Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM MAGISTER

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

JUDUL TUGAS : Kebijakan Pengembangan Telematika

DOSEN : Dr. Moh. Fahri Yasin, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Nama : Sugeng Hariyanto


NIM : 5520230011
2. Nama : Arif Abdurrahman
NIM : 5520230004
3. Nama : Endah Kurniawan
NIM : 5520230017
4. Nama : Sanusi
NIM : 5520230044

1i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Kebijakan Pengembangan Telematika” dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Terimakasih kami ucapkan kepada bapak Dr. Moh.
Fahri Yasin, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan juga terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, oleh karena itu kami akan sangat menghargai kritik dan saran untuk
membangun makalah ini menjadi lebih baik lagi, dan semoga makalah ini dapat
menjadi manfaat untuk kita semua.

Bekasi, 10 November 2023

Penyusun

2ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 4
A. Latar Belakang.......................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan Makalah ........................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 6
A. Pengertian Telematika .............................................................. 6
B. Peran Kebijakan Pengembangan Telematika ........................... 8
C. Tantangan dalam Implementasi Kebijakan Pengembangan
Telematika ................................................................................ 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 10
A. Kesimpulan ............................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11

3iii
BAB I
PENDAHULULAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dalam ilmu teknologi sangat penting dalam kehidupan,


sehingga penyampaian informasi bisa berlangsung lebih baik dan cepat. Tujuan
pendidikan nasional yaitu sarana untuk mengembangkan alur potensi pada
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan
yang maha esa, berakhlak yang mulia, kreatif, mandiri, sehat, berilmu, cakap,
dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab dalam
rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (Sugiyono, 2012: 42).

Di indonesia, kebijakan pemerintah atas penggunaan Information and


Communacation Technology (ICT) didasarkan pada keputusan Presiden nomor
50 tahun 2000 tentang Tim Koordinasin Telematika Indonesia, bahwa dalam
rangka mengantisipasi kebutuhan masyarakat terhadap kemajuan sebuah
teknologi informasi dan pemanfaatan telematika guna menunjang peningkatan
daya saing bangsa, maka diperlukan adanya koordinasi dan sinergi dalam
pembangunan sebuah sarana, program aplikasi dan sumber daya telematika
indonesia. Dalam dunia pendidikan ICT disebut dengan e-learning. Menurut
Mohasin et al, (2013: 246) e-learning adalah salah satu bentuk kemajuan
teknologi dan inovasi dalam dunia pendidika yang peranannya semakin penting
pada akhir dekade ini, dimana 2 penggunaan e-learning mampu mengubah
model pembelajaran yang tradisional menjadi pembelajaran modern.
Dalam era digital yang semakin maju, pengembangan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) menjadi salah satu prioritas penting bagi
negara-negara di seluruh dunia. Di Indonesia, kebijakan pengembangan
telematika menjadi bidang yang strategis dalam upaya mempercepat
perkembangan ekonomi, meningkatkan aksesibilitas informasi, dan
memperkuat konektivitas nasional. Makalah ini akan membahas kebijakan

4
pengembangan telematika, peran utamanya, serta tantangan yang dihadapi
dalam implementasinya.
Kebutuhan akan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Selain
sebagai media penyedia informasi, melalui internet pula kegiatan komunitas
komersial menjadi bagian terbesar dan pesat pertumbuhannya serta menembus
berbagai batas Negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan pasar di dunia
dapat diketahui selama 24 jam. Melalui dunia internet atau disebut juga cyber
space, apapun dapat dilakukan. Adapun dewasa ini, kerap terjadi penggunaan
istilah “maya” sebagai pengganti istilah “cyber”, karena definisi menurut KBBI
kata “maya” hanya tampaknya ada, tetapi nyatanya tidak ada. Sedangkan
“cyber” adalah terminologi yang menggambarkan aktivitas yang nyata, riil,
meskipun dalam bentuk virtual.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan


permasalahan sebagai berikut:
1. Tantangan dalam Implementasi Kebijakan Pengembangan Telematika
2. Peran Kebijakan Pengembangan Telematika
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini tujuan yang diharapkan dapat mencapai adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisa Implementasi Kebijakan
Pengembangan Telematika
2. Untuk mengetahui dan menganalisa bagaimana Peran Kebijakan
Pengembangan Telematika

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Telematika
Telematika merujuk pada konvergensi teknologi informasi dan
telekomunikasi yang memungkinkan pengiriman, penerimaan, dan pengolahan
informasi secara cepat dan efisien. Telematika melibatkan penggunaan internet,
jaringan komunikasi, perangkat keras, perangkat lunak, dan aplikasi yang
mendukung transfer data, komunikasi suara, video, dan multimedia.

Seiring dengan semakin populernya Inter-Net sebagai “the network of


the networks”, masyarakat penggunanya (internet global community) seakan-
akan mendapati suatu dunia baru yang dinamakan cyberspace sebagaimana
dipopulerkan oleh William Gibson dalam novel sci-fi-nya Neuromancer yang
merupakan khayalan tentang adanya alam lain pada saat teknologi
telekomunikasi dan informatika bertemu. Di “alam baru” ini bagi kebanyakan
netter tidak ada hukum. Karena tidak adanya kedaulatan dalam jaringan
komputer maha besar (gigantic network) ini, mereka beranggapan bahwa tidak
ada satupun hukum suatu negara yang berlaku, karena hukum network tumbuh
dari kalangan mayarakat global penggunanya. “Alam baru” ini seakan-akan
menjadi suatu jawaban dari impian untuk melampiaskan kebebasan
berkomunikasi (free flow of information) dan kebebasan mengemukakan
pendapat (freedom of speech) tanpa mengindahkan lagi norma-norma yang
berlaku dalam kehidupan sehari-hari.

Kata telematika berasal dari bahasa Perancis yaitu telematique. Kata


Telematique merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dan
teknologi informasi. Sehingga telematika biasanya lebih sering dikaitkan
dengan kegiatan cyberspace atau kegiatan yang berbau teknologi digital yang
merupakan suatu informasi dalam melakukan sebuah komunikasi.

Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari


TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari

6
perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga
dikenal sebagai (the new hybrid technology) yang lahir karena perkembangan
teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi
telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan
istilah konvergensi.

Pertama kali istilah Telematika digunakan di Indonesia adalah pada


perubahan pada nama salah satu laboratorium telekomunikasi di ITB pada
tahun 1978. Cikal bakal Laboratorium Telematika berawal pada tahun 1960-an.
Sempat berganti-ganti nama mulai dari Laboratorium Switching lalu
Laboratorium Telekomunikasi Listrik. Seiring perjalanan waktu dan tajamnya
visi para pendiri, pada tahun 1978 dilakukan lagi perubahan nama menjadi
Laboratorium Telematika. Ketika itu, nama Telematika tidak sepopuler seperti
sekarang. Pada tahun 1978 itulah, di Indonesia, istilah Telematika pertama kali
dipakai.

Menurut beberapa ahli, Istilah telematika dapat didefinisikan sebagai


berikut :

1. Moedjiono

Makna Telematika menurut beliau merupakan konvergensi dari


Tele = ”Telekomunikasi”,
Ma = ”Multimedia”
Tika = ”Informatika”

2. Yusuf Hadi Miarso

Telematika merupakan sinergi teknologi telekomunikasi dan


informatika untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary
(digital). Telekomunikasi adalah sistem hubungan jarak jauh yang terjalin
melalui saluran kabel dan nirkabel (gelombang suara, elektromagnetik, dan
cahaya). Sedangkan informatika adalah pengelolaan data yang bermakna
dengan sistem binary (digital). Istilah Teknologi dan Komunikasi (ICT =

7
Information and Communication Technology) yang lebih dikenal sekarang
ini bermaksud memperluas pengertian telematika.

3. Menurut Para Praktisi Teknologi


TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari
“TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan
perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga
dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan
teknologi digital. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa telematika merupakan
konvergensi antara teknologi Telekomunikasi, Media dan Informatika yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary / digital.

B. Peran Kebijakan Pengembangan Telematika

1. Meningkatkan Konektivitas: Kebijakan pengembangan telematika


bertujuan untuk meningkatkan konektivitas nasional, terutama di daerah
terpencil dan pedesaan. Ini melibatkan pembangunan infrastruktur
telekomunikasi yang kuat dan luas, seperti jaringan serat optik, 4G/5G, dan
teknologi satelit. Dengan konektivitas yang baik, akses terhadap informasi,
layanan publik, dan kesempatan ekonomi dapat diperluas ke seluruh
negeri.

2. Peningkatan Aksesibilitas Informasi: Kebijakan pengembangan


telematika juga bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas informasi bagi
masyarakat. Melalui pengembangan internet broadband yang terjangkau
dan ketersediaan akses internet di berbagai wilayah, masyarakat dapat
mengakses pengetahuan, layanan publik, dan kesempatan pembelajaran
secara lebih mudah dan merata.

3. Peningkatan Inovasi dan Daya Saing: Pengembangan telematika


mendorong inovasi dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan,
kesehatan, bisnis, dan pemerintahan. Dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi secara efektif, perusahaan dapat meningkatkan
efisiensi operasional, memperluas pasar, dan mengembangkan produk dan

8
layanan baru. Hal ini juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha
kecil dan menengah untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital.

C. Tantangan dalam Implementasi Kebijakan Pengembangan Telematika

1. Infrastruktur dan Aksesibilitas: Salah satu tantangan utama adalah


membangun infrastruktur telekomunikasi yang memadai di seluruh
wilayah Indonesia. Daerah terpencil dan pedesaan sering menghadapi
keterbatasan akses internet dan konektivitas yang lemah. Diperlukan
investasi yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur untuk
memastikan aksesibilitas yang merata.

2. Keamanan dan Privasi: Dalam era digital, keamanan dan privasi informasi
menjadi perhatian utama. Kebijakan pengembangan telematika harus
mempertimbangkan perlindungan data pribadi, keamanan siber, dan
kerangka hukum yang memadai untuk mengatasi risiko kejahatan cyber
dan penyalahgunaan informasi.

3. Keterampilan dan Literasi Digital: Penting untuk meningkatkan literasi


digital dan keterampilan TIK di kalangan masyarakat. Banyak orang masih
menghadapi kesulitan dalam menggunakan teknologi dan
memanfaatkannya secara efektif. Kebijakan pengembangan telematika
harus mendukung pelatihan dan pendidikan yang memadai untuk
meningkatkan keterampilan digital masyarakat.

4. Keterbatasan Sumber Daya: Implementasi kebijakan pengembangan


telematika memerlukan sumber daya manusia, keuangan, dan teknologi
yang memadai. Tantangan ini dapat diatasi melalui kolaborasi antara
pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan untuk membangun
kapasitas yang diperlukan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan:
Kebijakan pengembangan telematika memiliki peran penting dalam
mempercepat perkembangan ekonomi, meningkatkan aksesibilitas informasi,
dan memperkuat konektivitas nasional di Indonesia. Namun, tantangan seperti
infrastruktur yang belum merata, keamanan dan privasi, keterampilan digital,
dan keterbatasan sumber daya harus diatasi untuk mewujudkan potensi penuh
dari telematika. Dengan langkah-langkah yang tepat dan kolaborasi yang baik
antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, pengembangan telematika
dapat menjadi pendorong utama dalam memajukan bangsa dalam era digital.

B. Saran

Walaupun kami menginginkan kerapihan dan kesempurnaan ketika


menyusun makalah ini namun pada kenyatannya masih banyak sekali
kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki ulang oleh kami. Persoalan ini
dikarenakan masih sangat sedikitnya pengetahuan kami. Maka dari itu kmai
sangat berharap sekali bahwa para pembaca selalu memberikan sebuah kritikan
dan saran kepada kami agar penulis bisa menjadikan saran dan kritikan yang
diberikan oleh para pembaca ini dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk
selanjutnya. Oleh karena itu kami berharap fenomena yang ada dimasyarakat
dapat dipelajari dan dikaji dengan baik jika dilakukan lagi penelitian tentang
Kebijakan Pengembangan Telematika, sehingga hasil analisa yang didapatkan
dapat lebih komprehensif.

10
DAFTAR PUSTAKA

Edmon Makarim, 2003, Kompilasi Hukum Telematika, Raja Grafindo Persada,


Jakarta.

Rebintan Sulaiman, 2002, Cybercrimes, PT.Delta Citra Grafindo, Jakarta

Barda Nawawi Arief, 2005, Tindak Pidana Mayantara Perkembangan Kajian


Cyber Crime di Indonesia, Jakarta, PT, RajaGrafindo Persada, Jakarta

Mulyadi, Kajian Teori Dan Hipotesis Tindakan, 2008, Departemen Pendidikan


Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jawa Tengah Semarang

Peter Stephenson, 2000, Investigating Computer Related Crime: A Hanbook For


Corporate Investigators, London New York Washington D.C, CRC Press,
Hal. 56

Gilang. 2019. “Apa itu Telematika dalam Hukum Telematika”,


https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2019/06/28/apa-itu-telematika-dalam-
hukum-telematika/, Diakses pada tanggal 09 November 2023

https://dirgaharyaputra.wordpress.com/2015/10/16/definisi-telematika
perkembangan-telematika-dan-trend-telematika-kedepan/, Diakses pada
tanggal 09 November 2023

11

Anda mungkin juga menyukai