Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR

DINAS KESEHATAN
ALAMAT KOMPLEK PERKANTORAN ( BATU ENAM ) TELP. (0767) 25039
BAGAN SIAPIAPI

SURAT PERJANJIAN KERJA


Nomor : 814.1/DINKES/2018/

Pada hari ini Senin, Tanggal Dua Bulan Juli , Tahun Dua Ribu Delapan Belas bertempat di Kantor
Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : Ners, DAHNIAR, S.Kep. M. Kes


NIP : 19600911 198207 2 001
Pangkat/ Golongan : Pembina Utama Muda (IV/c)
Jabatan : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir
Alamat : Bagansiapiapi
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang selanjutnya
dalam Perjanjian Kerja ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : ASRI SUMITA. Amd.Keb


Tempat /Tanggal lahir : Galang 25 April 1988
Pendidikan : D III Kebidanan
Tempat Tugas : Puskesmas Bortrem
Alamat : Bortrem Kecamatan Bagan Sinembah Raya

Bertindak untuk dan atas namanya sendiri, yang selanjutnya dalam Perjanjian Kerja ini disebut sebagai
PIHAK KEDUA.

Menerangkan bahwa kedua belah pihak secara bersama-sama saling setuju dan sepakat untuk
mengadakan perjanjian kerja dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
HUBUNGAN KERJA
1. PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA setuju
untuk menerima pekerjaan dari PIHAK PERTAMA sebagai Pegawai Tidak Tetap pada Pemerintah
Kabupaten Rokan Hilir dan bersedia bekerja dengan sungguh-sungguh serta bertanggungjawab
melaksanakan tugas pekerjaannya sebagai Pegawai Tidak Tetap.
2. PIHAK KEDUA wajib mentaati segala ketentuan kedinasan yang ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA

Pasal 2
JENIS PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dengan jenis pekerjaan
sebagai Tenaga kesehatan

1
2. Uraian Pekerjaan (Job Descriptions) yang memuat rincian tugas dan tanggung-jawab PIHAK
KEDUA akan diberikan oleh atasan langsung PIHAK KEDUA sebagai pedoman umum bagi
PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Pasal 3
HARI KERJA, JAM KERJA DAN PAKAIAN KERJA

1. Hari kerja ditetapkan adalah hari Senin s/d Sabtu yaitu 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu,
mulai pukul 07.30 WIB s/d 14.30 WIB untuk hari senin s/d kamis, hari jumat mulai pukul 07.30
WIB s/d 11.30 WIB, hari sabtu mulai pukul 07.30 WIB s/d 13.00 WIB
2. Apabila ada pekerjaan yang memerlukan/mengharuskan PIHAK KEDUA untuk bekerja diluar jam
kerja yang disepakati, maka PIHAK KEDUA dimaksud wajib untuk masuk kerja.
3. PIHAK KEDUA wajib mengikuti apel pagi dan apel siang serta olah raga bersama pada hari kamis
dimulai jam 6.30 sampai selesai di tempat yang telah ditentukan.
4. Pakaian kerja ditentukan dengan mengikuti peraturan/surat edaran yang berlaku oleh pejabat yang
berwenang.

Pasal 4
GAJI/HONORARIUM

1. Atas pekerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal 1, PIHAK KEDUA berhak atas gaji/honorarium
setiap bulannya sebesar Rp.1.300.000,-.(sesuaikan dengan jenjang pendidikan)
2. Disamping memperoleh gaji/honorarium sebagai mana ayat (1) PIHAK KEDUA dapat juga
memperoleh penghasilan lainya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Besaran Gaji PIHAK KEDUA dibayarkan pada setiap bulan yang bersumber dari APBD
Kabupaten Rokan Hilir, disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
4. Apabila kondisi keuangan daerah tidak memungkinkan/mengalami defisit anggaran maka
pembayaran gaji PIHAK KEDUA bisa ditangguhkan ataupun tidak dibayar hingga kondisi
keuangan daerah mampu untuk membiayai pembayaran gaji PIHAK KEDUA

Pasal 5
ISTIRAHAT SAKIT
1. Jika PIHAK KEDUA tidak masuk kerja selama 1 (satu) hari, karena sakit harus memberitahukan
kepada Atasannya melalui telepon/surat.
2. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat melakukan pekerjaan karena sakit lebih dari 1 (satu) hari, maka
harus melampirkan Surat Keterangan Dokter.
3. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat melakukan pekerjaannya lebih dari 1 (satu) bulan berturut-turut
karena sakit dan hal lainnya, maka PIHAK PERTAMA berhak mengakhiri perjanjian kerja ini
secara sepihak.

2
Pasal 6
IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA dapat memberikan izin kepada PIHAK KEDUA untuk tidak bekerja dengan gaji
penuh dengan catatan harus dibuktikan dengan surat-surat yang sah, dalam hal-hal sebagai berikut :

1. Perkawinan pertama PIHAK KEDUA sendiri : 3 hari


2. Isteri sah melahirkan anak : 2 hari
3. Suami/Isteri/anak PIHAK KEDUA meninggal dunia : 3 hari
4. Orang tua/mertua PIHAK KEDUA meninggal dunia : 2 hari
5. Saudara kandung PIHAK KEDUA meninggal dunia : 1 hari
6. Perkawinan anak PIHAK KEDUA : 2 hari
7. Perkawinan saudara kandung PIHAK KEDUA : 1 hari
8. Khitanan/baptisan anak PIHAK KEDUA: 1 hari.

Pasal 7
CUTI BERSALIN

1. Cuti bersalin diberikan kepada PIHAK KEDUA yang melahirkan anak pertama, kedua dan ketiga,
kecuali untuk persalinan anak keempat dan seterusnya PIHAK KEDUA diberikan cuti diluar
tanggungan Negara;
2. Lamanya cuti bersalin adalah 1 (satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan.
3. Cuti bersalin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat diambil dalam satu waktu
bersamaan.
4. Apabila cuti 1 (satu) bulan sebelum melahirkan tidak diambil, maka gugurlah haknya akan 1 (satu)
bulan dimaksud.
5. Untuk mendapatkan Cuti Bersalin PIHAK KEDUA mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PIHAK PERTAMA dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari atasan langsung.
6. Cuti bersalin diberikan secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA
7. Selama menjalankan cuti bersalin PIHAK KEDUA berhak menerima penghasilan/gaji secara
penuh.

Pasal 8
MANGKIR DAN SANKSI

1. Jika PIHAK KEDUA tidak masuk kerja tanpa izin dan bukti yang sah maka akan dinyatakan
mangkir dan kepada PIHAK KEDUA diberikan Surat Peringatan.
2. Jika PIHAK KEDUA pulang lebih awal dari jam kerjanya dan tanpa adanya izin maka diberikan
Surat Peringatan.
3. Jika PIHAK KEDUA tidak masuk kerja selama 7 (tujuh) hari berturut-turut tanpa adanya izin dan
bukti yang sah, maka PIHAK KEDUA dianggap telah mengundurkan diri secara sepihak.

3
Pasal 9
KEWAJIBAN DAN LARANGAN
PEGAWAI TIDAK TETAP

1. Dalam menjalankan tugasnya PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban :


a. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah;
b. mentaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian,
kesadaran dan tanggung jawab;
d. menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah dan martabat Pegawai Tidak Tetap Daerah;
e. mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau
golongan;
f. memegang rahasia pekerjaan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan;
g. bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan negara;
h. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama dibidang keamanan,
keuangan dan materiil;
i. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
j. mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
k. menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara/daerah dengan sebaik-baiknya;
l. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat;
m. mentaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;
2. Dalam menjalankan tugasnya PIHAK KEDUA dilarang:
a. menyalahgunakan wewenang;
b. menjadi perantara untuk mandapakan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan
menggunakan kewennangan orang lain;
c. tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau
organisasi internasional;
d. bekerja pada instansi lain atau diluar instansi tempat PIHAK KEDUA
berkerja/bertugassehingga menerima honorarium ganda, untuk waktu tertentu maupun jangka
panjangyang diterima setiap bulannya baik yang bersumber dari APBD maupun APBN.
e. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing;
f. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang
baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
g. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, atau orang lain di dalam maupun
di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak
lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara;
h. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau
tidak langsung dan dengan dalih apapun yang berhubungan dengan pekerjaannya;
i. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan
pekerjaannya;
j. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau
mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang
dilayani;
4
k. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
l. Menjadi anggota atau pengurus partai poltik tertentu;
m. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:
1) ikut serta sebagai pelaksana kampanye:
2) menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut pegawai;
3) sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan pegawai lain; dan/atau
4) sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
n. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara:
1) membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
2) mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada pegawai lainnya dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;
o. memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan
RakyatDaerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat
dukungan disertai foto copi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk
sesuai peraturan perundng-undangan; dan
p. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara:
1) terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah;
2) menggunakan fasilitas negara dalam kegiatan kampanye;
3) membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
4) mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada pegawai lainnya dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
q. melakukan kritikan melalui media sosial atau media lainnya yang mengandung hasutan dan
menyebarkan berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan sehingga dapat mengganggu
stabilitas jalannya roda pemerintahan di Kabupaten Rokan Hilir.

Pasal 10
Pelanggaran Disiplin Ringan
1. PIHAK KEDUA dinyatakan telah melakukan pelanggaran disiplin ringan apabila :
a. tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 1 (satu) hari kerja.
b. tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 2-3 (dua s/d tiga) hari kerja.
c. tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 4-5 (empat s/d lima ) hari kerja.
2. Terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat dijatuhi hukuman disiplin ringan berupa :
a. Pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dijatuhi hukuman disiplin
berupa teguran lisan.
b. Pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dijatuhi hukuman disiplin
berupa teguran tertulis.
c. Pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dijatuhi hukuman disiplin
berupa pernyataan tidak puas secara tertulis.
5
Pasal 11
Pelanggaran Disiplin Sedang

1. PIHAK KEDUA dinyatakan telah melakukan pelanggaran disiplin sedang apabila tidak masuk
kerja tanpa alasan yang sah selama 6 (enam) hari kerja.
2. Pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan absensi kehadiran
dan hasil monitoring dan evaluasi dari PIHAK PERTAMA.
3. Terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dijatuhi hukuman disiplin berupa penahanan gaji selama 1 (satu) bulan.
4. Penahanan gaji PIHAK KEDUA dimaksud ditetapkan dengan Keputusan Bupati yang di
delegasikan kepada Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kab.
Rokan Hilir.
5. Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud ayat (4) ditetapkan berdasarkan rekomendasi dari
PIHAK PERTAMA.
6. Setelah masa hukuman selesai, pembayaran gaji PIHAK KEDUA akan dikembalikan seperti
semula, dan sejumlah gaji yang ditahan dimaksud dikembalikan ke kas daerah oleh Bendahara
Gaji atas sepengetahuan PIHAK PERTAMA.

Pasal 12
Pelanggaran Disiplin Berat
1. PIHAK KEDUA dinyatakan telah melakukan pelanggaran disiplin berat apabila:
a. tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 7 (tujuh) hari kerja terus menerus atau lebih dan
secara kumulatif selama 14 (empat belas) hari kerja atau lebih, dibuktikan dengan absensi
kehadiran atau hasil monitoring dan evaluasi dari PIHAK PERTAMA.
b. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan karena melakukan tindak pidana yang
merupakan putusan/petikan putusan Ketua Pengadilan Negeri.
c. melakukan perbuatan asusila.
d. menjadi isteri kedua, ketiga, dan keempat dari Pegawai Negeri Sipil atau bukan Pegawai Negeri
Sipil tanpa alasan yang jelas.
e. melakukan perkawinan kedua, ketiga, dan keempat tanpa persetujuan isteri dan atasan, kecuali
adanya ijin tertulis dari isteri pertama.
f. merangkap jabatan sebagai Kepala Desa/Penghulu atau aparat desa/kepenghuluan secara
definitif.
g. merangkap sebagai wartawan dari salah satu atau lebih media, baik wartawan lokal maupun
luar.
h. melakukan penyelewengan terhadap pancasila, UUD 1945 dan kegiatan yang menentang
Negara dan Pemerintah.
i. menjadi anggota atau pengurus partai politik dan/atau mencalonkan diri sebagai anggota
legislatif atau mencalonkan diri sebagai calon Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota
atau jabatan politik yang lebih tinggi.
j. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah
k. melakukan kritikan melalui media sosial yang mengandung hasutan dan menyebarkan berita
yang tidak bisa dipertanggungjawabkan sehingga dapat mengganggu stabilitas jalannya roda
pemerintahan di Kabupaten Rokan Hilir.
2. Terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud pada
6
ayat (1) dijatuhi hukuman disiplin berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai
Tidak Tetap.

Pasal 13
TATA TERTIB DAN PROSEDUR KERJA
1. Tata Tertib diatur dengan berpedoman berdasarkan Peraturan Bupati Rokan Hilir.
2. Prosedur Kerja, Job Description, diatur tersendiri di bagian/unit kerja, yang mendapat persetujuan
dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 14
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA apabila PIHAK
KEDUA :
a. Meninggal dunia;
b. Mengajukan permohonan berhenti;
c. Tidak memenuhi syarat kesehatan (sakit tidak dapat melaksanakan tugas);
d. Menunjukan sikap dan budi pekerti yang tidak baik yang dapat mengganggu lingkungan
pekerjaan;
e. Melanggar perjanjian kerja yang telah disepakati;
f. Tidak masuk kerja 7 (tujuh) hari berturut-turut dan 14 (empat belas) hari secara komulatif
dalam masa kontrak dengan tanpa keterangan yang syah atau keterangan yang tidak dapat
diterima oleh PIHAK PERTAMA;
g. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan barang dan atau uang milik instansi;
h. Melakukan tindakan pelanggaran hukum yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.
i. Tugas-tugas PIHAK KEDUA telah dapat digantikan/diisi oleh PNS;
j. Menjadi pengurus atau anggota partai politik.
k. Menjadi/ditunjuk sebagai perangkat kepenghuluan dan/atau sebagai anggota Badan
Permusyawaratan Kepenghuluan
2. Pemutusan hubungan kerja dapat dilakukan juga apabila kondisi keuangan daerah tidak mampu
lagi membayar gaji/honor PIHAK KEDUA
3. Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan sepihak oleh PIHAK PERTAMA mempunyai kekuatan
hukum mengakhiri perjanjian kerja ini.
4. Surat Pemberitahuan Pemutusan Hubungan Kerja akan di tembuskan ke Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Rokan Hilir untuk diterbitkan Surat
Pemberhentian oleh Pejabat yang berwenang.

Pasal 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Jika terjadi perselisihan sehubungan dengan perjanjian kerja ini, maka kedua belah pihak sepakat
untuk menyelesaikannya secara musawarah dan mufakat dilandasi suasana kekeluargaan.

Pasal 16
KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Bea materai yang timbul karena pembuatan perjanjian kerja ini menjadi beban PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut untuk diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.
3. Hal-hal mengenai disiplin bagi PIHAK KEDUA yang belum diatur dan Perjanjian Kerja ini
sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

7
4. Perjanjian ini berlaku selama 3 ( Tiga ) bulan terhitung sejak tanggal 1 Juli s/d 31 Juli 2018, dan
dapat diperpanjang Tiga bulan berikutnya.
5. Untuk perpanjangan bulan berikutnya terlebih dahulu dilakukan evaluasi terhadap disiplin dan
kinerja oleh PIHAK PERTAMA terhadap PIHAK KEDUA dan memperhatikan keuangan daerah.
6. Apabila dalam evaluasi dan penilaian disiplin serta kinerja terhadap PIHAK KEDUA oleh PIHAK
PERTAMA dianggap kinerja dan disiplinnya kurang baik maka PIHAK PERTAMA dapat tidak
memperpanjang Perjanjian kerja ini.
7. Selama jangka waktu 1 (Satu) tahun PIHAK KEDUA tidak diizinkan untuk mengajukan
permohonan pindah ke instansi lain.

Pasal 17
Hal-hal lain yang tidak atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja ini, akan diatur lebih lanjut
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dengan ketentuan tidak menyimpang dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di Bagan Siapiapi pada hari,
tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebut pada awal Perjanjian Kerja ini, dibuat dalam rangkap 2
(Dua), bermaterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, 1 (satu) untuk
PIHAK PERTAMA, 1 (satu) untuk PIHAK KEDUA.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Ners. DAHNIAR, S.Kep. M. Kes


ASRI SUMITA. Amd.Keb
Pembina Utama Muda
Nip. 19600911 198207 2 001

Anda mungkin juga menyukai