Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH WARGA NEGARA DIGITAL KONTRUKSI GLOBAL

A. WARGA NEGARA ERA DIGITAL


B. PERUBAHAN DAN PEMBANGUNAAN WARGA NEGARA

Disusun Oleh:

1. Ni Luh Lola Mika Fatmawati : 2213032014


2. Rizky Novaldi : 2213032023
3. Virda Septiani : 2213032027
4. Feni sundari : 2213032032
5. Jelis Pramadanti : 2213032034
6. Anggita Aprilia : 2213032036
7. Windy Adelia F. : 2213032037
8. Hikmah Nur Azizah : 2213032038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FALKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia serta taufiknya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterimakasih kepada
Bapak Dr.M.Mona Adha,M.Pd. Selaku Dosen mata kuliah Ilmu Kewarganegaraan
Yang telah memberikan tugas ini kepada kami .
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian warga negara digital dalam
kontruksi global .kami juga menyadari sepenuh nya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan .untuk itu ,kami
berharap adanya kritik ,saran dan usulan.demi perbaikan di masa akan datang
,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapa pun yang membaca
sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang lain yang membacanya. sebumnya kami mohon maaf terdapat kesalahan fakta
tentang perkataan-perkataan yang kurang berkenang dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Bandar Lampung,13 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................................
1.2 Tujuan ........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian warga di era digital ...................................................................
2.1.1 Dampak perkembangan teknologi pada era digital ...........................
2.1.2 Sikap yang di ambil untuk menyikapi kebaikan teknologi
Pada era digital ..................................................................................
2.1.3 Pengertian kewarganegaraan digital menurut para ahli ....................
2.1.4 9 elemen kewarganegaraan digital ....................................................
2.1.5 Konsep kewarganegaraan digital ......................................................
2.1.6 Pelanggaran kewarganegaraan digital ...............................................
2.2 Perubahan dan perkembangan warga negara .............................................
2.2.1 Kearifan lokaldan inovasi digital di daerah ......................................
2.2.2 Pahlawam digital daerah
2.2.3 Komunikasi pembangunan di era digital melalui e-government
Dalam pelayanan publik dan pemberdayaan.....................................
2.2.4 Waga negara digital sebagai intrumen warga negara global
(Penelitian grounded theory tentang dampak kemajuan tik
Terhadap praktik kewarganegaraan) ...............................................
2.2.5 Urgensi pengembangan infrastruktur .................................................

2.2.6 Urgrensi pengembangan sumber daya manusia .................................


BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................

3.2 Saran ...........................................................................................................

Daftar Pustaka ...........................................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era digital ini perkembangan teknologi terjadi sebuah evaluasi pada
teknologi media.sebut aja new media atau orang juga sering menyebutkan media
online atau orang lebih akrab lagi menyebutnya dengan isilah internet ,media ini
juga disebut-sebut sebagai media yang sampai saat ini belum ada yang
menandingi pertumbuhan jumlah penggunanya .di negara maju ,new media
mengalahkan berbagai media yang sebelum telah di jadikan sumber refensi
dalam mendapatkan sebuah informasi .

Banyak nya di perubahan zaman saat ini masyarakat memiliki teknologi


semacam androit dan banyak masyarakat yang sudah aktif di media sosial dan
banyak nya mengelola aplikasi canggih yang bisa mengeluarkan uang dan sejenis
nya.

Pengguna android tidak di gunakan pada orang tua saja sekarang banyak
anak-anak sudah mengenal androit namun ada pula yang menggunakan androit
tersebut hanya semata-mata untuk main games ada juga yang sifat nya positif
yang mengelola android semata -mata tidak hanya untuk bermain game tetapi
juga untuk bisnis.

1.2 Tujuan

a) Mengetahui warga negara era digital

b) Mengetau perubahan dan perkembangan warga negara


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian warga Negara Era Digital

Digital ini terbukti lebih mutakhir dari sistem yang dikembangkan


sebelumnya, yaitu sistem analog. Kerja sistem analog berbeda dengan sistem
digital. Sistem analog menghasilkan sinyal tiruan dari suara / sinyal asli yang
didapat secara utuh dari alam, sehingga kualitas sinyal tiruan yang didapat
terkadang kurang jelas dikarenakan adanya faktor degradasi sinyal dan noise
(suara latar yang mengganggu) (Carlin, 2010: 229). Sebaliknya, sistem digital
dapat menghilangkan faktor pengganggu saat mentransmisi sinyal asli dengan
cara encoding (mengubah sinyal asli menjadi Era digital merupakan suatu masa
di mana sebagian besar masyarakat pada era tersebut menggunakan sistem digital
dalam kehidupan sehari-harinya.

Sistem digital mengacu pada bentuk bahasa binari, di mana kata dalam sistem
tersebut disebut bits, yang terdiri dari urutan angka 0 dan 1. Sistem bits) dan
sampling dan quantizing (membuat sampel gelombang suara dan mengaturnya
dalam interval yand disesuaikan berdasarkan kecepatan tertentu)sehingga
hasilnya lebih jernih, akurat dan tidak mengalami delayed sinyal
(sinyaltunda),(Carlin, 2010:230). Menurut Communication Technology Timeline
yang dikutip Dan Brown, berbagai jenis media elektronik di dunia mulai
merebak pada awal tahun 1880an dimulai dengan alat komunikasi telepon, tape-
recorder, radio.Barang elektronik lainnya seperti televisi, TV kabel, telepon
selular baru mulai digunakan oleh banyak masyarakat sekitar tahun 1940 -
1970an (Grant, 2010: 10). Teknologi komunikasi dari media elektronik pada
awalnya masih menggunakan sistem analog, dan baru beralih ke sistem digital
dengan ditandai hadirnya transformasi produk media seperti e-book, internet,
koran digital, e-library, e-shop dsb.
Masa ini juga sering disebut sebagai revolusi digital. Menurut wartawan Suara
Merdeka, Muhamad Irsyam dalam artikelnya “Revolusi Digital dan Perilaku
Konsumen” pada bulan 11 November 2013, revolusi digital ini telah dimulai
pada awal tahun 1990an di dunia. Dengan mengingat prinsip-prinsip sistem
digital tadi, maka era digital merupakan era di mana aliran informasi melalui
media-media komunikasi bersifat jelas, akurat dan cepat.

2.1.1 Dampak Perkembangan Teknologi pada Era Digital

Berbicara tentang kemajuan teknologi yang pada hal ini lebih terfokus kepada
media sosial, tentu memiliki dampak yang positif dan negatif dari
perkembangannya tersebut. Diantara dampak positif yang bisa di dapat adalah
sebagai berikut :

1. Sebagai media penyebaran informasi


Informasi yang up to date sangat mudah menyebar melalui situs
jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita
telah bisa menikmati informasi tersebut. Ini sangatlah bermanfaat bagi kita
sebagai manusia yang hidup di era digital seperti sekarang ini. Cakrawala
dunia serasa berada dalam sentuhan jari kita.

2. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial


Mengasah keterampilan teknis dan sosial merupakan kebutuhan yang wajib
dipenuhi agar bisa bertahan hidup dan berada dalam neraca persaingan diera
modern seperti sekarang ini. Hal ini sangatlah penting, tidak ada batasan usia,
semua orang butuh untuk berkembang.

3. Memperluas jaringan pertemanan


Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan
siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari
berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk menambah
wawasan, bertukar pikiran, saling mengenal budaya dan ciri khas daerah
masing-masing, dll. Hal ini dapat pula mengasah kemampuan berbahasa
seseorang. Misalnya, belajar bahasa inggris dengan memanfaatkan fasilitas
call atau video call yang disediakan di situs jejaring sosial.

Beberapa dampak positif dari media sosial tersebut sangatlah berguna


bagi kehidupan di masa sekarang. Dimana media sosial yang sudah ada
sangat bisa di kembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing dan
sangat berguna apabila digunakan sebagai mestinya dan tidak melakukan
pelanggaran yang dapat merugikan orang lain.Namun dengan adanya media
sosial tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi kehidupan sosial
masyarakat. Perkembangan tersebut juga mempunyai dampak negatif
diantaranya :

- Kejahatan dunia maya (cyber crime).


Seiring berkembangnya teknologi, berkembang pula kejahatan.
Didunia internet, kejahatan dikenal dengan nama cyber crime. Kejahatan
dunia maya sangatlah beragam. Diantaranya, carding, hacking, cracking,
phising, dan spamming.

- Melemahkan dan menurunkan sensitifitas.


Penurunan sensitifitas yang dimaksud disini adalah menurunnya tingkat
simpati dan empati seseorang terhadap dunia nyata. Dengan jejaring sosial,
seseorang cenderung melupakan dunia nyata dan tenggelam didalam dunia
maya. Merenggangkan dan mengabaikan sesuatu yang terjadi disekitarnya
dan lebih memilih untuk memperhatikan sesuatu yang terjadi didunia maya.

2.1.2 Sikap yang diambil untuk Menyikapi Kehadiran Teknologi pada Era
Digital.

Kita hidup di era digital, di era internet, dan di era informasi. Berbagai
informasi berkembang dengan bebas dan kita tidak dapat menghindarinya,
tinggal kini bagaimana sikap yang dapat kita ambil untuk menyikapi kehadiran
teknologi. Ada 3 sikap yang bisa kita ambil diantaranya:
1. Membatasi Teknologi dan Internet.
Ada sebagian orang yang menolak kehadiran dari internet karna internet
dianggap sebagai ancaman yaitu kejahatan yang merajalela, dan pornografi yang
merajalela sehingga meracuni pikiran generasi muda. Pandangan yang seperti ini
tak secara lengkap memandang tentang adanya internet, karna dibalik itu ada
juga dampak positif yang dapat diambil.

2. Bersikap tak Peduli dengan Internet.


Ada segelintir orang yang tidak peduli dengan adanya internet. Mereka merasa
tidak perlu mempelajarinya karena sudah nyaman dengan kehidupan mereka
sebelumnya yang tanpa kehadiran internet. Sikap seperti ini sebenarnya kurang
bijaksana karena kehidupan terus tumbuh dan berkembang. Syarat untuk ingin
survive dalam kehidupan adalah bisa beradaptasi dengan perkembangan dan
pertumbuhan yang ada disekitarnya, apalagi perkembangan dan pertumbuhan
yang tidak terelakkan.

3. Proaktif Memanfaatkan Internet.


Pilihan lain yang dapat dilakukan yaitu dengan bersikap proaktif yaitu
berinisiatif, belajar, dan bekerja keras, untuk membuat teknologi menjadi
bermanfaat bagi kehidupan kita.

2.1.3 Pengertian Kewarganegaraan Digital Menurut Para Ahli

Pengertian kewarganegaraan digital menurut para ahli dapat kita simak sebagai
berikut.

1. Mossberger

Kewarganegaraan digital disebut juga dengan digital citizenship. Menurut


Mossberger (2008), konsep dari kewarganegaraan digital adalah mereka yang
sering menggunakan teknologi untuk mengdapatkan informasi politik demi
memenuhi tugas sipil mereka, dan yang menggunakan teknologi di tempat kerja
untuk keuntungan ekonomi.
Digital citizens are those who use technology frequently, who use technology for
political information to fulfill their civic duty, and who use technology at work
for economic gain.

2. Rible
Sementara Rible (2013) mengartikan kewarganegaraan digital adalah sarana
yang dapat membantu guru, orangtua atau siapapun itu dalam penggunaan
teknologi untuk kepentingan sehari-hari dan digunakan secara sewajarnya saja.
Jika tidak dilakukan secara wajar, maka dapat menimbulkan ketergantungan.

3. Mike Ribble
Maka kewarganegaraan Mike Ribble mengartikan pentingnya kewarganegaraan
digital dikalangan pelajar di tengah arus pesat pertumbuhan teknologi. Digital
perlu diperkenalkan agar mereka menguasai kompetensi digital dalam konteks
demokrasi partisipatori. Agar mereka menjadi pengguna yang cerdas dan tidak
latah dengan informasi yang belum tentu kebenarannya.

4. Amman
Menurut Amman, kewarganegaraan digital memiliki lima indikator penting yang
dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran, yaitu sikap positif-kritis siswa,
motivasi belajar, kinerja pendidik selama di kelas, sarana pembelajaran dan
suasana . Jika dari beberapa indikator di atas tidak terkontrol, maka penggunaan
digital citizenship justru bisa mempengaruhi output peserta didik.

5. Ribble dan Bayley


Menurut Ribble dan Bayley mengartikan kewarganegaraan digital sebagai norma
perilaku sesuai dengan pedoman warga negara yang digunakan di abad digital
seperti sekarang ini.

6. Collier
Sementara Collier 2019 mendefinisikan cara berpikir kritis dan pilihan-pilihan
etis tentang konten yang dipublikasikan lewat media digital, termasuk melihat,
menulis sesuatu yang dipublikasikan secara digital.

Itulah beberapa pendapat tentang kewarganegaraan digital menurut para ahli.


Jadi dapat di simpulkan kewarganegaraan digital adalah norma -norma perilaku
yang tepat dan bertanggung jawab terkait dengan penggunaan teknologi
informasi.

2.1.4 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Kewarganegaraan digital memiliki sembilan elemen kewarganegaraan digital


yang tidak kalah penting untuk kita pahami. Berikut elemen kewarganegaraan
digital yang perlu diperhatikan.

1. Digital Access
Keterbukaan dan kesempatan yang diberikan kepada warga negara yang lebih
terbuka di dunia digitalisasi. Dimana teknologi menawarkan efisiensi yang
lebih efektif dan efisien.

2. Digital commerce

Digital commerce adalah sekarang tidak hanya digunakan untuk


mengkoneksikan dengan taman- teman lama, dan menjadikan satu orang yang
tidak kenal menjadi kenal. Tetapi digital commerce pun dapat digunakan
untuk menjalankan bisnis dan ekonomi. Termasuk dalam hal transaksi, jual
beli juga dapat dilakukan secara digital secara efektif dan efisien.
Masalah pembayaran, tentu bisa dilakukan dengan bertatap muka, atau yang
kita kenal dengan COD, bisa lewat transfer antar rekening, atau bisa juga
melalui rekber atau rekening bersama untuk menjaga tentang penipuan.

3. Digital Communication

Sementara yang dimaksud dengan digital communication adalah pertukaran


informasi secara digital. Salah satunya dengan memanfaatkan media sosial.
Berbicara tentang media sosial, sebenarnya ada banyak jenis pilihannya, ada
Instagram, Facebook, WA, dan masih banyak lagi pilihan alternatif lainnya.

4. Digital Literacy
Digital literacy adalah interaksi secara digital yang memanfaatkan teknologi
yang sudah ada saat ini. Adapun tujuan dari digital literacy, yaitu
penggunaan lebih tepat sasaran, dan penyebaran yang lebih luas.

5. Digital Etiquette

Unsur kewarganegaraan digital yang selanjutnya memperhatikan digital


etiquette, yaitu standar atau aturan yang diterapkan untuk dunia digital yang
bertujuan untuk menjaga keharmonisan dan tidak menimbulkan konflik
ataupun kekacauan di dalam masyarakat luas.

6. Digital Law

Istilah digital law bentuk pertanggungjawaban dari apa yang sudah


dilakukan dalam media digital. Dimana setiap pengguna media sosial
harusnya sudah mengetahui dan memahami perundang-undangan.
Diharapkan setelah tahu aturan maka pengguna digital tahu batasi, aksi dan
gerak gerik langkah mereka pun menjadi lebih berhati-hati lagi.

7. Digital Rights And Responsibilities

Memang setiap orang memiliki hak untuk berkomunikasi dan membuka


peluang dan kesempatan besar untuk mengembangkan jaringan mereka
secara digital.
Nah di poin digital rights and responsibilities ini menekankan pada ruang
untuk mengekspresikan diri dengan nyaman, asal tidak sampai mengancam
hak-hak orang lain dan jangan sampai merendahkan hak orang lain.

8. Digital Health And Wellness


Kehadiran dunia digital tidak hanya sekedar digunakan untuk memperluas
jaringan saja. Tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mendorong hidup lebih
sehat. Kehadiran digital yang ada, kita bisa melihat banyak informasi
tentang kesehatan dan mendorong kita untuk tetap hidup sehat, baik secara
jasmani maupun secara rohani.

9. Digital Security

Unsur yang terakhir adalah digital security, dimana data dan informasi yang
dibagikan secara digital seharusnya dilindungi. Tentu saja agar bisa
melahirkan keamanan ini dibutuhkan kehati- hatian dan pengetahuan. Kita
tahu bahwa sekarang ada banyak hacker, kita pun bisa meminimalisir
potensi terjadinya hal-hal seperti itu.
Itulah kesembilan elemen kewarganegaraan digital yang tidak kalah
penting untuk dipelajari dan dicatat. Pastikan agar kita lebih berhati-hati
dalam memanfaatkan media sosial tanpa menganggu ketenangan dan hak
orang lain.
Relasi internasional dan berkontribusi dalam masyarakat global.
Ketiga, apabila warga negara digital dapat mengola dan mengunakan
informasi tentang perkembangan globa, maka warga neagra digital akan
memunculkan kesadaran global, Sehingga warga Negara digital memiliki
kesempatan yang besar untuk berpartisipasi mengatasi isu global.

Ketiga, apabila warga negara digital dapat mengola dan mengunakan


informasi tentang perkembangan globa, maka warga neagra digital akan
memunculkan kesadaran global, Sehingga warga Negara digital memiliki
kesempatan yang besaruntuk berpartisipasi mengatasi isu global.

Kemajuan TIK, relasi internasional dan berkontribusi dalam masyarakat


global. Ketiga, apabila warga negara digital dapat mengola dan mengunakan
informasi tentang perkembangan globa, maka warga neagra digital akan
memunculkan kesadaran global, Sehingga warga Negara digital memiliki
kesempatan yang besar untuk berpartisipasi mengatasi isu global.

Itulah kesembilan elemen kewarganegaraan digital yang tidak kalah penting


untuk dipelajari dan dicatat. Pastikan agar kita lebih berhati-hati dalam
memanfaatkan media sosial tanpa menganggu ketenangan dan hak orang
lain.

2.1.5 Konsep Kewarganegaraan Digital

Konsep kewarganegaraan digital kelihatannya sederhana, namun penting


untuk pahami bagi kawula muda digital saat ini wajib menerapkan tujuh konsep
kewarganegaraan digital, agar tidak memancing caci maki. Apa saja konsep
tersebut? Berikut beberapa konsep tersebut.

1. Empati
Majunya teknologi tidak menggambarkan majunya moral pengguna digital.
Atau mungkin karena akses dan publikasi saat ini terlalu terbuka, dan menjadi
konsumsi public. Sehingga memicu pengguna lain secara kematangan tidak bisa
mengontrol diri, sehingga menyebabkan mudah memperolok dan berkata kasar
lewat media sosial sehingga memicu terjadinya konflik dan debat yang
sebenarnya tidak perlu.

Kasus perang netizen inilah yang akhirnya muncul istilah netizen selalu
benar. Karena apapun yang dilakukan orang lain salah di mata netizen. APabila
setiap netizen memiliki rasa empati yang tinggi, maka tidak akan terjadi
kesemrawutan di dMemang jika dibandingkan 40 tahun yang lalu dengan orang
jaman sekarang, nilai empati cenderung menurun. Atau mungkin, sebenarnya
masih banyak orang yang berempati, akibat kebebasan digital yang digunakan
kurang tepat, menutup orang-orang yang berempati tinggi. Sehingga, seolah-olah
mereka sudah tidak ada lagi. unia digital, terutama di media sosial. Memang jika
dibandingkan 40 tahun yang lalu dengan orang jaman sekarang, nilai empati
cenderung menurun. Atau mungkin, sebenarnya masih banyak orang yang
berempati, akibat kebebasan digital yang digunakan kurang tepat, menutup
orang-orang yang berempati tinggi. Sehingga, seolah-olah mereka sudah tidak
ada lagi.

2. Memahami Cara Kerja Internet


Konsep kewarganegaraan digital yang kedua adalah pentingnya memahami cara
kerja internet. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah, banyak orang tua yang
memberikan akses kendali secara bebas untuk anak-anak mereka tanpa
pengawasan. Dimana secara emosi, anak-anak tidak memiliki kontrol diri yang
baik.

Padahal cara kerja internet jika dimanfaatkan dengan baik memberikan dampak
positif juga bagi penggunannya. Namun jika salah penggunaannya, maka akan
buruk juga hasilnya. Cara kerja internet akan memberikan pengaruh sesuai yang
dijalankan oleh seseorang individu.

3. Memahami Data Pengguna Internet


Konsep kewarganegaraan digital yang sudah semakin “embuh” maka kamu wajib
memperhatikan dan memahami data pengguna internet. Dulu, saat internet masuk
pertama kali, tidak banyak penyelewengan digital.

Sementara sekarang? Kita harus sangat berhati-hati. Kini banyak akun palsu,
banyak buzzer bayaran yang berfungsi mengiring opini pengguna internet.
Ironisnya lagi, masalah popularitas bisa disetting dengan cara membuat sensasi
dan settingan.

Di dunia media sosial contohnya, banyak akun-akun kloningan yang sebenarnya


mereka fiktif. Tentu saja mereka tetap ada yang dijalankan. Ada juga akun-akun
robot dan masih komplek permasalah di dunia digital. Jadi, buat kamu harus
lebih jeli lagi melihat dan kepo tentang data pengguna internet.
4. Literasi Komputer internet
Konsep kewarganegaraan digital yang tidak kalah penting adalah memahami
literasi komputer internet. Jadi pengetahuan tentang perkomputeran dan
perinternetan pun juga penting kamu pelajari. Sehingga ketika terjadi kendala,
kita bisa langsung menanganinya.

5. Memahami Kesenjangan Dalam Penguasaan Teknologi Maju

Kita tahu bahwa Indonesia bukanlah Negara maju yang dari segi perspektif
pikiran kita masih biasa-biasa saja. Dimana otak kita hanya 20% yang
dimaksimalkan, sementara di Negara maju masyarakatnya sudah
memaksimalkan otak mereka hingga 80%. Maka tidak heran jika kita sebenarnya
juga mengalami kesenjangan dalam penguasaan teknologi maju.

Mungkin ada yang tidak terima sebagai Negara yang malas? Itu sah-sah saja.
Realitanya, kita hanya sebagai konsumen yang hanya memanfaatkan teknologi
yang sudah ada, dan kita juga belum mampu menciptakan teknologi tandingan
yang diakui dunia.

Meskipun demikian, bukan berarti kita tidak bisa. Kita bisa jika kita mau dan
sedikit lebih kritis. Setidaknya dengan cara mengubah sudut pandang kita, tidak
mudah latah dan memanfaatkan digital yang ada dengan hal-hal yang positif dan
membangun.

6. Ciptakan Kenyaman Dan Keharmonisan

Konsep kewarganegaraan digital yang tidak kalah penting adalah menciptakan


keamanan dan keharmonisan. Hal ini dilandasi dari banyaknya kasus dan laporan
ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh oknum, oleh haters atau bahkan media
yang membangun informasi hoax.

7. Gunakan Digital Secara Aman


Konsep terakhir dari kewarganegaraan digital adalah penggunaan digital secara
aman. Aman dalam hal ini adalah aman dari hacker, aman dari komentar kotor,
aman dari berita hoax, meminimalisir terjadinya tipu-tipuan, dan masih banyak
definisi keamanan yang lain.

Itulah tujuh konsep kewarganegaraan digital yang seharusnya menjadi pegangan


bagi setiap pengguna digital, terutama yang bermain media sosial. Tentu saja
bertujuan untuk menciptakan keharmonisan dan kenyamanan dalam digitalisasi.

2.1.6 Pelanggaran Kewarganegaraan Digital

Sepertinya kita sudah tidak asing lagi dengan pelanggaran kewarganegaraan


digital. Saya yakin kamu pun juga sudah sering melihat berita berseliweran atas
pelanggaran berdigital. Berikut beberapa pelanggaran kewarganegaraan digital
yang paling umum kita temukan.

1. Membuat dan menyebarkan Berita Hoax

Pelanggaran kewarganegaraan digital yang paling meresahkan saat ini adalah


banyaknya berita hoax, didukung dengan kurang jelinya pengguna digital
mengkonfirmasi berita. Sehingga mereka asal ikut menyebarkan berita hoax
tersebut.

Belum lagi berita-berita yang sebenarnya sepele dan tidak ada selling pointnya,
namun oleh beberapa penulis (biasanya portal berita web dan youtube)
menggoreng berita tersebut. sehingga tidak hanya merugikan orang yang
bersangkutan, tetapi secara jangka panjang hanya membuang waktu bagi
pembacanya.

Jika kita perhatikan di era digitalisasi seperti sekarang, saya sering menemukan
beberapa portal berita yang isinya memberitakan dari channel youtube yang
bersangkutan. Memang cara ini tidak salah, namun jika dibandingkan model
pencarian berita jaman dulu sudah jauh bergeser.

Dua puluh tahun yang lalu, para jurnalis benar-benar harus terjun ke lapangan
dan bertemu langsung kepada narasumber agar bisa menjadi berita. Sekarang?
cukup menonton channel youtube sudah menjadi berita. Secara pribadi,
kreativitas dan usaha untuk mendapatkan berita yang eksklusif kurang
tersampaikan.

2. Pencemaran Nama Baik

Pelanggaran kewarganegaraan digital yang paling umum lainnya adalah


pencemaran nama baik. Paling banyak dirasakan oleh para public figure. Belum
lama ini kasus Ayu Ting-ting dengan KD yang cukup panas masalah pencemaran
nama baik sekaligus bullying.

3. Penipuan Online

Siapa nih yang suka beli online? Barangkali pernah ditipu oleh penjual? Atau
kamu mengikuti iseng-iseng berhadiah di media sosial, ternyata penipuan juga?
sebenarnya ada banyak sekali kasus penipuan online. Upaya menghindari
penipuan tersebut, kita harus berhati-hati.

Jika perlu kepo dulu, survey dulu, Tanya-tanya dulu. Bahkan jika perlu, riwayat
chat sebelum barang atau apapun itu harus disimpan terlebih dahulu. Jika
ternyata itu penipuan, kita sudah punya riwayatnya.

4. Menyebarkan Berita Kebencian

Pelanggaran kewarganegaraan digital yang umum lain adalah menyebarkan


berita kebencian. Tidak dapat dipungkiri, digitalisasi tidak hanya memudahkan
para UKM/UMKM menawarkan produk mereka.

Tetapi juga dimanfaatkan oleh oknum atau komunitas tertentu untuk menyebar
berita kebencian. Dimana berita yang disebar inilah yang mencari bibit-bibit
pengikut golongan tertentu. Itu sebabnya dibutuhkan kontrol diri dan
pengetahuan agar tidak mudah terprovokasi dengan berita- berita tidak jelas
seperti kebencian.

5. Pembajakan

Masalah digital ternyata juga memicu beberapa oknum melakukan pembajakan


karya orang lain. Entah itu disadari ataupun tidak di sadari. Nah, pembajakan
yang tidak disadari umumnya dilakukan oleh mereka yang tidak tahu masalah
hak cipta atau Hak Kekayaan Intelektual.

Salah satu contoh kasus yang sekarang bergulir, masalah Warkopi dengan
Warkop DKI. Setidaknya dari kasus ini kita belajar tentang apa itu HKI. Itulah
ulasan tentang kewarganegaraan digital. Semoga sedikit ulasan di atas
memberikan wawasan dan manfaat.

2.2 Perubahan dan Perkembangan Warga Negara

Era digital, merupakan sebuah zaman yang di mana perkembangan teknologi


mengalami sebuah kemajuan yang besar guna membantu kehidupan masyarakat.
Apa saja bisa dilakukan dengan mudah dan juga praktis, Hal ini membuat
perubahan besar terhadap pola pikir dan gaya hidup yang dialami oleh masyrakat
sekitar karena pengaruh dari teknologi yang diciptakan oleh era digital ini.
Banyak hal-hal positif yang dapat diambil dari era digital ini, tapi tidak terlepas
juga dari hal-hal negatif jika tidak dimanfaatkan dengan benar dan bijak. Namun,
jika digunakan terhadap perkembangan sebuah daerah dan meningkatkan nilai
kearifan budaya lokal pastinya akan memberikan nilai positif karena memberikan
dampak yang baik bagi masyarakat.

Pengaruh Digital Pada Berbagai Bidang :

1. Bidang Ekonomi

Dampak dari pengaruh era digital terhadap bidang ekonomi sangatlah


bermanfaat. Apalagi sebuah teknologi digital yang didukung jaringan yang
berkualitas, dapat dengan mudahnya memantau segala jenis aspek perekonomian,
baik yang ada didalam negeri maupun luar negeri. Kemudahan melakukan
pekerjaan, pemasaran, dan juga bisnis merupakan efek positif teknologi digital
dibidang ekonomi yang semakin membuat perkembangan dilingkungan
masyarakan semakin maju.

2. Bidang Informasi
Banyak yang mengatakan, era digital merupakan gudangnya berbagai
informasi. Kenapa tidak? Dengan teknologi digital, sekarang kita bisa
melakukan komunikasi dengan orang lain walaupun jaraknya sangat jauh. Kita
bisa menambah pertemanan dengan orang lain, berbagi infomasi tentang
daerahnya seperti budaya,kuliner, kearifan lokal dan lain-lain yang dimana
menjadikan teknologi digital menjadikan pusatnya informasi.

3. Bidang Hiburan

Di zaman dimana sebuah pandemi covid-19 menyerang berbagai negeri


dan pelosok. Pastinya masyarakat akan merasa jenuh dikarenakan tidak
diperbolehkannya seseorang keluar rumah dan melakukan isolasi dirii agar
tidak tertular dari penyakit pandemi ini. Namun, karena kita hidup dizaman
era teknologi sedang mengalami kemajuan, pastinya akan ada banyak sekali
akses terhadap dunia hiburan, baik gim, film, novel, komik, musik dan lain
sebagainya yang dapat menghibur anda sekalian dirumah.

4. Bidang Pendidikan

Pastinya bidang pendidikan juga merupakan salah satu bidang yang


terkena dampak dari era digital ini. Kalian bisa mencari berbagai informasi
baik berupa artike atau vidio untuk mencari sebuah ilmu. Akses informasi
dunia digital sangatlah maju,banyak orang yang salling berbagi pengalaman
dan juga ilmunya melalui bidang internet. Pastinya kita akan menerima
sebuah informasi mengenai pendidikan yang sangat membantu bagi
masyarakat, khususnya masyarakat yang terkena dampak dari covid-19.
Mereka yang tidak bisa bertemu langsung untuk melakukan pengajaran
pendidikan, sekarang di era modern ini kita masih bisa melakukan
pembelajaran dengan saling bertatap muka melalui teknologi virtual yang
disediakan dan pastinya sangat memudahkan

Itulah beberapa bidang yang berkembang pesat atas perkembangan dan


perluasan sebuah teknologi digital. Banyak sekali orang-orang dari pelosok
negeri yang merasa terbantu atas kemudahan yang diberikan teknologi digital
untuk kesejahteraan masyarakat.
2.2.1 Kearifan Lokal dan Inovasi Digital di Daerah

Meningkatkan inovasi melalui bidang teknologi digital juga merupakan salah


satu perkembangan yang ada dalam masyarakat. Mereka memanfaatkan
teknologi guna meningkatkan taraf hidup mereka yang ada di desa. Mereka
mengambil potensi yang bisa dimanfaatkan dengan teknologi melalui bidang
seperti, pertanian, peternakan, perikanan, pendidikan dan lain-lain.
Disini saya akan mengambil daerah jawa barat, karena daerah ini merupakan
salah satu tempat tinggal saya sebagai penulis juga merupakan sebuah daerah
yang mempunyai perkembangan terhadap kearifan lokal inovasi digital.
Provinsi jawa barat memiliki jumlah penduduk yang hampir mencapai 50 juta
jiwa manusia. Jawa barat mempunyai alam yang sangat beragam dan bisa
dimanfaatkan menggunakan teknlogi digital. Sebagai contoh pemanfaatan
teknologi digital bagi petani, yang mempunyai fungsi untuk mengetahui nutrisi
yang tepat bagi tanaman atau menggunakan teknologi untuk mengetahui mana
pupuk yang cocok agar tidak merusak keseimbangan dan unsur yang ada didalam
tanah.
Daerah jawa barat juga mempunyai kearifan lokal berupa alam yang sangat
beragam,tidak hanya itu. Provinsi jawa barat tepatnya kota cimahi mulai
mengikuti gerakan nasional 1.000 starup Digital, yang merupakan sebuah
gerakan gotong royong yang berfokus kepada pengembangan ide dan inovasi
masyarakat. Hal ini diharapkan agar mampu bersaing di level internasional
sekaligus meningkatkan perekonomian daerah.
2.2.2 Pahlawan Digital Daerah

Ada juga beberapa orang yang mencetuskan pemikirannya guna memperbaiki


kehidupan masyrakat dengan teknologi. Salah satu nya seperti yang tulisan yang
diatas, yaitu gerakan 1.000 starup Digital. Pastinya gerakan ini memilki orang
yang berusaha mewujudkan gerakan ini., bapak mentri kominfo RI Sonny
Hendra Sudaryana beserta jajaran yang telah memilih kota cimahi dalam
kegiatan roadshow yang diadakan gerakan nasional 1.000 starup Digital.
Dikatakan oleh bapa mentri Sonny Hendra Sudaryana, bahwa “gerakan nasional
ini merupakan sebuah gerakan gotong royong yang hadir sebagai langkah
pertama untuk masyarakat yang ingin menjalankan starup. Acara ini dilakukan
buka sebagai acara perlombaan melaikan pembinaan yang berfokus kepada
pengembangan dan pengumpulan ide dan inovasi dari masyarakat,”ujarnya.
Bisa kita katakan bahwa, perkembangan teknologi pada era digital merupakan
sebuah langkah yang dapat digunakan untuk membuat kemajuan dimasyarakat.
Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa perkembangan ini merupakan
suatu hal yag bagus, tapi pastinya juga akan ada orang yang beranggapan negatif
juga. Karena, sesuatu yang berdampak postif pastinya juga ada dampak
negatifnya, tergantung bagaimana cara kita menerima informasi tersebut. Mari,
kita memanfaatkan teknologi era digital ini dengan bijak untuk kemajuan
masyarakat yang lebih baik lagi.

2.2.3 Komunikasi Pembangunan di Era Digital melalui e-Government dalam


Pelayanan Publik dan Pemberdayaan

Perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi,


demokratisasi dan desentralisasi sudah menjadi kebutuhan sekaligus tantangan
khususnya bagi pemerintah daerah dalam komunikasi pembangunan untuk
pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian menggunakan
metode kualitatif studi kasus, dengan pengumpulan data melalui dokumentasi,
wawancara, pengamatan dan Focus Group Discussion (FGD). Subjek
penelitian dipilih secara purposif yaitu pemerintah daerah di Eks-
KaresidenanBanyumas Jawa Tengah, akademisi dan civil society. Penelitian
dianalisis dengan analisis interaktif melalui reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpuan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
:

(1) Pentingnya komunikasi pembangunan dengan media teknologi informasi


dan komunikasi melalui e-Government untuk meningkatkan pelayanan publik
yang baik, cepat dan responsif, adanya partisipasi aktif dari publik dan
transparansi baik anggaran serta program pembangunan.

(2) Perlunya mengantisipasi adanya kesenjangan teknologi informasi sehingga


membutuhkan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di pemerintahan
daerah dan publik, serta memperluas fasilitas akses jaringan informasi. Kata
kunci: komunikasi pembangunan, pelayanan publik, partisipasi, teknologi
informasi, transparansi.

2.2.4 Warga Negara Digital Sebagai Instrumen Warga Negara Global


(Penelitian Grounded Theory Tentang Dampak Kemajuan TIK Terhadap
Praktik Kewarganegaraan)

Kemajuan TIK menjadikan manusia terhubung satu sama lain melalui


alat-alat komunikasi yang ada digenggaman mereka. Oleh karena itu
kemajuan TIK telah membawa perubahan dalam pola kehidupan manusia.
Kemajuan bidang komputer dan jaringan internet telah membentuk
masyarakat dalam jaringan (On Line Community). Dari kemajuan bidang
TIK khususnya Internet telah memindahkan aktivitas kewarganegaraan.
Partisipasi warga negara untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah
yang dulunya dilakukan secara analog saat ini dapat dilakukan melalui
teknologi digital seperti mengirim surat elektronik (E-mail), media sosial,
website dan sebagainya. Hal ini pastinya akan memudahkan warga negara
dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Penelitian ini
menggunakan adalah studi literatu, observasi, wawancara, dokumentasi.
Subjek penelitian terdiri dari, Pakar PKn, Deputi III

Pemanfaatan Teknologi dan Analisis Informasi Unit Kerja Presiden


Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), pakar TIK,
penggiat TIK, desa digital, dan guru PKn. Kemajuan TIK telah membawa
perubahan dalam kehidupan kewarganegaraan khususnya praktik
kewarganegaraan. Oleh karena itu, Warga negara harus dipersiapkan agar
mampu mengoptimalkan keuntungan dan peluang dari kemajuan TIK, hal
ini hanya dapat dilakukan dengan menumbuhkan karakteristik atau
komptensi sbegai warga negara digital. Selanjutnya penelitian ini
menghasilkan beberapa hipotesa yaitu, pertama, Apabila TIK digunakan
dalam kehidupan sehari-hari warga negara (warga negara digital), maka
kemajuan TIK akan memindah praktik kewarganegaraan kedalam jaringan
(on line), mengantarkan warga Negara ke dalam era keterbukaan informasi.
Kedua, Apabila keuntungan dan peluang dari kemajuan ingin
dioptimalisasi bagi kehidupan Kewarganegaraan, maka warga negara dan
pemerintah harus sama-sama mempersiapkan diri dengan mengembangkan
karakteristik yang sesuai dengan era digital. Apabila warga negara digital
dapat menjadi instrumen warga negara global, maka warga negara digital
harus mampu menjalinpendekatan kualitatif dengan metode penelitian
grounded Theroy.

Teknik pengumpulan data yang digunakan relasi internasional dan


berkontribusi dalam masyarakat global. Ketiga, apabila warga negara
digital dapat mengola dan mengunakan informasi tentang perkembangan
globa, maka warga neagra digital akan memunculkan kesadaran global,
Sehingga warga Negara digital memiliki kesempatan yang besar untuk
berpartisipasi mengatasi isu global.

Cara menyikapi perubahan sekarang yang serba digital adalah ;


Memanfaatkan kemajuan digital tersebut untuk mengembangkan
diri.Pergunakan digital untuk hal-hal yang bermanfaat (positif) seperti
mencari pengetahuan (informasi), marketing produk, dan lain sebagainya.

5 Cara Menyiapkan Diri untuk Menghadapi Tantangan Baru di Era


Ekonomi Digital

“Di masa peralihan era menuju ekonomi digital, seluruh elemen


masyarakat perlu bersiap agar mampu bersaing di level tertinggi. Inilah
beberapa kiat ala Telkom University untuk mewujudkan hal tersebut.“

Sejak memasuki dekade kedua abad ke 21, perkembangan industri


digital di seluruh dunia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Sebagai gambaran, Datareportal melaporkan bahwa saat ini tidak kurang
dari 60% populasi manusia di bumi atau sekitar 4,6 miliar orang sudah
menggunakan internet setiap harinya.

Pengaruh industri digital pada akhirnya turut berdampak ke semua lini


industri, termasuk industri kreatif dan industri riil, seperti bisnis retail dan
makanan. Hal ini menjadi pertanda kuat dari kemunculan era ekonomi
digital yang mungkin akan mencapai puncaknya dalam beberapa tahun ke
depan.

Dari sudut pandang ekonomi makro, perkembangan ekonomi digital pun


memberi dampak besar terhadap kondisi ekonomi global secara
keseluruhan. Hal ini tidak lepas dari pertumbuhan arus perdagangan
internasional dan aliran modal yang kian deras. Sementara itu, dari sudut
pandang ekonomi mikro, persaingan di era ekonomi digital menjadi kian
sengit karena siapa pun kini bisa ikut bersaing di dalamnya.
2.2.5 Urgensi Pengembangan Infrastruktur

Perkembangan ekonomi digital membuat pemerintah mulai menggaungkan


revolusi teknologi 4.0. Sayangnya, sebelum bisa beranjak ke tahapan yang lebih
tinggi, diperlukan edukasi yang mendetail dan menyeluruh ke seluruh elemen
masyarakat, serta peremajaan infrastruktur yang memadai.
Pasalnya, selain masih banyak warga Indonesia yang “buta teknologi”,
kualitas infrastruktur dasar di negara ini masih terbilang agak tertinggal
dibandingkan negara lain, bahkan untuk level ASEAN. Sebagai gambaran,
kecepatan internet di Indonesia saat ini duduk di peringkat 113 dunia, jauh di
bawah negara ASEAN lain seperti Singapura (peringkat 14), Vietnam (peringkat
60), dan Thailand (peringkat 61). Padahal, Jakarta Globe menyebutkan bahwa
potensi ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2025 nanti memiliki nilai tak
kurang dari $133 miliar dollar.
Diharapkan, dalam beberapa tahun ke depan kualitas teknologi, kecepatan,
dan aksesibilitas internet di dalam negeri dapat meningkat dengan pesat. Dengan
demikian, peluang anak bangsa untuk bersaing secara global akan makin besar.

2.2.6 Urgensi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sambil menunggu pemerintah mengatasi persoalan infrastruktur, ada baiknya


kita fokus pada masalah lainnya, yaitu kesiapan masing-masing individu untuk
menghadapi era digital yang sudah ada di depan mata.Sudah ada banyak usaha
untuk mengembangkan kualitas SDM dalam negeri, seperti perluasan pendidikan
vokasi dan peningkatan peran lembaga pendidikan melalui peremajaan kurikulum
dan materi ajar supaya para siswa memiliki kompetensi mumpuni di bidang
teknologi.
Telkom university adalah salah satu lembaga pendidikan yang fokus
menyiapkan para mahasiswanya agar bisa bersaing di era ekonomi digital. Selain
menyediakan jurusan yang berkaitan langsung dengan hal tersebut, seperti jurusan
Teknik Informatika dan Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika,
universitas dengan akreditasi A ini juga siap menghasilkan talenta-talenta digital
melalui beragam program, seperti Digital Talent Scholarship dan kolaborasi Open
RAN (Radio Access Network) bersama Kemenkominfo.Selain menempuh
pendidikan di tingkat universitas, pendidikan melalui program vokasi juga dapat
menjadi salah satu cara terbaik untuk mengembangkan sumber daya manusia
untuk tujuan ini.

5 Cara Menyiapkan Diri untuk Menyambut Era Ekonomi Digital


Kesiapan menyongsong era perekonomian baru jelas bukan menjadi tanggung
jawab pemerintah semata. Jika ingin meraih kesuksesan, Anda harus siap
memperkaya kemampuan diri dan mengembangkan keterampilan-keterampilan
khusus.
Pasalnya, persaingan ekonomi secara digital turut membuka keran persaingan
global; Anda kini tak hanya perlu bersaing dengan talenta dalam negeri, tetapi
juga talenta-talenta asing, setidaknya di level ASEAN. Untuk memastikan Anda
memiliki “bekal” yang cukup, perhatikan lima kiat berikut ini:
a. Mengasah Hard Skill
Hard skill adalah kemampuan yang diperoleh melalui pendidikan formal,
pelatihan, dan pengulangan secara terus menerus. Keterampilan ini dapat
menjadi faktor penentu keberhasilan Anda di tengah persaingan ekonomi
global yang beralih ke dunia digital.
Selain wajib menguasai penggunaan perangkat lunak dasar seperti Microsoft
Office, Anda sebaiknya juga fokus pada perangkat lunak tahap lanjutan,
seperti Google Analytics, WordPress, ActiveCollab, Facebook Insight, dll.
Hampir semua industri saat ini membutuhkan pengolahan data secara digital
untuk bersaing. Karena itu, di sampung menguasai skill yang relevan dengan
pekerjaan, sebaiknya asah juga kemampuan untuk mengolah dan membaca
data.

b. Memperkaya Soft Skill


Soft skill adalah keterampilan nonteknik yang berhubungan dengan
pekerjaan Anda. Keterampilan ini adalah hasil pembentukan pola pikir
dan kebiasaan selama bertahun-tahun. Oleh sebab itu, fokuslah untuk
mengembangkannya sedini mungkin.Beberapa jenis soft skill yang paling
bermanfaat di dunia kerja adalah kemampuan pengaturan waktu (time
management), kemampuan beradaptasi dalam sebuah tim, kemampuan
untuk memecahkan masalah, dan kemampuan untuk berpikir kreatif.

c. Memilih Universitas yang Tepat


Kualitas pendidikan di perguruan tinggi jelas memengaruhi kualitas
seorang individu untuk bersaing di era digital. Untungnya, saat ini
masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada kualitas kampus negeri,
sebab sudah ada banyak perguruan tinggi swasta dengan kualitas yang tak
kalah mumpuni.
Salah satu universitas swasta terbaik saat ini adalah Telkom University.
Lembaga pendidikan ini bahkan mendapatkan predikat sebagai perguruan
tinggi swasta terbaik dari Menristekdikti.
Saat ini, Telkom University memiliki 37 program studi yang tersebar di 7
fakultas. Beberapa program unggulan yang ada di kampus ini mencakup
jurusan Teknik Elektro, Rekayasa Industri, dan Informatika.
d. Menguasai Bahasa Asing
Penguasaan bahasa asing, seperti Bahasa Inggris, Mandarin, atau Jepang,
adalah langkah pertama untuk bersaing di era digital. Kita tidak bisa lagi
bergantung pada bahasa ibu; diperlukan kemauan dan usaha untuk
mengembangkan kompetensi diri agar bisa bersaing di ranah digital.
Kemampuan berbahasa asing tidak bisa lagi dipandang sebagai hal
sekunder, tetapi sudah menjadi kebutuhan semua orang di zaman
sekarang. Agar tak ketinggalan, pastikan Anda mampu menguasai
setidaknya satu bahasa asing. Untuk melakukannya, Anda bisa mengikuti
kursus luring atau daring, serta program pelatihan bahasa asing yang kini
sudah menjamur di mana-mana.
e. Mencari Pengalaman
Menguasai teori yang dipelajari di bangku sekolah memang bagus, tetapi
hal ini tidak akan membawa manfaat nyata tanpa disertai praktik dan
pencarian pengalaman. Saat ini, Anda dapat dengan mudah memperoleh
untuk terjun ke bidang ekonomi praktis secara digital, sebab sudah ada
banyak platform untuk melakukan hal tersebut.
Menjual produk secara daring melalui marketplace lokal dan internasional,
menawarkan jasa melalui situs web seperti Fiverr, atau mencari
kesempatan magang di perusahaan multinasional adalah beberapa cara
ampuh untuk mengais pengalaman sebelum menghadapi persaingan
ekonomi digital.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Era digital yaitu suatu masa dimana kehidupan masyarakatnya menggunakan system
digital dalam kehidupa sehari-harinya.Dampak yang ditimbulkan dari perkembangan
teknologi pada era digital dapat dibagi menjadi dampak yang positif dan negative
dimana kita harus pintar-pintar memilah agar kita bisa mendapatkan dampak
positifnya bukan sebaliknya.Ada 3 sikap yang bisa diambil untuk menyikapi
kemajuan teknologi pada era digital, dan ambil yang sesuai dengan kebutuhan kita.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis ingin memberikan saran agar kita lebih
bijaksana dalam menyikapi tentang perkembangan teknologi saat ini. Agar dengan
adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat dapat membawa dampak yang
positif bagi kita.
Daftar Pustaka

Budianti, Ayuning. 2003. Improving E- Government Implementation to Enhance


Public ServiceDelivery in Indonesia. Australia : Monash University

Buku Putih “Indonesia 2005-2025 tentang Penelitian, Pengembangan dan


Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi”, Kementerian Negara dan Teknologi
RI, Tahun 2006

Corner, John. 1984, Mass Communications Research : Mass Communication


Review Yearbook,Baverly Hill : Page Publication

Hadiyat, Yayat D. 2014. Kesenjangan Digital di Indonesia (Studi Kasus di


KabupatenWakatobi). Jurnal Pekommas, Vol.17(2): 81-90

Davis, A. 2003. Everything You Should Know About Public Relations.


Panduan LengkapTentang PR. Jakarta: Gramedia.

Hasibuan, Zainal A. 2007. “Langkah-langkah Strategis dan Taktis Pengembangan


E-Governmentuntuk Pemda”, Jurnal Sistem Informasi MTI UI Vol 3 — No. 1 —
April 2007

Hubeis, Aida Vitalaya. 2009, “Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan


Information and Communication Technology Dalam Mendukung Pengembangan
Masyarakat Global”. Prosiding Forkapi Tahun 2009

Indrajit, Richardus Eko. 2002. Electronic Government, Strategi Pembangunan dan


Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital. Yogyakarta :
ANDI

Kajian tentang “Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi


dalam Pelayanan Publik”, dilaksanakan dan diterbitkan oleh Direktorat Aparatur
Negara Kementerian Negara PPN/Badan Perencanaan pembangunan Nasional,
Tahun 2009

Little john, Stephen. W, 1997. Theories of Human Communication. USA:


Wadsworth PublishingCompany.

McLuhan, Marshall, 1994. Understanding Media: The Extensions of Man. London


& New York:MIT press.

McQuail, Denis. 1987, Mass Com Nasution, Robby, Darwis. 2016. Pengaruh
Kesenjangan Digital terhadap Pembangunan Pedesaan. Jurnal Penelitian
Komunikasi dan Opini Publik. Vol 20 (1): 31-44

Nasution, Zulkarimen. 2009. Komunikasi Pembangunan. Pengenalan Teori dan


Penerapannya, Jakarta : Reajawali Pers

Nurhakim, Mochamad Ridwan Satya. 2014. Implementasi E-Government dalam


Mewujudkan Transparansi dan Akuntabilitas Sistem Pemerintahan Modern. Jurnal
Ilmu Administrasi. Vol 11
(1) : 403-422 Nasution, Robby, Darwis. 2016. Pengaruh Kesenjangan Digital
terhadapPembangunan Pedesaan. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik.
Vol 20 (1): 31-44

Nasution, Zulkarimen. 2009. Komunikasi Pembangunan. Pengenalan Teori dan


Penerapannya, Jakarta : Reajawali Pers

Nurhakim, Mochamad Ridwan Satya. 2014. Implementasi E-Government dalam


Mewujudkan Transparansi dan Akuntabilitas Sistem Pemerintahan Modern. Jurnal
Ilmu Administrasi. Vol 11 (3) : 403-422

Pamungkas, Cahyo. 2015. Global Village dan Globalisasi dalam Konteks Ke-
Indonesiaan. JurnalGlobal dan Strategis.Vol 9 (2) : 245-261

Rangkuti, Parlaungan, Adil. 2011, Komunikasi Pembangunan dan Mekanisasi


Pertanian. Bogor :IPB Pers

Pamungkas, Cahyo. 2015. Global Village dan Globalisasi dalam Konteks Ke-
Indonesiaan. JurnalGlobal dan Strategis.Vol 9 (2) : 245-261

Rangkuti, Parlaungan, Adil. munication Theory : An Introduction, Beverly Hill, CA


: Sage

Mitchell F. 2009, “The Global Digital”. Editor : Mcphail, Thomas L, Development


Communication : Reframing The Role of The Media, United Kingdom : Blackwell
Publishing

Rogers, Everett M and Floyd F, Schoemaker. 1995 : Communication of


Innovation : CrossCulture Approach, New York : The Free Fress.

Suggiardi, Michael S. 2009. “ Perilaku Masyarakat dalam Pemanfaatan ICT untuk


MendukungPengembangan Masyarakat Global”. Prosiding Forkapi Tahun 2009

Budianti, Ayuning. 2003. Improving E- Government Implementation to Enhance


Public ServiceDelivery in Indonesia. Australia : Monash University

Buku Putih “Indonesia 2005-2025 tentang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan


IlmuPengetahuan dan Teknologi”, Kementerian Negara dan Teknologi RI, Tahun
2006

Corner, John. 1984, Mass Communications Research : Mass Communication Review


Yearbook,Baverly Hill : Page Publication

Hadiyat, Yayat D. 2014. Kesenjangan Digital di Indonesia (Studi Kasus di


KabupatenWakatobi). Jurnal Pekommas, Vol.17(2): 81-90

Anda mungkin juga menyukai