Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL SKRIPSI

PENTINGNYA NILAI MORAL ANAK BANGSA DALAM

ERA TEKNOLOGI INFORMASI

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Survey

Dosen pengampu :

Dr. Sardin M.Si

Disusun oleh :

Adriana Putri Dayanti 1705957

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MASYARAKAT


F AKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2

2019

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Penelitian Pendidikan.
Karya Ilmiah dengan judul Pentingnya Nilai Moral Anak Bangsa Dalam
Era Teknologi Informasi. Saya memilih judul tersebut, dikarenakan saya merasa
bahwa di era yang semakin modern terutama perkembangan di bidang teknologi
informasi, membuat kemerosotan nilai moral anak bangsa. Oleh sebab itu, saya
mengangkat masalah tersebut menjadi bahan untuk proposal penelitian
Saya sangat berharap, semoga proposal ini bisa memenuhi tugas akhir dan dapat
bermanfaat untuk para pembaca. Saya sangat sadar, bahwa proposal ini masih
banyak kekurangan dan masih butuh perbaikan. Seperti kata pepatah “tidak ada
gading yang tak retak”. Jadi, saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca yang membaca proposal ini. Karena kritik dan
saran itu sangat saya butuhkan untuk pertimbangan saya dalam pembuatan
proposal selanjutnya dan berharap untuk pembuatan makalah selanjutnya, saya
dapat menyempurnakannya dan bisa menghasilkan proposal yang terbaik serta
memuaskan para pembaca.

Bandung, Juni 2019

Penulis

2
3

DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4
1.5 Metode Dan Teknik Pengolahan Data.........................................................5
1.6 Sistematika Penulisan..................................................................................6
BAB II...................................................................................................................7
TEORI DASAR PENTINGNYA PENANAMAN NILAI MORAL ANAK
BANGSA DALAM ERA TEKNOLOGI INFORMASI...................................7
2.1 Pengertian Globalisasi.................................................................................7
2.2 Ciri-Ciri Globalisasi....................................................................................7
2.3 Pengertian Moral.........................................................................................8
2.4 Fungsi Moral................................................................................................8
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Moral....................................8
2.6 Tahap-Tahap Perkembangan Nilai Moral...................................................8
2.7 Pengertian Pendidikan Moral......................................................................9
2.8 Metode Pendidikan Moral.........................................................................10
BAB III...............................................................................................................12
PENTINGNYA NILAI MORAL ANAK BANGSA DALAM ERA ILMU
TEKNOLOGI....................................................................................................12
3.1 Pengaruh Globalisasi Dalam Bidang IT Dan Sosial Budaya Terhadap....12
Nilai Moral Anak Bangsa....................................................................................12
3.2 Bentuk-Bentuk Perilaku Anak Bangsa Yang Mengindikasikan................13
Penurunan Nilai Moral........................................................................................13
3.3 Macam-Macam Metode Untuk Memperbaiki Serta Mengatasi................14
Penurunan Nilai Moral Anak Bangsa..................................................................14
3.4 Kendala Yang Dihadapi Dalam Proses Memperbaiki Dan Mengatasi
Penurunan Moral Anak Bangsa.......................................................................15
3.5 Peranan Nilai Moral Terhadap Kualitas Perilaku Anak Bangsa Di Era....16
Informasi Teknologi............................................................................................16
BAB IV................................................................................................................17

3
4

SARAN DAN KESIMPULAN..........................................................................17


4.1 Kesimpulan................................................................................................17
4.2 Saran..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................18

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Anak bangsa merupakan cikal bakal penerus bangsa yang mempunyai tugas
untuk memimpin negara di masa depan. Namun, melihat perkembangan generasi
dari dulu sampai sekarang sudah sangat berbeda. Hal tersebut, dipengaruhi oleh
munculnya istilah globalisasi. Globalisasi berasal dari bahasa asing
(Globalization) yaitu global artinya universal dan lization artinya proses. Jadi,
secara asal-usul kata globalisasi yaitu proses pelebaran elemen-elemen baru baik
pemikiran, gaya hidup, informasi maupun teknologi dengan tanpa dibatasi batas
negara. atau mendunia. Menurut beberapa ahli, Globalisasi diartikan suatu proses
untuk menjadikan benda atau perilaku sebagai penanda atau ciri-ciri dan setiap
individu dalam dunia ini tanpa dibatasi oleh suatu wilayah ( Suparman, 2007).

Pengaruh dari globalisasi yang paling berbahaya adalah globalisasi dalam


bidang teknologi informasi. Globalisasi dalam bidang teknologi informasi
menyebabkan kemudahan mengakses informasi dari negara barat, tanpa adanya
batasan. Padahal, tidak semua konten yang ada di luar negeri sesuai dengan
kepribadian bangsa dan norma yang berlaku seperti pergaulan bebas, pornografi,
perjudian, hacker, narkoba, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, semua orang dapat
dengan muda mengaksesnya, tanpa memandang usia dan asal suatu kalangan, dan
itu berakibat sangat buruk bagi perkembangan moral anak bangsa yang masih
balita, anak-anak, dan remaja. Mereka masih di bawah umur tetapi telah melihat
banyak hal yang belum selayaknya mereka lihat. Globalisasi teknologi informasi
berdampak juga terhadap perubahan nilai-nilai sosial dan budaya di masyarakat.
Munculnya teknologi smartphone dengan segala kemudahannya untuk mencari
informasi dan bersosial di dunia maya

1
menyebabkan anak bangsa kurang bersosial di dunia yang sebenarnya. Hal tersebut
mempengaruhi bidang budaya, anak-anak yang dulunya sering bermain bersama-
sama untuk memainkan permainan tradisional, sekarang beralih pada permainan

4
5

modern yang mudah di akses hanya dalam genggaman tangan. Hal tersebut
berdampak pada perkembangan nilai moral yang ada didalam diri anak bangsa.

Menurut Widjaja (1985:154) menyatakan bahwa moral adalah ajaran baik


dan buruk tentang perbuatan dan kelakuan (akhlak). Sementara itu, Wila
Huky,sebagaimana yang dikutip oleh Bambang Daroesono (1986:22) merumuskan
pengertian moral secara kompeherensif sebagai perangkat ide-ide tentang tingkah
laku hidup, dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia
di dalam lingkungan tertentu, ajaran tentang tingkah laku hidup yang baik
berdasarkan pandangan hidup atau agama tertentu, sebagai tingkah laku hidup
manusia, yang mendasarkan pada kesadaran bahwa ia terikat oleh keharusan untuk
mencapai yang baik, sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam
lingkungannya. Seperti kasus yang sekarang sudah sering terjadi di Indonesia, yaitu
tentang anak-anak dibawah umur yang melakukan tindakan pornografi. Hal
tersebut dikarenakan pengaruh dari teknologi informasi yang memudahkan semua
orang mengakses fitur-fitur negatif tanpa suatu batasan. Sedangkan, masa anak-
anak maupun masa remaja merupakan masa yang sangat mudah untuk dipengaruhi
oleh hal-hal yang baru, dikarenakan perkembangan moral mereka belum optimal
dan masih dikategorikan lemah. Oleh sebab itu, mengapa nilai moral yang baik
sangat diperlukan oleh anak bangsa yang kelak mereka akan menjadi pemimpin
bangsa. Apabila dampak dari globalisasi dalam bidang teknologi informasi
dibiarkan terus-menerus maka masalah yang ditimbulkan akan semakin kompleks
dan memperparah perusakan nilai moral anak bangsa. Sehingga diperlukan suatu
tindakan nyata yang harus pemerintah dan semua bangsa lakukan untuk bisa
memperbaiki nilai moral anak bangsa atau bahkan mengantisipasi dampak dari
globalisasi dalam bidang teknologi informasi agar tidak menyebakan kerusakan
moral yang lebih parah lagi.

Tindakan yang perlu pemerintah dan seluruh bangsa lakukan yaitu dengan
melakukan pendidikan moral di sekolah kepada anak-anak bangsa. Berdasarkan
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional yang dinyatakan
dalam pasal 3 bahwa tujuan pendidikan nasional adalah menciptakan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia dan mempunyai moral
yang tinggi. Menurut Emile Durkheim ( 2009), pendidikan moral merupakan
bagian dari pewarisan nilai-nilai. Sekolah mempunyai tugas mengenai
perkembangan moral peserta didik. Untuk kasus di Indonesia , mata pelajaran
Pendidikan kewarganegaran dapat digunakan sebagai representasi pendidikan
moral karena pendidikan kewarganeraan yang membentuk warga negara indonesia
menjadi negara yang baik sesuai dengan norma selain itu juga membentuk warga
negara yang sesuai dengan sistem pancasila dan sesuai dengan Undang-Undang
Dasar 1945. Peran orang tua serta keluarga dekat juga sangat dibutuhkan untuk ikut
mengontrol perkembangan moral anak. Diperlukan kerja sama antara semua pihak
untuk bisa mengatasi serta memperbaiki nilai moral anak bangsa menjadi anak
bangsa yang memiliki kualitas moral yang tinggi.

5
6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis ajukan


adalah sebagai berikut.

A. Mengapa nilai moral anak bangsa sangat penting dalam era


teknologi informasi ?
B. Dampak apa saja yang ditimbulkan di era teknologi informasi
terhadap perkembangan moral anak bangsa?
C. Bagaiamana cara mengantipasi efek era teknologi informasi
terhadap perkembangan moral anak bangsa?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan laporan penelitian ini ialah
A. menjelaskan pentingnya nilai moral anak bangsa dalam era teknologi
informasi;
B. memberitahukan kepada anak bangsa tentang dampak yang ditimbulkan di
era teknolgi informasi terhadap perkembangan moral anak bangsa;
C. mengajarkan kepada anak bangsa tentang cara mengantisipasi efek era
teknologi informasi terhadap perkembangan moral anak bangsa.

1.4 Ruang Lingkup Masalah


Untuk menjawab rumusan masalah diatas perlu pengkajian beberapa point-point
penting diantaranya
A. pengertian nilai moral;
B. pentingnya nilai moral anak bangsa;
C. keadaan nilai moral anak bangsa sekarang;
D. faktor yang mempengaruhi penurunan nilai moral anak bangsa;
E. berbagai dampak yang ditimbulkan akibat efek di era teknologi informasi;
F. cara mengantipasi efek di era teknologi informasi terhadap perkembangan
moral anak bangsa;

G.kendala yang dihadapi dalam mengantipasi efek di era teknologi informasi


terhadap perkembangan moral anak bangsa.

1.5 Metode Dan Teknik Pengolahan Data

Metode dan teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah


6
7

1.5.1 Metode

Penelitian ini bersifar deskriptif, yaitu peneliti melakukan penulisan


makalah ini dengan menjelaskan dan menggambarkan masalah
tersebut. Penulisan menuliskan data-data tersebut dari berbagai
sumber literatur dan terori-teori yang terpercaya.

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data,


berupa studi literatur dan penyebaran angket. Penyebaran angket yang
penulis lakukan berisikan kuisioner yang diberikan kepada 20
koresponden.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan penelitian ini terbagi menjadi empat bab, yaitu


pendahuluan, teori dasar pentingnya penanaman nilai moral terhadap anak bangsa
di era teknologi informasi, pentingnya nilai moral anak bangsa di era teknologi
informasi, serta simpulan dan saran. Pada bab satu akan membahas latar belakang
pengangkatan aspek laporan peneletian ini, rumusan masalah, tujuan penelitian,
ruang lingkup masalah, metode dan teknik pengumpulan data, serta sistematika
penulisan. Bab dua akan menyajikan penjelasan umum dan aspek-aspek yang akan
dikaji dengan pengertian globalisasi, definisi dan teori globalisasi, ciri- ciri
globalisasi, pengertian moral, faktor yang mempengaruhi perkembangan moral,
tahap perkembangan moral, pengertian pendidikan moral, macam-macam
pendidikan moral. Bab tiga akan menjabarkan dan menganalisis masalahmasalah
yang telah dirumuskan secara lengkap berupa pengaruh globalisasi dalam bidang it
dan sosial budaya, bentuk-bentuk perilaku anak bangsa yang mengindikasikan
penurunan nilai moral, macam-macam bentuk metode untuk memperbaiki serta
mengatasi penurunan nilai moral anak bangsa metode pendidikan moral, kendala
yang dihadapi dalam proses memperbaiki serta mengatasi penurunan moral anak
bangsa. Bab empat berisi tentang simpulan dan saran dari penulis mengenai
permasalahan yang kami angkat dengan perkembangan nilai moral anak bangsa.

7
8

BAB II
TEORI DASAR PENTINGNYA PENANAMAN NILAI MORAL ANAK
BANGSA DALAM ERA TEKNOLOGI INFORMASI

2.1 Pengertian Globalisasi

Globalisasi dapat diartikan sebagai suatu proses dalam kehidupan


seharihari, informasi dan ide-ide menjadi tolak ukur standar di seluruh dunia.
Proses tersebut diakibatkan oleh bertambah canggihnya teknologi informasi,
komunikasi dan transportasi serta kegiatan ekonomi yang sudah memasuki pasar
dunia. Berdasarkan uraian mengenai pengertian globalisasi diatas, beberapa ahli
juga mempunyai teori-teori mengenai apa itu globalisasi.

1. Teori Thomas L. Friedman ( 2007 )


Globalisasi mempunyai dimensi teknologi dan ideologi. Dalam dimensi teknologi
berupa teknologi informasi yang sudah menyatukan dunia, dan Dimensi Ideologi berupa
pasar bebas dan kapitalisme.
2. Selo Soemardjan ( 2007 )

Globalisasi adalah sebuah suatu proses terbentuknya sistem komunikasi


dan organisasi antar masyarakat yang ada diseluruh dunia. Adapun tujuan
globalisasi untuk mengikuti kaidah-kaidah dan sistem tertentu seperti PBB dan
OKI.

3. Anthony Giddens ( 2005 )


Globalisasi adalah intensifikasi hubungan masyarakat di seluruh dunia
yang mengaitkan seluruh daerah sehingga kejadian lokal dapat terbentuk dari
peristiwa yang terjadi bermil-mil jaraknya dan sebaliknya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa makna dari globalisasi yaitu proses terbentuknya
hubungan masyarakat di seluruh belahan dunia yang dikarenakan sistem
komunikasi dan organisasi yang dipengaruhi oleh dimensi teknologi dan ideologi
yang berkembang begitu cepat tanpa batasan.

2.2 Ciri-Ciri Globalisasi


Berkembangnya globalisasi di sebuah negara dapat diketahui dengan hal-hal
sebagai berikut :
1. menipisnya batas-batas negara;
2. terjadinya perdagangan bebas;
3. meningkatnya wawasan masyarakat dunia;

8
9

4. munculnya liberalisme dalam kehidupan segala bidang;


5. runtuhnya kedaulatan nasional;
6. terjadinya transformasi budaya;
7.
2.3 Pengertian Moral
Secara etimologis, kata moral berasal dari kata most dalam bahasa lain, bentuk
jamaknya mores yang artinya tata cara atau adat istiadat. Jadi, moral adalah ajaran
tentang baik buruk yang diterima secara umum meliputi akhlak dan mental yang
membuat orang tetap berani, bersemangat, dan disiplin sebagai perangi (watak,
tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa manusia dan merupakan sumber timbulnya
perbuatan tertentu dari dirinya secara mudah dan ringan tanpa perlu dipikirkan dan
direncanakan sebelumnya.

2.4 Fungsi Moral

Fungsi moral dalam kehidupan anak bangsa yaitu sebagai pembentuk karakter
kepribadian atau jati diri seorang anak bangsa. Moral yang dimiliki seorang
mencerminkan perilaku anak bangsa dan moral juga berfungsi sebagai benteng
yang digunakan untuk membatasi perilaku-perilaku yang tercela dan tidak etis.

2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Moral


Menurut beberapa ahli, mereka menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan moral anak bangsa di dunia, yaitu :
a. hubungan harmonis dalam keluarga;
b. masyarakat;
c. lingkungan sosial;
d. perkembangan nalar;
e. peranan media massa dan perkembangan teknologi modern;
f. individu itu sendiri.

2.6 Tahap-Tahap Perkembangan Nilai Moral

Dari hasil penyelidikan kohlberg mengemukakan 6 tahap (stadium)


perkembangan moral yang berlaku secara universal dan dalam urutan tertentu.
Ada 3 tingkat perkembangan moral menurut kohlberg, yaitu tingkat :

a. prakonvensional

Pada tahapan ini, terdiri dari stadium 1 dan stadium 2. Pada


stadium 1, anak masih berorientasi pada kepatuhan dan
hukuman. Anak hanya mengetahui bahwa aturan dibuat untuk
9
10

dipatuhi dan tidak bisa diganggu gugat. Apabila kita


melanggar, maka kita akan terkena dampak atau hukuman
akibat kita melanggar. Pada stadium 2, berlaku prinsip
Relaivistik-Hedonism. Anak tidak lagi bergantung secara
mutlak pada aturan yang ada di luar dirinya, atau ditentukan
oleh orang lain, tetapi mereka sadar bahwa setiap kejadian
mempunyai berbagai segi. Jadi, munculnya relativisme yang
mempunyai arti bergantung pada kebutuhan dan kesanggupan
sesorang.

b. konvensional
Pada tahap ini, terdiri dari stadium 3 dan stadium 4. Pada
stadium 3 menyangkut pada orientasi anak yang baik. Pada
stadium ini, anak menginjak usia belasan tahun, anak masih
memperlihatkan orientasi perbuatan-perbuatan yang dapat
dinilai baik oleh orang lain. Stadium 4, yaitu tahap
mempertahankan norma-norma sosial dan otoritas. Pada
stadium ini perbuatan baik yang diperlihatkan seseorang
bukan hanya untuk dapat diterima oleh lingkungan
masyarakatnya, tetapi juga bertujuan supaya dapat ikut
mempertahankan aturan-aturan atau norma-norma sosial.

c. pasca-konvensional
Tahapan ini terdiri dari stadium 5 dan stadium 6. Pada stadium
5, merupakan tahap orientasi terhadap perjanjian antara
dirinya dengan lingkungan sosial, pada stadium ini ada
hubungan timbal balik antara dirinya dengan lingkungan
sosial, dengan masyarakat. Pada stadium 6, tahap ini disebut
prinsisp universal. Pada tahap ini ada norma etik disamping
norma pribadi dan subjektif. Dalam hubungan dan perjanjian
antara seseorang ada unsur subjektif ynag menilai apakah
suatu perbuatan itu baik atau tidak. Dalam hal ini, unsur etika
akan menentukan apa yang boleh dan baik dilakukan atau
sebaliknya.

2.7 Pengertian Pendidikan Moral


Pendidikan merupakan tempat latihan sebenarnya bagi fisik, mental, dan
spiritual peserta didik agar menjadi manusia yang berbudaya sesuai dengan yang
diamanatkan kepada pemerintah dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 3 untuk
mrngusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi,
pendidikan moral yaitu tempat pelatihan kejiwaan yang mencakup cara yang baik
dalam kehidupan, mengajarkan tentang etika dan kesopaan untuk membentengi diri
dari pengaruh buruk.
Pendidikan moral merupakan pendidikan nilai di sekolah.berdasarkan
laporan National Resource Center for Value Education (Rohmat Mulyana; 2004:
10
11

119) bahwa pendidikan Nilai di India didefinisikan sebagai usaha untuk


membimbing peserta didik dalam memahami, mengalami, dan mengamalkan nilai-
nilai ilmiah, kewarganegaraan dan sosial yang tidak secara khusus dipusatkan pada
pandangan agama tertentu.
Selanjutnya Rohmat Mulyana (2004: 119) menyimpulkan definisi
pendidikan nilai yang mencakup keseluruhan aspek sebagai pengajaran atau
bimbingan kepada peserta didik agar menyadari nilai kebenaran, kebaikan, dan
keindahan, melaui proses pertimbangan nilai yang tepat dan pembiasaan bertindak
yang konsisten.
Berdasarkan uraian tersebut diatas bahwa pendidikan nilai merupakan suatu
upaya pembelajaran kepada peserta didik, untuk memahami dan mengenal,
menanamkan dan melestarikan, menyerap dan merealisasikan nilai-nilai luhur
dalam kehidupan manusia, yang berhubungan dengan kebenaran, kebaikan, dan
keindahan dalam pembiasaan bertindak yang konsisten dengan tuntutan nilai.

2.8 Metode Pendidikan Moral

Metode pendidikan moral yang biasa digunakan yaitu :

a. Metode Demokratis
Metode ini menekankan pencarian secara bebas dan penghayatan
nilai-nilai hidup dengan langsung melibatkan anak untuk menemukan
nilai-nilai tersebut dalam pendampingan dan pengarahan guru.

b. Metode Pencarian Bersama


Metode ini menekankan pada pencarian bersama yang melibatkan
siswa dan guru. Pencarian bersama lebih berorientasi pada diskusi
atas soal-soal yang actual dalam masyarakat, dimana proses ini
diharapkan menumbuhkan sikap berpikir logis, analitis, sistematis,
argumentatif untuk dapat mengambil nilai-nilai hidup dari masalah
yang diolah bersama.

c. Metode Siswa Aktif


Metode siswa aktif menekankan pada proses yang melibatkan anak
sejak awal pemebelajaran. Guru memberikan pokok bahasan dan
anak dalam kelompok mencari dan mengembangkan proses
selanjutnya. Anak membuat pengamatan, pembahasan analisis,
sampai pada proses penyimpulan atas kegiatan kegiatan mereka.
Metode ini mendorong anak untuk mempunyai kreatifitas, ketelitian,
11
12

kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, kerjasama, kejujuran dan daya


juang.

d. Metode Keteladanan
Apa yang dilakukan oleh guru dan orang tua akan ditiru oleh
anakanak sejak awal pembelajaran. Tingkah laku orang muda
dimulai dengan meniru, dan ini berlaku sejak anak masih kecil. Apa
yang dikatakan orang yang lebih tua akan terekam dan dimunculkan
kembali oleh anak. Anak belajar dari lingkungan terdekat dan
mempunyai intensitas rasional yang tinggi. Apa yang terjadi dan
tertangkap oleh anak bisa jadi tanpa disaring akan langsung
dilakukan.

e. Metode Live in
Metode ini dimaksudkan agar anak mempunyai pengalaman hidup
bersama orang lain langsung dalam situasi yang sangat berbeda dari
kehidupan sehari-harinya. Dengan pengalaman langsung anak dapat
mengenal lingkungan hidup yang berbeda dalam cara berpikir,
tantangan, permasalahan, termasuk tentang nilai-nilai kehidupannya.
Live in tidak harus berhari-hari secara berturut-turut dilakukan,
namun dapat juga dilaksanakan secara periodik.

f. Metode Penjernihan Nilai


Latar belakang sosial kehidupan, pendidikan dan pengalaman dapat
membawa perbedaan pemahaman dan penerapan nilai-nilai hidup.
Adanya berbagi pandangan hidup dalam masyarakat membuat
bingung seorang anak. Apabila kebingungan ini tidak terungkapkan
dengan baik dan tidak mendapat pendampingan yang baik, ia akan
mengalami pembelokan nilai hidup. Oleh karena itu, dibutuhkan
proses penjernihan nilai dengan dialog afektif dalam bentuk sharing
atau diskusi yang mendalam dan intensif.

12
13

BAB III
PENTINGNYA NILAI MORAL ANAK BANGSA DALAM ERA ILMU
TEKNOLOGI

3.1 Pengaruh Globalisasi Dalam Bidang IT Dan Sosial Budaya Terhadap


Nilai Moral Anak Bangsa
Pada era sekarang, seharusnya bangsa ini telah mempersiapkan diri untuk
menyikapi pengaruh teknologi informasi terhadap seluruh aspek kebuadayaan
hidup suatu bangsa, alasanya karena pekembangan teknologi saat ini begitu cepat
terutama yang berhubungan dengan media informasi. Teknologi yang seharusnya
dibuat dan dipakai dengan tujuan untuk membantu dan memberikan kemudahan
dalam berbagai aspek kehidupan manusia bahkan dalam mencari informasi kini
menimbulkan banyak persoalan. Masalah besar yang dapat ditimbulkan oleh
teknologi informasi ialah dapat membentuk individu bagaimana cara berpikir,
berperilaku dalam masyarakat, yang nantinya apabila teknologi informasi ini
disalahgunakan maka akibatnya sangat fatal, sehungga nantinya nilai moral anak
bangsa akan hancur dan melupakan jadi dirinya sebagai penerus bangsa. Hal ini
menunjukan bahwa pengaruh globalisasi dalam bidang informasi teknologi dan
sosial budaya sangat penting untuk diperhatikan karena secara tidak langsung
mengancam keutuhan jati diri bangsa ini, terutama anak bangsa yang nantinya akan
memimpin bangsa ini kedepannya. Selain itu berdasarkan hasil survey dari 20
responden, bahwa pengaruh globalisasi di bidang teknologi da informasi 90 persen
setuju sangat berpengaruh alasan utamanya ialah penyalahgunaan teknologi
informasi.
Teknologi informasi juga dapASZ at mempengaruhi aspek sosial dan
budaya dalam suatu kelompok masyarakat seperti dunia maya. Contohnya jika
seseorang sudah asik dan nyaman dengan teknologi informasi seperti dunia maya,
maka orang itu akan menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran bahkan finansialnya

14
hanya untuk berinteraksi dengan soerang teman di dunia maya dan mencari
informasi yang tujuan hanya untuk mengkritik orang dan membuat isu-isu yang
buruk di dunia maya tersebut. Budaya indonesia yang dulunya ramah , gotong
royong dan sopan berganti dengan budaya barat seperti pergaulan bebas. Contoh
lain yang nyata terjadi di negara indonesia seperti di Tapanuli, Sumatra Barat
misalnya, dua puluh tahun yang lalu, anak- anak remaja masih banyak yang
berminat untuk belajar tari tor- tor dan tagading yang merupakan alat musik asli
suku batak. Hampir setiap minggu atau acara ritual kehidupan, remaja disana selalu
diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Namun saat ini ketika
teknologi informasi semakin maju, kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di
13
14

masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesia
Indah (TMII). Betapa ironisnya bangsa ini, budaya yang seharunya dipelihara
bahkan seharusnya bisa menghasilkan pendapatan untuk daerahnya sendiri kini
secara perlahan hilang karena derasnya pengaruh informasi teknologi yang kurang
maksimal dalam penggunaanya.

3.2 Bentuk-Bentuk Perilaku Anak Bangsa Yang Mengindikasikan


Penurunan Nilai Moral

Perkembangan zaman di era ini memang tidak dapat dihindari lagi,


khususnya di bidang teknologi. Besar peranan yang dihasilkan oleh majunya
teknologi sangatlah berguna, namun besar pula dampak negatif yang diperoleh dari
penggunaan teknologi informasi. Hal inilah yang menimbulkan keresahan banyak
pihak. Bangsa diuji ketangguhannya, karena dampak yang ditimbulkan tidak hanya
pada terbukanya pasar persaingan bebas, namun kasus keterbatasan berpikir yang
mengarah pada moral anak bangsa dan kultur budaya yang semakin terkikis dan
hampir hilang dari jati diri anak bangsa zaman sekarang. Hal tersebut apabila
menyebabkan anak bangsa kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang baik
dan bermoral.
Bukti nyata dari bentuk perilaku anak bangsa yang mengindikasikan
penurunan nilai moral sudah bisa terlihat di Indonesia, berdasarkan data Komite
Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI ), dan Kementrian Kesehatan, ( Kemenkes )
pada Oktober 2013. Grafik memaparkan bahwa sekitar 62,7% remaja di Indonesia
telah melakukan hubungan seks di luar nikah. 20 % dari 94.270 perempuan yang
mengalami hamil di luar nikah merupakan anak remaja, 21% anak remaja
perempuan melakukan aborsi, serta 30% dari 10.203 kasus terinfeksi berasal dari
remaja. Untuk kasus pornografi anak sudah teralalu tinggi, belum kasus-kasus
lainnya seperti bullying, perjudian,dll. Itu semua merupakan kasus yang terlihat
dan termasuk kasus yang berat. Masih ada banyak perilaku anak bangsa yang
mengindikasikan menurunnya nilai moral skala kecil, seperti malas, pembangkang,
kurang ajar, suka melanggar ketertiban, dll. Setap tahunya terjadi 4000 kasus
pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anak dan sebanyak 3.772 anak tersebar di
14 Lembaga Permasyrakatan ( LP ) anak ( BPS 2003 ). Berdasarkan Komisi
Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI 2011 ) di Indonesia setiap tahun rata-rata
7000 kasus pasti melibatkan anak. Itu sudah menjadi bukti konkret yang tidak bisa
dipungkiri atau ditinggalkan begitu saja oleh semua pihak, sangat berbahaya kalau
tidak segera diatasi, moral anak bangsa sangat mungkin menghilang dalam jiwa
anak bangsa. Tidak hanya kasus-kasus skala besar yang harus ditakutkan tapi kasus
skala kecil juga perlu diatasi agar tidak menjadi semakin kompleks.
Kami juga melakukan survey kepada 20 koresponden, sebanyak 89,7%
menyatakan bahwa mereka merasakan efek di era teknologi informarsi khususnya
di segi moral dan etika. Memang tidak dapat di bantah lagi, begitu besar perubahan
moral dan etika anak-anak jaman sekarang, mulai anak-anak yang masih duduk di
bangku sekolah dasar sampai perkuliahan, semuanya sudah mengalami pergeseran
nilai moral dan mulai kehilangan etika di dalam dirinya. Hal tersebut semakin

14
15

membuat banyak pihak miris melihat bahwa pada kenyataannya, banyak anak-anak
kecil yang belum mengenyam pendidikan, namun sudah menglami degradasi
moral. Anak-anak kecil jaman sekarang sudah terbiasa sekali memegang
smathphone, entah itu milik orang tua, kakak, atau miliknya sendiri. Padahal,
bahaya dari penggunaan smarthphone untuk anak kecil di bawah umur sudah
sangat jelas, tetapi kebanyakan orang tua tidak memikirkan hal-hal seperti itu,
mereka hanya memikirkan kesenangan anaknya. Kemudahan mengakses internet
itu yang menjadi sumber masalah saat smarthphone di peganag oleh anak kecil,
banyak sekali konten-konten negatif yang tersebar di dalam internet, biasannya
konten-konten tersebut masuk di dalam iklan-iklan yang ada di website. Hal-hal
seperti ini, yang bisa berbahaya jika anak menemukan halhal tersebut tanpa
sengaja, dan kejadian tersebut terus-menerus terjadi tanpa sepengetahuan orang
tua, sudah bisa dipastikan hal-hal tersebut akan terus teringat-ingat dan menjadikan
suatu kejanduan yang berujung pada perbuatan negatif. Perkembangan moral anak
kecil, masih di tahap nol dan masih terus berkembang, jadi sangat mudah bagi
mereka untuk terpengaruh, mereka juga belum mengenyam pendidikan sehingga
perkembangan pola pikir mereka masih lemah. Itulah mengapa moral anak kecil
jaman sekarang sudah mulai dikhawatirkan, karena apabila orang tua tidak
antisipatif dan peduli dengan hal tersebut, jangan salahkan anak-anak mereka akan
mengalami degradasi moral dan berperilaku tidak sesuai dengan sewajarnya umur
mereka.

3.3 Macam-Macam Metode Untuk Memperbaiki Serta Mengatasi


Penurunan Nilai Moral Anak Bangsa

Hal yang terpenting yang harus dilakukan oleh bangsa dan pemerintah
adalah memperbaiki serta mengatasi penurunan moral yang melanda anak bangsa
di era teknologi informasi ini. Diperlukan dukungan dari pemerintah dan bangsa
untuk bisa mewujudkan cara yang tepat untuk mengatasi degradasi moral. Metode
yang bisa digunakan untuk mengatasi degradasi moral yaitu dengan mengajarkan
kepada anak-anak bangsa melalui sebuah sosialisasi tentang bahaya-bahaya yang
ditimbulkan oleh maju perkembangan teknologi, serta menjelaskan bagaimana hal
tersebut berdampak pada perkembangan moral anak bangsa. Memberikan
pendidikan pancasila tentang pentingnya kehidupan dengan berpedoman pada
pancasila, pendidikan moral merupakan metode yang paling efektif untuk
mengatasi penurunan nilai moral. Berdasarkan survei yang kami lakukan terhadap
korespondensi, sebanyak 15 dari 20 anak memberikan jawaban bahwa pendidikan
moral merupakan metode yang paling baik dan efektif. Pendidikan moral
mengajarkan tentang cara memperkuat akhlak, keimanan, serta memperkuat
karakter dan kematangan berpikir dalam mengambil keputusan. Metode yang
digunakan untuk memperbaiki penurunan moral anak bangsa, yaitu dengan
memasukan anak ke pesantren atau ke panti rehabilitasi, jika moral yang dimiliki
anak belum terlalu parah dan masih bisa ditoleransi, anak tersebut masih bisa
ditangani sendiri oleh keluarga, dan bisa dimasukan ke pesantren untuk diberikan
ilmu-ilmu yang berguna bagi perkembangan moral. Namun, jika moral yang
dimiliki anak sudah terlalu rusak dan begitu kritisnya serta orang tua sudah tidak

15
16

bisa berbuat apa-apa, anak tersebut harus dimasukan ke panti rehabilitasi. Panti
rehabilitasi merupakan tempat yang digunakan untuk memperbaiki psikologi,
moral serta perilaku seseorang yang dianggap buruk menjadi pribadi yang baik
lagi.
3.4 Kendala Yang Dihadapi Dalam Proses Memperbaiki Dan Mengatasi
Penurunan Moral Anak Bangsa

Sebenarnya kendala yang dihadapi dalam proses memperbaiki penurunan moral


anak bangsa ialah kurang mengerti tentang pentingnya norma moral dan etika yang
digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Terjadinya penurunan nilai moral anak
bangsa tersebut pada hakikatnya tidak terlepas dari faktor internal (keluarga)
karena keluarga merupakan faktor utama agar seorang anak dapat dikendalikan.
Namun pada kenyataannya keluarga kurang berperan, sehingga ini menjadi
salahsatu kendala yang kenapa proses memperbaiki dan mengatasi penurunan
moral anak bangsa sangat sulit untuk diatasi.
Kendala lainya yang menghambat proses memperbaiki dan mengatasi nilai
moral anak bangsa ialah

1. Religius
Sudah biasanya terjadi di era maju, segala sesuatu hampir dapat
dicapai dengan mengguakan ilmu pengetahuan, akibatnya religius
sekarang mulai terdesak, kepercayaan kepada Tuhan tinggal simbol, dan
larangan serta perintah Tuhan diabaikan. Dengan longgarnya pegangan
seseorang pada ajaran religius, maka akan hilanglah kekutan pengontrol
yang ada dalamdirinya.

2. Pembinaan moral yang kurang efektif


Pembinaan moral yang seharunya sudah dilakukan sejak kecil,
karena pada hakikatnya setiap anak terlahir pasti belum mengerti apa-
apa, mana yang benar dan mana yang salah, dan juga pasti belum tahu
batasan apa saja sebenarnya yang harus mereka taati didalam
lingkungannya. Tanpa dibiasakan menanamkan nilai moral sejak kecil,
anak - anak akan dibesarkan tanpa mengenal moral itu. Akibatnya banyak
peristiwa yang terjadi seperti tawuran antar pelajar, pembunuhan terhadap
anggota keluarganya bahkan ada yang lebih buruk seperti ikut serta untuk
menghancurkan suatu negara.

3. Derasnya arus budaya matrealistis, hedonistis, dan sekularistis

Sekarang ini banyak sekali persitiwa yang cukup miris, contohnya


terjadi di dunia pendidikan seperti, anak sekolah menengah yang
ditangkap oleh guru atau bahkan polisi karena membawa obat- obat
terlarang, alat- alat kontrasepsi seperti kondom dan benda tajam lainya.
Itu semua merupakan gejala penyimpangan pola hidup yang semata- mata
mengerjar kepuasan materi, kesenangan hawa nafsu dan tidak

16
17

mengindahkan nilai- nilai agama. Penyebab timbulnya sikap tersebut


tidak terlepas dari derasnya arus budaya matrealistis, hedonistis, dan
sekularistis yang dilakukan melalui tulisan- tulisan, bacaan- bacaan,
siaran- siaran, bahkan pertunjukan yang menjorok kepada penimpangan
pola kehidupan. Hasilnya akan menghambat proses untuk memperbaiki
dan mangatasi penurunan nilai moral anak bangsa. Berdasarkan hasil
survey lainya juga menunjukan dari 50 responden yang memilih kendala
yang dihadapi saat proses memperbaiki nilai moral anak bangsa, 70
persen menunjukan bahwa matrealistis, hedonistis, dan sekularistis paling
besar andilnya dalam menghancurkan nilai moral anak bangsa.

3.5 Peranan Nilai Moral Terhadap Kualitas Perilaku Anak Bangsa Di Era
Informasi Teknologi

Nilai moral sangatlah diperlukan oeh siapapun untuk melakukan kehdupan


berbangsa dan bernegara. Nilai moral itu sendiri terdiri dari : religious, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini sangat perlu ditanamkan di diri
masingmasing anak bangsa di era kemajuan teknologi informasi, karena kita
memiliki moral yang sangat baik dan matang, maka ancaman atau gangguan dari
efek majunya teknologi tidak menjadi suatu permasalahan dan bisa dikendalikan.
Matangnya dan kuat moral yang tertanam di jiwa anak bangsa bisa menjadi suatu
benteng diri terhadap gangguan negatif apapun.
Anak bangsa yang memiliki moral yang tinggi, akan melakukan suatu
tindakan dengan memikirkan secara matang semua aspeknya. oleh karena itu, anak
bangsa yang mempunyai moral tinggi merupakan anak yang setiap harinya
bertindak dan berperilaku sesuai dengan aturan yang ada. Sebaliknya, anak yang
memiliki moral yang lemah, cenderung melakukan tindakan tanpa memperhatikan
aspek yang bersangkutan, mereka cenderung acuh dan tidak mempedulikan
ketertiban dan keamanan. Anak bangsa yang memiliki moral yang lemah dan
kurang sangat rentan terhasut oleh hal-hal yang baru, karena mereka tidak
mempunyai benteng yang digunakan sebagai pembatas serta pelindung yang
melindungi anak bangsa dari pengaruh buruk. Anak bangsa dengan tipe seperti
yang sangat butuh dukungan dari keluarga dan memerlukan suatu pendidikan
moral yang akan mendorong dan meningkatkan level moral yang dimiliki. Peranan
moral di era ini memang memegang peranan yang cukup penting dan sangat
diperlukan oleh anak-anak jaman sekarang. Moral yang baik akan menciptakan
perilaku yang baik juga, karena moral merupakan cerminan dari perilaku dalam
berkehidupan.

17
18

BAB IV
SARAN DAN KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Pengaruh yang ditimbulkan oleh globalisasi di bidang teknologi informasi memang tidak
dapat di bantah lagi, teknologi informasi sekarang memegang peranan yang sangat penting dalam
segala aspek kehidupan. Namun, dibalik itu semua, perkembangan teknologi informasi
menimbulkan bahaya yang cukup mengkhawatirkan, yaitu penurunan moral anak bangsa.
Perkembangan teknologi informasi memang sangat bermanfaat jika penggunaannya pada hal-hal
yang benar dan positif, akan tetapi bisa berubah menjadi senjata yang mematikan jika
penggunaannya tidak benar. Hal tersebut menyerang anak-anak bangsa di jaman sekarang, moral
mereka semakin mengalami penurunan yang mengkhawatirkan. Perkembangan moral anak-anak
memang masih terbilang lemah, mereka akan mudah terpengaruh oleh konten negatif yang
dihasilkan oleh perkembangan teknologi informasi terutama di smarthphone.

4.2 Saran

Menurut pandangan kami, hal ini tidak dapat dihilangkan lagi dari peradaban, sehingga
yang perlu pemerintah dan bangsa lakukan ialah mengatasi dan memperbaiki apa yang sudah
terjadi, apabila terus-menerus dibiarkan begitu saja, anak-anak bangsa akan kehilangan moral
anak bangsa dan menyebabkan musnahnya suatu generasi yang bermoral yang akan
menimbulkan dampak begitu besar terhadap suatu negara. Hal- hal yang dapat dilakukan oleh
pemerintah dan bangsa yaitu melakukan pendidikan moral dan pendidikan pancasila di dalam
sistem pendidikan formal, hal tersebut merupakan salah satu metode yang paling efektif dan
efisien digunakan di era sekarang.

18
19

DAFTAR PUSTAKA

Koswara, E. 1991. Teori-Teori Kepribadian. Bandung : PT. Eresco


M.A, Soeslowaindradini. 1999. Psikologi Perkembangan (Masa Remaja). Surabaya : Usaha
Nasional.
Pariwara, Intan, dkk. 2017. Detik-Detik Sosiologi. Surabaya : PT. Intan Pariwara.

Sumber dari internet

Fajeros.2017.http://Pengertian%20Globalisasi%20Menurut%20Para%20Ahli%2 0dan
%20Sumber%20Bukunya%20_%20Info%20-%20INFORMASIANA.html. Dikunjungi 10 juni
2019.
D. Rahayu. 2015. Makalah Krisis Moral Remaja pada Era Globalisasi.
“Makalah Perilaku Remaja Dalam Masyarakat Modern.” Edudetik: Edukasi. 2015. <http://
Makalah%20Perilaku%20Remaja%20Dalam%20Masyarakat%20 Modern%20_
%20Edukasi.html; Dikunjungi 11 Juni 2019.

Uwak, Uda. 2017. http://www.matrapendidikan.com/2014/06/strategi-penerapanpendidikan-


moral.html?m=1. Dikunjungi 11 Juni 2019.

19

Anda mungkin juga menyukai