dr.
NIM
Pembimbing:
V. Perawatan Postoperatif
1. Asupan oral awal
Pendekatan asupan oral awal, telah terbukti secara signifikan berkaitan dengan
pemulihan gastrointestinal yang lebih cepat setelah persalinan caesar, tanpa
meningkatkan kemungkinan komplikasi gastrointestinal (Jarraya et al., 2016).
Manfaat pemberian asupan oral dengan lebih dini antara lain:
Sebagai strategi yang efektif untuk memfasilitasi proses pemulihan
Meningkatkan kenyamanan pasien selama periode pasca operasi (Jarraya et
al., 2016).
Meminimalkan penggunaan opioid pasca operasi
Menurunkan resiko ileus
Meningkatkan kembalinya fungsi usus (Suharwardy dan Carvalho, 2020 ).
ERAS Society merekomendasikan secara kuat untuk memulai kembali diet teratur
dalam 2 jam setelah operasi. Rekomendasi ini didasarkan pada bukti dengan kualitas
sedang-tinggi. SOAP merekomendasikan pemberian es batu/air dalam 1 jam dan diet
teratur idealnya dalam 4 jam. Jalur intravena harus diklem lebih awal setelah infus
oksitosin selesai dan cairan oral dapat ditoleransi. Sebuah studi uji coba kontrol acak
menemukan bahwa wanita yang mengunyah permen karet 2 jam pasca operasi dan
melanjutkannya setiap 2 jam setelah bangun memiliki waktu yang lebih singkat pada
buang air besar pertama daripada mereka yang mengonsumsi cairan oral 6 jam pasca
operasi atau kelompok kontrol pada cairan intravena (Suharwardy dan Carvalho,
2020).
2. Multimodal postoperative analgesia
Nyeri pasca operasi merupakan faktor yang memperpanjang waktu pemulihan dan
durasi rawat inap di semua operasi. Pada persalinan sesar, nyeri pasca operasi dapat
mencegah mobilisasi dini dan perawatan bayi baru lahir oleh ibu (Kinay et al., 2022).
Secara tradisional, intravenous patient-controlled analgesia (IV-PCA) telah digunakan
sebagai rejimen gold standard untuk pasien pasca persalinan caesar ketika teknik
neuraksial tidak digunakan atau gagal. Infus yang berkelanjutan tidak dianjurkan pada
ibu nifas yang tidak pernah mendapatkan opioid, karena memiliki risiko lebih tinggi
akan terjadinya depresi pernapasan. Akibat adanya berbagai efek samping terkait
dengan opioid seperti mual, muntah, penurunan gerakan gastrointestinal, pruritus,
retensi urin, sedasi, dan depresi pernapasan, opioid telah menjadi rejimen yang
menjadi pilihan paling terakhir pada masa pemulihan setelah operasi (Ljungqvist et
al., 2020). Analgesia pasca operasi multimodal merupakan landasan protokol ERAC.
Asetaminofen dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) adalah komponen penting
dari analgesia pasca operasi multimodal dan pemberian gabungan dari kedua obat
tersebut dapat menawarkan analgesia yang lebih baik daripada jika diberikan tunggal
(Forkin et al., 2022):
NSAIDS: Nonsteroidal anti-inflammatory agents (NSAID) adalah analgesik
kuat yang berfungsi sebagai penghambat sintesis siklooksigenase dan
prostaglandin. Idealnya, NSAID harus diberikan sebagai pilihan pertama
untuk mengatasi nyeri setelah memberikan opioid kerja lama neuraksial. Jika
persalinan caesar dilakukan tanpa anestesi neuraksial, maka NSAID IV
dan/atau PO juga harus digunakan sebagai analgesik lini pertama
dibandingkan opioid IV. Meta-analisis terbaru menunjukkan bahwa
penggunaan NSAID IV/intramuskular (IM) perioperatif pada pasien dengan
persalinan caesar memiliki skor nyeri yang jauh lebih rendah, konsumsi
opioid yang lebih sedikit, dan rasa kantuk/sedasi yang lebih sedikit walaupun
tanpa perbedaan gejala mual atau muntah dibandingkan dengan mereka yang
tidak menerima NSAID. Meskipun ada kekhawatiran secara teoretis bahwa
NSAID berhubungan dengan disfungsi trombosit, iritasi/perdarahan
gastrointestinal, dan disfungsi ginjal, studi menunjukkan bahwa ketorolac
secara klinis aman untuk diberikan pada pasien postpartum. Meta-analisis
terbaru membuktikan bahwa ketorolac IV tidak meningkatkan perdarahan.
Acetaminophen: Seperti NSAID, IV atau PO acetaminophen harus diberikan
secara terjadwal untuk mencapai efek yang optimal. Acetaminophen dan
NSAID apabila diberikan secara bersamaan akan menghasilkan efek analgesik
aditif dan sinergis. Satu hal yang perlu diperhatikan lebih dalam pemberiannya
yakni potensi toksisitas hati. Dosis maksimum untuk pasien obstetri harus
dibatasi hingga 3–4 g/hari (yaitu, 60 mg/kg/hari).
Bukti terbaru menunjukkan bahwa metode pemberian asetaminofen dan NSAID
terjadwal berkorelasi dengan pengurangan penggunaan opioid secara keseluruhan
(Forkin et al., 2022). Pemanfaatan terapi kombinasi ini telah diidentifikasi sebagai
pendekatan yang terjangkau dan bermanfaat, menunjukkan efektivitas biaya dan
potensi untuk menghasilkan hasil yang lebih baik dengan insiden efek samping yang
lebih rendah dibandingkan dengan perawatan berbasis opioid (Kinay et al., 2022).
Pemulihan pascaoperasi telah berkembang dari berfokus pada tujuan satu dimensi
dari skor nyeri visual analog scale (VAS) ≤3/10 menjadi pendekatan multidimensi
yang lebih holistik. Tujuan mendasar dari mengurangi rasa sakit tidak hanya
mengurangi penderitaan individu tetapi juga meningkatkan pemulihan fungsional
dengan lebih cepat kembali ke aktivitas kehidupan sehari-hari, termasuk ikatan ibu-
bayi, kembali ke rumah, dan kepuasan yang lebih tinggi. ERAC menggunakan
pendekatan interdisipliner yang membutuhkan pendaftaran pasien (dan sistem
pendukungnya), anestesiologi, kebidanan, pediatri, keperawatan, spesialis laktasi, dan
rumah sakit (Patel dan Zakowski, 2021).
3. Mobilisasi dini
Outcome pasien yang optimal adalah pengukuran akhir dari protokol ERAS
setelah persalinan caesar. Aktivitas fisik pra operasi dan latihan pernapasan
berkorelasi dengan peningkatan ambulasi dan peningkatan outcome pasien pasca
operasi. Nyeri dan kelelahan pasca operasi berkontribusi pada penurunan mobilitas,
yang pada akhirnya menghasilkan penekanan fungsi sistem kardiopulmoner dan
muskuloskeletal. Mobilisasi awal setelah persalinan caesar meminimalkan penekanan
fungsi dan dekondisi; memfasilitasi interaksi berkualitas tinggi antara ibu dan bayi
baru lahir; mempercepat ibu kembali ke fungsi dasar; dan mencapai tujuan hasil fisik,
mental, dan ekonomi yang lebih baik secara keseluruhan. Gejala mual, nyeri kepala,
dan pusing yang disebabkan oleh hipotensi ortostatik juga merupakan hambatan
umum ibu setelah persalinan caesar. Terlebih hipotensi ortostatik merupakan
fenomena umum setelah analgesia epidural. Peralihan awal dari epidural ke
pengobatan oral akan mengurangi kejadian orthostasis. Mobilisasi dini dapat
dilakukan dengan cara perlahan-lahan mengangkat kepala tempat tidur, lalu
tempatkan pasien tegak di kursi, dan pemantauan ketat gejala pasien dan tekanan
darah harus dilakukan selama proses berlangsung. Sementara itu, perhatian dengan
terus menerus harus diberikan untuk mewaspadai adanya perdarahan pasca persalinan
(Huang et al., 2019).
4. Pelepasan kateter urin dini
Saat ini, pelepasan kateter Foley segera setelah operasi caesar direkomendasikan
untuk wanita yang tidak memerlukan pengukuran keluaran urin secara terus menerus
(Ogunkua dan Duryea, 2021). Studi menunjukkan bahwa pelepasan kateter 12 jam
setelah operasi dikaitkan dengan lebih tingginya bakteriuria, frekuensi berkemih
kencing, berkemih yang tidak nyaman, ambulasi pasca operasi tertunda, berkemih
pertama tertunda, dan debit rumah sakit tertunda daripada pelepasan kateter segera
(Kinay et al., 2022). Ini telah menciptakan beberapa kontroversi di antara para ahli
terkemuka. Satu kekhawatiran adalah kurangnya data yang ada tentang pelepasan
segera kateter Foley dalam opioid neuraxial long-acting. Kurangnya data ini harus
ditimbang dengan manfaat ambulasi dini yang didapatkan apabila kateter dilepaskan
lebih awal. Selain itu, dapat diasumsikan bahwa segera melepas kateter Foley dapat
meningkatkan risiko hipovolemia yang tidak terdeteksi. Kuantifikasi kehilangan
darah pada saat persalinan cukup sulit dilakukan meskipun terus dilakukan upaya
untuk meningkatkan perkiraan kehilangan darah dan penggunaan pengukuran
kehilangan darah secara kuantitatif. Seringkali, penurunan keluaran urin mungkin
merupakan tanda awal hipovolemia (Ogunkua dan Duryea, 2021).
Adshead, D., Wrench, I., & Woolnough, M. (2020). Enhanced recovery for elective Caesarean
section. BJA education, 20(10), 354.
Barney, E. Z., Pedro, C. D., Gamez, B. H., Fuller, M. E., Dominguez, J. E., & Habib, A. S.
(2020). Ropivacaine and Ketorolac Wound Infusion for Post–Cesarean Delivery
Analgesia: A Randomized Controlled Trial. Obstetrics & Gynecology, 135(2), 427-435.
Bollag, L., Lim, G., Sultan, P., Habib, A. S., Landau, R., Zakowski, M., ... & Carvalho, B.
(2021). Society for obstetric anesthesia and perinatology: consensus statement and
recommendations for enhanced recovery after cesarean. Anesthesia & Analgesia, 132(5),
1362-1377.
Forkin, K. T., Mitchell, R. D., Chiao, S. S., Song, C., Chronister, B. N., Wang, X. Q., ... &
Tiouririne, M. (2022). Impact of timing of multimodal analgesia in enhanced recovery
after cesarean delivery protocols on postoperative opioids: A single center before-and-
after study. Journal of Clinical Anesthesia, 80, 110847.
Gupta, A., Di Mascio, D., Sileo, F. G., Kelly, E., Saccone, G., & Berghella, V. (2020).
Thromboprophylaxis for cesarean delivery: A systematic review and meta-analysis.
American Journal of Obstetrics and Gynecology, 222(6), 521-530. doi:
10.1016/j.ajog.2019.12.002
Gupta, S., Gupta, A., Baghel, A. S., Sharma, K., Choudhary, S., & Choudhary, V. (2022).
Enhanced recovery after cesarean protocol versus traditional protocol in elective cesarean
section: A prospective observational study. Journal of Obstetric Anaesthesia and Critical
Care, 12(1), 28-33.
Hu, J., Huang, D., Li, M., Wu, C., & Zhang, J. (2018). Effects of a single dose of preoperative
pregabalin and gabapentin for acute postoperative pain: a network meta-analysis of
randomized controlled trials. Journal of pain research, 2633-2643.
Huang, J., Cao, C., Nelson, G., & Wilson, R. D. (2019). A review of enhanced recovery after
surgery principles used for scheduled caesarean delivery. Journal of Obstetrics and
Gynaecology Canada, 41(12), 1775-1788.
Iddrisu, M., & Khan, Z. H. (2021). Anesthesia for cesarean delivery: general or regional
anesthesia—a systematic review. Ain-Shams Journal of Anesthesiology, 13(1), 1-7.
Ituk, U., & Habib, A. S. (2018). Enhanced recovery after cesarean delivery. F1000Research, 7,
F1000 Faculty Rev-513. https://doi.org/10.12688/f1000research.13895.1
Jarraya, A., Zghal, J., Abidi, S., Smaoui, M., & Kolsi, K. (2016). Subarachnoid morphine versus
TAP blocks for enhanced recovery after caesarean section delivery: a randomized
controlled trial. Anaesthesia Critical Care & Pain Medicine, 35(6), 391-393.
Kınay, T. , İbanoğlu, M. C. & Ustun, Y. (2022). Enhanced Recovery After Surgery Programs in
Cesarean Delivery: Review of the Literature . Türk Kadın Sağlığı ve Neonatoloji
Dergisi , 4 (2) , 87-96 . DOI: 10.46969/EZH.1076419
Landau, R. (2019). Post-cesarean delivery pain. Management of the opioid-dependent patient
before, during and after cesarean delivery. International journal of obstetric anesthesia,
39, 105-116.
Liu, Z. Q., Du, W. J., & Yao, S. L. (2020). Enhanced recovery after cesarean delivery: a
challenge for anesthesiologists. Chinese medical journal, 133(05), 590-596.
Ljungqvist, O., Nelson, G., & Demartines, N. (2020). The post COVID-19 surgical backlog: now
is the time to implement enhanced recovery after surgery (ERAS). World Journal of
Surgery, 44, 3197-3198.
Macones, G. A., Caughey, A. B., Wood, S. L., Wrench, I. J., Huang, J., Norman, M., ... & Wilson,
R. D. (2019). Guidelines for postoperative care in cesarean delivery: Enhanced Recovery
After Surgery (ERAS) Society recommendations (part 3). American journal of obstetrics
and gynecology, 221(3), 247-e1.
National Institute for Health and Care Excellence. (2019). Venous thromboembolism in over 16s:
Reducing the risk of hospital-acquired deep vein thrombosis or pulmonary embolism.
Clinical guideline [CG92]. Retrieved from https://www.nice.org.uk/guidance/cg92
Nedeljkovic, S. S., Kett, A., Vallejo, M. C., Horn, J. L., Carvalho, B., Bao, X., ... & Habib, A. S.
(2020). Transversus abdominis plane block with liposomal bupivacaine for pain after
cesarean delivery in a multicenter, randomized, double-blind, controlled trial. Anesthesia
and Analgesia, 131(6), 1830.
Ogunkua, O., & Duryea, E. (2021). Enhanced recovery after cesarean section. Contemporary
OB/GYN Journal, 66(05).
Parikh, P., Sunesara, I., Singh Multani, S., Patterson, B., Lutz, E., & Martin Jr, J. N. (2019).
Intra-incisional liposomal bupivacaine and its impact on postcesarean analgesia: a
retrospective study. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, 32(6), 966-970.
Patel, K., & Zakowski, M. (2021). Enhanced recovery after cesarean: current and emerging
trends. Current Anesthesiology Reports, 11, 136-144.
Peahl, A. F., Smith, R., Johnson, T. R., Morgan, D. M., & Pearlman, M. D. (2019). Better late
than never: why obstetricians must implement enhanced recovery after cesarean.
American journal of obstetrics and gynecology, 221(2), 117-e1.
Raja, S. N., Sivanesan, E., & Guan, Y. (2019). Central sensitization, N-methyl-D-aspartate
receptors, and human experimental pain models: bridging the gap between target
discovery and drug development. Anesthesiology, 131(2), 233-235.
Rawal, N. (2017). Enhanced recovery after surgery: The future of improving surgical care. The
Surgical Clinics of North America, 97(5), 953-964. doi: 10.1016/j.suc.2017.05.009
Rosyidah, R., Widyastuti, Y., Dewanto, A., Hapsari, E. D., & Wicaksana, A. L. (2021). The
attitude of health care workers on enhanced recovery after surgery for cesarean delivery:
A scoping review. Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada, 43(7), 856-863.
Soens, M. A., He, J., & Bateman, B. T. (2019, April). Anesthesia considerations and post-
operative pain management in pregnant women with chronic opioid use. In Seminars in
Perinatology (Vol. 43, No. 3, pp. 149-161). WB Saunders.
Suharwardy, S., & Carvalho, B. (2020). Enhanced recovery after surgery for cesarean delivery.
Current Opinion in Obstetrics and Gynecology, 32(2), 113-120.
Sultan, P., Sharawi, N., Blake, L., Habib, A. S., Brookfield, K. F., & Carvalho, B. (2021). Impact
of enhanced recovery after cesarean delivery on maternal outcomes: A systematic review
and meta-analysis. Anaesthesia Critical Care & Pain Medicine, 40(5), 100935.
Sung S, Mahdy H. Cesarean Section. [Updated 2022 Sep 18]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546707/
Tamang, T., Wangchuk, T., Zangmo, C., Wangmo, T., & Tshomo, K. (2021). The successful
implementation of the Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) program among
caesarean deliveries in Bhutan to reduce the postoperative length of hospital stay. BMC
pregnancy and childbirth, 21(1), 1-7.
Trikha, A., & Kaur, M. (2020). Enhanced recovery after surgery in obstetric patients–Are we
ready?. Journal of Obstetric Anaesthesia and Critical Care, 10(1), 1.
Van Duren, A., Muris, N. M. J., Kalkman, C. J., Dankelman, J., & Schouten, E. G. (2019). Active
body surface warming systems for preventing complications caused by inadvertent
perioperative hypothermia in adults. Cochrane Database of Systematic Reviews, (8). doi:
10.1002/14651858.CD012794.pub2
Verret, M., Lauzier, F., Zarychanski, R., Perron, C., Savard, X., Pinard, A. M., ... & Turgeon, A.
F. (2020). Perioperative use of gabapentinoids for the management of postoperative acute
pain: a systematic review and meta-analysis. Anesthesiology, 133(2), 265-279.