Anda di halaman 1dari 30

PROFESI NERS ANGKATAN XX

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

ANALISIS JURNAL
“PERBEDAAN PENURUNAN SUHU TUBUH ANTARA
PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT DENGAN
water tepid sponge bath PADA ANAK DEMAM”

Disusun oleh : Fauzi Dwi Septian, Yulia Nur Cahyani, Fiska


Afifah, Putri Septiana

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


PROGRAM PROFESI NERS
2017

1
2
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat


Allah SWT, booklet analisis jurnal “Perbedaan
Penurunan Suhu Tubuh Antara Pemberian Kompres Air
Hangat Dengan water tepid sponge bath Pada Anak
Demam” telah dapat diselesaikan. Booklet ini disusun
sebagai salah satu pemenuhan tugas stase keperawatan
anak pada program profesi Ners. Booklet ini merupakan
hasil analisis jurnal mengenai pemberian kompres dan
tepid water sponge bath sebagai salah satu intervensi
keperawatan untuk mengatasi demam pada anak dan
penerapannya di Ruang Aster RSUD Prof. Margono
Soekarjo Purwokerto.

Semoga booklet ini bermanfaat bagi rumah sakit,


perawat, mahasiswa ners, pembimbing, institusi, dan
pihak lain yang membutuhkan. Mari rapatkan barisan,
bertumbuh dan berkembang bersama, guna mewujudkan
pelayanan dan asuhan keperawatan yang semakin baik.

Penyusun

3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................... 2
Daftar Isi .................................................................... 3
Latar Belakang ........................................................... 4
Tujuan ........................................................................ 6
Manfaat ...................................................................... 7
Analisis Jurnal ........................................................... 8
Kesimpulan ................................................................. 26
Saran ........................................................................... 26

4
Latar Belakang
Demam adalah peningkatan suhu tubuh dari
variasi suhu normal sehari-hari yang berhubungan
dengan peningkatan titik patokan suhu di
hipotalamus. Demam terjadi pada oral temperature
>37,2°C (Dinarello & Gelfand, 2005). Demam
biasanya disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus,
jamur, atau parasit), penyakit autoimun, keganasan,
ataupunobat-obatan (Kaneshiro & Zieve, 2010).
Resiko kejadian demam pada anak terhadap
penyakit serius tergantung pada usia anak. Pada
neonatus yang terkena demam mempunyai resiko
yang lebih besar terkena penyakit serius
dibandingkan dengan anak dengan umur yang lebih
tua. Hal ini dikarenakan dua alasanya itu infeksi
pada neonatus yang berbeda dari Infeksi pada
anak pada umumnya dan kemampuan system imun
neonatus yang Belum mampu mengatasi infeksi
(Graneto, 2010). Di Asia, sekitar 10-15% anak-
anak mengalami demam yang berhubungan dengan
gejala-gejala atau tanda dari suatu penyakit
(Graneto, 2010). Di Sumatera Utara, penyakit yang
paling banyak diderita adalah infeksi saluran
pernapasan atas yang salah satu gejalanya adalah
demam. Selain infeksi saluran pernapasan atas,
masih banyak penyakit lain yang diderita
masyarakat seperti malaria, demam berdarah
dengue, demam chikungunya, dan lain-lain yang
juga salah satu gejalanya adalah demam (Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2009). Salah

5
satu penanganan demam adalah dengan
memberikan obat-obatan. Salah Satu diantara obat
yang dapat mengatasi demam adalah parasetamol.
Selain dengan farmakologis juga dapat dengan non
famakologis dengan pemberian kompres air hangat
dan water tepid sponge bath pada anak demam.
Di ruang anak RSUD Prof. Dr. Margono
Soekardjo sendiri, untuk penanganan demam pada
anak sudah baik, yaitu menggunakan obat
antipiretik dan menggunakan kompres air hangat.
Namun, penanganan demam menggunakan water
water tepid sponge bath masih jarang dilakukan.
Sementara berdasarkan analisis jurnal, ditemukan
hasil bahwa water water tepid sponge bath lebih
efektif untuk mengurangi demam dengan
didampingi dengan pemberian antipiretik
dibandingkan hanya menggunakan kompres air
hangat saja.

6
Tujuan
Booklet ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
keefektifan penurunan suhu tubuh pada pemberian
kompres air hangat dengan water tepid sponge bath
pada anak demam.
Tujuan Khusus
Berikut beberapa tujuan khusus booklet, yaitu :
1. Mengetahui perbedaan penurunan suhu tubuh
antara pemberian kompres air hangat dengan
water tepid sponge bath pada anak demam
2. Mengetahui gambaran penurunan suhu tubuh
antara pemberian kompres air hangat dengan
water tepid sponge bath pada anak demam

7
Manfaat
1. Bagi perawat
Menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai penurunan suhu tubuh antara
pemberian kompres air hangat dengan water
tepid sponge bath pada anak demam
2. Bagi Ruangan Anak
Dapat menjadi masukan untuk memberikan
penyuluhan tentang penurunan suhu tubuh
antara pemberian kompres air hangat dengan
water tepid sponge bath pada anak demam

8
ANALISIS JURNAL
A. Landasan Teori
water tepid sponge bath
1. Definisi
water tepid sponge bath sering
direkomendasikan untuk mempercepat
penurunan suhu tubuh, saat water tepid
sponge bath akan terjadi penurunan suhu
tubuh yang menginduksi vasokonstriksi
periferal, menggigil, produksi panas
metabolik dan menimbulkan
ketidaknyamanan pada anak (Corrard,
2002). Kompres water tepid sponge bath
merupakan sebuah teknik kompres hangat
yang menggabungan teknik kompres blok
pada pembuluh darah supervisial dengan
teknik seka (Alves, 2008). Kompres water
tepid sponge bath ini hampir sama dengan
kompres air hangat biasa, yakni
mengompres pada lima titik (leher, 2 ketiak,

9
2 pangkal paha) ditambah menyeka bagian
perut dan dada atau diseluruh badan dengan
kain.
2. Manfaat
Manfaat diberikan kompres water tepid
sponge bath, yaitu dapat memberikan rasa
nyaman, teknik water tepid sponge bath
lebih efektif untuk mempercepat penurunan
suhu tubuh dibanding dengan kompres
hangat, dan adanya perbedaan penurunan
suhu tubuh antara kompres hangat dengan
teknik water tepid sponge bath sebesar
0,2°C.
3. Tahap-tahap water tepid sponge bath
Tahap-tahap pelaksanaan water tepid
sponge bath (Rosdahl & Kowalski, 2008)
meliputi:
a. Jelaskan prosedur dan demonstrasikan
kepada keluarga cara water tepid
sponge bath

10
b. Persiapan alat meliputi ember atau
waskom tempat air hangat (26°C -
35°C), lap mandi 6 buah, handuk
mandi 1 buah, selimut mandi 1 buah,
perlak besar 1 buah, termometer,
selimut hipotermi atau selimut tidur 1
buah.
c. Beri kesempatan klien untuk
menggunakan urinal sebelum water
tepid sponge bath
d. Ukur suhu tubuh klien dan catat. Catat
antipiretik yang telah diminum klien
untuk menurunkan suhu tubuh
e. Buka seluruh pakaian klien. Letakkan
lap mandi di dahi, aksila, dan pangkal
paha. Lap ekstremitas selama 5 menit,
punggung dan pantat selama 10-15
menit. Lap tubuh klien selama 20
menit. Pertahankan suhu air (26°C -
35°C).

11
f. Hentikan prosedur jika klien
kedinginan atau menggigil atau segera
setelah suhu tubuh klien mendekati
normal (37,5°C per oral). Selimuti
klien dengan selimuti tidur. Pakaikan
klien baju yang tipis dan mudah
menyerap keringat.
g. Catat suhu tubuh dan tingkat rasa
nyaman klien sebelum dan setelah
prosedur.
B. Resume Jurnal
1. Judul jurnal: Perbedaan Penurunan Suhu
Tubuh Antara Pemberian Kompres Air
Hangat Dengan water tepid sponge bath
Pada Anak Demam
2. Penyusun: Arie Kusumo Dewi
3. Latar belakang
Demam diartikan sebagai kenaikan
suhu tubuh di atas normal. Menurut
Robert dan Edward, dalam Purwoko

12
(2002), ada sekitar 0,05 % kejadian
hipertermia pada anak di Indonesia. Di
Jawa Timur, kejadian demam di
Puskesmas dan beberapa Rumah Sakit
masing-masing 4000 dan 1000 kasus
perbulan, dengan angka kematian 0,8%.
Kompres adalah salah satu metode fisik
untuk menurunkan suhu tubuh bila anak
mengalami demam. Ada beberapa
macam kompres yang bisa diberikan
untuk menurunkan suhu tubuh yaitu
kompres air hangat dan tepid sponge
bath.
Kompres air hangat dapat
menurunkan suhu tubuh melalui proses
evaporasi. Dengan kompres air hangat
menyebabkan suhu tubuh di luar akan
hangat sehingga tubuh akan
menginterpretasikan bahwa suhu di luar
cukup panas, akhirnya tubuh akan

13
menurunkan kontrol pengatur suhu di
otak supaya tidak meningkatkan suhu
pengatur tubuh, dengan suhu di luar
hangat akan membuat pembuluh darah
tepi di kulit melebar dan mengalami
vasodilatasi sehingga pori pori kulit
akan membuka dan mempermudah
pengeluaran panas, sehingga akan terjadi
penurunan suhu tubuh. Menurut penelitian
Djuwariyah, (2010) kompres air hangat
efektif untuk menurunkan suhu tubuh
sebesar 0,710C (p<0,0001).
Kompres tepid sponge adalah
sebuah tehnik kompres hangat yang
menggabungkan tehnik kompres blok
pada pembuluh darah supervisial dengan
tehnik seka. Pemberian tepid sponge
bath memungkinkan aliran udara lembab
membantu pelepasan panas tubuh dengan
cara konveksi. Suhu tubuh lebih hangat

14
daripada suhu udara atau suhu air
memungkinkan panas akan pindah ke
molekul molekul udara melalui kontak
langsung dengan permukaan kulit
(Guyton, 2007). Menurut penelitian
Maling, (2012) bahwa suhu tubuh pada
pasien anak setelah pemberian kompres
water tepid sponge bath rata-rata dapat
mengalami penurunan sebesar 1,40 C
dalam waktu 20 menit.
4. Metode
Desain penelitian ini adalah quasy
eksperiment dengan rancangan pre test dan
post test design. Populasinya merupakan
anak usia 1-7 tahun yang mengalami
demam di ruang Hijr Ismail RSI A Yani
Surabaya pada bulan Januari-Februari
2014 sebesar 116 anak dengan sampel 90
anak diambil dengan teknik Simple
random sampling. Responden dibedakan

15
menjadi tiga kelompok berdasarkan
kemiripan suhu tubuh pada awal
pengukuran (pre test). Pre test pada
masing-masing kelompok berupa
pengukuran suhu tubuh awal di ketiak
dengan menggunakan termometer digital.
Kelompok pertama yaitu responden yang
mengalami peningkatan suhu tubuh >38
oC diberikan tindakan kompres air hangat
selama ± 10 menit, kelompok kedua yaitu
responden yang mengalami peningkatan
suhu tubuh >38 oC diberikan tindakan
tepid sponge bath ± 10 menit.
Sedangkan pada kelompok ketiga adalah
kelompok kontrol yang tidak diberikan
tindakan kompres air hangat maupun
water tepid sponge bath bath. Selang 30
menit kemudian, masing-masing
kelompok diberikan post test berupa
pengukuran suhu tubuh akhir di ketiak

16
dengan menggunakan termometer digital.
Kegiatan penelitian ini dilakukan 1x
dalam sehari yaitu sore hari (15.00–
16.00). Data hasil pengukuran suhu
tubuh di tabulasi dengan dilihat selisih
antara pengukuran suhu tubuh saat pre
test dengan post test, kemudian
dianalisis dengan uji statistik anova 1
arah untuk mengetahui perbedaan
penurunan suhu tubuh antara pemebrian
kompres air hangat dengan water tepid
sponge bath dengan derajat kemaknaan
p<0,005.
5. Hasil

17
Berdasarkan tabel di atas diketahui
nilai sig, (p) pada anova (F) sebesar
0,000 p<0,005 maka disimpulkan ada
perbedaan yang signifikan antara
penurunan suhu pada kelompok
penggunaan kompres air hangat,
kelompok pemakaian water tepid sponge
bath, dan kelompok kontrol.

6. Pembahasan
Hal ini sesuai dengan teori yang
menyebutkan bahwa kompres air hangat
dapat menurunkan suhu tubuh melalui
proses evaporasi. Penelitian ini didukung
oleh penelitian Djuwariyah, (2010) yang
mengemukakan bahwa kompres air
hangat efektif untuk menurunkan suhu
tubuh sebesar 0,710C (p<0,0001). Adanya
rerata penurunan suhu tubuh setelah
dilakukan pemberian kompres air hangat

18
kurang dari 1°C, menunjukkan bahwa
penurunan suhu ini tidak secara drastis
yang akan membuat mekanisme
penyesuaian tubuh yang baik.
Seperti pada kompres air hangat,
water tepid sponge bath bekerja dengan
cara mengirimkan impuls ke hipotalamus
bahwa lingkungan sekitar sedang dalam
keadaan panas. Keadaan ini akan
mengakibatkan hipotalamus berespon
dengan mematok set poin suhu tubuh
yang lebih tinggi dengan cara
menurunkan produksi dan konservasi
panas tubuh (Guyton, 2007). Hal ini
sesuai dengan penelitian sebelumnya
bahwa penurunan suhu tubuh dengan
metode tepid sponge bath pada suhu
tubuh diatas 39oC memberikan selisih
penurunan suhu yang lebih besar
daripada peningkatan suhu tubuh di

19
bawah 39oC (Widanti, Fatimah &
Mardiyah, 2004).
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pemberian tepid
sponge bath lebih efektif dalam
menurunkan suhu tubuh anak dengan
demam dibandingkan dengan kompres
air hangat. Hal ini disebabkan adanya
seka tubuh pada teknik tersebut akan
mempercepat vasodilatasi pembuluh
darah perifer di sekujur tubuh sehingga
evaporasi panas dari kulit ke lingkungan
sekitar akan lebih cepat dibandingkan
hasil yang diberikan oleh kompres air
hangat yang hanya mengandalkan reaksi
dari stimulasi hipotalamus. Jumlah luas
waslap yang kontak dengan pembuluh
darah perifer yang berbeda antara teknik
kompres air hangat dengan tepid sponge
bath akan turut memberikan perbedaan

20
hasil terhadap penurunan suhu tubuh
pada kelompok perlakuan tersebut.
C. Jurnal Pendukung
Pada jurnal utama pemberian tepid water
sponge lebih efektif menurunkan demam
dibandingkan dengan menggunakan kompres
hangat. Hal ini disebabkan adanya seka tubuh
pada teknik tersebut akan mempercepat
vasodilatasi pembuluh darah perifer di sekujur
tubuh sehingga evaporasi panas dari kulit ke
lingkungan sekitar akan lebih cepat
dibandingkan hasil yang diberikan oleh
kompres air hangat yang hanya mengandalkan
reaksi dari stimulasi hipotalamus. Jumlah luas
waslap yang kontak dengan pembuluh darah
perifer yang berbeda antara teknik kompres air
hangat dengan water tepid sponge bath akan
turut memberikan perbedaan hasil terhadap
penurunan suhu tubuh pada kelompok
perlakuan tersebut.

21
Hal tersebut sejalan dengan jurnal
penelitian Setiawati (2009), yang menunjukan
bahwa terdapat perbedaan yang bermakna
antara kelompok anak usia pra sekolah dan
sekolah yang diberikan tepid water sponge bath
dengan yang tidak diberi, ada kecenderungan
bahwa pemberian antipiretik yang disertai
water tepid sponge bath mengalami penurunan
suhu yang lebih besar dan peningkatan rasa
nyaman yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan pemberian antipiretik saja.
Penelitian lain yang mendukung yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Bella &
Nurlaila (2017), penelitian tersebut
menggambarkan penerapan tindakan tepid
water sponge untuk mengurangi demam pada
anak di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
Menggunakan design kuantitatif jenis
penelitian deskriptif analitik dengan
pendekatan studi kasus, subyek studi kasus

22
yaitu klien berusia 1-10 tahun yang dirawat di
ruang anak RSUD Dr. Soedirman Kebumen
dengan suhu tubuh ≥ 38oC. Analisis data dan
penyajian data yang digunakan dalam studi
kasus ini yaitu teks yang bersifat naratif dan
tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil
tersebut menunjukan bahwa suhu tubuh klien
sebelum dilakukan tindakan tepid water sponge
38,1oC. Suhu tubuh segera setelah selesai
dilakukan tindakan tepid water sponge 37,8oC,
suhu tubuh setelah 15 menit tindakan selesai
37,5oC, suhu tubuh setelah 30 menit tindakan
selesai 37,0oC. Tepid water sponge dapat
mengurangi suhu tubuh klien yang menderita
demam. Pemberian seka dengan air hangat
akan mempercepat pelebaran pembuluh darah
perifer yang akan memfasilitasi perpindahan
panas dari tubuh ke lingkungan sekitar dan
dapat mempercepat penurunan suhu tubuh.
Kesimpulan pada penelitian tersebut adalah

23
penerapan tindakan tepid water sponge dapat
mengurangi suhu tubuh pada anak, dibuktikan
dengan pengukuran suhu tubuh sebelum
dilakukan penerapan tindakan tepid water
sponge dan setelah tindakan tepid water sponge
dapat turun sebanyak 1,1oC.
Penelitian yang dilakukan oleh Kurniati
(2015), dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian antipiretik disertai water tepid
sponge bath terhadap penurunan suhu tubuh
dan kenyamanan anak. Desain yang digunakan
adalah quasi experimental pre-posttest non
equivalen control group. Jumlah sampel 50
responden dengan karakteristik umur rata-rata
usia sekolah sebanyak 64%, 86% anak
didampingi oleh orang tua, 58% anak dirawat
di ruangan dengan alat pendingin ruangan.
Suhu air hangat berkisar 30o-35oC. Pengukuran
dilakukan dengan melihat penurunan suhu
tubuh dan tingkat kenyamanan sebelum

24
intervensi dan 60 menit setelah intervensi.
Kesimpulan didapatkan tidak ada perbedaan
yang bermakna dalam penurunan suhu tubuh
antara kelompok intervensi dengan kelompok
kontrol (p=0.21), serta tidak ada perbedaan
yang bermakna dalam tingkat rasa nyaman
antara kelompok intervensi dengan kelompok
kontrol (p=0.21) setelah 60 menit intervensi.
Walaupun secara statistik tidak ada perbedaan
bermakna, tetapi kelompok yang mendapat
antipiretik disertai water tepid sponge bath
mengalami penurunan suhu yang lebih besar
dibandingkan dengan kelompok yang
mendapat antipiretik saja. Implikasi
keperawatan yang dapat direkomendasikan
adalah pemberian antipiretik disertai water
tepid sponge bath dapat dijadikan intervensi
untuk menurunkan demam dan meningkatkan
rasa nyaman pada anak terutama pada anak
usia sekolah.

25
26
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada jurnal
menunjukkan bahwa kompres hangat dan water
tepid sponge bath terbukti efektif untuk mengurangi
demam pada anak. Namun teknik water tepid
sponge bath lebih efektif untuk mempercepat
penurunan suhu tubuh dibanding dengan kompres
hangat. Sehingga teknik water tepid sponge bath
dapat digunakan sebagai terapi pendamping pada
terapi farmakologi yang telah didapatkan. Selain
itu, juga dapat menyediakan terapi yang sederhana
dengan biaya yang murah dan efektif untuk
menurunkan suhu pada demam anak.
Saran
Hasil penelitian tentang pemberian kompres
hangat dan water tepid sponge bath pada anak
diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
diaplikasikan pada lahan rumah sakit sebagai
tambahan terapi yang sudah ada.

27
DAFTAR PUSTAKA
Alves, J.G.B., Almeida, C.D.C.M, 2008, water
tepid sponge bath Plus Dipyrone Versus
Dipyrone Alone For Reducing Body
Temperature In Febrile Children. Sao Paulo
Medical Journal, 126(2), 107-111.
Bandung, Artikel Penelitian, Vol. 5 No. IX
Oktober 2003-Februari 2004, Hal 75-85.
Bella, A. S., Nurlaila, 2017, Penerapan Tindakan
Tepid Water Sponge Untuk Mengurangi
Demam Pada Anak Di RSUD Dr. Soedirman
Kebumen, Karya Tulis Ilmiah, STIKES
Muhammadiyah Gombong, Kebumen.
Corrard, F., 2002, Ways to reduce fever, new luke-
warm water bath still indicated ? Arch
Pediatic, 9(3), 311-315.
Djuwariyah, Sodikin & Mustiah, 2010,
Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh
Menggunakan Kompres Air Hangat Dan
Kompres Plester Pada Anak Dengan

28
Demam Di Ruang Khantil Rumah Sakit
Umum Daerah Banyumas, dari
http://www.jurnalkesehatan samodrailmu/
Diakses 22 Desember 2017
Guyton & Hall, 2007, Buku Saku Fisiologi
Kedokteran, Edisi 11, EGC, Jakarta.
Kurniawati, 2015, Pengaruh water tepid sponge
bath Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Dan
Kenyamanan Pada Anak Yang Mengalami
Demam (PDF Download Available).
Available from:
https://www.researchgate.net/publication/308
152971_Pengaruh_Tepid_Sponge_Terhadap_
Penurunan_Suhu_Tubuh_Dan_Kenyamanan_
Pada_Anak_Yang_Mengalami_Demam
[accessed Dec 22 2017].
Maling, Haryani & Arif, 2012, Pengaruh Kompres
Tepid Sponge Hangat Terhadap Penurunan
Suhu Tubuh Pada Anak Umur 1-10 Tahun
Dengan Hipertermia, dari

29
http://googlescholar.com/ Diakses Diakses
22 Desember 2017.
Rosdahl, C.B., & Kowalski, M.T., 2008, Textbook
of basic nursing, Ed. 9. Philadelphia : Wolters
Kluwer Health- Lipiincott Williams &
Wilkins.
Widyanti, Fatimah & Mardhiyah, 2004, Gambaran
Pemeliharaan Suhu Tubuh Pada Anak
Tifoid Melalui Metode Tepid Sponge Dan
Kompres Dingin Dengan Kombinasi
Antipiretik Di Ruang A.1 Perjan Rs Hasan
Sadikin

30

Anda mungkin juga menyukai