Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PENERAPAN SIKAP PATRIOTISME DAN NASIONALISME


TERHADAP NILAI-NILAI BERSEJARAH”

MATA KULIAH : PANCASILA

DOSEN PENGAMPU: KIKI AMALIAH, S.H.,M.H

DISUSUN OLEH:

NAMA : LAUREN TIARA

NPM : G1B021090

PRODI : TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Analisis Kegiatan Kujungan Ke Rumah
Bung Karno dan Refleksi kritis mengenai Makna Patriotisme dan Nasionalisme di Zaman
Modern ini dengan lancar dan tanpa hambatan. Dan tentunya saya sangat berharap semoga
hasil laporan dan refleksi saya dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan
kita terhadap Pendidikan Pancasila dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari serta
mengetahui penanaman nilai-nilai nasionalisme dalam pembelajaran sejarah kita.
Semoga laporan analisis dan refleksi ini dapat dipahami para pembaca,dan memohon
maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan. Saya sangat menerima segala macam
kritikan dan saran dari para pembaca karena itu membuat saya menjadi lebih baik lagi
kedepannya.

Bengkulu,28 November 2021

penulis
ii
DAFTAR ISI

COVER MAKALAH ................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................iii
RINGKASAN ............................................................................................................. iv
BAB 1: PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................. 1
C. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................1
D. TUJUAN DAN MANFAAT ............................................................................. 2
1. Tujuan ...................................................................................................... 2
2. Manfaat .................................................................................................... 2
BAB 2: PEMBAHASAN ..............................................................................................3
A. PEMECAHAN MASALAH .............................................................................. 3
B. KHALAYAK SASARAN ................................................................................. 4
C. METODE KEGIATAN ..................................................................................... 5
D. KETERKAITAN ............................................................................................... 5
E. JADWAL PELAKSANAAN ............................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. v
LAMPIRAN ............................................................................................................... vi

iii
RINGKASAN
Dari hasil praktikum yang sudah dilakukan menunjukan bahwa penanaman nilai-
nilai nasionalisme dapat tercapai melalui pelaksanaan pembelajaran sejarah. Nasionalisme
sangat diperlukan dalam kelangsungan suatu negara, dengan harapan memunculkan rasa
persatuan di dalam negara. Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri.
Dengan hal itu, pemuda dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsanya, menjaga
keutuhan persatuan bangsa, dan meningkatkan martabat bangsa dihadapan dunia.
Namun, dengan memudarnya rasa nasionalisme dapat mengancam dan
menghancurkan bangsa Indonesia. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional akan menjadi
lemah dan dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar. Dengan kata lain, Bangsa
Indonesia telah dijajah oleh generasi mudanya dengan semakin memudarnya rasa
nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. Bukan dijajah dalam arti fisik, melainkan dijajah
secara mental dan ideologinya. Penting sebagai warga negara Indonesia memiliki kesadaran
akan patriostisme, sikap tersebut dapat membawa indonesia kearah yang lebih baik.
Generasi- generasi muda sangat harus memiliki sikap tersebut untuk dapat menghadapi era
globalisasi ini yang akan menyerang bangsa.
Di era globalisasi ini, sikap patriotisme dan nasionalisme masih tetap di junjung
tetapi hanya sebagian orang saja yg menjunjunnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
baik yang internal dan eksternal. Sebagai contoh faktor eksternal nya yaitu sosial media. Hal
ini bisa saja diatasi dengan meningkatkan kualitas pendidikan baik pendidikan yang di
sekolah maupun yang di rumah. Diperlukan sekali upaya-upaya untuk meningkatkan
semangat nasionalisme pada generasi muda terutama pelajar Indonesia sebagai penerus
bangsa ini. Banyak sekali cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan rasa nasionalisme.
Salah satunya adalah melalui pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang didapat
lewat pembelajaran sekolah. Selain itu juga dapat dilakukan dengan pembiasaan-pembiasaan
menyanyikan lagu nasional, penghormatan bendera merah putih, penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Masih banyak lagi upaya yang dapat dilakukan lewat
pendidikan disekolah. Hal terpenting dalamupaya tersebut adalah dapat dilakukan dengan
sistem berkelanjutan, atau dilakukan pembiasaan dantidak hanya dilakukan satu atau dua
kali saja. Dengan demikian rasa nasionalisme dalam diri pelajar/ generasi muda akan terus
berkembang.

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jiwa patriotisme dan nasionalisme mayoritas masyarakat Indonesia saat ini
sangat rapuh baik generasi muda maupun generasi tuanya. Salah satu solusi agar
dapat keluar dari krisis tersebut adalah menanamkan jiwa patriotisme dan
nasionalime pada seluruh warga bangsa, khususnya pada generasi muda. Dengan
demikian, salah satu langkah efektif untuk membangun dan menanamkan jiwa
nasionalisme kepada generasi muda adalah lewat dunia pendidikan.
Pendidikan dituntut mampu melahirkan output siswa yang memiliki jiwa
patriotisme dan nasionalisme yang kuat. Hal tersebut sangat urgen bagi masa depan
bangsa dan negara sebab apabila siswa tidak memiliki semangat tersebut, dipastikan
krisis disintegrasi dan krisis multidimensional yang hingga kini berkecamuk serta
meruntuhkan sendi-sendi berbangsa dan bernegara akan terulang lagi di masa yang
akan datang.
Pendidikan selain merupakan wadah untuk menuntut ilmu pengetahuan,
pendidikan juga merupakan tempat menggodok dan menyiapkan generasi bangsa
dan calon pemimpin bangsa. Seperti pendapat Rusli Karim (1991:31), pendidikan
sesungguhnya bertugas menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan
tertentu dalam masyarakat di masa mendatang.

B. RUMUSAN MASALAH
3. 1Bagaimana sejarah singkat yang ada dalam rumah pengasingan bung Karno?
3. 2Bagaimana cara menerapkan sikap patriotisme dan nasionalisme dalam kehidupan
sehari-hari?
3. 3Apa dampak apabila sikap patriotisme dan nasionalisme tidak di terapkan di
Indonesia?

C. TINJAUAN PUSTAKA
Nasionalisme dan patriotisme merupakan faham kebangsaan yang harus terus
kitabina da nlestarikan di kalangan generasi muda bangsa Indonesia. Dengan
kedua faham tersebut perbedaan dalam keanekaragaman bangsa dilebur dalam
satu kesatuan yang utuh dengan perasaan senasib sepenanggungan. Berikut
dijabarkan secara terperinci tentang sikap nasionalisme dan patriotism.
1
Patriotisme dan nasionalisme saling berkaitan atau berhubungan, artinya
kalau seseorang sudah memiliki rasa nasionalisme secara otomatis individu,
kelompok dan masyarakat akan memiliki rasa patriotisme. Patriotisme berasal dari
kata “patriot dan “isme” yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa kepahlawanan.
Pengorbanan ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga. Dengan
demikian patriotisme dapat diartikan sikap rela berkorban untuk membela bangsa
dan negara dari gangguan dalam negeri maupun gangguan dari luar. Nilai
Patriotisme merupakan acuan atau prinsip yang mencerminkan kecintaan terhadap
kelompok atau bangsa dan kesediaan untuk menjungjung nilainilai kemanusiaan.
Patriotisme meliputi sikap-sikap bangga akan pencapaian bangsa, bangga akan
budaya bangsa, adanya keinginan untuk memelihara ciri-ciri bangsa dan latar
belakang budaya bangsa. Nasionalisme merupakan sense atau “rasa cinta” yang ada
Pada setiap warga negara terhadap negaranya (Solihatin,2009:21).

D. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan
a. Untuk mengetahui sejarah singkat yang ada dalam rumah pengasingan bung
Karno
b. Untuk mengetahui cara menerapkan sikap patriotisme dan nasionalisme dalam
kehidupan sehari-hari
c. Untuk mengetahui dampak apabila sikap patriotisme dan nasionalisme tidak di
terapkan di Indonesia
2. Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini adalah diharapkan siapa pun yang nantinya
membaca makalah ini akan bisa memaknai pentingnya rasa patriotisme dan
nasionalisme di zaman modern dan juga diharapkan makalah ini bisa
meningkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme serta dapat diterapkan di
kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PEMECAHAN MASALAH
1. Sejarah Singkat Rumah Pengasingan Bung Karno
Rumah berarsitertur perpadauan Eropa dan Cina, di jalan Soekarno-Hatta
RT. 05 RW. 02 No 02 kelurahan Anggut Atas kecamatan Ratu Samban kota
Bengkulu provinsi Bengkulu ini merupakan salah satu peninggalan Presiden
Pertama RI, Soekarno. Bangunan diatas tanah seluas sekira 40.434 meter persegi
itu merupakan rumah pengasingan Bung Karno, tahun 1938 hingga 1942 di Kota
Bengkulu yang merupakan saksi bisu dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Semasa pengasingan Bung Karno di Kota Bengkulu, berbagai peninggalan
terdapat di rumah dengan bangunan ubin berukuran sekira 9x18,5 meter itu.
Seperti, 303 judul buku dengan bahasa Belanda yang terdapat di ruang kerja
Bung Karno bagian depan, 120 pakaian pentas sandiwara monte carlo, koleksi
foto sebanyak 22 buah, tempat tidur. Lalu, 1 unit sepeda ondel, satu set kursi
yang terletak di ruang tamu, lemari makan, surat cinta Bung Karno untuk
Fatmawati dan meja rias yang terdapat di kamar Bung Karno. Rumah yang
dibangun Tjang Tjeng Kwai, pada tahun 1918. Sewaktu itu, Tjang Tjeng Kwai
bekerja sebagai penyalur bahan pokok untuk keperluan pemerintah kolonial
Belanda di Bengkulu. Semasa kemerdekaan bangunan ini pernah dijadikan
sebagai markas perjuangan PRI, rumah tinggal AURI, Stasiun RRI, dan kantor
pengurus KNPI Dati I dan II.
Bangunan rumah pengasingan Bung Karno ini terdapat bangunan utama
dan penunjang. Untuk bangunan utama, terdiri dari teras depan, ruang tamu,
ruang kerja, kamar tamu, 2 kamar tidur, dan teras belakang. sedangkan bangunan
penunjang, seperti kamar pembantu, gudang, dapur, wc, dan kamar mandi.
Bangunan rumah itu berbentuk limas. Jika di lihat dari jendela dan pintu
arsitertur Eropa. Namun, jika di lihat dari bentuk bangunannya Cina. ''Bangunan
itu telah ditetapkan menjadi benda cagar budaya sejak tahun 2004 melalui
keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata nomor KM.10/PW.007/MKP/20
04,'' kata pendiri Bengkulu Heritage Socety, Almidianto.

3
2. Cara Menerapkan Sikap Patriotisme Dan Nasionalisme Dalam Kehidupan
Sehari-Hari
Untuk memiliki sikap patriotisme dan nasionalisme tidak harus berkorban
dalam perang seperti pejuang terdahulu, namun bisa dilakukan dalam kehidupan
sehari-sehari sejak dini. Contoh sikap patriotisme dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut.
a. Mengenal hari-hari besar nasional serta memahami maknanya.
b. Menyanyikan lagu-lagu nasional dan memahami maknanya dengan
semangat kebangsaan.
c. Membaca buku-buku tentang pengetahuan bangsa dan negara.
d. Mengikuti upacara bendera pada hari senin maupun hari besar nasional
dengan semangat mendoakan dan menghormati jasa pahlawan.
e. Memiliki sikap saling membantu, tolong menolong, dan kerukunan di
lingkungan rumah sebagai wujud persatuan nasional.

3. Dampak Apabila Sikap Patriotisme Dan Nasionalisme Tidak Di Terapkan Di


Indonesia
Apabila sikap patriotisme dan nasionalisme tidak diterapkan di
Indonesia, maka akan hilangnya sikap cinta tanah air dan menyebabkan
perpecahan. Hilangnya sikap ini akan membuat kecewa para pejuang
kemerdekaan dahulu yang mati-matian untuk mencapai Indonesia merdeka.
Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepatutnya menghargai perjuangan yang
dilakukan oleh para pahwalan. Bentuk penghargaan tersebut dapat dilaksanakan
dengan menerapkan semangat kebangsaan dan patriotisme dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

B. KHAYALAK SASARAN

Berdasarkan dari Pemecahan Masalah dapat kita lihat bahwa untuk kegiatan
serta observasi yang dilakukan khalayak sasaran yang dituju adalah masyarakat dan
mahasiswa/i. Masyarakat adalah kelompok manusia atau individu yang secara
bersama-sama tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan. Biasanya, hubungan atu
interaksi ini dilkukan secara teratur atua terstruktur. Dengan adanya kelompok sosial
ini, setiap individu dapat saling berinteraksi dan membantu satu sama lain. Pada
kegiatan praktikum ini khalayak sasarannya yang juga bertuju pada mahasiswa yang
menjalankan praktikum ini sendiri.
4
C. METODE KEGIATAN

Metode pengamatan yang saya lakukan adalah metode survey yaitu dilakukan
dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mencari data. Tujuannya adalah
mendaptkan informasi sesuai variabel yang dicari dalam pengamatannnya. Artinya
mahasiswa datang langsung ke museum yang ingin dikunjungi dengan maksud
memahami situasi sosial secara mendalam. Dengan metode ini, mahasiswa akan
berusaha mendapatkan gambaran peran kunjungan museum dalam membangun
jiwanasionalis.

D. KETERKAITAN

Nasionalisme dan patriotisme, memiliki keterkaitan dengan sejarah bangsa


indonesia. Maksudnya, sejarah bangsa indonesia tersebut dapat menumbuhkan
rasa patriotisme dan nasionalisme tersebut tumbuh kembali. Karena dengan
mengetahui sejarah bangsa indonesia mahasiswa tersebut akan dengan sendirinya
mendapatkan rasa tersebut. Karena mengetahui betapa susahnya para pahlawam
bangsa tersebut dalam memperabutkan kemerdekaannya. Dapat memahami makna
perjuangan dari peninggalan-peninggalan sejarah yang ada. Dengan semakin
sering berkunjung ke museum-museum yang ada maka pelan-pelan akan timbul
kesadaran dalam diri yang mendorong jiwa nasionalisme . Dari hasil kegiatan
yang telah dilakukan banyak pengaruh positif salah satunya membuat mahasiswa
mulai mengenal atau mengingat sejarah bangsa, yang pada akhirnya menggugah
jiwa nasionalismemereka.

E. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan pengamatan dilakukan pada 28 November 2021 di jalan
Soekarno-Hatta RT. 05 RW. 02 No 02 kelurahan Anggut Atas kecamatan Ratu
Samban kota Bengkulu provinsi Bengkulu.

5
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, Bambang. 2012. Lunturnya Semangat Nasionalisme dalam

http://www.antarajatim.com/2012/31 (online)

http://repository.upi.edu/9026/2/t_ips_0808971_chapter1.pdf

Adam, Asvi Warman. 2015. Jiwa Seni Bung Karno di Patung Selamat Datang dalam

http://devel.monitorday.com/2015/03 (online)

v
LAMPIRAN

vi

Anda mungkin juga menyukai