Anda di halaman 1dari 14

PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL GENERASI MUDA DI ERA

DIGITAL

DISUSUN OLEH:
FERDY ADIWIJAYA
051721753

KODE DAN KELAS MATA KULIAH:


MKWU4109. 1363

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
2023
DAFTAR ISI

BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................2
C. TUJUAN...........................................................................................................2
D. MANFAAT.......................................................................................................3
BAB 2................................................................................................................................3
KAJIAN PUSTAKA....................................................................................................3
BAB 3................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL.....................................................5
B. PENTINGNYA PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL GENERASI
MUDA PADA ERA DIGITAL................................................................................7
C. IMPLEMENTASI PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL GENERASI
MUDA PADA ERA DIGITAL................................................................................8
BAB 4..............................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................10
A. KESIMPULAN...............................................................................................10
B. SARAN............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perlu diketahui bahwa saat ini dunia mengalami modernisasi. Modernisasi


merupakan proses perubahan masyarakat dan kebudayaan dengan seluruh aspeknya
dari yang asalnya tradisional menjadi modern, pengertian ini memberikan gambaran
bahwa hal-hal yang lama ditinggalkan, dan beralih ke hal yang baru, berdasarkan
pengertian tersebut modernisasi dapat diartikan sebagai proses perubahan masyarakat
dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern dari keseluruhan aspeknya
(Matodang, 2019). Salah satu aspek yang muncul akibat dari adanya modernisasi
adalah aspek digitalisasi. Digitalisasi merupakan proses alih media dari bentuk
tercetak menjadi bentuk elektronik (Rahayana, Setiawan, & Sofyan, 2021).
Modernisasi serta adanya digitalisasi akibat dari adanya suatu penyebaran secara
global yang dinamakan globalisasi. Menurut Selo Soemardjan mendefinisikan
globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di
seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama (Nurdiaman,
2009).
Dalam kehidupan kita sehari-hari tentunya sering atau bahkan banyak sekali
ditemukan orang-orang yang menjalankan kehidupannya melibatkan teknologi digital
seperti penggunaan gadget, laptop, dan smart televisi. Hal tersebut membuat arus
informasi dan komunikasi dapat berjalan dengan cepat tanpa terbatas ruang dan
waktu, bahkan unsur-unsur yang terkandung di dalam informasi yang kini dapat
menyebar dengan cepat, mengandung nilai-nilai budaya dari luar bangsa Indonesia,
tentu saja hal tersebut dapat memberikan dampak negatif serta positif.
Dampak negatif yang dimaksud adalah banyaknya nilai-nilai budaya dari luar
bangsa Indonesia dapat mengakibatkan luntur nya budaya asli bangsa Indonesia dan
tergantikan oleh budaya-budaya asing. Di sisi lain arus informasi dan komunikasi juga
dapat berdampak positif, seperti halnya dalam rangka mempertahankan identitas
nasional, media digital pada saat ini dapat membantu dalam menyebarluaskan
informasi terkait nilai-nilai budaya bangsa Indonesia kepada seluruh masyarakat
Indonesia, dengan demikian Identitas nasional bangsa serta budaya asli Indonesia
dapat tetap bertahan di tengah-tengah arus globalisasi yang tidak terhentikan seperti

1
sekarang, maka dari itu saya sebagai penulis artikel menggunakan tema Penguatan
Identitas Nasional Generasi Muda di Era Digital tidak lain dan tidak bukan karena
ingin mempertahankan identitas nasional bangsa Indonesia di kalangan generasi muda
di tengah-tengah modernisasi akibat dari adanya globalisasi pada zaman yang
sekarang ini melalui hasil karya tulis ilmiah yang berupa artikel ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan identitas nasional?


2. Mengapa penguatan identitas nasional generasi muda pada era digital penting
diterapkan?
3. Bagaimana cara menerapkan penguatan identitas nasional generasi muda pada
era digital?

C. TUJUAN

Tujuan penulis membuat artikel ini adalah adanya suatu kesadaran dalam
keadaan dunia yang sudah mengalami modernisasi yang menyeluruh dari berbagai
penjuru dunia, bisa membuat jati diri bangsa Indonesia terganggu atau bahwa luntur,
hal ini membuat penulis ingin memberi pemahaman serta mengupayakan agar
identitas nasional bangsa bisa tetap dipertahankan oleh generasi muda pada era digital
seperti sekarang. Tujuan lain dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan
pengetahuan serta pentingnya identitas nasional generasi muda sebagai calon penerus
bangsa dengan tetap mempertahankan identitas nasional.

2
D. MANFAAT

Setelah pembaca membaca keseluruhan isi dari artikel yang dibuat oleh
penulis diharapkan pembaca mendapatkan manfaat seperti lebih memahami tentang
identitas nasional, memunculkan kesadaran pembaca agar bisa tetap mempertahankan
identitas nasional generasi muda pada era digital, dan yang terakhir pembaca bisa
menerapkan konsep identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
sesuai dengan nilai-nilai pancasila sebagai salah satu identitas asli bangsa Indonesia.

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

Beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya terkait dengan penguatan


identitas nasional generasi muda pada era digital, penelitian yang dimaksud akan
diuraikan secara ringkas sebagai berikut:

 Dalam (Susmayati, et al., 2023) memaparkan tentang upaya-upaya yang dilakukan


untuk mempertahankan identitas dan integritas nasional. Dengan mengembangkan
semangat nasionalisme dan patriotisme, tentunya akan tumbuh rasa cinta terhadap
tanah air yang mana hal tersebut merupakan bentuk upaya mempertahankan identitas
dan integrasi nasional. Oleh karena itu sebagai penerus bangsa harus dilakukan cara-
cara untuk mempertahankan kembali identitas nasional bangsa.
 Penelitian ini mengkaji tentang identitas nasional melalui misi bendera merah putih
dan bahasa Indonesia yang dilakukan oleh mahasiswa di abad ke-21 ini diperlukan
banyak keterampilan yang sesuai pada abad ke-21 ini seperti kemampuan berpikir
kritis dan analitis, keterampilan riset dan pengumpulan data, keterampilan komunikasi
verbal dan nonverbal, kemampuan kerja sama dan kepemimpinan, serta keterampilan
digital dan literasi teknologi. Sehingga dapat menjadikan mahasiswa menjadi calon
pemimpin masa depan yang diharapkan mampu memahami dan mengembangkan

3
identitas nasional dan bahasa Indonesia yang relevan dan berdaya saing di era digital
dan globalisasi ini (Santoso, Karim, Maftuh , Sapriya, & Murod, 2023).
 Nasionalisme dan Patriotisme memiliki suatu peluang dan tantangan di era digital
pada saat ini. Nasionalisme dan Patriotisme berperan penting dalam mendukung
akselerasi pembangunan di era digital saat ini. Kerja keras dan semangat nasionalisme
dapat membawa perubahan positif besar dalam memajukan inovasi dan teknologi
dalam rangka mempertahankan identitas nasional. Disamping itu Nasionalisme dan
Patriotisme memiliki tantangan yaitu bagaimana menjaga keseimbangan antara
nasionalisme dan patriotisme dengan adanya kerja sama internasional dalam
menghadapi tantangan global, demikianlah penelitian yang termuat dalam (Azzahrah,
Amanda, & Santoso, 2022).
 Dalam (Saputri, Rinenggo, & Suharno, 2021) memuat sebuah penelitian mengenai
peran tradisi Nyandran sebagai penguatan identitas nasional di tengah modernisasi,
tradisi Nyandran merupakan sebuah tradisi yang berada di Desa Gabus, Kecamatan
Ngrampal, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Dalam penelitian ini termuat
beberapa upaya yang dilakukan agar tradisi Nyandran tetap dilestarikan sehingga
menjadi bagian dari identitas nasional bangsa Indonesia, cara-cara yang termuat di
dalam penelitian tersebut adalah, pertama, memperkenalkan tradisi Nyandran kepada
generasi muda, kedua keluarga membiasakan anak sejak kecil dalam segala hal baik,
serta mengenalkan tradisi Nyandran kepada anak sejak dini, ketiga lembaga adat dan
pemerintah setempat bekerja sama untuk menyalurkan pemahaman akan pelestarian
tradisi Nyandran kepada masyarakat sekitar. Demikian penelitian tentang
mempertahankan identitas nasional melalui tradisi lokal.
 Suatu penelitian dalam (Swari, Mirayanti, Swandewi, & Widyana, 2023) meneliti
tentang peran generasi muda yang harus mempertahankan serta melestarikan budaya
lokal agar tidak terkikis oleh budaya asing yang masuk ke Indonesia. Karena hal ini
akan menyebabkan krisis moral khususnya pada generasi muda sebagai generasi
penerus masa depan serta akan menyebabkan luntur nya identitas nasional.

4
BAB 3
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL

Agar pemahaman mengenai identitas nasional dapat dipahami dengan baik,


sebelum melanjutkan kepada penjelasan mengenai penguatan identitas nasional
generasi muda pada era digital, akan dipaparkan beberapa pengertian tentang identitas
nasional. Identitas nasional dapat diartikan sebagai ciri-ciri, segala perasaan, atau
sifat-sifat kebangsaan yang berasal dari bangsa itu sendiri, yang pada akhirnya
menjadi penentu atau pembeda bangsa tersebut dengan bangsa lain, identitas nasional
mencakup dua aspek, pertama aspek ciri khas dan kedua aspek pembeda dari bangsa
tersebut dengan bangsa lain (Lasiyo, Wikandaru , & Hastangka, 2023). Koento
Wibisono dalam (Lasiyo, Wikandaru , & Hastangka, 2023) menyatakan bahwa
identitas nasional adalah pengertian yang di dalamnya tersimpul perangkat nila-nilai
budaya yang mempunyai ciri khas dan membedakan dengan bangsa lain. Identitas
nasional merupakan konstruksi emosional, intelektual, dan ideologis yang terus-
menerus harus dibangun agar tata nilai yang tersimpul di dalamnya tetap relevan,
aktual, dan fungsional, dalam menghadapi zaman yang terus-menerus berkembang
dan berubah-ubah. Pendapat lain dikemukakan oleh Kaelan dan Zubaidi dalam
(Lasiyo, Wikandaru , & Hastangka, 2023) menyatakan bahwa identitas nasional
merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Identitas adalah ungkapan nilai-
nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan membedakannya dengan bangsa
lain, kekhasan yang melekat pada sebuah bangsa banyak dikaitkan dengan sebutan
“identitas nasional” (Ubaedillah & Rozak, 2013). Identitas nasional juga diartikan
sebagai jati diri dan kepribadian nasional yang dimiliki oleh suatu bangsa Indonesia,
jati diri tersebut diadopsi dari nilai-nilai budaya dan agama yang sudah melekat dan
harus dipatuhi oleh semua warga negara Chamim et al, 2003: 209 dalam (Akbar &
dkk, 2022). Identitas nasional memiliki bentuk-bentuk yang terwujud diantaranya
yaitu bendera negara sang saka merah putih, bahasa negara bahasa Indonesia,
lambang negara Garuda Pancasila, lagu kebangsaan Indonesia Raya, semboyan
negara Bhinekka Tunggal Ika, dan dasar falsafah negara Pancasila (Lasiyo,
Wikandaru , & Hastangka, 2023).

5
Selain pengertian di atas terdapat pula faktor-faktor pembentuk dari identitas
nasional, seperti yang diungkapkan Imron Fauzi 2013: 43 dalam (Akbar & dkk,
2022), faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut:
 Faktor Primordial, mencakup kekerabatan secara keturunan maupun keluarga,
kesamaan suku, asal daerah, bahasa, dan adat istiadat.
 Faktor Sakral, berkaitan dengan kesamaan agama yang dipeluk dan diyakini
sehingga menjadi sebuah persaudaraan.
 Tokoh Kepemimpinan yang menyatukan bangsa dan negara, yang lebih
dikenal sebagai tokoh masyarakat.
 Prinsip kesediaan warga negara untuk bersatu dalam perbedaan.
 Adanya sejarah yang sama dari warga negara Indonesia sehingga melahirkan
rasa persaudaraan.
 Ekonomi yang pesat melahirkan saling ketergantungan antar masyarakat.
 Munculnya lembaga-lembaga pemerintahan dan sistem politik.

Identitas nasional memiliki fungsi, fungsi identitas nasional diungkapkan oleh


Soedarsono 2002 dalam (Akbar & dkk, 2022) seperti berikut:

 Sebagai penanda keberadaan dan eksistensi jati diri bangsa.


 Sebagai cerminan bangsa sebagaimana kondisinya secara umum dan kondisi
ketahanan bangsa pada khususnya.
 Sebagai pembeda dengan bangsa lain
 Identitas nasional bersifat terbuka untuk negara yang mana saja yang ingin
bekerja sama.

Identitas nasional pada saat ini memiliki tujuan, tujuan dari identitas nasional
tersebut adalah mewujudkan tujuan dan cita-cita negara di era modernisasi dan
perkembangan IPTEK yang semakin maju apalagi memasuki era society 5.0 (Zulfa &
Najicha, 2022). Selain itu tujuan dari identitas nasional tentunya untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan “menonjolkan”
pembeda dengan negara-negara lain melalui landasan negara Pancasila sebagai
pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk (Ginting, 2022).

Identitas nasional pun memiliki beberapa manfaat bagi bangsa Indonesia


terutama manfaat bagi generasi muda pada era digital yang sekarang, manfaat dari

6
identitas nasional adalah dapat menumbuhkan sikap saling menghargai dan mencintai
(Ginting, 2022). Dalam rangka mempertahankan kesatuan dan persatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah gempuran budaya asing dikarenakan
arus globalisasi.

B. PENTINGNYA PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL GENERASI MUDA


PADA ERA DIGITAL

Di zaman yang serba teknologi seperti sekarang dengan adanya pengaruh dari
arus globalisasi sehingga memunculkan modernisasi yang mengubah tatanan
kebudayaan masyarakat dari yang asalnya tradisional kini menjadi modern, salah satu
hal yang muncul akibat dari modernisasi adalah digitalisasi. Digitalisasi ini
merupakan suatu proses perubahan media yang berasal dari cetak sekarang berubah
menjadi serba elektronik. Dengan demikian adanya globalisasi hingga menimbulkan
beberapa hal seperti di atas memungkinkan adanya perubahan yang bisa memengaruhi
kepribadian atau karakter bangsa. Oleh karena itu dengan adanya suatu konsep yang
dinamakan identitas nasional bisa mencegah pengaruh yang ditimbulkan dari arus
globalisasi. Hal tersebut juga sangat penting diterapkan kepada generasi muda di
zaman sekarang, agar generasi muda bisa meneruskan bangsa Indonesia dengan tetap
mempertahankan identitas bangsanya, pada saat ini perlu diketahui bahwa identitas
nasional pada generasi muda mulai meluntur karena terus-menerus nya arus
globalisasi yang tidak pernah bisa dihentikan, dengan demikian harus ada penguatan
kepada generasi muda dalam mempertahankan serta memahami konsep identitas
nasional agar keutuhan NKRI dapat dipertahankan. Generasi muda merupakan
penerus bangsa yang memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan
keutuhan bangsa di masa yang akan mendatang atau masa sekarang, oleh karena itu
jika generasi muda tidak dapat mengenal atau bahkan tidak bisa memahami
pentingnya identitas nasional dalam rangka mempertahankan karakter bangsa
Indonesia, bisa menjadi suatu hal yang berbahaya bagi keutuhan bangsa sehingga bisa
menyebabkan kemerosotan moral dan pada akhirnya bisa menyebabkan kehancuran
bagi bangsa Indonesia.
Pada era digital seperti sekarang memungkinkan keluar masuknya informasi
dan komunikasi secara cepat tanpa terbatas ruang dan waktu, kebudayaan yang

7
berasal dari luar bangsa Indonesia juga berpotensi menggeser kedudukan kebudayaan
lokal, hal ini bisa mengancam keutuhan bangsa Indonesia. Generasi muda yang hidup
di tengah-tengah era digital seperti saat ini sangat rentan terpengaruh oleh kebudayaan
yang berasal dari luar bangsa Indonesia, sehingga menyebabkan hilangnya ciri khas
bangsa Indonesia dari segi kebudayaan. Contoh nyata pengaruh kebudayaan luar yang
masuk melalui proses digital kemudian mengubah budaya generasi muda pada saat ini
adalah menggemari kebudayaan yang berasal dari Korea Selatan, mulai dari KPOP,
drama Korea, serta cara berpakaian ala orang Korea. Hal ini menjadi kenyataan
yang tidak bisa dihindari karena sudah banyak terjadi dan melibatkan banyak generasi
muda bangsa Indonesia.
Melihat hal tersebut tentu penguatan identitas nasional generasi muda pada era
digital seperti saat ini dianggap sangat penting. Dalam (Zulfa & Najicha, 2022)
mengatakan pentingnya penguatan identitas nasional generasi muda pada era digital
ini karena agar bisa tetap menjaga kearifan lokal di tengah derasnya arus internasional
dan kemajuan teknologi, generasi muda yang pada saat ini menjadi warga negara
Indonesia tentunya memiliki kewajiban menjaga keutuhan negara dengan sebaik-
baiknya. Dalam (Hamisa, Pratiwi, Fujianto, & Alfaris , 2023) penguatan identitas
nasional generasi muda pada era digital dikatakan penting karena dengan diperkuat
identitas nasional di dalam diri generasi muda, diharapkan generasi muda pada era
digital sekarang mampu mengubah sudut pandangnya dalam menambah wawasan
nasional baik sejarah negara, politik, dan ikut berpartisipasi yang dapat memperkuat
pandangan mereka terhadap identitas nasional yang ada di Indonesia, pada era digital
seperti sekarang generasi muda hendaknya bisa memanfaatkan teknologi digital
dengan cara menyebarluaskan kebudayaan bangsa Indonesia agar identitas nasional
bangsa Indonesia dapat dikenal ke seluruh penjuru dunia yang dapat menyebabkan
identitas nasional bangsa Indonesia semakin kuat serta tetap utuh hingga masa yang
akan mendatang.

C. IMPLEMENTASI PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL GENERASI


MUDA PADA ERA DIGITAL

Setelah memahami pengertian dari identitas nasional kemudian memahami arti


penting penguatan identitas nasional generasi muda pada era digital, selanjutnya hal

8
terpenting dalam penguatan identitas nasional generasi muda pada era digital sekarang
adalah cara mengimplementasikan penguatan identitas nasional generasi muda pada
era digital di dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara Indonesia, agar
identitas nasional pada saat ini dapat tetap dipertahankan kedudukannya serta tetap
dilestarikan supaya di masa yang akan mendatang identitas nasional bangsa Indonesia
tidak mengalami kelunturan maupun kehilangan, yang bisa menyebabkan kehancuran
persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia itu sendiri.
Berikut akan dipaparkan cara apa saja yang bisa dilakukan untuk tetap
mempertahankan serta menguatkan identitas nasional generasi muda pada era digital:

 Memanfaatkan arus digital untuk melestarikan budaya


Adanya perkembangan teknologi yang pesat dapat memudahkan kepentingan
manusia, pemanfaatan arus digital yang cepat dengan media sosial untuk
menyebarkan informasi tentang kebudayaan kita sebagai identitas nasional agar dapat
dikenal oleh seluruh dunia (Hamisa, Pratiwi, Fujianto, & Alfaris , 2023).
 Bersedia meningkatkan literasi digital
Menurut Abrams dalam generasi muda maupun generasi sebelumnya harus bisa
meningkatkan literasi digital agar mampu mengamati, terlibat, atau bahkan berperan
aktif dalam memperkuat identitas nasional bangsa Indonesia (Yulianto, 2016). Belajar
serta meningkatkan literasi digital bisa dipelajari melalui media digital juga seperti
memanfaatkan google dan platform you tube.
 Meningkatkan pemahaman tentang nasionalisme dan patriotisme
Era digital seperti sekarang ini generasi muda bisa menguatkan identitas nasionalnya
melalui media digital yang mengandung informasi tentang nasionalisme dan
patriotisme, serta pentingnya menerapkan sikap nasionalisme dan patriotisme dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka mempertahankan identitas
nasional.
 Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi serta
menyebarluaskan informasi menggunakan media digital
Generasi muda pada saat ini dalam kehidupan sehari-hari tentunya sering melakukan
komunikasi bersama teman-temannya atau bersama anggota kelompok masyarakat
lain, dengan demikian penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada saat
berkomunikasi melalui media digital haruslah selalu diterapkan, karena dengan selalu

9
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai ketentuan di dalam
KBBI, secara tidak disadari generasi muda sedang mempertahankan dan juga
menguatkan identitas nasional pada dirinya.
 Selalu melibatkan media digital dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu bentuk pembelajaran tentang bangsa
Indonesia, serta berisikan tentang bagaimana menjadi seorang yang memiliki
kepribadian hidup “Indonesia”. Media digital kini bisa digunakan kapanpun dan
dimanapun serta generasi muda terutama pelaku yang sangat sering melibatkan media
digital dalam segala aspek kehidupannya, tentunya ketika melibatkan atau
memanfaatkan media digital dalam menyampaikan pembelajaran tentang pendidikan
kewarganegaraan bisa menguatkan identitas nasional generasi muda, karena kini
generasi muda menyukai hal yang praktis seperti penggunaan gadget yang sangat
fleksibel bisa digunakan kapan saja dan dimana saja, oleh karena itu pendidikan
kewarganegaraan dalam menyebarkan ilmu tentang menjadi seseorang yang
berkepribadian bangsa Indonesia melalui media digital bisa tersalurkan serta bisa
menjadikan generasi muda mulai memahami apa yang dinamakan identitas nasional
serta pentingnya mempertahankan identitas nasional di zaman sekarang maupun
zaman yang akan datang.

BAB 4
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Identitas nasional merupakan suatu penanda atau ciri khas bagi bangsa serta
menjadikan pembeda dengan bangsa lain. Pada era digital seperti saat ini identitas
nasional generasi muda perlu ditingkatkan serta diperkuat melalui media digital,
karena media digital pada saat ini memiliki kemampuan dalam menyebarluaskan
informasi dan komunikasi dengan cepat, hal ini disebabkan dari adanya arus
globalisasi. Globalisasi bisa memungkinkan budaya-budaya yang berasal dari luar
Indonesia masuk kemudian bisa mempengaruhi kebudayaan bangsa Indonesia, dan
ketika suatu bangsa kehilangan kebudayaannya maka, identitas nasional yang
dimilikinya pun akan hilang. Generasi muda tentunya harus menyadari sebagai warga
negara dan sebagai penerus bangsa memiliki kewajiban untuk mempertahankan

10
negaranya dari pengaruh kebudayaan asing, dengan demikian identitas nasional
generasi muda pada era digital sangat penting untuk diperkuat, karena dengan
penguatan identitas generasi muda pada era digital dapat mempertahankan
kebudayaan bangsa Indonesia di tengah-tengah gempuran dari pengaruh kebudayaan
asing yang masuk ke Indonesia. Media digital dalam pemanfaatannya oleh generasi
muda maupun generasi sebelumnya bisa dimanfaatkan dengan cara menyebar luaskan
informasi yang mengandung kebudayaan bangsa Indonesia dalam rangka
mempertahankan serta memperkuat kedudukan identitas nasional bangsa Indonesia di
dalam kehidupan sehari-hari.

B. SARAN

Kehidupan di era yang serba digital ini tentunya pendidikan kewarganegaraan


dalam menyalurkan ilmunya kepada semua masyarakat Indonesia baik itu generasi
muda ataupun generasi sebelumnya perlu melibatkan teknologi digital, karena
generasi muda pada saat ini sangat menggemari memainkan gadget kemudian sering
melakukan aktivitasnya di media sosial, dengan demikian menurut penulis sebaiknya
para pendidik terutama pendidik dalam pendidikan kewarganegaraan perlu terampil
dalam memanfaatkan media digital sebagai penyalur ilmu kewarganegaraan dalam
rangka menguatkan identitas nasional generasi muda pada era digital.

TERIMA KASIH

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, A., & dkk. (2022). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN


TINGGI. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Azzahrah, S., Amanda, S. P., & Santoso, G. (2022). Nasionalisme dan Patriotisme: Peluang
dan Tantangan di Era Digital . JUPETRA, 107-117.
Ginting, S. (2022). BUKU AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Gorontalo: Ideas
Publishing.
Hamisa, W., Pratiwi, Y. S., Fujianto, D., & Alfaris , L. (2023). Upaya Mempertahankan
Identitas Nasional bagi Generasi Muda di Era Globalisasi. INNOVATIVE,
7463-7472.

11
Hudaa, S. (2022). Bahasa Indonesia Era Digital: Implementasi MBKM di Perguruan Tinggi.
Sukabumi: CV Jejak.
Lasiyo, Wikandaru , R., & Hastangka. (2023). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN .
Tangerang Selatan: UNIVERSITAS TERBUKA.
Matodang, A. (2019). DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
MASYARAKAT. WAHANA INOVASI, 188-194.
Nurdiaman, A. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan Kecakapan Berbangsa dan
Bernegara. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rahayana, I., Setiawan, D. R., & Sofyan, M. (2021). PENGARUH DIGITALISASI DAN
PERSEPSI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN MANGGA BESAR TAHUN 2021.
Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 651-662.
Santoso, G., Karim, A. A., Maftuh , B., Sapriya, & Murod, M. (2023). Kajian Identitas
Nasional melalui Misi Bnedera Merah Putih, dan bahasa Indonesia Abad 21.
JUPETRA, 284-296.
Saputri, R. M., Rinenggo, A., & Suharno. (2021). Eksistenti Tradisi Nyandran sebagai
Penguatan Identitas Nasional di Tengah Modernisasi. CESSJ, 99-111.
Susmayati, Veranty, A., Cahyani, L. U., Rambe, S. M., Jahra, S. S., & Sfitri, R. (2023).
MEMPERTAHANKAN JATI DIRI IDENTITAS NASIONAL DI ERA
GLOBALISASI DAN DIGITALISASI. JURNAL TIPS, 62-70.
Swari, N. P., Mirayanti, N. K., Swandewi, N. A., & Widyana, I. W. (2023). Peran Gnereasi
Muda Dalam Mempertahankan Seni dan Budaya Bangsa. PILAR, 132-136.
Ubaedillah, A., & Rozak, A. (2013). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN CIVIC
EDUCATION. Jakarta Selatan: ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Yulianto, J. E. (2016). STUDI KOMPARATIF IDENTITAS NASIONAL PADA REMAJA
GENERASI Z DITINJAU DARI INTENSITAS PENGGUNAAN
INTERNET. Humanitas, 149-159.
Zulfa, A., & Najicha, F. U. (2022). URGENSI PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL
DALAM MENGHADAPI SOCIETY 5.0 DI ERA GLOBALISASI. Jurnal
Kalacakra, 65-71.

12

Anda mungkin juga menyukai