Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Irwansyah, Dr., SE, M.Si., Ak., CA., CFrA
Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun dengan
tujuan untukmemenuhi salah satu tugas mata kuliah sistem informasi manajemen. Makalah
ini sendiri membahas tentang "Bisnis Elektronik (E-Business) dan Kerja Sama Global".
Makalah ini menjelaskan secara global tentang sistem informasi manajemen dan secara
khusus menyorot bagaimana penerapannya dalam sebuah perusahaan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari
pembacasangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat digunakan sebagai referensi bacaan untuk menambah pengetahuan, dan semoga
bermanfaat bagi semua pihak yang menggunakannya.
Kelompok 15
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Politik Organisasi
Orang-orang dalam organisasi menempati posisi yang berbeda-beda dengan
spesifikasi, kepentingan, dan perspektif yang berbeda. Akibatnya, mereka secara alami
memiliki sudut pandang yang berbeda tentang bagaimana sumber daya, penghargaan, dan
sanksi harus didistribusikan. Perbedaan tersebut adalah masalah bagi para karyawan dan
manajer yang menyebabkan perjuangan politis mengenai sumber daya, persaingan, dan
konflik yang terdapat dalam setiap organisasi. Pada hakikatnya, investasi dalam jumlah
besar dibidang system informasi yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan
perubahan yang signifikan di bidang strategi, tujuan bisnis, proses bisnis, dan prosedur
dapat berubah menjadi kejadian-kejadian yang memiliki beban politis. Manajer yang
paham bagaimana bekerja dengan politik suatu organisasi akan menjadi lebih sukses
daripada manajer lainnya dalam menerapkan system informasi yang baru.
Budaya Organisasi
Budaya organisasi meliputi serangkaian asumsi-asumsi mengenai produk apa yang
akan diproduksi organisasi, bagaimana organisasi harus memproduksinya, di mana, dan
untuk siapa. Umumnya asumsi-asumsi yang telah menjadi budaya ini diterima sepenuhnya
untuk diteruskan dan jarang sekali dibahas. Proses bisnis- cara utama organisasi dalam
menghasilkan nilai-biasanya menaungi budaya organisasi.
Budaya organisasi adalah upaya kuat pemersatu yang mencegah terjadinya konflik
politis dan mendukung pemahaman umum, persetujuan pelaksanaan prosedur, dan praktik-
praktik pada umumnya. Disaat yang bersamaan, budaya organisasi juga merupakan
penolak perubahan yang kuat, terutama perubahan di bidang teknologi. Perubahan-
perubahan teknologi yang mengancam asumsi- asumsi yang telah menjadi budaya tersebut,
biasanya langsung menghadapi penolakan secara kuat. Bagaimanapun, ada waktunya di
mana jalan satu-satunya yang harus ditempuh perusahaan untuk maju adalah dengan
menerapkan teknologi baru tersebut, meskipun bertentangan dengan budaya organisasi
yang sudah terbentuk. Ketika hal ini terjadi, sering kali teknologi tersendat, sementara
bidaya tersebut secara perlahan melakukan penyesuaian.
Lingkungan Organisasi
Organisasi berada di dalam lingkungan tempat mereka memperoich sumber daya dan
menyediakan hasil akhir berupa barang dan jasa. Organisasi dan lingkungan memiliki
hubungan timbale bail. Disatu sisi, organisasi terbuka serta bergantung pada kondisi sosial
dan lingkungan di sekitarnya. Di sisi lain, organisasi dapat memengaruhi lingkungannya.
Sebagai contoh, organisasi bisnis membentuk kerja sama dengan organisasi bisnis lainnya
untuk memngaruhi proses politik; mereka melakukan iklan untuk memengaruhi pelanggan
agar menerima produknya. Pada umumnya, lingkungan berubah lebih cepat daripada
organisasi. Teknologi baru, produk baru, perubahan nilai, dan rasa dalam masyarakat
(banyak dari hal ini disebabkan peraturan pemerintah yang baru), yang menimbulkan
tekanan-tekanan pada budaya, dan orang-orang di organisasi manapun.
Struktur Organisasi
Setiap organisasi memiliki struktur atau bentuk. Menurut klasifikasi yang dilakukan
Mintzberg, seperti yang dijelaskan pada Tabel 3.2, mengidentifikasikan 5 jenis pokok
struktur organisasi (Mintzberg, 1979). Di organisasi bisnis berskala kecil, anda akan sering
menemukan system yang dirancang dengan buruk dan dikembangkan dengan terburu-buru
sehingga melebihi kegunaannya. Di perusahaan besar dengan banyak devisi yang
beroperasi di ratusan wilayah, anda akan sering menemukan tidak ada system informasi
tunggal yang diintegrasikan secara menyeluruh, melainkan setiap cabang lokal atau setiap
divisi memiliki serangkaian system informasinya masing-masing.
Dampak Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, IT telah mengubah biaya modal dan biaya informasi
yang bersifat relative/ tidak langsung bergantung kondisi tertentu. System informasi dapat
dipandang sebagai factor produksi yang menggantikan modal dan tenaga kerja tradisional.
Oleh sebab itu, teknologi informasi akan menghasilkan penurunan jumlah manajer tingkat
menegah dan pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi, ketika menggantikan perannya
sebagai sumber daya tenaga kerja. Ketika biaya teknologi informasi menurun, ia juga akan
menggantikan beberapa bentuk modal seperti genung dan mesin, yang biasanya mahal.
Teknologi informasi juga memengaruhi biaya dan kualitas informasi serta mengubah
nilai ekonomis suatu informasi. Teknologi informasi membantu perusahaan dalam
mendapatkan kontra dengan nilai yang pantas, karena teknologi informasi dapat menekan
biaya transaksi- biaya tersebut dikenakan ketika perusahaan membeli suatu dipasaran yang
tidak dapat dihasilkan. Berdasarkan teori biaya transaksi, perusahaan maupun individu
mencari baiaya transaksi yang paling murah, yang sebagaian besar berupa biaya produksi.
Secara tradisional, perusahaan telah berusaha mengurangi biya transaksi melalui integrasi
secara vertical, dengan memperbesar perusahaan, menambah jumlah tenaga kerja serta
mengkuisisi pemasok dan distibutornya, seperti yang dilakukan General Motors dan Ford.
Dari sudut pandang teori ekonomi, pengaruh sistem informasi terhadap organisasi adalah:
a. IT mengganti biaya modal dan biaya informasi.
b. Teknologi system informasi merupakan factor produksi seperti modal dan tenaga
kerja.
c. Teori biaya transaksi menyatakan bahwa perusahaan berusaha mengurangi biaya
transaksi.
d. IT membantu perusahaan menekan biaya transaksi. Jika biaya transaksi menurun,
jumlah karyawan juga mengecil karena semakin murah dan mudah bagi perusahaan
untuk membuat kontrak pembelian barang-barang dan jasa di pasar disbanding
membuat sendiri produk dan jasanya.
e. Teori agensi mengatakan perusahaan memiliki ikatan kontrak diantara bagian-bagian
yang harus diawasi dan dikelola.
f. IT bias mengurangi biaya agensi, memungkinkan perusahaan untuk tumbuh tanpa
menambah biaya pengawasan, dan tanpa menambah tenaga kerja.
IT Meratakan Organisasi
Sejumlah besar, organisasi bersifat birokrat, yang sebagian besar dikembangkan
sebelum zaman computer, lambat dalam berubah dan kompetitif dibandingkan
organisasi yang baru dibentuk. Beberapa organisasi raksasa ini telah menyusut,
mengurangi jumlah karyawan dan jumlah jabatan pada struktur organisasi mereka.
Riset tentang perilaku menghasilkan teori bahwa teknologi informasi memfasilitasi
pemerataan hierarki dalam suatu perusahaan dengan memperluas distribusi infoermasi
gua memperdayaka karyawan di level bawah dan meningkatkan efisien manajemn. TI
mendorong hak pengambilan keputusan diberikan kepada level yang lebih bawah,
karena karyawan di level bahwa menerima informasi yang mereka perlukan tampa
pengawasan.
Karena sekarang para manajer menerima informasi yang lebih akurat dan tepat
waktu, mereka menjadi lebih cepat dalam mengambil keputusan, maka jumlah
manajer yang diperlukan lebih sedikit. Perubahan ini berarti jangkauan konrol
manajemen menjadi semakin luas, memungkinkan manajer tingkat atas untuk
mengontrol dan mengelola lebih banyak karyawan dengan cukupan yang lebih luas.
Laudon, K. C., 2017. Sistem Informasi Manajemen. 13 ed. New York: Salemba Empat.