Anda di halaman 1dari 2

Tugas Refleksi Diri

Nama : Lilis Endang Safitri

NPM : 1813052020

Matkul : Konseling Kesehatan Mental

Saya adalah seorang mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Saya sangat bersyukur bisa berkuliah dan
mengampu pendidikan Bimbingan dan Konseling ini. Kalau kata ibu Dosen saya, ibu Shinta "kuliah sambil
berobat jalan" . Kenapa dikatakan saya berkuliah sambil berobat jalan ? Alasannya adalah saya hampir
jadi orang yang putus asa dalam keadaan, tapi dikuatkan oleh orang-orang hebat yang saya temui
sekarang. Selama saya berkuliah dan mengikuti beberapa mata kuliah yang bersangkutan dengan
kondisi kejiwaan, kepribadian, mental seseorang, sedikit demi sedikit saya bisa menangani apa yang
telah terjadi di hidup saya.

Jadi, saya adalah anak dari keluarga brokenhome. Saya banyak mengalami goncangan-goncanagan
hidup yang membuat saya harus kuat dan ikhlas dalam menjalani kehidupan. Dulu saya pernah berada
diposisi yang memang saya harus menyerah dalam keadaan. Wajar saja, waktu itu saya masih berada di
bangku sekolah menengah atas. Pikiran saya sering kacau, tidak bisa berkonsentrasi dengan penuh,
malas untuk belajar dan memang saya sudah kehilangan semangat belajar saya. Padahal saya dulu
sewaktu SD sampai SMP dikenal sebagai siswa yang bisa dibilang pintar, karena memang pada saat itu
saya selalu berada pada peringkat 3 besar dikelas.

Namun, dengan berjalannya waktu, dan semakin banyak permasalahan yang saya alami. Entah kenapa
saya merasakan perubahan yang nyata pada diri saya, seperti yang sudah saya katakan tadi. Jadi
sewaktu saya SMA, saya sangat sulit untuk berkonsentrasi, sering melamun, stress bahkan kalau
dikategorikan mungkin saya bisa dibilang sudah mengalami depresi, karena saya sering menjadi sakit -
sakitan.

Alhamdulillahnya, wali kelas, guru-guru, serta guru BK disekolah saya mengetahui apa yang terjadi
kepada saya. Maka saya sangat diperhatikan oleh mereka. Saya selalu diberi support luarbiasa agar saya
tetap semangat , sabar, mengerti dengan keadaan. Memang berat namun harus bagaimana lagi kalau
saya tidak begitu?. Dan akhirnya guru BK saya lah yg mengarahkan saya untuk mengampu pendidikan
selanjutnya di prodi BK.

Setelah saya memasuki perkuliahan, sebenarnya permasalahan-permasalahan masih muncul lagi.


Namun, entah kenapa , mungkin saya sudah terbiasa dengan permasalahan- permasalahan yang selalu
muncul dihidup saya. Saya menjadi pribadi yang bodoamat, tidak peduli, dan saya sangat menyadari
bahwa saya kehilangan rasa percaya diri saya. Sampai saat ini saya masih bingung, bagaimana cara
mengambil lagi rasa percaya diri yang dulu saya miliki.
Tidak disitu saja, ada sisi positif yang terjadi pada diri saya setelah banyaknya permasalahan yang saya
alami. Saya menjadi pribadi yang selalu mengambil makna dari apa yang telah terjadi pada diri saya. Dan
saya menjadi seseorang yang selalu berpikir positif terhadap seseorang.

Anda mungkin juga menyukai