Anda di halaman 1dari 3

1. Perbaikan Kualitas: Praktik untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan yang disediakan.

2. Six Sigma: Metodologi manajemen kualitas yang bertujuan untuk meminimalkan cacat dalam proses
produksi.
3. Kaizen: Konsep manajemen yang menekankan pada perbaikan terus menerus dalam semua aspek
bisnis.
4. Total Quality Management (TQM): Pendekatan manajemen yang bertujuan untuk memaksimalkan
kepuasan pelanggan dengan memastikan bahwa semua departemen dan proses bisnis berfokus pada
kualitas.
5. Lean Manufacturing: Pendekatan produksi yang bertujuan untuk meminimalkan pemborosan dalam
proses produksi.
6. Poka-yoke: Teknik pencegahan cacat dalam proses produksi dengan menerapkan sistem kontrol
otomatis atau prosedur manual yang sederhana.
7. Statistical Process Control (SPC) Quality Control: Metode untuk mengukur dan menganalisis proses
produksi secara statistik untuk memastikan konsistensi dan kualitas yang diinginkan.
8. Quality Control: Proses untuk memastikan kualitas produk atau layanan yang disediakan sesuai
dengan standar yang diinginkan.
9. Quality Assurance: Pendekatan yang bertujuan untuk memastikan bahwa produk atau layanan
memenuhi standar kualitas yang diinginkan melalui sistem kontrol mutu yang terorganisir.
10. Root Cause Analysis: Proses identifikasi masalah dalam proses produksi dan mencari akar
penyebabnya untuk mencegah terulangnya di masa depan.
11. Control Charts: Grafik yang digunakan untuk memonitor dan mengendalikan kualitas proses produksi
secara statistik.
12. Pareto Charts: Grafik yang menunjukkan frekuensi relatif masalah tertentu dalam suatu sistem.
13. Ishikawa Diagrams: Diagram yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara masalah dan
faktor-faktor penyebabnya.
14. Value Stream Mapping: Proses pemetaan alur produksi untuk memastikan efisiensi dan kualitas
dalam semua tahap produksi.
15. 5S/5R: Metodologi untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam produksi dengan menerapkan
prinsip-prinsip tertentu, seperti pengorganisasian, kebersihan, dan kedisiplinan.
16. Gemba: Konsep yang menekankan pentingnya memahami kondisi aktual dan mengumpulkan data
dari lokasi produksi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
17. Continuous Improvement: Pendekatan untuk meningkatkan proses bisnis dan kualitas produk atau
layanan secara terus-menerus.
18. Just-In-Time (JIT): Pendekatan produksi yang bertujuan untuk mengurangi persediaan dan
meningkatkan efisiensi produksi.
19. Kanban: Metode pengelolaan persediaan dan produksi yang menggunakan sistem sinyal untuk
mengindikasikan permintaan produksi yang sebenarnya.
20. DMAIC: Pendekatan problem-solving yang digunakan dalam Six Sigma untuk memecahkan masalah
dan meningkatkan proses produksi.
21. PDCA: Singkatan dari Plan-Do-Check-Act, suatu metode manajemen yang melibatkan siklus empat
tahap untuk meningkatkan proses dan produk. Plan (merencanakan), Do (melakukan), Check
(memeriksa), dan Act (melakukan tindakan perbaikan). Metode ini juga dikenal sebagai siklus
Deming atau siklus PDCA Deming, dinamai dari W. Edwards Deming, seorang ahli manajemen
kualitas terkenal.
22. Statistical Quality Control (SQC): Suatu metode statistik yang digunakan untuk memantau kualitas
produk atau proses, sehingga produk atau proses tersebut tetap berada dalam batas yang dapat
diterima.
23. Zero Defects: Suatu filosofi manajemen yang menekankan bahwa setiap produk atau layanan harus
bebas dari kesalahan atau cacat.
24. Benchmarking: Suatu metode untuk membandingkan kinerja organisasi atau proses dengan organisasi
atau proses terbaik di industri atau di luar industri.
25. Quality Circles: Kelompok kecil karyawan dari berbagai bagian organisasi yang bertemu secara
berkala untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kualitas yang terkait dengan pekerjaan
mereka.
26. Mind Mapping: Suatu metode visualisasi yang digunakan untuk membantu dalam pembuatan
keputusan, analisis masalah, dan pemecahan masalah.
27. Brainstorming: Suatu teknik yang digunakan untuk memecahkan masalah atau mencari solusi dengan
mengumpulkan ide-ide dari sekelompok orang secara bebas dan tanpa kritik.
28. Fishbone Diagram: Suatu diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah,
dengan menempatkan masalah pada tulang belakang ikan dan mencatat penyebabnya pada tulang-
tulang cabang.
29. Affinity Diagrams: Suatu metode untuk mengelompokkan dan mengorganisir ide atau masalah yang
berkaitan, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
30. Flowchart: Suatu diagram yang digunakan untuk menunjukkan urutan langkah-langkah atau proses
dalam suatu pekerjaan atau aktivitas.
31. Process Mapping: Suatu metode untuk memetakan urutan langkah-langkah atau proses dalam suatu
pekerjaan atau aktivitas.
32. W. Edwards Deming: Ahli manajemen kualitas terkenal yang dikenal karena kontribusinya dalam
memperkenalkan prinsip-prinsip manajemen kualitas dan statistik ke industri Jepang setelah Perang
Dunia II.
33. Joseph M. Juran: Ahli manajemen kualitas yang dikenal karena kontribusinya dalam mengembangkan
konsep manajemen kualitas dan penghargaan Juran.
34. Motorola: Perusahaan elektronik Amerika Serikat yang dikenal sebagai perintis dalam pengembangan
Six Sigma.
35. Toyota: Perusahaan otomotif Jepang yang dikenal sebagai pelopor dalam pengembangan metode
Lean Manufacturing dan Toyota Production System (TPS), yang menekankan efisiensi dan
pengurangan pemborosan dalam produksi.
36. TPS: Singkatan dari Toyota Production System, suatu sistem produksi yang dikembangkan oleh
Toyota yang menekankan efisiensi dan pengurangan pemborosan dalam produksi.

Anda mungkin juga menyukai