Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

DINAS KESEHATAN
JL. SALOTUNGO NO. 72 TELP ( 0484) 21354 WATANSOPPENG
Email : dinkeskabsoppengsulsel@yahoo.co.id

SURAT PERJANJIAN
NOMOR : /DK/SEK/I/2019

TENTANG
KESEPAKATAN KERJA WAKTU TERBATAS BAGI TENAGA NON PNS
LINGKUP DINAS KESEHATAN KABUPATEN SOPPENG
TAHUN ANGGARAN 2019

Pada hari ini Rabu tanggal Sembilan bulan Januari tahun Dua Ribu Sembilan Belas,
para pihak yang bertanda tangan dibawah ini :

A. Nama : SALLANG, SKM. M.Kes


Jabatan : Kepala Dinas
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Soppeng selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA

B. Nama : Andi Bumin Suryati, SKM


Tempat / Tanggal Lahir : Cangadi, 07 Agustus 1985
Unit Kerja : Dinas Kesehatan Kab. Soppeng
Alamat : Pattojo Desa Rompegading Kec. Liliriaja Kab.Soppeng

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA


Dengan ini mengadakan kesepakatan kerja waktu terbatas sebagai berikut :

TEMPAT DAN JANGKA WAKTU PEKERJAAN


Pasal 1

(1) PIHAK PERTAMA setuju menerima dan PIHAK KEDUA bersedia dan sanggup untuk
menjadi Tenaga Non PNS pada Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng untuk jangka waktu
pekerjaan terhitung mulai tanggal 1 Januari s.d 31 Desember 2019.

(2) PIHAK KEDUA menyatakan tidak menuntut hak kepada PIHAK PERTAMA untuk diangkat
menjadi CPNS, kecuali bila ada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil dapat diberi
kesempatan untuk melamar sepanjang memenuhi ketentuan / persyaratan yang ditentukan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

1
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
Pasal 2

(1) PIHAK KEDUA sebagai Tenaga Non PNS turut serta mengaplikasikan ilmu dan
kompetensinya melalui program/kegiatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten soppeng.
(2) PIHAK PERTAMA berhak untuk mendukung PIHAK KEDUA, sepanjang PIHAK KEDUA
menaati aturan disiplin termasuk memenuhi jam kerja, dibuktikan dengan daftar hadir.
(3) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan surat keterangan pengalaman kerja dari PIHAK
PERTAMA.

Pasal 3

(1) PIHAK KEDUA wajib mentaati Hari dan Jam Kerja yang berlaku pada tempat kerja.
(2) PIHAK KEDUA wajib mentaati disiplin dan tata tertib ditempat kerja yang ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA.
(3) PIHAK KEDUA wajib menjaga kerahasiaan pekerjaan yang dibebankan kepadanya yang
menurut sifatnya dan/atau atas perintah pimpinan, pekerjaan tersebut harus dirahasiakan.
(4) PIHAK PERTAMA dan atau pejabat yang ditunjuk memberikan peringatan jika PIHAK
KEDUA melakukan pelanggaran terhadap perjanjian ini.

Pasal 4

PIHAK KEDUA dilarang menyalagunakan wewenang :


(1) Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan
menggunakan kewenangan orang lain;
(2) Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung
maupun tidak langsung yang berhubungan dengan pekerjaannya;
(3) Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan
dengan pekerjaannya;
(4) Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;

IZIN MENINGGALKAN PEKERJAAN


Pasal 5

(1) PIHAK KEDUA dapat diberikan izin meninggalkan pekerjaan dalam hal sebagai berikut :
a. Perkawinan PIHAK KEDUA : 3 (tiga) hari
b. Perkawinan anak PIHAK KEDUA : 2 (dua) hari
c. Penghitanan/Pembaptisan anak PIHAK KEDUA : 1 (satu) hari
d. Isteri PIHAK KEDUA melahirkan (bagi laki-laki) : 2 (dua) hari
e. Isteri, anak, orang tua dan saudara PIHAK KEDUA
Sakit / Meninggal Dunia : 2 (dua) hari
f. Persalinan PIHAK KEDUA : 2 (dua) Minggu
g. Menunaikan kewajiban agama (Umrah dan Haji) : 2 (dua) Minggu

2
h. PIHAK KEDUA sakit agar mengajukan persuratan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA dengan melampirkan surat keterangan Dokter.
(2) Prosedur pemberian izin tersebut pada ayat (1) huruf a, b, c dan g pasal ini diajukan
selambat-lambatnya 6 (enam) hari sebelumnya.
(3) Surat izin sebagaimana yang dimaksud ayat (1) pasal ini diberikan / ditandatangani setelah
disetujui oleh PIHAK PERTAMA atau pejabat yang ditunjuk.

HUKUMAN DISIPLIN
Pasal 6

(1) PIHAK PERTAMA atau Pejabat yang ditunjuk memberikan Hukuman Disiplin terhadap
PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA terbukti melakukan pelanggaran.
(2) Jenis Hukuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
1. Hukuman Disiplin Ringan diberikan apabila PIHAK KEDUA melakukan tindakan:
a. Terlambat masuk kerja.
b. Pulang sebelum jam kerja berakhir.
2. Hukuman Disiplin Sedang diberikan apabila PIHAK KEDUA melakukan tindakan :
a. Tidak masuk kerja berturut-turut selama 5 (lima) hari sampai dengan 15 (lima
belas) hari kerja.
b. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas selama 16 (enam belas) sampai
dengan 27 (dua puluh tujuh) hari kerja.
3. Hukuman Disiplin Berat diberikan apabila PIHAK KEDUA melakukan tindakan :
a. Pada saat Perjanjian Kerja diadakan memberikan keterangan palsu atau yang
dipalsukan.
b. Mabuk, madat, pemakai obat bius atau narkoba.
c. Melakukan tindakan kejahatan misalnya : mencuri, menggelapkan, menipu,
memperdagangkan barang terlarang baik dalam lingkungan kerja maupun diluar
lingkungan kerja.
d. Penganiayaan, menghina secara kasar atau mengancam atasan, pimpinan dan
teman kerja.
e. Membujuk atasan / pimpinan atau teman kerjanya untuk melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan hukum atau kesusilaan.
f. Dengan sengaja atau ceroboh merusak, merugikan atau membiarkannya dalam
keadaan rusak peralatan kerja milik Pemerintah.
g. Mencemarkan nama baik atau membocorkan rahasia PIHAK PERTAMA termasuk
Pimpinan / Atasan dan keluarganya, teman sekerjanya yang dapat menimbulkan
keadaan bahaya bagi yang bersangkutan.
h. Membocorkan rahasia PIHAK PERTAMA atau mencemarkan nama baik
Pimpinan / Atasan dan keluarganya yang seharusnya dirahasiakan, kecuali untuk
kepentingan Negara.
i. Melalaikan sesuatu perbuatan / kegiatan yang cenderung menghambat kelancaran
pekerjaan.

3
j. Tidak masuk kerja selama 27 (dua puluh tujuh) hari kerja atau lebih.

SANKSI
Pasal 7

PIHAK PERTAMA dapat menjatuhkan sanksi kepada PIHAK KEDUA, jika PIHAK KEDUA
melakukan pelanggaran sebagaimana tersebut pada Pasal 6 ayat (2) dalam bentuk :
(1) Sanksi ringan
a. Teguran lisan.
(2) Sanksi sedang
a. Teguran tertulis.
b. Pernyataan tidak puas secara tertulis.
(3) Sanksi berat
PIHAK PERTAMA dapat menjatuhkan sanksi kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk
pemutusan hubungan kerja secara sepihak, apabila :
a. PIHAK KEDUA tertangkap tangan atau secara nyata melakukan dan atau turut serta
dalam suatu perbuatan kejahatan dan pelanggaran sebagaimana diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
b. Jika terjadi kelalaian PIHAK KEDUA dalam mentaati ketentuan jam kerja dimaksud
pasal 6 ayat (2) angka 3 sesuai dengan laporan rekap daftar hadir bulanan dengan
jumlah ketidak hadiran tanpa keterangan (TK) sekurang-kurangnya 46 (empat puluh
enam) hari kerja sejak berlakunya surat perjanjian ini yang dibuktikan dengan laporan
rekap daftar hadir bulanan.
c. PIHAK PERTAMA menemukan dan atau menerima laporan yang dapat
dipertanggungjawabkan bahwa PIHAK KEDUA menyerahkan pekerjaan atau tugasnya
kepada Orang lain sebagai pengganti.
(4) PIHAK PERTAMA dalam menjatuhkan sanksi berat kepada PIHAK KEDUA terlebih
dahulu diadakan pemeriksaan dengan melibatkan unsur terkait.

PEMBERHENTIAN
Pasal 8

Pemberhentian PIHAK KEDUA selaku Tenaga Non PNS dapat dilaksanakan apabila :
a. Jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian kerja telah berakhir
b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
c. Meninggal dunia.
d. Telah diangkat menjadi CPNS atau telah bekerja sebagai Pegawai pihak lain.
e. Kesehatan PIHAK KEDUA tidak memungkinkan melakukan pekerjaannya yang
dibuktikan atau didukung dengan surat keterangan dokter.
f. Melakukan kesalahan/pelanggaran dan mendapatkan sanksi berat sebagaimana diatur
dalam surat perjanjian ini.

4
PENUTUP
Pasal 9

(1) Apabila terjadi perselisihan antara kedua bela pihak sebagaimana diatur dalam surat
perjanjian ini, maka dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah oleh
atasan langsung secara berjenjang kepada PIHAK PERTAMA.
(2) Segala biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pelaksanaan surat perjanjian ini
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Soppeng Tahun Anggaran 2019.
(3) Surat perjanjian ini dibuat dengan sukarela tanpa paksaan dari siapapun, setelah
membaca dan memahami isinya kemudian ditandatangani oleh kedua belah pihak.
(4) Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), 1 (satu) diantaranya bermaterai dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak sebagai bukti sah yang merupakan kekuatan
hukum atas surat perjanjian ini.
(5) Surat perjanjian kesepakatan Kerja ini berlaku sepanjang Tahun Anggaran 2019.

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA


a.n. BUPATI SOPPENG
KEPALA DINAS,

ANDI BUMIN SURYATI, SKM SALLANG, SKM, M.Kes


NIP. 19631231 198503 1 151

Anda mungkin juga menyukai