Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI”

Disusun Oleh :

1. Indri Satria C1C021052


2. Nurul Qomariah C1C021048
3. Dini Anggraini C1C021122

Dosen Pengampu :
Irwansyah, Dr., SE, M.Si., Ak., CA., CFrA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun dengan
tujuan untukmemenuhi salah satu tugas mata kuliah sistem informasi manajemen. Makalah
ini sendiri membahas tentang "Bisnis Elektronik (E-Business) dan Kerja Sama Global".
Makalah ini menjelaskan secara global tentang sistem informasi manajemen dan secara
khusus menyorot bagaimana penerapannya dalam sebuah perusahaan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat digunakan sebagai referensi bacaan untuk menambah pengetahuan, dan semoga
bermanfaat bagi semua pihak yang menggunakannya.

Bengkulu, 24 Februari 2023

Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang ada pada
saatdilaksanakan akan memberikan informasi untuk mengambil keputusan atau
mengendalikan informasi. Dasar dari penerapan sistem informasi dan teknologi adalah
menjadikan pekerjaan manusia menjadi mudah dan efisien sehinggamendorong
perusahaan untuk menerapkannya.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasidan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
SIM mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu
organisasikarena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi.
Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar maupun yang kecil pasti
mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah
yangterjadi pada organisasi tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa hubungan antara organisasi dengan sistem informasi?
2. Apa dampak sistem informasi untuk organisasi dan perusahaan bisnis?
3. Bagaimana cara sistem informasi mengapai keungulan kompetitif?

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Untuk mengetahui hubungan antara organisasi dengan sistem informasi.
2. Untuk mengetahui dampak sistem informasi untuk organisasi dan perusahaan bisnis.
3. Untuk mengetahui cara sistem informasi mengapai keungulan kompetitif.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Organisasi dan Sistem Informasi


Pengertian organisasi
Organisasi(organization) adalah struktur sosial formal, stabil, yang mengambil
sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan hasil. Definisi teknis
ini berfokus pada 3 elemen dari organisasi. Modal kerja sebagai factor utama yang
disediakan lingkungan. Organisasi (perusahaan) mengubah input tersebut ke dalam bentuk
barang ataupun jasa melalui fungsi produksi. Barang dan jasa ini dikonsumsi oleh
lingkungan dan sebagai timbale baliknya, lingkungan akan menyediakan kembali factor
produksi tersebut.
Organisasi adalah lembaga resmi berbedaan hukum yang memiliki aturan- aturan dan
prosedur internal yang harus tunduk pada hukum Negara. Definisi yang lebih realistis
mengenai organisasi berdasarkan perilaku adalah kumpulan hak, wewenang, kewajiban,
dan tanggung jawab yang mengalami penyesuaian secara perlahan dalam jangka waktu
tertentu melalui proses konflik dan penyelesaian konflik.
Dari sudut pandang perilaku tentang perusahaan, orang-orang yang bekerja di
organisasi mengembangkan kebiasaan-kebiasaan dalam bekerja; mereka memiliki
kedekatan dengan hubungan-hubungan yang sudah ada; mereka membuat pengaturan
mengenai penyelesaian pekerjaan dengan atasan maupun bawahannya, jumlah pekerjaan
yang akan diselesaikan, dan dalam kondisi seperti apa pekerjaan tersebut akan diselesaikan.
Definisi organisasi berhubungan dengan teknologi system informasi adalah sudut
pandang organisasi secara teknis mendorong kita untuk fokus pada bagaimana input
dikombinasikan untuk menghasilkan output ketika perubahan teknologi diperkenalkan ke
dalam perusahaan.
Definisi organisasi secara teknis maupun perilaku tidak bertentangan satu sama lain.
Keduanya justru saling melengkapi satu sama lain. Definisi teknis memberitahu kita
bagaimana ribuan perusahaan di pasar yang kompetitif menggabungkan modal, tenaga
kerja, dan teknologi informasi, sedangkan model perilaku membawa kita melihat
perusahaan secara individu untuk melihat bagaimana teknologi yang memengaruhi
pekerjaan di dalam organisasi.
Ciri-Ciri Organisasi
Seluruh organisasi modern memiliki karakteristik tertentu. Organisasi terfokus pada
prinsip efisiensi memaksimalkan output dengan menggunakan input yang terbatas. Ciri lain
dari organisasi diantaranya, proses bisnis mereka, budaya organisasi, politik organisasi,
lingkungan sekitarnya. Struktur organisasi, tujuan, konstituen, dan gaya kepemimpinan.
Semua ciri ini memengaruhi jenis system informasi yang digunakan oleh organisasi.

Rutinitas dan Proses Bisnis


Seluruh organisasi, termasuk organisasi bisnis, menjadi sangat efisien dari waktu ke
waktu karena individu-individu di dalam perusahaan rutinitas(routines) untuk
memproduksi barang dan jasa. Rutinitas terkadang disebut prosedur operasi
standar(standard operating producedures-SOP) adalah peraturan yang tepat, dan praktis
yang telah dikembangkan agar sesuai dengan semua situasi yang diharapkan. Ketika para
pekerja mempelajari rutinitas ini, mereka menjadi sangat produktif dan efisien, serta
perusahaan dapat menekan biaya lembur sambil meningkatkan efisiensi.

Politik Organisasi
Orang-orang dalam organisasi menempati posisi yang berbeda-beda dengan
spesifikasi, kepentingan, dan perspektif yang berbeda. Akibatnya, mereka secara alami
memiliki sudut pandang yang berbeda tentang bagaimana sumber daya, penghargaan, dan
sanksi harus didistribusikan. Perbedaan tersebut adalah masalah bagi para karyawan dan
manajer yang menyebabkan perjuangan politis mengenai sumber daya, persaingan, dan
konflik yang terdapat dalam setiap organisasi. Pada hakikatnya, investasi dalam jumlah
besar dibidang system informasi yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan
perubahan yang signifikan di bidang strategi, tujuan bisnis, proses bisnis, dan prosedur
dapat berubah menjadi kejadian-kejadian yang memiliki beban politis. Manajer yang
paham bagaimana bekerja dengan politik suatu organisasi akan menjadi lebih sukses
daripada manajer lainnya dalam menerapkan system informasi yang baru.

Budaya Organisasi
Budaya organisasi meliputi serangkaian asumsi-asumsi mengenai produk apa yang
akan diproduksi organisasi, bagaimana organisasi harus memproduksinya, di mana, dan
untuk siapa. Umumnya asumsi-asumsi yang telah menjadi budaya ini diterima sepenuhnya
untuk diteruskan dan jarang sekali dibahas. Proses bisnis- cara utama organisasi dalam
menghasilkan nilai-biasanya menaungi budaya organisasi.
Budaya organisasi adalah upaya kuat pemersatu yang mencegah terjadinya konflik
politis dan mendukung pemahaman umum, persetujuan pelaksanaan prosedur, dan praktik-
praktik pada umumnya. Disaat yang bersamaan, budaya organisasi juga merupakan
penolak perubahan yang kuat, terutama perubahan di bidang teknologi. Perubahan-
perubahan teknologi yang mengancam asumsi- asumsi yang telah menjadi budaya tersebut,
biasanya langsung menghadapi penolakan secara kuat. Bagaimanapun, ada waktunya di
mana jalan satu-satunya yang harus ditempuh perusahaan untuk maju adalah dengan
menerapkan teknologi baru tersebut, meskipun bertentangan dengan budaya organisasi
yang sudah terbentuk. Ketika hal ini terjadi, sering kali teknologi tersendat, sementara
bidaya tersebut secara perlahan melakukan penyesuaian.

Lingkungan Organisasi
Organisasi berada di dalam lingkungan tempat mereka memperoich sumber daya dan
menyediakan hasil akhir berupa barang dan jasa. Organisasi dan lingkungan memiliki
hubungan timbale bail. Disatu sisi, organisasi terbuka serta bergantung pada kondisi sosial
dan lingkungan di sekitarnya. Di sisi lain, organisasi dapat memengaruhi lingkungannya.
Sebagai contoh, organisasi bisnis membentuk kerja sama dengan organisasi bisnis lainnya
untuk memngaruhi proses politik; mereka melakukan iklan untuk memengaruhi pelanggan
agar menerima produknya. Pada umumnya, lingkungan berubah lebih cepat daripada
organisasi. Teknologi baru, produk baru, perubahan nilai, dan rasa dalam masyarakat
(banyak dari hal ini disebabkan peraturan pemerintah yang baru), yang menimbulkan
tekanan-tekanan pada budaya, dan orang-orang di organisasi manapun.

Teknologi yang Mengganggu


Teknologi yang mengganggu (disruptive technologies) adalah produk pengganti yang
memiliki kinerja lebih baik (kadang jauh lebih baik) daripada produk yang pernah
dihasilkan sebelumnya. Dalam kasus lain, teknologi yang mengganggu ini semakin meluas
dipasaran, biasanya karena berfungsi lebih baik dan memiliki harga yang lebih murah
ketimbang produk sebelumnya. Pada akhirnya, teknologi yang menggangu tersebut
berubah menjadi pesaing dengan harga yang murah dibandingkan semua produk yang
pernah dijual sebelumnya. Teknologi yang mengganggu ini sangat cerdik. Perusahaan yang
pertama kali menemukan teknologi yang mengganggu ini, belum tentu memperoleh
keuntungan jika mereka kekurangan sumber daya untuk mengeksploitasi teknologi tersebut
dan gagal melihat kesempatan yang ada.

Struktur Organisasi
Setiap organisasi memiliki struktur atau bentuk. Menurut klasifikasi yang dilakukan
Mintzberg, seperti yang dijelaskan pada Tabel 3.2, mengidentifikasikan 5 jenis pokok
struktur organisasi (Mintzberg, 1979). Di organisasi bisnis berskala kecil, anda akan sering
menemukan system yang dirancang dengan buruk dan dikembangkan dengan terburu-buru
sehingga melebihi kegunaannya. Di perusahaan besar dengan banyak devisi yang
beroperasi di ratusan wilayah, anda akan sering menemukan tidak ada system informasi
tunggal yang diintegrasikan secara menyeluruh, melainkan setiap cabang lokal atau setiap
divisi memiliki serangkaian system informasinya masing-masing.

Fitur-Fitur Organisasi Lainnya


Beberapa organisasi memiliki tujuan yang bersifat memaksa (contoh, penjara): yang
lain memiliki tujuan berasaskan manfaat (contoh, organisasi bisnis). Sisanya memiliki
tujuan yang bersifat normatif/mengatur (unversitas, kelompok keagamaan). Organisasi
juga melayani kelompok yang berbeda-beda atau memiliki pemegang kepentingkan yang
berbeda-beda, beberapa diantaranya bertujuan menguntungkan para anggotanya,
sedangkan yang lainnya bertujuan menguntungkan klien, pemegang saham ataupun
masyarakat. Cara lain dalam membedakan organisasi adalah dari performa dan teknologi
yang digunakan. Beberapa organisasi melakukan pekerjaan-pekerjaan pokok yang bersifat
rutinitas yang dapat diringkas menjadi serangkaian aturan-aturan formal yang
membutuhkan sedikit penilaian(sebagai contoh perusahaan suku cadang mobil). Di mana
organisasi lainnya (seperti perusahaan konsultan) melakukan pekerjaan pokok yang bukan
bersifat rutinitas.

B. Pengertian Sistem Informasi


Menurut Alter (1992), sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja,
informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan
dalam sebuah organisasi Menurut Henry Lucas, sistem informasi adalah suatu kegiatan dari
prosedur prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi
untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam. Jadi sistem
informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam
mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem
tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-
prosedur yang tergorganisasi.
Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang
berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku mempunyai sistem
informasi yang menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap harinya, serta stock
buku-buku yang tersedia, dengan in seorang manajer bisa membuat keputusan, stock buku
apa y 10/18 ,er mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu buku apa
yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku tersebut jumlah
stocknya lebih banyak dari buku lainnya. Menurut Henry, komponen sistem informasi
diantaranya:
1. Komponen input
2. Komponen model
3. Komponen output
4. Kompone teknologi
5. Komponen basis data
6. Komponen control

Pengaruh Sistem Informasi Pada Organisasi Dan Bisnis


System informasi telah menjadi alat bantu yang integral, onlin, serta interaksi yang
dilibatan setip saat dalam kegitan operasional dan pengambilan keputusa kepada
perusahaan-perusahaan besar. Selama sepuluh tahun terakhir, siste, informasi telah
mengubah secara pendemental nilai ekonomi suatu perusahaan serta besar peluang dalam
mengorganisasikan pekerjaan.

Dampak Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, IT telah mengubah biaya modal dan biaya informasi
yang bersifat relative/ tidak langsung bergantung kondisi tertentu. System informasi dapat
dipandang sebagai factor produksi yang menggantikan modal dan tenaga kerja tradisional.
Oleh sebab itu, teknologi informasi akan menghasilkan penurunan jumlah manajer tingkat
menegah dan pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi, ketika menggantikan perannya
sebagai sumber daya tenaga kerja. Ketika biaya teknologi informasi menurun, ia juga akan
menggantikan beberapa bentuk modal seperti genung dan mesin, yang biasanya mahal.
Teknologi informasi juga memengaruhi biaya dan kualitas informasi serta mengubah
nilai ekonomis suatu informasi. Teknologi informasi membantu perusahaan dalam
mendapatkan kontra dengan nilai yang pantas, karena teknologi informasi dapat menekan
biaya transaksi- biaya tersebut dikenakan ketika perusahaan membeli suatu dipasaran yang
tidak dapat dihasilkan. Berdasarkan teori biaya transaksi, perusahaan maupun individu
mencari baiaya transaksi yang paling murah, yang sebagaian besar berupa biaya produksi.
Secara tradisional, perusahaan telah berusaha mengurangi biya transaksi melalui integrasi
secara vertical, dengan memperbesar perusahaan, menambah jumlah tenaga kerja serta
mengkuisisi pemasok dan distibutornya, seperti yang dilakukan General Motors dan Ford.
Dari sudut pandang teori ekonomi, pengaruh sistem informasi terhadap organisasi adalah:
a. IT mengganti biaya modal dan biaya informasi
b. Teknologi system informasi merupakan factor produksi seperti modal dan tenaga
kerja
c. Teori biaya transaksi menyatakan bahwa perusahaan berusaha mengurangi biaya
transaksi.
d. IT membantu perusahaan menekan biaya transaksi. Jika biaya transaksi menurun,
jumlah karyawan juga mengecil karena semakin murah dan mudah bagi perusahaan
untuk membuat kontrak pembelian barang-barang dan jasa di pasar disbanding
membuat sendiri produk dan jasanya.
e. Teori agensi mengatakan perusahaan memiliki ikatan kontrak diantara bagian-bagian
yang harus diawasi dan dikelola.
f. IT bias mengurangi biaya agensi, memungkinkan perusahaan untuk tumbuh tanpa
menambah biaya pengawasan, dan tanpa menambah tenaga kerja.

C. Dampak Bagi Struktur Dan Perilaku Organisasi


Teori berdasarkan pendekatan sosiologi mengenai organisasi yang rumut,menujukan
pada kita beberapa pemahaman mengenai bagaimana dan mengapa perusahaan berubah
seiring dengan penerapan teknologi infoemasi yang baru.

• IT Meratakan Organisasi
Sejumlah besar, organisasi bersifat birokrat, yang sebagian besar dikembangkan
sebelum zaman computer, lambat dalam berubah dan kompetitif dibandingkan
organisasi yang baru dibentuk. Beberapa organisasi raksasa ini telah menyusut,
mengurangi jumlah karyawan dan jumlah jabatan pada struktur organisasi mereka.
Riset tentang perilaku menghasilkan teori bahwa teknologi informasi memfasilitasi
pemerataan hierarki dalam suatu perusahaan dengan memperluas distribusi infoermasi
gua memperdayaka karyawan di level bawah dan meningkatkan efisien manajemn. TI
mendorong hak pengambilan keputusan diberikan kepada level yang lebih bawah,
karena karyawan di level bahwa menerima informasi yang mereka perlukan tampa
pengawasan.
Karena sekarang para manajer menerima informasi yang lebih akurat dan tepat
waktu, mereka menjadi lebih cepat dalam mengambil keputusan, maka jumlah
manajer yang diperlukan lebih sedikit. Perubahan ini berarti jangkauan konrol
manajemen menjadi semakin luas, memungkinkan manajer tingkat atas untuk
mengontrol dan mengelola lebih banyak karyawan dengan cukupan yang lebih luas.

• Organisasi Pasca industri


Teori Postindustri ( pasca era industry) lebih berdasarkan sejarah ketimbang
ekonomi, juga mendukung gagasan bahwa teknologi informasi seharusnya
merentakan hierarki. Dalam masyarakan pasca era industry, peningkatan wewenang
bergantung pada pengetahuan dan kompetisi bukan hanya berdasarkan posisi formal
saja.
Teknologi informasi mungkin dapat mendorong organisasi menggunakan
memberdayaan jaringan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, dimana sekelompok
professional berkumpul bisa secara tatap muka maupun secara elektronis dalam jagka
waaktu yang singkat untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu (contoh membuat
rancangan mobil baru); ketika tugas tersebut selesai, para profesional tersebut
bergabung dengan sekelompok kerja yang lain.

• Memahami Penolakan Organisasi Terhadap Perubahan


Tak dapat dihindari lagi, system informasi menjadi bagian dari politik organisasi
karena mereka memengaruhi akses ke sumber yang dinamakan informasi. System
informasi dapat memengaruhi siapa yang mengerjakan apa, kepada siapa, di mana,
dan bagaimana pada sebuah organisasi. Karena system informasi berpontensi
mengubah struktur organisasi, budaya, proses bisnis dan strategi, sering kali ada
begitu banyak penolakan terhadap teknologi saaat diperkenalkan.
Ada beberapa cara dalam memvisualisasikan penolakan organisasi. Penelitian
mengenai penolakan organisasi terhadap inovasi, menunjukan ada 4 faktor terpenting:
sifat dari inovasi teknologi tersebut, struktur organisasi, budaya orang-orang di dalam
organisasi tersebut, dan pekerjaan-pekerjaan yang terkena dampak dari inovasi
tersebut (lihat gambar 3.7). disini, perubahan di bidang teknologi diserap,
diinterpretasikan, dibelokkan, dan dikalahkan oleh peraturan tugas, struktur dan
orang-orang dalam suatu oraisasi.
Karena penolakan dari organisasi begitu kuat,banyak investasi dibidang teknologi
informasi menjadi sia-sia dan tidak meningkatkan produktivias. Tentu saja, riset
mengenai kegagalan kegagalan dalam suatu proyek menunjukkan bahwa alas an yang
paling sering terjadi dalam kegagalan proyek - proyek besar dalam mencapai
tujuannya bukanlah dari teknolohinya, melainkan penolakan dari organisasi dan
politik terhadap perubahan yang akan dibawa oleh teknologi tersebut.

• Internet Dan Organisasi


Internet, terutama World Wide Web (WWW) memeliki dampak penting terhadap
hubungan antar banyak perusahaan dan entitas diluar perusahaan, bahkan proses
bisnis didalam sebuah organisasi. Internet meningkatkan kemampuan akses, kapasitas
penyimpanan, distribusi informasi, dan pengetahuan bagi organisasi. Dalam
kehadirannya, internet secara dramatis menekan biaya transaksi dan biaya agen yang
dihadapi oleh banyak organisasi. Organisasi bisnis secara cepat menata ulang proses-
proses bisnis utamanya berdasarkan teknologi internet dan menjadikan teknologi ini
komponen terpenting dari infrastruktur teknologi informasi. Jika jaringan yang sesuai
dapat terwujud, hasilnya adalah proses bisnis yang lebih sederhana, jumlah karyawan
yang lebih sedikit, serta organisasi yang lebih merata dibandingkan pada masa lalu.

D. Implikasi Dari Perancangan Dan Pemahanan Tentang Sistem Informasi.


Untuk memeberikan manfaat yang sebenarnya, system informasi harus dibangun
dengan pemahaman yang jelas mengenai organisasi yang akan menggunakannya.
Berdasarkan pengalaman kami, factor utama organisasi dalam menentukan perencanaan
suatu system baru adalah sebagai berikut:
➢ Lingkungan organisasi tersebut harus berfungsi.
➢ Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, rutinitas dan proses bisnis.
➢ Budaya dan poltik organisasi.
➢ Bentuk organisasi dan gaya kepemimpinan.
➢ Kepentingan-kepentingan kelompok utama yang terpengaruh oleh kehadiran
system serta sikap pekerja yang akan menggunakan system tersebut.
➢ Jenis pekerjaan, keputusan dan proses bisnis yang akan didukung oleh system
informasi tersebut.

E. Penggunaan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif


Pada hampir semua industri yang anda lihat, anda akan menemukan beberapa
perusahaan berkinerja lebih baik dari pada yang lain. Selalu terdapat perusahaan yang
menonjol, contohnya pada industri otomotif Toyota dianggap pelaku superior dan pada
eceran online murni, amazon.com adalah pemimpinnya.
Perusahaan yang melakukan dengan lebih baik dari pada yang lain dikatakan memiliki
keunggulan kompetitif dari yang lainnya, perusahaan memiliki akses terhadap sumber daya
khusus yang tidak dimiliki yang lain, atau mereka mampu mengunakan sumber daya yang
tersedia umum dengan lebih efisien biasanya kerena pengetahuan dan aset informasi yang
superior.
Untuk mencapai keunggulan yang kompetitif perusahaan perlu untuk menggunakan 3
strategi yang umum yaitu: Kepemimpinan harga rendah, Mendiferensiasikan Produk Dan
Jasa Serta Berfokus Pada Pasar.
DAFTAR PERTANYAAN

1. Mengapa sistem informasi itu penting bagi perusahaan?


Jawab : Sistem informasi diperlukan oleh perusahaan untuk mengolah data
menjadiinformasi, sehingga berbagai pihak yang membuat keputusan,
dapatmenggunakaninformasi tersebut untuk membuat keputusan yang
baik.
2. Bagaimana membedakan data dengan informasi?
Jawab : Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan
masih bersifat mentah, sehingga memerlukan adanya suatu pengolahan.
Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, bahasa
ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan
untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu
konsep.Sedangkan, Informasi adalah hasil pengolahan dari sebuah model,
formasi, organisasi,ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang
memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan
bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai objek
dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya.
Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan
data.
3. Apa yang di maksud dengan umpan balik itu?
Jawab: Umpan balik merupakan proses mengukur keluaran dari sistem dengan
suatu standar tertentu dan bila terjadi penyimpangan akan di koreksi untuk
memperbaiki masukansistem selanjutnya.
4. Jelaskan keterkaitan Sistem Informasi Manajemen dengan Teknologi Informasi!
Jawab: Sistem Informasi Manajemen tidaklah terlepas dari penggunaan Teknologi
Informasi. Dengan adanya Teknologi Informasi menjadikan Sistem
Informasi Manajemen berjalan dengan lancar, karena adanya saling
keterkaitan antara pengelolaan organisasi dengan sistem teknologi
informasi. Semakin berkembangnya Teknologi Informasi, maka akan
semakin menunjang kemudahan dalam pengorganisasian dan
memanajemen suatu perusahaan. Teknologi Informasi bisa mengantarkan
informasi yang akurat dan tersusun secara baik.
5. Bagaimana sistem informasi mempengaruhi organisasi dan strategi?
Jawab: Dengan adanya system informasi yang baik di dalam sebuah organisasi
maka tentunya bisa menambah nilai atau daya saing sebuah organisasi
menjadi lebih baik, karena dengan adanya system informasi yang
digunakan itu maka kualitas layanan yang bertambah baik serta proses
pengambilan keputusan yang lebih cepat menjadi keunggulan utama yang
membuat organisasi Anda menjadi lebih terdepan dibandingkan dengan
yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Laudon, K. C., 2017. Sistem Informasi Manajemen. 13 ed. New York: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai