Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Etika Profesi yang
mengenai “Eksplorasi Tentang Pemanfaatan TIK yang Tidak pada Tempatnya” dengan baik
dan tepat waktu. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yadi Utama, S.KOM.,
M.KOM. selaku dosen Etika Profesi yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman
Kelompok 4 yang telah membantu menyumbangkan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Etika Profesi. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Dengan adanya makalah ini kami
berharap telah menyelesaikan atau memenuhi tugas yang telah diberikan dalam mata kuliah
Etika Profesi dengan harapan akan mendapatkan nilai yang baik serta bermanfaat bagi kita
semua.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
6. Apa saja contoh pemanfaatan TIK yang tidak pada tempatnya pada
aplikasi berbasis Web?
7. Apa saja contoh pemanfaatan TIK yang tidak pada tempatnya pada
aplikasi berbasis Mobile?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Teknologi Informasi dan Komunikasi.
2. Mengetahui apa yang dimaksud aplikasi berbasis SMS.
3. Mengetahui apa yang dimaksud aplikasi berbasis Web.
4. Mengetahui apa yang dimaksud aplikasi berbasis Mobile.
5. Mengetahui contoh pemanfaatan TIK yang tidak pada tempatnya pada
aplikasi berbasis SMS.
6. Mengetahui contoh pemanfaatan TIK yang tidak pada tempatnya pada
aplikasi berbasis Web.
7. Mengetahui contoh pemanfaatan TIK yang tidak pada tempatnya pada
aplikasi berbasis Mobile.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.4 Pengertian Aplikasi Berbasis Mobile
Aplikasi mobile atau mobile application merupakan proses pengembangan
aplikasi yang dibuat untuk perangkat genggam, handphone, PDA, atau yang lebih
dikenal dengan smartphone. Aplikasi tersebut sudah ada di telepon ketika proses
manufaktur, disebut sebagai aplikasi bawaan. Aplikasi juga bisa didownload oleh
pengguna dari toko aplikasi dan juga dari distribusi perangkat lunak mobil platform
lainnya.
2.5 Pemanfaatan TIK yang Tidak pada Tempatnya pada Aplikasi Berbasis
SMS
Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan TIK yang tidak pada
tempatnya pada aplikasi berbasis SMS:
a. Smishing
Smishing adalah penipuan phishing melalui pesan elektronik/SMS, atau
disebut juga SMS phishing. Dengan mengetahui nomor handphone kamu,
pelaku bisa mengirimkan pesan/SMS mengatasnamakan pihak terpercaya yang
bertujuan untuk mengelabui kamu supaya mengeklik link berbahaya berisi
malware atau mengarahkanmu ke website buatan pelaku. Dibanding e-mail,
pesan dalam bentuk SMS di smartphone terasa lebih personal sehingga
membuat korban kurang waspada.
b. Spam
Spam SMS adalah pesan sampah yang dikirim dalam bentuk pesan teks
melalui SMS. Spamming sendiri adalah aktivitas penyalahgunaan pengiriman
pesan. Spammer atau orang yang mengirimkan spam menyalahgunakan
dengan mengirimkan pesan iklan atau promosi yang tidak diinginkan atau
dibutuhkan si penerima. Spam dikirim dengan biaya operasional yang sangat
rendah dan tidak memerlukan mailing list, maka sangat mudah untuk
mengirimkannya.
Spam sendiri akan menimbulkan ketidaknyamanan kepada penerima
karena spam dapat mengurangi ruang simpan pada kotak masuk. Spam juga
terkadang berisi tentang penipuan yang dapat menipu penerimanya.
Berita spam termasuk dalam kegiatan melanggar hukum dan merupakan
perbuatan pidana yang bisa ditindak melalui undang-undang Internet. Jenis
pesan spam yang sering masuk lewat SMS adalah perjudian, penipuan,
malware, phishing dan lain-lain.
2.6 Pemanfaatan TIK yang Tidak pada Tempatnya pada Aplikasi Berbasis
Web
Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan TIK yang tidak pada
tempatnya pada aplikasi berbasis Web:
a. Konten Pornografi
Sudah menjadi rahasia umum bahwa konten-konten berbau pornografi
tersebar di internet. Meskipun sudah ada tindakan pemblokiran dari
pemerintah, tetapi tetap saja konten-konten yang berbau pornografi masih
4
mengintai di internet. Banyak juga aplikasi-aplikasi yang mendukung untuk
membuka konten pornografi. Selain mengandalkan pemerintah, harus ada
edukasi sekaligus niat dari diri sendiri untuk menjauhi hal-hal yang berbau
pornografi supaya tidak merusak diri sendiri dan orang lain.
b. Plagiasi
Membuat suatu karya kemudian mempublikasikannya melalui internet
adalah salah satu cara efektif untuk mengenalkan sekaligus mempromosikan
karya. Namun hal ini sering kali berdampak tidak adil bagi pembuatan karya.
Banyak orang yang tidak bertanggung jawab menjiplak atau memplagiasi
karya-karya orang lain, kemudian melabelkan dirinya pada karya tersebut. Ini
adalah suatu kerugian besar, bagi orang-orang yang menggunakan internet
sebagai tempat memperkenalkan karya mereka. Meskipun sudah ada undang-
undang terkait hak cipta dan plagiarisme, kasus plagiat tetap saja banyak
terjadi.
d. Menampilkan Kekejaman
Bebasnya informasi yang ada di internet terkadang menampilkan ragam
informasi yang seharusnya tidak diketahui oleh publik, misalnya seperti
kekerasan. Namun, disadari atau tidak, ada cukup banyak situs internet yang
secara terang-terangan menampilkan beragam bentuk kekerasan sebagai
konten. Hal tersebut tentu berbahaya karena bisa membuat persepsi bahwa
kekerasan adalah hal wajar di masyarakat. Untuk menanggulangi hal ini, peran
orang tua dan pemerintah tidak bisa ditawar lagi sebagai pembuat regulasi.
e. Penyebaran Malware
Malware adalah program komputer yang sifatnya mencari kelemahan
software. Penggunaannya seperti untuk membobol atau merusak sistem operasi
maupun merusak software. Contoh malware adalah virus, worm, keylogger,
trojan, spyware, dan sebagainya.
f. Penipuan
Penipuan melalui perangkat TIK semakin meningkat baik online maupun
offline. Penipuan online (phising) biasanya mencari target nasabah lembaga
keuangan, khususnya bank. Informasi yang diperoleh berupa User ID, PIN,
nomor rekening bank atau nomor kartu kredit dimanfaatkan oleh pelaku untuk
mengakses rekening korban, melakukan penipuan kartu kredit atau memandu
5
nasabah untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu dengan iming-
iming hadiah.
g. Perjudian
Selain pornografi, perjudian pun meluas, dengan koneksi tanpa batas ke
seluruh penjuru dunia, para penjudi tidak perlu lagi mendatangi tempat khusus
perjudian. Contohnya adalah casino.
h. Pinjol (illegal)
Dengan semakin maju nya perkembangan zaman ada nya motif baru
dengan menawarkan pinjaman yang mudah tanpa banyak syarat yang dipenuhi
teetapi dengan bunga yang tidak masuk akal dan juga pinjol ilegak yang tidak
terdaftar oleh OJK.
2.7 Pemanfaatan TIK yang Tidak pada Tempatnya pada Aplikasi Berbasis
Mobile
Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan TIK yang tidak pada
tempatnya pada aplikasi berbasis Mobile:
a. Dapat Membuat Candu Pengguna
Pada era sekarang penggunaan Aplikasi berbasis Mobile / Media Sosial
semakin tumbuh berkembang pesat tanpa henti dalam kehidupan manusia saat
ini, terkhusus untuk kaum Remaja (anak muda). Aplikasi Berbasis Mobile
memberikan akses yang mudah dalam mendapatkan informasi dan mekanisme
kemudahan untuk berkomunikasi, hal inilah yang bisa menyebabkan mengapa
semua orang di seluruh dunia menjadi kecanduan media sosial.
Penggunaan Aplikasi Berbasis Mobile yang terlalu sering bisa memicu si
pengguna merasa candu akibatnya malas melakukan aktivitas lain seperti
mengerjakan perkerjaan rumah atau perkerjaan kantor. Ini tentu sangat tidak
baik bagi kesehatan, khususnya pada kalangan muda yang sering menggunakan
media sosial secara berlebihan terkadang hingga larut malam sehingga menjadi
tidak produktif, sudah bukan hal yang diragukan lagi saat ini sudah banyak
orang-orang yang lebih menyukai berkomunikasi melalui sosial media
dibanding melakukan komunikasi secara langsung. Ungkapan sosial media
mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat nampaknya nyata dan
menjadikan bukti bahwa seseorang tersebut telah mengalami candu karena
sosial media.
Kecanduan media social (Aplikasi berbasis mobile) juga merupakan suatu
gangguan rahasia dan akan menjadi jenis kecanduan internet.
6
dimana-mana. Informasi-informasi yang berupa kebohongan ini sering kali
kita menyebutnya dengan hoax, yang menakjubkan beberapa kali kabar hoax
bisa menjadi viral karena banyaknya seseorang yang menerima kemudian
menyebarkannnya.
Selain beredarnya hoax, nyatanya sosial media juga memudahkan akses
untuk menyebar informasi berupa isu-isu negatif, pornografi dan lainnya.
Terkait isu-isu negatif seperti hal-hal yang mengandung SARA tentu dapat
menimbulkan perpecahan antar suku, ras dan agama dan hal-hal yang berbau
pornografi bukan merupakan sesuatu yang begitu saja bisa diabaikan terutama
untuk anak-anak yang masih dibawah umur.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kehidupan sehari-
hari saat ini sangat pesat, baik mencari informasi maupun menerima informasi
sehingga dapat membantu manusia memudahkan permasalahan yang sedang
dihadapinya. TIK merupakan semua teknologi yang berkaitan dengan peralatan
teknis untuk memproses dan menyalurkan suatu informasi.
Pemanfaatan TIK yang tidak pada tempatnya pada aplikasi berbasis SMS,
contohnya Smishing dan Spam. Pemanfaatan TIK yang tidak pada tempatnya pada
aplikasi berbasis Web, contohnya Konten Pornografi, Plagiasi, Pelanggaran HKI
(Hak Kekayaan Intelektual), Menampilkan Kekejaman, Penyebaran Malware,
Penipuan, Perjudian, Pinjol (illegal). Pemanfaatan TIK yang tidak pada tempatnya
pada aplikasi berbasis Mobile, contohnya Dapat Membuat Candu Pengguna,
Maraknya Informasi Kebohongan Dan Informasi Yang Tidak Baik, Pembajakan
Yang Merugikan, Kejahatan Yang Berasal Dari Sosial Media, Sering Terjadinya
Cyberbullying (Perundungan Dunia Maya).
3.2 Saran
Pemanfaatan TIK yang tidak pada tempatnya pada aplikasi berbasis SMS,
berbasis Web, dan berbasis Mobile cukup dapat merugikan banyak orang, namun
pemanfaatan TIK juga memiliki beberapa sisi positif jika dimanfaatkan pada
tempatnya, baik dalam pendidikan, bisnis, komunikasi lain, dan hiburan.
Diharapkan pembaca dapat mengambil sisi positif dari pemanfaatan TIK dan
menghindari memanfaatkan TIK tidak pada tempatnya. Sehingga pembaca bisa
memanfaatkan TIK dengan baik dan bijak. Diharapkan juga kepada pembaca
setelah membaca makalah ini untuk lebih berhati-hati dan waspada agar tidak
dirugikan oleh pemanfaatan TIK yang tidak pada tempatnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Rahayu, Flourensia Sapty. 2013. CYBERBULLYING SEBAGAI
DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI.
Jurnal Sistem Informasi, 8(1), 22-31, https://doi.org/10.21609/jsi.v8i1.321
[2]. Analisis Statistik pada Dampak Negatif dari Sosial Media Terhadap
Perilaku Manusia Pradana Agung, Fitri Marisa,Vol 4, No 1 (2019),
http://publishing-
widyagama.ac.id/ejournalv2/index.php/jointecs/article/view/997
[3]. una, R.F., & Astuti, T.P. (2014). Hubungan antara kontrol diri dengan
kecenderungan kecanduan media sosial pada remaja akhir. Empati-E
Journal UNDIP, 3(4), 1–9. Retrieved from https://ejournal3.undip.ac.id.
https://ejournal3.undip.ac.id/
[4]. https://www.jenius.com/highlight/detail/apa-itu-phishing-smishing-dan-
vhishing