Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KOMUNIKASI EFEKTIF

Tentang

“Komunikasi Efektif dalam Kehidupan Sehari-Hari”

Dosen Pengampu :

Ners. Husin, S. Kep., MPH

Disusun oleh :

Lathifah

134621220296

PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI


KESEHATAN

POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

Latar Belakang.....................................................................................................1

Rumusan Masalah................................................................................................1

Tujuan...................................................................................................................1

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................2

Pengertian Komunikasi........................................................................................2

Pendalaman Materi...............................................................................................2

Hasil Analisis dalam Kehidupan Sehari-Hari......................................................5

BAB III KESIMPULAN........................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagaimana yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial
yang membutuhkan orang lain untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain, keterampilan kita dalam
berkomunikasi sangat diperlukan. Jika kita tidak dapat berkomunikasi,
akan sangat sulit untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi makhluk hidup.
Komunikasi sendiri merupakan proses pertukaran informasi dari satu
orang ke orang lain, baik secara verbal maupun nonverbal. Dalam
komunikasi, kedua belah pihak diharapkan dapat memberikan suatu
pemahaman dan memahami informasi yang sedang ditukarkan. Dalam
berkomunikasi, kita biasa melupakan atau menghiraukan satu hal yang
penting, yaitu berkomunikasi dari hati ke hati.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut “Mengetahui dan memahami konsep komunikasi dan
bagaimana cara mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari.”

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat disimpulkan tujuan
penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami konsep dasar komunikasi.
2. Menganalisis sistem atau cara berkomunikasi yang terjadi di
kehidupan sehari-hari.
3. Diharapkan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.

1
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Komunikasi


Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara
komunikator (pemberi informasi) dengan komunikan (penerima
informasi). Dalam berkomunikasi, sang komunikator tentunya memiliki
tujuan daripada penyampaian informasi tersebut, yang dimana diharapkan
untuk sang komunikan dapat memahami dan menerima informasi tersebut.
Komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau
lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak.
Menurut Wursanto (dalam Fenny Oktavia, 2016: 241) komunikasi
adalah proses kegiatan pengoperan/penyampaian warta/berita/informasi
yang mengandung arti dari satu pihak (seseorang atau tempat) kepada
pihak (seseorang atau tempat) lain dalam usaha mendapatkan saling
pengertian.
Menurut Yetty Oktarina dan Yudi Abdullah (2017: 1) komunikasi
juga dapat dikatakan sebagai suatu proses pengoperan pesan bukan hanya
dari individu ke individu lain, namun juga bisa dari individu ke suatu
kelompok kecil (small group) maupun kelompok besar (large group).
Menurut Robbins dan De Cenzo, 1998 (dalam Zakaria, 2006: 2)
komunikasi melibatkan transmisi maksud dan maklumat kepada audiens.
Apabila maksud ataupun maklumat tidak diterima oleh audiens, proses
komunikasi tidak berlaku.

2.2. Pendalaman Materi


i. Komunikasi Verbal
Pesan (message) atau informasi yang disampaikan oleh seorang
komunikator dapat berbentuk verbal dan nonverbal. Menurut Kurniati
(2016: 7) komunikasi verbal merupakan sebuah cara atau bentuk dari

2
3

komunikasi yang disampaikan dengan lisan maupun tulisan melalui


sekumpulan kata-kata. Makhluk sosial biasa menggunakan komunikasi
secara verbal dalam hubungan antar manusia, karena dapat
mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, fakta, data, dan
informasi serta menjelaskannya.
Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk
komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan
cara tetulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal dapat
menyampaikan ide-ide, pemikiran atau keputusan lebih mudah
dibandingkan komunikasi nonverbal (Kusumawati, 2016: 86).
Komunikasi verbal sendiri terbagi menjadi dua, yaitu berbicara dan
menulis; juga mendengarkan dan membaca.

ii. Komunikasi Nonverbal


Kurniati (2016: 12) Komunikasi nonverbal adalah semua isyarat
yang bukan kata-kata. Walaupun komunikasi nonverbal sulit untuk
ditafsirkan daripada komunikasi verbal, pesan-pesan nonverbal tetap
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam berkomunikasi dan dianggap
lebih jujur karena terjadi secara spontan. Seperti saat kita mengatakn “ya”
dengan kepala yang mengangguk.
Komunikasi nonverbal menurut Kusumawati (2016: 90)
merupakan komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk tanpa kata-
kata. Komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada karena dalam
berkomunikasi hampir secara otomatis terpakai. Komunikasi nonverbal
dapat berupa lambing-lambang seperti gesture, warna, mimik wajah, dll.

iii. Proses Komunikasi


Lasswell (dalam Yetty Oktarina dan Yudi Abdullah, 2017: 6)
mengemukakan beberapa unsur komunikasi agar informasi dapat diterima
secara efektif, yaitu komunikator (source; sender; communicator) yang
merupakan sumber informasi, pesan (message) yang dapat berupa verbal
dan nonverbal, media (channel) atau sarana penghubung penyampaian dan
4

penerimaan pesan, komunikan (communicant) atau penerima pesan, dan


efek (impact; effect; influence) yang merupakan hasil yang dapat dilihat
sebagai pengaruh dari diterima atau ditolaknya suatu informasi.

Menurut A. Anditha Sari dalam bukunya (Komunikasi


Antarpribadi, 2017: 5) komunikasi dapat terjadi melalui 5 tahapan proses
yaitu :
1. Kontak (first impression)
Hal pertama yang menunjukkan awal dari sosialisasi yaitu dari
saling menunjukkan kesan perrtama yang baik kepada orang lain,
baik melalui bahasa tubuh juga melalui bahasa yang baik.
2. Perkenalan
Perkenalan didapatkan dari kesan baik yang kita tunjukkan ke
orang lain, yang dimana kesan tersebut mampu membuat orang
lain lebih nyaman untuk terbuka dan saling memperkenalkan diri.
3. Pertemanan
Pertemanan tidak akan terjalin begitu saja, biasanya ikatan ini akan
terjalin dalam kurun waktu tertentu. Dalam proses ini, kita dapat
mengenal orang lain secara lebih detail dan intim.
4. Decline
Berupa sebuah konfllik yang dapat terjadi dikarenakan ego dan
kesalahpahaman.
5. Perpecahan
Perpecahan merupakan hasil dari konflik yang tidak berujung
dengan baik, yang dimana pelaku yang terlibat dalam hubungan
tersebut memilih untuk berpisah dan tidak lagi menjalin
komunikasi.

iv. Berkomunikasi Secara Efektif


Berkomunikasi secara efektif bertujuan agar tidak terjadinya
pengulangan kembali dan terhambatnya proses tukar menukar informasi.
5

Menurut Fai (2022) berikut point-point penting untuk mencapai


komunikasi yang efektif :
1. Mendengarkan lawan bicara
2. Mengajukan pertanyaan
3. Memberikan informasi dengan jelas
Menyampaikan informasi dengan jelas sangat diperlukan
untuk menghindari kesalah pahaman dari pihak penerima
informasi atau kommunikan.
4. Mengkombinasikan komunikasi verbal dan nonverbal
Hal ini diperlukan agar terciptanya komunikasi efektif.
Sebagai contoh, mengangguk atau tersenyum yang dapat
menciptakan suasana komunikatif.

Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, untuk komunikator


dan komunikan diharapkan untuk tidak memotong pembicaraan lawan
bicara, komunikator diharapkan untuk menguasai materi atau informasi
yang ingin diisampaikan dan memperhatikan gaya bahasa. Jika
komunikator dapat menyampaikan pesan atau informasi dengan baik dan
dipahami oleh komunikan, maka komunikasi yang telah berlangsung
merupakan komunikasi yang efektif (Fai, 2022).

2.3. Hasil Analisis dalam Kehidupan Sehari-Hari


A. Dalam Lingkungan Tempat Tinggal
Komunikasi yang terjadi di lingkungan tempat saya tinggal
sudah bisa dibilang efektif. Karena, berdasarkan resume,
komunikasi dapat dikatakan efektif jika komunikator dapat
menjelaskan informasi dengan jelas dan komunikan yang
mendengarkan dapat menerima informasi tersebut dan mampu
memberikan feed back atau tukar pikiran jika diperlukan. Dan
untuk di lingkungan tempat tinggal saya, sebagai contoh keluarga
saya, hal ini sudah terjadi di kehidupan sehari-hari.
6

Namun, seperti pada proses komunikasi menurut A.


Anditha Sari dalam bukunya (Komunikasi Antarpribadi, 2017: 5),
kita sebagai manusia tidak luput dari yang namanya ego masing-
masing. Terkadang sebuah informasi tidak dapat diterima
dikarenakan ego yang tinggi, seperti yang tertera pada proses ke
empat. Namun, kami menghindari proses terakhir yaitu perpecahan
dengan saling mendengarkan pendapat satu sama lain dan
mengambil jalan tengah atau solusi untuk permasalahan tersebut.
Yang dimana pada akhirnya, informasi tersebut dapat diterima
dengan jelas.

B. Dalam Lingkungan Kampus


Komunikasi di lingkungan kampus juga sudah bisa
terbilang efektif, untuk lebih spesifik, kasus yang saya gunakan
adalah komunikasi antara dosen dan mahasiswa/i. Proses
pembelajaran yang aktif membuktikan bahwa adanya proses
penerimaan informasi dengan baik. Namun, jika kasus yang saya
gunakan adalah komunikasi sesama mahasiswa/i, menurut saya
belum bisa dibilang efektif.
Contoh saja ketika penanggung jawab mata kuliah yang
handak menyampaikan informasi secara langsung atau verbal lisan.
Berdasarkan resume, pada bagian point-point penting agar
terbentuknya komunikasi yang efektif menurut Fai (2022) yang
pertama adalah mendengarkan lawan bicara. Dikarenakan
banyaknya penduduk kelas dan bonding yang masih belum terjalin
begitu erat, juga kurangnya kemampuan menguasai komunikan
membuat komunikasi di kelas menjadi kurang efekif. Banyak yang
masih bertukar informasi antara satu sama lain dan tidak
mendengarkan penanggung jawab mata kuliah yang membuat
penyampaian informasi menjadi berulang dan tidak efektif.
BAB III

KESIMPULAN

Komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah


pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak.

Menurut Wursanto (dalam Fenny Oktavia, 2016: 241) komunikasi adalah


proses kegiatan pengoperan/penyampaian warta/berita/informasi yang
mengandung arti dari satu pihak (seseorang atau tempat) kepada pihak (seseorang
atau tempat) lain dalam usaha mendapatkan saling pengertian.

Komunikasi sendiri terbagi menjadi dua,, yaitu komunikasi verbal dan


nonverbal.

Dalam berkomunikasi, ada beberapa unsur komunikasi agar informasi


dapat diterima secara efektif, yaitu komunikator (source; sender; communicator),
pesan (message), media (channel), komunikan (communicant), dan efek (impact;
effect; influence).

Selain itu, juga ada point-point penting untuk menciptakan komunikasi


yang efektif, yaitu mendengarkan Mendengarkan lawan bicara, mengajukan
pertanyaan, memberikan informasi dengan jelas, dan Mengkombinasikan
komunikasi verbal dan nonverbal.

7
DAFTAR PUSTAKA

Fai. (2022). Komunikasi yang Efektif dan Efisien. Umsu.ac.id. Diakses pada 19
Maret 2023 pada pukul 22:10 melalui https://umsu.ac.id/komunikasi-yang-
efektif/

Kurniati, Desak Putu Yuli. (2016), MODUL KOMUNIKASI VERBAL DAN NON
VERBAL. Simdos.unud.ac.id. Diakses pada 19 Maret 2023 pada pukul
21:35 melalui
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/a3a4fc3bf4ad19b00
79f4a31c593398b.pdf

Kusumawati, Tri Indah. (2016). KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL.


Jurnal.uinsu.ac.id. Diakses pada 19 Maret 2023 pada pukul 21:31 melalui
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/al-irsyad/article/view/6618/2912

Oktarina, Yetty dan Abdullah, YYonudi. (2017). Komunikasi dalam Prespektif


Teori dan Praktik. Yogyakarta: PENERBIT DEEPUBLISH.

Oktavia, Fenny. (2016). UPAYA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA


DAERAH DALAM MEMEDIASI KEPENTINGAN PT. BUKIT BORNEO
SEJAHTERA DENGAN MASYARAKAT DESA LONG LUNUK.
EJurnal.ilkom.fisip-unmul.ac.id. Diakses pada 17 Maret 2023 pada pukul
19:58 melalui
https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/03/
Jurnal%20Fenny%20Oktavian%20(03-02-16-08-53-37).pdf

Sari, A. Anditha. (2017). Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: PENERBIT


DEEPUBLISH.

Zakaria, Zainuddin. (2006). Komunikasi Efektif. - : PTS Professional.

8
Skor Penilaian

No Aspek Penilaian
3 2 1

1 Sistematik Laporan

2 Tata Tulis

3 Pendahuluan

4 Hasil Resum

5 Kesimpulan

6 Referensi

7 Ketepatan Waktu

JUMLAH SKOR

Anda mungkin juga menyukai