Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur pada Mata Kuliah
Disusun Oleh:
Kelompok 2 MBS-4E
Helvia Roza :3719181
Dosen Pengampu
Zulvaruri Sintia Putri
BUKITTINGGI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Informasi,
Organisasi, Manajemen dan Strategi”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen
Terimakasih penulis ucapkan kepada pihak yang telah membantu penyelesaian makalah
ini, terutama kepada ibu Zulvaruri Sintia Putri sebagai dosen pembimbing dan teman-teman yang
telah memberikan motivasi dan sarannya kepada kami.
Penulis mengharapkan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua
terutama bagi penulis sendiri, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
A. Kesimpulan ................................................................................................... 22
B. Saran ............................................................................................................. 22
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan
dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Dapat juga diasumsikan bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang memanfaatkan
komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Sistem Informasi Strategis adalah system informasi yang menggunakan Teknologi Informasi
(IT) untuk membantu perusahaan dalam hal mendapatkan keunggulan bersaing
meminimalkan hal yang tidak menguntungkan sehingga tercapai tujuan strategis perusahaan.
Sistem Informasi Strategis membantu perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan
yang memberikan keuntungan lebih stategic dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang
kompetitif. Dapat juga diasumsikan sebagai sistem informasi yang mempromosikan inovasi
bisnis, meningkatkan proses bisnis, dan membangun sumber daya informasi bagi sebuah
perusahaan.
Rumusan Masalah
B. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Pengertian organisasi
5
6
2. Ciri-Ciri Organiasi
b. Politik Organisasi
1
Chriswan, Sungkono, Sistem Informasi Manajemen,(Jakarta: Salemba Empat,2007) hlm. 97-100
7
c. Budaya Organisasi
d. Lingkungan Organisasi
f. Struktur Organisasi
Sistem informasi telah menjadi alat bantu yang integral, onlin, serta interaksi yang
dilibatan setip saat dalam kegitan operasional dan pengambilan keputusa kepada
perusahaan- perusahaan besar. Selama sepuluh tahun terakhir, siste, informasi telah
mengubah secara pendemental nilai ekonomi suatu perusahaan serta besar peluang dalam
mengorganisasikan pekerjaan.
a. Dampak Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, telah mengubah biaya modal dan biaya
informasi yang bersifat relative/ tidak langsung/ bergantung kondisi tertentu. System
informasi dapat dipandang sebagai factor produksi yang menggantikan modal dan
tenaga kerja tradisional. Oleh sebab itu, teknologi informasi akan menghasilkan
penurunan jumlah manajer tingkat menegah dan pekerjaan yang berkaitan dengan
administrasi, ketika menggantikan perannya sebagai sumber daya tenaga kerja.
Ketika biaya teknologi informasi menurun, ia juga akan menggantikan beberapa
bentuk modal seperti genung dan mesin, yang biasanya mahal.
2
Ibid, hlm.101-104
10
3
Deni, Darmawan, Sistem Informai Manajemen,( Bandung: PT. Remaja Roakarya Offset,2015), hlm. 65-70
11
perusahaan semakin ramping dari waktu ke waktu berikut modal yang diinvestasikan
dalam teknologi informasi.
c. IT Meratakan Organisasi
Karena sekarang para manajer menerima informasi yang lebih akurat dan tepat waktu,
mereka menjadi lebih cepat dalam mengambil keputusan, maka jumlah manajer yang
diperlukan lebih sedikit. Perubahan ini berarti jangkauan konrol manajemen menjadi
semakin luas, memungkinkan manajer tingkat atas untuk mengontrol dan mengelola lebih
banyak karyawan dengan cukupan yang lebih luas.
d. Organisasi Pascaindustri
Tak dapat dihindari lagi, system informasi menjadi bagian dari politik organisasi
karena mereka memengaruhi akses ke sumber yang dinamakan informasi. System
informasi dapat memengaruhi siapa yang mengerjakan apa, kepada siapa, di mana, dan
bagaimana pada sebuah organisasi. Karena system informasi berpontensi mengubah
struktur organisasi, budaya, proses bisnis dan strategi, sering kali ada begitu banyak
penolakan terhadap teknologi saaat diperkenalkan.
Internet, terutama World Wide Web (WWW) memeliki dampak penting terhadap
hubungan antar banyak perusahaan dan entitas diluar perusahaan, bahkan proses bisnis
13
Sistem Informasi
Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi, agar memberi informasi yang
dibutuhkan pada suatu bagian tertentu yang penting bagi organisasi. Organisasi disisi lain
juga harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi supaya mendapat
keuntungan dari teknologi baru.Sitem informasi menjadi alat integral, online, interaktif yang
erat kaitannya dengan tiap menitoperasi dan pengambilan keputusan pada organisasi besar.
Dalam sebuah perusahaan terdapat departemen sistem informasi yang merupakan unit
organisasi formal yang bertanggung jawabuntuk memelihara fungsi sistem informasi di
dalam organisasi.Departemen sistem informasi terdiri dari para ahli seperti programer (ahli
teknis terlatih yang membuat kode-kode intruksi perangkat lunak dan komputer), analisis
sistem (petugas ahli yang menerjemahkan masalah-masalah bisnis dan persyaratannya untuk
menjadi peersyaratan informasi dan sistem serta sebagai penyusun link-link utama antar
kelompok), manajer sistem informasi (pemimpin dari beragam ahli pada departemen sistem
informasi), chief information officer (manajer senior yang bertugas mengepalai fungsi sitem
informasi si dalam perusahaan) dan end user (perwakilan diluar kelompok sistem informasi
sebagai objek sasaran pengembangan aplikasi).
4
Ibid, hlm. 72-78
14
Sistem informasi adalah suatu sistem virtual data mereka mencerminkan sistem fisik dari
sebuah perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untukmemberikan keunggulan
kompetitifkepada perusahaan. Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa
para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas
para pesaingnnya.
Mereka dapat keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga yang lebih
rendah, memberikan produk dengan jassa dan kualitass yang lebih tinggi, dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khususdari segmen-segmen pasar tertentu.Satu yang tidak selalu terlihat
jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan mencapai keunggulan kompetitif
melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan
kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan
pengungkitan (leverage) didalam pasar.Ingat bahwa manajer perusahaan menggunakan sumber
daya virtual sekaligus juga fisik dalam memenuhi tujuan-tujuan strategi perusahaan.
Perusahaan yang melakukan kinerja lebih baik daripada yang lain dikatakan memliki
keunggulan kompetitif. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif biasanya memiliki
akses terhadap sumber daya khusus yang tidak dimilki yang lain, atau juga mampu menggunakan
sumber daya yang tersedia umum dengan lebih efisien-biasanya pengetahuan dan aset informasi
yang superior.Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para
pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para
pesaingnya. Perusahaan dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa
pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi,
dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.Di dalam sistem
15
Rantai Nilai PorterProfesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering
dikaitkan dengan topik keunggulan kompetitif.Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya
memberikan panduan dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan
keunggulam diatas para pesaingnya.Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan
kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chains).
Margin adalah nilai produk atau jasa perusahaan dikurangi dengan biaya produksi dan
marginmerupakan tujuan dari rantai nilai tersebut.Aktivitas-aktivitas nilai pokok ditunjukkan
pada gambar (Merah) meliputi pengumpulan logistik (inbound logistic) untuk mendapatkan
bahan mentah dan persediaan lainnya dan menyuplai; Operasional yaitu mengubah barang baku
menjadi barang jadi; penyebaran logistic(outbound logistik) yaitu transportasi dan distribusi
produk kepada pelanggan; pemasaran dan penjualan yaitu mengetahui kebutuhan pelanggan dan
menerima pesanan; dan servis atau pelayanan untuk memelihara hubungan baik dengan para
pelanggan setelah transaksi jual-beli.Aktivitas-aktivitas nilai penunjang tampak pada gambar
(warna biru), terdiri dari infrastruktur perusahaan,yaitu penyusunan organisasi yang
mempengaruhi semua aktivitas pokok. Sebagian ada tiga aktivitas yang berpengaruh pada
aktivitas utama, ketiga aktivitas itu adalah pengelola sumber daya manusia terdiri dari seluruh
aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan peawai perusahaan, termasuk fungsi dan peran
yang dilaksanakan oleh para manager; pengembangan teknologi yaitu semua aktivitas yang
melibatkan teknologi; pengadaanatau perolehan yaitu aktivitas yang berhubungan dengan
pengadaan sumber daya seperti material dan mesin yang akan digunakan oleh aktivitas-aktivitas
utamanya.
a. Keunggulan Strategis
suatu perusahaan yang memutuskan untuk mengubah semua data perusahaan yang dimiliki
kedalam database yang memungkinkan untuk digunakan bersama-sama dengan
pelangganataupun partner bisnis, database standart yang bisa diakses melalui web
browser.Bernagai koneksi ke internet memungkinkan web browser untuk mengakses laporan 5
secara maya dari berbagai tempat didunia.
Dengan cara yang sama, pelanggan dan pemasok yang berpotensi di berbagai tempat
diseluruh didunia mempunyai akses yang memadai terhadap bahan baku dan barang jadi
perusahaan untuk mempercrpat transaksi penjualan dan pembelian perusahaan.Tingkat strategis
akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu
rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti penting dari keamanan
b. Keunggulan Taktikal
c. Keunggulan Operasional
5
Susanto, Sitem Informai Manajemen, Konep dan Pengembangannya, (Bandung: Lingga Jaya,2007), hlm. 135-145
17
Dari tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem
informasi yang terpengaruh olehketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk
meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
a. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya.
Selain itu pemanfaatan internet sebagai sarana untuk website perusahaan yang
berfungsi sebagai online company profile juga akan meminimalkan anggaran keuangan
perusahaan untuk mencetak company profile, bahkan dengan adanya website tersebut
akan meningkatkan good corporate image terhadap pesaing, partner bisnis dan
konsumennya.
Dengan adanya internet juga dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan
dalam divisi yang sama maupun berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan
konsumen dan partner bisnisnya dapat menggunakan email dan messenger. Hal ini tentu
dapat meminimalkan penggunaan kertas dan biaya telepon / fax, juga dapat mengurangi
biaya transport untuk visit ke konsumen.
C. Value Chain
Konsep value chain merupakan konsep yang dikembangkan oleh Porter pada tahun 1985
yang memandang perusahaan sebagai suatu rangkaian atau jaringan aktivitas dasar yang
menambah nilai bagi produk atau jasanya dan menambah margin nilai baik bagi perusahaan
maupun bagi pelanggannya. Analisis value chain menggambarkan aktivitas di dalam dan
disekitar organisasi dan menghubungkannya pada kekuatan persaingan perusahaan.
6
Sutarbi, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Andi Ofset,2005), hlm. 92-98
19
1. Low-cost strategy
Fokus utama dari low-cost strategy adalah mencapai kos yang lebih rendah secara
relatifnya dibandingkan dengan kompetitor (cost leadership). Cost leadership dapat dicapai
dengan beberapa pendekatan, antara lain economic of scale in production, experience curve
effects, high cost control, dan cost minimization dalam area research and development, sales,
atau advertizing.
2. Differentiation strategy
Fokus utama differentiation strategy adalah menciptakan suatu produk yang unik bagi
konsumen atau memiliki atribut yang berbeda secara signifikan dengan produk pesaing dan
atribut tersebut penting dan bernilai bagi konsumen. Keunikan produk dapat dicapai dengan
berbagai cara, antara lain brand royalty, superior customer service, dealer network product
design, atau technology.
Untuk mengetahui dengan jelas definisi Value Chain, maka berikut ini akan dikemukakan
definisi Value Chain yang diambil dari beberapa ahli. Pertama menurut Blocher, Chen, dan
Lin (2007:53), analisis value chain merupakan analisis strategi yang digunakan untuk
memahami secara lebih baik keunggulan kompetitif untuk mengidentifikasi dimana value
chain pelanggan dapat ditingkatkan atau penurunan biaya, dan untuk memahami secara lebih
baik hubungan perusahaan dengan pemasok atau supplier, pelanggan, dan perusahaan lain
dalam industry. Menurut Blocher, Chen, dan Lin, ada dua jenis hubungan yang harus
dianalisis dan dipahami, yaitu:
Internal value chain merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terjadi atau dilakukan
dalam bagian satu rantai perusahaan. Menurut Hansen daan Mowen (2006:13), Internal
Value Chain adalah rangkaian aktivitas yang diperlukan untuk mendesain, mengembangkan,
memproduksi, memasarkan dan mengirimkan produk serta jasa kepada pelanggan. Ada yang
20
perlu ditekankan dalam rantau nilai internal perusahaan adalah sistem akuntansi manajemen
harus memahami berbagai informasi tentang jenis aktivitas yang tersebar dalam rantai nilai
perusahaan.7
Eksternal Value Chain adalah hubungan rantai nilai dalam perusahaan yang dilakukan
oleh pelanggan dan pemasoknya. Dengan hubungan eksternal diharapkan dapat mencapai
hasil yang saling menguntungkan bagi pihak perusahaan, pemasok, dan pelanggan.
Hubungan eksternal value chain bermanfaat bagi perusahaan dimana perusahaan harus
memahami seluruh rangkaian aktivitas dan bukan hanya bagian dari rantai nilai perusahaan.
7
Yakub, Pengantar Sistem Informai, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2012), hlm. 183-185
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
ini. Oleh karena itu kami harap pembaca bersedia memberikan masukan dan kritik terhadap
makalah yang kami sampaikan bermanfaat bagi kita semua.
21
DAFTAR PUSTAKA
22