Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

OLEH :

NAMA : SUJIMA REKA PUSPITA

NIM : 856743511

PRODI : S1 PGSD

POKJAR : LAHAT

SEMESTER : IV (Empat)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

DAFTAR ISI
Daftar isi……………………………………………………………………………………. i

Kata Pengantar…………………………………………….……………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang………………………………………………………………………...…… 1
2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………. 2
3. Tujuan................................………………………………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Teknologi Informasi……………………………………………………....................... 3


2. PembelajaranBerbasis Website……………………………..………………………........................4
3. Fasilitas Email Untuk Menunjang Proses Pembelajaran…………………………………… 5

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan…………………………………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

KATA PENGANTAR
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Berdasarkan definisi tersebut, proses pembelajaran di kelas hendaknya selalu

mengutamakan hasil proses belajar-mengajar dalam bentuk sikap dan kemampuan

berpikir sehingga menampakkan sifat cerdas bagi setiap siswa setelah mengikuti proses

pembalajaran. Hal ini tentunya tidak mudah, karena menuntut peran guru dan

manajemen sekolah untuk berusaha keras merencanakan, menyiapkan, dan

melaksanaan proses pembelajaran secara optimal sehingga tujuan pembelajaran dapat

dicapai secara maksimal.

Persiapan proses pembelajaran dapat berupa persiapan fisik seperti ruang kelas

beserta fasilitas yang diperlukan, media pembelajaran, perpustakaan, serta material

lainnya yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran secara umum. Sedangkan

persiapan non-fisik dapat berupa peningkatan kualitas atau kemampuan guru untuk

menjalankan fungsinya sebagai pendidik atau pengajar dimana tugas utama guru

adalah mempersiapkan atau merencanakan proses pembelajaran, mengelola kelas, dan

melakukan evaluasi proses pembelajaran (penliaian hasil belajar).

Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan meningkatkan sarana

dan prasarana pendidikan (ruang kelas beserta faslitasnya, perpustakaan, ketersediaan

akses Internet yang layak untuk siswa) serta meningkatkan kualitas guru khususnya

dalam menyiapkan bahan ajar, media pembelajaran, serta metoda pembelajaran yang

akan digunakan. Keberhasilan proses pembelajaran di kelas sangat ditentukan oleh

bahan ajar, media pembelajaran, serta skenario pembelajaran yang direncakan oleh

guru. Perencanaan proses pembelajaran (dalam bentuk Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran atau RPP) harus dipersiapan secara matang dan dievaluasi secara

periodik untuk perbaikan kualitas proses pembelajaran terkait dengan variasi

karakteristik anak didik, perkembangan sarana dan prasarana, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, atau kebijakan yang terkait dengan proses pendidikan
secara nasional.

Makalah ini akan membahas pemanfaatan Information and Communication

Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk membantu

proses pembelajaran di sekolah, termasuk juga ancaman dan gangguan adanya

teknologi tersebut dan bagaimana memanfaatkan teknologi tersebut sehingga tujuan

pendidikan seperti yang diamanatkan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas

dapat terwujud dengan baik.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) atau lebih populer dalam istilah asing Information and Comunication

Technology (ICT) telah merambah dan mewarnai semua sisi kehidupan

masyarakat, termasuk di dalamnya bidang pendidikan. Dalam kehidupan seharihari

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh masyarakat sekarang

ini sudah menjadi biasa, tidak lagi menjadi impian yang sulit diwujudkan,

termasuk pemanfatannya di dunia pendidikan.

Pembelajaran lewat internet (e-learning) dengan multi media komputer

sudah banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat pendidikan, bahkan hal

ini sudah menjadi keniscayaan agar semua informasi dan perkembangan

pendidikan bisa tersampaikan secara cepat dan akurat.

Di kota-kota, anak didik mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga

perguruan tinggi sudah terbiasa mengakses internet untuk mencari pengayaan atas

materi pelajaran/kuliah yang didapatkannya di bangku sekolah/kampus. Materi

pelajaran/kuliah yang belum dipahami di sekolah/kampus atau yang belum

diterima di sekolah/kampus dapat dengan mudah dicari dan didapatkan lewat

internet.

Meningkatnya penetrasi layanan komunikasi telepon dan internet di semua

segmen dan lingkungan masyarakat hingga ke pedesaan, menyebabkan semakin


2

mudah dan cepat masyarakat berkomunikasi dengan dunia luar dan

mempermudah pengaksesan sumber-sumber informasi yang ada dengan

memanfaatkan internet.

Saat ini akses internet tidak lagi dimonopoli lewat kabel telepon atau lewat

satelit sebagaimana awal-awal dikenalnya teknologi internet, tetapi saat ini akses

internet bisa dengan mudah dilakukan lewat teknologi cellular dengan

menggunakan handphone baik yang berteknologi GSM (Global System Mobile)

maupun CDMA (Code Division Multiple Acces), meskipun untuk daerah-daerah

yang sulit, untuk berkomunikasi dan akses internet hanya bisa dilakukan dengan

cara mengakses langsung lewat satelit.

Kemudahan akses internet tersebut, pada beberapa waktu yang lalu ada

yang melakukannya dengan menggunakan sistem stasiun telepon kendaraan

bergerak (STKB) berbasiskan mobil, yang mendukung kemudahan layanan akses

internet bagi masyarakat secara mobile, terutama di kota-kota besar. Terkait

dengan kemudahan dan kenyamanan layanan internet, belakangan bahkan mulai

berkembang “Cyber Bus” yang menyediakan layanan internet bagi kelompok

pengguna internet dengan mobilitas tinggi, yang harus selalu bergerak dari satu

daerah ke daerah lain dalam rangka berbisnis ataupun kegiatan lain. Bahkan

dengan cyber bus tersebut pengguna bisa mengundang relasi untuk meeting di

dalam bus.

Mengingat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk dunia

pendidikan sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan, diperlukan

pemasyarakatan sekaligus manajemen yang tepat agar pelaksanaan dan 3pemanfaatannya optimal
sesuai dengan kepentingan dan sasaran dunia pendidikan. Berkembangnya teknologi informasi dan
komunikasi telah membuka kemungkinan-kemungkinan kegiatan yang sebelumnya sulit atau bahkan
tidak bisa dilakukan, saat ini dengan mudah bisa dilakukan, misalnya berkirim informasi ataupun
kegiatan-kegiatan pendidikan secara online. Dalam hal ini, implementasi teknologi komputer beserta
infra strukturnya benar-benar telah menandai revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-
pekerjaan dalam sistem organisasi dapat diselesaikan secara cepat, akurat, dan efisien.

Perkembangan TIK dibidang multi media komputer telah menjadikan teknologi

audio visual komputer meningkat luar biasa dengan implementasi berupa video

conference (vicon) yang menjadikan informasi tidak lagi pasif tetapi aktif, dapat
berinteraksi secara langsung antara pengirim dan penerima informasi tanpa ada

batasan ruang dan waktu meski tempatnya saling berjauhan.

Teknologi penyimpanan data maupun informasi di dalam media elektronik

juga berkembang menjadi semakin ringkas bentuknya, tetapi kapasitasnya sangatsangat

besar dibandingkan media penyimpanan data pada awal-awal

berkembangnya teknologi komputer sekitar tahun tujuh puluhan yang masih

menggunakan floppy disk. Flash disk yang mempunyai ukuran kecil tetapi dengan

kapasitas sangat besar telah tersedia di pasar komputer. Pendek kata di abad

informasi sekarang ini segala macam bentuk informasi dapat diperoleh dengan

cara yang relatif mudah dengan menggunakan teknologi informasi yang ringkas

dan canggih.

Selain kemudahan yang dijanjikan oleh berbagai macam teknologi

informasi tersebut, ada suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah pula bahwa

informasi saat ini telah menjadi mahal. Informasi di abad ini telah dipandang

sebagai sumber daya yang sangat potensial sehingga penyediaan informasi harus

disertai dengan biaya yang cukup besar dan jika suatu organisasi tidak

menyiapkan manajemen informasi yang up to date, maka pengadaan dan

pengelolaan informasi itu sendiri jelas akan menguras sumber daya dan dana.

Dengan kata lain, persoalan pokok yang menyangkut informasi bagi suatu

organisasi adalah bagaimana melakukan manajemen informasi sekaligus

memanfaatkannya untuk kepentingan organisasi, dalam bentuk pengelolaan yang

terpadu dan terhubung dalam suatu jaringan komputer (LAN, WAN dan atau

Internet) yang disebut dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM).

Pada kenyataannya, di samping kemudahan yang dijanjikan oleh teknologi

informasi dan komunikasi, ternyata kontribusi yang diberikan teknologi informasi

dan komunikasi terhadap manajemen dan sebaliknya adalah masih jauh dari

harapan ideal. Manajemen belum tegar menjembatani antara kemampuan manusia

di suatu pihak dan kemampuan teknologi dipihak lainnya dalam menghasilkan

dan memanfaatkan informasi dan data. Di samping itu, masih terdapat perbedaan

persepsi antara user dan analis sistem dalam menghasilkan dan memanfaatkan
sistem informasi manajemen. Pada gilirannya pengambil keputusan dihadapkan

pada kondisi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan karena terbukanya

jurang pemisah antara informasi yang dihasilkan dan informasi yang dibutuhkan

pengguna. Demikian halnya, warga organisasi masih memiliki perbedaan konsep

terhadap teknologi informasi, sebagian beranggapan bahwa kegiatan sistem

informasi berbasis komputer hanya sebagai kegiatan komputerisasi semata, dan

sebagian lagi memandang informasi berbasis komputer dengan sikap antusias

yang berlebihan yaitu memandang komputer dapat melakukan pekerjaan serba

bisa dalam mengelola semua informasi yang diperlukan dalam waktu seketika.

Hal tersebut menggambarkan bahwa sistem informasi berbasis komputer saat ini

belum diterima secara benar dan masih dipersepsi dalam konteks yang tidak sama

di masyarakat.

Hal terpenting dari masuknya pengaruh teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) pada dunia pendidikan bukan pada sejauh mana TIK tersebut

telah masuk dalam sendi-sendi pendidikan tetapi lebih pada seberapa besar

manfaat yang telah diberikan oleh TIK tersebut dalam memajukan pendidikan.

Mencermati berbagai fenomena dari perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi serta pemanfaatannya di dalam pendidikan saat ini, banyak

pertanyaan yang harus bisa dijawab, apa sesungguhnya manfaat utama dari

pemakaian teknologi informasi dan komunikasi di dalam pengembangan sistem

pada suatu organisasi pendidikan?, bagaimana seharusnya pihak-pihak terkait

mengantisipasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta

pemanfaatannya tanpa kehilangan kontrol dan landasan organisasi pendidikan

yang antara lain menyangkut efektifitas dan efisiensinya?, apakah sistem

manajemen data dan informasi yang didukung dengan komputer dan perangkat

otomatis lainnya telah dipahami oleh organisasi pendidikan sebagaimana

mestinya?, dan apa sesungguhnya arah dan perkembangan sistem informasi dan

komunikasi pada suatu organisasi pendidikan?, bagaimana mengkombinasikan

kemampuan manusia dan kemampuan komputer dalam suatu sistem manajemen


informasi agar didapatkan manajemen data dan informasi yang berkualitas untuk

mendukung kepastian dalam pengambilan keputusan oleh pengambil keputusan?,

serta apakah pengelola sistem telah mampu memanfaatkan sistem manajemen data

dan informasi untuk memajukan pendidikan?.

Dalam buku putih Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi 2005-2025 (Kementerian

Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia, 2006) dikatakan bahwa

teknologi informasi dan komunikasi di masa datang akan mengarah pada

teknologi dengan ciri-ciri: konvergensi, miniaturisasi, embedded, on demand,

grid, intellegent, wireless inter networking, open source, seamless integration dan

ubiquitous. Teknologi informasi dan komunikasi yang bercirikan hal-hal tersebut

diharapkan akan mampu menjadi sumber terbentuknya iklim yang menjadi

landasan bagi tumbuhnya kreativitas sumber daya manusia yang pada gilirannya

dapat menjadi sumber daya manusia yang mumpuni di bidang pengelolaan sistem

organisasi TIK yang berkualitas.

B. Fokus Masalah

B.1. Identifikasi Masalah

Untuk kepentingan administrasi maupun akademik di sekolah,

pemanfaatan TIK harus direalisasikan untuk: a). pengelolaan pendidikan dan

pembelajaran melalui otomasi sistem informasi manajemen dan akademik

berbasis TIK (e-learning), dan b). sistem pengelolaan pembelajaran baik sebagai

materi kurikulum, suplemen dan pengayaan maupun sebagai media dalam proses

pembelajaran yang interaktif serta sumber-sumber belajar mandiri yang inovatif

dan menarik pendidikan (Noni, 2001: 2).

Pendayagunaan TIK dalam manajemen pendidikan dan proses

pembelajaran bertujuan untuk menfasilitasi penyelenggara (sekolah) dan peserta

pendidikan guna mendorong peningkatan kualitas. Tetapi pada kenyataannya

23

banyak kendala yang dihadapi para pengelola TIK di sekolah untuk

mengoptimalkan layanan TIK dalam mendukung kegiatan-kegiatan administrasi


maupun akademik. Ada empat masalah utama yang menjadi kendala pengelolaan

TIK di sekolah, yaitu (Noni, 2001: 2): 1). Anggaran untuk perawatan fasilitas

kurang memadai; 2). Peningkatan kemampuan lewat pelatihan terbatas dan tidak

spesifik berhubungan dengan kebutuhan administrasi atau akademik,

3). Kurangnya dukungan pengelola/teknisi untuk perawatan rutin dan

pengembangan, 4). Guru lemah dalam menyiapkan materi pembelajaran berbasis

TIK. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK di bidang pendidikan

perlu mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak terkait.

Sejak tahun 2006, di setiap Kabupaten/Kota di Jawa Tengah ada satu SMK

yang mendapat fasilitas pusat TIK Jardiknas dari Direktorat PSMK berupa

hardware dan software komputer termasuk sambungan bandwidth internet.

Fasilitas pusat TIK ini sesuai dengan tujuannya adalah untuk meningkatkan

kualitas guru dalam mengajar utamanya dalam pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi dalam proses belajar mengajar (Jardiknas, 2007: 47). Tetapi pada

kenyataannya berdasar observasi, pengamatan dan wawancara di lapangan

diketahui masih sangat lemah pemanfaatan TIK (e-learning) oleh guru untuk

pembelajaran yang dilakukan.

Berdasarkan latar belakang masalah dan data-data observasi, pengamatan

serta wawancara di SMK Jawa Tengah, dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan terkait dengan lemahnya implementasi e-learning di pusat TIK

Jardiknas, yaitu:

24

1. Pemanfaatan pusat TIK Jardiknas SMK untuk implementasi e-learning belum

optimal,

2. Penguasaan guru SMK untuk implementasi e-learning masih rendah,

3. Kesiapan guru-guru SMK dalam implementasi e-learning masih rendah,

4. Kesiapan siswa-siswa SMK dalam pembelajaran e-learning masih rendah,

5. Profesionalisme guru SMK dalam manajemen pusat TIK Jardiknas dan

implementasi e-learning masih rendah,

6. Unsur pendukung penyelenggaraan e-learning yang terdiri atas: hardware

(komputer dan jaringan), software, brainware serta bandwidth pada pusat


TIK Jardiknas SMK belum maksimal dimanfaatkan,

7. Kondisi akademis guru dalam pengembangan e-learning di SMK masih

rendah,

8. Dukungan kebijakan kepala sekolah SMK pada manajemen pusat TIK

Jardiknas dan implementasi e-learning masih rendah,

9. Koordinasi pihak-pihak terkait dalam manajemen pusat TIK Jardiknas dan

implementasi e-learning di SMK masih rendah,

10. Sistem pembinaan SDM pengelola pusat TIK Jardiknas dan implementasi

e-learning di SMK masih rendah,

11. Dukungan pembiayaan untuk manajemen pusat TIK Jardiknas dan

implementasi e-learning di SMK masih rendah,

12. Implementasi e-learning di SMK masih sangat minimal,

13. Tidak adanya model pengawasan baku terhadap manajemen pusat TIK

Jardiknas dan implementasi e-learning di SMK,

25

14. Belum ada penelitian yang mengkaji kebijakan tentang manajemen pusat TIK

Jardiknas SMK dan pemanfaatannya untuk implementasi e-learning di SMK,

15. Manajemen pusat TIK Jardiknas dan implementasi e-learning di SMK masih

rendah.

Keberlangsungan penyelenggaraan pusat TIK Jardiknas SMK berbenturan

dengan persoalan-persoalan yang sangat kompleks baik yang berasal dari diri

penanggung jawab di lapangan dalam hal ini guru dan teknisi di sekolah maupun

dari penanggung jawab penyelenggaraan Jardiknas yang berada di Pustekom

Jakarta maupun Dinas Pendidikan Provinsi serta Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada pertanyaan penelitian di atas, maka dirumuskan tujuantujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana pelaksanaan manajemen pusat TIK Jardiknas di SMK:

a. Mengetahui bagaimana status dan fungsi pusat TIK Jardiknas di SMK,


b. Mengetahui bagaimana dukungan kebijakan dari Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah

serta kepala sekolah SMK,

c. Mengetahui bagaimana pembiayaan pusat TIK Jardiknas dan implementasi

e-learning di SMK,

d. Mengetahui bagaimana manajemen infra struktur pusat TIK Jardiknas di

SMK,

31

e. Mengetahui bagaimana sistem pembinaan SDM pengelola pusat TIK

Jardiknas dan implementasi e-learning di SMK,

f. Mengetahui bagaimana tanggung jawab pengembangan pusat TIK

Jardiknas dan implementasi e-learning di SMK.

2. Mengetahui bagaimana implementasai e-learning pada pusat TIK Jardiknas

di SMK:

a. Mengetahui bagaimana pemahaman dan kesiapan guru SMK untuk

melakukan implementasi e-learning,

b. Mengetahui bagaimana pemahaman dan kesiapan siswa SMK dalam

implementasi e-learning,

c. Mengetahui seberapa jauh implementasi e-learning di SMK?

3. Menghasilkan model konseptual pembelajaran berbasis e-learning yang

sesuai di SMK berdasar analisis SWOT.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian atau studi ini, diharapkan bisa memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Secara Teori:

a. Mengkaji kebijakan sistem manajemen Pusat TIK Jardiknas dan memberi

solusi bagi peningkatan manajemen Pusat TIK Jardiknas untuk

kepentingan implementasi e-learning di SMK,

32

b. Mengembangkan manajemen e-learning, khususnya di Pusat TIK

Jardiknas SMK.
2. Secara Praktis:

a. Menemukan model konseptual pembelajaran e-learning pada Pusat TIK

Jardiknas SMK berdasar analisis SWOT,

b. Memberi solusi peningkatan implementasi pembelajaran e-learning di

kalangan guru-guru SMK dengan memanfaatkan Pusat TIK Jardiknas.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian teknologi informasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK). Pengertian secara umum tentang ICT atau TIK adalah semua

teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,

penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (Kementerian Negara Riset dan

Teknologi, 2006: 6). Pengertian tentang ICT atau TIK tersebut juga mencakup semua

perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun

(tele)komunikasi. Dengan demikian, ICT atau TIK memiliki tujuan tidak sekedar

mengutamakan kemudahan dalam akses informasi, tetapi juga mengedepankan

kemudahan dalam proses komunikasi sehingga dapat membentuk sebuah masyarakat

terhubung (connected society).

Istilah TIK atau ICT (di kalangan negara Asia berbahasa Inggris disebut sebagai

Infocom) muncul setelah ada keterpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat

keras maupun perangkat lunaknya) dengan teknologi komunikasi sebagai sarana

penyebaran informasi pada paruh kedua abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi

tersebut berkembang sangat pesat, jauh melampaui bidang-bidang teknologi lainnya.

Penyedia layanan komunikasi telepon seluler baik teknologi GSM (Global

System for Mobile Communication) maupun CDMA (Code Division Multiple Access) juga

berlomba menyediakan layanan akses Internet menggunakan telepon genggam,

sehingga layanan yang disajikan melalui Internet dapat diakses menggunakan telepon
genggam. Adanya layanan akses Internet melalui telepon genggam ini, menunjukkan

bahwa era global informasi dan komunikasi sudah menyentuh sebagian masyarakat

baik masyarakat perkotaan ataupun masayarkat pedesaan sekalipun. Dengan demikian,

fasilitas yang diperlukan untuk akses informasi dan komunikasi sudah semakin

terbuka.

Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi

membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia,

termasuk bidang pendidikan. Informasi teks, gambar, audio (percakapan, musik),

video, multimedia, transaksi bisnis dan bank dapat dihadirkan dalam genggaman.

Sehingga mempermudah guru dan manajemen sekolah untuk saling tukar informasi dan

komunikasi baik di lingkup sekolah, daerah, antar daerah, dan bahkan antar negara.

Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang

rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan, sangat menarik minat praktisi

pembelajaran. Selain itu, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak

terkendala waktu dan tempat, juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu

mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, elaboratory,

e-education, e-library dan sebagainya. Awalan e- bermakna electronics

yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Namun demikian,

perlu sikap yang bijaksana dalam memanfaatkan sarana informasi dan komunikasi

beserta layanan yang ditawarkan terutama untuk menunjang proses pendidikan

sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang kita inginkan.

B. Pembelajaran Berbasis website

Informasi yang dapat diakses di Internet saat ini sudah sangat lengkap, mulai

dari keperluan dapur sampai dengan teknologi canggih, termasuk juga informasi yang

bersifat hiburan. Berdasarkan uraian di atas, bagaimana memanfaatkan layanan akses

Internet untuk membantu proses pembelajaran? Berikut ini akan dijelaskan beberapa

layanan Internet beserta manfaatnya dalam proses pembelajaran.

1. HTTP: Browsing Internet

Layanan akses Internet menggunakan http dapat dilakukan dengan

menggunakan program aplikasi yang disebut dengan browser, misalnya Internet


Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Googlechrome, NetScape, dan masih banyak

lagi, dengan memasukkan alamat link URL atau alamat situs yang akan kita

kunjungi. Jika informasi yang kita perlukan atau bahkan alamat URL tidak kita

ketahui, maka kita dapat menggunakan layanan mesin pencari seperti Google

(http://google.co.id atau http://google.com) untuk membantu menemukan

URL dari informasi yang kita perlukan.

Caranya:

a. Jalankan browser pada komputer yang digunakan (misalnya Mozilla Firefox).

Sebagai contoh untuk WindowXP dapat browser dapat dijalankan dengan

klik Start-Program-Mozilla Firefox dan pilih+klik Mozilla Firefox sehingga

tampil:

Gambar-1. Tampilan browser Mozilla Firefox

Tampilan tersebut munjukkan bahwa browser telah diset ke

http://google.co.id. Jika browser belum diset ke google sebagai mesin

pencari, maka tampilan kotak dialog untuk pelacakan informasi google

dapat diperoleh dengan memasukkan URL Google ke kotak dialog alamat

URL, dengan mengetikkan: http://google.co.id atau http://google.com.

b. Maskukkan kata kunci untuk memulai melacak informasi.

Jika tampilan web dari Google sudah muncul, maka kotak dialog kata kunci

untuk melacak informasi dapat diisi dengan kata kunci dari informasi yang

kita perlukan. Misalnya, kita akan mengajarkan tentang bagaimana proses

jamur merang, maka kita ketikkan kata kunci “proses jamur merang” pada

kotak dialog mesin pencari kemudian tekan Enter atau klik tombol “Search”

atau “Telusuri”. Dengan demikian google akan menampilkan daftar URL

yang berisi informasi tentang proses budidaya jamur merang, baik yang

berupa teks atau klip video seperti gambar berikut ini.

Gambar-2. Hasil pencarian “proses jamur merang” menggunakan Google

c. Jika kita menginginkan tampilan situs hanya dibatasi untuk file yang

berbentuk teks PDF, maka pada saat memasukkan kata kunci ditambah
dengan kata “filetype: pdf”. Sehingga secara keseluruhan kata kunci yang

dimasukkan adalah “proses jamur merang filetype: pdf”. Tampilan yang

disajikan akan dibatasi untuk alamat situs yang menyadikan informasi

tentang proses jamur merang yang berbentuk file teks dengan format PDF.

d. Berdasarkan tampilan tersebut kita bisa memasukkan masing-masing situs

dengan cara klik tiap-tiap daftar URT tersebut.

Contoh lain, jika kita menginginkan buku-buku elektronik yang bebas di

download (di unduh) secara gratis. Misalnya buku pelajaran Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK). Caranya, ketikkan kata kunci “buku pelajaran TIK ebook

download” pada kotak dialog kata kunci pada mesin pencari. Tampilan yang

disajikan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar-3. Hasil pencarian “buku pelajaran TIK ebook download” menggunakan Google

Berdasarkan tampilan tersebut kita bisa memasukkan masing-masing situs

dengan cara klik tiap-tiap daftar URT tersebut.

C. Fasilitas Email Untuk Menunjang Proses Pembelajaran

Email atau electronic mail adalah sebuah layanan Internet untuk

keperluan komunikasi dalam bentuk surat elektronik (korespondensi

elektronik). Fasilitas ini sangat membantu dalam proses komunikasi suratmenyurat

karena waktu yang diperlukan untuk proses pengiriman sangat cepat

(jauh lebih cepat dibanding pos kilat udara).

Layanan email dapat digunakan dengan syarat setiap pengguna harus

menjadi anggota sebuah server email dari situs yang melayani aplikasi

tersebut, baik yang gratis ataupun yang harus bayar (sebagian besar gratis

kecuali situs sebuah instansi/lembaga/perusahaan hanya boleh digunakan oleh

personal yang terkait dengan instansi/lembaga/ perusahaan tersebut). Hasil

proses pendaftaran tersebut akan memberikan akun email berupa username

(user ID) dan password yang akan selalu digunakan untuk mengakses layanan

email tersebut. Proses pendaftaran dapat dilakukan berdasarkan petunjuk


8

situs-situs yang menawarkan email gratis, misalnya mail.yahoo.com (akun

email: fulan@yahoo.com), mail.google.com (akun email: fulan@gmail.com),

mail.telkom.net (akun email: fulan@telkom.net), dan lain-lain.

Jika akun email telah kita peroleh (username dan password), maka

layanan email dapat kita gunakan. Misalkan akun email jz12ut di yahoo.com

sehingga alamat emal (e-mail address) mejadi jz12ut.yahoo.com. Pada saat

akses http://mail.yahoo.com, maka tampilan halaman pertama adalah

tampilan untuk melakukan login dengan username dan password seperti berikut ini.

Gambar-4. Tampilan halaman awal mail server di yahoo.com

Jika username dan password diterima (tidak ada kesalahan) maka

tampilan browser adalah sebuah halaman yang berkaitan dengan fasilitas akun

email. Fasilitas utama adalah Inbox (tempat email masuk), serta menu untuk

membuat email baru (Compose) atau membalas email (Reply) dan lampiran

(Attachment). Menu yang lain dapat dipelajari lebih jauh lagi, jika kita sudah

terbiasa menggunakan layanan email. Gambar-5 menunjukkan tampilan

mailbox akun di mail.yahoo.com.


Gambar-5. Tampilan halaman muka (mail box) sebuah akun di mai.yahoo.com

Gambar-6. Contoh struktur sebuah email

Struktur email sebenarnya sama dengan surat biasa, kepala surat berisi

alamat tujuan (To), alamat tujuan untuk salinan surat (CC atau Carbon Copy

dan BCC atau Black Carbon Copy), judul surat (Subject), serta lampiran

(Attachment). Contoh lengkap format email yang akan dikirim dapat dilihat

pada Gambar-6.

Apa fungsi email terkait dengan proses pembalajaran? Beradasarkan

penjelasan layanan email di Internet, maka kegunaan email untuk mendukung

proses belajar-mengajar sangatlah banyak. Misalnya, guru dapat memanfaatkan

email untuk saling berkomunikasi dengan guru lain atau dengan ahli materi

yang diperlukan untuk pembalajaran, sekaligus untuk saling tukar-menukar

materi/bahan ajar yang diperlukan. Sifat layanan e-mail adalah off-line,

sehingga komunikasi dapat dilakukan kapan saja, tidak terikat dengan waktu.

Dengan demikian, jangkauan Internet yang begitu luas maka komunikasi

menggunakan email tidak terikat oleh tempat dan waktu.


3. Chating

Fasilitas lain yang dapat diakses di Internet adalah layanan chating,

seperti Yahoo Messenger (YM) atau Facebook yang sekarang sedang manjadi

idola dalam hal komunikasi. Chating memungkinkan kita berkomunikasi secara

on-line, sehingga terikat dengan waktu. Dengan dmikian, layanan chating ini

akan bermanfaat bagi pendidikan jika digunakan secara benar. Misalnya,

chating digunakan untuk konsultasi secara on-line dengan guru/ahli materi,

atau layanan diskusi antara siswa dengan guru di luar jam sekolah, dan

sebagainya. Layanan chating menjadi tidak bermakna jika chating dilakukan

untuk hiburan dan bahkan begitu asyiknya sehingga menyita waktu

menyelesaikan tugas pokok kita.

4. E-Learning

Layanan lainnya terkait dengan dunia pendidikan adalah e-learning yaitu

sebuah proses pembelajaran jarak jauh. Layanan ini menyediakan fasilitas

layaknya proses pembelajaran seperti biasa dimana siswa dapat mengikuti

materi pelajaran yang ditawarkan, mengikuti ujian/evaluasi pembelajaran,

serta konsultasi dengan pengampu materi pelajaran. Sistem ini sangat

bermanfaat untuk menambah pengetahuan baik bagi guru, siswa atau siapapun

11 yang ingin mengikuti pembelajaran di luar sekolah. Namun demikian, layanan

e-learning ada yang terbatas (terkait dengan lembaga tertentu dan hanya dapat

diakses sebagai tamu atau guest) selain e-learning yang bebas diikuti oleh siapa

saja. Berikut ini adalah contoh e-learning Universitas Negeri Yogyakarta untuk

mendukung proses perkuliahan.


BAB III
i. Kesimpulan

Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan

media teknologi informasi, yaitu dengan cara mencari dan mengidentifikasi

permasalahan yang dihadapi dalam belajar kemudian dicarikan pemecahannya melalui

aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai. Upaya pemecahan permasalahan pendidikan

terutama masalah yang berhubungan dengan kualitas pembelajaran, dapat ditempuh

dengan cara penggunaan berbagai sumber belajar dan penggunaan media pembelajaran

yang berfungsi sebagai alat bantu dalam meningkatkan kadar hasil belajar peserta

didik. Dengan Teknologi informasi yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran,

dan terkoneksi dengan internet maka Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) :

a) mampau memberikan layanan informasi pembelajaran berbasis internet,

b) menjadi media dalam model pembelajaran berbasis web (online),

c) menjadi media dalam penyelenggaraan e-learning, dan

d) menjadi media dalam sistem pendidikan dan pembelajaran jarak jauh.

Daftar Pustaka

Andayani,(2011), Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran, Jakarta,

Universitas Terbuka

Diat Prasojo Latif dan Riyanto, (2011), Teknologi Ionformasi Pendidikan, Yogyakarta,

Penerbit Gava Media.

Hamalik, Oemar, (2005), Proses Belajar Mengajar, Jakarta, PT Bumi Aksara

Marida, dkk.(2011), Komputer dan Media Pembelajaran, Jakarta, Penerbit Universitas

Terbuka.

Rahmasari, G. dan Rismiati, R., (2013), E-learning Pembelajaran Jarak Jauh untuk

SMA, Bandung, Penerbit Yrana Widya

Salma Prawiradilaga, Dewi, (2013), Mazaik Teknologi Pendidikan e-learnig, Jakarta,

Penerbit Kencana Prenada Media Grop. Situmorang, Robinson, (2013), Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan komunikasi, Jakarta, Penerbit Kencana Prenada Media Grop.

S. Sadiman, Arief, dkk.,(2006), Media Pendidikan, Pengantar Pengembangan dan

Pembanfatannya, Jakarta, PT Raja Graffindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai