Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Nomor: 1233-SI/GMP-HRD/XII/2023

Pada hari Senin Tanggal 18 bulan Desember tahun 2023 telah dibuat dan disepakati
perjanjian kerja antara:

Nama : Bayu Dwi Setiawan, S.P


Tempat/Tanggal Lahir : Mojokerto, 06 Februari 1986
NIK : 3516100602860001
Alamat : Dsn Wonorejo RT.03 RW.01 Ds. Sumberwono Kec. Bangsal,
Kabupaten Mojokerto
Jabatan : General Manager Administration
Dengan surat kuasa bernomor 248/SI/GMP-SK/III/2022 bertindak untuk dan atas nama:

Perusahaan : PT Graha Mutu Persada


Alamat : Jl. Raya Pacing No. 01, Kec. Bangsal, Mojokerto, Jawa Timur

Selanjutnya di dalam Perjanjian ini akan disebut sebagai PIHAK PERTAMA


Nama : Bahrul Ulum Moenir
Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 30 Oktober 1997
NIK : 3275053010980004
Alamat : Gang Manggis 1 RT 001/004 Kel. Bojong Menteng Kec.
Rawa Lumbu Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

PASAL 1 : DEFINISI

1. Hubungan Kerja adalah hubungan antara Pengusaha dengan Pekerja/Buruh berdasarkan


Perjanjian Kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.
2. Upah adalah hak karyawan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari Pengusaha kepada karyawan, yang terdiri dari gaji pokok dan tunjangan.

PASAL 2 : KETENTUAN UMUM

Paraf
1. PIHAK PERTAMA mempunyai kuasa penuh atas segala kebijakan serta peraturan
dalam perusahaan. PIHAK PERTAMA pun berhak untuk pemutusan ataupun
melanjutkan kontrak dengan PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan menerima PIHAK KEDUA sebagai
karyawan kontrak PT Graha Mutu Persada yang terletak Jl. Raya Pacing No. 01, Kec.
Bangsal, Mojokerto, Jawa Timur dalam bidang usaha Laboratorium Uji Lingkungan.

PASAL 3 : PENGANGKATAN DALAM JABATAN DAN URAIAN TUGAS

1. PIHAK PERTAMA mengangkat PIHAK KEDUA dalam jabatan sebagai Team Leader
Petugas Pengambil Contoh/Semarang Jawa Tengah.
2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PIHAK KEDUA diuraikan dalam Term of Reference
yang menjadi satu kesatuan dengan Surat Kontrak ini.
PASAL 4 : JANGKA WAKTU BERLAKUNYA PERJANJIAN
Hubungan Kerja antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sebagaimana diatur dalam
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 3 (Tiga) bulan terhitung sejak tanggal 18
Desember 2023 s/d 29 Maret 2024 dan apabila diperlukan dengan kesepakatan kedua belah
pihak, Perjanjian ini dapat diperpanjang, sesuai peraturan yang berlaku.
PASAL 5: WAKTU KERJA
Waktu kerja PIHAK KEDUA adalah sesuai kebijakan yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA dengan mengacu pada Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan
Republik Indonesia.
PASAL 6 : HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Hak PIHAK PERTAMA

Paraf
a. PIHAK PERTAMA berhak untuk mendapatkan kontribusi dari PIHAK KEDUA
berupa hasil dari pekerjaan dengan posisi kerja yang PIHAK KEDUA dapat pada
Pasal 3 ayat (1).
b. PIHAK PERTAMA berhak melakukan penilaian kinerja, mengawasi,
mengkoordinir, menegur, dan memutuskan hubungan kerja dengan PIHAK
KEDUA secara sepihak apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan yang
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2).

2. Kewajiban PIHAK PERTAMA

a. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk memberikan sarana dan prasarana dalam


mendukung kegiatan kerja PIHAK KEDUA.
b. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk memberikan upah kepada PIHAK
KEDUA dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.

3. Hak PIHAK KEDUA

a. PIHAK KEDUA berhak mendapat upah dan tunjangan dari PIHAK PERTAMA
sebagaimana tercantum dalam Pasal 7;
b. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan jaminan kesehatan dan jaminan sosial
tenaga kerja dari PIHAK PERTAMA;
c. PIHAK KEDUA berhak atas hal-hal lain yang diatur pada Peraturan Perusahaan.

4. Kewajiban PIHAK KEDUA

Paraf
a. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menerima dan melaksanakan tugas dan
bertanggung jawab atas tugas tersebut maupun tugas-tugas lain yang diberikan oleh
PIHAK PERTAMA dengan sebaik-baiknya serta bersedia ditempatkan di kantor
cabang manapun;
b. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk tunduk dan melaksanakan seluruh ketentuan
yang telah diatur baik dalam Pedoman Peraturan dan Tata Tertib Karyawan
maupun ketentuan lain yang menjadi Keputusan Direksi dan Manajemen
Perusahaan.
c. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik
dokumen maupun informasi milik PIHAK PERTAMA dan tidak dibenarkan
memberikan dokumen atau informasi yang diketahui baik secara lisan maupun
tertulis kepada pihak lain.
d. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk bekerja melebihi waktu (overtime) yang telah
ditetapkan sesuai keputusan PIHAK PERTAMA.
e. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menjaga sarana dan prasarana PIHAK
PERTAMA, serta mengembalikannya dengan kondisi yang baik saat berakhirnya
jangka waktu kerja sesuai dengan Pasal 4.
f. PIHAK KEDUA berkewajiban mengikuti budaya perusahaan ‘DETAIL’ (Dakwah,
Excellent Services, Team Work, Attitude, Integritas dan Loyalitas);
g. PIHAK KEDUA berkewajiban penuh atas pekerjaan yang diemban serta bersedia
mendedikasikan diri dan memberikan inovasi baru dengan segala kemampuan dan
ilmu yang dimiliki demi kemajuan perusahaan;
h. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengimplementasikan service value dan
service standar perusahaan dalam bekerja;
i. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengikuti program upgrading dan asesmen
dalam bentuk apapun yang telah ditetapkan apabila diperlukan oleh PIHAK
PERTAMA.
j. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memiliki NPWP dan apabila PIHAK
KEDUA belum memiliki NPWP, maka diminta ketersediaannya untuk membuat
NPWP.

PASAL 7 : PENGUPAHAN DAN CARA PEMBAYARAN


1. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan upah dari PIHAK PERTAMA yang terdiri dari :

Gaji pokok sebesar : Rp 2.400.000 per bulan;

Paraf
Tunjangan Jabatan sebesar : Rp 300.000 per bulan;
Tunjangan Transport sebesar : Rp 200.000 per bulan;
Tunjangan Komunikasi sebesar : Rp 400.000 per bulan; dan
Uang Makan sebesar : Rp 500.000 per bulan;
setelah memenuhi waktu kerja yang telah disebutkan pada Pasal 5 dan memenuhi
kewajiban yang tertulis pada Pasal 6 ayat (4).

2. Pembayaran upah pada ayat (1) pasal ini akan dibayarkan setiap tanggal akhir bulan
atau dimajukan sebelumnya apabila tanggal akhir bulan tersebut jatuh pada hari libur
atau hari besar umat beragama dengan catatan (akan dilihat kehadiran dan/atau
kerajinan) dan apabila tidak hadir tanpa keterangan maka akan dipotong perharinya
secara proporsional sesuai dengan upah dan otomatis tidak mendapat uang makan.

PASAL 8 : BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA

Perjanjian Kerja ini dapat berakhir apabila :


1. Jangka waktu yang diperjanjikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ini telah
berakhir.
2. PIHAK PERTAMA memutuskan hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA secara
sepihak dengan alasan-alasan sebagai berikut :

a. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajiban yang diatur pada Pasal 6 ayat (4)
Perjanjian Kerja ini setelah sebelumnya mendapat teguran dan peringatan secara
patut sesuai dengan prosedur dan ketentuan perusahaan.
b. PIHAK KEDUA tidak dapat menjalankan tugas kerja yang telah ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA setelah sebelumnya dilakukan penilaian dan evaluasi.
c. PIHAK KEDUA terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam tindak
pencurian dan atau penggelapan harta/aset perusahaan maupun tindak kejahatan
yang diancam dengan Hukum Pidana Republik Indonesia.
d. PIHAK PERTAMA dalam hal ini Perusahaan berada dalam situasi dan kondisi
yang tidak memungkinkan lagi untuk mempekerjakan PIHAK KEDUA akibat
memburuknya kinerja Perusahaan.
e. PIHAK KEDUA tidak hadir bekerja selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa
pemberitahuan dan atau keterangan tertulis dengan dilengkapi bukti yang sah dan
telah dipanggil oleh PIHAK PERTAMA 2 (dua) kali secara patut dan tertulis.

Paraf
3. PIHAK KEDUA mengajukan pengunduran diri dengan ketentuan sebagai berikut :

a. PIHAK KEDUA menyertakan surat pengajuan pengunduran diri secara tertulis


kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum
pengunduran dirinya, kecuali tidak disyaratkan oleh PIHAK PERTAMA di luar
Perjanjian ini.
b. PIHAK KEDUA telah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
oleh PIHAK PERTAMA.
c. PIHAK KEDUA mengembalikan sarana dan prasarana perusahaan dengan kondisi
baik.

4. PIHAK PERTAMA mengangkat PIHAK KEDUA menjadi Karyawan Tetap


berdasarkan Surat Keputusan yang dibuat oleh PIHAK PERTAMA, dan oleh karenanya
hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA berubah menjadi hubungan kerja dengan
waktu tidak tertentu;
5. PIHAK KEDUA meninggal dunia.
PASAL 9 : SANKSI
1. Bilamana PIHAK KEDUA ternyata tidak memenuhi kewajiban-kewajiban
sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (4), PIHAK PERTAMA berwenang
memberikan teguran atau peringatan baik lisan maupun tulisan kepada PIHAK
KEDUA.
2. Apabila PIHAK KEDUA tidak mengindahkan teguran atau peringatan tersebut, maka
PIHAK KEDUA dapat dikenakan pemutusan hubungan kerja sebelum masa kontrak
kerja berakhir, tanpa adanya kewajiban PIHAK PERTAMA memberikan uang
pesangon, uang jasa, ataupun uang ganti kerugian lainnya kepada PIHAK KEDUA.
3. Apabila PIHAK KEDUA tidak menjaga dengan baik sarana dan prasarana yang
diberikan oleh PIHAK PERTAMA sehingga terdapat kerusakan ataupun
menghilangkan sarana dan prasarana yang menimbulkan kerugian bagi PIHAK
PERTAMA, maka PIHAK KEDUA wajib memberikan ganti kerugian sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di perusahaan.
4. Apabila PIHAK KEDUA mengakhiri hubungan kerja sebelum jangka waktu yang
ditetapkan dalam perjanjian ini, atau berakhirnya hubungan kerja bukan karena
ketentuan yang dimaksud pada Pasal 8, PIHAK KEDUA akan mendapatkan sanksi
berupa tidak adanya rekomendasi kerja baik tertulis maupun lisan, serta dilakukan
pemblokiran penerimaan kerja kembali atas nama PIHAK KEDUA.

Paraf
PASAL 10 : FORCE MAJEURE

Apabila terjadi kejadian diluar kuasa kedua belah pihak seperti perang, penyerangan,
kerusuhan, kriminalitas, atau bencana alam seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus, dan
bencana alam lainnya yang mengakibatkan perubahan besar pada efektifitas perjanjian. Maka
hal-hal tersebut dapat menghilangkan kewajiban PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
terhadap perjanjian ini sesuai dengan kesepakatan dan/atau negosiasi kedua belah pihak.

PASAL 11 : KESEPAKATAN UNTUK MUSYAWARAH


1. Diluar dari segala ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian kontrak ini, maka
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk memutuskan pengakhiran
kontrak kerja secara musyawarah.
2. Kesepakatan hasil musyawarah dijadikan sebagai acuan dalam penyelesaian kontrak
kerja ini
PASAL 12 : LAIN-LAIN

1. Perjanjian Kerja dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan tanpa ada
pengaruh dan atau paksaan dari siapapun serta mengikat kedua belah pihak untuk
mentaati dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
2. Ketentuan-ketentuan lebih lanjut yang tidak atau belum diatur dalam Surat Perjanjian
Kerja ini akan dituangkan dalam surat penawaran (offering letter) yang ditandatangani
bersama, Peraturan Perusahaan, Surat atau Keputusan Direksi dan Manajemen
Perusahaan, dan ketentuan lain, yang seluruhnya menjadi satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan Perjanjian ini.
3. Apabila dikemudian hari Perjanjian Kerja ini ternyata masih terdapat hal-hal yang
sekiranya bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan
Republik Indonesia dan atau perkembangan Peraturan PT. Graha Mutu Persada, maka
akan diadakan peninjauan dan penyesuaian atas persetujuan kedua belah pihak;
4. Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam rangkap 2 (dua)
yang memiliki kekuatan hukum yang sama dan dipegang oleh masing-masing pihak
serta berlaku sejak ditandatanganinya Perjanjian ini.

PIHAK PERTAMA/ PIHAK KEDUA/


GENERAL MANAGER ADMINISTRATION KARYAWAN

Paraf
(Bayu Dwi Setiawan, S.P) (Bahrul Ulum Moenir)

Lampiran 1. Tunjangan Sampling Untuk Penempatan Wilayah Semarang

PT GMP Menentukan tunjangan sampling Team Leader PPC dengan ketentuan :

Tunjangan
Jenis Sampling Luar
Ring 1 Ring 2 Ring 3 Luar Pulau
Jateng
Udara Ambien Rp37.500 Rp63.750 Rp75.000 Rp93.750 Rp131.250
Udara Emisi Rp48.750 Rp75.000 Rp82.500 Rp112.500 Rp150.000
Emisi Isokinetik
Rp56.250 Rp82.500 Rp90.000 Rp131.250 Rp168.750
/ 24 jam interval
24 jam HVAS Rp75.000 Rp90.000 Rp97.500 Rp138.750 Rp176.250
Perjalanan Rp0 Rp0 Rp0 Rp56.250 Rp75.000
Off (sabtu-
Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 Rp37.500
minggu)

1. Ring 1 yang dimaksud adalah : Kendal, Temanggung, Magelang, Wonosobo,


Salatiga, Semarang, Boyolali, Klaten, Demak, Kudus, Grobokan, Sukoharjo,
Surakarta.
2. Ring 2 yang dimaksud adalah : Tegal, Kebumen, Banjarnegara, Pekalongan,
Pemalang, Batang, Purworejo, Jepara, Pati, Blora, Rembang, Sragen, Karanganyar,
Wonogiri.
3. Ring 3 yang dimaksud adalah : Cilacap, Brebes, Banyumas, Purbalingga.
4. Tunjangan yang diperoleh saat pengambilan sampel UL (Udara Lingkungan), SW
(Swab Makanan dan Permukaan), AL (Air Limbah), AS (Air Sungai) , RO
(Reverse Osmosis), dan Emisi Kendaraan berdasarkan Tunjangan Udara Ambien.
5. Perhitungan jumlah Tunjangan berdasarkan pengambilan sampel per hari dengan
nomor urutan paling besar. Contoh : Apabila dalam hari yang sama melakukan

Paraf
pengambilan sampel Udara Ambien, Udara Emisi, dan Udara Emisi Isokinetik,
maka yang diperoleh adalah Tunjangan Emisi Isokinetik.
6. Tunjangan perjalanan diperoleh setiap 1 kali perjalanan. Contoh : Apabila
pengambilan sampel ke PT WHW, maka Tunjangan perjalanan dihitung 2x dengan
rincian 1x perjalanan berangkat dan 1x perjalanan pulang.
7. Tunjangan Off diperoleh setiap kali PPC tidak melakukan sampling di
lokasi/sampling/lokasi customer/ penginapan diluar hari kerja (sabtu/minggu/libur).

Paraf

Anda mungkin juga menyukai