Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DI PT KINENTA


INDONESIA MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS

Disusun Oleh:
1. 1. Maria Ulfah_20262911263
2. 2. Meri Amsari S_2026201169
3. 3. Nurul Apriliani_20262011267
4. 4. Nabila Khumairoh_20262011173
5. 5. Silfa Nurmilah_20262011300

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan Makalah mengenai penggunaan Seven Tools ini tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Pengendalian Kualitas.
Kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat di waktu mendatang.

Purwakarta , 25 Oktober 2022

2
DAFTAR ISI

Cover ················································································· 1
Kata Pengantar ······································································ 2
Daftar Isi ············································································· 3
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang ································································· 4
1. 2 Rumusan Masalah ····························································· 5
1. 3 Tujuan ··········································································· 6
1. 4 Manfaat ········································································· 6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Seven Tools ····································································· 10
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan ····································································· 15
Daftar Pustaka ······································································· 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan


yang cepat di segala bidang.persaingan bukan hanya mengenai seberapa penting
tingkat kualitas produk maupun jasa, namun lebih paa kualitas produk atau jasa
tersebut, kenyamanan, mudah serta ketepatan dan kecepatan produk. Persaingan
ekonomi dunia tersebut semakin ketat, maka dari itu untuk menghadapi persaingan
tersebut dunia usaha harus mampu mengadakan perubahan.perusahan harus
menjaga kualitas produk maupun proses, sehingga untuk menjaga konsistensi
kualias produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar perlu
dilakukan pengendalian kualitas ( kualitas control ).

Untuk melakukan aktivitas tersebut agar berjalan dengan lancar, terdapat alat
atau Teknik yang digunakan perusahaan untukperbaikan kualitas. Biasanya
disebut dengan 7 QC peralatan (seven tools) yang terdiri dari Check Sheets,
Histogram, Scatter Diagram, Diagram pareto, Fishbone, Flow chart, dan control
bagan. Dengan adanya alat bantu tersebut, apat digunakan untuk mengumpulkan
Data-Data yang dibutuhkan, sehingga perusahaan dapat mengetahui apa yang akan
dilakukan untuk menjaga kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.

Pengendalian kualitas dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa


produk dan jasa yang dihasilkan sudah memenuhi standar dan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan, yang mana produk dan jasa yang berkualitas dinilai
memiliki value untuk dapat bersaing di pasar global (Novack, 2015). Berbagai
jenis inspeksi atau pengecekan yang dilakukan secara konvesional dengan alat uji
(tools) untuk mengamati kinerja proses dan mendeteksi tanda penyimpangan awal

4
sehingga diperoleh metode perbaikan kualitas yang efektif merupakan bentuk
pelaksaan pengendalian kualitas (Susetyo, 2010). Dengan terciptanya produk
berkualitas akan berpengaruh terhadap daya saing perusahaan karena
menumbuhkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

PT Kinenta Indonesia merupakan salah satu perusahaan Manufaktur yang


bergerak dalam bidang manufacturing yang menyediakan jasa perakitan cable
body ( Wiring Harness ). Perusahaan ini berlokasi di Jalan Raya Sadang -Subang,
Kp,Cikananga RT.06 / RW. 02, Cikumpay, Campaka, Kabupaten
Purwakarta,Jawa Barat. 41116, Indonesia.

Proses identifikasi penyebab defect product pada PT Kinenta Indonesia


dilakukan dengan menggunakan alat analisis Seven Tools Method. Tujuannya
adalah untuk memetakan permasalahan secara terstruktur di mulaidari mencari
akar permasalahan terhadap produk benang yang cacat sampai mencari solusi
terkait permasalahan tersebut sehingga dapat menciptakan peningkatan kualitas
dan produktivitas perusahaan. Seven Tools digunakan untuk mengolah data
verbal atau kuantitatif yang penerapannya lebih menitikberatkan pada proses
perencanaan karena keinginan pelanggan tidak selalu dapat diidentifikasi
menggunakan data numerik atau kuantitatif.

Struktur penelitian ini terdiri atas beberapa poin. Bab I memaparkan tentang
informasi umum yaitu latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian,
tujuan penelitian, serta manfaat penelitian. Bab II menguraikan pembahasan
mengenai seven tools yang digunakan di PT Kinenta Indonesia. Bab III
Menjelaskan Kesimpulan dari pembahasan sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

Pengendalian kualitas produk yang kurang maksimal memberikan dampak negatif


bagi perusahaan, salah satu yang dirasakan oleh PT Kinenta Indonesia adalah

5
menurunnya income perusahaan karena produk menjadi undergrade. Produk yang
memiliki kualitas undergrade juga menyebabkan daya saing perusahaan menurun.
Melalui pengendalian kualitas yang maksimal maka diharapkan perusahaan
mampu menghasilkan produk yang berkualitas sehingga kepuasan pelanggan dan
produktivitas perusahaan meningkat.

1.3 Tujuan

Makalah ini , bertujuan untuk menjelaskan pengendalian kualitas yang


diguakan di PT Kinenta Indonesia dengan menggunakan metode seven tools.

1.4 Manfaat

Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu PT Kinenta


Indonesia untuk meningkatakan kualitas terkait produk yang masih undergrade
dan penggunaan seven tools dapat diterpakan secara optimal.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metode Seven Tools yang Digunakan


Peningkatan kualitas produksi dan jasa dapat diakukan dengan berbagai alat
bantu.7 tools merupakan alat bantu dalam pengolahan data untuk peningkatan
kualitas,dan 7 new seve tools merupakan alat bantu dalam memetakan masalah
secraa terstruktur,guna membantu kelancaran komunikasi pada tim kerja.Dan
untuk pengambilan keputusan 7 tools ini kita hanya mengambbil beberapa
dintaranya adalah Check sheet, Histogram,Scater diagram,Diagram pareto,dan
Fishbone diagram.
Seven tools merupakan salah satu alat statistic untuk mencari akar
permasalahan kualitas,sehingga manajemen kualitas dapat menggunakan seven
tools tersebut untuk mengetahui akar permasalahan terhadap produk yang
mengalami cacat serta dapat menegtahi penyebab-penyebab terjadinya
cacat.Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa seven tool yang kami ambil yaitu
sebgai berikut:
1. Check Sheet
Lembar isisan(check sheet) merupakan alat bantu untuk memudahkan
pencatatan data.Bentuk dan isinya disesuaikan dengan kebutuhan maupun
kondisi kerja yang ada.Untuk mempermudah data maka perlu dibuat suatu
lembar isian (check sheet dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Maksud pembuatan harus jelas.
Dalam hal ini harus diketahui informasi yang jelas dan apakah data yang
nantinya diperoleh cukup lengkap sebagai dasar untuk mengambil
tindakan atau tidak
 Stratifikasi harus sebaik mungkin

7
Dapat dipahami dan diisi serta memberikan data yang lengkap tentang
apa yang diketahui.
 Dapat diisi dengan cepat
Mudah dan secara otomstis bisa segera dianalisa.Jika perlu dicantumkan
gambar dan produk yang akan di check

Tujuan pembuatan lembar pengecekan adalah menjamin bahwa data


dikumpulkan secara teliti dan akurat oleh karyawan operasional untuk diadakan
pengendalian proses dan penyelesaian masalah.Data dalam lembar penegcekan
tersebut nantinya akan digunakan dan dianalisa secara cepat dan mudah.Lembar
pengecekan ini memiliki beberapa bentuk kesalahn jumlah.
2. Histogram
Histogram adalah alat yang digunakan untuk menunjukan variasi data
pengukuran dan variasi setiap prosess.digunakan untuk analisa bersama dari
sekelompok data (hasil produksi),
menampilkan nilai tengah sebagai stndar nutu produk dan distribusi
atau penyebaran datanya. Meski sekelompok data memiliki standar mutu yang
sama, tetapi bila penyebaran data semakin melebar ke kiri atau ke kanan, maka
dapat dikatakan bahwa mutu hasil produksi pada kelompok tersebut kurang
bermutu. Sebaliknya, semakin sempit sebaran data pada kiri dan kanan nilai
tengah, maka hasil produksi dapat dikatakan lebih bermutu, karena mendekati
yang telah ditetapkan.adapun karakteristik histogram adalah sebagai berikut:
 Histogram menjelaskan variasi proses,namun mengurutkan ranking dari
variasi terbesar sampai denga yang terkecil.
 Gambar bentuk distribusi karakteristik mutu yang dihasilkan oleh data
yang dikumpulkan melalui check sheet.
 Histogram juga menunjukkan kemampuan proses,dan apabila
memungkinkan histogram dapat menunjukkan hubungan dengan
spesifikasi proses dan angka angka nominal misalnya rata rata.

8
 Dalam histogram garis vertical menunjukkan banyaknya observasi tiap
tiap kelas
Langka langkah penyusunan histogram,menurut mitra(1993)langkah
langlah histogram adalah sebagai berikut:
1. Menentukan batas batas observasi:perbedaan antara nilai terbesar dan
terkecil.
2. Memilik kelas kelas atau sel sel pedoman :banyaknya kelas= akar
n,dengan n= banyaknya data.
3. Menentukan lebar kelas kelas tersebut,biasanya semua kelas
mempunyai lebar yang sama.Lebar kelas = range/banyak kelas
4. Menentukan batas batas kelas tersebut tidak saling tumpang tindih
5. Menggambar frekuensi histogram dan menyusun diagram batanggnya.

3. Scatter Diagram
Scatter diagram merupakan cara yang paling sederhana untuk menentukan
hubungan antara sebab dan akibat dari dua variable atau untuk menentukan
korelasi antara penyebab yang diduga drngan akibat yang timbul dari suatu
masalah.Berikut ini adalah lankah langkah yang diperlukan dalam membuat
scatter diagram:
 Pengumpulan Data
Lakukan pengumpulan sepasan data X dan Y yang akan dipelajari
hubungannya kemudian masukkanlah data tersebut kedalam sebuah
tabel.Usahakan pengumpulan pasangan data melebihi 30 pasangan data
(n>30) agar tingkat keakurasiannya lebih tinggi
 Pembuatan Sumbu Vertikal dan Sumber Horizontal
Tentukanlah nilai maksimum dan nilai minimum dari kedua data varibel
X dan Y tersebut kemudian buatlah sumbu vertical dan sumbu
horizontal beserta skalanya sesuai dengan nilai maksimum dan nilai

9
minimum yang didapat.
 Penebaran (Plotting) Data
Lakukanlah penebaran data kedalam kertas yang telah dibuat pada
langkah kedua (langkah pembuatan sumbu vertical dan sumbu
horizontal)
 Pemberian Informasi
Berikanlah iformasi yang secukupnya untuk scatter seperti:
a) Judul grafik
b) Banyaknya pasangan data
c) Judul dan unit pengukuran untuk sumbu vertical dan horizontal
d) Interval waktu
e) Orang yang membuat dan penanggung jawab scatter diagram
tersebut.
4. Diagram Paretto
Diagram parteo diperkenalkan oleh seorang ahli yaitu Alfredo
pareto.Pareto ini merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data
dari kiri kekanan menurut urutan ranking tertinggi sehingga terendah.Hal ini
dapat membantu menemukan permasalahan yang terpenting untuk segera
diselesaikan (ranking tertinggi)sampai dengan yang tidak harus segera
diselesaikan (rangkin terendah).Adapun penyususnan diagram pareto meliputi
enam lanhkah yaitu sebagai berikut:
1.Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data,misalnya
berdasarkan masalah penyebab jenis ketidaksesuaian dan sebagainya.
2. Menetukan satuan yang digunakan dengan membuat urutan karakteristik
tersebut,misalnya rupiah,frekuensi,unit,dan sebagainya
3. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.
4. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang
digunakan.

10
5. Merangkum data dan membuat rangking kategori data tersebut dari yang
terbesar hingga yang terkecil.
6.Menggambar diagram batang,menunjukkan tingkat kepentingan relative
masing masing masalah.Mengidentifkasi beberapa hal yang penting
untuk mendapat perhatian.

5. Fishbone Diagram
Istilah lain dari fishbone diagram adalah diagram ishikawa,dikembangkan oleh
kaoru ishikawa seseorang pakar kendali mutu.Sering kali disebut sebgai
fishbone diagram dikarenakan bentuknya yang menyerupai tulang
ikan.Fishbone lahir karena adanya kebutuhan akan peningkatan mutu atau
kualitas barang yang dihasilkan.
Fishbone diagram dalam penerapannya digunakan untuk mengidentifikasi
faktor faktor yang menjadi oenyebab permasalahn.Diagram ini sangat praktis
dilakukan dan dapat mengarahkan satu tim untuk terus menggali sehingga
menemukan penyebab utama atau akar suatu permasalahan.Akar penyebab
terjadinya masalah ini memiliki beragam variable yang berfotensi
menyebabkan munculnya permasalaha.
Fishbone diagram sering juga disebut sebagai diagram sebab akibat.Dimana
didalam menerapkan diagram ini mengandung langkah langkah sebagai
berikut:
a) Menyiapkan sesi sebab akibat
b) Mengidentifikasi akibat
c) Mengidentifikasi berbagai kategori
d) Menemukan sebab sebab potensial dengan cara sumbang saran.
e) Mengkaji kemabali setiap kategori sebab utama
f) Mencapai kesepakatan atas sebab sebab yang paling mungkin.

Penggunaan diagram pareto ini ternyata meiliki manfaat yang lain yaitu

11
bermanfaat sebagai perangkat proses belajar diri,pedoman untuk
diskusi,pencarian penyebab permasalahan,pengumpulan data,penentuan taraf
teknologi,penggunaan dalam berbagai hal dan penanganan yang kompleks.

Dalam table dibawah ini terdapat data defect periode tahun 2021 PT Kinenta Indonesia.

*Checksheet

Jenis Defect Jumlah Kesalahan Dalam Satu Bulan Total


Tidak ada material IIIII IIIII IIIII IIII 19
Salah Setting IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 45
Salah Metode IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII II 32
Salah Material IIIII IIIII 10
Rusak IIIII IIIII IIIII III 18
Miss Insert IIIII IIIII II 12
Proses Kurang IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 35
Dimensi Minus IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 40
Dimensi Plus IIIII IIIII IIIII IIIII 20

12
*Scatter Diagram

* Scatter Diagram

13
* Diagram Paretto

* Fishbone

14
BAB III
KESIMPULAN

The 7 QC tools terdiri dari check sheet, flowchart,scatter diagram, pareto


diagram, histogram, fishbone diagram dan control chart. dan dari ketujuh alat
tersebut tidak semua harus dipakai dalam melakukan analisis. Namun dari semua itu
seven tools mempunyai kelemahan dalam melakukan analisis yaitu tidak mampu
menggambarkan keterkaitan antar factor yang mempengaruhi target. Alat apa yang
akan digunakan, disesuaikan dengan data-data yang ada serta tujuan yang akan
dicapai. Sehingga, perusahaan dapat menjaga kualitas produk maupun jasa yang
dihasilkan.

15
DAFTAR PUSAKA

Dorothea, A. W. 2003. Manajemen Kualitas ( Pendekatan Sisi Kualitatif).


Penerbit Ghalia Indonesia : Jakarta.
Dorothea, A. W. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik ( Pendekatan Kualintatif
dalam manajemen kualitas). Penerbit Andy : Yogyakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai