Anda di halaman 1dari 8

e-ISSN : 2621-5152

ISSN : 2477-0604
Volume 6 No. 2 2020 | 53- 60

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY


TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI SECTIO
CAESAREA DI RSUD dr. R. SOEDJONO SELONG

I Gusti Ayu Mirah Adhi1 , Teguh Gama Zarkasyi2, Alwan Wijaya3,


I Made Eka Santosa4
1,2,3,4)
Sekolah Tinggi IlmuKesehatan Mataram (STIKES) Mataram
gustiayumirahadhi@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang: Setiap ibu menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat
melahirkan bayi dengan sempurna. Persalinan bisa saja berjalan secara normal, namun
tidak jarang proses persalinan mengalami hambatan dan harus dilakukan melalui
operasi. Sectio caesarea adalah salah satu operasi bedah yang paling umum dilakukan
di dunia saat ini sebagai salah satu cara untuk membantu proses kelahiran janin melalui
insisi pada dinding abdomen (laparotomi) dan dinding rahim (histerektomi). Perasaan
cemas ibu yang akan mejalani sectio caesarea merupakan hal yang wajar, tetapi jika
tidak diatasi segera akan mempengaruhi ibu dan janin baik fisik maupun psikis. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian guided imagery terhadap
tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea.
Metodologi: Desain penelitian ini adalah jenis pre-eksperimental design dengan one
group pre-test & post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang
akan melakukan operasi sectio caesarea di RSUD dr. R. SOEDJONO SELONG
sebanyak 34 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil primigravida
yang akan melakukan operasi sectio caesarea sebanyak 31 orang responden. Teknik
pengambilan sampel dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner, dan analisa data menggunakan uji Wilcoxon signed test.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini sebagian besar responden berusia 26-35 tahun
(64.5%) dengan rata-rata tingkat pendidikan SMA (29.1%) dan terdapat perbedaan
tingkat kecemasan antara pre-test dan post-test yaitu tingkat kecemasan sesudah
diberikan perlakuan lebih rendah dibandingkan sebelum diberikan perlakuan.
Simpulan: Simpulan dari penelitian ada pengaruh pemberian guided imagery terhadap
tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea. Teknik relaksasi guided
imagery dapat dijadikan sebagai terapi non farmakologi untuk mengurangi kecemasan
yang dirasakan oleh ibu yang akan melakukan operasi sectio caesarea.

Kata kunci: guided imagery, sectio caesarea, tingkat kecemasan

THE EFFECT OF PROVIDING IMAGE RELAXATION TECHNIQUES ON


ANXIETY LEVELS IN PRE-OPERATIONS SECTIO CAESAREA PATIENT
IN RSUD dr. R. SOEDJONO SELONG

Teguh Gama Zarkasyi1, I Gusti Ayu Mirah Adhi2, Alwan Wijaya2,


I Made Eka Santosa2
1
Student @Mataram College of Health Sciences
2
Lecturer @Mataram College of Health Sciences
I GUSTI AYU MIRAH ADHI
TEGUH GAMA ZARKASYI
54
ALWAN WIJAYA
I MADE EKA SANTOSA

Email: gamateguh98@gmail.com
gustiayumirahadhi@gmail.com
alwanwijaya2121@gmail.com
imadeekasantosa@gmail.com

ABSTRACT

Background: Every mother wants a smooth delivery and can deliver a perfect baby.
Childbirth can go on normally, but It is common for the delivery process to experience
obstacles and must be done through surgery. Sectio Caesarea is one of the most
common surgical operations performed in the world today as a way to assist in the
delivery of the fetus through incisions in the abdominal wall (laparotomy) and the
uterine wall (hysterectomy). The feeling of anxiety from the mother who is going to
undergo a caesarean sectio is normal, but if it is not going well, it will immediately
affect the mother and the fetus, both physically and psychologically.
The purpose of this study was to determine the effect of guided imagery on anxiety
levels in preoperative Sectio Caesarean patients.
Methodology: This research design is a type of pre-experimental design with one group
pre-test and post-test. The population in this study was all pregnant women who will
undergo sectio Caesarea surgery at RSUD dr. R. SOEDJONO SELONG, as many as 34
respondents. The sample in this study was 31 primigravida pregnant women who will
undergo sectio Caesarea surgery as many as 31 respondents. The sampling technique
was purposive sampling. Data collection techniques using a questionnaire, and data
analysis using the Wilcoxon signed test.
Results: Based on the results of this study, Most of the respondents attain the age of 26-
35 years (64.5%) with an average level of high school education (29.1%). There was a
difference in anxiety levels between the pre-test and post-test, namely the level of
anxiety after being given treatment was lower. compared before being given treatment.
Conclusion: This study concludes that there is an effect of providing guided imagery on
the level of anxiety in patients with preoperative Sectio Caesarea. Therefore, the guided
imagery relaxation technique can be used as a non-pharmacological therapy to reduce
the anxiety felt by mothers who are going to perform Sectio Caesarea surgery.

Keywords: guided imagery, sectio caesarea, anxiety level

PENDAHULUAN

Kehamilan merupakan satu periode wanita menginginkan persalinannya


dimana seorang wanita membawa berjalan lancar dan dapat melahirkan
embrio (fetus) di dalam rahimnya. bayi dengan sempurna. Persalinan bisa
Kehamilan manusia terjadi selama 40 saja berjalan secara normal, namun tidak
minggu mulai waktu menstruasi terakhir jarang proses persalinan mengalami
dan kelahiran (38 minggu dari hambatan dan harus dilakukan melalui
pembuahan) sehingga kehamilan juga operasi. Hal ini berarti janin dan ibu
disebut suatu episode dramatis terhadap dalam keadaan gawat darurat dan hanya
kondisi biologis, perubahan psikologis dapat diselamatkan jika persalinan
dan adaptasi dari seorang wanita yang dilakukan dengan jalan operasi Sectio
pernah mengalaminya (Kasdu dalam caesarea (SC).
Janiwarty dan Pieter, 2009). Setiap

gustiayumirahadhi@gmail.com
I GUSTI AYU MIRAH ADHI
TEGUH GAMA ZARKASYI
55
ALWAN WIJAYA
I MADE EKA SANTOSA

Sectio caesarea (SC) adalah salah Reaksi psikologi dan fisiologi pada
satu operasi bedah yang paling umum prosedur operasi dan proses anestesi
dilakukan di dunia saat ini sebagai salah yang memungkinkan adanya respon
satu cara untuk membantu proses kecemasan ditandai dengan naiknya
kelahiran janin melalui insisi pada tekanan darah, dan detak jantung. Pada
dinding abdomen (laparotomi) dan periode preoperative pasien akan
dinding rahim (histerektomi). Survei membutuhkan persiapan terutama
Global Kesehatan oleh WHO (2013) berkaitan dengan tubuhnya, dimana hal
yang dituliskan dalam data statistik tersebut menjadi faktor stressor sehingga
kesehatan dunia menyebutkan bahwa respon kecemasan yang timbul
angka kejadian SC terbesar terdapat pada berlebihan dan berdampak pada proses
wilayah Amerika (36%), wilayah penyembuhan. Pada periode post operatif
Western Pasifik (24%) dan wilayah kecemasan bisa timbul dari kurangnya
Eropa (23%). Sejalan dengan penelitian pengetahuan yang terjadi selama operasi,
yang dilakukan oleh Osterman et al harapan yang tidak pasti tentang hasil
mengenai perubahan jumlah rata-rata dari operasi, dan dampak yang
kelahiran melalui SC di Amerika Serikat ditimbulkan setelah operasi seperti resiko
sejak tahun 1996 (19,7%) menjadi 32,2% operasi yang dibaca atau didengar oleh
pada tahun 2011. Peningkatan kejadian pasien, ketakutan yang berhubungan
sectio caesarea tidak hanya terjadi di dengan nyeri, perubahan body image,
negara-negara maju saja, negara serta prosedur diagnosa (Lewis, 2011).
berkembang juga mendapatkan Selain itu terjadinya kecemasan pada
peningkatan yang signifikan, salah pasien dikarenakan bagi pasien
satunya negara Indonesia. Angka melakukan tindakan operasi adalah suatu
kejadian SC di Indonesia mengalami keputusan yang besar. Pasien berharap
peningkatan pada tahun 2000 jumlah ibu ketika melakukan operasi seseorang akan
bersalin dengan sectio caesarea 47,22%, bersama mereka dan melindungi mereka
tahun 2001 sebesar 45,19%, tahun 2002 selama kurun waktu operasi yang
sebesar 47,13%, tahun 2003 sebesar memungkinkan, pasien tidak mempunyai
46,87%, tahun 2004 sebesar 53,2%, kemampuan mengontrol dan menjaga
tahun 2005 sebesar 51,59%, dan tahun dirinya sendiri. Pasien yang melakukan
2006 sebesar 53,68% dan tahun 2007 operasi sebagian besar berharap untuk
belum terdapat data yang signifikan, mendapatkan support dan dorongan dari
tahun 2009 sebesar sekitar 22,8% perawat perioperatif (Black & Hawks,
(Karundeng, 2014). 2010).
Operasi adalah keadaan yang Pada kondisi pre operasi
membutuhkan tindakan pembedahan. diperlukan suatu managemen untuk
Dalam pelaksanaan operasi sangat meningkatkan pengetahuan pasien dan
beresiko, lebih dari 230 juta operasi mengatasi kecemasan pasien saat
mayor dilakukan setiap tahun di dunia, menjalani operasi untuk mengurangi
menyebabkan keadaan pasien saat komplikasi seperti kematian, gagal
operasi akan lemah, meningkatkan ginjal, pendarahan postoperative (Lin et
komplikasi setelah operasi dilakukan dan all, 2011).
menyebabkan kematian (Pearse & Kecemasan pada pre operasi bisa
Moreno, 2012). ditangani dengan teknik relaksasi. Salah
Operasi menjadi salah satu satu teknik relaksasi untuk mengurangi
keadaan pemicu kecemasan dan stress, kecemasan adalah relaksasi imajinasi
bahkan jika prosedur yang dilakukan terbimbing (Guided imagery), tindakan
masih tergolong kategori operasi minor. ini bertujuan untuk meningkatkan

gustiayumirahadhi@gmail.com
I GUSTI AYU MIRAH ADHI
TEGUH GAMA ZARKASYI
56
ALWAN WIJAYA
I MADE EKA SANTOSA

kendali dan percaya diri serta Juli 2020. Populasi dalam penelitian ini
mengurangi stress dan kecemasan yang adalah semua pasien pre operasi sectio
pasien alami. Hal tersebut sejalan dengan caesarea di RSUD dr. R. SOEDJONO
hasil penelitian Ni Nengah Arini Murni SELONG sebanyak 34 orang.
(2014) di wilayah kerja Puskesmas Besar sampel dalam penelitian ini
Meninting Kecamatan Batu Layar sebanyak 31 orang responden dengan
Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa kriteria ibu primigravida yang akan
Tenggara Barat (NTB) yang menyatakan melakukan operasi sectio caesarea (SC),
bahwa guided imagery efektif dalam teknik pengambilan sampel yang
mengatasi masalah emosional pada ibu digunakan dalam penelitian ini adalah
hamil yang mengalami peningkatan purposive sampling. Pengumpulan data
derajat kecemasan dan depresi. tingkat kecemasan menggunakan DASS
Berdasarkan hasil studi 21 dan lembar observasi. Kemudian data
pendahuluan pada tanggal 14 Mei 2020 dianalisis menggunakan uji Wilcoxon
di RSUD dr. R. SOEDJONO SELONG Signed test.
Kabupaten Lombok Timur didapatkan
data jumlah pasien pre operasi sectio HASIL
caesarea (SC) dari April – Juni A. Data Umum
didapatkan data sebanyak 103 orang, Tabel 1. Distribusi karaktristik
sedangkan dalam kurun waktu 1 bulan responden berdasarkan umur dan
terakhir berjumlah 34 orang pasien pre pendidikan.
operasi sectio caesarea (SC). Hasil
wawancara peneliti dengan kepala No. Karaktristik n %
ruangan dan perawat mengatakan Remaja
tindakan yang sudah dilakukan perawat Akhir (17- 8 25,8
25)
ruangan untuk mengurangi kecemasan
Dewasa
pada pasien pre operasi sectio caesarea 1. Umur Awal (26- 20 64,5
yaitu pemberian KIE. Teknik guided 35)
imagery masih belum diterapkan untuk Dewasa
mengurangi kecemasan pasien saat akan Akhir (36- 3 9,7
menjalani operasi sectio caesarea. 45)
Total 31 100,0
Berdasarkan uraian diatas peneliti
SD 7 22.6
tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Pemberian Teknik SMP 5 16.1
Relaksasi Guided Imagery Terhadap SMA 10 32.3
2. Pendidikan
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre D1 1 3.2
Operasi Sectio Caesarea Di RSUD Dr.R. D3 1 3.2
SOEDJONO SELONG”. S1 7 22.6
Total 31 100,0
BAHAN DAN METODE
Data pada tabel 1 menjelaskan
Desain penelitian yang digunakan bahwa kelompok umur didominasi
dalam penelitian ini adalah pre- oleh responden dengan umur dewasa
eksperimental dimana pemberian awal yaitu sebanyak 20 orang
relaksasi guided imagery diberikan (64,5%). Sedangkan data terkait
sebelum pasien melakukan operasi sectio pendidikan responden didominasi
caesarea. Penelitian ini dilakuakan di oleh tingkat pendidikan SMA yaitu
ruang nifas RSUD dr. R. Soedjono sebanyak 10 orang (32,3%).
Selong pada tanggal 30 Juni 2020 s/d 14

gustiayumirahadhi@gmail.com
I GUSTI AYU MIRAH ADHI
TEGUH GAMA ZARKASYI
57
ALWAN WIJAYA
I MADE EKA SANTOSA

B. Data Khusus penelitian sebanyak 31 responden dan


Tabel 2. Tingkat kecemasan sebelum nilai p value = 0,000, hasil ini
diberikan relaksasi guided imagery. menunjukkan bahwa p Value < α
No Kategori n % (0.000 < 0,05), artinya Ha diterima
1 Normal 0 0 maka dapat disimpulkan bahwa ada
2 Cemas ringan 18 58.1 pengaruh pemberian teknik relaksasi
3 Cemas sedang 12 38.7 guided imagery terhadap tingkat
4 Cemas berat 1 3.2
5 Cemas sangat berat 0 0 kecemasan pada pasien pre operasi
Total 31 100 sectio caesarea.

Data pada tabel 2 menjelaskan PEMBAHASAN


bahwa sebagian besar responden
sebelum diberikan relaksasi guided Tingkat kecemasan sebelum diberikan
imagery memiliki kecemasan ringan relaksasi guided imagery
yaitu 18 responden (58,1%). Hasil tabel 2 menunjukkan bahwa
No Kategori n
%
sebagian besar responden sebelum
1 Normal 29 93.5 diberikan relaksasi guided imagery
2 Cemas ringan 2 6.5 memiliki kecemasan ringan yaitu 18
3 Cemas sedang 0 0 responden (58,1%). Hasil yang diperoleh
4 Cemas berat 0 0
5 Cemas sangat berat 0 0 dari kuesioner, skor tertinggi yaitu 49
Total 31 100 pada item pertanyaan nomor 3 “Saya
mengalami gemetar (contoh: di tangan)”.
Tabel 3. Tingkat kecemasan sesudah Hasil dengan skor terendah yaitu 35
diberikan relaksasi guided imagery. terdapat pada item nomor 2 “Saya
Data pada tabel 3 menjelaskan mengalami kesulitan bernafas (contoh:
bahwa sebagian besar responden bernafas cepat dan berat, sulit bernafas
sesudah diberikan relaksasi guided saat tidak ada aktivitas fisik)”.
imagery memiliki kecemasan normal Menurut Hawari (2001) pada
yaitu 29 responden (96,8%). individu yang cemas, gejalanya
didominasi oleh keluhan psikis
C. Analisa Pengaruh Pemberian (ketakutan dan kekhawatiran), tetapi
Teknik Relaksasi Guided Imagery dapat pula disertai keluhan somatis
Terhadap Tingkat Kecemasan Pada (fisik). Adapun gejala pada individu
Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea yang mengalami kecemasan adalah
di Rsud Dr. R. Soedjono Selong khawatir, bimbang, firasat buruk, takut
Tabel 4. Analisa uji Wilcoxon akan pikirannya sendiri dan mudah
Signed test tersinggung; merasa tegang, tidak
tenang, gelisah, gerakan sering serba
Mean Sum of
N
Rank Ranks
P Value salah dan mudah terkejut; takut
sendirian, takut keramaian dan banyak
Post Test - Negative orang; gangguan pola tidur, mimpi-
31a 16.00 496.00
Pre Test Ranks
Positive mimpi yang menegangkan; gangguan
0b .00 .00
Ranks 0,000 konsentrasi dan daya ingat; keluhan
c
Ties 0 somatic seperti rasa sakit pada otot dan
Total 31
tulang, pendengaran berdengung
Data tabel 4 menjelaskan bahwa (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas,
berdasarkan hasil analisa uji Wilcoxon gangguan pencernaan, sakit kepala, dan
signed ranks test dengan spss versi 25 sebagainya. Sejalan dengan penelitian
diperoleh n atau jumlah data yang sudah dilakukan oleh Nur

gustiayumirahadhi@gmail.com
I GUSTI AYU MIRAH ADHI
TEGUH GAMA ZARKASYI
58
ALWAN WIJAYA
I MADE EKA SANTOSA

Masruroh (2015) mengatakan bahwa dilakukan oleh Aprianto (2015) tentang


tingkat kecemasan berpengaruh pada efektifitas teknik relaksasi imajinasi
proses persalinan, sehingga terbimbing dan nafas dalam terhadap
menimbulkan kekhawatiran yang penurunan kecemasan pada pasien pre
beranekaragam, seperti takut tidak bisa operasi, diperoleh hasil ada pengaruh
melahirkan normal, takut bayinya lahir teknik relaksasi imajinasi terbimbing
cacat, takut bayinya tidak selamat, dan terhadap penurunan kecemasan pasien
lain sebagainya. pre operasi di RSUD RA Kartini Jepara
dengan (p-value=0,000).
Tingkat kecemasan sesudah diberikan
relaksasi guided imagery Analisa pengaruh pemberian teknik
Hasil tabel 3 menunjukkan bahwa relaksasi guided imagery terhadap
sebagian besar responden sesudah tingkat kecemasan pada pasien pre
diberikan relaksasi guided imagery operasi sectio caesarea
memiliki tingkat kecemasan normal Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
yaitu 29 responden (93,5%). Hasil yang bahwa sebelum diberikan perlakuan 0
diperoleh dari kuesioner, skor tertinggi responden (0%) dengan kecemasan
yaitu 36 pada item pertanyaan nomor 1 normal dan setelah diberikan perlakuan
“Saya menyadari mulut saya kering”. responden dengan tingkat kecemasan
Hasil dengan skor terendah yaitu 10 normal sebanyak 29 orang (93,5%),
terdapat pada item nomor 2 “Saya responden dengan kecemasan ringan
mengalami kesulitan bernafas (contoh: sebelum diberikan perlakuan yaitu
bernafas cepat dan berat, sulit bernafas sebanyak 18 responden (58,1%) dan
saat tidak ada aktivitas fisik)”. Guided setelah diberikan perlakuan sebanyak 2
imagery didefinisikan sebagai responden (6,5%), responden dengan
penggunaan imajinasi yang membawa kecemasan sedang sebelum diberikan
pikiran atau respon tubuh yang positif. perlakuan yaitu sebanyak 12 orang dan
Itu merupakan proses kognitif yang setelah diberikan perlakuan sebanyak 0
menggunakan indera penglihatan, suara, (0%) responden, responden dengan
bau, rasa, sentuhan dan juga perasaan kecemasan berat sebelum diberikan
bergerak yang semuanya bersama perlakuan yaitu sebanyak 1 responden
menghasilkan perubahan regeneratif di (3,2) dan setelah diberikan perlakuan
pikiran dan tubuh (Alves, 2009). Guided sebanyak 0 responden (0%), responden
imagery merupakan teknik yang dengan kecemasan sangat berat sebelum
menggunakan imajinasi seseorang untuk diberikan perlakuan yaitu 0 responden
mencapai efek positif tertentu (Smeltzer, (0%) dan setelah diberikan perlakuan
Bare, Hinkle, & Cheever, 2010). sebanyak 0 responden (0%).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hasil dalam penelitian ini
yang dilakukan oleh Jon (2013) menunjukan rata-rata skor pada masing-
mengatakan bahwa guided imagery masing item mengalami penurunan. Item
terbukti untuk menurunkan kecemasan nomor 3 dengan skor 49 pada saat pre
karena berpengaruh dalam sistem test setelah diberikan perlakuan guided
kontrol fisiologi tubuh, memberikan imagery menurun menjadi 11. Hasil
relaksasi dan menghasilkan hormon terendah pada saat pre test terdapat pada
endorphin untuk membuat tenang. item nomor 2 dengan skor 35 setelah
Adapun respon klien saat diberikan diberikan perlakuan guided imagery
relaksasi guided imagery sangat menurun menjadi 10.
kooperatif dan dengan respon tubuh Hasil uji Wilcoxon signed ranks test
klien sangat tenang, penelitian yang dengan spss versi 25 diperoleh n atau

gustiayumirahadhi@gmail.com
I GUSTI AYU MIRAH ADHI
TEGUH GAMA ZARKASYI
59
ALWAN WIJAYA
I MADE EKA SANTOSA

jumlah data penelitian sebanyak 31 perspektif personal individu terhadap


responden dan nilai p value = 0,000. dirinya ataupun lingkungan sekitar
Maka p Value < α (0.000 < 0,05), artinya (Nguyen, 2012).
Ha diterima maka dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh pemberian teknik SIMPULAN
relaksasi guided imagery terhadap
tingkat kecemasan pada pasien pre Berdasarkan hasil penelitian yang
operasi sectio caesarea. telah dilakukan, didapatkan hasil yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan signifikan yaitu terdapat pengaruh
teori yang dikemukakan oleh Guyton dan pemberian teknik relaksasi guided
Hall (2008), bahwa guided imagery imagery terhadap tingkat kecemasan
merupakan suatu teknik yang menuntut pada pasien pre operasi sectio caesarea
seseorang untuk membentuk sebuah di RSUD dr. R. Soedjono Selong.
bayangan/imajinasi tentang hal-hal yang Peneliti berharap relaksasi guided
disukai. Hal-hal yang disukai dianggap imagery dapat menjadi salah satu cara
sebagai sinyal penting oleh hipokampus untuk mengurangi tingkat kecemasan
sehingga diproses menjadi memori, pasien sebelum melakukan operasi.
dengan membayangkan hal-hal yang
disukai maka hormon ‘kebahagiaan’
(beta endorfin) akan berproduksi.
Beta-endorfin kemudian akan
berperan dalam menghambat ACTH
(Adrenocorticotropic Hormone) yang
diproduksi oleh hipofisis dan akan
menghambat diproduksinya kortison dan
berbagai hormone stress lainnya
sehingga akan mengurangi stress atau
kecemasan. Membayangkan waktu dan
tempat favorit dalam semua keindahan
sensori pemandangan, suara, bau,
perasaan dapat menghasilkan respon
emosional yang positif sebagai distraksi
yang menyenangkan untuk mengalihkan
perhatian dari suatu ketidaknyamanan
ataupun rasa sakit (Naparstek, 2007).
Oleh karena itu, dengan memberikan
jeda atau mengalihkan pikiran individu
yang merasakan ketidaknyamanan
berupa pikiran-pikiran negatif
(kecemasan) saat kehamilan dan
berfokus pada hal-hal yang
menyenangkan, maka kecemasan
tersebut akan berangsur-angsur menurun.
Komponen guided imagery melibatkan
indera berupa penciuman, pendengaran,
pengecap, dan perasa untuk dapat
mengubah pemikiran, emosi, serta
perilaku seseorang, melalui pemanfaatan
indera tersebut dapat mempengaruhi

gustiayumirahadhi@gmail.com
I GUSTI AYU MIRAH ADHI
TEGUH GAMA ZARKASYI
60
ALWAN WIJAYA
I MADE EKA SANTOSA

DAFTAR PUSTAKA Depressive Disorders.


(Diaksestanggal 10 Agustus 2020).
Bachri, Syamsul, Zainul Cholid, Abdul Didapat dari
Rochim. (2017). Perbedaan https://www.researchgate.net/publi
Tingkat Kecemasan Pasien cation/38113566_The_Effects_of_
Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Guided_Imagery_on_Comfort_De
Tingkat Pendidikan dan pression_Anxiety_and_Stress_of_
Pengalaman Pencabutan Gigi Di Psychiatric_Inpatients_with_Depre
RSGM FKG Universitas Jember. ssive_Disorders.
e-Jurnal Pustaka Kesehatan: Naparstek, B. 2007. Guided Imagery: A
Universitas Jember. Best Practice for Pregnancy &
Bare BG., Smeltzer SC. 2010. Buku Ajar Childbirth. International Journal of
Keperawatan Medikal Bedah. Childbirth Education, vol 22, no.3,
Jakarta : EGC. Hal : 45-47. h.4-8.
Black, J.M., & Hawks, J.H. 2010. Nguyen, Tong Thi-Ngoc. 2012.
Medical Surgical Nursing (8th Ed). Utilization of Guided Imagery
Singapore: Saunder Elseiver. whithin the Fouurt Phases of
Clinical Problems Volume 2. Adlerian Therapy. Research Paper.
Mosby: ELSEVIER. The Faculty of the Adler Graduate
Hawari, Dadang. 2001. Manajemen School.
Stress Cemas dan Depresi. Jakarta Ni Nengah Arini Murni. (2014).
: Balai penerbitan FKUI. Pengaruh Latihan Relaksasi
Karundeng, dkk. 2014. Faktor-faktor Guided Imagery And Music (GIM)
yang berperan meningkatnya angka Pada Kelas Ibu Terhadap Derajat
kejadian sectio caesarae. (Diakses Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi
tanggal 13 September 2019) Persalinan Pertama: Studi di
Didapat dari : Puskesmas Meninting Kabupaten
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jk Lombok Barat.Volume 8. nomor 1.
p/article/view/4052. Jurnal Kesehatan Prima.
Lewis, et al. 2011. Medical Surgical Nur Masruroh. 2015. Pengaruh
Nursing Assesment and kecemasan ibu terhadap terhadap
Management of Clinical Problems proses persalinan kala 1 Fase aktif
Volume 2. Mosby: ELSEVIER. di BPS Atik
Lin, A.J., Liao, C., Chang, C,C., Chang, SuharijatiSurabaya.Volume
H., & Chen, T.L. (2011). 8.Journal of Health Sciences.
Postoperative Adverse Outcomes
In Intellectually Disabled Surgical
Patients: A Nationwide Population
Based Study . Journal of PLos
ONE . 6(10): e26977. DOI :
10.1371/journal.pone.0026977.
Lukman. 2009. Asuhan keperawatan
pada klien dengan gangguan
system musculoskeletal. Jakarta:
Salemba Medika.
Luís Alves Apóstolo. 2009. The Effects
of Guided Imagery on Comfort,
Depression, Anxiety, and Stress of
Psychiatric Inpatients with

gustiayumirahadhi@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai