Disusun Oleh:
1. 1. Maria Ulfah_20262911263
2. 2. Meri Amsari S_2026201169
3. 3. Nurul Apriliani_20262011267
4. 4. Nabila Khumairoh_20262011173
5. 5. Silfa Nurmilah_20262011300
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan Makalah mengenai penggunaan Seven Tools ini tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Pengendalian Kualitas.
Kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat di waktu mendatang.
2
DAFTAR ISI
Cover ················································································· 1
Kata Pengantar ······································································ 2
Daftar Isi ············································································· 3
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang ································································· 4
1. 2 Rumusan Masalah ····························································· 5
1. 3 Tujuan ··········································································· 6
1. 4 Manfaat ········································································· 6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Seven Tools ····································································· 10
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan ····································································· 15
Daftar Pustaka ······································································· 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk melakukan aktivitas tersebut agar berjalan dengan lancar, terdapat alat
atau Teknik yang digunakan perusahaan untukperbaikan kualitas. Biasanya
disebut dengan 7 QC peralatan (seven tools) yang terdiri dari Check Sheets,
Histogram, Scatter Diagram, Diagram pareto, Fishbone, Flow chart, dan control
bagan. Dengan adanya alat bantu tersebut, apat digunakan untuk mengumpulkan
Data-Data yang dibutuhkan, sehingga perusahaan dapat mengetahui apa yang akan
dilakukan untuk menjaga kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.
4
sehingga diperoleh metode perbaikan kualitas yang efektif merupakan bentuk
pelaksaan pengendalian kualitas (Susetyo, 2010). Dengan terciptanya produk
berkualitas akan berpengaruh terhadap daya saing perusahaan karena
menumbuhkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Struktur penelitian ini terdiri atas beberapa poin. Bab I memaparkan tentang
informasi umum yaitu latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian,
tujuan penelitian, serta manfaat penelitian. Bab II menguraikan pembahasan
mengenai seven tools yang digunakan di PT Kinenta Indonesia. Bab III
Menjelaskan Kesimpulan dari pembahasan sebelumnya.
5
menurunnya income perusahaan karena produk menjadi undergrade. Produk yang
memiliki kualitas undergrade juga menyebabkan daya saing perusahaan menurun.
Melalui pengendalian kualitas yang maksimal maka diharapkan perusahaan
mampu menghasilkan produk yang berkualitas sehingga kepuasan pelanggan dan
produktivitas perusahaan meningkat.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Dapat dipahami dan diisi serta memberikan data yang lengkap tentang
apa yang diketahui.
Dapat diisi dengan cepat
Mudah dan secara otomstis bisa segera dianalisa.Jika perlu dicantumkan
gambar dan produk yang akan di check
8
Dalam histogram garis vertical menunjukkan banyaknya observasi tiap
tiap kelas
Langka langkah penyusunan histogram,menurut mitra(1993)langkah
langlah histogram adalah sebagai berikut:
1. Menentukan batas batas observasi:perbedaan antara nilai terbesar dan
terkecil.
2. Memilik kelas kelas atau sel sel pedoman :banyaknya kelas= akar
n,dengan n= banyaknya data.
3. Menentukan lebar kelas kelas tersebut,biasanya semua kelas
mempunyai lebar yang sama.Lebar kelas = range/banyak kelas
4. Menentukan batas batas kelas tersebut tidak saling tumpang tindih
5. Menggambar frekuensi histogram dan menyusun diagram batanggnya.
3. Scatter Diagram
Scatter diagram merupakan cara yang paling sederhana untuk menentukan
hubungan antara sebab dan akibat dari dua variable atau untuk menentukan
korelasi antara penyebab yang diduga drngan akibat yang timbul dari suatu
masalah.Berikut ini adalah lankah langkah yang diperlukan dalam membuat
scatter diagram:
Pengumpulan Data
Lakukan pengumpulan sepasan data X dan Y yang akan dipelajari
hubungannya kemudian masukkanlah data tersebut kedalam sebuah
tabel.Usahakan pengumpulan pasangan data melebihi 30 pasangan data
(n>30) agar tingkat keakurasiannya lebih tinggi
Pembuatan Sumbu Vertikal dan Sumber Horizontal
Tentukanlah nilai maksimum dan nilai minimum dari kedua data varibel
X dan Y tersebut kemudian buatlah sumbu vertical dan sumbu
horizontal beserta skalanya sesuai dengan nilai maksimum dan nilai
9
minimum yang didapat.
Penebaran (Plotting) Data
Lakukanlah penebaran data kedalam kertas yang telah dibuat pada
langkah kedua (langkah pembuatan sumbu vertical dan sumbu
horizontal)
Pemberian Informasi
Berikanlah iformasi yang secukupnya untuk scatter seperti:
a) Judul grafik
b) Banyaknya pasangan data
c) Judul dan unit pengukuran untuk sumbu vertical dan horizontal
d) Interval waktu
e) Orang yang membuat dan penanggung jawab scatter diagram
tersebut.
4. Diagram Paretto
Diagram parteo diperkenalkan oleh seorang ahli yaitu Alfredo
pareto.Pareto ini merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data
dari kiri kekanan menurut urutan ranking tertinggi sehingga terendah.Hal ini
dapat membantu menemukan permasalahan yang terpenting untuk segera
diselesaikan (ranking tertinggi)sampai dengan yang tidak harus segera
diselesaikan (rangkin terendah).Adapun penyususnan diagram pareto meliputi
enam lanhkah yaitu sebagai berikut:
1.Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data,misalnya
berdasarkan masalah penyebab jenis ketidaksesuaian dan sebagainya.
2. Menetukan satuan yang digunakan dengan membuat urutan karakteristik
tersebut,misalnya rupiah,frekuensi,unit,dan sebagainya
3. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.
4. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang
digunakan.
10
5. Merangkum data dan membuat rangking kategori data tersebut dari yang
terbesar hingga yang terkecil.
6.Menggambar diagram batang,menunjukkan tingkat kepentingan relative
masing masing masalah.Mengidentifkasi beberapa hal yang penting
untuk mendapat perhatian.
5. Fishbone Diagram
Istilah lain dari fishbone diagram adalah diagram ishikawa,dikembangkan oleh
kaoru ishikawa seseorang pakar kendali mutu.Sering kali disebut sebgai
fishbone diagram dikarenakan bentuknya yang menyerupai tulang
ikan.Fishbone lahir karena adanya kebutuhan akan peningkatan mutu atau
kualitas barang yang dihasilkan.
Fishbone diagram dalam penerapannya digunakan untuk mengidentifikasi
faktor faktor yang menjadi oenyebab permasalahn.Diagram ini sangat praktis
dilakukan dan dapat mengarahkan satu tim untuk terus menggali sehingga
menemukan penyebab utama atau akar suatu permasalahan.Akar penyebab
terjadinya masalah ini memiliki beragam variable yang berfotensi
menyebabkan munculnya permasalaha.
Fishbone diagram sering juga disebut sebagai diagram sebab akibat.Dimana
didalam menerapkan diagram ini mengandung langkah langkah sebagai
berikut:
a) Menyiapkan sesi sebab akibat
b) Mengidentifikasi akibat
c) Mengidentifikasi berbagai kategori
d) Menemukan sebab sebab potensial dengan cara sumbang saran.
e) Mengkaji kemabali setiap kategori sebab utama
f) Mencapai kesepakatan atas sebab sebab yang paling mungkin.
Penggunaan diagram pareto ini ternyata meiliki manfaat yang lain yaitu
11
bermanfaat sebagai perangkat proses belajar diri,pedoman untuk
diskusi,pencarian penyebab permasalahan,pengumpulan data,penentuan taraf
teknologi,penggunaan dalam berbagai hal dan penanganan yang kompleks.
Dalam table dibawah ini terdapat data defect periode tahun 2021 PT Kinenta Indonesia.
*Checksheet
12
*Scatter Diagram
* Scatter Diagram
13
* Diagram Paretto
* Fishbone
14
BAB III
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSAKA
16