Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TUTORIAL 2

MKDU411.911

PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL GENERASI MUDA DI ERA DIGITAL

DISUSUN OLEH
MUHAMMAD HASIM ASHARI

NIM : 050122932

MANAJAMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ SERANG

2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN .........................................................................................

KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................

2.1 Peran Pendidikan Dalam Memperkuat Identitas Naional ..............................

2.2 Pemanfaatan Media Sosial Untuk Mempromosikan Budaya .........................

2.3 Mendorong Sikap Bela Negara Melalui Media Digital ......................................

2.4 Pengaruh Globalisasi ............................................................................................

BAB 3 PENUTUP .......................................................................................................

A. Kesimpulan .................................................................................................

B. Saran ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah ini sebelum waktu date line berakhir. Adapun tema dari makalah ini adalah
“Penguatan Identitas Nasional Generasi Muda Di Era Digital”.

Pada kesempatan ini Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing
tutorial online mata kuliah pendidikan kewarganegaraan yang telah memberikan tugas terhadap Saya.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena
itu, keterbatasan waktu dan kesempatan Saya, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa Saya
harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi Saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan
pada umumnya.

Tangerang, 5 November 2023

Muhammad Hasim Ashari


BAB 1 PENDAHULUAN

Identitas nasional merupakan pondasi kuat bagi kehidupan suatu bangsa. Ia mencerminkan nilai-nilai, budaya,
dan karakteristik yang membedakan suatu bangsa dari yang lain. Identitas nasional adalah inti dalam
membangun rasa persatuan dan kesatuan di dalam suatu negara.

Negara merdeka dan berdaulat tentunya sudah pasti berusaha untuk memiliki identitas nasional sehingga negara
tersebut dapat diakui oleh negara bangsa lain dan dibedakan dari negara-negara lain.
Identitas nasional dapat mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidup bangsa.

Di Indonesia, Kebhinekaan atau heterogenitas merupakan faktor yang sangat di perhitungkan sejak awal
berdirinya negara.

Elemen ini berkaitan dengan apa yang disebut oleh Cillford Geertz sebagai primordial sentiment sebagai lawan
dari civil politics.
Primordial sentiment adalah sifat budaya dan tingkah laku politik pada suku, daerah, agama, kelompok etnis,
dan pengelompokkan sejenisnya yang bersifat “ Given”.
Dalam ikatan-ikatan semacam ini, kehidupan politik kenegaraan dipandang sebagai persoalan keluarga,
sementara kekuasaan dan identitas pribadi atau kelompok dilihat sebagai suatu yang abstrak dan tidak
menentukan.

Secara etimologis identitas nasional terbetuk oleh dua kata, yaitu identitas dan nasional. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia kata “identitas” berarti ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri. Kata identitas
berasal dari kata “identity” (Inggris) yang dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary berarti: (1) (C,U) who
or what sb/sth is, (2) (C,U) the characteristics, fee;ings or beliefs that distinguish people from others, (3) the
state of feeling of being very similar to and able to understand sb/sth. Berdasarkan arti kata identitas didalam
kamus tersebut, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata identitas menunjukan pada ciri atau penanda
yang dimiliki oleh seseorang pribadi dan dapat pula kelompok. Penanda pribadi misalkan diwujudkan dalam
beberapa bentuk identitas diri, misal dalam kartu tanda penduduk (KTP) atau surat izin mengemudi (SIM) (Tim
Penyusun Buku Ajar MKWU, 2016).
Kata nasional berarti sifat “kebangsaan”, “berkenaan atau berasal dari bahasa sendiri”, “meliputi suatu bangsa”.
Kata nasional berasal dari kata “national” (Inggris) yang dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary berarti :
(1) connected with a particular nation, shared by a whole nation, (2) owned, controlled or financially supported
by the federal, government. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “nasional” berarti sifat kebangsaan,
berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa ( Tim Penyusun Buku Ajar MKWU, 2016).
Berdasarkan arti yang demikian dapat diartikan sebagai ciri-ciri, segala perasaan, atau sifat-sifat kebangsaan
yang berasal dari bangsa itu sendiri. Berdasrkan dari arti kamus ini, identitas nasional dapat dipahami sebagai
ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa dan berasal dari bangsa itu sendiri, yang pada akhirnya menjadi
penentu atau pembeda bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, kebutuhan akan identitas nasional menjadi hal yang sangat mendesak.
Semenjak awal abad XXI, dunia telah diwarnai dengan fenomena globalisasi yang membawa perubahan besar
di hampir seluruh negara di dunia, termasuk juga Indonesia.

Pada era digital seperti sekarang, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan
dari perangkat yang serbat elektronik yang tidak lepas hubungannya dengan internet. Teknologi menjadi alat
yang mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia .
Namun, era digital juga membawa berbagai dampak negatif sehingga menjadi tantangan baru dalam
memperkuat identitas nasional, terutama dikalangan generasi muda .

Artkel ini akan membahas penguatan identitas nasional generasi muda di era digital melalui kajian pustaka,
pembahasan, serta memberikan simpulan dan saran yang relevan.

Pendekatan yang akan digunakan akan merangkum pemahaman dari modul MKWU 4109 dan referensi dari
jurnal ilmiah, serta lebih dari 5 buku yang mendukung pemahaman tentang penguatan identitas nasional
generasi muda di era digital.
KAJIAN PUSTAKA

Pendidikan Kewarganegaraan dan Identitas Nasional

Ahmad (2016) menjelaskan pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam memperkuat identitas nasional.
Pendidikan mendorong pemahaman akan nilai-nilai kebangsaan dan dapat menyatukan generasi muda dalam
pemahaman yang sama mengenai identitas nasional.

Ismail (2020) menekankan konsep dasar kehhidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Melalui pemahaman ini, generasi muda dapat menginternalisasi nilai-nilai yang memperkuat identitas nasional,
seperti nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Peran Media Sosial dalam Memperkuat Identitas Nasional

Dewi dan Yolanda (2021) menyoroti pentingnya pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal dalam
memperkuat identitas nasional di era digital.
Melalui pendidikan yang mendorong pemahaman akan keberagaman Indonesia, generasi muda dapat
mengembangkan rasa kebanggaan dan kesadaran akan kekayaan budaya tanah air.

Setiawan (2017) menekankan peran media digital dalam melestarikan budaya. Dengan memanfaatkan media
sosial, generasi muda dapat mempromosikan kebudayaan Indonesia dan memperkuat rasa cinta terhadap tanah
air.

Bela Negara di Era Digital

Pasha, dkk. (2021) memaparkan betapa pentingnya bela negara sebagai upaya memperkokoh identitas nasional
di era digital.

Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan internet, generasi muda dapat terlibat secara aktif dalam upaya
mempertahankan identitas dan integritas nasional, seperti dalam kasus pengklaiman budaya atau penyebaran
informasi yang berkaitan dengan Indonesia.
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Peran Pendidikan dalam Memperkuat Identitas Nasional

Pendidikan memiliki peran krusial dalam memperkuat identitas nasional di tengah gempuran digital.
Melalui pembelajaran kewarganegaraan yang memfokuskan pada nilai-nilai kebangsaan dan keragaman budaya
Indonesia, generasi muda dapat tumbuh dengan pemahaman yang kuat mengenai keberagaman dan kekayaan
budaya Indonesia.

Institusi pendidikan dapat menjadi agen penting dalam menanamkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Pendidikan : kurikulum sekolah dapat dirancang untuk lebih menekankan pengenalan terhadap budaya, sejarah,
dan nilai-nilai nasional. Pembelajaran ini dapat disusun dengan pendekatan yang menarik dan sesuai dengan
minat generasi muda dengan cara yaitu :

Kerja sama dengan pihak swasta dengan berkolaborasi terhadap perusahaan dan industri yang memiliki
pengaruh besar terhadap generasi muda dapat menjadi sarana untuk mempromosikan nilai-nilai nasional.
Contohnya, perusahaan bisa mendukung inisiatif budaya dan pendidikan.

2.2 Pemanfaatan Media Sosial untuk Mempromosikan Budaya Lokal

Media sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempromosikan budaya lokal.
Dengan memanfaatkan platform media sosial yang luas, generasi muda dapat memperkenalkan kekayaan
budaya Indonesia kepada masyarakat global.

Pada saat yang sama, mereka juga dapat belajar menghargai dan melestarikan budaya Indonesia melalui
berbagai konten edukatif dan menginspirasi.

2.3 Mendorong Sikap Bela Negara Melalui Media Digital

Pentingnya bela negara dalam era digital tidak dapat diremehkan.


Generasi muda perlu diberdayakan melalui pendidikan tentang pentingnya menghormati dan mempertahankan
kekayaan budaya Indonesia.

Mereka juga harus terlibat aktif dalam mengatasi tantangan dan menghadapi klaim budaya yang bertentangan
dengan identitas Indoenesia.
2.4 Pengaruh Globalisasi

Disini Saya akan menjelaskan dampak positif dan dampak negatif dari pengaruhnya globalisasi.

Dampak positif dari pengaruhnya globalisasi yaitu :

1. Terjadinya perubahan tata nilai dan sikap contohnya masyarakat menjadi lebih terbuka terhadap
perubahan dan inovasi.

2. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kehidupan yang lebih baik.

3. Tingkat kehidupan yang lebih baik.

Generasi muda di era digital cenderung lebih terbuka terhadap pengaruh global. Meskipun ini bisa positif dalam
hal diversitas dan pemahaman dunia yang lebih luas, tetapi juga dapat melemahkan identitas nasional jika tidak
diimbangi dengan pemahaman dan penghargaan terhadap nilai-nilai lokal.

Sedangkan dampak negatif dari pengaruh nya globalisasi yaitu :

1. Perubahan tata nilai dan sikap masyarakat contohnya masyarakat menjadi kurang menghargai dan
melestarikan budaya lokal.

2. Masuknya budaya barat. Globalisasi membawa masuknya budaya barat ke Indonesia, seperti gaya hidup,
musik, dan fashion. Contohnya budaya lokal jadi terpinggirkan dan luntur.

3. Pergeseran nilai-nilai budaya lama. Globalisasi mengakibatkan pergeseran nilai-nilai budaya lama dan
menghadirkan nilai-nilai budaya baru. Contohnya nilai-nilai budaya lama menjadi terabaikan dan
hilang.

4. Tergerusnya kebudayaan lokal. Globalisasi dapat mempengaruhi kebudayaan lokal di Indonesia.hal ini
berdampak negatif contohnya kebudayaan lokal menjadi tergerus dan hilang.

5. Ancaman terhadap kearifan lokal. Globalisasi dapat membawa ancaman terhadap kearifan lokal di
Indonesia. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap budaya lokal. Ancaman tersebut dapat berupa
hilangnya kearifan lokal karena pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia.
BAB 3 PENUTUP

Penguatan identitas nasional generasi muda di era digital adalah tantangan yang perlu di atasi. Dengan
pendidikan, penggunaan media sosial dengan bijak, dan kerja sama dengan berbagai pihak, kita dapat membantu
generasi muda tetap mengakui dan mencintai nilai-nilai budaya dan identitas nasional mereka.

A. Kesimpulan

Simpulan dari artikel ini adalah bahwa penguatan identitas nasional generasi muda di era digital adalah
sebuah keharusan. Generasi muda perlu diberi pemahaman yang kuat tentang budaya dan sejarah
nasional mereka agar mereka bisa menjadi warga negara yang beridentitas kuat dan cinta tanah air.

Identitas nasional generasi muda adalah inti dalam membangun karakter bangsa dan memperkuat
persatuan serta kesatuan. Di era digital ini, identitas nasional generasi muda menghadapi berbagai
tantangan akibat pengaruh teknologi yang begitu besar.

B. Saran

1. Mendorong pembentukan kurikulum pendidikan yang memperkuat pemahaman generasi muda


tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai nasional.
2. Memanfaatkan media sosial dan teknologi sebagai sarana untuk mempromosikan identitas nasional
yang positif dan mengedukasi generasi muda tentang nilai-nilai tersebut.
3. Menggalakkan kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk
mendukung inisatif-inisiatif yang memperkuat identitas nasional.

Dengan langkah-langkah tersebut, generasi muda di era digital dapat tetap menjaga dan memperkuat identitas
nasioal mereka, sehingga mampu berkontribusi positif terhadap pembangunan negara.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad, Itan. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan


Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

2. Ismail, Hartati. (2020). Pendidikan Kewarganegaraan (Konsep Dasar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara di Indonesia). Jawa Timur. CV. Penerbit Qiara Media.

3. Media Informasi Kementerian Pertahanan. (2017). Memperkokoh Identitas Nasional untuk


Meningkatkan Nasionalisme. Jakarta : Puskom Publik Kemhan.

4. Astawa. (2017). Identitas Nasional. Universitas Udayana.

5. Regita, Ema. (2019). Mempertahankan Identitas Nasional di Era Digital. Rangkiang : Jurnal Pengabdian
Pada Masyarakat UP3M STKIP PGRI Sumatera Barat.

6. Dewi, Yolanda. (2021). Pendidikan Kewarganegaraan Konsilidasi Identitas Nasional di Era Revolusi
Industri 4.0. Pendidikan Guru Sekolah Dasa, Universitas Pendidikan Indonesia.

7. Setiawan. (2017). Era Digital dan Tantangannya. Universitas Pendidikan Indonesia.

8. Pasha, dkk. (2021). Upaya Mengatasi Krisis Identitas Nasional Generasi Z di masa Pandemi. Jurnal
Kewarganegaraan. Institut Teknologi Bandung.

9. CV Widina Media Utama. (n.d). Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa (Suatu
Kompilasi).

10. Bmp (Pendidikan Kewarganegaraan) Lasiyo, Reno Wikandaru, Hastangka (Edisi 3) MKDU4111/ Modul
5 (Pengertian Identitas Nasional Indonesia). Penerbit Univeritas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai