Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUBUNGAN ANTARA DIGITAL DIVIDE DENGAN KNOWLEDGE DEVIDE

Dosen pengampu : Handayani hasan, S.kom, M.Si

Disusun oleh :

KELOMPOK 10
KELAS : KPI C

ANDI AIDIL SALSABIL (50100122092)


AMANDA FATRISYA (50100122096)
ANDI AISYAH TARISHA KHAFIYYAH (50100122080)

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
ALAUDDIN MAKASSAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Dengan menyebut nama Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami

panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-

Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah tentang “HUBUNGAN

ANTARA DIGITAL DIVIDE DENGAN KNOWLEDGE DIVIDE ”. Makalah ini sudah kami susun dengan

maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan

makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Sholawat dan salam kita haturkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad saw. yang telah

mendakwahkan ajaran islam sehingga umat manusia mengetahui hal-hal yang di ridhoi oleh

Allah dan yang dimurkai-Nya. Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa

masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya

kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan

manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Makassar, 20 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1

1.2 Tujuan Penulisan........................................................................................ 2


1.3 Rumusan Masalah............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3


2.1 Pengertian Digital Divide........................................................................... 3
2.2 Faktor Penyebab Digital Divide di Indonesia............................................... 3
2.3 Contoh Nyata Digital Divide di Indonesia.................................................... 4
2.4 Dampak dari Digital Divide....................................................................... 4
2.5 Pengertian Knowledge Divide ................................................................... 5
2.6 Faktor Penyebab Knowledge Divide.......................................................... 6
2.7 Hubungan Antara Digital Divide dan Knowledge Divide.......................... 6
2.8 Upaya Menghapus Digital Divide dan Knowledge Divide......................... 6
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 8
3.2 Saran........................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 9

ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini berkembang sangat pesat
sehingga penggunaan teknologi sudah bisa diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Kemajuan
di bidang komputer dan Internet makin mempercepat terjadinya perubahan yang besar dalam cara
manusia berkomunikasi, bersosialisasi dan mencari informasi menjadi lebih mudah dengan
teknologi yang semakin canggih.

Kehidupan manusia saat ini dimudahkan dengan kecanggihan teknologi informasi sehingga
manusia bisa berkomunikasi dan berbagi informasi dengan mudah dan cepat melalui Internet,
kapan saja dan darimana saja. Seolah sudah tidak ada lagi batasan ruang dan waktu dalam
berkomunikasi, mencari, dan bertukar informasi.

Perubahan yang terjadi saat ini membawa dampak yang luar biasa terhadap institusi
pengelola informasi seperti perpustakaan, media cetak, dan lain sebagainya. Perpustakaan harus
menangkap peluang ini dengan memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk meningkatkan produk
dan layanan informasi bagi pengguna mereka.

Negara-negara maju, dengan ekonomi dan sistem pendidikan yang jauh lebih mapan, telah
menangkap peluang ini dan memanfaatkannya dengan memproduksi informasi digital dalam
volume yang besar. Sebaliknya masyarakat di negara-negara berkembang, khususnya Indonesia,
cenderung hanya menjadi konsumen informasi. Sebagian besar masyarakat Indonesia sudah
merasa puas menggunakan Internet untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Hal ini
berakibat pada terjadinya digital divide baik dalam artian akses dan kemampuan untuk
memanfaatkan TIK (komputer dan Internet), maupun dalam artian kemampuan untuk
mengimbangi produksi informasi digital dari negara-negara maju. Kondisi ini telah memunculkan
efek samping yang tidak diharapkan, bahkan mungkin oleh negara-negara maju itu sendiri, yaitu
munculnya hegemoni dalam media masa negara-negara maju terhadap negara-negara
berkembang.
Perkembangan teknologi banyak mempengaruhi beragam tatanan kehidupan masyarakat.
Pada dasarnya, telematika dinilai sangat penting tak saja karena potensi generiknya sebagai
productivity tool dalam penciptaan nilai tambah tetapi juga enabling tool bagi semua masyarakat.
Karenanya, kesenjangan dalam hal ini berpotensi melahirkan persoalan kesenjangan baru dalam
masyarakat atau memperparah persoalan kesenjangan yang ada, terutama di negara berkembang
atau kelompok
masyarakat/daerah yang relatif tertinggal. Digital divide atau senjang digital mengacu pada
kesenjangan atau jurang yang menganga di antara mereka yang dapat mengakses teknologi
informasi (TI) dan mereka yang tidak dapat melakukannya. Ketidakseimbangan ini bisa berupa
ketidakseimbangan yang bersifat fisik (tidak mempunyai akses terhadap komputer dan perangkat TI
lain) atau yang bersifat keterampilan yang diperlukan untuk dapat berperan serta sebagai warga
digital. Jika pembagian mengarah ke kelompok, maka senjang digital dapat dikaitkan dengan
perbedaan sosial-ekonomi (kaya/miskin), generasi (tua/muda), atau geografis
(perkotaan/pedesaan). Sejalan dengan berkembangnya dan makin tidak terpisahkannya Internet
dengan TI, maka digital divide mencakup juga ketidakseimbangan akses terhadap dunia maya.
Jadi, digital divide atau “kesenjangan digital” sebenarnya mencerminkan beragam
kesenjangan dalam pemanfaatan telematika dan akibat perbedaan pemanfaatannya dalam suatu
negara dan/atau antar Negara.

1
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Mengetahui pengertian dari digital divide dan klowledge divide.

2) Menambah pengetahuan dan wawasan tentang kesenjangan digital dan pengetahuan teknlogi
informasi dalam kehidupan masyarakat.

3) Mengetahui hubungan antara digital divide dan klowledge divide.

4) Mengetahui Upaya mengurangi kesenjangan digital dan pengetahuan di masyarakat.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Pengertian digital divide dan knowledge divide

2) Faktor penyebab digital divide dan knowledge divide

3) Dampak dari digital divide dan knowledge divide

4) Hubungan digital divide dengan knowledge divide

5) Upaya menghapus digital divide dan knowledge divide

2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Digital Divide
Menurut Eszter Hargittai dari Princeton University dalam papernya yang berjudul The
Digital Divide and What To Do About It, menyatakan definisi mengenai Digital divide sebagai berikut
:

• Digital divide merupakan sebuah bentuk dan kondisi kesenjangan (gap) diantara masyarakat
yang memiliki akses secara fisik ke dalam teknologi – teknologi digital dengan masyarakat yang
tidak memiliki akses sama sekali maupun akses terbatas ke dalam teknologo-teknologi digital
tersebut.
• Digital divide merupakan sebuah bentuk dan kondisi kesenjangan (gap) di antara masyarakat
yang tahu (melek/memiliki pengetahuan) terhadap teknologi digital dengan masyarakat yang
tidak tahu sama sekali (buta) teknologi digital.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Digital divide merupakan suatu
kondisi kesenjangan yang terjadi pada masyarakat di daerah atau negara manapun, yang
mengalami kesenjangan (gap) antara masyarakat yang memiliki akses secara fisik ke dalam
teknologi - teknologi digital (beserta pengetahuan yang mereka peroleh didalamnya) dengan
masyarakat yang tidak memiliki akses sama sekali ataupun akses terbatas, serta diikuti dengan
pengetahuan yang masing kurang (bahkan tidak memiliki pengetahuan sama sekali) terhadap
teknologi -teknologi digital tersebut.

2.2 Faktor Penyebab Digital Divide di Indonesia


1) Penyediaan Infrastruktur yang Belum Merata
Misalnya saja tersedia sarana jalan raya yang memadai, maka akan memudahkan didalam
proses tranformasi.
2) Pembangunan Jaringan yang Belum Merata

3) Kurang Kerja Sama Pemerintah, Masyarakat, Swasta, Akademisi


Faktor ini disebabkan oleh masih kurangnya kerja sama antara pemerintah (pusat dan daerah),
masyarakat setmpat, swasta dan para akedemisi (sekolah dan perguruan tinggi), didalam bahu-
membahu menghapus Digital Divide dan Knowledge Divide pada berbagai daerah di indonesia,
terutama daerah pelosok desa.

4) Kurangnya Kepedulian Masyarakat


Masih banyaknya masyarakat indonesia yang tidak memiliki kepedulian, baik kepada sesama,
kepada lingkungan, bahkan kepada diri mereka sendri.
5) Perbedaan Pola Hidup Masyarakat
Pola hidup masyarakat kota dan negara-negara maju, umumnya sudah sudah terbiasa untuk
memanfaatkan komputer didalam kehidupan sehari-hari mereka, berbeda dengan kehidupan
masyarakat desa.
3

6) Regulasi yang Berbeda pada Setiap Daerah


Di setiap daerah memiliki otonomi daerah, yang didaerah indonesia memiliki hak untuk
mengatur daerahnya sendiri, disamping tetap mengikuti aturan dari pusat. Meski demikian
didalam prakteknya, sebagai pemegang regulasi,beberapa pemerintah daerah menerapkan
regulasi yang berbeda-beda terkait dengan sosialisasi dan pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) di dalam kaitannya untuk menghapus digital devide.

2.3 Contoh Nyata Digital Divide di Indonesia


1) Ketika masyarakat kota maupun masyarakat negara maju sudah melek internet dan sudah
menjadi kebutuhan utama (primer), sementara dilingkungan masyarakat desa ada yang belum
mengenal internet bahkan tidak tau sama sekali.
2) Ketika masyarakat kota maupun negara maju sudah menggunakan teknologi
(digital) melalui internet untuk menunjang kegiatan atau pekerjaan mereka (misalnya transaksi
jual beli, kesehatan, pendidikan/belajar mengajar, pemerintahan dll), masih saja ada
masyarakat desa yang masih yang belum semuanya memanfaatkan teknologi digital
3) Secara umum masyarakat kota dan masyarakat negara maju sudah sangat terbiasa dengan
komputer dan internet, bahkan hampir semua tingkat usia (anak-anak, remaja, dewasa, hingga
usia lanjut). Sedangkan pada masyarakat desa serta negara berkembang dan negara tertinggal,
belum semua penduduknya terbiasa didalam menggunakan komputer dan internet. Bahkan
banyak yang belum melek komputer dan internet (belum mengenal sama sekali tentang
komputer dan internet). Dan masih banyak lagi contoh nyata yang mungkin ada di dekat kalian.

2.4 Dampak dari Digital Divide


Digital Inequality sebagai dampak dari Digital Divide menimbulkan sejumlah dampak bagi
masyarakat secara umum. Digital Inequality merupakan bentuk pergantian dan evolusi dari Digital
divide di mana manusia tidak dapat memanfaatkan Teknologi Informasi. Maka pada Digital
Inequality terdapat ketidaksetaraan pada hal berikut :
1) Teknis (technical)
Secara teknis, tidak meratanya akses internet pada suatu daerah akan menghambat
masyarakat di dalam memperoleh akses pengetahuan dan informasi melalui internet.
2) Otonomi (Autonomy)
Otonomi mencakup kebijakan dari pemerintahan,baik di suatu daerah ,aupun negara
setempat.Apabila pemerintahan daerah atau negara tidak terbuka dan tidak peduli akan
keberadaan masyarakat yang tidak merata dalam akses Teknologi Informasi.
3) Keterampilan (skill)
Hal ketiga yang tidak merata adalah kesempatan setiap masyarakat untuk berbagi
pengetahuan,mengakses informasi dan melakukan penelitian.Hal itu disebabkan faktor
pertama yang ketidak merataan dalam mengakses internet dan faktor kedua mencakup
otonomi kebijakan pemerintahan.
4
4) Tujuan (purpose)

Hal terakhir terkait merataan yang memicu terjadinya Digital Inequality,sebagai


dampak dari Digital divide adalah tujuan dari individu bersangkutan di dalam mempelajarin dan
mengguankan teknologi.Digital divide dan digital Inequality pada sejumlah negara di dunia
sebagaimana yang telah dijelaskan pada sebelumnya,Digital divide bukan hanya terjadi di
Indonesia saja.Sejumlah negara – negara di berbagai belahan dunia lainnya yang bahu
membahu untuk menyikapin masalah Digital divice dan Digital Inequality.Selain jumlah
penggunaan komputer dan komputer yang tersedia di dalam suatu negara,parameter lainnya
dijadikan ukuran yang memiliki kadar Digital Divide dan Digital Inequality yang tinggi sedang
maupun rendah adalah pada jumlah pengguna internet.

2.5 Pengertian Knowledge Divide


Menurut I Putu Agus Eka Pratama, ST.MT dalam buku yang berjudul Komputer dan
Masyarakat bahwa Knowledge divide atau secara harfiah berarti kesenjangan pengetahuan,
dimaksudkan sebagai bentuk kesenjangan di dalam memperoleh pengetahuan dan berbagi
pengetahuan. Kesenjangan di dalam memperoleh pengetahuan dan berbagi pengetahuan ini
berarti terjadi kesenjangan kondisi hidup antara mereka yang dapat dengan mudah memperoleh
akses informasi, mengelola informasi, memperoleh manfaat pengetahuan dari informasi tersebut,
dan dengan mudah membagikan informasi dan pengetahuan tersebut kepada siapa saja, jika
dibandingkan dengan mereka yang mengalami kondisi yang berlawanan dengan kondisi pertama.
Sebagaimana dampak dari Digital divide yang kemudian menimbulkan Digital Inequality, maka
demikian juga dengan Knowledge divide.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Knowledge divide merupakan suatu
kondisi kesenjangan yang terjadi pada masyarakat, khususnya kesenjangan ini adalah kesenjangan
pengetahuan, baik itu pengetahuan tentang digital maupun pengetahuan lainnya. Sama halnya
dengan Digital divide, Knowledge divide ini merupakan suatu kondisi kesenjangan antara
masyarakat maju yang memiliki pengetahuan yang tinggi dengan masyarakat desa atau terbelakang
dengan pengetahuan yang rendah. Contoh fenomena Knowledge divide dalam kehidupan sehari-
hari pun hampir sama dengan digital divide. Hal ini disebabkan karena terjadinya Knowledge divide
ini, disebabkan oleh adanya Digital divide tersebut.

5
2.6 Faktor Penyebab Knowledge Divide
1) Ketidakmerataan akses internet

2) Ketidakmerataan infrastruktur dan pembangunan

3) Pola pikir dan kebiasaan masyarakat

4) Kebijakan pemerintah setempat

5) Minat baca tulis dan berbagi pengetahuan yang kurang pada diri masyarakat

6) Biaya hidup dan tingkat kesejahteraan masyarakat


Jika diperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Digital divide dan
Knowledge divide di atas, maka keduanya memiliki kesamaan. Hal ini karena antara Digital divide
dan Knowledge divide memiliki hubungan atau kaitan yang erat satu sama lain.

2.7 Hubungan Antara Digital Divide dan Knowledge Divide


Digital divide menciptakan suatu kondisi yang menyebabkan terjadinya kesenjangan digital
antara suatu individu atau masyarakat secara umum di dalam memperoleh akses dan layanan
berbasis digital. Digital divide menimbulkan Digital Inequality, yaitu suatu kondisi di mana individu
atau masyarakat mengalami gagap teknologi , sehingga tidak mampu menggunakan teknologi
informasi dengan baik untuk kegiatan dan kebutuhan sehari-hari. Kondisi inilah yang memicu
terjadinya Knowledge divide, yaitu kondisi di mana masyarakat atau individu sulit untuk mengakses
informasi dan berbagi informasi serta pengetahuan.
Digital Divide, yang dibarengi dengan Digital Inequality dan Knowlwdge divide memiliki
hubungan satu sama lain sebagai bentuk hubungan sebab akibat. Sehingga apabila dilakukan proses
penghapusan terhadap Digital divide, maka permasalah mengenai Digital Inequality dan Knowledge
divide juga turut terhapus.

2.8 Upaya Menghapus Digital Divide dan Knowledge Divide


1) Gerakan Internet Masuk Desa
Langkah pertama adalah gerakan Internet Masuk Desa. tentu saja untuk mewujudkan
hal ini, tidak hanya diperlukan akses internet saja. Penyediaan infrastruktur pendukung juga
perlu diperhatikan dengan baik.

2) Sosialisasi Penggunaan Perangkat Lunak Open Source


Perangkat lunak open source akan memudahkan dalam proses pemanfaatan, distribusi,
dan pengembangan perangkat lunaksesuai dengan kebutuhan masyarakat.

6
3) Perbaikan dan Penambahan Infrastruktur oleh Pemerintah
Infrastruktur yang lengkap, terjangkau, dan memadai, akan memudahkan didalam
proses penghapusan Digital Divide dan Knowledge divide. Untuk itulah, perlu sekali peranan
pemerintah (pusat dan daerah) didalam menyediakan infrastruktur yang memadai ke seluruh
wilayah pemerintahannya (termasuk juga dalam hal ini untuk pedesaan, pelosok, dan wilayah-
wilayah luar/perbatasan).

4) Sosialisasi Baca tulis dan Digitalisasi ke masyarakat


• Membiasakan masyarakat pedesaan dan pelosok untuk membaca berita terkini melalui
website/internet/e-mail.

• Menghapus sejumlah masyarakat yang buta huruf, buta internet, buta komputer, buta
teknologi informasi.
• Membiasakan masyarakat pedesaan dan pelosok untuk menulis.
• Membudayakan untuk pemanfaatan sistem operasi Linux dan aplikasi-aplikasi untuk
kegiatan berkomputer sehari-haribagi masyarakat desa/pelosok.
• Berbagai kegiatan administrasi desa dapat dapat dilakukan secara digital

5) Semangat untuk belajar dan Berbagi Pengetahuan pada masyarakat


Dengan adanya kemauan untuk selalu belajar dan berbagi pengetahuan (sebagai bagian
dari proses belajar), maka akan memudahkan di dalam menghapus Digital divide dn
Knowledge Divide di Indonesia. Dampak positif lainnya adalah makin memudahkan di dalam
prose membangun bangsa ke arah yang lebih baik, meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
dan bangsa, serta menciptakan generasigenerasi yang berkompeten di dalam persaingan
global dan kerja sama yang baik antara bangsa-bangsa dunia.

Dengan demikian, apabila upaya-upaya di atas dapat dilakukan dengan konsisten maka
Digital divide dan Knowledge divide dapat terhapus. Selain itu, diperlukannya kerjasama yang
baik antara pemerintah, masyarakat, swasta, dan akademisi di dalam bahu-membahu
menghapus Digital divide dan Knowledge divide tersebut.

7
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Di era globalisasi saat ini, kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi meningkat
pesat, setiap negara (termasuk Indonesia) diharuskan dapat memberikan pelayanan dan
penyuluhan pengetahuan yang berbasis digital kepada masyarakat dengan tujuan untuk
memeratakan pengetahuan serta penerapan teknologi bagi seluruh masyarakat.
Saat ini banyak masyarakat desa yang kurang mengetahui dan memahami penerapan
teknologi informasi karena keterbatasan pengetahuan sehingga menyebabkan adanya kesenjangan
digital (digital divide) dan kesenjangan pengetahuan (knowledge divide). Oleh karena itu,
perkembangan negara tersebut menjadi lambat karena ketidakmerataan sumber daya manusia nya.
Upaya – upaya mengurangi kesenjangan digital dan pengetahuan sangat dibutuhkan
sehingga masyarakat di daerah pelosok dapat menerapkan teknologi informasi dalam kehidupan
dan sumber daya manusia menjadi lebih berkualitas. Selain itu, diperlukannya kerjasama yang baik
antara pemerintah, masyarakat, swasta, dan akademisi di dalam bahu-membahu menghapus
Digital divide dan Knowledge divide tersebut.

3.2 Saran
Adapun saran yang penulis berikan dalam makalah ini adalah :

1) Dapat memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat desa sehingga bisa
menerapkan teknologi dalam kehidupannya.

2) Pemerintah diharapkan dapat memeratakan insfrastuktur setiap daerahnya guna


perkembangan teknologi informasi dapat diterima oleh semua masyarakat.

3) Memulai sosialisasi dan digitalisasi dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan
sekitar.

8
DAFTAR PUSTAKA
Pratama, IPAE. Komputer dan Masyarakat. Informatika. Bandung. 2014.
https://risma6496.wordpress.com/2016/08/02/digital-divide-dan-knowledge-divide/
Diakses pada tanggal 12 Maret 2020
http://sarirouti.blogspot.com/2016/07/hubungan-antara-digital-divide-dan.html
Diakses pada tanggal 12 Maret 2020
Eszter Hargittai. The Digital Divide and What To Do About It. Princeton University.2003
http://www.eszter.com/research/pubs/hargittai-digitaldivide.pdf

Anda mungkin juga menyukai