UNTUK
JAKARTA 2016
KATA PENGANTAR
Identitas nasional Indonesia merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain di dunia ini.
Faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas bangsa Indonesia
tersebut meliputi : faktor objektif (geografis, ekologis dan demografis),
faktor subjektif (historis, sosial, politik dan kebudayaan) yang dimiliki
bangsa Indonesia. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional Indonesia
tersebut meliputi: suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.
Dalam menentukan identitas nasional Indonesia, yang terpenting
adalah perilaku atau keperibadiab bangsa Indonesia yang sesuai dengan
ideologinya yaitu Pancasila. Perilaku tersebut tercermin dalam nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila yaitu berketuhanan YME,
berkemanusiaan yang adil dan beradab, berkesatuan Indonesia,
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Keperibadian bangsa Indonesia yang sesuai dengan ideologi
Pndonesia tersebut dalam era globalisasi ini mudah sekali terkontaminasi
oleh pengaruh kebudayaan dari negara lain. Secara umum melihat fakta-
fakta yang ada saat ini, keadaan jati diri bangsa Indonesia sedang
mengalami kerusakan/keterpurukan. Langkah-langkah paling efektif untuk
mengembalikan jati diri bangsa Indonesia tersebut yang pertama dimulai
dari diri kita sendiri, selanjutnya kita mengajarkan atau mengajak orang
lain yang berada di sekitar kita. Kemudian peran pemerintah untuk
mengembalikan jati diri bangsa Indonesia dan menumbuhkan karakter
bangsa yang bagus yang sesuai dengan Pancasila yaitu dengan
menggalakkan program wajib belajar ajaran agama (untuk meningkatkan
ketakwaan) dan juga pendidikan umum (untuk meningkatkan rasa
kebangsaan).
Bagi bangsa Indonesia yang sadar akan kondisi nyata yang
dimilikinya itu, tentulah semakin meyakini dasar negara yang telah
disepakati bangsa Indonesia yakni Pancasila dan berusaha
ii
Jakarta, 2016
Direktur Jenderal
Potensi Pertahanan,
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
5. Umum ........................................................................ 5
6. Faktor yang Mempengaruhi Karakter Bangsa ........... 7
7. Jati Diri Bangsa ......................................................... 10
8. Bentuk-Bentuk Perwujudan Jati Diri .......................... 14
9 Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Jati Diri ...... 15
10. Kondisi Jati Diri Bangsa Indonesia Saat Ini ............... 17
11. Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia .............. 21
12. Rangkuman ............................................................... 25
13. Latihan ....................................................................... 26
BABV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan
tajam masyarakat, baik itu melalui media cetak, wawancara, dialog
dan lain sebagainya. Persoalan yang muncul di masyarakat seperti
korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan yang terjadi
dimana-mana, sirkulasi ekonomi yang terhambat serta dunia politik
yang menuai pro dan kontra menjadi salah satu topik yang hangat di
masyarakat. Berbagai alternatif penyelesaian masalah ini telah
dilakukan seperti peraturan, undang-undang, penerapan hukum yang
lebih kuat.Kepedulian masyarakat terhadap pendidikan budaya dan
karakter bangsa juga teiah menjadi perhatian pemerintah.
Pemerintah telah mengembangkan pendidikan budaya dan karakter
bangsa ini melalui Kementerian Pendidikan Nasional.
Salah satu mewujudkan visi dan misi bangsa Indonesia pada
masa mendatang yaitu mewujudkan sistem dan iklim pendidikan
nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak
mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat,
berdisplin dan bertanggung jawab,berketerampilan serta menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan
kualitas manusia Indonesia.Prioritas pembangunan nasional
sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 - 2025 (UU No. 17
Tahun 2007) antara lain adalah dalam mewujudkan masyarakat yang
berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab
berdasarkan falsafah Pancasila”. Salah satu upaya untuk
merealisasikannya adalah dengan cara memperkuat jati diri dan
karakter bangsa melalui pendidikan. Upaya ini bertujuan untuk
membentuk dan membangun manusia Indonesia yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum,
memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama,
2
2. Deskripsi Singkat
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-niiai
karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan
maupun kebangsaan. Pengembangan karakter bangsa dapat
dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang. Akan
tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya
tertentu maka perkembangan karakter individu seseorang hanya
dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang
bersangkutan. Artinya, perkembangan budaya dan karakter dapat
dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan
peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat, dan budaya
bangsa. Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila,
jadi pendidikan budaya dan karakter adalah mengembangkan nilai-
nilai Pancasila pada diri peseta didik melalui pendidikan hati, otak,
dan fisik.
3
3. Manfaat Hanjar.
Berbekal hasil belajar pada HanjarPembangunan Karakter
Bangsa di lingkungan Kementerian Pertahanan ini, peserta
diharapkan memahami tentang kondisi umum jati diri bangsa dan
pentingnya pembangunan karakter bangsa bagi masyarakat
Indonesia khususnya di lingkungan Kementerian Pertahanan serta
untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai
definisi bangsa Indonesia, jati diri bangsa Indonesia yang
sesungguhnya, kondisi jati diri bangsa Indonesia saat ini, dan cara
mengenbalikan jati diri bangsa Indonesia. Sehingga penulis dapat
megapresiasikan pengetahun tersebut dalam kehidupan sehari-hari
dalam rangka terbentuknya jati diri bangsa indonesia yang
sesungguhnya.
4. Tujuan Pembelajaran.
a. Kompetensi Dasar.
Setelah mempelajari hanjar ini, diharapkan peserta diklat
mengerti, dan memahami memahami tentang kondisi umum jati
diri bangsa dan pentingnya pembangunan karakter bangsa bagi
masyarakat Indonesia khususnya di lingkungan Kementerian
Pertahanan.
b. Indikator Keberhasilan Belajar.
Setelah mempelajari hanjar ini diharapkan peserta diklat
dapat:
1) Memahami kondisi umum Jati Diri Bangsa.
4
b. Lingkungan Regional.
Pada lingkungan regional, pengaruh globalisasi juga
membawa dampak terhadap terkikisnya budaya lokal di zona
negara-negara Asia Tenggara. Dampak tersebut berwujud
adanya ekspansi budaya dari negara-negara maju yang
menguasai teknologi informasi. Meskipun telah dilaksanakan
upaya pencegahan melalui program kerja sama kebudayaan,
namun melalui teknologi infomasi yang dikembangkan,
pengaruh negara lain dapat saja masuk. Perkembangan
regional Asia atau lebih khusus ASEAN dapat membawa
perubahan terhadap pola berpikir dan bertindak masyarakat
dan bangsa Indonesia. Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat
dan sesuai agar masyarakat Indonesia dapat tetap menjaga
nilai-nilai budaya dan jati diri bangsa serta generasi muda tetap
memiliki kepribadian sebagai bangsa Indonesia.
c. Lingkungan Nasional.
Perkembangan politik di dalam negeri dalam era reformasi
telah menunjukkan arah terbentuknya demokrasi yang baik.
Selain itu telah direalisasikan adanya kebijakan desentralisasi
kewenangan melalui kebijakan otonomi daerah. Namun,
sampai saat ini, pemahaman dan implementasi konsep
demokrasi dan otonomi serta pentingnya peran pemimpin
nasional masih belum memadai. Sifat kedaerahan yang kental
dapat mengganggu proses demokrasi dan bahkan
mengganggu persatuan nasional. Harus diakui bahwa banyak
kemajuan yang telah dicapai bangsa Indonesia sejak lebih dari
enam puluh tahun merdeka. Pembangunan fisik dimulai dari
zaman orde lama, orde baru, orde reformasi hingga pasca
reformasi terasa sangat pesat, termasuk pembangunan
infrastruktur pendukung pembangunan yang mencapai tingkat
kemajuan cukup berarti.Kemajuan di bidang fisik harus
diimbangi dengan pembangunan nonfisik, termasuk membina
9
karakter dan jati diri bangsa agar menjadi bangsa yang kukuh
dan memiliki pendirian yang teguh. Sejak zaman sebelum
merdeka hingga zaman pasca reformasi saat ini perhatian
terhadap pendidikan dan pengembangan karakter terus
mendapat perhatian tinggi. Pada awal kemerdekaan
pembangunan pendidikan menekankan pentingnya jati diri
bangsa sebagai salah satu tema pokok pembinaan karakter
dan pekerti bangsa. Pada zaman Orde Lama, Nation and
Character Building merupakan pembinaan karakter dan pekerti
bangsa. Pada zaman Orde Baru, pembinaan karakter bangsa
dilakukan melalui mekanisme penataran Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Pada zaman
Reformasi, sejumlah elemen kemasyarakatan menaruh
perhatian terhadap pembinaan karakter bangsa yang
diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan.
Karakter membentuk ciri khas individu atau entitas, suatu
kualitas yang menentukan suatu individu atau entitas, sedemikian
rupa sehingga diakui sebagai suatu pribadi yang membedakan
dengan individu atau entitas lain. Kualitas yang menggambarkan
suatu karakter bersifat unik, khas, yang mencerminkan pribadi
individu atau entitas dimaksud, yang akan selalu nampak secara
konsisten dalam sikap dan perilaku individu atau entitas dalam
menghadapi setiap permasalahan.
Realitas menunjukkan bahwa kesadaran kebangsaan rakyat
Indonesia dewasa ini mengalami kemunduran. Hal ini dapat dilihat
pada fenomena yang berkembang dalam masyarakat seperti:
a. Berkembangnya emosi kedaerahan, yang dipicu oleh kesalah
fahaman dalam memaknai dan penerapan kearifan lokal dalam
rangka implementasi otonomi daerah.
b. Penerapan otonomi daerah belum mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang berakibat timbulnya
kekecewaan rakyat di daerah.
10
selalu di awasi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga mereka takut
dosa dan akan selalu berbuat baik.
Secara global dapat kita lihat kerusakan jati diri bangsa
Indonesia saat ini yang berhubungan dengan aspek-aspek
kenegaraan yaitu:
a. Fenomena besar krisis multidimensional yang menimpa
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia adalah suatu fakta
yang signifikan hingga sampai saat ini. Memang telah dilakukan
upaya dan pendekatan untuk menyelesaikan krisis
multidimensional yang mengenai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Namun hasil dari upaya national
recovery, terutama economic recovery belum cukup memadai
dan masih jauh dari harapan seluruh rakyat Indonesia.
b. Fenomena pengelolaan masyarakat, bangsa dan negara yang
keliru atau salah, sehingga bangsa dan negara Indonesia yang
memiliki sumber daya alam (SDA) dan sumber dalam manusia
(SDM) yang besar, yang pada akhirnya kurang berhasil
membawa masyarakat, bangsa dan negara mencapai tingkat
keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran yang memadai.
Bahkan cenderung membawa sebagian rakyat Indonesia hidup
dalam kemiskinan dan serba kekurangan.
c. Masyarakat, bangsa dan negara Indonesia sedang menghadapi
masalah mendasar dalam memilih peminpin-peminpin bangsa
dan negara yang memiliki komitmen kebangsaan yang kuat dan
memiliki kualitas diri yang tinggi, sehingga peminpin bangsa
dan negara tidak mampu memperlihatkan kualitas diri sebagai
“negarawan yang sejati‟. Atau tidak mampu memiliki jati diri
yang berjiwa Pancasilais yang kokoh. Akibatnya banyak
pemimpin bangsa dan negara memiliki moral dan ahlak yang
buruk atau busuk.
d. Persaingan dan perseteruan kekuasaan (power) telah
kehilangan dasar-dasar moral dan akhlak, sehingga dalam
20
Indonesia ini pasti akan menjadi bangsa yang damai, tentram, aman,
adil, dan sejahtera. Sebab masyarakat Indonesia akan takut
terhadap dosa dan akan berhati-hati dalam bertindak dan
berperilaku. Dalam kaitannya dengan sila pertama ada nilai-nilai
yang harus kita kembangkan pada diri kita yaitu:
a. ideologi Pancasila merupakan dasar negara yang mengakui
dan mengagungkan keberadaan agama dalam pemerintahan.
Sehingga kita sebagai warga negara Indonesia tidak perlu
meragukan konsistensi atas Ideologi Pancasila terhadap
agama. Tidak perlu berusaha mengganti ideologi Pancasila
dengan ideologi berbasis agama dengan alasan bahwa ideologi
Pancasila bukan ideologi beragama. Sebab Ideologi Pancasila
adalah ideologi beragama.
b. Sesama umat beragama seharusnya kita saling tolong
menolong. Tidak perlu melakukan permusuhan ataupun
diskriminasi terhadap umat yang berbeda agama, berbeda
keyakinan maupun berbeda adat istiadat.
c. Hanya karena merasa berasal dari agama mayoritas tidak
seharusnya kita merendahkan umat yang berbeda agama
ataupun membuat aturan yang secara langsung dan tidak
langsung memaksakan aturan agama yang dianut atau standar
agama tertentu kepada pemeluk agama lainya dengan dalih
moralitas.
d. Hendaknya kita tidak menggunakan standar sebuah agama
tertentu untuk dijadikan tolak ukur nilai moralitas bangsa
Indonesia. Sesungguhnya tidak ada agama yang salah dan
mengajarkan permusuhan.
e. Agama yang diakui di Indonesia ada 6, yaitu Isiam, Kristen,
Katolik, Budha, Hindu, dan Konghuchu.
f. Sebuah kesalahan fatal bila menjadikan salah satu agama
sebagai standar tolak ukur benar salah dan moralitas bangsa.
Karena akan terjadi chaos dan timbul gesekan antar agama,
23
12. Rangkuman.
Dalam bab ini peserta diklat diajarkan tentang tentang kondisi
umum jati diri bangsa dan pentingnya pembangunan karakter
bangsa bagi masyarakat Indonesia khususnya di lingkungan
Kementerian Pertahanan serta untuk meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman mengenai definisi bangsa Indonesia, jati diri
bangsa Indonesia yang sesungguhnya, kondisi jati diri bangsa
Indonesia saat ini, dan cara mengembalikan jati diri bangsa
indonesia.
26
13. Latihan
1. Bagaimana pengaruh kebudayaan asing terhadap jati diri
bangsa?
2. Bagaimana kondisi jati diri bangsa Indonesia saat ini?
3. Bagaimana cara mengembalikan jati diri bangsa Indonesia?
BAB III
MEWUJUDKAN MASYARAKAT BERKEADABAN DALAM
BERBANGSA DAN BERNEGARA
18. Rangkuman.
Sangat penting bagi setiap manusia Indonesia untuk
menemukan kembali dan menumbuhkembangkan jati dirinya dalam
rangka pembentukan karakter individu. Karena hanya dengan
dorongan karakter dan semangat yang kuat, bangsa indonesia bisa
bangkit menjadi negara yang maju dan jaya.
Karakter yang kuat dapat dibentuk melalui koridor intenalisasi
nilai-nilai, menyadari mana yang boleh dan yang tidak, membentuk
kebiasaan hingga menjadi pribadi berkarakter kuat yang patut
diteladani. Proses pembentukan karakter bangsa memerlukan
jangka waktu yang lama karena pembentukan karakter memang
merupakan proses tiada henti. Sehingga keteladanan dari para
pemimpin dan kebijakan pemerintah yang mengatur tentang
pembentukan karakter amat diperlukan.
19. Latihan.
1. Sebutkan dan jelaskan upaya dalam mewujudkan karakter
bangsa yang berbasis bela negara, yang harus terus dilakukan
dan dikembangkan?
2. Sebutkan aspek-aspek yang diperlukan dalam membangun
karakter bangsa.
BAB IV
PANCASILA SEBAGAI KARAKTER DAN JATI DIRI BANGSA
la tidak hanya hidup untuk dirinya sendiri pada masa kini, tetapi juga
memperhitungkan kehidupan setelah hidup di dunia ini.
Manusia Pancasila juga bersifat monopluralis. la adalah
makhluk pribadi yang hidup dalam kondisi kemajemukan dilihat dari
keaneka-ragaman agama yang dipeluk dan kepercayaan yang dianut
oleh masyarakat, keanekaragaman adat budaya, suku dan
sebagainya. Sehingga pola hidup manusia Pancasila bersifat inklusif,
tidak merasa dirinya yang paling benar, paling hebat dan
sebagainya. Kebenaran dapat saja terjadi pada pihak lain.
Manusia Pancasila dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa
dengan berbagai kemampuan dasar seperti kemampuan berfikir,
perasaan, kemauan, budi nurani dan berkarya. Untuk dapat
memanifestasikan kemampuan dasar tersebut, Tuhan mengaruniai
kepada manusia suatu bekal berupa kebebasan yang merupakan
hak untuk memilih dan menentukan sikap dan pendiriannya.
Penerapan kebebasan tersebut harus diselenggarakan secara etis
dan bertanggung jawab.
Manusia Pancasila dalam berhubungan dengan sesama
manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat dan
kesetaraanya, tanpa membedakan suku, agama, ras, keturunan dan
antar golongan sehingga tidak terjadi diskriminasi dan eksploitasi
antar sesama manusia. Dengan demikian manusia diperlakukan
secara adil dan beradab.
26. Rangkuman.
Dari uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jati
diri bangsa, adalah pandangan hidup yang berkembang dalam
masyarakat yang menjadi kesepakatan bersama, berisi konsep,
prinsip dan nilai dasar, yang diangkat menjadi dasar negara sebagai
landasan statis, dan ideologi nasional, dan sebagai landasan dinamis
bagi bangsa yang bersangkutan dalam menghadapi segala
permasalahan menuju cita- citanya. Jatidiri bangsa Indonesia tiada
lain adalah Pancasila yang bersifat khusus, otentik dan orisinal yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lain.
27. Evaluasi.
1. Sebutkan sasaran utama dalam pembangunan karakter dan
jatidiri bangsa
2. Jelaskan secara ringkas permasalahan yang dihadapi dalam
proses pembangunan karakter yang terjadi sekarang ini.
BAB V
PENUTUP
28. Kesimpulan.
Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai dan
beragam suku dan bangsa, agama, budaya dan bahasa. Jika kita
sebagai warga negara dan generasi penerus bangsa ingin
mempertahankan Indonesia tetap sebagai NKRI yang utuh kita harus
menjaga persatuan dan kesatuan serta membudayakan dan
menjaga kredibilitas karakter bangsa dari arus globalisasi yang
mendunia dan tanpa kenal batas. Mempertahankan jati diri dan
karakter bangsa merupakan cerminan sikap yang menjadi identitas
bangsa yang dapat melahirkan manusia-manusia yang berkarakter
baik, memajukan peradaban bangsa kita semakin terdepan dengan
SDM yang berilmu dan berkarakter.Jati diri bangsa Indonesia adalah
jiwa dan semangat sumpah pemuda Indonesia 28 Oktober 1928.
Sumpah pemuda sebagai jati diri bangsa diloengkapi dengan tiga
komponen lain yaitu Proklamasi, Pancasila, dan UUD 1945.
Keampuhan dan kedasyatan Pancasila mampu menyemangati
dan menjiwai karakter pemuda Indonesia yang sekarang menjadi
bangsa Indonesia. Dengan moda! semangat dan karakter yang
dijiwai Pancasila, mulai ditumbuhkembangkan patriotisme dan
nasionalisme. Jati diri bangsa juga merupakan tampilan yang utuh,
menyeluruh dan tepat tentang kehidupan berbangsa dan bernegara
yang kesemuanya dicerminkan dalam tiga fungsi. Pertama, penanda
keberadaan; kedua, kedewasaan jiwa, daya juang dan kekuatan
yang ditampilkan secara utuh sebagai ketahanan nasional suatu
bangsa; dan ketiga fungsi pembeda dengan bangsa lain di dunia.
Itulah sebabnya mengapa pendidikan karakter harus dapat
membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian.
Knowledge is power, character is more. Di sinilah peran penting
serta tanggung jawab kita sebagai anak bangsa.
44
29. Evaluasi
Buatlah Strategi apa saja yang dilakukan untuk
mengembangkan karakter bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/jatidiri-bangsa-
indonesia/
http://ideologipancasila.wordpress.com/butir-pancasila/
http://bangka.tribunnews.com/2013/02/07/memajukan-peradaban-bangsa-
dengan-pendidikan-karakter
http://sosbud.kompasiana.eom/2012/11/13/pemuda-dan-pembinaan-
karakter-bangsa-502921.
http://www.pengertiandefinisi.com/2012/04/pengertian-karakter.html