Anda di halaman 1dari 26

PENGEMBANGAN SISTEM ABSENSI DENGAN

MENGIMPLEMENTASIKAN QR CODE READER BERBASIS ANDROID


Di ajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Manajemen Proyek Prangkat
Lunak
Dosen Pengampu : Syarifah Fitrah Ramadhani, S.Pd,M.Kom

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV:


EGO PRAYOGA (5520120034)
MIKEN AILMI RIZTI LASANDRE (5520120032)
MONFARI KRISTOFEL (5520120028)
SEPTIAN (5520120030)

Teknik Informatika
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
Adhi Guna Palu 2022
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian kajian laporan ini dengan baik. Dalam penelitian yang
berjudul “PENGEMBANGAN SISTEM ABSENSI DENGAN
MENGIMPLEMENTASIKAN QR CODE READER BERBASIS ANDROID” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah manajemen proyek perangkat lunak.
Selain itu, laporan ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang
pentingnya teknologi dalam kehidupan sehari-hari baik bagi pembaca maupun
penulis.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini, antara lain:
1.Ibu syarifah fitrah ramadhani, S.Pd,M.Kom selaku dosen pengampu.
2.teman-temanku semua dari kelas ti2 khususnya dari kelomok 4.
3.Kaka- kaka seniorku yang ku banggakan dan Rekanku se-angkatan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan mata kuliah ini belumlah


lengkap. Namun demikian, penulis tetap berharap agar para pembaca dapat
mengambil manfaat dari laporan ini. Untuk kemajuan penulis, penulis juga
mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bermanfaat. Terima kasih
banyak.

Palu, 19 Desember 2022

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................... 2
BAB II TUJUAN PUSTAKA.................................................................... 4
2.1 Pengertian Absensi..................................................................... 4
2.2 BYOD (Bring Your Own Device).............................................. 4
2.2.1 Kelebihan dan Kekurangan BYOD.................................. 5
2.3 Pengertian QR Code (Quick Response Code)............................ 5
2.3.1 Manfaat QR Code............................................................ 6
2.4 Pengertian Android.................................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 8
3.1 Metode Penelitian....................................................................... 8
3.2 Teknik Pengumpulan Data......................................................... 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 10
4.1 Perancangan Sistem................................................................. 10
A. Kebutuhan Sistem................................................................ 10
B. Desain Sistem....................................................................... 10
C. ERD (Entity Relationship Diagram).................................... 11
D. Implementasi Sistem............................................................ 12
4.2 Halaman Aplikasi Dekstop......................................................... 13
4.3 Halaman Aplikasi Android......................................................... 15
4.4 Pengujian Alpha Sistem............................................................. 18
4.5 Pengujian Beta Sistem................................................................ 20
BAB V PENUTUP...................................................................................... 21
5.1 Kesimpulan................................................................................ 21
5.2 Saran........................................................................................... 21

ii
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

absensi adalah sebuah kegiatan pengambilan data guna mengetahui


jumlah kehadiran pada suatu acara atau kegiatan, dimana suatu kegiatan
perkuliahan dapat dikatakan berlangsung dengan baik apabila adanya
keaktifan mahasiswa dalam menghadiri setiap perkuliahan yang
diselenggarakan, selain itu absensi juga memiliki peran penting sebagai
perhitungan mahasiswa tersebut layak atau tidak mengikuti proses ujian, oleh
karena itu, pengawasan yang baik mengenai absensi mahasiswa sangat
dibutuhkan. Tidak terkecuali untuk peningkatan proses belajar mengajar atau
proses perkuliahan dengan menggunakan media teknologi informasi, hal ini
sekiranya dapat diterapkan pada proses absensi perkuliahan, (Roy
Hartanto,2020). Dengan adanya absensi maka dapat diketahui keatifan
mahasiswa yang hadir maupun yang tidak hadir, sehingga bisa menunjang
perkuliahan kedepannya untuk lebih baik lagi.

Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari berbagi aspek, salah satu
aspek yang ada yaitu pendidikan. Jika kualitas pendidikan di suatu bangsa
baik maka akan diiringi dengan perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
sehingga dapat memajukan suatu bangsa. Kehadiran/absensi siswa secara
manual dengan memanggil nama siswa satu persatu dan guru mencatat
kehadiran siswa pada lembar absensi cukup membutuhkan waktu dalam
proses pengerjaanya, hal ini dapat di mudahkan dengan menggunaan teknologi
informasi. Hingga saat ini teknologi yang sering di implementasikan dalam
proses absensi sangatlah beragam, seperti absensi berbasis BIO (sidik jari,
wajah, retina), dan absensi QR Code (Decki Azmi Pratama, dkk 2017).

QR (Quick Response) Code atau merupakan evolusi dari barcode


(kode batang) yang merupakan kode berbentuk garis mempresentasikan suatu
karakter yang dapat dibaca oleh scanner. QR (Quick Response) Code

1
merupakan suatu kode matriks yang ditemukan oleh Denso 1994 dan disetujui
sebagai standar nasional ISO pada tahun 2000 (Soon, 2008). QR Code
merupakan gambar matriks dua dimensi yang merepresentasikan suatu data,
terutama data berbentuk teks (Pasca Nugraha & Munir, 2011). Bukan hanya
karena kecepatan dan kemudahan QR Code dalam menyampaikan informasi
yang menjadi daya tarik tersendiri, melainkan juga karena QR Code dapat
dibuat secara gratis. Sehingga banyak perusahaan dan instansi memilih
menggunakan QR Code dalam kesehariannya. (Bashir, dkk., 2013)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan


suatu permasalahan, yakni:

1. Bagaimana cara mengembangkan sistem perekapan absensi mahasiswa


menggunakan teknologi QRcode atau pemindai barcode pada
perangkat Android?
2. Bagaimana cara membangun sistem yang terhubung antara perangkat
Android dan server penyimpanan database online?
3. Bagaimana solusi agar mahasiswa dapat mengabsen matakuliah tanpa
perlu dosen merekap manual?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan


teknologi pemindaian kode QR atau barcode pada sistem perkuliahan
menggunakan perangkat Android atau perangkat berbasis Android untuk
mempercepat proses absensi mahasiswa dan diharapkan dapat mempermudah
perekapan kehadiran mahasiswa selama pembelajaran.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat diantaranya


sebagai berikut:

2
1. Dapat memfasilitasi prosedur keikutsertaan dosen dan mahasiswa
dalam proses absensi pada saat perkuliahan di mulai.
2. Meminimalisir adanya penipuan yang menyetorkan eksistensi
absensi mahasiswa ke mahasiswa lain.
3. Dapat menyederhanakan dan mempermudah proses meringkas
kehadiran setiap mahasiswa.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Absensi

Absen sendiri menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


memiliki arti ketidakhadiran. Artinya, saat Anda berhalangan hadir di sekolah,
kuliah, dan di tempat kerja, maka itulah yang dinamakan absen. Absensi
adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan aktifitas suatu
institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi data data kehadiran
dan ketidak hadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah
untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu waktu diperlukan oleh pihak
yang berkepentingan.

Kehadiran merupakan suatu keharusan bagi mahasiswa, tanpa


kehadiran dosen tidak dapat menilai partisipasi mahasiswanya. Pengelolaan
data kehadiran yang masih dilakukan secara manual pada lembaran kertas
menimbulkan beberapa masalah, seperti : penggunaan kertas dalam jumlah
yang banyak, kesulitan bagi administrasi dalam melakukan perekapan dan
kecurangan absensi yang sering dilakukan mahasiswa. Makanya saat ini
banyak dikembangkan sistem absensi digital yang dapat melakukan perekapan
data secara cepat, tepat dan efisien.

2.2 BYOD (Bring Your Own Device)

Menurut Wikipedia, Bring Your Own Device (BYOD) adalah


istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kebijakan perizinan
karyawan untuk membawa perangkat mobile pribadi milik (laptop, tablet, dan
ponsel pintar) ke tempat kerja mereka dan menggunakan alat-alat tersebut
untuk mengakses seluruh informasi perusahaan dan aplikasi. Istilah ini juga
digunakan untuk menggambarkan praktik yang diterapkan kepada siswa
dengan menggunakan perangkat milik pribadi dalam pengaturan pendidikan.
Disinilah organisasi tdak lagi memberikan penyediaan atau menjaga peralatan
IT individu.

4
Tujuan utama dari Bring Your Own Device (BYOD), pada
dasarnya adalah sebuah kebijakan yang memungkinkan dan bertujuan agar
para pegawai dan karyawan menggunakan perangkat mereka sendiri untuk
tujuan bisnis, selain itu sebagai pengganti perangkat yang di keluarkan oleh
perusahaan.

2.2.1 Kelebihan dan Kekurangan BYOD (Bring Your Own Device)

 Tekonologi yang ditingkatkan diintegrasikan ke tempat kerja tanpa


pengeluaran anggaran Departemen IT untuk perangkat keras,
lisensi perangkat lunak atau pemeliharaan perangkat.
 Kemungkinan pelanggaran atau data beach, terutama karena
perangkat pribadi yang hilang atau dicuri akan berddampak pada
organisasi atau perusahaan.

2.3 Pengertian QR Code (Quick Response Code)

QR Code adalah sebuah kode batang dua dimensi yang ditemukan


oleh sebuah perusahaan Jepang bernama Denso Wave pada tahun 1994. Code
ini adalah pengembangan dari kode batang sebelumnya. Barcode adalah suatu
kode yang berbentuk sekumpulan garis berbentuk batang (bar) yang memiliki
ketebalan yang berbeda. Setiap garis melambangkan angka atau huruf yang
telah diatur sedemikian rupa, yang dapat dibaca menggunakan sebuah alat
(barcode reader). Kode baris digambarkan dalam bentuk bar dan spasi
berwarna hitam tebal dan tipis yang disusun berderet secara horisontal. Untuk
membantu pembacaan manual biasanya dicantumkan juga angka-angka atau
huruf di bawah kode baris tersebut.

Quick Response Code (QR) merupakan model bercode (2D) jenis


baru yang berbentuk pola dari hasil gabungan garis horizontal dan vertikal
yang lebih flexsibel dan lebih cepat dari jenis label barcode batang (1D),
sehingga dalam proses scan code barcode yang tersimpan dalam pola QR
Code pada Aplikasi yang dirancang dapat dibaca dengan cepat. Dalam proses
penggunaanya juga lebih mudah karena dapat dibaca oleh siapa saja dengan

5
smartphone dan aplikasi pembaca barcode sederhana lainnya yang berbasis
android sehingga seluruh mahasiswa dapat menggunakan aplikasi ini. QR
Code juga dapat menyimpan informasi lebih banyak dengan pola ukuran yang
tetap kecil sehingga seluruh informasi mengenai pengolahan data absensi
dapat disimpan kedalam satu pola atau gambar QR Code. Dari semua
kelebihan yang dimiliki QR Code itu lah peneliti memilih pembuatan aplikasi
absensi menggunakan barcode scanner tipe QR Code. (Fitri Ayu, dkk, 2020).

Gambar 1. Barode

2.3.1 Manfaat QR Code

a. Mempermudah proses pendataan

b. Mempermudah proses transfer informasi

c. Mempermudah transaksi pembayaran

d. Mempercantik desain.

2.4 Pengertian Android

Android adalah sebuah tumpukkan software untuk perangkat


mobile yang termasuk di dalamnya sistem operasim middleware, dan
aplikasi-aplikasi kunci. Android menyediakan platform terbuka bagi para
pengembangnya untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan
oleh berbagai macam piranti bergerak. Android juga merupakan salah satu
sistem operasi mobile opensource yang memungkinkan pengguna dapat
mengembangkan aplikasi yang akan dijalankan diatas sistem operasi android.

6
Sehingga banyak para pengguna lebih menggunakan sistem operasi adroid
dalam mengembangkan aplikasi dan dapat digunakan secara mudah dan
portable. Aplikasi yang dibangun dalam penelitian ini merupakan aplikasi
yang dikembangkan untuk dijalankan di android dengan menggunakan
barcode sebagai pendukung dalam penggunaannya. Bagian penting dalam
mengembangkan aplikasi android adalah Android Software Development Kit
(SDK) dan Android Emulator.

7
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


 Pada penelitian ini menggunakan jenis atau pendekatanpenelitian studi
kepustakaan (Library Research). Menurut Mestika Zed (2003), Studi pustaka
atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan
dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta
mengolah bahan penelitian. Studi kepustakaan juga dapat mempelajari
berbeagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang
berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan
diteliti (Sarwono, 2006). Studi kepustkaan juga berarti teknik pengumpulan
data dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta
berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan
(Nazir, 2003). Sedangkan menurut Sugiyono (2012) studi kepustakaan
merupakan kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang
berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi
sosial yang diteliti.

 Melakukan metode survey kepada seluruh mahasiswa di kota palu dan


mengadakan kuisioner sekala daerah kecil untuk melakukan penilaian
terhadap perilaku hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis
tentang variabel sosialogi dan psikologis dari sampel yang diambil dari apa
yang sudah kita buat , teknik pengumpulan data dengan pengamatan
(wawancara atau kuesioner) yang tidak mendalam, dan hasil penelitian
cendrung untuk di generasikan di kemudian hari. Metode survey dipilih untuk
mengetahui berada pengaruh daya tarik mahasiswa dan citra perguruan
terhadap hasil apa yang sudah kita teliti . metode survey itu sendiri adalah
metode adalah penelitian kuantiatif. Dalam penelitian survei, peneliti
menanyakan ke beberapa orang (responden) tentang keyakinan, pendapat,
karakteristik suatu obyek dan perilaku yang telah lalu atau sekarang. Metode

8
Penelitian survei berkenan dengan pertanyaan tentang keyakinan dan perilaku
dirinya sendiri. Neuman W Lawrence (2003). Menurut David Kline (1980)
umumnya penelitian survei dilakukan untuk mengambil sebuah generalisasi
dari pengamatan yang tidak terlalu mendalam. Walaupun tidak seperti pada
metode eksperimen yang memerlukan kelompok kontrol, generalisasi pada
penelitian survei yang dilakukan dapat lebih akurat bila digunakan pada
sampel yang mewakili (representatif).

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Ahmad Tanzeh dalam bukunya “Metodologi Penelitian


Praktis, pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data merupakan langkah
penting yang digunakan untuk menghasilkan data pada penelitian, oleh karena
itu dalam pengumpulan perlu diperhatikan kevalidan data tersebut. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini yaitu studi pustaka.

Menurut Nazir studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan


mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku, literatur- literatur, catatan-
catatan, dan laporan-laporan yang memiliki hubungan dengan permasalahan
yang akan diselesaikan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh dasar-dasar
dan pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari berbagai
literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Sistem

Untuk urutan kegiatan yang dilakukan menuju penyelesaian sistem.


Pekerjaan pengembangan sistem mengikuti metode pengembangan sistem
klasik, sebagai berikut :

A. Kebutuhan Sistem

Sistem yang dikembangkan bertujuan untuk mengatasi masalah


pencatatan kehadiran mahasiswa pada suatu kelas dengan
menggunakan aplikasi absensi berbasis android. Dengan harapan
pengguna yang menggunakan aplikasi sudah memiliki perangkat
android, aplikasi yang dikembangkan dapat mengatasi masalah absensi
dan mencatat data absensi secara akurat dan cepat. Permintaan
kehadiran yang diajukan memerlukan pengaturan yang sangat minim
dibandingkan dengan sistem manual yang masih dilakukan dengan cara
tanda tangan inisial dari daftar hadir. Perangkat Android juga
cenderung kecil, ringan, dan portabel sehingga memudahkan pengguna
untuk menggunakannya kapan saja, di mana saja.

B. Desain Sistem

Sistem aplikasi absensi dengan menggunakan barcode reader


berbasis Android ini dirancang sebagai aplikasi client-server, dimana
database berada di komputer server, sedangkan aplikasi absensi
dipasang pada perangkat mobile masing-masing pengguna dan
bertindak sebagai klien untuk menginput absensi. informasi dengan
bantuan barcode, user melakukan scan keberadaan barcode yang berisi
informasi kode absensi, informasi kehadiran disimpan di database
komputer server. Pengelolaan informasi absensi memerlukan aplikasi
web desktop untuk digunakan sebagai pusat pengelolaan informasi
pendukung yang digunakan dalam proses absensi, terlihat pada gambar

10
berikut:

Gambar. 2 Desain Sistem

C. ERD (Entity Relationship Diagram)

Suatu model untuk menjelaskan mengenai hubungan antar data


dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang memiliki
hubungan antar relasi. Entity Relationship Diagram digunakan untuk
memodelkan struktur data serta hubungan antar data, untuk dapat
menggambarkannya digunakan beberapa notasi serta symbol. Database
berperan sangat penting dalam sistem absensi karena sangat dibutuhkan
untuk menyimpan informasi yang dibutuhkan dalam proses absensi.
Dalam database terdiri dari sejumlah tabel yang digunakan untuk
menyimpan berbagai kelompok data yang diperlukan untuk mengelola
data absensi mahasiswa, pada dasarnya ada beberapa tabel khusus
seperti absensi, kelas, jadwal, dosen, mahasiswa dan matakuliah. Tabel
absensi menyimpan rincian informasi absensi, tabel kelas menyimpan
data kelas perkuliahan, tabel jadwal menyimpan informasi jadwal

11
perkuliahan, tabel dosen menyimpan informasi dosen, tabel mahasiswa
menyimpan informasi mahasiswa, dan tabel matakuliah menyimpan
informasi matakuliah, seperti terlihat pada gambar 3 sebagai berikut.

Gambar. 3 ERD

D. Implementasi Sistem

Sistem absensi diimplementasikan dalam proses absensi,


dimulai dari pengguna menginstal aplikasi absensi berbasis Android
melalui file APK, dan pengguna melakukan login dan masuk ke menu
absensi. Setelah berhasil login, aplikasi akan menampilkan menu
presensi. Proses absensi dilakukan dengan memindai barcode pada
katalog mata kuliah yang telah dibuat sebelumnya oleh administrator.
Selama proses pemindaian, aplikasi akan mengaktifkan kamera ponsel
Anda dan membuka pemindai kode batang untuk segera memindai kode
batang. Selama proses pemindaian, aplikasi memeriksa barcode,
membandingkan barcode dengan jumlah mahasiswa, dan menentukan
status mahasiswa berdasarkan barcode tersebut. Setelah pengecekan
berhasil maka aplikasi akan menampilkan detail informasi mengenai
kelas perkuliahan berdasarkan kode barcode yang discan. Selanjutnya
mahasiswa mengirimkan data absensi kedalam database melalui
aplikasi seperti terlihat pada gambar 4 dan gambar 5.

12
Gambar. 4 User Mempersiapkan Aplikasi

Gambar 5.
Proses Scan Barcode
Absensi

4.2 Halaman Aplikasi Destkop

Aplikasi berbasis desktop


merupakan aplikasi yang
dijalankan Oleh Admin dan
dibangun untuk mengelola seluruh
data yang diperlukan dalam proses absensi. Pada aplikasi ini terdapat menu
antara lain: Data master dengan sub-menu: Mahasiswa, Dosen, Matakuliah,
Menu Akademik dengan sub-menu: Registrasi, Kelas Perkuliahan, Jadwal
Perkuliahan, Barcode Generator, Absensi, Menu Laporan dengan sub-menu:
Laporan Registrasi, Laporan Jadwal, Laporan Kelas, Laporan Absensi. Untuk
hierarki sistem aplikasi pengeloaan absensi, seperti terlihat pada gambar 6
berikut:

Gambar. 6 Tampilan Menu Aplikasi Pengelolaan Absensi

a. Login

Tampilan Login Merupakan halaman pintu masuk admin

13
untuk mengoperasikan aplikasi ini lebih jauh. Halaman ini di
peruntukkan khusus untuk admin yang langsung mengelola Data-
data yang diperlukan dalam proses absensi. Proses login dilakukan
dengan menginputkan usename dan password, kemudian sistem
akan memverifikasi username dan password. Apabila login berhasil
akan masuk ke halam dashboard, sebaliknya bila login gagal maka
menampilkan pesan kesalahan.

b. Manajemen Registrasi Mahasiswa

Halaman ini digunakan untuk mengelola data registrasi


mahasiswa pada setiap semester. Data registrasi digunakan untuk
membuat daftar kelas perkuliahan.

c. Manajemen Kelas Perkuliahan

Halaman ini digunakan untuk mengelola data Kelas


Perkuliahan pada setiap semester. Data Kelas perkuliahan
merupakan data peserta yang mengambil matakuliah dalam satu
semester dan digunakan untuk membuat Jadwal perkuliahan.

d. Manajemen Jadwal Perkuliahan

Halaman ini digunakan untuk mengelola data Jadwal


Perkuliahan pada setiap semester. Data Jadwal perkuliahan
merupakan data Jadwal Perkuliahan yang akan dilaksanakan dalam
satu semester.

e. Manajemen Barcode Absensi

Halaman ini digunakan untuk mengelola data Barcode


absensi dengan data referensi diambil dari data Jadwal Perkuliahan
pada setiap semester. Data Jadwal perkuliahan merupakan data
Jadwal Perkuliahan yang akan dilaksanakan dalam satu semester.

f. Manajemen Absensi

Halaman ini digunakan untuk mengelola data absensi yang


dihasilkan dari proses pengambilan data absensi menggunakan

14
barcode yang dilakukan oleh Dosen dan mahasiswa.

4.3 Halaman Aplikasi Android

Proses utama untuk memulai penggunaan Aplikasi Absensi


Menggunakan Teknologi Barcode Scanner Berbasis Android ini yaitu dengan
mengklik menu Login, yang membutuhkan username dan password pengguna,
seperti terlihat pada gambar 8. Setelah berhasil Login akan masuk ke Menu
Mahasiswa maka akan muncul data mahasiswa dan menu pilihan : Absen
kelas dan Rekap Absen, seperti terlihat pada gambar 9.

(a) (b)

(b) (d)

15
(e) (f)

Gambar 7. Form modul pengelolahan data absensi (a) Login,


tampilan awal aplikasi sebelum masuk ke menu utama; (b) Modul
Manajemen Registrasi Mahasiswa; (c) Modul Manajemen Kelas
Perkuliahan;(d) Modul Manajemen Jadwal Perkuliahan; (e) Modul
Manajemen Barcode Absensi; (f) Modul Manajemen Absensi.

Gambar. 8 Menu Login Mahasiswa

Gambar. 9 Main
Menu

16
Gambar 10.Hasil Scan Barcode

Kemudian proses absensi dapat dilakukan melalui menu absen


mahasiswa dengan memilih menu absen kelas, proses absensi diawali
dengan menscan kode Barcode selanjutnya akan menampilkan deskripsi
kelas perkuliahan seperti : jadwal, matakuliah, dosen pengampu.
Selanjutnya untuk mengirim data absen ke dalam database dilakukan
dengan cara menekan opsi Submit Absen, seperti terlihat pada gambar 10.

4.4 Pengujian Alpha Sistem

17
Tabel 1 Pengujian Admin

Gambar 11. Pengujian Pengguna Admin

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dinyatakan bahwa secara fungsional system


absensi dosen dan mahasiswa dengan hak akses dosen dapat berjalan sesuai yang
di harapkan. Dilihat pada kolom kesimpulan, hasil pengujian ini semua deskripsi
kegiatan sukses dan di terima.

18
Tabel 2 Pengujian Kehandalan QR Code

Berdasarkan tabel 6.7 diatas dapat dinyatakan bahwa secara fungsional sistem
absensi dosen dan mahasiswa hampir semuanya dapat berjalan sesuai yang
diharapkan, kecuali kebutuhan fungsional dari scanner QR Code. Karena, tidak
semua keadaan QR Code dapat dibaca oleh scanner, QR Code yang rusak
sebagian, kotor sebagian dan rusak pada pattern tidak bisa dibaca oleh scanner.
Dibutuhkan keutuhan dari ketiga pattern agar scanner dapat Membaca isi QR
code.

19
4.5 Pengujian Beta Sistem

1. Kemudahan dalam mengoprasikan aplikasi.


Sebanyak 54,2 % responden memberi nilai 3 (cukup mudah). Sebagian besar
responden yang telah melakukan uji coba program menyatakan bahwa sistem,
baik pada website dan aplikasi absensi cukup mudah untuk di oprasikan.
2. Tampilan Absensi Aplikasi.
Sebanyak 60 % responden memberi nilai 3 (cukup baik). Sebagian besar
responden yang telah melakukan uji coba program menyatakan bahwa tampilan
sistem, baik pada website dan aplikasi absensi cukup baik dengan arti penilaian
bahwa tampilan sistem tidak terlalu mencolok dan tidak pula terlalu sederhana.

3. Pemahaman informasi data yang di tampilkan.


Hasil pada pertanyaan nomor tiga adalah 44% untuk nilai 3 (cukup baik) dan 44%
untuk nilai 4 (sangat baik). Nilai seimbang yang diberikan oleh responden
menyatakanbahwa informasi pada sistem, baik website dan aplikasi absensi cukup
mudah untuk dipahami.
4. Aplikasi sangat membantu dalam kegiatan absensi.
Sebanyak 68% responden memberi nilai 4 (sangatmembantu). Sebagian besar
responden menyatakan bahwa sistem, sangat membantu dalam mempercepat
perhitungan presentase kehadiran mahasiswa dan membantu keputusan
mahasiswa mana yang dapat mengikuti ujian akhir.
5. Efisiensi waktu pada sistem absensi secara keseluruhan.
Sebanyak 56% responden memberi nilai 4 (sangat efisien). Sebagian besar
responden yang telah melakukan uji coba menyatakan bahwa sistem sangat
mampu mengefisienkan waktu dan mempercepat kegiatan absensi.

20
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan hal-hal berikut:

 Dengan pengujian absensi dengan aplikasi android barcode dapat


mengatasi kelemahan pelaksanaan absensi secara manual menggunakan
formulir absensi kertas sehingga informasi kehadiran tercatat dengan benar
dan akurat. Informasi absensi yang dimasukkan menyimpan informasi
berupa informasi jadwal, tidak ada user atau mahasiswa, dan waktu selesai
proses absensi cepat diketahui oleh pegawai BAAK dan user yang
mengikuti proses absensi. Dalam proses pendataan peserta dapat dilakukan
dengan lebih mudah, cepat dan akurat, karena informasi kehadiran
tersimpan dalam satu file database yang dapat diakses langsung oleh
BAAK, sehingga tidak perlu menghitung kehadiran secara manual.
Aplikasi gagal menyimpan titik lokasi pengguna saat ini (titik peta), tidak
terhubung secara finansial, terkait masalah pengumpulan kehadiran yang
dilihat oleh dosen.

 Dengan konsep BYOD (bring your own device). Sistem absensi


dimodernisasi dan membantu meningkatkan efisiensi waktu dalam
pelaksanaan kegiatan partisipasi absensi mahasiswa. Selain itu, konsep
BYOD juga dapat mengeliminasi anggaran biaya kertas dan tinta untuk
mencetak lembar absensi guru dan siswa. Dengan kata lain, dengan adanya
penerapan BYOD, sistem absensi menjadi lebih efektif dan efisien.

5.2 Saran

Penulis menyarankan agar penelitian ini dapat digunakan sebaik-


baiknya dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca.

21
DAFTAR PUSTAKA

[1]Decky Azmi Pratama, dkk. “Perancangan Sistem Absensi Siswa Dengan


Implementasi QR-Code Dan Kriptografi AES-128 Berbasis Android”. Program
Studi Informatika

[2]Ermatita, dkk. “Pengembangan Sistem Absensi Menggunakan QR Code


Reader Berbasis Android”. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas : Sriwijaya.
Hal.45-50
[3]Fitri Ayu, dkk. “Sistem Aplikasi Absensi Menggunakan Teknologi Barcode
Scanner Berbasis Android”. IT Journal Research and Development (ITJRD), 4
(2), 94-103
[4] Kristanto,A. (2007). “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”.
Yogyakarta : Gava Media.
[5]Shakiba, Masoud, et al. (2015). Intelligent Items Traceability System –
RFID vs QR. https://works.bepress.com/shakiba/12/download/.
Diakses pada tanggal 16 April 2016

22

Anda mungkin juga menyukai