Oleh:
Kelas B
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam
makalah ini penulis mengangkat sebuah judul “Makalah Tata Kelola Teknologi
Informasi IT Governance Focus Area”. Oleh karena itu, penulisan makalah ini
sangat penting bagi pengembangan keilmuan dan peningkatan proses
belajar. Tidak lupa ucapan terima kasih kepada Bapak Novriyanto, S.T., M.Sc..
selaku dosen pengajar mata kuliah Tata Kelola Teknologi Informasi yang telah
memberikan tugas ini. Yang terakhir, dengan segala kekurangan yang terdapat
dalam makalah ini, penulis selalu berharap agar para pembaca bersedia
mamberikan kritikan yang membangun. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa atau siapapun yang membacanya.
Teknologi informasi merupakan bagian integral dari bisnis di era digital saat
ini. Penggunaan teknologi informasi memungkinkan organisasi untuk
meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan kualitas produk atau layanan,
serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Namun, dengan semakin kompleksnya
teknologi informasi yang digunakan, maka organisasi memerlukan pengaturan
yang baik agar teknologi informasi dapat digunakan secara efektif dan efisien
dalam mendukung pencapaian tujuan bisnis.
Meskipun strategic alignment merupakan salah satu focus area yang penting
dalam IT Governance, ada beberapa tantangan yang harus diatasi untuk mencapai
strategic alignment yang efektif, antara lain:
Value delivery merupakan salah satu fokus utama dari IT governance. Hal
ini karena penggunaan teknologi informasi dalam organisasi harus memberikan
nilai tambah yang signifikan bagi organisasi. Value delivery meliputi beberapa
aktivitas penting seperti manajemen portofolio dan investasi, manajemen layanan
IT, manajemen aset IT, serta manajemen kontrak dan vendor.
Sebagai kesimpulan, value delivery adalah salah satu fokus utama dari IT
governance. Penggunaan teknologi informasi dalam organisasi harus memberikan
nilai tambah yang signifikan bagi organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, IT
governance harus memastikan bahwa aktivitas manajemen portofolio dan
investasi, manajemen layanan IT, manajemen aset IT, serta manajemen kontrak
dan vendor dilakukan dengan pendekatan yang terkoordinasi dan terintegrasi. IT
governance harus memastikan bahwa aktivitas-aktivitas tersebut dapat
mendukung kebutuhan bisnis dengan efektif dan memberikan nilai tambah yang
signifikan bagi organisasi.
Risk management atau manajemen risiko adalah salah satu aspek penting
dari IT governance. Tujuan dari risk management adalah untuk meminimalkan
risiko dan kerugian yang mungkin terjadi akibat penggunaan teknologi informasi
dalam organisasi. Dalam konteks IT governance, risk management melibatkan
identifikasi, analisis, dan penanganan risiko yang terkait dengan penggunaan
teknologi informasi dalam organisasi.
Identifikasi risiko adalah tahap awal dalam manajemen risiko. Pada tahap
ini, risiko-risiko yang mungkin terjadi akibat penggunaan teknologi informasi
dalam organisasi diidentifikasi. Risiko-risiko tersebut dapat berasal dari berbagai
aspek, seperti teknologi, sumber daya manusia, proses bisnis, dan kebijakan
organisasi. Identifikasi risiko harus dilakukan secara terstruktur dan komprehensif
dengan melibatkan berbagai pihak terkait, seperti pengguna teknologi informasi,
manajemen, dan tim IT.
Pengumpulan data adalah tahap selanjutnya dalam pengukuran kinerja. Pada tahap
ini, data yang diperlukan untuk mengukur kinerja penggunaan teknologi informasi
dikumpulkan. Data dapat dikumpulkan melalui berbagai sumber, seperti sistem
informasi, hasil survei, dan wawancara dengan pengguna teknologi informasi.
Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah analisis data. Analisis data
melibatkan pengolahan dan penafsiran data yang dikumpulkan. Analisis data
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik statistik, seperti analisis
regresi dan analisis varian.
Pelaporan hasil adalah tahap terakhir dalam pengukuran kinerja. Pada tahap ini,
hasil pengukuran kinerja disajikan dalam bentuk laporan. Laporan harus disusun
dengan jelas dan terstruktur, sehingga mudah dipahami oleh berbagai pihak
terkait.