Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Manajemen Proyek Teknologi Informasi (Project IT)


Manajemen Pusat Data (Data Center)

Di susun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tata Kelola SI


Dosen Pengampu : Herlinda Kusmiati M.Kom

Oleh:

Fadia Indah Sari 062040832801

Rika Azwari 062040830528

Sephya Zahra Maharani 062040832807

Tania Frentinur 062040832808

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah
ini. Makalah ini berisikan tentang Manajemen Proyek Teknologi (Project IT) dan
Manajemen Pusat Data (Data Center). Kami harap Makalah ini dapat menambah
wawasan dan memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir.

Palembang, 20 Maret
2024

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1


DAFTAR ISI.............................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 3
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 5
2.1 Pengertian Manajemen Proyek Teknologi Informasi ........................................ 5
2.2 Strategi Manajemen Proyek Teknologi Informasi ............................................ 6
2.3 Resiko Manajemen Proyek Teknologi Informasi (TI) ..................................... 7
2.4 Contoh Proyek Teknologi Informasi (IT) ......................................................... 7
2.5 Pengertian Manajemen Pusat Data ................................................................... 8
2.6 Strategi Manajemen Pusat Data ........................................................................ 9
2.7 Kegunaan Data Center .................................................................................... 10
2.8 Tantangan dalam Data Center ........................................................................ 11
2.9 Manfaat Data Center ....................................................................................... 12
BAB III .................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................... 12
1.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah lanskap bisnis secara


signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Organisasi dari berbagai sektor
mengalami transformasi digital yang mempengaruhi berbagai aspek, termasuk
manajemen keuangan. Dalam makalah ini, akan dibahas tentang konsep
Manajemen Keuangan Teknologi Informasi (Financial IT), yang merupakan
pendekatan penting dalam mengelola sumber daya keuangan organisasi dalam
konteks teknologi informasi.
Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi informasi (TI) menjadi
tulang punggung bagi banyak organisasi di berbagai sektor. Manajemen Pelayanan
Teknologi Informasi (IT Service Management) adalah pendekatan yang dirancang
untuk mengelola penyediaan layanan TI secara efektif dan efisien, dengan fokus
pada kebutuhan dan harapan pengguna. Makalah ini akan membahas konsep,
pentingnya, prinsip-prinsip, dan strategi dalam Manajemen Pelayanan Teknologi
Informasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Manajemen Proyek Teknologi Informasi?
2. Apa pengertian dari Manajemen Pusat Data?
3. Apa saja strategi dan resiko dari Manajemen Proyek Teknologi Informasi?
4. Apa saja strategi dan kegunaan dari data center?
5. Apa saja tantangan dan manfaat dari data center?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Manajemen Proyek Teknologi Informasi.
2. Mengetahui pengertian Manajemen Pusat Data

3
3. Mengetahui strategi dan resiko dari Manajemen Proyek Teknologi Informasi
4. Mengetahui strategi dan kegunaan dari data center
5. Mengetahui tantangan dan manfaat dari data center

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Proyek Teknologi Informasi


Manajemen proyek adalah suatu disiplin ilmu dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan dan mengendalikan), untuk bisa mencapai
tujuan-tujuan proyek. Atau manajemen proyek adalah suatu disiplin ilmu yang
menerapkan pengetahuan, keahlian serta keterampilan, secara teknis yang terbaik dan
juga dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah
ditentukan supaya mendapatkan hasil yang maksimal dalam kinerja, waktu, mutu dan
keselamatan kerja.
Pengertian lain dari manajemen proyek yaitu sebuah aktivitas untuk perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengontrolan sumber daya organisasi yang
berguna untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dan sumber daya tertentu.
Manajemen proyek TI merupakan kegiatan sumber daya yang tersedia dari sebuah proyek
pengembangan solusi TI sehingga dapat dihasilkan suatu sistem solusi yang memenuhi
obyektif yang telah ditetapkan. Sumber daya proyek TI yang dimaksud disini mencakup
Sumber Daya Manusia, peralatan dan fasilitas kerja (baik hardware maupun software),
dana, dan logistik. Berikut adalah beberapa aspek penting dari pengertian manajemen TI:
1. Perencanaan Strategis
Manajemen TI melibatkan perencanaan strategis untuk mengidentifikasi
bagaimana teknologi informasi dapat digunakan secara efektif untuk mendukung
visi dan tujuan jangka panjang organisasi.
2. Pengembangan dan Implementasi Sistem
Ini mencakup pengembangan, pengadaan , dan implementasi sistem informasi yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik itu sistem internal maupun eksternal.
3. Pengelolaan Infrastruktur TI
Manajemen TI bertanggung jawab atas pengelolaan infrastruktur teknologi
informasi, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, basis data, dan
layanan komunikasi.
4. Keamanan Informasi
Melindungi informasi sensitif dan sistem komputer dari ancaman keamanan seperti
5
peretasan, virus komputer, dan pencurian data merupakan bagian integral dari
manajemen TI.
5. Pengelolaan Proyek TI
Ini melibatkan pengelolaan proyek-proyek TI dari awal hingga akhir, termasuk
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi proyek-proyek seperti
pengembangan perangkat lunak, implementasi sistem, dan peningkatan
infrastruktur.
6. Pengelolaan Layanan TI
Manajemen TI bertanggung jawab atas penyediaan layanan teknologi informasi
yang andal dan responsif kepada pengguna internal organisasi.
7. Kepatuhan Regulasi
Manajemen TI harus memastikan bahwa organisasi mematuhi semua regulasi dan
kebijakan terkait penggunaan dan perlindungan informasi, seperti privasi data,
kepatuhan perundang-undangan, dan standar industri.
Manajemen TI secara keseluruhan berfokus pada bagaimana teknologi informasi
dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya
saing organisasi.

2.2 Strategi Manajemen Proyek Teknologi Informasi


Dalam penangann proyek yang berkaitan dengan Teknologi Informasi terdapat
strategi agar mendapatkan keuntungan bagi proyek yang akan dijalankan dan
menghindari adanya risiko yang terjadi, berikut beberapa strategi-strategi yang dapat
dilakukan :
1) Stategi perencanaan yang matang, tentu dalam merencanakan suatu proyek
harus dipikirkan terlebih dahulu dan didiskusikan, maka dari itu penanganan
kasus proyek TI harus berhubungan dengan organisasi. Rencana dari organisasi
dengan rencana TI harus mempunyai kesepakatan agar mendapatkan hasil yang
pastinya menguntungkan.
2) Menganalisis informasi yang dibutuhkan, dalam melakukan analisis diperlukan
sumber yang luas untuk mencapainya tujuan dari proyek yang akan direncakan.
3) Alokasi sumber daya, melakukan pengalokasian sumber daya pengembangan
dengan sumberdaya operasional.
4) Perencanaan proyek, setelah memikirkan dengan matang strategi yang akan
6
dilakukan, akhirnya perencanaan pada proyek dapat dikembangkan dengan
harapan meminimalisir risiko yang akan muncul. Pengembangan diperlukan
jadwal dan sumber daya yang diperlukan untuk informasi suatu proyek.
Banyak organisasi menggunakan 4 tahapan ini, namun 4 tahapan ini masih dapat
di pandang secara luas lagi, namun 4 tahapan ini merupakan pilar utama dalam
sebuah model penanganan perencanaan manajemen proyek Teknologi Informasi.

2.3 Resiko Manajemen Proyek Teknologi Informasi (TI)


Penanganan kasus pada Teknologi Informasi tentu ada risiko yang harus
dihadapi, berikut tugas-tugas yang akan dapat dilakukan untuk manajemen risiko
• Identifikasi risiko yang akan dihadapi
• Menentukan besarnya risiko yang akan terjadi
• Mencari cara agar dapat menangulangi risiko yang terjadi
• Menyusun cara atau strategi agar dapat mengurangi risiko
• Mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah dijalani
Dalam hal mencangkup proyek untuk menangani risiko yang terjadi, poin-poin
diatas dapat menjadi cara dalam memanajemen risiko yang akan terjadi pada
suatu organisasi.

2.4 Contoh Proyek Teknologi Informasi (IT)


Contoh proyek Teknologi Informasi (TI) adalah sebagai berikut:
1) Pembangunan Jaringan Komputer di FST (Fakultas Sains dan Teknologi)
Proyek ini melibatkan perencanaan, desain, dan implementasi jaringan komputer
di Fakultas Sains dan Teknologi. Ini mungkin termasuk pemasangan perangkat
keras seperti router, switch, dan kabel, serta konfigurasi perangkat lunak seperti
firewall dan sistem manajemen jaringan.
2) Pembuatan Software untuk Administrasi Akademik
Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk mengelola berbagai aspek administrasi akademik di sebuah
institusi pendidikan, seperti pendaftaran mahasiswa, perencanaan kurikulum,
penjadwalan kelas, pencatatan nilai, dan lain-lain.
3) Pembuatan Perangkat E-commerce di Suatu Perusahaan Eksport-Import
Proyek ini mencakup pengembangan platform e-commerce yang memungkinkan
7
perusahaan eksport-import untuk menjual dan membeli barang secara online. Ini
melibatkan pembuatan situs web atau aplikasi yang memfasilitasi transaksi,
manajemen inventaris, integrasi pembayaran, dan fitur lainnya sesuai kebutuhan
perusahaan.
4) Pembuatan Infrastruktur Kartu ATM (Online Banking)
Proyek ini fokus pada pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk
mendukung layanan perbankan elektronik, khususnya penggunaan kartu ATM.
Ini mencakup pengembangan sistem yang aman dan andal untuk memproses
transaksi, mengelola informasi akun, mengamankan data pelanggan, dan
menyediakan antarmuka pengguna untuk interaksi dengan sistem secara online
atau melalui mesin ATM.
Setiap proyek ini memerlukan pemahaman yang kuat tentang teknologi
informasi, pemrograman, keamanan sistem, dan kebutuhan pengguna akhir untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.

2.5 Pengertian Manajemen Pusat Data


Manajemen pusat data adalah kumpulan tugas yang dilakukan oleh orang yang
bertanggung jawab untuk mengelola operasi pusat data yang sedang berlangsung, yang
termasuk manajemen layanan Bisnis dan perencanaan untuk masa depan. Secara historis,
manajemen pusat data dipandang sebagai sesuatu yang dilakukan oleh karyawan, dengan
bantuan alat yang secara kolektif disebut alat Manajemen Infrastruktur
Pusat Data (DCIM).
Data Center merupakan fasilitas yang digunakan untuk penempatan beberapa
kumpulan server atau sistem komputer dan sistem penyimpanan data (storage) yang
dikondisikan dengan pengaturan catudaya, pengatur udara, pencegah bahaya kebakaran
dan biasanya dilengkapi pula dengan sistem pengamanan fisik. Servis utama yang secara
umum diberikan oleh data center adalah sebagai berikut:
1. Business Continuance Infrastructure (Infrastruktur yang Menjamin Kelangsungan
Bisnis) Aspek-aspek yang mendukung kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu
kondisi kritis terhadap data center. Aspek-aspek tersebut meliputi kriteria pemilihan
lokasi data center, kuantifikasi ruang data center, laying-out ruang dan instalasi data
center, sistem elektrik yang dibutuhkan, pengaturan infrastruktur jaringan yang
scalable, pengaturan sistem pendingan dan fire suppression.
8
2. DC Security Infrastructure (Infrastruktur Keamanan Data Center) Terdiri dari
sistem pengamanan fisik dan non-fisik pada data center. Fitur sistem pengamanan
fisik meliputi akses user ke data center berupa kunci akses memasuki ruangan (kartu
akses atau biometrik) dan segenap petugas keamanan yang mengawasi keadaan
data center (baik di dalam maupun di luar), pengamanan fisik juga dapat diterapkan
pada seperangkat infrastruktur dengan melakukan penguncian dengan kunci
gembok tertentu. Pengamanan non fisik dilakukan terhadap bagian software atau
sistem yang berjalan pada perangkat tersebut, antara lain dengan memasang
beberapa perangkat lunak keamanan seperti access control list, firewalls, IDSs dan
host IDSs, fitur-fitur keamanan pada Layer 2 (datalink layer) dan Layer 3 (network
layer) disertai dengan manajemen keamanan.

2.6 Strategi Manajemen Pusat Data


Strategi Manajemen Pusat Data adalah rencana yang terstruktur dan terarah untuk
mengelola pusat data suatu organisasi secara efektif dan efisien. Strategi ini mencakup
langkah-langkah yang dirancang untuk mendukung tujuan bisnis organisasi, memastikan
keandalan dan ketersediaan sistem, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya pusat
data. Berikut adalah beberapa komponen penting dari strategi manajemen pusat data:
1. Tujuan Bisnis
Strategi manajemen pusat data harus selaras dengan tujuan bisnis organisasi. Ini
berarti memahami kebutuhan bisnis yang spesifik dan bagaimana pusat data dapat
mendukung pencapaian tujuan tersebut.
2. Ketersediaan dan Kinerja
Strategi ini harus memperhatikan kebutuhan akan ketersediaan tinggi dan kinerja
yang baik dari sistem di pusat data. Ini mencakup perencanaan untuk redundansi,
pemantauan kinerja sistem secara berkala, dan implementasi strategi pemulihan
bencana yang efektif.
3. Keamanan Data
Strategi manajemen pusat data harus memperhatikan keamanan data secara
menyeluruh, mulai dari perlindungan fisik pusat data hingga pengamanan data di
tingkat aplikasi. Ini termasuk implementasi kontrol akses yang ketat, enkripsi data
sensitif, dan pemantauan kegiatan yang mencurigakan.
4. Skalabilitas dan Fleksibilitas
9
Pusat data harus dapat berkembang seiring dengan kebutuhan organisasi. Strategi ini
harus memperhitungkan kemampuan untuk menambah atau mengurangi kapasitas
secara fleksibel, baik dalam hal perangkat keras maupun perangkat lunak.
5. Efisiensi Energi
Strategi manajemen pusat data harus mencakup langkah-langkah untuk
meningkatkan efisiensi energi, termasuk penggunaan perangkat keras yang efisien
secara energi, penggunaan teknologi pendingin yang hemat energi, dan pemantauan
konsumsi energi secara berkala.
6. Pemantauan dan Analisis
Strategi ini harus memasukkan sistem pemantauan dan analisis yang memadai untuk
memantau kesehatan dan kinerja pusat data secara real-time. Ini membantu dalam
mendeteksi masalah potensial sebelum mereka berkembang menjadi gangguan yang
lebih serius.
7. Kepatuhan dan Regulasi
Strategi manajemen pusat data harus memperhitungkan kepatuhan terhadap regulasi
dan kebijakan yang berlaku, termasuk kepatuhan terhadap standar keamanan data,
privasi, dan regulasi industri yang relevan.
Strategi manajemen pusat data yang efektif membantu organisasi dalam mengelola
aset informasi mereka dengan cara yang aman, andal, dan efisien, sehingga mendukung
operasi bisnis yang lancar dan inovasi yang berkelanjutan.

2.7 Kegunaan Data Center


Berikut adalah alasan mengapa dunia digital memerlukan strategi data center yang tepat
dan lebih modern.
1. Mengelola berbagai jenis risiko
Saat ini dunia digital melihat perangkat yang tak terhitung jumlahnya terhubung
dengan data center yang merupakan titik fokus untuk semua koneksi ini. Data center
konvensional berkonsentrasi pada manajemen risiko, yang umumnya terkait dengan
ketersediaan sistem, pelanggaran aplikasi-terfokus, dan downtime. Untuk bisnis
digital saat ini, fokus utama harus pada pendekatan yang lebih luas untuk mengelola
risiko.
2. Menangani teknologi modern yang berbeda
Dengan beberapa teknologi baru yang diperkenalkan di dunia digital saat ini, hal ini
10
juga harus dapat mendukung dengan cara yang berbeda pada data center. Perangkat
mobile seperti tablet dan smartphone akan membutuhkan kontrol yang efektif dari
data center, seperti patch keamanan, ekosistem operasi yang konsisten, dan
konfigurasi perangkat lunak.
3. Menangani tekanan data center untuk menjadi pionir dan cekatan
Untuk menangani perubahan inovasi besar-besaran yang terjadi di industri IT, sangat
penting untuk menjadi cekatan, sementara itu juga harus menjaga keamanan dari
sistem saat ini dan keandalan process-driven. Data center harus lebih responsif dan
cekatan dari sebelumnya.
4. Mengintegrasikan data center internal menjadi topologi hybrid yang lebih luas
Konvensional, investasi IT terjadi melalui divisi IT dengan data center yang
menyediakan layanan IT, tapi hal ini dapat membuat perubahan yang cepat. Kini
bisnis akan menghabiskan waktu dengan pihak ketiga dan penyedia layanan cloud
jika menemukan data center sangat yang sangat lambat dalam merespon teknologi
baru. Jadi, pemimpin operasional dan infrastruktur perlu memastikan bahwa data
center mereka adalah bagian dari topologi hybrid yang lebih luas.
5. Memfungsikan data center seperti sebuah pabrik
Dengan jumlah pengguna internet yang terus meningkat, akan ada kenaikan yang
cukup besar dalam volume data dan kecepatan yang harus dikelola oleh data center.
Jadi, data center harus seperti pabrik dengan meningkatkan kapasitas mereka untuk
mengelola volume pekerjaan yang terus meningkat.

2.8 Tantangan dalam Data Center


Tantangan yang dihadapi data center tentu tidak jauh-jauh dari masalah security atau
keamanan. Tantangan keamanan dalam data center terbagi menjadi dua yaitu masalah
keamanan terkait dengan teknologi dan masalah keamanan yang terkait dengan manusia.

Terdapat beberapa penelitian yang dilakukan oleh tim IT, yaitu sebanyak 69%
menyebutkan bahwa butuh waktu sebanyak 4 jam untuk membuat aturan Firewall baru
untuk setiap aplikasi jaringan. Dan sebanyak 74% mengatakan membutuhkan waktu
beberapa hari hingga satu minggu untuk memperbarui perangkat keamanan. Pada
dasarnya masalah keamanan jaringan cenderung muncul karena kesalahan manusia
(human error).
11
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa idealnya data center memiliki
lebih dari dua pusat data center yang dimiliki dan tersebar di kota atau negara yang
berbeda. Karena pada kenyataannya, ada alasan bahwa sebanyak 47% penjahat mampu
memindahkan dan mencuri data dari data center dengan mudah, 77% pelaku IT mengakui
bahwa segmentasi data cneter akan mampu mengatasi hal ini, namun hanya sebanyak
38% organisasi yang benar-benar menerapkan segmentasi data center ini.

2.9 Manfaat Data Center


Manfaat data center bagi kemajuan perusahaan Anda adalah:
1. Mendukung sustainable operasional sebuah perusahaan karena dirancang untuk
mencapai kondisi zero failure dari semua komponen pendukungnya (Availability)
2. Mendukung skala kebutuhan perusahaan sesuai dengan volume alat produksi dan
layanan kebutuhan (Scalabilitiy)
3. Sebagai sistem keamanan bagi data Anda (Security)
4. Menyediakan layanan secara cost efficient bagi Anda karena mampu mereduksi
besaran biaya investasi perangkat yang harus disiapkan di awal/Capex menjadi biaya
operasional harian/Opex (Cost efficiency)
5. Meminimalisir ketimpangan data.

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Saat ini, teknologi informasi sangat penting sehingga memerlukan ahli untuk
menangani masalah yang terjadi pada suatu organisasi. Contohnya adalah manajemen
12
proyek, yang harus dipertimbangkan selama proses pengembangan jika tidak digunakan
strategi yang matang. Jika tidak, masalah akan muncul yang akan merugikan pihak
organisasi yang telah setuju untuk menangani proyek tersebut. Namun, suatu organisasi
harus memiliki strategi yang tepat untuk menangani masalah ini. Setelah itu, proyek
dianggap sukses.

13
14

Anda mungkin juga menyukai