Anda di halaman 1dari 1

Menurut Nana & Ahmad (1990:63-68) komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang

mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Kartun sangat bergantung
kepada dampak penglihatan tunggal, dan komik terdiri atas berbaga situasi cerita bersambung. Komik
memusatkan perhatian disekitar rakyat. Cerita mengenai diri pribadi sehingga pembaca dapat segera
mengidentifikasikan dirinya melalui perasaan serta tindakan dari perwatakanperwatakan tokoh utama.
Cerita-cerita yang terdapat dalam komik berbentuk ringkas dan menarik perhatian, dilengkapi dengan
aksi, lebih hidup.

Menurut Yudhi (2010:100) komik mempunyai sifat yang sederhana dalam penyajiannya, dan memiliki
unsur urutan cerita yang memuat pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna,
terlebih lagi komik dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis. Dengan adanya perpaduan antara
bahasa verbal dan nonverbal ini, mempercepat pembaca paham terhadap isi pesan yang dimaksud,
karena pembaca terbentuk untuk tetap fokus dan tetap dalam jalurnya.
Toni (2014) mengemukakan bahwa: ketika nama comics dilahirkan, sebenarnya istilah teresebut
dipinjam dari dunia teater, maka jika dilihat di dalam kamus comic berarti pelawak atau comedian.
Sedangkan imbuhan –s dibelakang kata tersebut hanya untuk membedakan pengertian pelawak dan
buku komik atau rentetan kartun. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa comics adalah kependekan
dari comic-strip (kartun baris atau rentetan kartun).
Berdasarkan pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa komik adalah rentetan kartun dilengkapi
dengan bahasa verbal dan nonverbal yang memiliki perwatakan sama dan berhubungan erat
membentuk sebuah ceritayang memuat pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah
dicerna dan dirancang untuk menghibur para pembaca.

Komik yang diaplikasikan sebagai media pembelajaran juga dapat memotivasi minat belajar siswa, serta
dapat membuat siswa lebih fokus dan merasa santai dalam belajar, komik juga dapat berfungsi sebagai
jembatan untuk menumbuhkan minat membaca siswa. Sekali minat telah dibangkitkan, cerita
bergambar harus dilengkapi oleh materi bacaan, filem, gambar tetap (foto), model, percobaan serta
berbagai kegiatan yang kreatif.

Anda mungkin juga menyukai