Anda di halaman 1dari 8

Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Kesehatan Seksual dan Reproduksi Vol. 1,


No. 1, Jan 2022, Halaman 7-14

Peran Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Pasca Sectio


Kaisarea
Adinda Putri Sari Dewi1 , Nuning Juni Setianingsih1 , Siti Maesaroh1 , Umi Sulasih1 , Wulan
Rahmadhani1* , Eka Novyriana1
1Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gombong

*Penulis koresponden : wulannnnn02@gmail.com

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Latar Belakang: Sectio Caesarea (SC) adalah suatu tindakan pembedahan


Sejarah artikel yang dilakukan dengan memberikan sayatan pada dinding perut dan rahim
Diterima 31/12/2021
Direvisi 18/01/2022 dengan tujuan untuk membantu proses persalinan dengan mengeluarkan
Diterima 20/01/2022 janin dari rahim ibu. Tingkat pengiriman pada tahun 2018 adalah 17,6%
dari total jumlah pengiriman di Indonesia. Pada tahun 2020 terdapat 67%
pasien post SC yang dampak dari penyembuhan luka yang lama jika
Kata kunci
Sectio caesarea dilihat dari dampak kesehatan yang akan ditimbulkan adalah risiko infeksi.
Mobilisasi dini Melakukan mobilisasi dini dapat membantu proses penyembuhan luka .
Penyembuhan luka
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan merangkum
Pascapersalinan
hasil penelitian yang satu dengan yang lain mengenai mobilisasi dini
penyembuhan luka operasi pada kasus sectio caesarea . Metode :
literature review digunakan dalam penelitian ini riset. Data dari PubMed
dan google Scholar dilakukan dalam literature review ini.
Hasil: pelaksanaan mobilisasi dini sangat efektif dalam pemulihan pasca
operasi caesar. Kesimpulan: Dari semua jurnal yang telah direview dan
dijadikan literatur, ditemukan bahwa semua variabel penelitian saling
berhubungan, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
mobilisasi dini post sectio caesarea dengan proses penyembuhan luka.

1. Perkenalan
Sectio caesarea merupakan tindakan medis yang diperlukan untuk membantu persalinan dengan indikasi
tertentu, baik karena masalah kesehatan ibu maupun kondisi janin. Persalinan sectio caesarea dilakukan bila
persalinan normal tidak dapat dilakukan tetapi juga atas permintaan pasien sendiri atau doker yang ditangani [1].
Menurut Word Health Organization peningkatan sectio caesarea di negara berkembang mencapai 5-15% per
negara, salah satu negara berkembang adalah Indonesia. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2018
menunjukkan prevalensi persalinan di Indonesia dengan tindakan vaginal mencapai 81,5% dan tindakan sectio
caesarea mencapai 17,6%. Persalinan sectio caesarea dengan proporsi tertinggi di Indonesia yaitu di DKI
Jakarta sebesar 31,1% dan tindakan sectio caesarea terendah di Papua dengan total 6,7%. Untuk wilayah
Jawa Barat persalinan sectio caesarea mencapai 15,5% [2]. Salah satu penyebab langsung kematian ibu di
Indonesia terkait dengan persalina dan postpartum yaitu penyebab langsung perdarahan (27,3%), eklampsia
(24,%), dan infeksi (7,3%) [3]. Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain kekurangan
energi kronis pada kehamilan (6,6%), dan anemia pada kehamilan (40%) [4]. Persalinan dengan sectio
caesarea memiliki risiko kematian 25 kali lebih besar dibandingkan dengan persalinan pervaginam, meskipun
sectio caesarea merupakan alternatif terbaik bagi ibu yang memiliki risiko tinggi dalam proses persalinan atau
untuk menyelamatkan nyawa ibu atau janinnya. Persalinan sectio caesarea menimbulkan luka yang harus
diperhatikan derajat penyembuhan lukanya karena resiko tinggi terjadinya infeksi, ruptur uteri, dan perdarahan.
Salah satu yang berperan dalam penyembuhan luka adalah nutrisi, usia, obesitas, pengobatan, dan mobilisasi
dini yang diyakini dan terbukti dapat meningkatkan proses penyembuhan luka [6]. Jika mobilisasi dini tidak
dilakukan sesegera mungkin akan dapat menimbulkan komplikasi yaitu trombosis dan tromboemboli [7].

Mobilisasi dini pada pasien post sectio caesarea merupakan aspek penting dalam pemulihan, mobilisasi
dini dilakukan tergantung pada tidak adanya persalinan dan komplikasi postpartum. Di pos

ADINDA PUTRI SARI DEWI 7


Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Kesehatan Seksual dan Reproduksi Vol.


1, No. 1, Jan 2022, Halaman 7-14

Ibu SC diperbolehkan bangun tidur paling lama 24-48 jam setelah melahirkan untuk dianjurkan memulai
mobilisasi dini dengan miring ke kanan atau ke kiri, duduk kemudian berjalan [8]. Mobilisasi dini merupakan
salah satu faktor yang mendukung proses penyembuhan luka, mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli,
potensi penurunan kemampuan fungsional, infeksi dan sebagainya. Dalam penyembuhan luka mobilisasi dini
perlu dilakukan secara bertahap untuk mempercepat proses penyembuhan luka atau pemulihan luka pasca
operasi, dan dapat meningkatkan fungsi paru-paru, meminimalkan risiko pembentukan bekuan darah, dan juga
memungkinkan fungsi fisiologis klien penuh [8].
Tahapan mobilisasi post operasi adalah 6 jam pertama pasca operasi pasien harus baring dan hanya bisa
menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki, dan memutar ujung jari kaki serta memutar
pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan kaki. otot betis dan menekuk dan menggeser kaki. Asien
diharuskan miring ke kiri dan ke kanan selama 6-10 jam untuk mencegah trombosis dan tromboemboli. Setelah
24 jam pasien didorong untuk belajar duduk, kemudian dilanjutkan dengan berjalan [9]. Kemandirian mobilisasi
dini adalah penting, jika tidak maka akan timbul beberapa dampak yang timbul seperti: peningkatan suhu tubuh,
perdarahan abnormal, trombosis, involusi buruk, aliran darah terhambat, dan peningkatan intensitas nyeri.
Mobilisasi dini yang tidak dilakukan post SC adalah rawat inap yang lebih lama yaitu lebih dari empat hari dan
proses penyembuhan luka menjadi lambat [9]. Dampak lain yang ditimbulkan oleh keterlambatan mobilisasi dini
adalah terjadinya infeksi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan [11] didapatkan tanda-tanda infeksi
pada daerah sekitar luka karena tidak melakukan mobilisasi dini post SC. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh [12] terdapat 7 responden (16,7%) dengan luka tidak kering dan terdapat 4 responden (9,5%)
yang merasakan adanya peningkatan nyeri, teraba hangat dan kemerahan pada luka tidak menyatu. akibat tidak
melakukan mobilisasi dini post SC Hal ini didukung pada penelitian tahun 2018 dengan judul hubungan mobilisasi
dini post sectio caesarea dengan penyembuhan luka dengan metode penelitian menggunakan survey
analitik dengan pendekatan prosexial dengan jumlah responden sebanyak 40 responden mayoritas responden
yang kurang baik penyembuhan luka pasca SC adalah responden yang tidak melakukan mobilisasi dini sebanyak
13 responden (32,5%) mayoritas baik dalam penyembuhan luka [13]. Post SC responden dengan melakukan
mobilisasi dini sebanyak 14 responden (35%) hasil dalam penelitian ini mengatakan ada hubungan mobilisasi
dini post sectio caesarea dengan penyembuhan luka operasi [11].

Berdasarkan fenomena dari latar belakang di atas dan dari data penelitian sebelumnya, maka perlu
dilakukan identifikasi bagaimana hubungan mobilisasi dini dalam penyembuhan luka pada ibu post SC dengan
menganalisis dari beberapa jurnal penelitian yang terkait dengan topik dengan analisis literature review. Dengan
sumber dari beberapa jurnal penelitian, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian menggunakan Literature
Review dengan judul Peranan mobilisasi dini dalam proses penyembuhan luka pada ibu post SC.

2. Bahan dan Metode


Metode yang digunakan adalah literature review. Pada tahap pertama dimulai dengan mencari artikel
menggunakan PubMed dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah sectio
caesarea, sc, mobilisasi dini, penyembuhan luka, ibu nifas. Artikel yang diperoleh akan direview untuk
mendapatkan artikel yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Kriteria inklusi dalam pencarian artikel dipilih
berdasarkan tahun terbit yaitu rentang tahun 2017-2021 dimana subjek ibu post Sectio Caesarea. Kriteria
eksklusi pada saat pencarian artikel dipilih sesuai dengan variabel penelitian, variabel tersebut tidak dibandingkan
dengan variabel lainnya. Pencarian dilakukan sesuai kata kunci dan ditemukan artikel yang mendekati 30
pemilihan artikel selanjutnya dilakukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang akhirnya menghasilkan 20
artikel yang ditinjau.

Jurnal yang telah ditemukan kemudian ditetapkan sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yaitu
IC1: jurnal yang diterbitkan, IC2: jurnal yang diterbitkan pada tahun 2017-2021, IC3: jenis penelitian kuantitatif,
IC4: jurnal non-duplikat yang diterbitkan di Google Scholar . Setelah sesuai dengan IC1-IC4, hanya tersisa 15
artikel. Kemudian dipilih IC5 berdasarkan kesesuaian judul artikel dan abstrak dengan tujuan dari literature
review ini yaitu memiliki konten utama menyelidiki mobilisasi dini penyembuhan luka bedah pada kasus operasi
caesar dan hanya 5 jurnal yang dipilih untuk dianalisis.

8
ADINDA PUTRI SARI DEWI
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Kesehatan Seksual dan Reproduksi Vol.


1, No. 1, Jan 2022, Halaman 7-14

Strategi dalam mencari literatur dilampirkan pada


Gambar 1

Pencarian literatur:
beasiswa Google
PubMed

Hasil pencarian: (n=20)


PubMed (n=10)
Jumlah 30
10 duplikat

25 studi teks lengkap dinilai


untuk kelayakan 15 studi dikecualikan
kriteria inklusi tidak terpenuhi
:

5 studi termasuk dalam ulasan

Gambar 1. Alur Tinjauan Pustaka

Pasien pasca SC

Mobilisasi

menggerakan anggota
badan mencegah kekakuan otot dan sendi mengurangi
nyeri memperlancar peredaran darah pada luka

Pemulihan luka yang cepat

(Gambar 2. Mekanisme pemulihan luka)

9
ADINDA PUTRI SARI DEWI
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Kesehatan Seksual dan Reproduksi Vol.


1, No. 1, Jan 2022, Halaman 7-14

3. Hasil dan Pembahasan


Bagian ini dapat dibagi dengan subpos. Ini harus memberikan deskripsi singkat dan tepat tentang hasil eksperimen,
interpretasinya, serta kesimpulan eksperimen yang dapat ditarik.

3.1. Hasil
Penulis melakukan eksplorasi jurnal melalui database jurnal berdasarkan kesesuaian kriteria yang
telah ditetapkan dan kata kunci yang telah ditetapkan yaitu peran mobilisasi dini terhadap
penyembuhan luka pasca sectio caesarea.
Tabel 1. Contoh Hasil Tinjauan Pustaka
Pengarang Judul Metode Contoh Data Hasil
Teknik Analisis penelitian
Rimayanti Hubungan mobilisasi Pengambilan sampel 30 Penilaian Nilai P = 0,001
dengan proses pendekatan yang tidak disengaja responden statistik chi menunjukkan hubungan
simangunsong,
penyembuhan luka post cross sectional square mobilisasi dini dengan
julia rottie, sectio caesarea pada proses penyembuhan
minar hutauruk
luka post sectio caesarea
(Tahun 2018) GMIM Pancaran kasih
rumah sakit umum
manado

Dwi rahmawati, Korelasi mobilisasi dini menyeberang Pengambilan sampel 32 Berdasarkan Fisher
dengan penyembuhan pendekatan yang tidak disengaja responden Penilaian Exact Test diperoleh nilai
Agnes christie rinda,
luka pasca seksio bagian pasti Fisher p value 0,001 disimpulkan
marmi wahyuni
sesarea pada bahwa ada hubungan
(Tahun 2018) mobilisasi dini menyusui
RSUD Badaruddin dengan kesembuhan
Tanjung pada tahun 2017 post partus.
operasi caesar
luka

Sarah nadiya, Korelasi pasca operasi Pengambilan sampel 40 Chi Hasil chi- uji
caesar Pendekatan yang tidak disengaja responden penilaian kuadrat mobilisasi dini
Cut mutia (Tahun
(CS) lebih awal cross sectional persegi menyusui dan
2018)
mobilisasi dan penyembuhan luka
penyembuhan luka operasi tanpa gejala,
Nilai Sig
operasi di ruang obstetri 2 sisi (0,031) < (0,05),
RSUD dr. Fauziah artinya ha diterima dan
kecamatan kota juang h0 ditolak. Oleh karena
kabupaten bireuen itu, ada korelasi post SC
dini

mobilisasi dan
penyembuhan luka operasi
di ruang obstetri RSud
dr.
Fauziah bireuen.

Ferinawati, Rita Hubungan mobilisasi Menyeberang Kebetulan 32 Chi Hasil uji


dini pasca bedah sesar Pendekatan Contoh responden Penilaian statistik Chi-Square
Hartati (Tahun 2019)
dengan penyembuhan seksional persegi mobilisasi dini pasca
luka operasi di RSUD
avicenna operasi caesar dan
kecamatan kota juang penyembuhan luka
kabupaten bireuen operasi dengan nilai
Exact
Sig. 2- Sisi (0,001) <
(0,05). Artinya, Ha
diterima, tetapi H0 ditolak.

Oleh karena itu, ada


hubungan mobilisasi dini
menyusui pasca
sesarea
seksio
dengan penyembuhan
luka operasi di RSU

10
ADINDA PUTRI SARI DEWI
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Kesehatan Seksual dan Reproduksi Vol.


1, No. 1, Jan 2022, Halaman 7-14

Avicenna Bireuen di
2019.

Anindhita Hubungan mobilisasi 49 penilaian nilainya 0,000


dini dengan pendekatan responden chi square berarti < 0,05 by
yudha Pengambilan sampel total

penyembuhan jahitan cross sectional koefisien


cahyaningtyas,
pada ibu post partum korelasi sebesar
Anisa'
pasca seksio sesarea 0,854, tergolong
rahmawati kategori sangat
(0,80-1,00)
kuat
(Tahun 2020) yaitu
menyimpulkan itu
ada hubungan yang
bermakna antara
mobilisasi menyusu
dini dengan
penyembuhan jahitan
pada ibu nifas post
sectio caesarea dipku
RS
muhammadiyah
karanganyar.

3.2. Diskusi
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka yang telah dipaparkan, diketahui bahwa melakukan mobilisasi dini
sangat efektif dalam pemulihan pasca operasi caesar [12]. Banyak pasien yang enggan melakukan mobilisasi
dini karena tidak mengetahui manfaat dari melakukan mobilisasi dini.
Pasien juga merasa masih lemah dan masih merasakan nyeri sehingga beranggapan bahwa mobilisasi dini
dapat dilakukan setelah sembuh [14]. Mobilisasi dini diketahui menjadi salah satu faktor yang terkait dengan
pemulihan luka pasca SC. Salah satu manfaat mobilisasi dini adalah dapat memperlancar peredaran darah.
Peredaran darah yang lancar sangat membantu dalam proses penyembuhan luka, karena ketika darah mengalir
di dalam tubuh mengandung zat-zat yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka seperti oksigen, obat-obatan,
nutrisi, dll.
Ibu post sectio caesarea disarankan untuk melakukan mobilisasi, namun pada ibu yang mengalami sectio
caesarea sulit untuk melakukan mobilisasi karena ibu merasa lelah dan sakit. Salah satu penyebabnya adalah
ketidaktahuan pasien tentang mobilisasi, untuk itu dilakukan pendidikan kesehatan tentang mobilisasi yang
maksimal. Ibu yang mengalami sectio caesarea terkadang paham dalam pelaksanaan mobilisasi, namun ibu
kurang memahami apa manfaat dari mobilisasi [16].
Mobilisasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari
berupa gerakan sendi, sikap, gaya berjalan, latihan dan keterampilan aktivitas. Mobilisasi post sectio caesarea
dapat dilakukan setelah 24-48 jam pertama pasca operasi. Mobilisasi bertujuan untuk meningkatkan penyembuhan
luka, meningkatkan sirkulasi, mencegah statis vena, mendukung fungsi pernapasan yang optimal, meningkatkan
fungsi pencernaan, mengurangi komplikasi pasca operasi untuk mengembalikan fungsi pasien semaksimal
mungkin seperti sebelum operasi, mempertahankan konsep diri pasien dan mempersiapkan pasien untuk pergi.
rumah [18]. Jika mobilisasi tidak dilakukan pada pasien post sectio caesarea maka akan menimbulkan kerugian
fisiologis dan psikologis. Bahaya fisiologis mempengaruhi fungsi metabolisme normal, menurunkan laju
metabolisme, mengganggu metabolisme karbohidrat, lemak dan protein menyebabkan ketidakseimbangan
cairan elektrolit dan kalsium serta dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal seperti nafsu makan dan
penurunan peristaltik dengan contisipasi dan impaksi [19]. Mobilisasi juga dapat mempercepat proses
penyembuhan luka, dengan cara menggerakkan ibu agar merasa lebih sehat, kuat dan dapat mengurangi nyeri
sehingga ibu memperoleh kekuatan, mempercepat penyembuhan, fungsi usus dan kandung kemih lebih baik,
merangsang peristaltik usus kembali normal dan mobilisasi juga membantu mempercepat organ tubuh bekerja seperti semula [20].
Banyak faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka, namun pelaksanaan luka yang cermat merupakan
bagian terpenting dalam mengendalikan terjadinya komplikasi pada luka pascaoperasi. Salah satu komplikasi
yang sering ditemukan di rumah sakit adalah infeksi. Infeksi luka operasi merupakan infeksi yang dapat
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain mobilisasi dini post SC [21] Beberapa hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh [22] tentang hubungan mobilisasi dini post SC dengan penyembuhan luka operasi dengan
jumlah pasien 45 ibu post seksio sesarea didapatkan hasil 58,3% yang melakukan mobilisasi dini proses
penyembuhan luka dengan cepat dan 81,8% yang tidak melakukan mobilisasi dini proses penyembuhan luka
secara perlahan.

11
ADINDA PUTRI SARI DEWI
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Kesehatan Seksual dan Reproduksi Vol.


1, No. 1, Jan 2022, Halaman 7-14

pasien caesar natal yang melakukan mobilisasi dini dan mereka yang terlambat melakukan mobilisasi [23]. Mobilisasi dini
dapat menjadi upaya untuk mempertahankan kemandirian sedini mungkin agar pasien dapat menggerakkan tubuhnya atau
melatih kembali otot dan persendian pasca operasi, menyegarkan pikiran dan mengurangi dampak negatif beban psikologis
yang tentunya mempengaruhi pemulihan fisik dalam mempertahankan fungsi fisiologis. 24]. Mobilisasi dini pasien pasca
operasi caesar merupakan terapi non farmakologis yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan pasien. Bila
mobilisasi dilakukan dengan baik, efeknya pasien merasa lebih kuat dan sehat [25]

Sangat dianjurkan untuk menerapkan mobilisasi dini pasca SC, selain mempercepat pemulihan luka, juga dapat
mempersingkat waktu perawatan di rumah sakit dan dapat membantu mengurangi stres psikologis yang mungkin timbul [26].
Mobilisasi dini seksio sesarea pada ibu nifas merupakan gerakan atau perubahan postur yang dilakukan ibu beberapa jam
setelah melahirkan. Tujuan dari kegiatan awal ibu setelah operasi caesar adalah untuk membantu pemulihan yang cepat dan
secara bertahap kembali ke tahap aktivitas sebelumnya untuk mencegah komplikasi. Ambulasi dini akan mengurangi
kekakuan otot dan sendi, menghilangkan rasa sakit, menjamin kelancaran peredaran darah, meningkatkan pengaturan
metabolisme tubuh, memulihkan kerja fisiologis organ vital, dan mempercepat penyembuhan luka. Di sisi lain, menggerakkan
tubuh atau melatih kembali otot dan persendian setelah operasi akan menyegarkan pikiran dan mengurangi dampak negatif
dari beban psikologis yang tentunya akan berdampak baik pada pemulihan fisik. Mobilisasi dini dapat mempersingkat masa
pemulihan dan mencapai tahap pra-operasi. Ini pasti akan mengurangi masa inap di rumah sakit, mengurangi biaya
perawatan, dan mengurangi stres psikologis [28]. Jika ibu tidak bergerak lebih awal, efek pertama adalah suhu tubuh naik
karena involusi uterus yang buruk, sehingga darah yang tersisa tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan infeksi. Yang
kedua adalah perdarahan abnormal, karena uterus aktif dini berkontraksi dengan baik dan mengeraskan fundus uteri,
sehingga risiko perdarahan abnormal dapat dihindari karena pembuluh darah terbuka yang terbentuk akibat kontraksi
menyempit, plasenta, hingga uterus. Kontraksi terganggu [28]. Sebanyak 5 artikel menunjukkan bahwa mobilisasi dini
berdampak pada penyembuhan luka operasi caesar dengan waktu penyembuhan yang lebih singkat dan kondisi luka yang
baik dibandingkan responden tanpa awal [8] Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan [12] pada ibu dengan pasca
operasi SC dan tindakan ambulasi dini yang diberikan di RSUD Aura Syifa Kediri menunjukkan bahwa penyembuhan luka
paling banyak terjadi pada hari ketiga. Seperti penelitian bijak yang dilakukan [16] juga membuktikan bahwa sebanyak 15
responden yang melakukan mobilisasi dini secara teratur mengalami pemulihan pasca SC yang cepat (65%).

Selama proses penyembuhan, pembuluh darah yang mensuplai darah ke luka akan mengalami pembekuan darah dan
trombosit akan berkumpul di daerah luka untuk menghentikan pendarahan dengan membentuk jaringan benang fibrin (fibrin
matrix), fibrin ini kemudian akan membentuk struktur perbaikan sel [1] . Kemudian jaringan yang rusak mengeluarkan histamin
yang merangsang vasodilatasi kapiler di daerah luka dan menghasilkan serum dan sel darah putih. Mobilisasi menyebabkan
perbaikan sirkulasi, membuat napas dalam dan menormalkan kembali fungsi gastrointestinal, mendorong untuk menggerakkan
tungkai bawah sesegera mungkin dalam 6 jam [12].

4. Kesimpulan Dari
semua jurnal yang telah direview dan dijadikan literatur, ditemukan bahwa semua variabel penelitian saling
berhubungan, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara mobilisasi dini pasca operasi caesar dengan
mempercepat penyembuhan luka. Penerapan tindakan mobilitas dini pada pasien operasi caesar dapat meningkatkan
kecepatan penyembuhan luka dan juga kondisi luka yang baik.

Pernyataan
Ucapan Terima Kasih: Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan berpartisipasi
dalam penelitian ini.
Benturan Kepentingan: Penulis menyatakan bahwa tidak ada benturan kepentingan dalam penelitian ini.

12
ADINDA PUTRI SARI DEWI
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Kesehatan Seksual dan Reproduksi


Jil. 1, No. 1, Jan 2022, Halaman 7-14

Referensi

[1] NFAM Machmudah, “Penurunan Nyeri Pasien Pasca Sectio Caesarea Menggunakan
Terapi Teknik Relaksasi Benson,” Ners Muda, vol. 2, tidak. 2, 2021.
[2] AMACS Styaningsih, DI Budiono, “Preferensi Pasien Dan Pengalaman Dalam Memilih
Model Asuhan Persalinan Normal,” Indonesia. Kebidanan Sembuhkan, vol. 5, tidak. 2, 2021.
[3] W. Rahmadhani, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pemberdayaan Ibu dan
Program Kelangsungan Hidup Neonatal oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di
Menentukan Kebidanan di Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia,” 2021, doi: 10.4108/eai.18-11-
2020.2311621.
[4] ASHIBGS Putra, IM Wandia, “Indikasi Tindakan Sectio Caesarea Di Rsud Sanjiwani
Gianyar,” J. Amj (Jurnal Med. Aesculapius), vol. 1, tidak. 1, hlm. 63–68, 2021.
[5] D. Nanda, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka Pasca Operasi Sectio
Caesarea Di Rsud Dr. H. Bob Bazar, Skm Tahun 2021,” J. Kesehat., vol. 31, 2021.
[6] W. Rahmadhani dan W. Laohasiriwong, “Jenis kelamin bayi dan depresi pascapersalinan di antara
ibu-ibu remaja di Jawa Tengah, Indonesia,” Int. J. Remaja Anak Sembuh., vol. 13, tidak. 1 PG 43–49, [Online].
hal. 43–49, 2020, Tersedia:
https://ezproxy.deakin.edu.au/login?url=http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true
&AuthType=ip,sso&db=ccm&AN=145919839&site=ehost-live&scope=situs NS -.
[7] HMSAH Yulianti, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyembuhan Luka Post
Sectio Caesarea,” J. Ilmu Kesehat., vol. 6, tidak. 2, 2018.
[8] AFW Indanah, S. Karyati, QA Aulia, “Hubungan Status Paritas Dan Mobilisasi Dini
Dengan Kemandirian Ibu Post Sectio Caesaria,” J. Kebidanan, vol. 6, tidak. 1, hal.660–665,
2021.
[9] ALAR Ananda, A. Inayati, “Penerapan Mobilisasi Dini Terhadap Proses Penyembuhan
Luka Pada Pasien Dengan Pasca Operasi Appendiktomi Di Kota Metro,” J. Cendekia Muda,
jilid 1, hlm. 436–444, 2021.
[10] W. Rahmadhani, “Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Nifas Di Pelayanan Kesehatan
Centers Di Kebumen,” J. Ilm. Kesehat. Keperawatan, vol. 16, tidak. 1, hal. 28, 2020, doi:
10.26753/jikk.v16i1.379.
[11] SSAAN Agustina, “Pengetahuan Dan Sikap Anak Tentang Mobilisasi Dini,” J. Ilm.
Keperawatan IMELDA, vol. 4, tidak. 1, hlm. 10–21, 2020.
[12] ASPDJMS Singh, MK Nutan, “Efektivitas Ambulasi Dini Pada Pasca Operasi
Pemulihan Pasca Operasi di Antara Ibu Caesar,” Internatioanl J. Sci, vol. 12, tidak. 6,
2020.
[13] E. Novyriana, W. Rahmadhani, dan P. Chamroen, “Lingkar lengan atas (LILA) untuk
evaluasi kasus anemia pada ibu hamil di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah
Indonesia.,” Int. Sembuhkan Umum. J., vol. 13, tidak. 1, 2021.
[14] Yulisetyaningrum, “Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Kesembuhan Luka Pada Pasien Pasca
Laparatomi Di Rsud Dr. Loekmonohadi Kudus,” Urecol, vol. 1, tidak. 2, 2021.
[15] FFAR Hartati, “Hubungan Mobilisasi Dini Post Sectio Caesarea Dengan Penyembuhan
Luka Operasi Di Rsu Avicenna Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen,” J. Heal., vol. 5,
tidak. 2, 2020.
[16] AMWD Rahmawati, AC Rinda, “Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Penyembuhan Luka
Pasca Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Umum Daerah H. Badaruddin Tanjung Tahun 2017,”
J.Kesehat., vol. 9, tidak. 1, hlm. 511–518, 2017.
[17] AHAB Santoso, “Penelitian Asli Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Peristaltik Usus Pada
Pasien Pasca Operasi Caesar Di Rsud Kota Kendari Uji Usia,” Kebidanan J., vol. 14, tidak. 3,
2019.
[18] AMHR Simangunsong, J. Rottie, “Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Proses
Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea Di Rsu Gmim Pancaran Kasih Manado,” J.
Keperawatan, vol. 6, tidak. 1, 2018.
[19] KHADP Sari, “Faktor Risiko Umur Ibu Yang Berisiko Tinggo Terhadap Kejadian
Abortus,” J. Kebidanan Kestra, vol. 1, tidak. 2, hlm. 113–118, 2017.
[20] AYCAA Rahmawati, “Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Penyembuhan Luka Jahitan
Pada Ibu Nifas Pasca Operasi Sectio Caesarea,” J. Ilm. Kesehat., vol. 11, tidak. 1, 2020.
[21] SNAC Mutia, “Hubungan Mobilisasi Dini Post Sectio Caesarea ( Sc ) Dengan
Penyembuhan Luka Operasi Di Ruang Kebidanan Rsud Dr . Fauziah Kecamatan Kota Juang

13
ADINDA PUTRI SARI DEWI
Machine Translated by Google

Jurnal Ilmu Kesehatan Seksual dan Reproduksi Vol.


1, No. 1, Jan 2022, Halaman 7-14

Hubungan Mobilisasi Kabupaten Bireuen Pada Post Sectio Caesarea ( Sc ) Dengan


Penyembuhan Operasi,” J. Heal. Teknologi., vol. 4, tidak. 2, 2018.
[22] Nurfitriani, “Pengetahuan Dan Motivasi Ibu Post Sectio Caesarea Dalam Mobilisasi Dini
Pengetahuan Dan Motivasi Ibu Post Sectio Caesarea Dalam Mobilisasi Dini,” J. Promosi
Kesehat., vol. 2, tidak. 2, hlm. 2528–2735, 2017.
[23] Risna, “Hubungan Umur Dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan Rencana Proses Persalinan Caesarea
Di Rsud Hasan Sadikin Bandung Jawa Barat Tahun 2013,” J. Kesehat., vol. 11, tidak. 1, 2013.

[24] M. Salamah, “Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Pemulihan Luka Post Sectio Caesarea Di
Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul,” J. Kebidanan, vol. 2, tidak. 1, 2017.
[25] SNH Saleh, “Analisis Pemberian Mobilisasi Dini Post Sectio Caesarea Dengan Proses
Penyembuhan Luka Operasi Di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kota Mobagu,”
J. Kebidanan, vol. 4, tidak. 1, hlm. 1-5, 2020.
[26] ES Roslianti, Y. Srinayanti, J. Kusumawaty, “Deskripsi Perawatan Mobilisasi Dini Pada Ibu Pasca
Sectio Caesarea Di RS Lotus Ii Blud Banjar Tahun 2018,” J. Stikes Muhammadiyah Ciamis,” J.
kebidanan, vol. 5, tidak. 1, 2018.
[27] AMMYA Mustikarani, WT Purnani, “Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Post
Sectio Caesarea Di Rs Aura Syifa Kabupaten Kediri,” J. Kesehat., vol. 12, tidak. 1, hlm. 56–62,
2019.
[28] HAA Ardenny, “Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Post Sectio
Kaisarea,” J. Kebidanan, vol. 11, tidak. 1, hlm. 109–115, 2017.

14
ADINDA PUTRI SARI DEWI

Anda mungkin juga menyukai