Oleh :
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan suatu proses alami yang berlangsung dengan
sendirinya, tetepi persalianan pada manusia setiap saat terancam adanya penyulit
yang membehayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan,
pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai. Persalinan dibagi menjadi
empat tahap penting dan berkemungkinan semuanya terdapat penyulit dan terjadi
pada setiap tahap tersebut.1
Menurut Word Health Organitation (WHO), standar rata-rata persalinan
dengan 2ahim22 caesarea di setiap 2ahim2 adalah sekitar 5-15%. Di rumah sakit
pemerintah rata-rata 11%, sementara di rumah sakit swasta 2ahi lebih dari 30%.
Tahun 2009 angka kejadian persalinan 2ahim22 caesarea di Inggris sekitar 20% dan
29.1%, sedangkan pada tahun 2010, angka kejadian 2ahim22 caesarea di Kanada
adalah 22.5%.2
Di Indonesia angka persalinan dengan 2ahim22 caesarea mengalami
peningkatan mencapai 5% - 10% per tahun untuk pasien rumah sakit pemerintah dan
30% - 40% per tahun untuk rumah sakit swasta (Kaurvaki, 2011 ). Angka kejadian
2ahim22 caesarea di Indonesia menurut 2ahim2 nasional tahun 2015 adalah 921.000
dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh persalinan.2
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Angka Kematian
Ibu (AKI) melahirkan terbilang masih tinggi. Angka Kematian Ibu pada tahun 2015
sebanyak 117,02/100.000 kelahiran hidup.5 Menurut data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Demak, angka kematian ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015 sebanyak 73,79 per100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian maternal
paling banyak adalah pada waktu nifas sebesar 49,12% disusul kemudian pada waktu
bersalin sebesar 26,99% dan pada waktu hamil sebesar 23,89%.4
Mobilisasi dini post partum adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya
kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan
sectio caesarea dengan tujuan untuk mencegah komplikasi post operasi sectio
caesarea dan supaya ibu merasa lebih sehat juga membantu memperoleh kekuatan,
mempercepat kesembuhan, namun mobilisasi harus tetap dilakukan secara hati-hati.5
Salah satu manfaat mobilisasi pada ibu dengan post sectio caesarea adalah
1
3
mempercepat organ tubuh bekerja seperti semula dan dapat membantu memperbaiki
sirkulasi darah ke seluruh tubuh, sehingga tubuh mampu menghasilkan zat pembakar
dan pembangun yang membantu proses penyembuhan luka, dimana proses
penyembuhan luka terdiri dari fase inflamasi, fase proliferasi, dan fase maturasi.
Mobilisasi dini dapat dilakukan 6 jam pasca sectio caesarea dengan menggerakkan
lengan, tangan, memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menekuk dan
menggeser otot kaki. Setelah 6-10 jam ibu diharuskan miring kiri dan kekanan,
setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat belajar duduk, setelah ibu dapat duduk
dianjurkan ibu belajar berjalan.6
Berdasarkan studi pendahuluan di RSI NU Demak, pada bulan Oktober
2017 dari 8 pasien SC didapatkan 1 tidak melakukan miring kanan miring kiri
pada hari kedua masih berbaring ditempat tidur sudah hampir 6 jam, belum berani
untuk bergerak sama sekali, 7 ibu post SC telah melakukan mobilisasi miring kanan
miring kiri. Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang hubungan mobilisasi dini dengan penyembuhan luka
post Sectio caesarea di RSUD RAA Soewondo Pati.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti dapat merumuskan permasalahan
sebagai berikut: “Apakah ada hubungan antara mobilisasi dini dengan penyembuhan
luka post Sectio caesarea di RSUD RAA Soewondo Pati”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara mobilisasi dini dengan penyembuhan luka post
Sectio caesarea di RSUD RAA Soewondo Pati.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan mobilisasi dini pada ibu bersalin post Sectio caesarea di
RSUD RAA Soewondo Pati
b. Mendeskripsikan penyembuhan luka pada ibu bersalin post Sectio caesarea
di RSUD RAA Soewondo Pati.
c. Menganalisis hubungan antara mobilisasi dini dengan penyembuhan luka
pada ibu bersalin post Sectio caesarea di RSUD RAA Soewondo Pati
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terutama
kebidanan, dalam hal penyembuhan luka post Sectio caesarea dengan
mempercepat flatus dengan mobilisasi dini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi RSUD RAA Soewondo Pati
Sebagai masukan untuk pertimbangan pihak rumah sakit dalam
meningkatkan pelayanan pasien post SC dengan memperhatikan flatus dan
mobilisasi dini dan menerapkan pelayanan yang optimal untuk mempercepat
penyembuhan luka post SC.
b. Bagi Peneliti
Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian
tentang gangguan flatus, mobilisasi dalam penyembuhan luka post Sectio
caesarea
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
Peneliti,
Judul Metode penelitian Hasil penelitian Perbedaan
tahun
Indarmien Hubungan mobilisasi Jenis Penelitian Hasil penelitian ada hubungan yang Perbedaan dengan
Neti, 2013 dini dengan yang digunakan bermakna antar mobilisasi dini penelitian yang
penyembuhan Luka adalah analitik dengan penyembuhan luka post sekarang adalah
post operasi seksio observasional operasi seksio sesarea variabel, tempat
sesarea di ruang dengan pendekatan penelitian dan hasil
Rawat gabung cross sectional penelitian
kebidanan rsud H.
Abdul Manap kota
Jambi tahun 2012
Lukma Pengaruh Ambulasi Penelitian ini Hasil uji statistik bivariat Perbedaan dengan
Hakim, Dini terhadap Waktu menggunakan menggunakan Mann Whitney U test penelitian yang
2013 Flatus pada Pasien rancangan quasi dengan a 5% untuk mengetahui sekarang adalah
Post Operasi Sectio experiment design pengaruh ambulasi dini terhadap variabel, tempat
Caesarea dengan dengan metode waktu flatus pada pasien post penelitian dan hasil
Anestesi Spinal Di posttest only group operasi SC dengan anestesi spinal penelitian
RSUD Kraton design. Teknik di RSUD Kraton Kabupaten
Kabupaten sampling Pekalongan didapatkan p 0,000
Pekalongan menggunakan (<0,05).
purposive sampling
Sumarah, Pengaruh mobilisasi Penelitian ini Jumlah persalinan dengan tindakan Perbedaan dengan
2014 dini terhadap menggunakan sectio caesarea di RSUD Sleman penelitian yang
penyembuhan luka rancangan post test Tahun 2013 sebesar 51,3%, sekarang adalah
Post sectio caesarea only with control Penyembuhan luka post sectio variabel, tempat
group design caesarea pada ibu yang melakukan penelitian dan hasil
mobilisasi dini dengan penelitian
pendampingan intensif sebesar
100%,sedangkan pada ibu yang
melakukan mobilisasi dini rutin
sebesar 88%.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Sectio Caesarea
Sectio Caesarea merupakan suatu tindakan pembedahan dengan cara
membuka dinding abdomen dan dinding 5ahim untuk melahirkan janin dengan
syarat 5ahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram dan usia
janin > 28 minggu yang dilakukan dengan cara melakukan suatu irisan
pembedahan yang akan menembus dinding abdomen pasien (laparotomy) dan
uterus (histerektomi) dengan tujuan untuk mengeluarkan satu bayi atau lebih.13
Tindakan operasi Sectio Caesarea dilakukan untuk mencegah kematian janin dan
ibu karena adanya suatu komplikasi yang akan terjadi kemudian bila persalinan
dilakukan secara pervaginam.7
2. Mobilisasi Dini
Mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini
mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi
fisiologis. Mobilisasi menyebabkan perbaikan sirkulasi, membuat nafas dalam
dan menstimulasi kembali fungsi gastrointestinal normal. Dengan mobilisasi dini
kontraksi uterus akan baik sehingga fundus uteri keras, maka resiko perdarahan
yang abnormal dapat dihindarkan, karena kontraksi menyempitan pembuluh
darah yang terbuka.7
3. Penyembuhan Luka Post SC
Luka merupakan rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh
trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan
listrik, atau gigitan hewan.8 Luka merupakan gangguan dalam kontinuitas sel-sel
kemudian diikuti dengan penyembuhan luka yang merupakan pemulihan dari
kontinuitas tersebut.9 Pengertian luka Sectio Caesarea adalah gangguan dalam
kontinuitas sel akibat dari pembedahan yang dilakukan untuk mengeluarkan janin
dan plasenta dengan cara membuka dinding perut dengan indikasi tertentu.
6
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan dan desain penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang merupakan
penelitian analitik, suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi, atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach).12 Rancangan
penelitian yang digunakan adalah Penelitian Retrospektif suatu penelitian (survey)
analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan
pendekatan retrospektif.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan padmulai penyusunan proposal sampai dengan
turunya surat ijin penelitian.
C. Definisi Operasional
Adapun dalam penelitian ini, variabel yang akan didefinisikan secara
operasional dapat dijelaskan sebagai berikut:
No Variabel Definisi operasional Cara ukur Hasil ukur Skala
1 Mobilisasi dini Mobilisasi dini yang Kuesioner 1. Baik (6 jam post SC) Ordinal
dilakukan ibu post sc berupa 2. Kurang baik ( > 6
miring pada 6 jam, duduk hari jam post SC
1, berdiri hari ke 2 dan jalan
pada hari ke 3 di RSI NU
Demak
2 Penyembuhan Kondisi luka pada hari Kuesioner 1. Cepat (hari k-4 fase Ordinal
luka Post SC keempat pada pasien pasca SC proliferatif)
fase proliferatif RSI NU 2. Lambat (hari k-4
Demak fase implamasi)
2. Sampel
Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya, maka
sebelum pengambilan sampel perlu ditentuka kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi adalah: ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi
yang dapat diambil sebagai sampel. Sedangkan kriteria eksklusi adalah ciri-ciri
anggota populasi yang tidak dapat diambil sampel.12
Kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi
1) Umur responden 20 – 35 tahun
2) Ibu bersalin primipara tidak ada komplikasi dalam persalinan
3) Bersedia menjadi responden
b. Kriteria eksklusi
1) Pasien yang pulang paksa atau rujukan kerumah sakit lain
2) Pasien post operasi yang meninggal
3. Teknik Sampling
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara
teknik accidental sampling. Accidental sampling yaitu pengambilan sampel
secara aksidental (accidental) dengan mengambil kasus atau responden yang
kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian.13
Sehingga dalam teknik sampling di sini peneliti mengambil responden pada saat
itu juga di RSUD RAA Soewondo Pati.
2. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penelitian
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih baik, sehingga lebih mudah
diolah. Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
lembar observasi mobilisasi dini, penyembuhan luka post SC.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Data primer
Data Primer adalah data yang didapat peneliti langsung dari responden.
Data primer dalam penelitian ini adalah lembar observasi dari RSUD RAA
Soewondo Pati.
2. Data sekunder
Data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data rekamedik
yang melakukan operasi SC di RSUD RAA Soewondo Pati.
9
bersedia menjamin kerahasiaannya, hanya pada kelompok data tertentu saja yang
akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
4. Hak Responden (right to wit draw)
Setiap informan memiliki hak mengundurkan diri, sehingga responden dapat
menyatakan untuk tidak diikutsertakan dalam penelitian dengan alasan tertentu.
5. Asas kemanfaatan penelitian terhadap responden
Tidak merugikan responden sebagai pengetahuan responden dalam proses
menyembuhkan luka post sc.
DAFTAR PUSTAKA