Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA POST

OP SECTIO CAESAREA DI RSUD DR. SOEWONDO KENDAL

Siti Nur Hidayati1, Yuni Puji Widyastuti2, Sri Rejeki3


Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Kendal1&2, PSIK UNIMUS Semarang3
Email: widi_ardana@yahoo.com

Abstrak

Proses persalinan merupakan proses yang alami, akan tetapi kadang menjadi abnormal
sehingga menimbulkan komplikasi persalinan yang membutuhkan tindakan Sectio
Caesarea (SC). Adapun dampak dari komplikasi dapat mengakibatkan kematian ibu dan
janin. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tergolong masih tinggi dibandingkan
dengan negara-negara ASEAN yaitu sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, salah
satunya disebabkan karena infeksi. Adanya infeksi disebabkan oleh infeksi jalan lahir
atau luka Sectio Caesarea (SC). Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka post op
Sectio Caesarea (SC) yaitu nutrisi, obat-obatan, keturunan, mobilisasi, sarana
prasarana, budaya dan keyakinan, usia, pantang makan. Kebanyakan pasien pasca
operasi di Kabupaten Kendal masih mempunyai kekhawatiran apabila makan makanan
yang mengandung protein seperti telur, ikan, daging. meraka berpersepsi akan
mempengaruhi luka operasi dan akan menyebabkan luka jahitan menjadi gatal dan
proses penyembuhan luka tidak normal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan pola makan dengan
penyembuhan luka post op Sectio Caesarea (SC). Penelitian ini termasuk dalam jenis
deskriptif korelasional dengan pendekatan Cross sectional menggunakan kuesioner dan
checklist sebagai alat pengambilan data. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu post
partum dengan post op Sectio Caesarea (SC) sebanyak 30 responden di Ruang Mawar
RSUD Dr.Soewondo Kendal. Tehnik pengambilan sampel menggunakan accidental
sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan
pola makan dengan penyembuhan luka post op Sectio Caesarea (SC). Diharapkan ibu
nifas untuk bisa mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan takaran cukup serta tidak
melakukan pantang makan, kecuali apabila ada alergi terhadap makanan tertentu,
supaya proses penyembuhan luka post op Sectio Caesarea (SC) berlangsung cepat dan
normal.

Kata Kunci: Pola makan, Penyembuhan luka post op Sectio Caesarea (SC)

1. PENDAHULUAN tetapi terkadang terjadi komplikasi


Persalinan dan kelahiran normal persalinan yang berdampak pada
adalah proses pengeluaran janin yang kesehatan dan kesejahteraan ibu dan
terjadi pada kehamilan cukup bulan janin (Sarwono, 2006).
(37- 42 minggu), lahir spontan Komplikasi persalinan meliputi
dengan presentasi belakang kepala indikasi janin yaitu kehamilan lewat
yang berlangsung dalam 18 jam, waktu, ketuban pecah dini, janin mati
tanpa komplikasi baik pada ibu dan indikasi pada ibu meliputi
maupun pada janin. Meskipun pada kehamilan dengan hipertensi,
awalnya berlangsung normal, akan kehamilan dengan diabetes mellitus

MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 240


(Wiknjosastro, 2006). Adanya per 100.000 KH (BPS Indonesia,
komplikasi persalinan terkadang 2012).
membutuhkan tindakan pembedahan Upaya penurunan AKI harus
(Sectio Caesarea) untuk difokuskan pada penyebab langsung
menyelamatkan ibu dan bayi (Bobak, kematian ibu, yang terjadi 90% pada
2005). Akan tetapi terkadang proses saat persalinan dan segera setelah
penyembuhan luka operasi persalinan, yaitu perdarahan (28%),
terkendala dengan adanya infeksi, eklampsia (24%), infeksi (11%),
yang merupakan salah satu factor komplikasi pueperium (8%), partus
penyebab langsung kematian ibu post macet (5%), trauma obstetrik (5%),
partum (Norwitz & Shorge, 2008). emboli (3%), dan lain – lain (11%)
Menurut Reeder, Martin dan (Norwitz & Shorge, 2008). Penyebab
Griffin (2011) komplikasi lain yang terbanyak AKI dan AKB di
dapat terjadi sesaat setelah operasi Indonesia adalah komplikasi obstetri
caesarea adalah infeksi yang banyak yaitu sebesar 46,8%. Kematian ibu
disebut sebagai mordibitas pasca hamil di Indonesia sebagian besar
operasi. Kurang lebih 90% dari disebabkan karena komplikasi
moorbiditas pasca operasi obstetri antara lain 28% karena
disebabkan oleh infeksi (infeksi pada perdarahan, 24% disebabkan oleh
rahim atau endometritis, alat- alat keracunan kehamilan dan infeksi
berkemih, dan luka operasi). Hal ini 11% (Ariyantheni, 2009). Sedangkan
berkontribusi dalam peningkatan menurut Profil kesehatan Jawa
angka kematian ibu (AKI). Tengah (2009) kejadian maternal
AKI merupakan salah satu paling banyak adalah waktu nifas
indikator keberhasilan pembangunan sebesar 49,12%, disusul kemudian
kesehatan yang telah dicanangkan pada waktu persalinan sebesar
dalam Sistem Kesehatan Nasional 26,99% dan pada waktu hamil
dan bahkan dipakai sebagai indikator sebesar 23,89. Penyebab kematian
sentral keberhasilan pembangunan adalah perdarahan 22,42%, eklampsi
kesehatan di Indonesia (Bachroen, sebesar 28,76%, infeksi sebesar
dkk, 2008). World Health 3,45%, dan lain-lain sebesar 45,28%.
Organization (WHO) mencatat Kejadian infeksi merupakan
angka kematian ibu hamil dan salah satu penyebab kematian ibu di
melahirkan mencapai 350.000 Indonesia akibat adanya luka post
pertahun atau lebih dari 1000 orang Sectio Caesarea serta beberapa
per hari (Wijaya, 2009). factor yang mempengaruhi
Angka Kematian Ibu (AKI) penyembuhan luka post Sectio
di Indonesia periode 2004-2007 Caesarea pada ibu antara lain:
mengalami penurunan dari lingkungan, tradisi, social ekonomi,
307/100.000 kelahiran hidup menjadi kondisi ibu, gizi, penanganan petugas
228/100.000 KH. Namun, dan kualitas perawatan luka.
keberhasilan tersebut masih perlu Penatalaksanan luka pasca operasi
ditingkatkan mengingat AKI di Sectio Caesarea bertujuan untuk
Indonesia masih cukup tinggi meningkatkan proses penyembuhan
dibandingkan negara lain di ASEAN jaringan dan mencegah infeksi
(Depkes RI, 2009). SDKI tahun 2012 (Johnson, 2005; Cunningham, 2005).
menyatakan bahwa AKI di Indonesia Pemenuhan kebutuhan akan
jumlahnya meningkat menjadi 359 gizi pada pasien post operasi dan
MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 241
trauma adalah suatu perihal khusus hubungan pola makan dengan
nan unik. Hal ini tercermin dalam penyembuhan luka post operasi
pemenuhan kebutuhan yang khusus sectio caesarea di ruang Mawar
pada pasien tersebut, dimulai dari RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.
pemenuhan farmakologisnya hingga
dietnya (Faikanto, 2008). Karena 2. METODE PENELITIAN
pasien yang mengalami persalinan Penelitian ini merupakan
dengan cara operasi sectio caesarea penelitian deskriptif korelasi dengan
perlu diperhatikan tentang diet tinggi menggunakan rancangan cross
kalori tinggi protein untuk sectional. Tehnik sampling yang
menunjang proses penyembuhan digunakan adalah accidental
(Johnson, 2005). sampling (Sugiyono, 2005; Arikunto,
Berdasarkan wawancara 2006). Jumlah sampel penelitian
dengan pasien di Ruang Mawar sebanyak 30 responden ibu post
RSUD Dr. Soewondo Kendal partum dengan luka SC di Ruang
didapatkan data bahwa sebagian Mawar RSUD Dr. H. Soewondo
besar pasien (70%) masih Kendal. Strategi pengumpulan data
mempunyai kekhawatiran kalau dengan menggunakan cek list
makan-makanan yang mengandung (penyembuhan luka) dan kuesioner
protein seperti telur, ikan, daging (pola makan). Pengambilan data
pasca operasi karena akan dilakukan setelah dilaksanakan
mempengaruhi luka operasi dan akan inform concent dan setelah
menyebabkan luka jahitan menjadi mendapatkan persetujuan dari
gatal dan membutuhkan proses responden. Berdasarkan uji
penyembuhan yang lama. Sehingga alternative Fisher’s Exact Test
akan berpengaruh dalam pelaksanaan menunjukan bahwa terdapat
diet tinggi kalori tinggi protein. hubungan yang signifikan antara pola
Berdasarkan uraian latar makan dengan penyembuhan luka
belakang di atas, peneliti tertarik post operasi sectio caesarea (P =
untuk melakukan penelitian tentang 0,023).
penyembuhan luka perineum pada
3. HASIL DAN PEMBAHASAN ibu nifas. Sebagian besar ibu nifas
Hasil penelitian menunjukkan mempunyai kebiasaan berpantang
ada hubungan yang signifikan antara makanan tertentu, dengan
pola makan dengan penyembuhan penyembuhan luka perineumnya
luka post op Sectio Caesarea buruk.
(pvalue=0,023). Makanan yang Penelitian ini juga selaras dengan
bergizi dan sesuai porsi dan tidak penelitian Suanidar (2013) yang
pantang makan akan menyebabkan menyatakan ada hubungan antara
ibu dalam keadaan sehat dan segar konsumsi makanan gizi seimbang
dan akan mempercepat masa dengan penyembuhan luka post SC.
penyembuhan luka post op Sectio Hasil penelitian ini menunjukkan
Caesarea (SC) (Bobak, 2005). Hal sebagian responden pola makan
ini sejalan dengan penelitian dari cukup, yaitu 15 (50,0%) responden
Mas’adah (2010) dengan hasil dengan penyembuhan luka post op
penelitian ada hubungan yang Sectio Caesarea (SC) tidak normal
signifikan antara kebiasaan yaitu 17 (56,7%).
berpantang makanan dengan
MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 242
Penyembuhan luka post op Sectio Caesarea (SC) akan lebih cepat
Caesarea (SC) adalah faktor penting sembuh (Mas’adah, 2010).
pasca operasi yang selalu dihadapi Protein juga merupakan zat
dan merupakan fenomena kompleks makanan yang sangat penting untuk
yang melibatkan berbagai proses membuntuk jaringan baru, sehingga
diantaranya inflamasi, destruktif, sangat baik dikonsumsi oleh ibu
proliferative, maturasi (Morison, nifas agar luka post op Sectio
2012). Caesarea (SC) cepat sembuh.
Malnutrisi secara umum juga Namun jika makanan berprotein ini
dapat mengakibatkan berkurangnya dipantang maka proses penyembuhan
kekuatan luka, meningkatkan luka post op Sectio Caesarea (SC)
dehisensi luka, meningkatkan akan berjalan lambat, dan hal in
kerentanan terhadap infeksi, dan dapat memicu terjaadinya infeksi
parut dengan kualitas yang buruk pada luka post op Sectio Caesarea
(Johnson, 2005). (SC) (Manuaba, 2012).
Makanan yang dikonsumsi oleh
ibu nifas harus bermutu, bergizi dan 4. KESIMPULAN
cukup kalori. Konsumsi menu Berdasarkan penelitian yang
seimbang perlu diperhatikan untuk telah dilakukan di ruang Mawar
masyarakat, sebagai contoh menu RSUD dr. H. Soewondo Kendal
seimbang diantaranya makanan sehat didapatkan hasil terdapat hubungan
yang terdiri dari nasi, lauk, sayuran yang signifikan antara pola makan
dan ditambah satu telur setiap hari dengan penyembuhan luka post op
(Manuaba, 2012). Sectio Caesarea (pvalue=0,023).
Ibu nifas yang berpantang
makan, kebutuhan nutrisi akan 5. DAFTAR PUSTAKA
berkurang sehingga makanan yang Arikunto, S. (2006). Prosedur
dikonsumsi sebaiknya mengnadung Penelitian Suatu Pendekatan
protein, banyak cairan, sayur-sayuran Praktek. Edisi Revisi, Jakarta :
dan buah-buahan. Dan ini akan Rineka Cipta
mempengaruhi dalam proses
penyembuhan luka post op Sectio Ariyantheni. (2009). Hubungan
Caesarea (SC), yaitu mengakibatkan Pengetahuan tentang Anemia
luka menjadi tidak sembuh dengan dengan Kepatuhan Ibu Hamil
baik atau tidak normal (Manuaba, Minum Tablet Zat Besi
2012). Sedangkan ibu yang
nutrisinya sudah cukup akan tetapi Bachroen, Cholis & Soeharso
masih mengikuti adat kebiasaan Soemantri. (2008). Penelitian
pantang makan seperti yang telah Indikator “Proxy” Dari Angka
dikatakan oleh orangtua, sehingga Kematian Bayi. Surabaya :
bisa juga menyebabkan proses Depkes RI. Badan Penelitian &
penyembuhan luka post op Sectio Pengembangan Kesehatan
Caesrea (SC) menjadi kurang baik, Bakti Husada
artinya sembuh sedang. Sedangkan
ibu nifas yang nutrisinya sudah Badan Pusat Statistik. (2012). Survei
cukup baik maka proses Demografi & Kesehatan
penyembuhan luka post op Sectio Indonesia (Diunduh 29
September 2014)
MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 243
Bobak. (2005). Buku Ajar Norwitz, E & Schorge, J. (2008). At
Keperawatan Maternitas Edisi A Glance Obstetri &
4. Jakarta : EGC Ginekologi. Jakarta: Erlangga

Cunningham, F. G. (2006). Obstetri Pratiwi, Arum. (2011). Perilaku


Williams. Edisi 21. Volume 2. Kehamilan, Persalinan dan
Jakarta : EGC Nifaas Terkait dengan Budaya
Kesehatan pada Masyarakat
Depkes. RI. (2009). Profil Kesehatan Jawa Di wilayah Kabupaten
Indonesia. Jakarta Sukoharjo. Diakses tanggal 29
September 2013
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah. (2009). Profil Reeder, Martin, Griffin. (2011).
Kesehatan Provinsi Jawa Keperawatan Maternitas.
Tengah Tahun 2009. Jawa (Afiyanti Yati, Rachmawati
Tengah Imami Nur, Penerjemah). Edisi
18. Volume 1. Jakarta: EGC.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah. (2012). Profil Sugiyono. (2005). Statistik untuk
Kesehatan Provinsi Jawa penelitian. Bandung: Alfabeta
Tengah Tahun 2012. Jawa
Tengah Sarwono. (2006). Pelayanan
Kesehatan Maternal dan
Faikanto.2008. Gizi_untuk_klinik_ Neonatal.Jakarta : Yayasan
pasca_operasi.http://faikanto.m Bina Pustaka
ultiply.com. Diakses tanggal 1
Oktober 2013 Suanidar, Putri. (2013). Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Johnson, Ruth. (2005). Buku Ajar Penyembuhan Luka
PraktikKebidanan. Jakarta:
EGC pada Ibu Post Sectio Caesarea di
Rumah Sakit Ibu dan Anak
Manuaba, Ida Bagus Gde. (2012). Pemerintah Aceh. Diakses
IlmuKebidanan, Penyakit tanggal 15 Febuari 2014
Kandungan & Keluarga
Berencana untuk Pendidikan WHO, (2008). Make Every Mother
Bidan. Jakarta: EGC and Child Count. The World
Health Report, Geneva
Mas’adah. (2010). Hubungan antara
Berpantangan Makanan Wijaya, A, M,. (2009). Fenomena
tertentu dengan Peyembuhan Tingginya Angka Kematian
Luka Perineum pada ibu Nifas. Ibu (AKI atau MMR) [diakses
Diakses tanggal 29 September 12 September 2014] Tersedia
2013 di: http://infodokterku.com

Morison J, Moya. (2012). Wiknjosastro, Hanifa. (2006). Ilmu


Manajemen Luka. Jakarta : Kebidanan Edisi III. Jakarta :
EGC YBP-SP
MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 244

Anda mungkin juga menyukai