DAFTAR ISI..........................................................................................3
BAB III...................................................................................................5
3.1 Keadaan Pendidikan Di Dunia....................................................6
3.1.1 Pendidikan Di Negara Finlandia.............................................7
3.1.2 Pendidikan Di Negara Selandia Baru....................................14
3.1.3 Pendidikan di Negara Singapura...........................................20
3.1.4 Pendidikan Di Negara Indonesia...........................................24
3.2 Keadaan Mata Pelajaran Pancasila di Indonesia....................31
3.2.1 Sarana pembelajaran mata Pelajaran Pancasila.....................32
3.2.2 Ranah kehidupan bermasyarakat pembelajaran Pancasila.....35
3.2.3 Pembelajaran Pancasila dalam berbangsa dan bernegara......37
3.2.4 Pendidikan Pancasila sebagai upaya pembentukan karakter. 40
3.2.5 Pembentukan karakter pada siswa........................................42
3.2.6 Implementasi Pendidikan Pancasila dalam Pendidikan
karakter siswa................................................................................43
3.3 Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.............................................48
3.3.1 Filsafat Pancasila..................................................................50
3.3.2 Hakikat Sila – Sila Pancasila.................................................52
3.3.3 Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.........................................55
3.3.4 Konsep Pancasila sebagai Sistem Filsafat.............................58
3.3.5 Dasar Axiologis Sila – sila Pancasila....................................59
3.4 Budaya dan Karater Indonesia di Era Globalisasai................61
3.4.1 Pengertian Kebudayaan.........................................................65
3.4.2 Perkembangan Kebudayaan di Indonesia.............................66
3.4.3 Pembelajaran tentang Budaya Lokal.....................................69
3.4.4 Upaya-upaya dalam Melestarikan Budaya Indonesia............71
3.4.5 Karakter Generasi Muda......................................................76
3.4.6 Globalisasi Terhadap Budaya...............................................77
3.4.7 Globalisasi Terhadap Kehidupan..........................................79
3.4.8 Pembangunan Karakter di Era Globalisasi...........................81
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................86
BIOGRAFI PENULIS.........................................................................90
3.3 Pancasila sebagai sistem filsafat (yessa)
DIKUMPULKAN DI : YESSA
1. Metode Filsafat
Metode filsafat adalah refleksi, kontemplasi,
dan berpikir untuk menemukan hakikat. Jadi ini
bukan cerita tentang berpikir, tapi cerita tentang
bagaimana menemukan apa yang esensial, atau
bagaimana menemukan apa yang esensial. Secara
umum, ada dua dan tiga jenis metode campuran:
analitik, sintetik, dan analitik-sintetik (analitis-
sintetis).Demikian pula Pancasila menggunakan
teknik analitis dan sintetik untuk menemukan nilai-
nilainya yang digali dengan cara tertentu dari tanah
Indonesia
2. Sistem Filsafat
Setiap ilmu pengetahuan atau filsafat itu
sendiri adalah suatu sistem. Artinya, ia mempunyai
kelengkapan dan keutuhan tersendiri serta terpisah
dari sistem lain, misalnya psikologi merupakan satu
kesatuan yang utuh dan terpisah dari ilmu-ilmu dan
filsafat lain seperti antropologi
Pancasila merupakan kesatuan dasar negara
ini terdiri dari lima perintah, yang saling
berhubungan secara keseluruhan, dan tidak ada
perintah yang independen satu sama lain. Oleh karena
itu, dapat disebut 'Eka Pancasila', yaitu lima sila yang
merupakan satu kesatuan yang utuh
Setiap perintah berisi, dibatasi oleh, dan
dicirikan oleh empat perintah lainnya. Perintah yang
berada di latar depan mendasari dan menjiwai
perintah-perintah yang ada dibelakangnya, namun
perintah yang dibelakangnya merupakan suatu bentuk
spesialisasi atau realisasi dari perintah yang ada di
depannya, dan dalam keluasannya; Perintah yang
dibelakangnya lebih sempit dari perintah tersebut.
Dipahami dengan cara ini, perintah Tuhan yang
pertama adalah Y.M.E, merupakan dasar yang paling
umum dari seluruh perintah, mendasari dan menjiwai
seluruh perintah, maka perintah kelima merupakan
perintah yang khusus, mewakili tujuan dari semua
perintah sebelumnya (Jadi, kesimpulan redaksi
adalah) untuk memberikan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
3. Sifat universal filsafat
Hakikat ilmu pengetahuan bersifat universal,
dan sifat penelitian filsafat juga bersifat universal.
Pemahaman umum mencakup berbagai tingkatan,
mulai dari jumlah kecil (kolektif) dari sekumpulan
bilangan tertentu, hingga bilangan yang lebih besar
dan lebih luas, hingga bilangan umum (universal)
Bagaimana jika di terapkan di pancasila ? Misalnya
saja kajian tentang hakikat manusia sebagaimana tertuang
dalam sila kedua Pancasila. Hakikat manusia adalah bahwa
unsur-unsur dasar yang mutlak dalam diri manusia adalah
sama bagi semua jenis makhluk yang disebut manusia, hadir
dimana saja dan kapan saja, sehingga pemahaman
(universal) ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, di mana
dan kapan manusia berada di sana. Prinsip keadilan juga
menyatakan bahwa arti “adil” pada dasarnya sama di mana
pun dan kapan pun, dan hal ini juga berlaku pada prinsip-
prinsip lainnya
Dengan pernyataan-pernyataan yang merupakan
penjabaran syarat-syarat filosofis yang dianggap layak
untuk diterapkan pada Pancasila, hal ini menunjukkan dan
menegaskan bahwa Pancasila adalah sistem filsafat yang
sejati, yaitu sistem filsafat bangsa Indonesia. Nama
Indonesia diberikan karena sebagaimana telah disebutkan,
menunjuk pada bangsa Indonesia itu sendiri, tanah
Indonesia, asal usul materi nenek moyang kita, dari
khazanah kehidupan, dari adat istiadat, adaptasi budaya, dan
keyakinan serta agamanya.
1. Culture Experience
2. Culture Knowledge
1. Filosofis.
........................................................................Secara fil
serta tangguh dapat tetap berjaya menghadapi
tantangan perubahan zaman yang sangat cepat.
Secara filosofis hal tersebut menunjukkan bahwa
karakter sangat diperlukan oleh sebuah bangsa.
2. Ideologis.
3. Normatif.
4. Historis.
5. Sosiokultural.
Drs. Sutoyo, M.Pd. 2020. Filsafat dan Ideologi Pancasila : Teori, Kajian
dan Isu Kontemporer. Surakarta : Unisris Press
Referensi Online:
http://iindramawan.blogspot.com/2013/03/upaya-melestarikan-
budayabangsa.html
http://lorentfebrian.wordpress.com/perkembangan-budaya-di-
indonesia/
https://www.academia.edu/5448812/
Melestarikan_Budaya_Lokal_sebagai_Aset_Kekayaan_Na
sional
http://www.academia.edu/3721187/makalah_isbd_kebudayaan
https://media.neliti.com/media/publications/243158-none-
98ba8711.doc, Tantangan Pelestarian Budaya Nasional di
Era Globalisasi.
Dikutip dari artikel bertajuk Pemertahanan Nilai-Nilai Budaya
Lokal dalam Pembelajaran Sastra di Sekolah, diakses
melalui
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel
FISIPOL UMA.2022.” Pentingnya Pendidikan Bagi Generasi
Muda”, https://fisipol.uma.ac.id/pentingnya-pendidikan-
bagi-generasi-muda/ , diakses pada 30 November 2022.
BIOGRAFI PENULIS