Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI


KELAS B

PROYEK PERANCANGAN TAMAN BACA MASYARAKAT DESA POPALIA


DENGAN SISTEM PENDAFTARAN DAN PEMINJAMAN BUKU MENGGUNAKAN
QR CODE BERBASIS ANDROID DAN WEBSITE

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 :
1. AMAR MUARIF (191210703)
2. ANILA (191220746)
3. ALDIANTO (191220740)
4. RAHMA DANI R. (191220817)
5. IRFAN (191220768)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2022

i
INFO GLOBAL

Nama proyek : Proyek Perancangan Taman Baca Masyarakat Desa Popalia

Dengan sistem Pendaftaran dan Peminjaman Buku

Menggunakan Qr Code Berbasis Android dan Website

Pemilik proyek : Kelompok 2 (dua)

Manajer proyek : Amar Muarif

Global proyek

Deskripsi singkat : Digunakan untuk menambahkan minat baca ke pada

masyarakat dengan menerapkan perkembangan

teknologi dan juga memberikan pengetahuan tentang

perkembangan teknologi.

ii
DAFTAR ISI

A. DESKRIPSI...............................................................................................................................2
B. DASAR TEORI.........................................................................................................................4
C. FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN.................................................................................5
D. KEUNTUNGAN YANG DIHARAPKAN................................................................................6
E. DESKRIPSI PROYEK..............................................................................................................7
F. PERANCANGAN WAKTU KEGIATAN................................................................................7
G. RAB (Rencana Anggaran Biaya)...............................................................................................8
H. Tabel WBS (Work Breakdown Structure)...............................................................................10
I. Tabel RBS (Riks Breakdown Structure)..................................................................................11
J. Jalur kritis CPM (Critical Path Method)..................................................................................11
K. LOA (Level Of Activity).........................................................................................................12
L. GANTTCHART......................................................................................................................13

iii
A. DESKRIPSI

Salah satu tujuan pembangunan nasional yang terdapat dalam Pembukaan


UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa
bukan hanya tugas pendidikan formal saja, tetapi pendidikan nonformal sebagai
bagian dari sistem pendidikan memiliki tugas yang sama dengan pendidikan formal
yakni memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat terutama masyarakat
sasaran pendidikan nonformal.

Sasaran pendidikan nonformal bukan saja warga masyarakat yang tidak


pernah sekolah atau penyandang buta aksara, putus sekolah yang disebabkan oleh
berbagai hal, penduduk usia produktif yang tidak sekolah dan tidak bekerja, warga
masyarakat yang membutuhkan kecakapan hidup tertentu, serta warga masyarakat
lainnya yang membutuhkan wawasan, pengetahuan atau keterampilan tertentu guna
meningkatkan taraf kehidupannya, tetapi juga masyarakat menengah ke atas yang
masih belum mempunyai kesadaran akan pentingnya pendidikan tidak hanya
pendidikan formal saja tetapi penerapan pendidikan informal maupun nonformal.

UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 26 ayat (1)
bahwa pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,
dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat.

Pendidikan nonformal mengandung makna membelajarkan yang berarti


membuat seseorang mau dan gemar belajar terus menerus sepanjang hayat, serta
mampu menerapkan apa yang diperolehnya dalam kehidupan dan untuk sumber
penghidupannya (Enceng Mulyana : 2007). Mewujudkan masyarakat gemar belajar
harus didukung oleh minat dan kebiasaan membaca sehingga membaca bisa menjadi
sebuah kebudayaan di masyarakat.

Data mengenai tingkat minat baca Indonesia disebutkan dalam beberapa


survei dari dalam dan luar negeri :

iv
1. Hasil survei UNESCO tahun 1992 menyebutkan, tingkat minat baca rakyat
Indonesia menempati urutan 27 dari 32 negara.
2. Statistik yang dikeluarkan UNICEF didalam beberapa dasawarsa terakhir
masih saja menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang
penduduknya dalam mengkonsumsi bacaan, baik berupa koran, majalah maupun
buku, tergolong relatif sedikit.(Wasil Abu Ali)
3. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada
tahun 2006 menunjukan, bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan
membaca sebagai sumber utama dalam mendapatkan informasi.Masyarakatlebih
memilih menonton televisi (85,9%) dan/atau mendengarkan radio (40,3%) daripada
membackoran(23,5%).(sumber:www.bps.go.id)
( http://www.pemustaka.com/penerapan-digital-library-sebagai-langkah-
startegismenstimulasi-budaya-membaca-di-masyarakat.htm )

Hasil penelitian tentang pemetaan kondisi minat baca masyarakat juga dilakukan
Departemen Pendidikan Nasional bersama Perpustakaan RI pada tahun 1997,
menunjukkan :

1. minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah dibandingkan bangsa lain


bahkan dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN, dan
2. dominannya budaya tutur sebagai salah satu faktor penyebab rendahnya
kebiasaan dan kegemaran membaca masyarakat Indonesia (Depdiknas,2008 dalam
UPI,2011) Temuan tersebut dipertegas oleh Harian Kompas dalam buku menuju
masyarakat pembelajar (2011 ) yang mengemukakan bahwa rendahnya minat baca
disebabkan oleh faktor budaya masyarakat yang senang berkumpul untuk mengobrol,
menariknya acara-acara yang ditayangkan oleh media elektronik, dan langkanya
bahan bacaan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan.

Disamping pengaruh budaya lisan, faktor keterbatasan buku bacaan yang baik
dan menarik, keterjangkauan daya beli masyarakat, dan keterbatasan penyebaran
buku-buku bacaan turut mempengaruhi tinggi rendahnya kebiasaan membaca
masyarakat pembaca (UPI: 2011). Pernyataan tersebut dipertegas oleh Kepala Pusat
Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpustakaan Nasional RI,
Bapak Teuku Syamsul Bahri „Minat baca masyarakat Indonesia sebenarnya tinggi.
Hanya saja, fasilitas dan sarana prasarana yang ada masih kurang‟. (

v
http//www.antaranews.com dalam http://baca mania.blogspot.com/2010/05/minat-
baca-orang-indonesia.html ).

B. DASAR TEORI

Di era industri 4.0 ini, dibutuhkan sebuah kesigapan terhadap tuntutan akan
akses informasi yang praktis dan cepat. Quick Response Code atau yang biasa dikenal
dengan istilah QR Code, merupakan teknologi 2D yang dikembangkan oleh Denso
Wave Corporation untuk menggantikan teknologi barcode. Teknologi QR Code
menggunakan posisi horizontal dan vertikal untuk menyimpan data hingga 4296
karakter alfanumerik, jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan teknologi
barcode. QR Code saat ini telah dimanfaatkan di berbagai bidang, antara lain di
bidang kesehatan, perdagangan, pendidikan, pemasaran, pengendalian kualitas pada
industri, dan sebagainya. Pemanfaatan teknologi QR Code telah banyak
dikembangkan, khususnya untuk pengelolaan administrasi perpustakaan. Teknologi
ini pula yang akan dikembangkan melalui sebuah sistem informasi manajemen Taman
Baca Masyarakat Popalia berbasis digital QR Code. Pemanfaatan teknologi informasi
menjadi salah satu jawaban bagi Masyarakat Popalia untuk lebih meningkatkan
fleksibilitas dan kenyamanan masyarakat dalam mengakses informasi mengenai
ketersediaan buku yang dibutuhkan. Selanjutnya, sistem informasi juga dapat
memudahkan kinerja pustakawan dalam merekap transaksi kegiatan yang
dilaksanakan di TBM.

QR Code merupakan simbol matriks dua dimensi yang terdiri dari rangkaian
persegi yang tersusun pada kotak persegi yang lebih besar. Biasanya luasan persegi
ini akan mengikuti versi dari QR Code yang digunakan. Struktur sebuah QR Code
terdiri atas beberapa bagian, antara lain informasi versi, format informasi, data and
correction keys, position (membantu posisi kode pada saat decoding), penyelaras
pola, dan time pattern, seperti yang terlihat pada Gambar 1.

gambar 1
vi
Karakteristik kode dua dimensi QR Code adalah jumlah penampungan data
yang lebih besar, tingkat kerapatan yang tinggi, serta pembacaan kode dengan cepat.
QR Code memiliki finding pattern yang bertugas untuk menginformasikan letak
simbol matriks dua dimensinya yang disusun pada ketiga sudutnya. Itu sebabnya, QR
Code dapat dibaca dari segala arah (3600 ). Rasio antara modul hitam dan modul
putih pada finding pattern QR Code adalah 1:1:3:1:1.

Alligment pattern pada QR Code memiliki fungsi untuk memperbaiki penyimpangan


yang terjadi akibat penempatan kode di permukaan yang tidak rata sehingga
menyebabkan sensor pembaca menjadi miring. Menunjukkan contoh penyimpangan
yang terjadi pada pemasangan QR Code. Pattern ini akan memperhitungkan titik pusat
dengan daerah terluar dari simbol matriks, sehingga QR Code masih tetap dapat
terbaca.

WBS Task Name


1 INITIATING
1.A Proyek di setujui
1.B Survei di lapangan
2 PLANNING
2.A Rapat tim
2.B perancangan sistem
3 EXECUTING
3.A Pemesanan bahan dan isi bangunan
3.B pemrograman
3.C pemasangan batu pondasi
3.D pemasangan besi tiang
3.E pengecoran
3.F pekerjaan beton
3.G pekerjaan dinding
3.H pekerjaan lantai
3.I pekerjaan atap
3.J pekerjaan plafon
3.K pekerjaan sanitasi air
3.L instalasi listrik
3.M penataan isi bangunan dan outdoor
3.N intalasi aplikasi
4 CONTROLLING
4.A pengujian aplikasi
4.B Simulasi
5 CLOSING
5.A pembuatan laporan
5.B Serah terima

vii
PERANCANGAN WAKTU KEGIATAN

Tabel perancangan waktu kegiatan :

WBS NAMA KEGIATAN MULAI FINISH

1 INITIATING Mon 5/16/22 Wed 5/18/22

1.A Proyek di setujui Wed 5/18/22 Thu 5/19/22

1.B Survei di lapangan Thu 5/19/22 Thu 5/19/22

2 PLANNING Thu 5/19/22 Mon 5/23/22

2.A Rapat tim Thu 5/19/22 Fri 5/20/22

2.B perancangan sistem Mon 5/23/22 Mon 5/23/22

3 EXECUTING Mon 5/23/22 Tue 10/25/22

3.A Pemesanan bahan dan isi bangunan Mon 5/23/22 Tue 5/31/22

3.B pemrograman Tue 5/31/22 Mon 7/11/22

3.C pemasangan batu pondasi Mon 7/11/22 Wed 7/13/22

3.D pemasangan besi tiang Wed 7/13/22 Fri 7/15/22

3.E pengecoran Fri 7/15/22 Fri 7/15/22

3.F pekerjaan beton Fri 7/15/22 Sat 7/23/22

3.G pekerjaan dinding Sat 7/23/22 Thu 8/4/22

3.H pekerjaan lantai Thu 8/4/22 Fri 8/12/22

3.I pekerjaan atap Tue 7/12/22 Sat 7/30/22

3.J pekerjaan plafon Sat 7/30/22 Sun 8/7/22

3.K pekerjaan sanitasi air Sun 8/7/22 Tue 8/16/22

3.L instalasi listrik Tue 8/16/22 Mon 8/22/22

3.M penataan isi bangunan dan outdoor Mon 8/22/22 Tue 8/30/22

3.N intalasi aplikasi Tue 8/30/22 Tue 8/30/22

4 CONTROLLING Sat 10/22/22 Sun 10/23/22

4.A pengujian aplikasi Sat 10/22/22 Sat 10/22/22

4.B Simulasi Sun 10/23/22 Sun 10/23/22

5 CLOSING Mon 10/24/22 Mon 11/7/22

5.A pembuatan laporan Mon 10/24/22 Fri 11/4/22

5.B Serah terima Sat 11/5/22 Sat 11/7/22

viii
C. RAB (Rencana Anggaran Biaya)

Dalam Proyek Perancangan Taman Baca Masyarakat Desa Popalia Dengan


sistem Pendaftaran dan Peminjaman Buku Menggunakan Qr Code Berbasis Android
dan Website ini, di perlukan bahan bangunan dan perangkat keras. Hal-hal tersebut
sudah kami rangkum dalam rincian RAB (Rancangan Anggaran Biaya). Adapun RAB
dari proyek tersebut adalah sebagai berikut.

Durasi
Kerja
No Nama Jumlah Gaji Total Gaji
(per-
hari)
Manajer proyek
1 90 1 Rp. 150.000 Rp. 13.500.000
(Amar Muarif)
Bendahara Manajer
2 111 1 Rp. 70.000 Rp. 7.770.000
(Aldianto)
Total Rp. 21.270.000

No. Nama barang vol satuan Harga satuan jumlah


A. Kontruksi
1. Semen 50 Sak Rp. 60.000 Rp. 3.000.000
2. Batu bata 10.000 pcs Rp. 1.000 Rp. 4.100.000
3. Kayu tiang 100 Paket Rp. 20.000 Rp. 2.000.000
4. Pasir 5 Truk Rp. 750.000 Rp. 3.750.000
5. Batu bangunan 3 Truk Rp. Rp. 3.000.000
1.000.000
6. Papan 150 Paket Rp. 20.000 Rp. 3.000.000
7. Seng 70 Lembar Rp. 77.000 Rp. 5.390.000
8. Petukang 5 Orang Rp. Rp. 7.500.000
1.500.000
9. Programmer 2 Orang Rp. Rp. 3.000.000
1.500.000
10. Pintu 2 Buah Rp. 385.000 Rp. 770.000

ix
11. Jendela 4 Buah Rp. 200.000 Rp. 800.000
12. Pipa air 3 inch 6 Buah Rp. 58.000 Rp. 348.000
13. Pemasangan listrik 450 VA 1 Paket Rp. 235.000 Rp. 235.000
14. SLO listrik 1 Orang Rp. 40.000 Rp. 40.000
15. Kran air ½ inch 2 Buah Rp. 25.000 Rp. 50.000
16. Keramik 25*25 4 Paket Rp. 60.000 Rp. 240.000
17 Tegel lantai 60*60 50 Paket Rp. 190.000 Rp. 9.500.000
18. Kloset jongkok 1 Buah Rp. 105.000 Rp. 105.000
19. Lampu ruangan 10W. 3 Buah Rp. 38.000 Rp. 114.000
20. Kamera CCTV 2 Buah Rp. 190.000 Rp. 190.000
21. Pipa air ½ inch 3 Buah Rp. 31.000 Rp. 93.000
22. Lampu 3W. 6 Buah Rp. 14.000 Rp. 84.000
Jumlah Rp. 48.129.000
B. Non Kontruksi
1. Rak buku 7 Paket Rp. 500.000 Rp. 3.500.000
2. Kursi 30 Paket Rp. 100.000 Rp. 3.000.000
3. Meja 15 Paket Rp. 200.000 Rp. 3.000.000
4. Buku keterampilan 100 Paket Rp. 40.000 Rp. 4.000.000
5. Buku keagamaan 100 Paket Rp. 40.000 Rp. 4.000.000
6. Buku pengetahuan 100 Paket Rp. 50.000 Rp. 5.000.000
7. Buku novel & sastra 100 Paket Rp. 50.000 Rp. 5.000.000
8. Buku perkembangan 70 Paket Rp. 50.000 Rp. 5.000.000
Teknologi
9. Buku lain lain 200 Paket Rp. 50.000 Rp. 5.000.000
10. Benda Dekorasi ruangan 50 Paket Rp. 30.000 Rp. 3.000.000
11. Spanduk 5 paket Rp. 100.000 Rp. 500.000
Jumlah Rp. 46.000.000
C. Operasional
1. Insentif pengelola 5 Orang Rp. 600.000 Rp. 3.000.000
2. Transportasi pengelola 5 Orang Rp. 700.000 Rp. 3.500.000
3. Biaya tak terduga 1 paket Rp. Rp. 2.000.000
2.000.000
Jumlah Rp. 8.500.000

No Nama Biaya Anggaran


1 Honorium Rp. 21.270.000
2 kontruksi Rp. 48.129.000
4 Non Kontruksi Rp. 46.000.000
5 Operasional Rp. 8.500.000
Total Rp. 123.899.000

D. Tabel RBS (Riks Breakdown Structure)

WBS Task Name Aktivitas Waktu (hari)

x
Mendahului
1 INITIATING 3
1.A Proyek di setujui - 2
1.B Survei di lapangan 1..A 1
2 PLANNING 3
2.A Rapat tim 1.B 2
2.B perancangan sistem 1.B,2.A 1
3 EXECUTING 112
3.A Pemesanan bahan dan isi bangunan 2.B 7
3.B pemrograman 2.B 30
3.C pemasangan batu pondasi 3.A 3
3.D pemasangan besi tiang 3.C 3
3.E pengecoran 3.D 1
3.F pekerjaan beton 3.E 7
3.G pekerjaan dinding 3.F 10
3.H pekerjaan lantai 3.G 7
3.I pekerjaan atap 3.H 15
3.J pekerjaan plafon 3.1 7
3.K pekerjaan sanitasi air 3.I,3.J 8
3.L instalasi listrik 3.K 5
3.M penataan isi bangunan dan outdoor 3.L 7
3.N intalasi aplikasi 3.M 1
4 CONTROLLING 2
4.A pengujian aplikasi 3.N 1
4.B Simulasi 4.A 1
5 CLOSING 11
5.A pembuatan laporan 4.B 10
5.B Serah terima 5.A 1

E. Jalur kritis CPM (Critical Path Method)

4 6
5C 5
9 2 11

0 3 3 4 4 11 11 16 16 106 106 113 113 116 116 117


START 0A 0 0B 0 0D 0 0 F xi0 0H 0 0J 0 0K 0 0L 0 FINISH
0 3 3 3 1 4 4 7 11 11 5 16 16 90 106 106 7 113 113 3 116 116 1 117

4 64 64 65 65 72
41 E 41 41 G 41 41 I 41
45 60 105 115 1 106 106 7 113
Dari jaringan kerja di atas, dapat di ketahui bahwa jalur kritis nya adalah :
A-B-D-F-H-J-K-L=117
Jalur kritis merupakan yang
Memiliki waktu ES dan LS yg sama

ES = EARLY START
LS = LATE START

F. LOA (Level Of Activity)

xii
G. GANTTCHART

xiii
xiv
xv
xvi

Anda mungkin juga menyukai