menggantikan imbuhan asam at
menjadi akhiran nitril, atau onitril.
IUPAC: etananitril benzenakarbonitril
trivial: asetonitril benzinitril
b) Reaksi Nitril
Nitril dapat dihidrolisis dengan memanaskannya dengan asam atau basa berair.