Anda di halaman 1dari 51

TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN

TENTANG :

PENTINGNYA PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN TERHADAP
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN BANGSA
YANG BERKARAKTER PANCASILA

KELOMPOK 4 :
SYAFERI ANWAR 0142000094
ASIH SUPENI 0142000092
DESI ISPIRANI 0142000089
DIANA SHALFITRI 0142000073
SANDRA NOVIANTI 0142000045
YUNI NURLITASARI 0142000063

KELAS 1 MP.2 / STIE KUSUMA NEGARA, JAKARTA TIMUR


PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN BANGSA YANG BERKARAKTER
PANCASILA

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang


telah memberikan banyak nikmat dan karunianya kepada kami, serta salam dan
salawat semoga selalu tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta
para keluarga, sahabat, dan kita semua selaku para pengikutnya, sehingga kami
mampu menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang bertemakan
Pentingnya pendidikan kewarganegaraan terhadap pembentukan
kepribadian bangsa yang berkarakter pancasila sebagaimanasesuai dengan
waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi
salah satu syarat penilaian mata kuliah Pembelajaran Pendidikan
Kewargangaraan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi,namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai
pihak, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan pada
hal yang terkait dengan Kepentingan Pendidikan Pancasila dalam
perkembangan Negara Indonesia di Era Reformasi dan pastinya di zaman
Globalisasi dewasa ini.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan.
Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya dan
semoga isi dari makalah ini dapat menjadi sebuah referensi untuk membuka
pandangan dan wawasan kita semua sebagai bangsa serta warga negara
INDONESIA.

Jakarta, 25 Oktober 2014


( Penulis )

(1)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 1

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................... 4


1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................... 6
1.3 TUJUAN PEMBUATAN .............................................................. 6
1.4 METODE PENGUMPULAN DATA ............................................ 7
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN ...................................................... 7

BAB II. PEMBAHASAN / ISI

II.1 PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A. PENGERTIAN PEND. KEWARGANEGARAAN ................. 9


B. TUJUAN MEMPELAJARI PKN ............................................. 9
C. MANFAAT MEMPELAJARI PKN ....................................... 11
D. UPAYA MEWUJUDKAN PKN ............................................ 11

II.2 KARAKTER BANGSA

A. PENGERTIAN KARAKTER BANGSA ............................... 12


B. TUJUAN PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA .......... 13
C. KARAKTER BANGSA YANG DIHARAPKAN .................. 14
D. STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA ...... 25
E. MANFAAT ADANYA KARAKTER BANGSA .................. 25

II.3 KEPRIBADIAN PANCASILA

A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN PANCASILA .................... 26


B. ARTI & MAKNA PANCASILA SBG ID. NEGARA ........... 26
C. FUNGSI DAN PERANAN PANCASILA .............................. 29
D. BENTUK IMPLEMENTASI KEP. PANCASILA ................. 35

II.4 KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

A. PENGERTIAN IPTEK ........................................................... 37

(2)
B. SEJARAH PERKEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA ..... 39
C. DAMPAK PERKEMBANGAN KEMAJUAN IPTEK .......... 41
D. DAMPAK IPTEK PADA MASYARAKAT DAN BUDAYA

SETEMPAT ............................................................................ 44

BAB III. PENUTUP

III.1 KESIMPULAN ............................................................................ 47

III.2 SARAN ........................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 51

(3)
BAB I . PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Pembinaan karakter bangsa memiliki urgensi yang sangat luas dan


bersifat multi-dimensional. Dikatakan sangat luas karena terkait dengan
pengembangan multi-aspek potensi-potensi keunggulan bangsa dan bersifat
multi-dimensional karena mencakup dimensi-dimensi kebangsaan. Dalam hal
ini dapat juga disebutkan bahwa:
1) Karakter merupakan hal yang sangat esensial dalam berbangsa dan
bernegara, hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi
penerus bangsa.
2) Karakter berperan sebagai kemudi dan kekuatan sehingga bangsa ini
tidak terombang-ambing pada perubahan zaman yang ada.
3) Karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dibangun dan
dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat.

Selanjutnya, pembinaan karakter bangsa akan mengerucut pada tiga macam,


yaitu :
1. Untuk menumbuhkan dan memperkuat jati diri bangsa.
2. Untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
3. Untuk membentuk manusia dan masyarakat Indonesia yang berakhlak
muliadan bangsa yang bermartabat.

Pembinaan karakter bangsa harus diaktualisasikan secara nyata dalam


bentuk aksi nasional dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan
etika pembangunan bangsa sebagai upaya untuk menjaga jati diri bangsa dan
memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa dalam naungan NKRI.
Pembinaan karakter bangsa harus dilakukan melalui pendekatan sistematik dan

(4)
integratif dengan melibatkan keluarga; satuan pendidikan; pemerintah;
masyarakat termasuk teman sebaya, generasi muda, lanjut usia, media massa,
pramuka, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik, organisasi profesi,
lembaga swadaya masyarakat; kelompok strategis seperti elite struktural, elite
politik, wartawan, budayawan, agamawan, tokoh adat, serta tokoh masyarakat.

Adapun strategi pembinaan karakter dapat dilakukan melalui sosialisasi,


pendidikan kewarganegaraan, pemberdayaan, pembudayaan, dan kerja sama
dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Apalagi
ditengah kemajuan dunia yang semakin maju, diperlukan banyak sekali upaya-
upaya dan bentuk kegiatan positif untuk memanfaatkan, mengoptimalkan segala
macam hal perkembangan tersebut untuk menjadi sesuatu hal yang berdaya
guna, serta tidak menghilangkan identitas diri, kepribadian diri yaitu
kepribadian pancasila, serta karakter nasional yang dimiliki bangsa Indonesia
berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.

Semoga dalam segala aspek dan kedepannya, Indonesia bisa


memanfaatkan peluang serta potensi yang dimiliki untuk menjadi negara yang
satu, negara yang maju, negara yang berkembang amat pesat dan mampu
bersaing dengan perkembangan zaman dan teknologi yang ada untuk
kedepannya.

I.2 RUMUSAN MASALAH

(5)
1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan, karakter &
karakter bangsa, kepribadian pancasila serta IPTEK ?
2. Seberapa pentingkah pendidikan kewarganegaraan harus dipelajari dan
diketahui oleh bangsa dan warga negara INDONESIA ?
3. Mengapa kita harus memiliki suatu karakter bangsa yang berkepribadian
pancasila ?
4. Bagaimana perananan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era
globalisasi dewasa ini dalam pembentukan kepribadian pancasila
seseorang terkhusus kepada kepribadian bangsa Indonesia ?
5. Seperti apakah wujud implementasi dari semua hal tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, seperti dalam kehidupan sosial, politik, maupun
ekonomi ?

I.3 TUJUAN PEMBUATAN

Tujuan dari dibuatnya makalah ini selain sebagai pemenuhan syarat


penilaian PKN ialah sebagai bahan pembinaan pengetahuan karakter bangsa
yang bertujuan untuk membina dan mengembangkan karakter warga negara
sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang memiliki pribadi yang ber-
Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa
persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Serta mampu bersaing, berkontribusi dan
memanfaatkan peluang serta potensi yang ada dari perkembangan kemajuan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di era Globalisasi dan untuk kedepannya
mampu menjadi negara yang maju, aman, damai dan sejahtera.
I.4 METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan informasi / data yang didapatkan ialah melalui :

(6)
1) Sumber bacaan seperti buku-buku pelajaran terkait dengan
kewarganegaraan, majalah, dll.
2) Media Internet seperti web sites, blog ataupun hal terkait yang didapat
sebagai sumber referensi.
3) Berdasarkan hasil pemikiran masing-masing anggota kelompok atau kami
bersama, pemikiran yang logis dan mudah dimengerti.
4) Mengumpulkan informasi dari lingkungan sekitar terkait informasi yang
diketahuinya berkenaan dengan kewarganegaraan.

I.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dari pembuatan Makalah ini dibagi dalam 3 BAB :

BAB I . PEMBUKAAN

Pada bab ini, hal-hal yang dibahas ialah tentang sebuah Latar Belakang
dibuatnya Makalah dan tema atau pembahasan apa yang dipilih dalam makalah
ini, kemudian ada pula Rumusan Masalah yang isinya tentang beberapa hal
yang akan dibicarakan atau dibahas dalam makalah ini, kemudian Tujuan
Penulisan Makalah ini juga terangkum dalam bab I serta dengan cara apa saja
kami dapat memperoleh informasinya dalam Metode Pengumpulan Data serta
Urutan-urutan atau Struktur yang dibuat dan disusun dalam Makalah ini di
dalam Sistematika Penulisan.

BAB II . PEMBAHASAN / ISI

Pada bab ini, berisi semua penjelasan atau rincian hal-hal yang sudah di
rangkum dalam Rumusan masalah diatas, seperti Mengetahui seberapa
pentingkah kita untuk mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan, kemudian

(7)
penjelasan segala hal terkait dengan Karakter, Karakter Bangsa, Kepribadian
Pancasila, Nilai-Nilai Pancasila, Perkembangan kemajuan IPTEK / Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang ada di era Globalisasi yang ada, Pengaruh atau
Dampak yang akan kita dapatkan baik positif maupun negatif, serta Bagaimana
Contoh atau Bentuk Implementasi dari semua hal-hal tersebut dalam kehidupan
kita sehari-hari.

BAB III . PENUTUP

Pada bab ini, berisi tentang kesimpulan-kesimpulan dari semua


penjelasan yang sudah dikemukakan diatas, point-point penting yang menjadi
perhatian dalam makalah ini, serta saran atau pesan dari kami selaku penulis
dan kelompok bersama untuk bersatu padu membantu dan mengisi
kemerdekaan serta berupaya untuk menjadi warga negara INDONESIA yang
baik, yang memiliki karakter bangsa yang kuat dan cinta tanah air.

(8)
BAB II . PEMBAHASAN / ISI

II.1 PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu dasar ilmu pendidikan


yang mengajarkan masyarakat untuk menjadi warga negara yang memiliki
karakter bangsa dan kepribadian atau ideologi pancasila, mampu menjadi warga
negara dan bangsa yang bermartabat, dan bertanggung jawab dalam ruang
lingkup lingkungan, negara, sosial, politik maupun ekonomi sehingga
terwujudnya cita-cita atau tujuan nasional untuk hidup layak, aman, damai dan
sejahtera.

B. TUJUAN MEMPELAJARI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Menurut Branson (1999:7) tujuan Civic Education / Pendidikan


Kewarganegaraan adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab
dalam kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat lokal, negara bagian,
maupun nasional. Tujuan pembelajaran PKn dalam Depdiknas (2006:49) adalah
untuk memberikan kompetensi sebagai berikut:

a. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu


kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara
sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(9)
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lain.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Tujuan PKn yang dikemukakan oleh Djahiri (1994/1995:10) adalah sebagai


berikut:

A. Secara umum. Tujuan PKn harus mendukung keberhasilan pencapaian


Pendidikan Nasional, yaitu Mencerdaskan kehidupan bangsa yang
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
yang luhur, memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani, dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
B. Secara khusus. Tujuan PKn yaitu membina moral yang diharapkan
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang
memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam
masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang
bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung
kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
perseorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran pendapat
ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah mufakat, serta perilaku
yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial seluruh rakyat
Indonesia.

C. MANFAAT MEMPELAJARI PEND. KEWARGANEGARAAN

(10)
Manfaat dari kita mempelajari dan mendapatkan Pendidikan
Kewarganegaraan ialah untuk dididik menjadi warga negara agar menjadi warga
negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan warga negara yang patriotik,
toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis ..., Pancasila
sejati (Somantri, 2001:279).
Fungsi dari mata pelajaran PKn adalah sebagai wahana untuk membentuk
warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa
dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NRI 1945 sehingga
tercipta adanya tujuan nasional untuk hidup sejahtera dalam kesejahteraan
sosial.

D. UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Untuk mewujudkan pendidikan PKn sebagai bagian dari pendidikan


karakter yang mengandung moral, nilai, demokrasi serta Pancasila, maka ada
beberapa hal yang perlu dilakukan yakni sebagai berikut :
1) Dalam pembelajaran PKn sebaiknya dilakukan dengan pendekatan
komprehensif, baik komprehensif dalam isi, metode, maupun dalam
keseluruhan proses pendidikan. Isi pendidikan PKn hendaknya meliputi
semua permasalahan yang berkaitan dengan pilihan nilai pribadi sampai
nilai-nilai etika yang bersifat umum.
2) Metode pembelajaran yang digunakan ialah semacam pembelajaran aktif
dengan menggunakan banyak metode belajar seperti penanaman nilai
melalui studi pustaka, klarifikasi nilai melalui mengamati/mengobservasi,
analisis nilai melalui pemecahan masalah/kasus, maupun diskusi kelas
untuk menanamkan nilai berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif.

(11)
3) Untuk mewujudkan PKn sebagai bagian dari pendidikan karakter maka
harus menciptakan kultur lingkungan yang kondusif bagi pengembangan
karakter bangsa. Sehingga, kultur seperti norma-norma, nilai-nilai, sikap,
harapan-harapan, dan tradisi yang ada di lingkungan dapat dipegang
bersama yang mempengaruhi pola pikir, sikap, dan pola tindakan seluruh
warga negara.
4) Supaya dapat lebih tercapainya Pendidikan Kewarganegaraan tersebut,
diperlukannya tindakan atau implementasi dari berbagai cara atau opsi
metode yang sudah dipilih ataupun dilakukan, karena dengan kita
menerapkan metode tersebut secara langsung, maka tanpa disadari kita
sudah melakukan sesuatu hal yang dapat meningkatkan kesadaran kita
sebagai warga negara dan bangsa Indonesia serta menjadi suatu cara
untuk tetap menjaga, memelihara dan melestarikan kekuatan dan
keberlangsungan negara melalui Pendidikan Kewarganegaraan ini.

II.2 KARAKTER BANGSA

A. PENGERTIAN KARAKTER DAN KARAKTER BANGSA

Menurut KBBI (2008) karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak


atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Oleh karena
itu, karakter adalah nilai yang baik yang terpatri dalam diri dan terwujud dalam
perilaku (Kemendiknas, 2010).
Sedangkan Scerenko dalam Muchlas Samani dan Hariyanto (2012: 42)
menyatakan bahwa karakter sebagai atribut atau ciri-ciri yang membentuk dan
membedakan ciri pribadi, ciri etis dan kompleksitas mental dari seseorang,
suatu kelompok atau bangsa.

(12)
Mengacu dari berbagai pengertian dan definisi karakter tersebut, maka
karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar positif yang dimiliki seseorang,
yang membedakannya dengan orang lain serta diwujudkan dalam perilakunya.
Dalam pengertian sederhana pendidikan karakter adalah hal positif yang
dilakukan seorang pengajar dan berpengaruh kepada peserta didik yang
diajarnya. Winton dalam Muchlas Samani dan Hariyanto (2012: 43)
mendefinisikan pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh
dari seorang pengajar untuk mengajarkan nilai-nilai kepada para siswanya.
Jadi, pendidikan karakter adalah proses pengarahan dan pembimbingan
terhadap peserta didik agar memiliki nilai dan berperilaku yang baik, untuk
menjadi manusia yang seutuhnya. Dan Karakter bangsa dapat diartikan
sebagai karakter-karakter apa saja yang harus dimiliki sebagai suatu bangsa di
negara tersebut yang melalui proses dididik, ataupun sudah terlahir dengan
memiliki karakter karakter tersebut.

B. TUJUAN PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

Tujuan dengan dilakukannya pembentukan suatu karakter bangsa ialah


untuk menjadikan warga negara tersebut menjadi warga negara yang memiliki
latar belakang tempat dimana mereka tinggal yang sangat kuat yaitu di
Indonesia, yang dapat dijadikan pedoman serta pembeda yang membedakan
antara bangsa Indonesia, dengan bangsa Asing atau Luar Negeri. Dengan
pembentukan karakter bangsa ini pun, diharapkan dapat lebih mendorong
terciptanya tujuan nasional untuk hidup aman, damai dan sejahtera karena
kepemilikan karakter bangsa yang kuat karena mampu bersaing dengan bangsa
lain dalam bidang apapun, termasuk ekonomi, politik maupun sosial, apalagi
dalam beberapa dekat ini bangsa Indonesia akan dihadapkan pada Ekonomi
ASEAN di akhir 2015 yang mengharuskan Indonesia memiliki karakter yang
kuat guna bersaing terhadap bangsa lain.

(13)
C. KARAKTER-KARAKTER BANGSA YANG DIHARAPKAN

1. RELIGIUS
a. Pengertian
Religius adalah Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan selalu hidup rukun dengan
pemeluk agama lain.
b. Makna
Nilai religius ini harus kita terapkan, agar dalam kehidupan sehari-
hari sikap dan kelakuan kita tetap berlandaskan pada agama yang
kita anut serta dapat menjunjung tinggi rasa toleransi dengan
penganut agama lain serta dapat menghasilkan kehidupan yang
harmonis dan rukun.
c. Contoh
Kita selaku umat muslim senantiasa melakukan hal yang
diperintahkan agama, seperti melaksanakan solat, memberi zakat,
melaksanakan saum, dll. Serta menjauhi apa yang dilarang oleh
agama, seperti mencuri, berzina, mabuk, berbohong, dll.

2. JUJUR
a. Pengertian
Jujur adalah Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan dan perbuatan.
b. Makna
Nilai jujur ini sangat berpengaruh terhadap hubungan sosial.
Karena sikap jujur akan membangun hubungan kepercayaan
seseorang terhadap kita. Apabila seseorang sudah percaya pada
kita, maka mudah untuk kita membangun kerjasama dengannya.
c. Contoh
Kita sebagai mahasiswa apabila berlaku dan bersikap jujur dalam
kehidupan sehari-hari tentunya akan mendapatkan kepercayaan

(14)
dari orang lain, baik dari teman atau dosen. Sehingga mudah bagi
kita untuk bekerjasama dengan orang lain. Dan kita senantiasa
diberikan kepercayaan sebuah pekerjaan yang penting karena sikap
jujur kita.

3. TOLERANSI
a. Pengertian
Toleransi adalah Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yg
berbeda dari dirinya serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang
dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
b. Makna
Nilai toleransi ini menjunjung tinggi rasa tenggang rasa antar
sesama agama, suku, etnis, dll. demi keberlangsungan kehidupan
yang harmonis dan rukun, aman, damai serta tidak menimbulkan
perselisihan.
c. Contoh
Apabila ada teman kita yang bukan dari etnis kita atau suku yang
sama dengan kita, janganlah kita mengucilkannya. Senantiasa kita
harus bersahabat dengan siapapun dan saling toleransi. Hal itu
akan membantu kita untuk membangun sebuah kehidupan yang
tentram.

4. DISIPLIN
a. Pengertian
Disiplin adalah Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan
patuh terhadap berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
b. Makna
Nilai disiplin ini merupakan sikap patuh kita terhadap peraturan
atau aturan yang berlaku di lingkungan sekitar kita, ataupun

(15)
mampu untuk mengikuti segala macam prosedur atau urutan
sesuatu hal secara optimal.
c. Contoh
Sebagai mahasiswa yang memberlakukan nilai kedisiplinan yang
tinggi, sebaiknya kita sehari-hari datang tepat waktu ke kampus,
kemudian mengerjakan tugas dengan baik dan mengumpulkannya
tepat waktu.

5. KERJA KERAS
a. Pengertian
Kerja keras adalah Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-
sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
b. Makna
Nilai kerja keras ini mengandung arti usaha kita dalam mencapai
suatu tujuan atau pencapaian suatu pekerjaan yang diharapkan
hasilnya baik dan memuaskan.
c. Contoh
Dalam menghadapi ulangan atau tes, untuk mendapatkan nilai yang
maksimal dan memuaskan perlu melakukan kerja keras untuk
mendapatkan keinginan tersebut, yakni dengan belajar yang tekun.

6. KREATIF
a. Pengertian
Kreatif adalah Cara berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
untuk menciptakan sesuatu hal yang menarik dan dapat menjadi
sesuatu hal yang berdaya guna atau memiliki nilai utility (manfaat).
b. Makna
Nilai kreatif ini mengandung arti pengungkapan ide-ide kita
terhadap suatu cara atau suatu pekerjaan yang menghasilkan
inovasi baru.
c. Contoh

(16)
Seorang guru harus memiliki sifat kreatif untuk membantunya
dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik.
Kreatif dalam strategi pembelajaran yang digunakan, atau metode
pembelajaran, atau cara ia mengajar, agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.

7. MANDIRI
a. Pengertian
Mandiri adalah Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas- tugas serta mampu
bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah
diambilnya.
b. Makna
Nilai mandiri ini menunjukkan perbuatan dan sikap seseorang
dalam mengerjakan sesuatu tidak tergantung pada bantuan orang
lain. Akan tetapi bergantung pada kemampuan diri sendiri.

c. Contoh
Apabila seorang mahasiswa diberikan tugas individu, hendaklah
dikerjakan sendiri tanpa harus menunggu bantuan dari orang lain
atau menunda-nunda tugas tersebut.

8. DEMOKRATIS
a. Pengertian
Demokratis adalah Cara berpikir, cara bersikap dan cara bertindak
yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
b. Makna
Nilai demokratis ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
karena akan menghasilkan keseimbangan antara hak dan kewajiban
seorang individu dengan individu lain, terciptanya keseimbangan
dan keharmonisan antara yang satu dengan yang lainnya, karena
keputusan-keputusan yang diambil atas keputuan bersama.
c. Contoh

(17)
Dalam pemilihan ketua kelompok dapat dilakukan dengan cara
demokrasi, yaitu memilih beberapa calon untuk dipilih menjadi
ketua dari suara pemilih yang terbanyak, serta menerima segala
hasil dengan kesepakatan bersama.

9. RASA INGIN TAHU


a. Pengertian
Rasa ingin tahu adalah Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan didengar.

b. Makna
Nilai rasa ingin tahu ini merupakan cerminan keaktifan seseorang
dalam mempelajari sesuatu untuk menambah pengetahuan atau
pemahaman seseorang.
c. Contoh
Sebelum melaksanakan pembelajaran, seorang mahasiswa yang
memiliki rasa ingin tahu akan mempelajari materi yang akan
diajarkan sehingga dalam pembelajaran nanti ia hanya
mendiskusikannya saja dengan teman-teman atau dosennya.

10.SEMANGAT KEBANGSAAN
a. Pengertian
Semangat kebangsaan adalah Cara berpikir, bertindak dan
berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara
diatas kepentingan diri dan kelompoknya.
b. Makna
Nilai ini sangat menjunjung tinggi rasa cinta pada tanah air serta
rasa patriotisme dan nasionalisme dengan menempatkan
kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok,

(18)
dengan hal ini maka akan tercipta kekuatan negara karena rasa
semangat yang dimiliki warga negaranya.
c. Contoh
Seorang pelajar rela menjadi seorang TNI dengan tujuan untuk
menjaga wilayah-wilayah di Indonesia, atau mengikuti dengan
khidmat perayaan Upacara pengibaran bendera merah putih dengan
semangat.

11.CINTA TANAH AIR


a. Pengertian
Cinta tanah air adalah Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang
menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa.
b. Makna
Nilai ini tidak jauh berbeda dengan nilai semangat kebangsaan.
Nilai ini lebih mementinkan kepentingan negara dibandingkan
kepentingan kelompok atau pribadi.
c. Contoh
Kita dapat menerapkan cinta tanah air kita dengan cara membuat
prestasi dalam berbagai bidang akademik atau olahraga demi
membanggakan negara.

12.MENGHARGAI PRESTASI
a. Pengertian
Menghargai prestasi adalah Sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
b. Makna

(19)
Nilai ini perlu kita terapkan dalam kehidupan akademik kita,
karena dengan menghargai prestasi kita dapat memotivasi diri
sendiri dan orang lain agar dapat maju dan berkembang.
c. Contoh
Apabila kita melihat teman kita mendapatkan prestasi, kita
sebaiknya memberi selamat dan berusaha untuk bisa seperti
dirinya.

13.BERSAHABAT / KOMUNIKATIF
a. Pengertian
Bersahabat adalah Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain, saling
menghargai antar sesama, dan saling membantu dalam kesulitan.
b. Makna
Kita sebagai makhluk sosial harus mampu bergaul / berteman
dengan sesama dengan orang di sekitar kita, dan mampu
berpendapat serta menghargai seseorang. Tetapi pada saat kita
berpendapat kita tidak boleh sampai menyakiti perasaan orang lain,
apabila kita mempunyai suatu tugas / pekerjaan kita harus mampu
bekerja sama dengan anggota maupun seseorang yang berada di
sekitar kita, supaya bisa mencapai hasil yang maksimal.
c. Contoh
Disaat bersama dengan teman, gunakanlah bahasa dan mulai
percakapan dengan sesuatu hal yang baik serta berikan respon atau
tanggapan yang baik pula, karena komunikasi 2 arah yang terjadi
akan menghasilkan reaksi yang baik apabila dilakukan dengan
senang hati, bersenda gurau bersama teman, tetap menjaga sopan
santun, dll.

14.CINTA DAMAI
a. Pengertian
Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya serta tidak

(20)
memunculkan atau menyebabkan suatu persoalan atau perpecahan,
karena dirinya yang menjaga keadaan untuk tetap baik dan aman
serta damai.

b. Makna
Manusia adalah makhluk yang monodualistis yaitu tidak dapat
hidup sendiri, dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Kita
hidup di lingkungan masyarakat harus mampu menciptakan
kehidupan yang aman, damai dan sejahtera. Mampu menghargai
sesama tanpa memandang status. Mampu membuat seseorang
merasa lebih nyaman pada saat bersama kita,begitu pula
sebaliknya.
c. Contoh
Disaat ada suatu permasalahan atau terjadi konflik usahakan
terapkan jalan yang damai dan tidak dengan anarkis atau secara
kekerasan, karena dengan menghadapi persoalan secara damai dan
tenang akan menyelesaikan atau minimal mengurangi tingkat ke
stresan yang ada dan tidak menambah persoalan baru.

15.GEMAR MEMBACA
a. Pengertian
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya, menyenangi dan
menambah informasi terbaru guna memperluas wawasan.
b. Makna
Dengan banyak membaca kita mampu membuka jendela dunia,
mampu mengetahui yang belum kita ketahui, dan bisa mengerti apa
yang belum kita mengerti. Membaca juga bisa memberikan
motivasi, serta wawasan.
c. Contoh
Sempatkanlah waktu senggang untuk membaca, karena kita tahu
bahwa membaca banyak sekali manfaatnya dimana salah satunya

(21)
ialah untuk menambah pengetahuan dan memperluan wawasan
kita, manfaatkan waktu yang ada dengan membaca buku, majalah,
koran atau mencari tahu informasi terkini agar menjadi pribadi
yang berwawasan luas.

16.PEDULI LINGKUNGAN
a. Pengertian
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
b. Makna
Sebagai manusia yang hidup di lingkungan bermasyarakat kita
harus mampu menjaga lingkungan di sekitar kita, seperti
melakukan kerja bakti,dengan masyarakat sekitar , selalu
memberikan motivasi / manfaat menjaga lingkungan
c. Contoh
Menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan, membuang sampah
pada tempatnya, tidak mengotori lingkungan atau bahkan
merusaknya, serta menjadi pribadi yang sadar dan cinta akan
lingkungan yang hijau, asri dan nyaman.

17.PEDULI SOSIAL
a. Pengertian
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.
b. Makna
Membantu saudara saudara kita yang membutuhkan tanpa
pandang bulu adalah sebuah tanggung jawab kita semua. Oleh
karena itu, kalau bukan kita siapa lagi..? jika kita berbuat kebaikan
kepada seseorang. Maka sebaliknya seseorang itu juga akan
memberikan kebaikan kepada kita. Dalam menolong dan
membantu sesama kita tidak boleh memandang status, karena pada

(22)
dasarnya kita semua itu sama. Kehidupan itu seperti roda yang
berputar terkadang kita berada di atas,dan terkadang pula kita
berada di bawah.
c. Contoh
Saling membantu disaat terjadi suatu peristiwa atau kesulitan-
kesulitan, membantu korban bencana seperti korban banjir,
tsunami, longsor, dsb. Ikut serta dalam pendonor darah, serta
menjadi bagian dari organisasi yang membantu dalam bidang ke-
sosialan.

18.TANGGUNG JAWAB
a. Pengertian
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
b. Makna
Sikap dan perilaku seseorang terhadap apa yang mereka lakukan ,
tanggung jawab itu bersifat kodrati yang artinya sudah menjadi
kewajiban di dalam diri manusia apabila kita melakukan sesuatu
kita harus berani bertanggung jawab dan mampu dalam mengambil
atau menerima resiko yang ada, dan wujud dari tanggung jawab
tercermin atas tindakan yang dilakukannya.
c. Contoh
Seseorang yang menerima tugas dari atasan / seorang mahasiswa
yang menerima tugas dari dosennya harus bertanggung jawab
sepenuhnya atas segala tugas yang didapatnya serta melaksanakan
dengan optimal.
D. STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

Karakter khususnya karakter bangsa dapat dibentuk kepada seseorang dari


aspek lingkungan / sosial, pendidikan maupun dari keluarga. Dari lingkungan
misalnya, seseorang dididik secara non edukasi atau secara langsung melalui

(23)
segala macam situasi lingkungan yang ada, mereka-mereka ini mencari jalan
keluar sendiri atas suatu pemecahan masalah yang ada karena didapat dari
pengalaman dan tindakan mereka yang nyata.
Pembentukan karakter lain ialah dari aspek Pendidikan seperti sekolah dan
kuliah, melalui tahapan inilah seseorang mendapat didikan secara formal
dengan pembelajaran karakter bangsa yang berasal dari nilai-nilai pancasila
melalui pendidikan kewarganegaraan, melalui diskusi umum, kerja kelompok,
dll.
Serta dari aspek keluarga merupakan aspek terpenting dari pembentukan
suatu karakter, karena pada tahapan inilah seseorang dilahirkan serta dibesarkan
untuk di-didik menjadi seseorang yang berguna untuk nusa, bangsa, agama dan
terkhusus untuk dirinya sendiri.

E. MANFAAT ADANYA PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

Dengan dibentuknya seorang individu yang memiliki karakter bangsa


mereka akan terpola atau terbentuk menjadi seorang individu yang berlaku
sesuai dengan peraturan yang ada, menjadi pribadi yang baik, sopan santun,
kuat, tahan uji / tahan mental dan akan dengan mudah bersaing dengan bangsa
lain karena pribadi hal inilah yang merupakan pribadi berkualitas dan
diharapkan bernilai guna untuk bangsa dan negara.

II.3 KEPRIBADIAN PANCASILA


A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN PANCASILA

Kepribadian adalah suatu ekspresi yang keluar yang di tunjukan dari


mimik wajah maupun tindakan, agama islam memandang kepribadian dengan
fitrah, dimana fitrah disini yang telah di kotori oleh lingkungan dan dapat

(24)
menjadi suci kembali. Secara Etimologis kepribadian berasal dari bahasa latin
PER dan SONARAE yang kemudian berkembang menjadi persona yang
berarti Topeng. Dan dalam istilah bahasa inggris ialah Personality yang berarti
keseluruhan kualitas, tingkah laku dan pribadi seseorang. Analogi: kue yang
terbuat dari terigu , singkong, sagu, adalah contoh dari sebuah kepribadian,
sementara kue yang di bentuk bulat, kotak, segitiga adalah contoh dari sebuah
karakter.
Jadi perbedaan mendasar yang terlihat dari kepribadian ialah sesuatu yang
di tunjukan dengan sebuah ekspresi atau tindakan, sementara karakter
merupakan sifat atau karakteristik dasar yang melekat dalam diri seseorang.

B. ARTI DAN MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP DAN CITA-CITA MORAL

Dalam kedudukannya sebagai falsafah hidup dan cita-cita moral, secara ringkas
dapat dinyatakan bahwa:

1) Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga negara
mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik
dalam hati dan tutur kata maupun dalam tingkah laku sehari-hari.
2) Sila Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab; mengajak masyarakat
untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama
manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban
asasi. Dengan kata lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan
hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya.
3) Sila Ketiga, Persatuan Indonesia; menumbuhkan sikap masyarakat untuk
mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan
kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal
terhadap sesama warga negara.

(25)
4) Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawarahan/perwakilan; mengajak masyarakat untuk
bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan
negara, paling tidak secara tidak langsung bersama sesama warga atas
dasar persamaan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-
masing.
5) Sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak
masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai
dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi
terwujudnya kesejahteraan.

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK KENEGARAAN

Dalam kedudukannya sebagai Etika Politik Kenegaraan, ditegaskan bahwa :

1) Sila pertama, negara wajib:


a. Menjamin kemerdekaan setiap warga negara tanpa diskriminasi
untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya dengan
menciptakan suasana yang baik.
b. Memajukan toleransi dan kerukunan agama
c. Menjalankan tugasnya untuk meningkatkan kesejahteraan umum
sebagai tanggung jawab yang suci.
2) Sila Kedua, mewajibkan:
a. Negara untuk mengakui dan memperlakukan semua warga sebagai
manusia yang dikaruniai martabat mulia dan hak-hak serta
kewajiban kewajiban asasi.
b. Semua bangsa sebagai warga dunia bersama-sama membangun di
dunia baru yang lebih baik berdasar kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
3) Sila Ketiga mewajibkan negara untuk membela dan mengembangkan
Indonesia sebagai suatu negara yang bersatu, memiliki solidaritas yang
tinggi dan hidup rukun, membina dan menjunjung tinggi kebudayaan dan
kepribadian nasional, serta memperjuangkan kepentingan nasional.

(26)
4) Sila keempat mewajibkan negara untuk mengakui dan menghargai
kedaulatan rakyat serta mengusahakan agar rakyat melaksanakan
kedaulatannya secara demokratis tanpa diskriminasi melalui wakil-
wakilnya. Negara wajib mendengarkan suara rakyat dan memperjuangkan
kepentingan seluruh rakyat.
5) Sila Kelima mewajibkan negara untuk:
a. Mengikutsertakan seluruh rakyat dalam kehidupan ekonomi, sosial
dan budaya.
b. Membagi beban dan hasil usaha bersama secara proporsional di
antara semua warga negara dengan memperhatikan secara khusus
mereka yang lemah kedudukannya agar tidak terjadi ketidakadilan
serta kewenang-wenangan dari pihak yang kuat terhadap pihak
yang lemah.

C. FUNGSI DAN PERANAN PANCASILA

Era globalisasi yang sedang melanda masyarakat dunia, cenderung


melebur semua identitas menjadi satu, yaitu tatanan dunia baru. Masyarakat
Indonesia ditantang untuk makin memperkokoh jati dirinya. Bangsa Indonesia
pun dihadapkan pada problem krisis identitas, atau upaya pengaburan
(eliminasi) identitas. Hal ini didukung dengan fakta sering dijumpai masyarakat
Indonesia yang dari segi perilaku sama sekali tidak menampakkan identitas
mereka sebagai masyarakat Indonesia. Padahal bangsa ini mempunyai identitas
yang jelas, yang berbeda dengan kapitalis dan komunis, yaitu Pancasila.

(27)
Bangsa Indonesia menetapkan Pancasila sebagai azas. Maka, seluruh
perilaku, sikap, dan kepribadian adalah pelaksanaan dari nilai-nilai Pancasila.
Perilaku, sikap, dan kepribadian yang tidak sesuai dengan Pancasila berarti
bukan perilaku, sikap, dan kepribadian masyarakat Indonesia.

1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia


Tanpa memiliki pandangan hidup maka sesuatu bangsa akan merasa terus
terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang timbul,
baik persoalan di masyarakat sendiri maupun persoalan besar umat manusia
dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan
hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki pedoman dan pegangan
bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial budaya
yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman
pada pandangan hidup itu pula sesuatu bangsa akan membangun dirinya.
Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai
kehidupan yang dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang
dianggap baik. Pada akhirnya pandangan hidup suatu bangsa adalah suatu
kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini
kebenaranya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkanya.
Karena itulah dalam melaksanakan pembangunan misalnya, kita tidak dapat
begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain
tanpa menyesuaikan dengan pandangn hidup, dan kebutuhan-kebutuhan yang
baik dan memuaskan bagi suatu bangsa, belum tentu baik dan memuaskan bagi
bangsa lain. Dengan demikian, pandangan hidup suatu bangsa adalah :
Cita-cita bangsa;
Pikiran-pikiran yang mendalam;
Gagasan mengenai wujud kehidupan yang lebih baik.

2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

(28)
Kepribadian Indonesia yaitu keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia,
yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya.
Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis
pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.

3. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia


Pancasila sebagai perjanjian luhur rakyat Indonesia. Pancasila merupakan
jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia itu ditemukan kembali setelah lama
terpendam ada masa penjajahan bangsa Barat. Kemudian pada saat bangsa
Indonesia bangkit akan hidup mandiri sebagai bangsa yang merdeka,bangsa
Indonesia menemukan kembali Pancasila dalam arti dan makna yang
sesungguhnya. Pada saat akan mendirikan Negara RI,para pemimpin dan tokoh
pendiri negara memusyawarahkan apa yang sebaiknya dijadikan sebagai dasar
negara ,sehingga dirumusah Pancasia sebagai perjanjian luhur seluruh bangsa
Indonesia.

4. Pancasila sebagai Sumber dari segala Sumber Hukum


Kedudukan Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum
Indonesia. Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar
Filsafat atau Dasar Falsafah Negara (Philosofische Gronslag) dari Negara,
ideologi Negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini pancasila merupakan
suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara atau dengan
kata lain perkataan.
Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan
Negara. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara
terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi
dalam segala bidang dewasa ini dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai
pancasila. Maka pancasila merupakan Sumber dari segala sumber hukum ,
pancasila merupakan sumber kaidah hukum Negara yang secara konstitusional

(29)
mengatur Negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu
rakyat wilatah, beserta pemerintah Negara sebagai dasar Negara, Pancasila
merupakan suatu asas kerokhanian yang meliputi suasana kebatinan atau cita-
cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah, baik
moral maupun hukum Negara, dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis
atau Undang-Undang Dasar maupun yang tidak tertulis atau Dalam
kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat
secara hukum.
Dalam sistem tertib hukum indonesia, penjelasan UUD 1945 menyatakan
bahwa Pokok Pikiran itu meliputi suasana kebatinan dari Undang- Undang
Dasar Negara Indonesia serta mewujudkan cita- cita hukum, menguasai hukum
dasar tertulis (UUD) dan hukum dasar tidak tertulis (convensi), selanjutnya
Pokok Pikiran itu di jelmakan dalam pasal- pasal UUD 1945. Pembukaan UUD
45 mempunyai kedudukan Lebih tinggi dibanding Batang Tubuh, alasannya
Dalam Pembukaan terdapat :
1) Dasar Negara (Pancasila)
2) Fungsi dan Tujuan Bangsa Indonesia
3) Bentuk Negara Indonesia (Republik)

5. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia


Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan
kepribadian Indonesia ialah keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan
ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan
perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa. Garis pertumbuhan dan
perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan oleh kehidupan budi bangsa
Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana waktu
sepanjang masa.

(30)
Mungkin di sana-sini, misalnya di daerah-daerah tertentu atau masyarakat
kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur asing, namun pada
dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa
Indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita
memperhatikan tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa
tiap sila Pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita.

6. Pancasila sebagai Alat Pemersatu Bangsa Indonesia


Bangsa Indonesia yang bersifat majemuk, terdiri atas berbagai agama,
suku bangsa, adat istiadat, Bahasa daerah, menempati wilayah dan kepulauan
yang sedemikian luas, maka tidak mungkin berhasil disatukan tanpa alat
pengikat/ alat pemersatu bangsa, dalam hal ini alat tersebut ialah Pancasila.
Oleh sebab itu, Pancasila, sejarah dan filsafatnya harus tetap
diperkenalkan dan diajarkan kepada segenap warga bangsa ini, baik lewat
pendidikan formal maupun non formal. Pancasila memang hanya dikenal di
Indonesia, dan tidak dikenal di negara lain. Namun hal itu tidak berarti, bahwa
bangsa ini tanpa Pancasila bisa seperti bangsa lain. Bangsa Indonesia memiliki
sejarah, kultur, dan sejarah politik yang berbeda dengan bangsa lainnya.
Keaneka-ragaman bangsa Indonesia memerlukan alat pemersatu, ialah Pancasila

7. Pancasila sebagai Landasan Ideal Bangsa Indonesia


Kemerdekaan Indonesia diikrarkan pada 17 Agustus 1945 merupakan
sebagai landasan historis terbentuknya bangsa Indonesia itu sendiri. Sedangkan
berhubungan dengan pemuda yang dibahas dalam makalah ini, pemuda
memiliki landasan utama hari Sumpah Pemuda yaitu 28 Oktober 1928.
Perjalanan sejarah pada masa pergerakan kebangsaan sampai menjelang
kemerdekaan, dapat dipetik beberapa hal penting, yaitu;
1) Pentingnya pencerahan dikalangan bangsa untuk membuka wawasan baru
yang semakin luas dan demokratis.

(31)
2) Perlunya mengembangkan setiap potensi yang dimiliki masyarakat
sebagai kekuatan perjuangan untuk tercapainya sebuah cita-cita nasional.
3) Perlunya elemen-elemen pemersatu bangsa disertai kerelaan berkorban
atas kepentingan-kepentingan yang bersifat individual / kelompok.

8. Pancasila sebagai moral Pembangunan


Pembangunan Nasional dilaksanakan dalam rangka mencapai masyarakat
adil dan makmur. Pembangunan nasional merupakan perwujudan nyata dalam
meningkatkan harkat dan martabat manusia indonesia sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan dan tujuan negara yang tercantum dalam pembukaan Undang-
undang Dasar 1945 dengan rincian sebagai berikut:
Tujuan negara hukum formal, adalah melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah indonesia.
Tujuan negara hukum material dalam hal ini merupakan tujuan khusus
atau nasional, adalah memajukan kesejahteraan umum,dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Tujuan Internasional, adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Yang
perwujudanya terletak pada tatanan pergaulan masyarakat internasional.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung suatu
konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional kita harus
berdasar pada hakikat nilai sila-sila Pancasila yang didasari oleh ontologis
manusia sebagai subjek pendukung pokok negara. Dan ini terlihat dari
kenyataan obyektif bahwa pancasila dasar negara dan negara adalah organisasi
(persekutuan hidup) manusia. Dalam mewujudkan tujuan negara melalui
pembangunan nasional yang merupakan tujuan seluruh warganya maka
dikembalikanlah pada dasar hakikat manusia monopluralis yang unsurnya
meliputi : kodrat manusia yaitu rokhani (jiwa) dan raga, sifat kodrat manusia

(32)
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, dan kedudukan kodrat manusia
sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk TuhanYME.
Kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional harus
mmperlihatkan konsep berikut ini :
Pancasila harus menjadi kerangka kognitif dalam identifikasi diri sebagai
bangsa.
Pancasila sebagai landasan pembangunan nasional.
Pancasila merupakan arah pembangunan nasioanl.
Pancasila merupakan etos pembangunan nasional.
Pancasila merupakan moral pembangunan.

Masyarakat Indonesia yang sedang mengalami perkembangan yang amat


pesat karena dampak pembangunan nasional maupun rangsangan globalisasi,
memerlukan pedoman bersama dalam menanggapi tantangan demi keutuhan
bangsa. Oleh sebab itu pembangunan nasional harus dapat memperlihatkan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
Hormat terhadap keyakinan religius setiap orang.
Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subjek (manusia
seutuhnya)
D. BENTUK IMPLEMENTASI KEPRIBADIAN PANCASILA

1. Implementasi Pancasila dalam bidang Politik


Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus
mendasarkan pada dasar ontologis manusia. Hal ini di
dasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah
sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan politik
harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan
martabat manusia. Pengembangan politik Negara
terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus
mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang

(33)
dalam sila-sila pancasila dam esensinya, sehingga
praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara
harus segera diakhiri.

2. Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi


Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat
yang menang, sehingga lazimnya pengembangan
ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang
mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai
dengan Pancasila yang lebih tertuju kepada ekonomi
kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang
mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat
secara luas (Mubyarto,1999). Pengembangan ekonomi
bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi
kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat.
Maka sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas
kekeluargaan seluruh bangsa.

3. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan


Budaya
Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial
budaya hendaknya didasarkan atas sistem nilai yang
sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh
masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa
Indonesia melakukan reformasi di segala bidang dewasa
ini. Sebagai anti-klimaks proses reformasi dewasa ini
sering kita saksikan adanya stagnasi nilai social budaya
dalam masyarakat sehingga tidak mengherankan jikalau
di berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi berbagai
gejolak yang sangat memprihatinkan antara lain amuk

(34)
massa yang cenderung anarkis, bentrok antara kelompok
masyarakat satu dengan yang lainnya yang muaranya
adalah masalah politik. Oleh karena itu dalam
pengembangan social budaya pada masa reformasi
dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki
bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai
pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika pancasila pada
hakikatnya bersifat humanistic, artinya nilai-nilai pancasila
mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

4. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan


dan Keamanan
Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu
masyarakat hukum. Demi tegaknya hak-hak warga negara
maka diperlukan peraturan perundang-undangan negara,
baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun
dalam rangka melindungi hak-hak warganya.

(35)
II. 4 KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

A. PENGERTIAN IPTEK

IPTEK adalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dimana Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi memiliki pengertian tersendiri. Ilmu dapat
dipandang sebagai produk, proses dan paradigma etika.

1. Ilmu dipandang sebagai proses karena ilmu merupakan hasil dari


kegiatan sosial, yang berusaha memahami alam, manusia dan
perilakuknya baik secara individu atau kelompok.

2. Ilmu sebagai produk artinya ilmu diperoleh dari hasil metode keilmuan
yang diakui secara umum dan sifatnya yang universal. Oleh karena itu
ilmu dapat diuji kebenarannya, sehingga tidak mustahil suatu teori yang
sudah mapan suatu saat dapat ditumbangkan oleh teori lain.

3. Ilmu sebagai paradigma ilmu, karena ilmu selain universal, komunal,


juga alat meyakinkan sekaligus dapat skeptis atau tidak begitu saja
mudah menerima kebenaran.

Ilmu diperoleh melalui kegiatan metode ilmiah atau epistemology. Jadi,


epistemology merupakan pembahasan bagaimana mendapatkan pengetahuan.
Epistemologi ilmu tercermin dalam kegiatan metode ilmiah. Sedangkan
pengetahuan adalah pikiran atau pemahaman di luar atau tanpa kegiatan metode
ilmiah, sifatnya dapat dogmatis, banyak spekulasi dan tidak berpijak pada
kenyataan empiris. Sumber pengetahuan dapat berupa hasil pengalaman
berdasarkan akal sehat (common sense) yang disertai mencoba-coba, dan intuisi
(pengetahuan yang diperoleh tanpa penalaran).

(36)
Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli diantaranya adalah :
a) Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur
tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang
sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar,
maupun menurut bangunannya dari dalam.
b) Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang
empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.

Teknologi, berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari pekerjaan,
dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan
pada berbagai cabang industri. Berikut ini definisi teknologi menurut para ahli :
a) Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh
perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yg digunakan dalam
waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b) Menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk,
informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui,
diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat
dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya
perubahan individu & atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
c) Wikipedia.org mendefenisikan teknologi merupakan perkembangan
suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna
memproses serta mengendalikan suatu masalah.

Kesimpulannya, ilmu pengetahuan mempunyai teori-teori atau rumus-


rumus yang tetap, dan teknologi merupakan praktek atau ilmu terapan dari teori-
teori yang berasal dari ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi
mempunyai saling mempunyai hubungan. Jika tidak ada ilmu pengetahuan,
teknologi tidak akan ada.
B. SEJARAH PERKEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA

(37)
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah membawa
manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis
pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif
sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin. Sistem kerja robotis telah
mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan
yang menakjubkan.
Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas
komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia
dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia.
Pengembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang
ada. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan
imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia
tidak dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa memungkiri kenyataan
bahwa iptek mendatangkan dampak negative pada manusia.
Pengetahuan ilmu pengetahuan memberikan dampak yang besar dalam
penemuan baru di bidang teknologi. Pada akhir abad ke-15 muncul gerakan
yang bertujuan mengembangkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang
dikenal dengan istilah renaisans, yaitu suatu gerakan yang ingin melahirkan
kembali kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno. Renaisans menjunjung tinggi
kemampuan manusia, baik cara berfikir atau menemukan dan menciptakan.
Dengan adanya gerakan ini, semua orang bebas berfikir untuk menghasilkan
penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain gerakan
renaisans, juga muncul gerakan yang disebut dengan humanisme, yaitu suatu
gerakan yang bertujuan mempelajari dan mengembangkan kebudayaan dan ilmu
pengetahuan untuk diabdikan bagi kepentingan manusia.
Memasuki abad ke-18, ilmu pengetahuan berkembang pesat hingga abad
ini sering di sebut dengan abad pemikiran. Abad ke-18 merupakan abad
penemuan berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan alam,
ilmu pengetahuan sosial, maupun teknologi.

(38)
Penemuan di bidang teknologi merupakan awal abad teknologi yang
membawa dunia berkembang dengan lebih jauh dan lebih cepat dari masa
sebelumnya. Bersamaan dengan itu, pertumbuhan bangsa-bangsa dan segala
peradabannya juga melaju dengan cepat sehingga abad ke-21 manusia mampu
menciptakan berbagai peralatan dan teknologi canggih.

Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan pesat


mendorong berkembangnya berbagai macam industri di berbagai negara,
termasuk Indonesia. Di Indonesia, ilmu pengetahuan dan teknologi mulai
berkembang sejak masa kolonial Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada masa kolonial Belanda ini ditandai dengan berdirinya
perusahaan swasta asing, misi keagamaan dan pendidikan Barat. Semuanya itu
merupakan bagian dari eksploitasi ekonomi.

Teknologi modern barat memperkenalkan teknologinya yang pertama


dengan melalui pabrik gula. Modernisasi teknologi tersebut kemudian menyebar
ke sektor lainnya seperti pada galangan kapal, pertambangan batu bara, timah,
gas, dan minyak bumi. Sejak pertengahan abad ke-19, perkembangan ilmu
pengetahuan barat telah tersebar di Indonesia dengan melalui pembukaan
sekolah-sekolah barat bagi penduduk bumiputra.

Dan kini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di jaman


globalisasi akan semakin maju dan berkembang sangat pesat, semakin banyak
penerapan teknologi yang menggunakan efisiensi waktu, biaya, operasional
maupun bentuk serta mempermudah pekerjaan seseorang supaya lebih optimal.
C. DAMPAK PERKEMBANGAN KEMAJUAN IPTEK

1. Bidang Informasi dan komunikasi


Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan
yang sangat pesat. Beberapa dampak positif yang dapat kita rasakan yaitu :

(39)
Mempercepat dalam mendapatkan informasi yang akurat dan terbaru di
bumi bagian manapun melalui internet.
Mempercepat sarana berkomunikasi melalui handphone.
Mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata
kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal
yang negatif, antara lain :
Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).
Penyalahgunaan informasi dan situs tertentu yang terdapat di internet
oleh pihak tertentu.
Kerahasiaan alat tes semakin terancam. Contohnya: melalui internet kita
dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi.
Kecemasan teknologi, sebagai contoh yaitu: kerusakan komputer karena
terserang virus, menyebabkan kehilangan berbagai file penting dalam
komputer menimbulkan stres yang terjadi karena teknologi.

2. Bidang Ekonomi dan Industri


Beberapa manfaat dalam kemajuan teknologi di bidang ekonomi &
industri antara lain :
Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
Terjadinya industrialisasi.
Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
Persaingan dalam dunia kerja, sehingga menuntut pekerja untuk selalu
menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan
perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan
tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan
produk kedokteran menjadi komoditi
Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain :
Terciptanya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai
kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

(40)
Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi
akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami
kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang
bermental instant.

3. Bidang Sosial dan Budaya


Akibat kemajuan teknologi dalam segi positif yaitu :
Perbedaan kepribadian pria dan wanita.
Meningkatnya rasa percaya diri.
Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai
konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun
dan pekerja keras.
Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif
pada aspek budaya :
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di
kalangan remaja dan pelajar.
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin
meningkat.
Semakin melemahnya nilai gotong royong serta tolong menolong
membuat susahnya tercipta kesatuan sosial.
Pola interaksi antar manusia yang berubah.

4. Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang
pendidikan antara lain :
Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber
ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya
satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan
siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi

(41)
terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami
materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan
teknologi bisa dibuat abstrak.
Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan
teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan
guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses
pendidikan antara lain :
Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes
Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.
Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga
mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral
yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang
akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.

5. Bidang politik
Beberapa dampak positif yang dapat ditimbulkan dalam bidang
politik :
Timbulnya kelas menengah baru.
Proses regenerasi kepemimpinan.
Di bidang politik internasional, terdapat kecenderungan tumbuh
berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi
telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan
di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya
kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama
ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi
baru.

(42)
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan
aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati
banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam
dekade terakhir ini. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan
kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.

D. DAMPAK IPTEK PADA MASYARAKAT DAN BUDAYA


SETEMPAT

Penerapan Iptek dalam pembangunan telah meningkatkan kehidupan


masyarakat dan memajukan kehidupan bangsa dan negara di berbagai sektor.
Namun harus disadari di balik semua itu ada dampak-dampak negatifnya
terhadap lingkungan hidup. Yang dimaksud lingkungan hidup dalam hal ini
adalah menyangkut lingkungan alam, lingkungan sosial dan budaya.
Lingkungan alam adalah segala kondisi alam baik yang organik maupun
anorganik (tumbuh-tumbuhan, binatang, air, tanah, batuan, udara, dan lain-lain).
Sedangkan lingkungan sosial adalah semua manusia yang ada di sekitar, baik
perorangan maupun kelompok ( misalnya keluarga, teman sepermainan,
tetangga, dan teman sekerja). Kemudian juga menyangkut lingkungan budaya,
yakni hal-hal yang berkaitan dengan karya cipta dan hasil perbuatan atau
tingkah laku manusia misalnya yang menyangkut gagasan, norma, kepercayaan,
adat istiadat, pakaian, rumah, dan lain-lain.

1. Perubahan Tata Nilai


Berbagai penemuan teknologi telah membawa perubahan yang
begitu cepat dalam tata kehidupan masyarakat. Perubahan itu antara lain
cara orang bekerja, gaya hidup, dan tata nilai masyarakat. Berbagai

(43)
penemuan dan penerapan teknologi telah membuka fase industrialisasi.
Teknologi dan industrialisasi cenderung mempercepat tempo kehidupan,
pengangkutan serba cepat, dan komunikasi secepat kilat.
Ciri masyarakat industrialis akan sangat tergantung pada produk
teknologi. Ketergantungan ini telah mendorong pada pilihan-pilihan yang
terkait dengan reward (keuntungan) dan cost (biaya). Untuk mencapai
kesejahteraan hidup, orang cenderung untuk mendapatkan keuntungan
dan memperkecil biaya. Hal ini telah mengarahkan manusia ke dalam
paham materialisme. Akibatnya, ketergantungan manusia terhadap
sesamanya semakin berkurang. Ikatan sosial tradisional akan semakin
luntur dan beralih pada ikatan kepentingan dengan pertimbangan untung
dan rugi. Muncullah tata nilai budaya yang individual materialistik. Nilai-
nilai kegotong-royongan, terutama di lingkungan masyarakat kota mulai
melemah.

2. Adanya Kesenjangan Sosial


Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan
membuka lapangan kerja. Tetapi juga memunculkan kesenjangan sosial di
masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya
bahkan menjadi konglomerat, tetapi juga ada kelompok masyarakat yang
tidak memiliki ketrampilan. Mereka yang tidak menguasai teknologi akan
semakin ketinggalan dan hidup miskin. Terjadilah jurang perbedaan yang
begitu dalam antara si kaya dan si miskin. Hal ini dapat mendorong
kecemburuan sosial dan kerawanan keamanan.

3. Merosot dan Rusaknya Lingkungan Alam


Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk, dan
penerapan Iptek yang kurang bijaksana telah menimbulakan kemerosotan

(44)
kualitas lingkungan alam. Bahkan tidak hanya merosot, tetapi juga mulai
timbul kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah
lingkungan yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas
lingkungan alam, sebagai berikut:
a) Kemerosotan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Alam.
b) Pencemaran oleh Limbah dan Bahan Berbahaya.
c) Meningkatnya Lapisan Gas CO2 dan Kenaikan Suhu Bumi.
d) Adanya Hujan Asam.
e) Lubang Lapisan Ozon.
f) Adanya Bencana Alam Banjir

4. Kekhawatiran Manusia terhadap Persenjataan Kimia dan Nuklir


Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk
mengembangkan persenjataan canggih, termasuk senjata kimia dan
nuklir. Hal ini dapat membahayakan kehidupan manusia.

5. Berkembangnya Kenakalan Remaja dan Kriminalitas


Perkembangan dan penerapan iptek telah mendorong terjadinya
globalisasi. Dengan berbagai macam media, setiap orang termasuk para
remaja mudah kena pengaruh nilai budaya lain, termasuk tingkah laku
kekerasan. Media massa dan terutama televisi disebut-sebut sebagai salah
satu media yang sangat besar pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan
manusia pada umumnya.
Munculah kenakalan remaja antara lain karena adanya pengaruh
dari luar melalui media massa termasuk film-film di televisi. Begitu juga
berbagai bentuk kriminalitas juga dipengaruhi oleh media massa.
Demikian uraian mengenai dampak penerapan IPTEK terhadap
lingkungan hidup. Jadi, jelas penerapan IPTEK memiliki banyak
keuntungan, tetapi juga ada dampak negatif yang harus dicari jalan
pemecahannya. Selain dampak positif, perkembangan sistem informasi,
komunikasi, dan transportasi juga memiliki dampak yang negatif.

(45)
Dengan adanya media informasi, komunikasi, dan transportasi ternyata
telah membawa pengaruh nilai-nilai sosial budaya luar yang mulai menggeser
budaya bangsa klasik yang adi luhung. Kehidupan individualistik mulai
berkembang dan menggeser nilai-nilai kekerabatan dan gotong royong sebagian
rakyat Indonesia.
Dengan semakin berkembangnya alat transportasi, juga menimbulkan
dampak negatif. Semakin banyaknya kendaraan bermotor telah menimbulkan
polusi, sehingga mengurangi kenyamanan, menganggu kesehatan setiap
pemakai jalan, sering menimbulkan kecelakaan.

BAB III . PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu dasar ilmu pendidikan


yang mengajarkan masyarakat untuk menjadi warga negara yang memiliki
karakter bangsa dan kepribadian atau ideologi pancasila, mampu menjadi warga
negara dan bangsa yang bermartabat, dan bertanggung jawab dalam ruang
lingkup lingkungan, negara, sosial, politik maupun ekonomi sehingga
terwujudnya cita-cita atau tujuan nasional untuk hidup layak, aman, damai dan
sejahtera.

Dengan kita mempelajari pendidikan kewarganegaraan akan membentuk


warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa
dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NRI 1945 sehingga

(46)
tercipta adanya tujuan nasional untuk hidup sejahtera dalam kesejahteraan
sosial.

Untuk mewujudkan dan menerapkan tujuan tersebut, diperlukan


pendidikan karakter yang merupakan suatu proses pengarahan dan bimbingan
bangsa agar memiliki nilai dan berperilaku yang baik, untuk menjadi manusia
yang seutuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dan karakter bangsa dapat
diartikan sebagai karakter-karakter apa saja yang harus dimiliki sebagai suatu
bangsa di negara tersebut yang melalui proses dididik, ataupun sudah terlahir
dengan memiliki karakter karakter tersebut. Tujuan dengan dilakukannya
pembentukan suatu karakter bangsa ialah untuk menjadikan warga negara
tersebut menjadi warga negara yang dijadikan pedoman serta pembeda yang
kuat karena mampu bersaing dengan bangsa lain dalam berbagai aspek.

Beberapa karakter yang wajib dimiliki bangsa Indonesia guna


terwujudnya hal tersebut ialah kita harus memiliki karakter : Religius, Jujur,
Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu,
Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat /
Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli
Sosial, dan Tanggung Jawab.

Semua karakter tersebut akan terjalin dengan baik dengan strategi yang
tersusun dan dilakukan secara optimal seperti melalui sosialisasi, pendidikan
kewarganegaraan, pemberdayaan, pembudayaan, dan kerja sama dengan
memperhatikan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Dengan
dibentuknya seorang individu yang memiliki karakter bangsa mereka akan
terpola atau terbentuk menjadi seorang individu yang berlaku sesuai dengan
peraturan yang ada, menjadi pribadi yang baik, sopan santun, kuat, tahan uji /
tahan mental dan akan dengan mudah bersaing dengan bangsa lain karena
pribadi hal inilah yang merupakan pribadi berkualitas dan diharapkan bernilai
guna untuk bangsa dan negara.

(47)
Sementara kaitannya karakter bangsa yang berkepribadian pancasila
merupakan bentuk perwujudan atau ekspresi diri yang ditunjukkan dari
karakter-karakter tersebut yang memiliki nilai-nilai pancasila yang ada. Karena
pancasila, adalah sesuatu hal yang sangat esensial, mengingat posisi Pancasila
dapat difungsikan sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, sebagai
Kepribadian Bangsa Indonesia, sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia,
sebagai Sumber dari segala Sumber Hukum, sebagai Jiwa Bangsa Indonesia,
sebagai Alat Pemersatu Bangsa Indonesia, sebagai Landasan Ideal Bangsa
Indonesia dan moral Pembangunan.

Apalagi ditengah perkembangan zaman yang sangat bahkan sungguh


cepat di era globalisasi ini, perkembangan dunia IPTEK / Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi pada saat ini sudah sangat berkembang jika kita lihat dari sejarah
awal pembentukannya. Dengan perkembangan ini, banyak manfaat yang kita
peroleh guna membantu efisiensi waktu, biaya, operasional maupun tenaga
dalam pekerjaan kita. Namun kita harus lah sadar, jangan sampai dari
berkembang pesatnya dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tersebut akan
merusak dan menghilangkan esensi kita selaku masyarakat yang berbangsa satu
BANGSA INDONESIA, berbahasa satu BAHASA INDONESIA, dan
Bernegara satu NEGARA INDONESIA.

III.2 SARAN

Sebagai bangsa Indonesia, sebagai faktor pengisi kemerdekaan, sebagai


penegak kemajuan negara, kita sepatutnya merasa bangga dan sadar bahwa
INDONESIA merupakan negara yang sangat amat kaya, amat sangat besar
pentingnya dalam kehidupan kita selaku bangsa Indonesia. Sudah sepatutnya
kita mengetahui, mengenal, mengikuti, menyimak, mendalami, serta merasa

(48)
bangga untuk hidup, tinggal, dan bersosialisasi dengan segala hal yang
Indonesia punya ini.
Sebagai bangsa Indonesia, sepatutnya kita mengetahui apa saja yang
dimiliki Indonesia ini, dan tidak mengganggap remeh negara sendiri dan lebih
menyukai negara orang lain. Kita boleh saja menyukai sesuatu hal dari negara
lain karena sesuatu hal, namun kita harus tetaplah mencintai negara sendiri. Jadi
cintailah negara mu sebagaimana dirimu berasal.
Dan diharapkan seluruh masyarakat Indonesia, mampu menerima segala
macam perubahan dan memanfaat perkembangan zaman yang ada untuk
menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat untuk nusa, bangsa dan agama.
Dengan dibuatnya Laporan atau Makalah ini, diharapkan pula bagi para
pembaca untuk membuka mata dan wawasannya akan INDONESIA serta
menyenangi akan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

DAFTAR PUSTAKA

http://intanayuda8.wordpress.com/2013/05/13/ilmu-pengetahuan-dan-
teknologi-html/
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/lmu-pengetahuan-dan-
teknologi-iptek-perkembangan-dampak-positid-dan-negatif.html
Amori, A. 2007. A Theoritical Framework for Educational Game
Development. Educational Technology Research & Development: Game
Object Model Version II
Hasan, H.S. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa. Jakarta: Litbang Puskur Kemdiknas
Nunut. 2011. Pembentukan karakter bangsa dengan pancasila.
http://nunutwaone/2011/5/makalah-pembentukan-karakter-bangsa-
pancasila.html

(49)
Syahnakri. 2009. Renungan Kebangsaan Dan Pancasila.
http://syahnakri.blogspot.com/2009/11/renungan-kebangsaan-dan-
pancasila.html.
Kewarganegaraan.Bandung: Grafindo Media Pratama. Bambang,
Sugiyarto.2007.
Pendidikan Kewarganegaraan. Surakarta : Grahadi. Priyatno,Bambang
Sidik, Nur Habibi.2011.
Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : CV Bina Pustaka.
http://exalute.wordpress.com/2008/07/24/pancasila-sebagai-paradigma-
pembangunan/
http://go.mail.ru/search?
q=Makalah+Pancasila+Sebagai+Paradigma+Pembangunan+
%C2%AB+dzmivhyeverlastingforever.htm&fr=chrome.

(50)

Anda mungkin juga menyukai