Di susun oleh:
DARIATI (191220751)
QC Seven Tools adalah 7 (tujuh) alat dasar yang digunakan untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi oleh produksi, terutama pada permasalahan yang berkaitan dengan
kualitas (Mutu). 7 alat dasar QC ini pertama kali diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa pada tahun
1968.Ketujuh alat tersebut adalah Check Sheet, Control Chart, Cause and Effect Diagram, Pareto
Diagram, Histogram, Scatter Diagram dan Stratification.
2. Pareto Diagram
Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah
kejadian. Urutannya mulai dari jumlah permasalahan yang paling banyak terjadi hingga pada
permasalahan yang frekuensi terjadinya paling sedikit. Dalam Grafik, ditunjukkan dengan batang
grafik tertinggi (paling kiri) hingga grafik terendah (paling kanan).
Contoh Histogram :
5. Control Chart (Peta Kendali)
Control chart (Peta Kendali) merupakan salah satu dari alat dari QC 7 tools yang berbentuk
grafik dan dipergunakan untuk memonitor/memantau stabilitas dari suatu proses serta
mempelajari perubahan proses dari waktu ke waktu. Control Chart ini memiliki Upper Line
(garis atas) untuk Upper Control Limit (Batas Kontrol tertinggi), Lower Line (garis bawah)
untuk Lower control limit (Batas control terendah) dan Central Line (garis tengah) untuk Rata-
rata (Average).
Contoh Stratification :
3. JELASKAN PENGGUNAAN CHECK SHEET UNTUK MENGEVALUASI
PROSES BISNIS
Ketika data dapat diamati dan dikumpulkan berulang kali oleh orang yang sama atau di lokasi
yang sama.
Ketika mengumpulkan data mengenai frekuensi atau pola kejadian, masalah, cacat, lokasi cacat,
penyebab cacat, dan sebagainya.
Ketika mengumpulkan data proses produksi.
Menentukan kejadian atau permasalahan apa yang akan diamati, kemudian kembangkan definisi
operasional.
Menentukan kapan data akan dikumpulkan dan berapa lama.
Merancang form isi sedemikian rupa sehingga data dapat direkam dengan hanya memberikan
tanda cek (V) atau tanda silang (X) atau simbol serupa sehingga data tidak perlu diperbanyak
ulang untuk analisis.
Memberikan etiket setiap daerah kosong pada form.
Menguji check sheet secara singkat untuk memastikan ketepatan check sheet dalam
mengumpulkan data yang diinginkan, juga memastikan apakah check sheet mudah digunakan
atau tidak?
Merekam data pada check sheet setiap kali ditemukan kejadian atau masalah yang ditargetkan.
Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu metode untuk menganalisa
penyebab dari sebuah masalah atau kondisi. Sering juga diagram ini disebut dengan diagram
sebab-akibat atau cause effect diagram. Penemunya adalah Professor Kaoru Ishikawa, seorang
ilmuwan Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo, pada tahun 1943. Sehingga
sering juga disebut dengan diagram Ishikawa.
Fishbone Diagram atau Cause and Effect Diagram ini dipergunakan untuk :
Dalam membuat Fishbone Diagram, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni :
Mengidentifikasi masalah
Identifikasikan masalah yang sebenarnya sedang dialami. Masalah utama yang terjadi kemudian
digambarkan dengan bentuk kotak sebagai kepala dari fishbone diagram. Masalah yang
diidentifikasi yang akan menjadi pusat perhatian dalam proses pembuatan fishbone diagram.