Diajukan untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah KU2071 Pancasila
dan Kewarganegaraan semester 1 tahun ajaran 2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan esai
konsepsi peningkatan ini dengan semaksimal mungkin. Laporan esai konsepsi
peningkatan ini merupakan ujian akhir mata kuliah Pancasila dan
Kewarganegaraan kelas 10 pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023 di
Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung.
Laporan ini bertujuan untuk melaporkan hasil penelitian terhadap konsepsi
peningkatan dan pengembanagan budaya IPTEK di kalangan masyarakat
Indonesia dalam rangka penanggulangan tindak kejahatan berbasis teknologi
informasi (cyber crime) dalam rangka mempertahankan ketahanan nasional.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian ini. Penulis menyadari, laporan penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan dinantikan
demi kesempurnaan laporan penelitian ini. Penulis berharap, semoga laporan
penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca
laporan.
Laporan ini tidak akan terwujud tanpa dorongan, arahan, dan bantuan
semua pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dosen pengampu mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan
kelas 10 Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023, Prof. Ir.
Dicky Rezady Munaf, M.S., MSCE, Ph.D.
2. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan penuh
terhadap penulis.
3. Seluruh responden yang telah ikut serta dalam penelitian ini.
Atas segala bantuannya, semoga Tuhan Yang Maha Esa mampu
membalasnya.
Bandung, Desember 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ANGGOTA …………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………. v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1
1.1 Umum ……………………………………………………………………. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ……………………………………………………… 2
1.2.1 Maksud …………………………………………………………….. 2
1.2.2 Tujuan ……………………………………………………………… 2
1.3 Ruang Lingkup dan Tata Urut …………………………………………… 3
1.3.1 Runag Lingkup ……………………………………………………………. 3
1.3.2 Tata Urut …………………………………………………………………... 3
1.4 Metode dan Pendekatan ………………………………………………….. 3
1.5 Pengertian ………………………………………………………………………... 4
iii
3.3 Implikasi ………………………………………………………………………... 22
3.4 Pokok Persoalan yang Ditemukan ……………………………………… 23
BAB IV PENGARUH PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS ……... 24
4.1 Umum …………………………………………………………………... 24
4.2 Pengaruh Perkembangan Lingkungan Global ………………………….. 24
4.3 Pengaruh Perkembangan Lingkungan Regional ………………………... 25
4.4 Pengaruh Perkembangan Lingkungan Nasional ………………………... 25
4.5 Peluang dan Kendala …………………………………………………… 26
BAB V KONDISI PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN BUDAYA IPTEK DI
KALANGAN MASYARAKAT INDONESIA YANG DIHARAPKAN ……………. 27
5.1 Umum …………………………………………………………………... 27
5.2 Kondisi Peningkatan dan Pengembangan Budaya IPTEK di Kalangan Masyarakat
Indonesia yang Diharapkan ………………………………………………………… 28
5.3 Kontribusi ………………………………………………………………. 28
5.4 Indikator Keberhasilan …………………………………………………. 29
BAB VI KONSEPSI PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN BUDAYA IPTEK
DI KALANGAN MASYARAKAT INDONESIA GUNA PENANGGULANGAN
TINDAK KEJAHATAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (IT) CYBER
CRIME DALAM RANGKA KETAHANAN NASIONAL …………………………. 31
6.1 Umum ……………………………………………………………………31
6.2 Kebijakan ……………………………………………………………….. 31
6.3 Strategi ………………………………………………………………….. 31
6.4 Upaya …………………………………………………………………… 33
BAB VII PENUTUP ………………………………………………………………….. 35
7.1 Kesimpulan ……………………………………………………………... 35
7.2 Saran ……………………………………………………………………..35
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. vii
LAMPIRAN ……………………………………………………………………viii
Lampiran 1 : Alur Pikir ……………………………………………………..viii
Lampiran 2 : Pola Pikir …………………………………………………….. viii
Lampiran 3 : Lembar Kontribusi …………………………………………… ix
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Lembar Kontribusi ……………………………………………………... ix
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Saat ini, penggunaan teknologi merupakan suatu hal yang tidak terlepas
dari kehidupan manusia. Teknologi menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat
dalam menjalani kehidupan sehari - hari. Seiring perkembangan zaman,
teknologi berkembang pesat dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Banyak
kalangan yang terus menciptakan dan berinovasi baru dalam era perkembangan
teknologi saat ini. Kemudahan dalam mengakses teknologi juga berdampak
pada tata kehidupan masyarakat. Banyak dampak positif yang ditimbulkan dari
perkembangan teknologi ini antara lain, kemudian dalam berkomunikasi. Pada
zaman dahulu, berkomunikasi dengan orang lain yang berada dengan jarak
yang jauh sulit untuk dijangkau, tetapi dengan adanya teknologi saat ini dapat
dengan mudah dilakukan dengan kemudahan akses teknologi saat ini. Selain
itu, juga dapat mempermudah dalam bidang pekerjaan. Perkembangan
teknologi saat ini yang mudah diakses oleh semua kalangan seperti internet
juga sangat memudahkan kita dalam memperoleh informasi. Dapat menyerap
berbagai ilmu pengetahuan tidak terbatas pada satu sumber saja, melainkan
bisa dengan mudah mengeksplor berbagai sumber.
Di samping dampak positif yang dirasakan terdapat juga dampak
negatif yang ditimbulkan. Salah satunya yaitu munculnya penyerangan
kejahatan siber (cyber crime). Cyber crime merupakan perbuatan melawan
hukum yang dilakukan dengan memakai komputer sebagai sarana untuk
memperoleh keuntungan atau merugikan pihak lain. Bentuk kejahatan siber
dapat terjadi seperti serangan pada perangkat untuk merusak keamanan atau
melakukan pencurian data dan informasi dari sistem yang dimiliki. Hal tersebut
tentunya sangat merugikan dan membahayaka banyak orang. Kejahatan siber
dapat menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia dalam aspek keamanan. Oleh
1
2
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1.5 Pengertian
2.1 Umum
5
6
nasional Indonesia akan terjaga untuk dapat secara ulet dan dinamis
menghadapi ancaman yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
3. Ayat (3) : dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta
rupiah).
Tak hanya itu, terdapat pula aturan terkait tindak pelanggaran dalam
kasus iptek yang berlaku pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sebagai
berikut :
1. Pasal 362 KUHP yang dikenakan untuk kasus carding.
2. Pasal 378 KUHP dapat dikenakan untuk penipuan.
3. Pasal 335 KUHP dapat dikenakan untuk kasus pengancaman dan
pemerasan yang dilakukan melalui e-mail yang dikirimkan oleh pelaku
untuk memaksa korban melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
diinginkannya.
4. Pasal 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus pencemaran nama baik
dengan menggunakan media Internet.
5. Pasal 303 KUHP dapat dikenakan untuk menjerat permainan judi yang
dilakukan secara online di Internet dengan penyelenggara dari Indonesia.
6. Pasal 282 KUHP dapat dikenakan untuk penyebaran pornografi.
7. Pasal 282 dan 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus penyebaran foto
atau film pribadi seseorang.
8. Pasal 406 KUHP dapat dikenakan pada kasus deface atau hacking yang
membuat sistem milik orang lain.
a. Pengertian
Teknologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai
keterampilan dalam menciptakan alat dan metode pengolahan guna membantu
menyelesaikan berbagai pekerjaan manusia. Untuk pengertian lainnya,
teknologi merupakan pembahasan sistematis atas seni terapan maupun
11
pertukangan, hal ini juga mengacu literatur Yunani yang menuliskan bahwa
kata teknologi berasal dari kata techne yang memiliki makna yaitu wacana
seni.
Menurut Naisbitt dalam bukunya yang berjudul Random House
Dictionary (2002:46), teknologi digambarkan sebagai suatu benda serta objek,
serta bahan serta wujud yang berbeda jika dibandingkan dengan manusia biasa.
Menurut Miarso (2007 : 62), teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai
tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk ,
produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan
karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.
Menurut Iskandar Alisyahbana seperti dikutip Yusufhadi Miarso
(2007:131), teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,
panca indra, dan otak manusia. Terlepas dari itu semua, teknologi ini
merupakan sebuah batu loncatan bagi manusia untuk dapat lebih berkembang
dan menciptakan sesuatu yang lebih menguntungkan bagi kehidupan peradaban
manusia. Akan tetapi teknologi ini tidak bisa digunakan seenaknya dikarenakan
teknologi juga akan memiliki efek positif maupun negatif bagi manusia sendiri.
Teknologi yang digunakan dengan baik tentunya akan mendatangkan
kesejahteraan bersama.
b. Jenis-jenis
Teknologi yang telah hadir dalam kehidupan manusia telah merubah
banyak hal, yang tentunya lebih memudahkan manusia dalam melakukan
pekerjaannya. Adapun teknologi ini dibagi berdasarkan jenis-jenisnya untuk
membantu manusia di sektor pekerjaannya masing-masing. Berikut ini merupakan
berbagai jenis dari teknologi.
1. Teknologi dalam Bidang Informasi
TI atau yang biasa disebut dengan Teknologi Informasi
merupakan sebuah teknologi yang membantu manusia untuk
12
a. Pengertian
Cyber Crime adalah salah satu tindak kejahatan yang dilakukan secara
online. Kejahatan jenis cyber crime ini tidak mengenal waktu dan pilih target
siapa yang ditujunya. Dalam praktiknya, cyber crime bisa dilakukan individu
maupun secara berkelompok. Dalam prosesnya, pelaku akan meretas server
dari perusahaan target yang dituju, kemudian mencuri ribuan hingga jutaan
data dan informasi pribadi dari pelanggan maupun perusahaan tersebut.
Dimulai dari nama, nomor handphone, hingga alamat pribadi akan disebar oleh
peretas ini dan mengambil keuntungan dari menjual data-data krusial tersebut.
Girasa (2002), mendefinisikan cyber crime sebagai aksi kegiatan yang
menggunakan teknologi komputer sebagai komponen utama. Tavani (2000)
memberikan definisi cyber crime, yaitu kejahatan dimana tindakan kriminal
hanya bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi cyber dan terjadi di
dunia cyber. Dilansir dari buku Pengantar Teknologi Informasi (2020) buatan
Dasril Aldo mengatakan bahwa cyber crime merupakan kejahatan yang
ditimbulkan karena pemanfaatan teknologi internet.
Secara hukum, di Indonesia pun telah ada undang-undang terkhusus
yang membahas mengenai permasalah terkait dengan kejahatan di dunia maya.
Undang-undang tersebut adalah UU ITE tahun 2008, dimana undang-undang
tersebut membahas tentang tata cara, batasan penggunaan perangkat elektronik,
dan juga sanksi yang akan diberikan bila terjadi pelanggaran terhadap
undang-undang tersebut. Dari undang-undang inilah semua masyarakat yang
tergolong WNI diajak untuk bijak dalam menggunakan social media dan juga
waspada terhadap adanya bahaya cyber crime ini.
b. Jenis-jenis Cyber Crime
14
Dikutip dari buku Tips dan Trik Kartu Kredit: Memaksimalkan Manfaat
dan Mengelola Resiko Kartu Kredit (2010) karya Aep S. Hamidin, mengatakan
bahwa jenis-jenis dari kejahatan cyber crime adalah sebagai berikut.
1. Unauthorized access
Kejahatan tipe ini merupakan kejahatan cyber yang terjadi
ketika seseorang menyusup untuk masuk ke dalam sistem jaringan
komputer secara tidak sah dan tanpa izin yang jelas. Contoh dari
tindakan ini sendiri adalah probing dan port.
2. Illegal contents
Kejahatan cyber tipe ini dengan melakukan dan memasukkan
sejumlah data dan informasi ke dalam internet, sedangkan informasi
yang dimasukkan tersebut tidak etis, tidak benar, dan melanggar hukum
dan peraturan yang ada.
3. Data Forgery
Kejahatan cyber tipe ini merupakan sebuah kejahatan cyber
dengan memalsukan data pada suatu dokumen yang penting pada
internet. Contohnya yaitu memalsukan alamat atau link website suatu
bank ataupun lembaga resmi lainnya.
4. Cyberstalking
Kejahatan tipe ini dilakukan dengan cara mengganggu atau
melecehkan seseorang melalui perangkat komputer dan juga internet.
Kejahatan cyber tipe ini hampir sama dengan melakukan teror yang
ditujukan pada suatu orang tertentu. Contoh dari tindakan ini adalah
mengirimkan pesan ataupun foto yang bersifat melecehkan orang atau
target tertentu secara berkala hingga merusak mental dari target yang
dituju.
5. Hacking dan cracker
Hacking merupakan sebuah kegiatan untuk meretas sebuah
alat/perangkat lunak dari sebuah target yang dituju. Istilah hacker
tertuju pada orang yang memiliki minat besar untuk mempelajari
sebuah alat komunikasi elektronik secara detail. Istilah cracker
15
keamanan cyber secara nasional yang didukung oleh sektor swasta dan
masyarakat yang memiliki tugas untuk membangun dan memelihara nasional
yang efektif sistem keamanan cyber atau dunia maya, membuat dan
menerapkan program manajemen risiko untuk dunia cyber guna melindungi
infrastruktur telekomunikasi dan cyber dari situasi kritis yang dikenal dengan
the National Cyber space Response System.
Terkait dengan pengembangan strategi nasional dalam membangun
cyber-security di Indonesia ke depan dilakukan dengan memenuhi empat
pondasi yang mendukung perkembangan teknologi informasi termasuk
didalamnya pengembangan cyber-security yaitu: perkembangan perangkat
lunak (software) seperti sistem dan aplikasi dan perkembangan alat keras
(hardware) perkembangan sarana dan prasarana teknologi informasi,
manajemen isi (content management), telecommunication and networking,
perkembangan internet serta perdagangan online atau melalui internet.
Selain memenuhi keempat pondasi utama pengembangan cyber-security
langkah lainnya yang mutlak dilakukan adalah pengorganisasian terkait dengan
penggunaan sistem teknologi informasi dengan memperhatikan empat hal
utama yaitu: pertama, sistem informasi (information systems) dan kedua,
kompetisi organisasi (organizational competition); ketiga, information systems
(sistem informasi) dan organizational decision making (sistem informasi dan
pengambilan keputusan dalam organisasi); keempat, pengorganisasian
penggunaan sistem informasi (organizational use of information systems).
Secara singkat, cyber-security ke depan hendaknya dibangun atas lima
bidang dasar yaitu adanya kepastian hukum (undang-undang cyber crime);
teknis dan tindakan prosedural (pengguna akhir dan bisnis (pendekatan
langsung dan penyedia layanan dan perusahaan perangkat lunak); struktur
organisasi (struktur organisasi sangat berkembang, menghindari tumpang
tindih); capacity building & pendidikan pengguna (kampanye publik dan
komunikasi terbuka dari ancaman cyber crime terbaru); Kerjasama
Internasional (termasuk didalamnya kerjasama timbal balik dalam upaya
mengatasi ancaman cyber).
19
3.1 Umum
IPTEK saat ini adalah salah satu sarana dan prasarana maju yang
berkembang di dunia global. Jejaring sosial yang menghubungkan setiap orang
dan menjadi peradaban baru bagi sejarah umat manusia. Tanpa IPTEK saat ini,
sebuah negara tidak bisa dikatakan maju. Pengelolaan yang baik, teknologi
yang mumpuni serta masyarakat yang sehat dalam IPTEK.
Kondisi peningkatan IPTEK ini tentu adalah persoalan yang sangat
penting dalam masyarakat Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari standar
internasional dan acuan global saat ini dalam mengembangkan IPTEK. Selain
itu, IPTEK nantinya akan terus mempengaruhi setiap aspek kehidupan
masyarakat.
Jika suatu negara tidak bisa mengambangkan IPTEK seperti standar
internasional maka bisa dikatakan negara tersebut adalah negara berkembang
yang akan sulit maju. Sebab yang ditimbulkan akan kurangnya pemahaman
IPTEK serta tidak adanya dukungan dari pihak pemerintah, maka negara
tersebut tidak akan menyumbangkan apa-apa bagi perkembangan dunia. Dalam
hal ini, keadaan ekonomi dan sosial budaya juga akan ikut terguncang.
Ekonomi tidak bisa berkembang jika tidak adanya campur tangan dari politik
luar negeri, dimana penghubungnya adalah IPTEK, begitupul dalam sesial
budaya masyarakat. Untuk itu, pengembangan dan pengalokasian dana untuk
IPTEK menjadi persoalan yang harus diperhatikan serius baik itu dari
pemerintah maupun masyarakat sendiri.
20
21
3.3 Implikasi
4.1 Umum
24
25
dibekali dengan pemikiran yang tidak maju. Selain itu, beredarnya berita-berita
palsu dapat memicu konflik di masyarakat yang pada akhirnya berpotensi
dalam menimbulkan perpecahan dan mengancam ketahanan nasional dari
dalam.
5.1 Umum
Kondisi saat ini, IPTEK menjadi suatu hal yang tabu, meski setiap hari
berbaur dengan teknologi dan pengetahuan. Pengelolaan informasi yang
kurang, ternyata terjadi di Indonesia. IPTEK bukan semata-mata hanya
pengetahuan, namun pemahaman dan penerapannya. Hal ini ternyata masih
perlu diperhatikan di Indonesia.
Peningkatan budaya IPTEK bisa dilakukan mulai dari penyamarataan
pendidikan masyarakat. Pendidikan menjadi standar utama dalam memajukan
masyarakat. Jika pendidikan sudah sama disetiap daerah, maka tidak akan ada
lagi hal yang namanya gagap dalam pengetahuan dan teknologi. Kontribusi
masyarakat dan kerja sama dalam pengembangan budaya IPTEK juga harus
selaras. Bukan hanya pemerintah yang memikirkan hal ini, namun masyarakat
juga harus ikut serta dalam mengembangkan ini, memberikan dukungan dan
membuat tempat tersendiri bagi para peneliti dan teknologi yang masuk ke
dalam Indonesia.
Keberhasilan yang diharapkan daripengembangan ini adalah,
masyarakat mampu maju dan bisa menangkal hal buruk dari IPTEK.
Pemerintah memberikan alokasi dana yang mencukupi agar bisa memenuhi
perkembangan budaya IPTEK yang sama dengan negara luar. Jika ini terjadi
maka tidak akan ada lagi masyarakat yang menemui jalan buntu dalam
tindakan yang mencakup IPTEK.
27
28
5.3 Kontribusi
6.1 Umum
Pada bagian ini berisi ide atau gagasan dari kelompok. Hal-hal ini
merupakan inti dari konsepsi peningkatan berupa pemecahan pokok persoalan
yang ditemukan.
6.2 Kebijakan
6.3 Strategi
31
32
6.4 Upaya
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
35
36
vii
LAMPIRAN
viii
Lampiran 3 : Lembar Kontribusi
Tabel 1 Lembar Kontribusi
ix
Putri Rizki Dwi Hamsy 13421024 1. Membuat subbab 3.2
Harahap 2. Membuat subbab 5.2