x + 30 halaman
Diterbitkan oleh:
Program Studi Keperawatan Anestesiologi
Program Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan
Universitas Harapan Bangsa
Anggota:
Dwi Novitasari, S.Kep.,Ns.,M.Sc
Septian Mixrova Sebayang, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Desain Grafis:
Daffa Flacencia
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami sampaikan kehadirat
Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang, atas
nikmat dan kekuatan yang diberikan. Sehingga penulis
dapat menyusun Buku Saku yang berjudul "Kompres
Hangat Untuk Penurunan Nyeri pada Pasien Post Sectio
Caesarea" yang merupakan output dari proposal
pengabdian kepada masyarakat untuk memenuhi
penugasan tugas akhir Non-Skripsi Universitas Harapan
Bangsa tahun akademik 2022/2023 ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat hingga terbentuklah Buku
Saku ini dengan baik berupa bimbingan, nasehat, maupun
dukungan yang sangat berarti dalam membantu penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan Buku Saku ini, untuk itu kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan,
semoga Buku Saku ini dapat bermanfaat dan menambah
referensi bacaan bagi yang membutuhkan.
Penulis
Fadilla Agustari
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN 03
BAB 2 KONSEP 08
BAB 5 PROSEDUR
KOMPRES HANGAT 25
DAFTAR PUSTAKA 30
03
BAB 1 Pendahuluan
PENDAHULUAN Angka kejadian sectio caesarea di Indonesia menurut data
survey nasional pada tahun 2013 adalah ± 1.200.000 dari ±
5.690.000 persalinan atau sama dengan sekitar 24,8% dari
seluruh persalinan dan meningkat menjadi 36,14% pada tahun
2017. Jumlah persalinan sebanyak 1,2% tiap tahunnya dan
angka persalinan di Indonesia pada tahun 2009 cukup tinggi
yaitu sebesar 228 per 100.000 persalinan. Badan Kesehatan
dunia WHO menetapkan Maximum Rate 10-15 % baik di
negara maju maupun negara berkembang. Proporsi persalinan
dengan sectio caesarea berkisar 21,1% dari total kelahiran yang
ada di negara berkembang dan sekitar 2% di negara maju
(WHO, 2017).
Bab 1 - Pendahuluan
04
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran janin dari dalam rahim melalui jalan lahir.
Persalinan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu persalinan secara normal atau spontan
(lahir melalui vagina) dan persalinan abnormal atau persalinan dengan bantuan suatu
prosedur seperti sectio caesarea. Tindakan sectio caesarea merupakan pilihan utama bagi
tenaga medis untuk menyelamatkan ibu dan janin saat menghadapi persalinan yang
disertai penyulit. Ada beberapa indikasi dilakukan tindakan sectio caesarea di antaranya:
gawat janin, diproporsi sepalopelvik, persalinan tidak maju, plasenta previa, prolapsus tali
pusat, letak lintang, panggul sempit dan preeklamsia (Wahyuni, 2019) Tindakan setelah
pembedahan atau operasi yang sering dirasakan pasien pertama kali adalah nyeri.
Bab 1 - Pendahuluan
05
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Nyeri adalah alasan utama seseorang
mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi Bersama banyak proses penyakit
atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan. Nyeri sangat
mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu penyakit manapun
(Suzanne C. Smeltzer et al., 2013).
Tindakan setelah operasi sectio caesarea dapat menyebabkan masalah akibat insisi dari
robekan jaringan dinding perut dan dinding uterus dapat terjadinya perubahan
kontinuitas karena adanya pembedahan sehingga ibu merasa nyeri dan mengeluhkan
nyeri tersebut. Dampak negatif akibat dari nyeri yaitu terbatasnya mobilitas fisik, aktivitas
terbatas, dan nantinya ikatan antara ibu dan anak pun terganggu. Penanganan yang
dapat dilakukan dalam mengatasi masalah nyeri yang dirasakan oleh pasien yaitu
manajemen nyeri secara farmakologi dengan menggunakan obat analgesik untuk
mengontrol rasa nyeri dan mananjemen nyeri secara non farmakologi dapat berupa
kompres dengan suhu dingin/ panas dan aromaterapi (Yustilawati et al., 2021).
Kompres hangat merupakan suatu cara memberikan rasa hangat untuk memenuhi
kebutuhan rasa nyaman mempengaruhi atau membebaskan nyeri dan memberikan rasa
hangat pada daerah tertentu. Penggunaan kompres hangat untuk area yang tegang dan
nyeri dianggap meredakan nyeri dengan mencegah atau mengurangi spasme otot yang
disebabkan iskemia, yang merangsang nyeri dan menyebabkan vasodilatasi dan
peningkatan aliran darah ke area tersebut (Azzahroh & Musfiroh, 2017).
Bab 1 - Pendahuluan
06
Kompres hangat selain menurunkan sensasi nyeri juga dapat meningkatkan proses
penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan, penggunaan panas mempunyai
keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut
menurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan. Penggunaan panas, selain
memberi efek mengatasi atau menghilangkan sensasi nyeri, teknik ini juga memberikan
reaksi fisiologis antara lain, meningkatkan respons inflamasi, meningkatkan aliran darah
dalam jaringan dan meningkatkan pembentukan edema . Panas yang diaplikasikan pada
perut bagian bawah, punggung, lipat paha, atau perineum dapat sangat menenangkan.
Pemanas listrik, botol berisi air hangat, dan kompres panas adalah sumber panas yang
baik (Wahyu & Lina, 2019).
Pada beberapa rumah sakit, contohnya Rumah Sakit Hj. Anna Lasmanah penanganan
nyeri menggunakan pendekatan farmakologi, biasanya dengan diberikan analgetik,
namun penggunaan analgesik secara terus menerus dapat mengakibatkan ketagihan obat.
Meskipun sudah diberikan analgesik pasien masih merasakan nyeri maka dari itu
dibutuhkan kombinasi antara farmakologi dan non farmakologi untuk mengontrol nyeri
agar sensasi nyeri dapat berkurang serta pemulihan tidak memanjang. Pasien yang telah
menjalani operasi sectio caesarea cenderung enggan bergerak karena nyeri. Sebagain
pasien yang enggan bergerak mengeluh kembung, sulit buang air besar, dan mual yang
mengakibatkan sulit makan. Kurangnya intake nutrisi menyebabkan kurangnya produksi
asi dan terhambatnya kesempatan menyusui, terlebih jika bayi dirawat di ruang perinatal,
yang tidak di rawat gabung dengan ibunya. Hal itu menyebabkan bayi baru lahir yang
tidak menerima asi yang memadai. Nyeri menyebabkan keterlambatan mobilisasi pasien
post sectio caesarea.
Pasien yang pagi hari menjalani sectio caesarea, sore harinya
bisa mulai berlatih menggerakkan tubuhnya miring kiri dan
kanan. Kemudian hari berikutnya bisa mobilisasi dengan baik
dan layak untuk dipulangkan. Namun karena alasan nyeri,
pasien menjadi enggan untuk bergerak. Pasien yang
seharusnya 2 hari sudah bisa pulang, namun karena belum
bisa mobilisasi sehingga membutuhkan waktu yang lebih
panjang untuk dirawat di rumah sakit. diketahui bahwa selain
masih kurangnya pengetahuan masyarakat akan teknik
penurunan nyeri menggunakan metode kompres hangat pada
pasien post sectio caesarea dengan spinal anestesi, masih
adanya masyarakat yang menyepelekan rasa nyeri.
Bab 1 - Pendahuluan
07
Dengan demikian buku saku ini disusun untuk mengetahui pengaruh kompres hangat
terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post sectio caesarea yang berangkat dari
hasil program atau kegiatan penulis mengenai implementasi kepada masyarakat tentang
Teknik Penurunan Nyeri Menggunakan Metode Kompres Hangat pada pasien Post sectio
caesarea dengan Spinal Anestesi melalui Pengabdian Kepada Masyarakat Di RSUD Hj.
Anna Lasmanah Banjarnegara.
Buku saku ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam membuat perencanaan
optimalisasi pemberian kompres hangat, sehingga pada masa yang akan datang ibu-ibu
yang melakukan sectio caesarea dapat mengatasi nyeri sesingkat mungkin sehingga tidak
berpengaruh ke produksi ASI dan produksi ASI lancar, Sehingga bayi dan ibu sehat.
Bab 1 - Pendahuluan
08
Bab 2 - Konsep
09
Tanda-Tanda Persalinan Menurut (Rosyati, 2017) tanda dan gejala pada saat
persalinan diantaranya sebagai berikut :
b. Tanda-tanda persalinan
1. Ibu ingin meneran bersama saat terjadinya kontraksi
2. Ibu merasakan adanya kenaikan tekanan pada rectum serta vagina
3. Perenium yang menonjol.
4. Vulva-vagina serta spingter membuka
5. Meningkatnya pengeluaran lender yang bercampur darah/ketuban pecah spontan
Bab 2 - Konsep
10
2. Passanger (janin) Keadaan bayi dimana dinilai atau diobserpasi ukuran atau
berat janin, letak, persentasi, posisi sikap (habilitus) serta jumlah janin. Pada
persalinan normal yang berkenan dengan passanger (bayi) antara lain kepala
bayi berada dibwah, dengan persentasi dibawah, dengan persentasi belakang
kepala. Taksiran berat janin normal adalah 2500- 3500 gram. Detak jantung
janin normal pada bayi yaitu 120-160 kali/menit.
3. Passage (jalan lahir) Keadaan jalan lahir yang memiliki situasi yang snagat
penting dalam metode persalinan untuk menuju kelahiran sang bayi. Pada
jalan lahir tulang sama panggul dengan ukuran normal apapun jenisnya,
kelahiran dengan berat badan yang normal tidak akan terjadi kerusakan
ataupun masalah pada bayi.
Bab 2 - Konsep
11
4. Psikis ibu bersalin Persiapan secara psikologis dalam menjalani persalinan sangat
penting. Pada saat seorang ibu semakin siap dalam menjalaninya serta mengetahui dalam
proses persalinan merupakan suatu hal yang normal yang bisa dijalani oleh setiap ibu
hamil, petugas kesehatan serta ibu hamil akan mudah bekerjasama untuk membantu
dalam proses persalinan tersebut.
5. Penolong persalinan Peran dari penolong persalinan dalam hal ini adalah
mengantisipasi dan menangani ibu dalam proses persalinan, serta menangani ibu yang
mempunyai komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses persalinan dapat
dibantu dengan tenaga medis yaitu bidan ataupun perawat dalam bidang maternitas. Pada
petugas kesehatan aau penolong dalam persalinan dapat menggunakan alat pelindung
diri, serta melakukan cuci tangan untuk mencegah terjadinya penularan infeksi dari
pasien, serta dapat mendokumentasi alat bekas pakai.
Bab 2 - Konsep
12
Konsep Nyeri
Definisi Nyeri
Nyeri adalah pengalaman emosional serta sensori yang tidak menyenangkan akibat
rusaknya jaringan yang aktual serta potensial., Nyeri pada ibu hamil akan ditentukan oleh
keadaan emosional serta dengan pengalaman sebelumnya. Persepsi nyeri bersifat pribadi
serta subyektif. Nyeri juga disebut dengan mekanisme pertahanan tubuh timbul jika ada
jaringan rusak serta akan menimbulkan individu bereaksi dengan memindahkan stimulus
nyeri. Nyeri merupakan keadaan sensasi atau emosional tidak menyenangkan yang
terlokalisasi pada suatu bagian tubuh. Dalam istilah distruktif sering kali dijelaskan
bahwa jaringan seperti ditusuk-tusuk, panas, melilit, mual, perasaan takut serta dengan
rasa emosi (Surbakti, 2017).
Bab 2 - Konsep
13
2. Regangan otot dasar panggul Pada saat mendekati persalinan kala II akan
menimbulkan rasa nyeri pada otot dasar panggul. Jenis nyeri ini disebut dengan somatik
serta dapat menyebabkan peregangan struktur jalan lahir pada bagian bawah akibat janin
paling bawah yang menurun.
3. Episiotomi Nyeri dirasakan jika ada tindakan episiotomy, laserasi ataupun rupture pada
jalan lahir.
4. Kondisi Psikologis Rasa nyeri yang berlebihan akan menyebakan terjadinya kecemasan
pada ibu . Takut, cemas serta tegang produksi hormone prostatglandin akan
menimbulkan stress. Keadaan stress akan mempengaruhi ibu untuk menahan
kemampuannya dalam merasakan nyeri.
Bab 2 - Konsep
14
BAB 3
Faktor yang Mempengaruhi respon Terhadap Nyeri Persalinan
FAKTOR YANG
Menurut (Rizkiya, 2018), faktor yang mempengaruhi nyeri
MEMPENGARUHI persalinan diantaranya :
Menurut Ilmiah (Rizkiya, 2018), Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri kontraksi, yaitu:
b. Verbal Rating Scale (VRS) Skala nyeri VRS ini adalah tingkatan nyeri dari tidak sakit
hingga sangat sakit yang terbagi menjadi angka, umumnya 0-10. Saat menggunakan
skala ini pasien akan diminta untuk menilai rasa sakita yang dirasakannya
c. Numeric Rating Scale (NRS) Skala nyeri NRS sering kali digunaka saat mengukur nyeri.
Saat menggunakan ini tenaga medis akan meminta pasien untuk memilih angka dari 0-10
yang dijabarkan 0 tidak nyeri, 1-3 nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang, 7-9 nyeri berat
terkontrol, 10 nyeri berat yang tidak terkontrol.
d. Wong – Baker Pain Rating Scale Skala nyeri ini biasanya digunakan pada pasien dewasa
dan anak >3 tahun yang tidak dapat menggambarkan rasa nyerinya dengan angka. Akan
tetapi meminta pasien dengan menggambarkan rasa nyeri dengan ekspresi wajah
Efek nyeri terhadap persalinan (Bidan & Rina, 2017) berpendapat bahwa nyeri merupakan
suatu masalah yang dihadapi selama proses persalinan. Nyeri yang disebabkan oleh
persalinan dapat disimpulkan diantaranya :
Manajemen Nyeri Dalam Proses Persalinan Menurut (Bidan & Rina, 2017), Rasa nyeri
persalinan bisa berkurang dengan baik apabila dengan menggunakan manajemen
farmakologik maupun manajemen non farmakologik. Adapun pejelasannya yaitu :
1. Manajemen Farmakologis
Manajemen Farmakologi merupakan suatu terapi pemberian obatobatan analgesic yang
dapat digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri. Obat analgesic terbagi menjadi dua,
yaitu: analgesic narkotik dan analgesic non narkotik. Pemberian obat analgesic dilakukan
untuk memblok transmisi stimulus nyeri supaya terjadi perubahan dengan cara
mengurangi kortikal pada nyeri. Jenis analgesic ini disebut narkotik, jenis narkotik yang
digunakan untuk menurunkan tekanan darah, dan menyebabkan depresi pada fungsi
vital(Bidan & Rina, 2017). Penatalaksanaan manajemen farmakologis pada intensitas nyeri
persalinan yaitu analgesia yang dapat menghilangkan serta dapat menstabilkan rasa
nyeri. Anathesia dapat menurunkan sensasi pada bagian tubuh baik parsial ataupun total.
Penggunaan obat ini menyebabkan efek samping serta obat yang tidak memilki kekuatan
efek yang diharapkannya(Bidan & Rina, 2017).
BAB 4
KOMPRES HANGAT
Kompres Hangat
DAN
MEKANISMENYA Definisi Kompres
Hangat Kompres hangat merupakan pemberikan rasa hangat
pada pasien untuk memenuhi suatu kebutuhan rasa nyaman.
Kompres hangat merupakan suatu tata cara dalam pemakaian
temperatur setempat yang dapat menyebabkan sebagian dampak
fisiologis. Efek pemberian kompres hangat pada tubuh yaitu
untuk meningkatnya aliran darah pada bagian tubuh yang
mengalami rasa nyeri, untuk mereklasasi otot serta mengurangi
nyeri akibat spasme, aliran darah yang meningkat, serta
peningkatan nutrisi yang baik.(Agustiningrum, 2015).
Pada bagian tubuh yang disakan dengan keluhan nyeri saat proses bersalin yaitu perut,
pinggang. Selain dengan pemberian obat, terapi untuk pertolongan pada tahap pertama
dapat dilakukan dengan menggunakan terapi kompres hangat. Gunakan terapi kompres
hangat (handuk hangat) atau tempelkan kantung yang berisi air hangat/ bantal pemanas,
kebagian tubuh yang nyeri (daerah perut, pinggang). Kompres hangat juga bisa
ditempatkan diperineum untuk meningkat kan sirkulasi darah didaerah perineum dan
meningkankan elastisitas sehingga perineum tidak mudah robek atau laserasi (Bidan &
Rina, 2017).
2. Suhu Air
Kompres panas/dingin yang diberikan pada punggung bawah wanita di area tempat
kepala janin menekan tulang belakang akan mengurangi nyeri. Panas akan
meningkatkan sirkulasi ke area tersebut sehingga memperbaiki anoksia jaringan yang
disebabkan oleh tekanan. Melakukan kompres panas harus dengan hati-hati karena
kompres panas mudah membuat wanita terbakar, bukan hanya akibat suhu kompresan,
tetapi juga karena panas yang diberikan pada area yang telah dioles krim atau salep
sebelumnya.
3. Lama Pengompresan
Beberapa penelitian menyatakan bahwa lama pengompresan yang paling efektif adalah
selama 20 menit.11,15,17,19,21 Pada penelitian lain, yang menggunakan 100 sampel,
melakukan terapi kompres hangat selama 15 menit. Setelah dilakukan kompres hangat
pada kelompok intervensi terdapat penurunan intensitas nyeri dengan rata-rata nyeri
adalah 5,78 dan SD 0,53 dengan p= 0,04. Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat
pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri persalinan.
Efek fisik, Panas dapat menyebabkan zat cair, padat dan gas mengalami pemuaian ke
segala arah. Efek Kimia, Panas dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Pada
jaringan akan terjadi metabolisme seiring dengan peningkatan pertukaran antara zat
kimia tubuh dengan cairan tubuh.
Prinsip kerja kompres hangat dengan mempergunakan buli-buli panas atau kantong air
panas yang dibungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas
antara benda dengan suhu yang berkontak langsung satu sama lain. Panas berpindah
mengalami penurunan gradient termal dari benda yang lebih panas yang berbeda
bersangkutan satu sama lain, molekul yang lebih panas dan bergerak lebih cepat,
sehingga molekul yang lebih dingin itu menjadi lebih hangat (Sherwood, 2001).
Pemakaian kompres hangat biasanya hanya dilakukan setempat saja pada bagian tubuh
tertentu. Dengan pemberian panas, pembuluh-pembuluh darah melebar sehingga akan
memperlancar peredaran darah di dalam jaringan tersebut. Dengan cara ini penyaluran
zat asam dan bahan makanan ke sel-sel diperbesar dan pembuangan dari zat-zat yang
dibuang akan diperbiki, jadi akan timbul proses pertukaran zat yang lebih baik. Aktivitas
yang meningkat akan mengurangi rasa sakit dan akan menunjang proses penyembuhan
luka, seperti abses, bisul yang besar dan bernanah, radang empedu serta beberapa radang
persendian pada otot. Panas juga memiliki efek dapat menghilangkan ketegangan
(Stevens, 2000). Menurut Perry dan Potter (2009) manfaat kompres hangat pada sistem
gastrointestinal yaitu memperlancar sirkulasi darah setempat dan merangsang peristaltik.
BAB 5
PROSEDUR PROSEDUR
KOMPRES HANGAT KOMPRES HANGAT
Pengertian
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk
memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau
membebaskan nyeri.
Tujuan
Indikasi
4. Spasme otot
4. Handscoon
Prosedur Tindakan
1. Siapkan peralatan
2. Cuci tangan
Isi buli-buli dengan air hangat sebanyak kurang lebih 1/2 bagian dari ukuran
buli-buli tersebut, lalu keluarkan udaranya dengan cara letakkan atau tidurkan
5. buli-buli di atas meja/tempat datar, bagian atas buli dilipat sampai kelihatan
permukaan air di leher buli-buli, kemudian penutup buli-buli ditutup dengan
rapat/benar.
Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak, lalu keringkan dengan lap dan
6.
masukan ke dalam sarung buli-buli.
Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetahui kelainan yang timbul
10. akibat pemberian kompres hangat dengan buli-buli hangat, seperti kemerahan,
ketidaknyamanan, kebocoran dan sebagainya.
Ganti buli-buli hangat setelah 20 menit dipasang dengan air hangat lagi, sesuai
11.
yang dikehendaki
Evaluasi
Respon klien
Daftar Pustaka
Aini, Q.. (2020). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Pada Persalinan
Kala 1. Jombang. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika.
Azzahroh, P., & Musfiroh. (2017). Perbedaan Efektivitas Kompres Hangat dan Teknik
Masase Terhadap Nyeri Persalinan Di Klinik Permata Bunda Serang. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Dan Kebidanan, VII(2).
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI,
53(9), 1689–1699.
N. Margarita Rehatta et al. (2019). Anestesiologi dan Terapi Intensif Buku Teks KATI-
PERDATIN (Edisi Pert). PT Gramedia Pustaka Utama.
Solehati et al. (2015). Konsep dan Aplikasi Relaksasi dalam Keperawatan Maternitas.
Penerbit Refika Aditama, 1, 6.
Suhanto, A., & Tarjuman. (2014). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perbedaan Waktu
Flatus pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea. Bandung. Jurnal Poltekkes Kemenkes,
Vol II, No. 2.
Suzanne C. Smeltzer et al. (2013). Buku Ajar Keperawatn Medikal-Bedah (Ed. 8). Penerbit
buku kedokteran EGC.
Wahyu, H., & Lina, L. F. (2019). Terapi Kompres Hangat dengan Aroma Jasmine Essential
Oil terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Pasien Post Sectio Caesarea. Journal of
Telenursing (JOTING), 1(2), 406–415. https://doi.org/10.31539/joting.v1i2.860
Wahyuni, R. et al. (2019). Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Riwayat Persalinan
Sectio Caesarea. Wellness and Healthy Magazine, 2(February), 187–192.
https://wellness.journalpress.id/wellness/article/view/v1i218wh
Yustilawati, E., Adhiwijaya, A., Syam, I., Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, D.,
Alauddin Makassar, U., & Profesi Ners Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, M.
(2021). Intervensi Kompres Hangat dengan Aromaterapi Pappermint pada Pasien Nyeri
Post Operasi Sectio Caesarea (Eklamsia). Politeknik Kesehatan Makassar, 12(2), 2087–2122.
Daftar Pustaka
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
PROGRAM SARJANA TERAPAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
TAHUN 2023