Anda di halaman 1dari 15

Fungsi Teknologi Informasi terhadap Perencanaan

Wilayah Kota
Disusun untuk memenuhi mata kuliah konsep teknologi untuk ujian akhir
Semester Ganjil Tahun 2022

Di Susun oleh:
MUHAMMAD FAUZIL
2019D1C031

Program Studi S1 Perencanaan Wilayah Dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Mataram
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Dampak Penggunaan
Gawai pada Anak Usia di Bawah Umur".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini
.Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Mataram, Desember 2022

AL-FAT-H MAULANA.M

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB 1...................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................................................4
1. Pengertian Teknologi Informasi.................................................................................................4
Pengertian Menurut Ahli...................................................................................................................5
Pengertian Penataan Ruang...............................................................................................................5
Fungsi Teknologi Informasi terhadap Perencanaan Tata Wilayah Kota............................................6
BAB III..................................................................................................................................................7
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI.....................................................................................................7
1. Pengertian Sistem Informasi Geografi.......................................................................................7
1.1 Secara Umum...................................................................................................................7
1.2 Menurut Para Ahli...........................................................................................................8
2. Sejarah Sistem Informasi Geografi........................................................................................9
3. Komponen Sistem Informasi Geografi.................................................................................11
4. Manfaat Sistem Informasi Geografis dalam Perencanaan Tata Wilayah Kota................12
BAB IV...............................................................................................................................................13
KESIMPULAN...................................................................................................................................13
REFERENSI........................................................................................................................................14

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras


dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi,
mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan serta mengejar efisiensi di
segala aspek.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuan teknologi sangat
pesat sekali. Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan
baru dalam dunia teknologi terutama Teknologi Informasi. Salah satu bidang yang merasakan
manfaat dari berkembangnya teknologi ini adalah bidang perencanaan tata wilayah kota.
Teknologi Informasi sangat mempermudah umumnya masyarakat dan khususnya pemerintah
untuk menata wilayah kota dengan melihat dari berbagai aspek yang mempengaruhinya.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Teknologi Informai


2. Pengertian Tata Wilayah Kota
3. Fungsi Teknologi Informasi terhadap Perencanaan Tata Wilayah Kota
4. Sistem Informasi Geografis

3
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah suatu studi, perancangan, implementasi, pengembangan,


dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi
perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Teknologi informasi adalah istilah umum
untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan
komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video.
TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk
tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem
informasi, perangkat keras komputer, bahasa program , dan data konstruksi. Singkatnya, apa
yang membuat data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun,
melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari TI. TI menyediakan
bisnis dengan empat set layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses
bisnis otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat
produktivitas.
TI melakukan berbagai fungsi (TI Disiplin/Kompetensi) dari meng-
instal Aplikasi untuk merancang jaringan komputer dan Database informasi. Beberapa tugas
yang TI lakukan mungkin termasuk manajemen data, jaringan, rekayasa perangkat keras
komputer, database dan desain perangkat lunak, serta manajemen dan administrasi sistem
secara keseluruhan. Teknologi informasi mulai menyebar lebih jauh dari
4
konvensionalkomputer pribadi dan teknologi jaringan, dan lebih ke dalam integrasi teknologi
lain seperti penggunaan ponsel, televisi, mobil, dan banyak lagi, yang meningkatkan
permintaan untuk pekerjaan .

Pengertian Menurut Ahli

Banyak ahli yang sudah memberikan tentang pengertian dari teknologi informasi menurut
disiplin ilmu yang mereka pelajari dan tekuni. Uniknya, setiap ahli punya pendapat yang
berbeda satu dengan yang lain.
 Menurut Haaq dan Keen :
“Seperangkat alat yang membantu bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi”.
 Menurut Martin :
“Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan
perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,melainkan
juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.”

Pengertian Penataan Ruang


Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengen-dalian pemanfaatan ruang. 
Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.
Penyusunan rencana tata ruang wilayah kota mengacu pada: 
 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayah provinsi; 
 pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan 
5
 rencana pembangunan jangka panjang daerah.
Penyusunan rencana tata ruang wilayah kota harus memperhatikan: 
 perkembangan permasalahan provinsi dan hasil pengkajian implikasi penataan ruang
kota; 
 upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi  kota ; 
 keselarasan aspirasi pembangunan  kota ; 
 daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; 
 rencana pembangunan jangka panjang daerah; 
 rencana tata ruang wilayah  kota yang berbatasan; dan 
 rencana tata ruang kawasan strategis  kota. 

Fungsi Teknologi Informasi terhadap Perencanaan Tata Wilayah Kota


Penggunaan Teknologi Informasi sangat bermanfaat di berbagai bidang dan salah satu
bidang yang tak bisa terlepas dengan Teknologi Informasi ialah dalam Perencanaan Tata
Wilayah Kota. Penggunaannya terwujud dalam pemanfaat Sistem Informasi Geografis.
Selain Sistem Informasi Geografis, Teknologi Informasi juga bermanfaat dalam
perencanaan tata wilayah kota pada bidang ekonomi akuntansinya yakni dalam
penyusunan anggaran dan mempermudah perencanaan alokasi keuangan pada
pembangunan wilayah kota.

6
BAB III

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

1. Pengertian Sistem Informasi Geografi

1.1 Secara Umum


Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information
System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang
memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,
adalah sistem komputeryang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan,
mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database.

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) adalah sistem komputer


yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan,
memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-
posisi di permukaan bumi. SIG identik dengan penggunaan komputer karena komputer
memiliki banyak keunggulan terutama kecepatan dan efisiensi. SIG dijadikan sebagai alat
atau media yang digunakan untuk pemetaan dan analisis terhadap berbagai aktivitas di
permukaan bumi.

7
1.2 Menurut Para Ahli

 Menurut Aronaff (1989)


SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan,
mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.
 Menurut Burrough (1986)
SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan
kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari
kenyataan dunia.
 Menurut Kang-Tsung Chang (2002)
SIG sebagai a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and
displaying geographic data.
 Menurut Murai (1999)
SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan,
memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi
geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan,
transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
 Menurut Marble et al (1983)

8
SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.
 Menurut Bernhardsen (2002)
SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi.
Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer
yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data,
perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data,
pemanggilan dan presentasi data serta analisa data
 Menurut Gistut (1994)
SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu
mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik
fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi
dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak
dan struktur organisasi
 Menurut Berry (1988)
SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
 Menurut Calkin dan Tomlison (1984)
SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.
 Menurut Linden, (1987)
SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi),
analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.
 Menurut Alter
SIG adalah sistem informasi yang mendukung pengorganisasian data, sehingga dapat
diakses dengan menunjuk daerah pada sebuah peta.
 Menurut Prahasta
SIG merupakan sejenis software yang dapat digunakan untuk pemasukan,
penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut
atribut-atributnya.
 Menurut Petrus Paryono
SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi
dan menganalisis informasi geografi.

2. Sejarah Sistem Informasi Geografi


35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-
Magnon menggambar hewan mangsa mereka, dan juga garis yang dipercaya sebagai rute
migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada
sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke
database atribut.
Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan,
termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.
Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan
menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu
oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal
tahun 1960-an.
9
Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa,
Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh
Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada),
digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk
Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk
mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai
informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah
pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan
analisis.
CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan
yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan,
pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang
membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki
topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah.
Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak
SIG".
CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk
penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi
pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan
perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan
berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada
pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada
organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada
tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG
pada workstationUNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang
cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih
sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang
membutuhkan standar pada format data dan transfer.
Indonesia sudah mengadopsi sistrm ini sejak Pelita ke2
ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program
Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu
pengetahuan, teknologi dan riset.
Jenjang pendidikan SMU/senior high school
melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan
sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program Diploma SIG ini adalah D3
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah
Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam
Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.
Penekanan pengajaran pada analisis spasial sebagai ciri geografi. Lulusannya tidak
sekedar mengoperasikan software namun mampu menganalisis dan menjawab persoalan
keruangan. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir di semua universitas di Indonesia
melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun mata pelajaran.

10
3. Komponen Sistem Informasi Geografi
Komponen Sistem Informasi Geografi terdiri atas lima komponen, yakni:
3.1 Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras terdiri dari perangkat input data (mouse, digitizer, scanner), olah
data (harddisk, processor, VGA card, RAM), dan output data (plotter, printer,
screening)
3.2 Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
 Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
 Data Base Management System (DBMS)
 Alat untuk menganalisa data-data
 Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa

3.3 Data
Terdapat dua jenis data yang mendukung SIG yakni data spasial atau data yang
menggambarkan kenyataan nyata permukaan muka bumi dan data nonspasial atau
data yang berisi informasi-informasi yang dimiliki objek pada data spasial.
3.4 Manusia
Manusia merupakan salah satu komponen Sistem Informasi Geografi karena
manusia merupakan perencana dan pengguna dari SIG.
3.5 Metode
Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG
yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya.

11
4. Manfaat Sistem Informasi Geografis dalam Perencanaan Tata Wilayah Kota
Sistem Informasi Geografis berfungsi dalam berbagai aspek diantaranya dalam
manajemen tata guna lahan, Inventarisasi Sumber Daya Alam, untuk pengawasan
daerah rawan bencana.
Selain itu, fungsi Sistem Informasi Geografis (SIG) terhadap Perencanaan Tata
Wilayah Kota diantaranya:
1. Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian,
perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan
bencana.
2. Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah,
perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan
status pertahanan.
3. Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen
sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.
4. Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi
pariwisata suatu daerah.
5. Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi publik,
kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis
kawasan rawan kemacetan dan kecelakaaan.
6. Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan persebaran
penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta
kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan
pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan
perkantoran.

12
BAB IV

KESIMPULAN
Dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat, maka akan
membantu pekerjaan manusia dalam berbagai bidang baik bidang ekonomi, soial poltik dan
lainnya, tak terkecuali dalam bidang perencanaan tata ruang kota, adanya teknologi dapat
mempercepat dan mempermudah proses perencanaan tata ruang kota sehingga dalam
pengerjaannya lebih efektif dan efisien, salah satu teknologi dalam perencanaan tata ruang
kota adalah SIG yaitu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Dengan teknologi ini dapat
mempermudah dalam berbagai aspek pengerjaan perencanaan tata ruang kota misal seperti
aspek tata guna lahan dan lainnya. Intinya teknologi punya pengaruh besar dalam bidang
perencanaan kota karena dengan teknologi sistem dan tata ruang kota lebih berkembang dan
modern.

13
REFERENSI

.https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis

http://www.penataanruang.com/penataan-ruang-kawasan-perkotaan.html

http://www.kaskus.co.id/thread/521d02e841cb17350d000005/manfaat-sistem-informasi-geografis-
sig-bagi-perencanaan-wilayah-dan-kota/

https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_tata_ruang

14

Anda mungkin juga menyukai