Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN KARAKTER

Disusun Oleh:
1. MOH. RIZAL (C202523061)
2. RAHMAD ARYA HIDAYAT (C202523179)
3. NURBAYA A. RATOLI (C202523165)
4. RAMLAH (C202523060)
5. ALMA D. KARIM (C20119514)
6. RIFAL MAULANA (C202523188)
7. NOVANITA N. MONOARFA (C202523112)
8. YUNITA KALSUM (C202523169)
9. ZAINAL ABIDIN (C202523079)
10. NURVITA LAKORO (C202523121)
11. HIKMAWATI MUSTAPA (C202523089)
12. WAHYU ADI PUTRA (C202523082)
13. RATMIN SUSANTI (C202523088)
14. IRMAWATI DJ. PATORO (C202523058)
15. MOH. FADLI (C202523143)
16. MIRA FADILAH (C202523171)
17. ABDUL RASYID (C202523180)
18. SYARIFUDIN
19. MOHAMAD RIFAL
20. EDO MO’OTUNA

PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya sehingga makalah yang berjudul Pendidikan Karakter. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Karakter dan Anti Korupsi, dengan
tujuan meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi para mahasiswa atau mahasiswi.
Makalah ini berusaha kami susun selengkap-lengkapnya. Akan tetapi, kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan serta
minimnya pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan demi pembuatan makalah berikutnya.
Oleh karena itu dengan segala senang hati, kritik dan saran serta pandangan dari berbagai
pihak sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kami sebagai pembuat
makalah ini berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam mencapai suatu tujuan yang
diharapkan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Malsah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER ............................................. 3
B. NILAI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ............................................. 4
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENDIDIKAN KARAKTER................................. 6
D. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER...................................................... 7
BAB III
PENUTUP .............................................................................................. 10
KESIMPULAN .............................................................................................. 10
SARAN .............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karakter adalah suatu hal yang sedang hangat dan banyak dibicarakan dalam
dunia pendidikan. Hal ini berlatar belakang dengan adanya fakta yang menunjukkan
bahwa karakter bangsa pada zaman globalisasi seprti saat ini merosot tajam. Pendidikan
dianggap sebagai suatu media yang paling jitu dalam mengembangkan potensi anak didik
baik berketerampilan maupun berwawasan. Oleh karena itu , pendidikan secara terus
menerus dibagun dan dikembangkan agar dari proses pelaksanaannya menghasilkan
generasi yang diharapkan.

Pendidikan karakter berperan strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia


yang berkualitas berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila dan Undang- Undang Dasar
1945. Dalam upaya pembentukan karakter bangsa, Pemerintah Indonesia telah
menetapkan berbagai kebijakan dan program pengembangan pendidikan karakter.
Landasan yuridis formal tentang pendidikan karakter telah ditetapkan oleh pemerintah
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sosok karakter bangsa yang hendak diwujudkan dalam undang-undang tersebut termuat
pada pasal 1 dan pasal 3, yang menyatakan:
“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara” (pasal 1). “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab” (pasal 3) (UU Nomor 20 Tahun 2003 Depdiknas, 2003).
Berdasarkan tujuan dan fungsi pendidikan nasional tersebut nampak jelas bahwa
pendidikan tidak seharusnya dijejeli materi pengetahuan dan keterampilan yang bersifat

1
hardskill seperti yang terjadi selama ini, melainkan harus juga mengupayakan
pembentukan karakter bangsa atau softskill secara seimbang. Dalam upaya mewujudkan
ketercapaian fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut di atas, yang di dalamnya
terkandung pendidikan karakter, mulai tahun 2010 pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan Nasional mencanangkan program “Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa”
sebagai gerakan nasional. Seiring dengan itu, tahun 2011 Kementerian Pendidikan
Nasional juga mengeluarkan buku panduan pelaksanaan pendidikan karakter untuk
sekolah (Wage, 2020).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter ?

2. Apa saja nilai-nilai yang ada dalam pendidikan karakter ?


3. Apa saja tujuan dan manfaat pendidikan karakter ?
4. Usaha Penguatan pendidikan karakter?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter.
2. Untuk mengetahui niali-nilai apa saja yang ada dalam pendidikan karakter.
3. Untuk mengetahui apa tujuan dan manfaat pendidikan karakter.
4. Untuk mengetahui P e n g e m b a n g a n Penguatan pendidikan karakter

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Karakter

1. Pengertian Karakter

Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character,


yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, dan akhlak.
Sedangkan secara terminologi karakter diartikan sebagai sifat manusia secara pada
umumnya yang bergantung pada fakor kehidupannya sendiri.
Beberapa ahli mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian
karakter diantara yaitu: Fitri menyatakan bahwa “karakter merupakan nilai-nilai
perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hokum, tata
karma, budaya, dan adat istiadat”1.
Kemudian Samani juga berpendapat bahwa “karakter adalah cara berfikir
dan berprilaku yang khas tiap individu untuk hidup, dan bekerja sama baik dalam
lingkkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara”2.
Jadi dari pendapat-pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
karakter adalah nilai-nilai dan prilaku manusia yang khas atau yang melekat pada diri
seseorang yang medasari cara pandang, berpikir, dan berprilaku dalam lingkungan
keluarka ataupun masyarakat.
2. Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut pendapat Fadlillah pendidikan karakter adalah “suatu bentuk


pengarahan dan bimbingan supaya seseorang mempunyai tingkah laku yang baik
sesuai dengan nilai-nilai moralitas, dan keberagaman”6. Sedangkan Kurniawan
menjelaskan bahwa “pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk
membentuk watak atau kepribadian sesorang berdasarkan nilai-nilai yang ada di
masyarakat dan lingkungan keluarga”7.

3
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah usaha atau
bimbingan yang dilakukan secara sadar dan terencana agar manusia berperilaku
sesuai dengan norma-norma dan aturan-aturan yang berlaku di masyarakat maupun
dilingkungan keluarga.

B. Nilai-nilai Yang Ada Dalam Pendidikan Karakter


Dalam publikasi Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional berjudul Pedoman
Pelaksanaan Pendidikan Karakter, telah telah mengidentifikasi 15
nilai pembentuk karakter yang merupakan hasil kajian empirik Pusat
Kurikulum yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya dan tujuan
pendididkan nasional8. 18 nilai-nilai tersebutdapat dilihat dibawah ini.
1. Religius
Religious adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melakukan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agam lain , dan hidup rukun dnegan pemeluk agama lain.

Jujur

Jujur adalah perilaku yang didasari pada upaya menjadikan dirinya


sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan.

2. Kerja keras
Kerja keras tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
terhadap berbagai ketentuan dan peraturan.
3. Kreatif
Kreatif adalah berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
4. Mandiri
Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
dalam orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
5. Demokratis

4
Demokratis adalah car berfikir, besikap, dan bertindak, yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
6. Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari dari sesuatu yang
dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
7. Semangat kebangsaan
Semangat kebangsaan adalah cara berfikir, bertindak, dan
berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
8. Cinta tanah air
Cinta tanah air adalah sikap dan prilaku yang mencerminkan rasa
bang, setia, peduli, dan enghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah
menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri.
9. Menghargai prestasi

Menghargai prestasi adalah sikap dan tindakan yang nendorong


dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
10. Bersahabat/ komunikatif
Bersahabat merupakan sikap dan tindakan terbuka terhadap orang
lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta kerja sama
secara kolaboratif dengan baik.
11. Cinta damai
Cinta damai adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana
damai, aman, tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam
komunitas atau masyarakat tertentu.
12. Gemar membaca
Gemar membaca adalah kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk
menyediakan waktu secara khusus guna membaca berbagi informasi,
baik buku, jurnal, majalah, Koran, dan sebagainya, sehingga
menimbulkan kebijakan bagi dirinya.
13. Peduli lingkungan
5
Peduli lingungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya
menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar.
14. Peduli sosial
Peduli sosial adalah sikap dan perbuatan yang mencerminkan
kepedulian kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang
membutuhkannya.
15. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah siap dan perilaku seseorang dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya , baik yang berkaitan dengan
diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, Negara, maupun agama.

C. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Karakter

1. Tujuan Pendidikan Karakter

Sejalan dengan pendidikan pasti ada tujuan dari pendidikan. Begitu pula
dengan pendidikan karakter, tentunya memiliki tujuan tersendiri tetapi tidak
meyimpang dari tujuan pendidikan yang ada. Fadlilla mengatakan bahwa “ tujuan
pendidikan karakter adalah untuk mempersiapkan anak supaya mempunyai karakter
yang baik, yang mana nantinya anak dewasa sudah menjadi kebiasaan dalam
kesehariannya”9. Selain itu tujuan pendidikan karakter lebih intensif kaada nilai-nilai
yang dapat tertanam dalam kehidupan sehari-hari peserta didik .
Kemendiknas menyatakan bahwa tujuan pendidikan karakter yaitu10:

a. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang


berhati baik, berpkiran baik, dan berprilaku baik.
b. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikutur.

c. Meningkatkan peradaban bangsayang kompetitif dalam pergaulan


dunia.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas tentang tujuan dari pendidikan
karakter dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah
penanaman dan pengembagan nilai-nilai positif untuk membentuk akhlah yang sesuai
dengan harapan juga mendasarkan dan memfasilitasi bentuk pendidikan yang baik
dan positif sehingga peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang unggul, bermartabat,
dan memiliki wawasan luas.

6
2. Manfaat Pendidikan Karakter

Menanamkan pendidikan karakter sejak kecil begitu penting supaya


peserta didik dapat menjadi orang lebih baik, unggul, dan bermartabat. Pemerintah
melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan rekomendasi supaya
memasukkan suatu ajaran pada pembentukan karakter pada setiap berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar. Dengan harapan dengan adanya pendidikan karakter

sehingga bisa mengurangi keterpurukan moral yang marak terjadi pada saat ini dan
juga membangun karakter peserta didik menjadi lebih positif.
Manfaat pendidikan karakter menurut Fadillah yaitu “menjadikan
manusia agar kembali kepada fitrahnya, yaitu selalu menghiasi kehidupannya dengan
nilai-nilai kebajikan yang telah digariskan”11. Pendidikan karakter yabng dilakukan
pada usia dini adalah wujud nyata dalam mempersiapkan generasi yang berkarakter
demi kemajuan dan kemakmuran bangsa.
Menurut kemendiknas fungsi dari pendidikan karakter yaitu:

a. Membangun kehidupan kebangsaan yang multicultural

b. Membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan


mampu mengkontribusi terhadap pengembangan kehidupan
manusia.
c. Membangun potensi dasar agar berhati baik, berpikirn baik , dan
berprilaku baik serta keteladanan baik.
d. Membangun sikap warga Negara yang cinta damai, kreatif, mandiri,
dan mampu hidup berdampingan dengan bnagsa lain dalam suatu
harmoni.

D. Penguatan Pendidikan Karakter

Adapun penguatan pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran dapat


diintegrasikan melalui RPP. Sementara untuk pengembangan dan penguatan
karakter di luar pembelajaran dapat dilakukan melalui :

1) kegiatan pengembangan diri meliputi bimbingan konseling yang dapat


7
meningkatkan sikap kemandirian, percaya diri, kerjasama, demokratis,
peduli sosial, komunikatif dan jujur pada siswa

2) kegiatan ekstrakurikuler meliputi karakter; displin, gotong royong,


rasa kebangsaan, toleransi, peduli sosial dan lingkungan, cinta damai,
kerja keras, dan

3) UKS dan kegiatan – kegiatan lainnya yang relevan.


Berbagai kebijakan dan harapan normatif yang ditetapkan tersebut di atas,
ternyata dalam realitas di lapangan menunjukkan hasil yang masih jauh dari
harapan. Berbagai permasalahan kemerosotan karakter dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara semakin banyak terjadi. Bahkan ada
kecenderungan terjadi gejala anomali seperti diungkapkan oleh Sudiana
(2012) dan Manurung (2012) bahwa kemerosotan karakter bangsa banyak
terjadi dalam wujud anomali, seperti :
1) pelanggaran hukum justru banyak dilakukan oleh penegak hukum,
2) nama baik pendidik justru tercoreng karena pendidik yang tidak jujur
dalam membuat karya ilmiah, membocorkan soal ujian para siswanya,
pendidik yang tidak disiplin, pendidik yang curang dalam menyiapkan
usul kenaikan pangkat dan portofolio
3) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipandang terhormat justru
banyak yang berperilaku tidak terhormat,
4) korupsi banyak dilakukan oleh kaum terdidik. Sukadi (2014)
menyatakan dalam realitanya, karakter bangsa Indonesia dewasa ini,
terutama generasi mudanya, dinilai jauh dari nilai-nilai Pancasila,
UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Siburian, (2014)
menyatakan bahwa masih banyak terjadi penyimpangan karakter
sebagian masyarakat Indonesia, terutama generasi mudanya hal ini
ditandai dengan munculnya perilaku menyimpang dan paradok
kehidupan di kalangan masyarakat berpendidikan.
Salah satu masalah kemerosotan karakter yang masih marak terjadi
dalam masyarakat Indonesia adalah perilaku korupsi. Korupsi merupakan
salah satu tindakan atau perbuatan yang dapat merugikan kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara, karena itu sangat penting dilakukan
pencegahan dan penindakan secara serius, sistematis dan berkesinambungan.
8
Ada kecenderungan bahwa korupsi di Indonesia berkembang secara sistemik,
yang berarti tindakan korupsi yang sepertinya sudah melekat ke dalam sistem
dan menjadi bagian budaya masyarakat. Artinya bahwa, korupsi sudah
menjadi bagian dari operasional sehari-hari, dan sudah dianggap lazim serta
tidak melanggar apa pun. Menurut laporan terbaru dari Transparency
International (TI) menyebut bahwa rangking Indonesia masih menempati
posisi bawah untuk negara terbersih dari korupsi (www.ti.or.id diakses

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Karakter adalah nilai-nilai dan prilaku manusia yang khas atau yang
melekat pada diri seseorang yang medasari cara pandang, berpikir, dan berprilaku
dalam lingkungan keluarga ataupun masyarakat. Pendidikan adalah suatu usaha sadar
yang dilakukan manusia untuk mendapatkan suatu pemahaman yang baru yang tidak
diketahui atau mengembangkan potensi-potensi bawaaan yang dimilikinya semenjak
dia dilahirkan. Sedangkan pendidikan karakter adalah usaha atau bimbingan yang
dilakukan secara sadar dan terencana agar manusia berperilaku sesuai dengan norma-
norma dan aturan-aturan yang berlaku di masyarakat maupun dilingkungan keluarga.
Tujuan dari pendidikan karakter adalah penanaman dan pengembangan
nilai-nilai positif untuk membentuk akhlak yang sesuai dengan harapan juga
mendasarkan dan memfasilitasi bentuk pendidikan yang baik dan positif sehingga
peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang unggul, bermartabat, dan memiliki
wawasan luas. Manfaat pendidikan karakter sehingga bisa mengurangi keterpurukan
moral yang marak terjadi pada saat ini dan juga membangun karakter peserta didik
menjadi lebih positif.
Ada 15 nilai-nilai karakter yang di ajarkan di dalam pembelajaran di
Indonesia. Implementasi pendiidikan karakter dalam mata pelajaran Ppkn meliputi:
kurikulum/mata pelajaran, budaya sekolah atau madrasah, dan pengembangan diri.

B. Saran

Dengan adannya makalah ini maka diharapkan dapat mengembangkan


atau mengkombinasian mata pelajaran dengan pendidikan karakter dalam
pembelajaran Anti Korupsi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Agus Zaenul, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah,
Jogjakarta: Ar-Ruzz,2012.

Fadlillah, M Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Yogyakarta: Ar-


Ruzz,2013.

Hariyanto, Muchlas Samani Konsep dan Modal Pendidikan Karakter,

Bandung; Remaja Rosdakarya,2012.

Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar, Jakarta; Bumi Aksara, 2001.


Ihsan, Fuad Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta; Rineka Cipta, 2005.

Kurniawan, Syamsul Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi Secara


Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat,
Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2013.

Kamal, Rahmad “Implementasi Pendidikan Karakter di SD/MI” , Jurnal


Madaniyah, Volume 1,Edisi VI, 2014,Hlm.20-34.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Indonesia.
Badan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-
nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, oleh Pusat
Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, 2010, diakses 22 mei 2017.

Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Berdasarkan Pengalaman Di


Satuan Pendidikan Rintisan), (Jakarta: Kementerian Pendiikan Nasional Badan
Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan,2011),hlm.2.

11

Anda mungkin juga menyukai