TUGAS AKHIR
DI SUSUN OLEH :
NIM : 200207047
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan yaitu kondisi fisiologis normal dari persalinan ibu yang diawali melalui
kontraksi uterus sehingga menghasilkan pengeluaran hasil konsepsi dari dalam Rahim
atau pembedahan pada dinding abdomen atau uterus untuk melahirkan janin dengan
Persalinan secra section caesarea (SC) adalah lahirnya janin, plasenta dan juga
selaput ketuban melalui irisan yang dibuat pada dinding perut dan juga Rahim, ada
beberapa manfaat dengan dilakukannya tindakan section caesarea (SC) ini mengeluarkan
janin dengan secara cepat, tidak menyebabkan tertariknya kandung kemih dan juga
Indikasi dilakukannya persalinan SC antara lain yaitu karena letak bayi yang
lintang, ibu dengan gangguan hipertensi, gawat janin dan kala pembukaan lama,
rupture uteri iminen, pendarahan antepartum, ketuban pecah dini, fetal distress dan
besar janin melebihi 4.000gram. Pasien yang telah menjalani operasi SC akan memiliki
intensitas nyeri yang berbeda-beda sesuai dengan respon tubuh tiap individu
(Salamah & Astuti, 2020). Nyeri memiliki efek merugikan yang dapat memperpanjang
pemulihan tubuh setelah operasi, kesulitan melakukan mobilisasi, ikatan antara ibu
dan bayi menjadi terganggu, Actvity of daily Living (ADL) pada ibu setelah
melahirkan menjadi sulit yang akibatnya pemberian nutrisi pada bayi berkurang akibat
terbatasnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak awal. Selain itu operasi SC juga
mempengaruhi kepada bayi terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD) yang akan
mempengaruhi daya tahan bayi yang dilahirkan secara SC sehingga daya tahan
bayi menjadi lemah (Komunitas & Caesar, 2020). Oleh karena itu, penting diberikan
berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) menetapkan bahwa standar rata
–rata sectio caesarea di setiap negara adalah sekitar 5 –15 % per 1000 kelahiran
tahun 2018 –2019 yaitu 110.000 per kelahiran (Muliani et al, 2020). Riskesdas
tahun 2018 menyebutkan tingkat persalinan sectio caesarea di Indonesia sudah melewati
batas maksimal standar WHO, tingkat persalinan sectio caesarea di Indonesia yaitu 15, 3
% sampel dari 20.591 ibu yang melahirkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang
Data statistik persalinan sectio caesarea di Jawa Tengah sebesar (10%) yang
menduduki peringkat ke –10 (Riskesdas, 2018). Pada tahun 2022 jumlah persentase
kesakitan dan kematian ibu pada tingkat operasi caesarea lebih tinggi dibandingkan
sekitar 27,3 per 1.000 persalinan dibandingkan persalinan normal yang hanya 9 per
1.000 persalinan, angka kematian ibu pada sectio caesarea adalah 40 –80/100.000 lebih
besar 25 kali dari persalinan normal, kesakitan post sectio caesareakira –kira sebesar 15
% dan sekitar 90% disebabkan oleh infeksi (endometritis, infeksi saluran kemih dan
Pada tindakan post section caesarea (SC) akan memberikan suatu efek yaitu efek
ibu akan merasakan sensasi nyeri, pada pasien post section caesarea (SC) seringkali
mengalami nyeri hebat meskipun tersedia obat-obat analgesik yang efektif, sekitar 60%
pasien post section caesarea (SC) masih mengalami nyeri dalam 24 jam post partum, bila
nyeri tidak dapat ditangani maka ibu akan mengalami kesakitan atau ketidaknyamanan
dan bahkan akan menghambat proses pemulihan pada ibu, berbagai teknik dan juga
metode didalam asuhan keperawatan secara mandiri, salah satunya adalah manajemen
nyeri dikarenakan pada daerah kaki terdapat saraf –saraf yang terhubung ke organ dalam
dan memanipulasi jaringan ikat dengan cara meremas, pukulan atau gesekan
untuk memberikan dampak terhadap sirkulasi dan juga dapat memberikan efek
relaksasi, tindakan non farmakologis dengan foot massagebisa dilakukan 24 –48 jam
setelah tindakan sectio caesaraea (SC) (Devi & Supardi, 2019). Keuntungan dengan
diberikan foot massage sebagai salah satu terapi komplementer yang aman dan juga
merelaksasikan otot dan memberikan rasa nyaman pada pasien ( Muliani et al, 2020).
Menurut penelitian Muliani (2020) pemberian foot massage membantu tubuh dan
pikiran menjadi rileks sehingga nyeri yang dirasakan dapat teralihkan dan tubuh secara
alami akan mengeluarkan hormon endorfin. Hormon ini memberikan efek nyaman,
menenangkan dan membantu dalam proses regenerasi sel-sel sehingga nyeri menjadi
berkurang. Berdasarkan data diatas dapat ditarik sebuah hipotesa bahwa terapi non
farmakologi foot massage mempunyai manfaat yaitu dapat menurunkan tingkat nyeri ibu
post sectio caesarea sehingga penulis tertarik untuk melakukan studi literatur “Pengaruh
pemberian foot massage terhadap penurunan tingkat nyeri ibu post sectio caesarea”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah bagaimana pengaruh foot
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis dapat mengetahui pengaruh foot massage terhadap penurunan tingkat nyeri
2. Tujuan Khusus
e) Melakukan evaluasi pada pasien post sectio caesarea dengan intervensi foot
massage.
D. Manfaat Penulisan
1. Teoritis
khususnya mengenai asuhan keperawatan pada pasien post section caesarea dengan
2. Praktis
a. Perawat
b. Masyarakat
teknik foot massage untuk menurunkan nyeri ibu post sectio caesarea.
mengenai foot massage dalam menurunkan nyeri ibu post sectio caesarea.