Anda di halaman 1dari 7

Nama : Wayan Juni Satya

NIM : 213010210003
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin
MK : Pengendalian Mutu
Dosen Pengampu : Marko Ayaki Lumbantobing, M.Pd

A. Pendahuluan
Pada awalnya, alat-alat ini dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa, seorang insinyur Jepang,
pada tahun 1940-an sebagai upaya untuk memperbaiki proses produksi di industri manufaktur
Jepang pasca-Perang Dunia II. Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan metode sederhana
dan efektif bagi pekerja pabrik dan manajer untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan
mengatasi masalah kualitas dalam produksi secara sistematis.

Tujuan Seven Tools of Quality adalah:

a) Meningkatkan Kualitas Produk: Dengan menggunakan alat-alat ini, perusahaan dapat


mengidentifikasi dan mengatasi cacat atau ketidaksesuaian dengan standar kualitas
yang ditetapkan, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan.
b) Meningkatkan Efisiensi Proses: Dengan menganalisis data menggunakan alat-alat ini,
perusahaan dapat mengidentifikasi area-area di mana proses produksi dapat
ditingkatkan untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi pemborosan.
c) Meningkatkan Keandalan Produk: Dengan memantau proses produksi menggunakan
alat-alat seperti control chart, perusahaan dapat mengidentifikasi perubahan dalam
kualitas produk secara real-time dan mengambil tindakan korektif sebelum cacat yang
signifikan terjadi.
d) Mengurangi Biaya Rework dan Pemborosan: Dengan mencegah cacat dan
ketidaksesuaian sejak awal, perusahaan dapat mengurangi biaya yang terkait dengan
perbaikan ulang (rework) dan pemborosan bahan baku dan tenaga kerja.
e) Meningkatkan Daya Saing: Dengan fokus pada peningkatan kualitas dan efisiensi,
perusahaan dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar global dengan menawarkan
produk yang lebih baik dengan harga yang kompetitif.

Dengan demikian, penggunaan alat-alat pengendalian mutu merupakan bagian integral dari
upaya perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif, memastikan kualitas produk dan
layanan yang tinggi, serta meningkatkan efisiensi operasional dalam proses produksi.
B. Seven Tools dalam Pengendalian Mutu
Seven Tools of Quality (Tujuh Alat Pengendalian Mutu) adalah seperangkat alat statistik
sederhana yang digunakan dalam pengendalian mutu untuk menganalisis masalah,
mengidentifikasi penyebab utama, dan meningkatkan proses produksi.

1. Check Sheet

Sebuah formulir yang disiapkan terlebih dahulu untuk mencatat data secara sistematis. Check
sheet digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara yang terstruktur, seperti jumlah
kejadian tertentu dalam suatu periode waktu. Contohnya adalah penggunaan check sheet untuk
mencatat jumlah kecelakaan di tempat kerja setiap bulan.

2. Histogram

Sebuah grafik kolom vertikal yang menampilkan distribusi frekuensi data. Histogram
membantu untuk memvisualisasikan sebaran data dan menunjukkan pola atau pola yang
mungkin tersembunyi. Ini memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi apakah data
terdistribusi secara normal, simetris, atau memiliki pola tertentu.

3. Pareto Chart

Grafik batang yang menampilkan frekuensi relatif atau total dari beberapa kategori dalam
urutan menurun. Pareto chart membantu untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan
penyebab utama masalah dengan menggambarkan kontribusi relatif masing-masing kategori
terhadap total keseluruhan. Prinsip Pareto menyatakan bahwa sebagian besar masalah berasal
dari sebagian kecil penyebab.

4. Cause-and-Effect Diagram (Ishikawa Diagram)

Sebuah diagram yang menunjukkan hubungan antara suatu hasil (masalah) dan semua faktor
potensial yang mungkin mempengaruhinya. Ini membantu dalam mengidentifikasi dan
mengorganisir berbagai penyebab atau faktor yang dapat menyebabkan masalah tertentu.
Diagram ini terkenal sebagai "Ishikawa Diagram" karena dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa.

5. Defect Concentration Diagram

Sebuah diagram yang menunjukkan lokasi konsentrasi cacat dalam produk atau proses. Defect
concentration diagram membantu dalam mengidentifikasi area-area kritis di mana cacat paling
sering terjadi. Dengan memahami di mana konsentrasi cacat terjadi, perusahaan dapat
mengambil tindakan korektif yang sesuai.

6. Scatter Diagram

Sebuah grafik yang menampilkan hubungan antara dua variabel. Scatter diagram membantu
dalam memvisualisasikan apakah ada hubungan kausal antara dua variabel atau tidak. Ini
membantu dalam menentukan apakah perubahan dalam satu variabel mempengaruhi variabel
lainnya.

7. Control Chart

Sebuah grafik yang digunakan untuk memantau kinerja proses produksi seiring waktu. Control
chart menampilkan titik data dalam urutan waktu dan batas kendali yang menunjukkan kisaran
normal variasi. Ini memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi perubahan signifikan
dalam proses produksi dan mengambil tindakan korektif yang sesuai.

Kombinasi dari tujuh alat ini memberikan perusahaan alat yang kuat untuk menganalisis
proses produksi, mengidentifikasi masalah, dan mengambil tindakan korektif untuk
meningkatkan kualitas dan efisiensi. Alat-alat ini membantu perusahaan dalam mengadopsi
pendekatan sistematis terhadap pengendalian mutu, yang pada gilirannya membantu
meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.
C. Penerapan Seven Tools
Berikut adalah contoh penerapan Seven Tools of Quality dalam suatu situasi instansi :

1. Check Sheet:

Sebuah pabrik manufaktur menggunakan check sheet untuk mencatat jumlah kegagalan mesin
dalam satu bulan. Setiap kali mesin mengalami kegagalan, operator mencatat jenis kegagalan
dan waktu downtime yang terjadi.

2. Histogram:

Sebuah perusahaan menganalisis waktu tunggu pelanggan di kasir supermarket. Dengan


menggunakan data waktu tunggu yang tercatat, mereka membuat histogram untuk melihat
distribusi frekuensi waktu tunggu dan mengidentifikasi apakah ada waktu tunggu yang
signifikan.

3. Pareto Chart:

Sebuah restoran cepat saji menggunakan Pareto chart untuk mengidentifikasi menu-item yang
paling sering menghasilkan keluhan dari pelanggan. Dengan melihat grafik Pareto, mereka
menemukan bahwa 80% keluhan berasal dari 20% menu-item tertentu, yang memungkinkan
mereka untuk fokus pada perbaikan pada item-item tersebut.

4. Cause-and-Effect Diagram (Ishikawa Diagram):

Sebuah perusahaan manufaktur mobil menggunakan Ishikawa diagram untuk mengidentifikasi


penyebab utama cacat dalam proses produksi. Mereka melibatkan berbagai departemen dalam
menyusun diagram ini untuk memastikan semua faktor yang mungkin terlibat dalam cacat
dipertimbangkan.

5. Defect Concentration Diagram:

Sebuah pabrik pembuatan kemasan makanan menggunakan defect concentration diagram


untuk mengidentifikasi area kritis di dalam garis produksi di mana cacat sering terjadi. Mereka
menemukan bahwa sebagian besar cacat terjadi di area pengisian dan segel, sehingga mereka
dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kontrol di area tersebut.

6. Scatter Diagram:

Sebuah perusahaan penjualan mobil menggunakannya untuk melihat hubungan antara harga
mobil dan penjualan bulanan. Dengan membuat scatter diagram, mereka dapat melihat apakah
ada hubungan antara harga dan volume penjualan, sehingga mereka dapat membuat keputusan
harga yang lebih cerdas.

7. Control Chart:

Sebuah pabrik pengolahan makanan menggunakan control chart untuk memantau suhu
sterilisasi selama proses pengemasan. Dengan memantau suhu secara berkala dan memplotnya
dalam control chart, mereka dapat melihat apakah suhu berada dalam batas kendali yang
ditetapkan dan mengambil tindakan korektif jika terjadi penyimpangan.

Dalam semua contoh ini, penggunaan Seven Tools of Quality membantu organisasi untuk
menganalisis data, mengidentifikasi masalah, dan mengambil tindakan korektif yang
diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses mereka

D. Keuntungan dan Tantangan


Terdapat beberapa keuntungan dan tantangan dalam penggunaan Seven Tools of Quality
dalam pengendalian mutu, diantaranya:

Keuntungan Seven Tools:

a) Sederhana dan Mudah Dipahami: Seven Tools of Quality adalah alat-alat yang relatif
sederhana dan mudah dipahami oleh berbagai tingkat personil di organisasi. Mereka
tidak memerlukan latar belakang statistik yang rumit untuk digunakan.
b) Identifikasi Masalah Secara Efektif: Alat-alat ini membantu organisasi dalam
mengidentifikasi masalah secara efektif dengan menganalisis data dengan metode yang
sistematis. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menemukan akar penyebab dari
masalah yang mungkin terjadi dalam proses produksi.
c) Prioritisasi Penyelesaian Masalah: Dengan menggunakan alat seperti Pareto Chart,
organisasi dapat memprioritaskan penyelesaian masalah dengan mengidentifikasi
penyebab utama yang berkontribusi pada sebagian besar masalah. Ini membantu dalam
alokasi sumber daya yang efisien untuk memperbaiki masalah yang paling penting
terlebih dahulu.
d) Meningkatkan Efisiensi Proses: Dengan menganalisis data menggunakan alat-alat ini,
perusahaan dapat mengidentifikasi area-area di mana proses produksi dapat
ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan.
e) Memantau Kinerja Secara Berkelanjutan: Alat-alat seperti Control Chart
memungkinkan organisasi untuk memantau kinerja proses produksi secara terus-
menerus. Hal ini memungkinkan deteksi dini terhadap perubahan yang tidak diinginkan
dalam proses produksi dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan.

Tantangan dalam Seven Tools:

a) Ketergantungan pada Kualitas Data: Keefektifan Seven Tools of Quality sangat


bergantung pada kualitas data yang tersedia. Jika data yang digunakan tidak akurat atau
tidak lengkap, analisis yang dihasilkan mungkin tidak relevan atau menghasilkan
kesimpulan yang salah.
b) Keterbatasan dalam Analisis Kompleks: Meskipun Seven Tools of Quality berguna
untuk menganalisis masalah sederhana hingga menengah, mereka mungkin tidak cukup
kuat untuk menangani masalah yang sangat kompleks atau multifaktorial. Dalam kasus
seperti itu, mungkin diperlukan pendekatan analisis yang lebih lanjut atau alat yang
lebih canggih.
c) Kesulitan dalam Mengidentifikasi Penyebab Akar: Meskipun alat-alat ini membantu
dalam mengidentifikasi penyebab masalah, kadang-kadang sulit untuk menemukan
penyebab akar yang sebenarnya. Proses identifikasi ini memerlukan pemikiran kreatif
dan pemahaman mendalam tentang proses produksi.
d) Kesulitan dalam Implementasi: Menggunakan Seven Tools of Quality memerlukan
komitmen dari semua tingkatan organisasi untuk mengumpulkan data yang diperlukan,
melakukan analisis yang tepat, dan mengambil tindakan korektif yang sesuai.
Implementasi yang berhasil memerlukan pelatihan yang memadai dan budaya
perusahaan yang mendukung.

Meskipun ada tantangan dalam penggunaan Seven Tools of Quality, manfaat yang
diberikan oleh alat-alat ini sering kali jauh melebihi kerumitannya. Dengan pemahaman yang
baik tentang keuntungan dan tantangan yang terlibat, organisasi dapat mengambil langkah-
langkah yang diperlukan untuk memaksimalkan efektivitas penggunaan alat-alat ini dalam
pengendalian mutu mereka.

E. Kesimpulan
Penggunaan Seven Tools of Quality (Tujuh Alat Pengendalian Mutu) merupakan
pendekatan yang efektif dan sistematis untuk meningkatkan kualitas produk dan proses
produksi. Dengan menggunakan alat-alat ini, perusahaan dapat mengidentifikasi masalah,
menganalisis data, dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan untuk meningkatkan
efisiensi dan kualitas.
Meskipun ada beberapa tantangan yang terkait dengan penggunaan alat-alat ini, seperti
ketergantungan pada kualitas data dan kesulitan dalam mengidentifikasi penyebab akar
masalah, manfaatnya jauh melebihi kerumitannya. Dengan komitmen yang tepat, pelatihan
yang memadai, dan budaya perusahaan yang mendukung, organisasi dapat memaksimalkan
efektivitas penggunaan Seven Tools of Quality dalam pengendalian mutu mereka.

F. Daftar Pustaka
Ishikawa, Kaoru. "Guide to Quality Control." Asian Productivity Organization, 1990.

Oakland, John S. "Total Quality Management: Text with Cases." Butterworth-Heinemann,


2003.

Juran, Joseph M., and A. Blanton Godfrey. "Juran's Quality Handbook: The Complete Guide
to Performance Excellence." McGraw-Hill Education, 2016.

Montgomery, Douglas C. "Introduction to Statistical Quality Control." John Wiley & Sons,
2013.

Pyzdek, Thomas, and Paul A. Keller. "The Six Sigma Handbook." McGraw-Hill Education,
2014.

Anda mungkin juga menyukai