Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


“TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERSPEKTIF STRATEGIK”

Disusun oleh:
1. LORINA BORGES FERNANDES (33122101)
2. LUDGARDIS M.KURNIA CA (33122141)
3. MARSELINA SELMIN (33122136)
4. AGUSTINUS Y.VERI PUTRA (33122126)
5. JUAN DAVID ANTONI (33122138)
6. BASILIO DE ARAUJO (33122104)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG
2023

KATA PENGANTAR
Piju syukur diucapkan kehaadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-nya sehingga
makalah yang berjudul “teknologi informasi dalam prospektif strategik” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih
kepada ibu Viany Cecilia Pah,S.E.’M.Si selaku dosen mata kuliah system informasi
manajemen yang sudah mempercayakan tugas ini kepada penulis.

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah system
informasi manajemen serta dapat menambah wawasan dan juga manfaat bagi pembaca.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata Bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karna itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Kupang, 07 november 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
A. Latar belakang...................................................................................................................
B. Rumusan masalah..............................................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
A. Pengertian teknologi informasi.........................................................................................
B. Pengertian strategi perusahaan..........................................................................................
C. pengertian Teknologi Informasi Dalam Perspektif strategi pada perusahaan...................
D. Perencanaan strategi dalam perusahaan............................................................................
E. Pengertian, faktor-faktor pendorong, serta manfaat dan resiko outsercing.......................
F. Timing outsourcing teknologi informasi ..........................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,
dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan
untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan
kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses
secara global. Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat karena sudah merupakan bagian dari kehidupan
masyarakat. Dalam teknologi informasi seperti ini kemudahan dalam berbagi informasi
ataupun mencari informasi sangatlah penting dapat dilihat dari semakin berkembangnya
teknologi internet dan jaringan. Sekarang ini internet merupakan suatu kebutuhan dalam
berbagi informasi ataupun mencari informasi.
Strategi perusahaan merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan
perusahaan dan menjadi pedoman dalam penyusunan strategi bagi unit-unit bisnis
dibawahnya.
Pengembangan system informasi (SI) perusahaan yang didukung oleh penggunaan
teknologi informasi (TI) bisa menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan daya saing
perusahaan. Apabila sebelumnya peranan SI hanya berfungsi sebagai penunjang dalam
hal efisiensi biaya operasional, meningkatkan ketepatan dan produktivitas operasi dari
berbagai fungsi perusahaan, maka sekarang dapat ditingkatkan perannya sebagai salah
satu alat strategis dalam meningkatkan daya saing. Namun pengembangan SIharus
disesuaikaan dengan strategi perusahaan agar peran dan fungsi SI tersebut dapat
meningkat dan pada akirnya meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Pengertian teknologi informasi?
2. Bagaimana Pengertian strategi perusahaan?
3. Bagaimana pengertian Teknologi Informasi Dalam Perspektif strategi pada
perusahaan?
4. Apa Perencanaan strategi dalam perusahaan?
5. Apa Pengertian, faktor-faktor pendorong, serta manfaat dan resiko outsercing?
6. Apa Timing outsourcing teknologi informasi?
C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui Pengertian teknologi informasi?
2. Agar dapat mengetahui Pengertian strategi perusahaan?
3. Agar dapat mengetahui pengertian Teknologi Informasi Dalam Perspektif strategi
pada perusahaan?
4. Agar dapat mengetahui Perencanaan strategi dalam perusahaan?
5. Agar dapat mengetahui Pengertian, faktor-faktor pendorong, serta manfaat dan resiko
outsercing?
6. Agar dapat mengetahui Timing outsourcing teknologi informasi?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian teknologi informasi


Dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Kata teknologi
bermakna pengembangan dan penerapan berbagai peralatan atau sistem untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan sehari-
hari, kata teknologi berdekatan artinya dengan istilah tata cara. Menurut Azmi, Yan
(2009: 2).
Informasi adalah data yang diperoses kedalam bentuk yang lebih berarti bagi
penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa yang
akan datang. Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis kemukakan beberapa defenisi
mengenai teknologi informasi. Menurut Pengertian Teknologi InformasiTeknologi
McKeown yang dikutip Oleh Suyanto (2005: 3).
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang
membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan
dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi
berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan
hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga
elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).

B. Pengertian strategi perusahaan


Strategi Perusahaan merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan
perusahaan dan menjadi pedoman dalam penyusunan strategi bagi unit-unit bisnis di
bawahnya. Pengembangan sistem informasi (SI) perusahaan yang didukung oleh
penggunaan teknologi informasi (TI) bisa menjadi salah satu strategi dalam
meningkatkan daya saing perusahaan. Apabila sebelumnya peranan SI hanya berfungsi
sebagai penunjang dalam hal efisiensi biaya operasional, meningkatkan ketepatan dan
produktivitas operasi dari berbagai fungsi perusahaan, maka sekarang dapat ditingkatkan
perannya sebagai salah satu alat strategis untuk meningkatkan daya saing. Namun
pengembangan strategi SI harus disesuaikan dengan strategi perusahaan agar peran dan
fungsi SI tersebut dapat meningkat dan pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan itu
sendiri. Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya
yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal.
Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja
perusahaan karena para Peranan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan Peranan
teknologi informasi bagi perusahaan sangatlah penting.
Teknologi informasi berperan penting untuk meningkatkan kualitas informasi dan juga
sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah
data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya
saing untuk menghadapi kompetisi. Selain itu teknologi informasi juga berperan penting
bagi perusahaan untuk mengefisiensi waktu dan biaya yang secara jangka panjang akan
memberikan keuntungan ekonomis yang sangat tinggi. Penerapan teknologi informasi
pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda karena
penerapan TI pada suatu organisasi adalah untuk mendukung kepentingan usahanya.
Apalagi dengan kondisi saat ini, dengan persaingan dan fluktuasi dunia bisnis yang tinggi
sehingga penerapan TI bukan hanya sebagai supporting tools saja, tetapi menjadi
strategic tools, dimana fungsi dan perannya lebih komprehensif dan lebih luas terkait
pada visi, misi dan tujuan perusahaan.
Peran teknologi informasi bagi suatu perusahaan dapat dilihat dengan menggunakan
kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry yang dikutip oleh Perdana (2009: 3), ada 5
peranan mendasar teknologi informasi di suatu perusahaan, yaitu:
a. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih
ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat
penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait
dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya
sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai
sebuah firm infrastructure.
b. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan
teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan
aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer,
sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki
span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya
interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.
c. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran
peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari
rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator
bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk
mengambil sejumlah keputusan penting sehariharinya. Tidak jarang
perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi
informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau pengembangan
korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.
d. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm
infrastructure dalam era organisasi moderen dimana teknologi informasi
ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan
dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.
e. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik
karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk
melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah
perusahaan lain.
Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada
implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat
perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit
teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan
kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen
teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya. Dari uraian di atas dapat
diketahui bahwa suatu teknologi informasi dapat berperan di dalam berberapa fungsi yaitu fungsi
operasional, fungsi monitoring dan control fungsi planning and decision, fungsi communication
dan fungsi interorganisational.

C. pengertian Teknologi Informasi Dalam Perspektif strategi pada perusahaan


Adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan
seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu
komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi
telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Teknologi
informasi mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat karena sudah merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Dalam teknologi
informasi seperti ini kemudahan dalam berbagi informasi ataupun mencari informasi
sangatlah penting dapat dilihat dari semakin berkembangnya teknologi internet dan
jaringan. Sekarang ini internet merupakan suatu kebutuhan dalam berbagi informasi
ataupun mencari informasi.
Hal-hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan untuk menghasilkan sebuah
Strategi Teknologi informasi yang baik adalah :
1. Sistem Informasi, merupakan definisi secara jelas dan terperinci sehubungan dengan
jenis-jenis informasi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan dan hal-hal yang
berkaitan dengannya (kecepatan proses pengolahan data menjadi informasi, tingkatan
detil informasi, cara menampilkan informasi, volume dan transaksi informasi,
penangung jawab informasi, dan lain sebagainya)
2. Teknologi Informasi, meliputi komponen-komponen perangkat keras (komputer,
infrastruktur, alat komunikasi, dll) dan perangkat lunak (aplikasi, sistem operasi,
database, dll) yang harus tersedia untuk menghasilkan sistem informasi yang telah
didefinisikan.
3. Manajemen Informasi, menyangkut perangkat manusia (brainware) yang akan
mengimplementasikan sistem informasi yang dibangun dan mengembangkan teknologi
informasi sejalan dengan perkembangan perusahaan di masa mendatang.

D. Perencanaan strategi dalam perusahaan

Pada perencanaan strategi ini dia mengguakan perencanaan jangka panjang. Perencanaan
jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena mengidentifikasi tujuan-tujuan
yang akan memberikan perusahaan posisi yang paling menguntungkan dalam lingkungannya,
serta menentukan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Saat sebuah perusahaan
mengorganisasikan para eksekutifnya dalam komite eksekutif, kelompok inilah yang memikul
tanggung jawab perencanaan strategis. Jika rencana strategis untuk perusahaan telah ditetapkan,
tiap area fungsional bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis mereka sendiri.
Rencana fungsional merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung perusahaan saat
perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya.

meskipun demikian ada beberapa model strategi perusahaan yaitu :

 Perencanaan Strategis Dasar (Basic Strategic Planning)


Perencanaan strategis ini terdiri dari langkah-langkah berikut, yaitu : (1)
mengidentifikasi tujuan organisasi; (2) memilih tujuan; (3) mengidentifikasi
strategi implementasi yang spesifik; (4) mengidentifikasi rencana aksi (action
plans) untuk mengimplementasikan setiap strategi; serta (5) memantau dan
memperbaharui rencana.
 Perencanaan Berbasis Isu (Issues Based Planning)
Organisasi yang sudah besar dan berpengalaman bisasnya menggunakan model
yang lebih komprehensif dan efektif. Berikut langkah-langkahnya, yiatu : (1)
melakukan penilaian eksternal / internal; (2) erancang strategi utama untuk
mengatasi masalah dan tujuan; (3) mengembangkan atau memperbarui visi, misi,
nilai-nilai; (4) menetapkan rencana aksi; (5) merekam penilaian, tujuan, dan
strategi, misi, visi, dan rencana aksi dalam dokumen Rencana Strategis; (6)
mengembangkan dokumen rencana operasional tahunan; (7) mengembangkan
rencana angaran tahunan; (8) menjalankan program dan kegiatan tahunan; serta
(8) pemantauan / meninjau / mengevaluasi / memperbarui dokumen Rencana
Strategis.
 Perencanaan Penyelarasan (Alignment Planning) Model ini dapat digunakan
untuk organisasi yang perlu menyempurnakan strategi mereka atau isu-isu yang
dialami terkait efisiensi internal. Tujuannya adalah untuk menyelaraskan misi
organisasi dan sumber daya agar lebih efektif. Berikut ini adalah langkah-langkah
yang harus dilakukan, yaitu : (1) menggaris bawahi misi, program, sumber daya,
dan dukungan yang diperlukan; (2) mengidentifikasi apa sudah berjalan dengan
baik dan apa yang perlu penyesuaian; (3) mengidentifikasi bagaimana melakukan
penyesuaian; serta (4) menyertakan penyesuaian dalam rencana strategis.

E. Pengertian, faktor-faktor pendorong, serta manfaat dan resiko outsorcing


1. Pengertian outsorcing
Outsourcing atau alih daya adalah pemindahan pekerjaan (operasi) dari satu
perusahaan ke perusahaan lain. Hal ini biasanya dilakukan untuk memperkecil
biaya produksi atau untuk memusatkan perhatian kepada hal utama dari
perusahaan tersebut.Outsorcig adalah suatu startegi di mana sebuah organisasi
perusahaan memberikan atau menyerahkan sebagian yang atau seluruh pekerjaan
yang berkaita dengan pengembangan arsitektur system informasi ke organisasi
perusahaan lainnya sehigga dapat lebih berkonsentrasi ke bisnis lainnya. Akhir-
akhir ini banyak perusahaan melakukan redefinisi kembal melalui pembebanan
kera atau
kegiatan dlam perusahaan dengan memfokuskan pekerjaan inti mereka pada
karyawan yang sifatnya parmanet dan selebhnya di serahkan untuk di kerjakan
oleh berbagai pekerja-pekerja yang sifatnya tidk permanent atau bukan pekerja
tetap. Outsorcig yang dilakukn ternyata dapat memberikan nilai yang lebih besar
yang berkualiatas di bandingkan jika pekerjaan tersebut di kerjakan sendiri
dengan segala kemampuan dan kapasitas sisitem informasi sebuah perusahaan,
atau hanya meliputi beberapa bagian saja, misalnya di fokuskan sja pemetakan
data, komunikasi dan system jaringan, atau bdang teknologi yang berupa
hardware/ sofwarenya.
2. Faktor-faktor pendorong
Outsorcing terdapat beberapa faktor yang mendorong di lakukan outsorcing dari
perusahaan lain. Faktor-faktor tersebut dapat di rangkumkan menjadi beberapa hal
di bawah ini adalah:

a) Perhatian manajer terhadap biaya kualitas, misalnya memberikan layanan


yang lebih baik dengan biaya lebih murah.
b) Kegagalan kinerja teknologi informasi yang ada, seperti kurang
terpenuhinya standar layanan yang di harapkan ataupun di perlukan oleh
konsumen.
c) Memudahkan pengawasan atau pengendalian proses inti.
d) Faktor keuangan. Anggaran yang dimliki dapat lebih di fokuskan
penggunaannya untuk pengembangan perusahaan dalam mencari
kesempatan peluang bisnis yang baru dan memperkuat posisi modal yang
dimiliki .

3. Manfaat dan resiko outsorcing


Outsorcing memang memberikan berbagai manfaat bagi organisasi perusahaan.
Namun demikian tidak dapat dipungkiri apabila outsorcing juga memiliki resiko
negative.
Adapun keuntung yang dapat diperoleh dengan melakukan outsorcing dalam
pengembangan arsitektur sisitem informasi adalah sebagai berikut ini:
a) Dari perspektif ekonnomi. Dengan outsourcing perusahaan dapat
melakukan penghematan dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki
ke sektor-sektor yang lebih kometensi inti Perusahaan.
b) dari perspektif kualitas layanan perusahaan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan pelanggan terutama dalam informasi yang berkualitas dengan
biaya yang relative rendah.
c) Pengendalian biaya untuk teknologi informasi dapat lebih sesuai dengan
anggaran yang telah ditetapkan. Melalui outsourcing, biaya yang spesifik
untuk pengadaan dan pengembanganteknologi informasi sudah dapat
ditetapkan dari awal pada saat melakukan outsourcing sehingga
mengurangi ketidakpastian atas biaya yang terjadi.
d) Felksibilitas, outsourcing dapat lebih cepat dan tanggap dalam
melakukan adaptasi dan penyesuaian terhadap pertumbuhan bisnis
perusahaan.
e) Keamanan, perusahaan tidak perlu menghawatirkan atas terjadinya
kerusakan tatanansisitem yang berjalan Dari perspektif ekonomi, dengan
outsorcing perusahaan dapat melakukan penghematan biaya dan
pengalokasikan sumber daya yang di miliki ke sector-sektor yang yang
lebih merupakan kompetensi inti perusahaan.
f) Menghemat waktu, ,e,udahkan perusahaan mengeliminasi berbagai faktor
kesenjangan yang terjadi dalam pengembangan arsitektur system
informasi sehingga waktu pengembangan sistemnya menjadi lebih cepat.
g) Mudah mendapatkan tenaga-tenaga yang profesional sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan perusahaan
h) Mengubah alokasi biaya tetap menjadi biaya variable outsourcing
memungkinkan perusahaan hanya perlu membayar system yang sudah jadi
dan tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk investasi dibidang
tekbnologi informasi.
Seperti yang di kemukakan pada awal sesi ini, tidak selamanya outsorcing memberikan
manfaat positif. Terdapat berbagai resiko yang di hadapi oleh perusahaan ousorcing, antara lain
adalah:
a. Krahasiaan system informasi perusahaan tidak terjamin.
b. Perusahaan menjadi selalu tergantung pada kelasngsungan usaha yang telah dipilih
dan sukar untuk melepaskan diri, serta suar mengemangkan produk yang sesuai
dengan selera dengan tuntutan konsumen.
c. Perusahaan kesulitan dalam mendapatkan berbagai peluang yang lebih besar untuk
menjadi pemimpin pasar, karna sulit melakukan deferensiasi.
d. Masalah internal

F.Timing outsourcing teknologi informasi


Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mc Farlan & Nolan (Winter, 1995), terdapat empat
faktor yang dapat dijadikan sebagai patokan kapan sebuah perusahaan harus melakukan
outsourcing teknologi informasi, yaitu:
1. Menentukan posisi berdasarkan strategic grid. Strategic grid adalah sebuah
kerangka kerja yang menunjukkan relevansi strategi teknologi informasi terhadap
perusahaan. Terdapat dua dimensi dalam strategic grid, yang pertama adalah
ketergantungan perusahaan secara langsung pada komputer atau sistem
jaringannya, dan berada pada posisi vertikal (sumbu Y), dan yang kedua adalah
pengembangan aplikasi komputer penting di mana yang akan datang, dan berada
pada sumbu horizontal (sumbu X).
2. Portofolio pengembangan sistem. Semakin tinggi tingkat persentase pemeliharaan
portofolio dalam pengembangan sistem sebuah perusahaan (sistemnya kompleks
dan tersebar) serta memerlukan penggunaan teknologi yang semakin canggih,
sehingga kemungkinan sebuah perusahaan dalam melakukan outsourcing semakin
besar.
3. Organisasi belajar. Pada saat sebuah perusahaan melakukan rekayasa ulang
proses bisnis, perampingan atau transformasi organisasi, pengembangan sistem
dapat lebih efektif bila sebagian dilakukan dengan outsourcing.
4. Posisi perusahaan pada lingkungan teknologi informasi saat ini. Outsourcing
dapat dilakukan bila perusahaan masih berada dalam tahap pertama dan tahap
kedua serta kegiatan inti perusahaan dalam persaingan bukan terletak di bidang
teknologi informasi.

Selain penelitian yang dilakukan oleh Mc Farlan & Nolan, Pendapat lain yang
dikembangkan oleh Laudon & Laudon 1996), yang mengemukakan bahwa sebaiknya
outsourcing dilakukan pada saat:
1. Strategi arsitektur sistem aplikasi yang dikembangkan tidak signifikan atau secara
nyata belum dapat memberikan kontribusi yang penting bagi keunggulan
bersaing.
2. Terganggunya layanan yang diberikan oleh sistem informasi tidak mempengaruhi
aktivitas perusahaan.
3. Sarana untuk memperoleh informasi mengenai alih teknologi dalam
pengembangan arsitektur sistem informasi.
4. Terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan dalam pengembangan
arsitektur sistem informasi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sesuai dengan perkembangan konsep strategi, perencanaan strategi juga
mengalami perubahan. Untuk memenangkan persaingan, erusahaan harus memiliki
kompetensi inti atau sebuah starategi. Sumber kekuatan kompetensi inti adalah
penciptaan strategi baik yang dikehendaki maupun yang muncul secara tiba-tiba.
Perusahaan yang memiliki data dan informasi dapat menjadi erusahaan yang dapat
memimpin pasar persaingan. Dengan adanya erusaha, erusahaan dapat mengetahui
pegelompokan profil konsumen,mengenai selera konsumen, respon konsumen terhadap
produk. Hal ini terjadi karena adanya perubahan secara terus- menerus yang bersifat
dinamik. Perusahaan dituntut untuk bisa bersaing dalam dunia bisnis agar menjadi
erusahaan yang dapat memimpin pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisni. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka. cet. Keenambelas.
Husain, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo. 2002. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta: UUP AMP YKPN, cet. 1. 3.
Gaol, Jimmy L. 2008.Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta:
Grasindo. 4. Tata Sutabri. 2004. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. 5. Made Gde
Yoga Iswara, Yudho Giri Sucahyo,” Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2009
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perusahaan Energi.
Parker. Dkk,.1998. Strategic Transformation And Information Technology. Paradigm
For Performaing While Transforming, Prentice Hal, Inc.1998.
Lacity, Mc, Laslie, P.W. Fenny, D.F. 1995. It Outsorcing: Makximize.Flexibility Nad
Control, Harvar Buseness Review. Pp. 84-91..

Anda mungkin juga menyukai