SOAL!
1. FOD dengan Activity Diagram merupakan alat bantu yang kegunaannya mirip. Coba jelaskan
keunggulan dan kekurangan masing-masing.
2. Sebutkan dan jelaskan kategori ukuran kinerja umum!
3. Sebutkan dan jelaskan kriteria ukuran kinerja ideal!
4. Jelaskan perbedaan Lean Six Sigma, TQM dan KPI
5. Buatlah model menggunakan activity diagram beserta DFD untuk proses peminjaman dan
pengembalian buku di perpustakaan!
JAWAB!
1. A. Kelebihan FOD:
Menggambarkan aliran data yang dibutuhkan oleh perusahaan secara mendetail
sehingga akan memudahkan perusahaan dalam melakukan perancangan sistem
informasi perusahaan.
Mampu mengefisiensikan sumber daya dalam hal teknologi informasi perusahaan
dengan mengintegrasikan kebutuhan data dari level atas hingga level yang paling
bawah.
Database perusahaan sebagai dokumentasi yang memudahkan perusahaan untuk
melakukan pengarsipan dan pembuatan laporan perusahaan
Perusahaan memiliki standardisasi dan regulasi dalam hal penyimpanan dan
penggunaan data.
FOD dapat cocok digunakan oleh system analyst dan system designer/builder karena
FOD dapat menyatakan data storage dan entitas sehingga membuat informasi lebih
siap ke tahap pengembangan
Kekurangan FOD:
1. FOD hanya menggambarkan aliran data tanpa menyertakan aliran fisik yang terjadi.
hal ini akan berpotensi akan adanya kondisi redundansi data pada sistem.
2. jumlah proses bisnis pada tiap level setelah conteks diagram berjumlah 2-7 hal ini
mempertimbangkan kemampuan analisis manusia yang tidak akan sanggup bekerja
dengan efektif jika terdapat lebih dari 7 proses, sedangkan pada nyatanya lebih dari 7
proses dapat saja terjadi.
3. Pada FOD tidak terdapat penjelasan mengenai mekanisme dan control yang
menjalankan proses tersebut. sedangkan pada iDEF0 dan flowchart ada.
2. Ukuran-ukuran finansial
a. Ukuran Biaya
Kemampuan untuk mencapai pengurangan biaya yang telah dianggarkan (budgeted
cost reductions)
Kemampuan untuk merealisasikan pengeluaran atau biaya sebagaimana
dianggarkan dalam satu periode secara efisien.
Kemampuan untuk merealisasikan pengeluaran atau biaya sebagaimana
direncanakan dalam anggaran fleksibel satu periode secara efisien (misalnya biaya-
biaya yang bisa dikeluarkan dalam batas toleransi tertentu untuk setiap unit produk
atau layanan yang dihasilkan dan disediakan).
b. Ukuran Pendapatan
Kemampuan untuk mencapai penjualan (penyediaan layanan) atau target
pertumbuhan penjualan (penyediaan layanan) sebagaimana dianggarkan dengan
efektif.
Kemampuan untuk mencapai peningkatan atau perluasan market share (pangsa
pasar) dengan efektif.
d. Ukuran Produktivitas
Jumlah output yang bisa dihasilkan untuk setiap pegawai atau setiap jam kerja
efektif.
Jumlah output yang bisa dihasilkan untuk setiap unit bahan mentah (input).
Tingkat pengurangan atau penurunan produk rusak atau cacat.
Jumlah waktu yang dibutuhkan organisasi secara keseluruhan untuk menghasilkan
setiap unit produk atau layanan.
Proporsi nilai tambah (value-added) dari total jam kerja efektif.
Proporsi waktu menganggur (idle time) dari total jam kerja efektif.
e. Ukuran Kualitas
Persentase produk tidak sempurna (defective products) misalnya produk rusak,
cacat, kembali, dan / atau layanan yang tidak memenuhi standar pelayanan
minimum (SPM).
Jumlah biaya yang digunakan untuk mengganti (warranty costs) atau membayar
kembali (reimbursements) atas produk atau pelayanan yang tidak memadai.
Jumlah biaya-biaya kualitas yang dikeluarkan dalam penerapan sistem manajemen
mutu terpadu (total quality management system).
Penilaian pelanggan (masyarakat sebagai direct users) atas kualitas layanan atau
produk.
f. Ukuran Pelayanan
Kepuasan pelanggan (masyarakat sebagai direct users) atas kualitas layanan atau
produk yang disediakan.
Penilaian pihak ketiga (misalnya LSM, YLKI, atau auditor independen) atas tingkat
kepuasan pelanggan.
Prosentase produk atau layanan yang disediakan secara tepat waktu.
Jumlah keluhan atau komplain pelanggan (masyarakat sebagai direct users) setiap
periode tertentu misalnya hari, minggu atau bulan.
Kemampuan untuk memenuhi produk atau layanan yang dibutuhkan pelanggan
(masyarakat).
g. Ukuran Inovasi
Jumlah produk atau jenis layanan baru yang berhasil disediakan setiap periode.
Prosentase penyediaan produk atau layanan yang digunakan untuk pengembangan
pasar baru.
Waktu yang diperlukan untuk mengenalkan produk/layanan baru kepada
masyarakat.
Pembandingan dengan organisasi sejenis lain yang memiliki kinerja
terbaik (benchmarking).
h. Ukuran Personalia
Tingkat perputaran pegawai (turnover)
Jumlah pegawai yang membolos (absen) setiap bulan.
Tingkat kepuasan pegawai
Jumlah pelatihan dan pengembangan pegawai
Ukuran-ukuran kinerja tersebut tidak mutlak sama antara organisasi sektor publik.
Penggunaan ukuran-ukuran kinerja tersebut sangat tergantung pada karakteristik
organisasi dan jenis pendekatan pengukuran kinerja yang digunakan.
Jadi TQM berfokus pada pengembangan yang bersifat individual sedangkan Six
Sigma berfokus pada pengembangan yang bersifat menyeluruh pada semua bagian
dari sistem tersebut. Sedangkan KPI atau Key Performance Indicator adalah suatu
indikator kunci yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan untuk
memenuhi tujuan strategis dan operasional perusahaan. Seperti yang sudah
dijelaskan KPI dibentuk untuk membantu sebuah perusahaan memastikan seberapa
jauh kemajuan yang telah dicapai dan yang akan dicapai.
5.