Anda di halaman 1dari 102

PPT RESUME

SISTEM
INFORMASI
MANAJEMEN
KELAS M
Chapter 2
Global E-business and Collaboration
2.1 PROSES BISNIS DAN SISTEM
INFORMASI
Proses bisnis adalah segala aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan
produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh material, informasi, dan
pengetahuan antar peserta dalam proses bisnis. Proses bisnis juga mengacu
pada cara-cara unik yang mana organisasi koordinat kerja, informasi,
pengetahuan, dan cara manajemen memilih untuk mengkoordinasikan
pekerjaan.
2.1 PROSES BISNIS DAN SISTEM
INFORMASI
Sistem informasi mengotomatisasi banyak langkah dalam proses bisnis yang sebelumnya
dilakukan manual, seperti memeriksa kredit klien atau menghasilkan faktur dan
ketertiban pengiriman. Namun hari ini, teknologi informasi dapat melakukan lebih
banyak lagi. Teknologi baru dapat mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan
untuk lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi, menggantikan
langkah-langkah berurutan dengan tugas-tugas yang dapat dilakukan secara bersamaan,
dan menghilangkan penundaan pengambilan keputusan. Teknologi informasi yang baru
sering mengubah cara bisnis dalam bekerja dan mendukung model bisnis yang
fresh/baru.
2.2 JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI

1. SISTEM UNTUK KELOMPOK MANAJEMEN BERBEDA

Sebuah perusahaan bisnis memiliki sistem untuk mendukung kelompok-kelompok yang


berbeda atau tingkatan manajemen. Sistem ini meliputi sistem pengolahan transaksi,
sistem informasi manajemen , sistem pendukung keputusan, dan sistem untuk intelijen
bisnis.
2.2 JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI

2. SISTEM UNTUK MENGHUBUNGKAN PERUSAHAAN

Sistem untuk menghubungkan perusahaan ini meliputi:

A. Aplikasi Perusahaan,
B. Intranet dan Extranet.
2.2 JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI

2. SISTEM UNTUK MENGHUBUNGKAN PERUSAHAAN

Sistem untuk menghubungkan perusahaan ini meliputi:

A. Aplikasi Perusahaan,
B. Intranet dan Extranet.
2.2 JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI
2. SISTEM UNTUK MENGHUBUNGKAN PERUSAHAAN

Teknologi dan Jaringan untuk keuntungan


Kompetitif

Menjalankan secara Bersama-sama berbagai macam system


Yang berbeda telah menjadi tantangan utama bagi suatu
Perusahaan. Umumnya, perusahaan menggunakan dua cara
yaitu membiarkan system tumbuh secara alami dalam
perusahaan atau menggunakan jasa perusahaan yang lain.
2.2 JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI

3. E-BUSINESS, E-COMMERCE, DAN E-GOVERMENT

E-Business, mengacu pada penggunaan teknologi digital dan Internet untuk


melaksanakan proses bisnis utama dalam perusahaan. E-business meliputi kegiatan
manajemen internal perusahaan dan untuk koordinasi dengan pemasok dan mitra bisnis
lainnya.
2.2 JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI

3. E-BUSINESS, E-COMMERCE, DAN E-GOVERMENT

E-Commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan pembelian dan
penjualan barang dan jasa melalui internet. Hal ini mencakup kegiatan penunjang
transaksi-transaksi pasar, seperti periklanan, pemasaran, dukungan pelanggan, keamanan,
pengiriman, dan pembayaran.
2.2 JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI
3. E-BUSINESS, E-COMMERCE, DAN E-GOVERMENT

Pemerintah di semua tingkatan menggunakan teknologi Internet untuk memberikan


informasi dan layanan kepada warga, karyawan, dan bisnis dengan tempat mereka
bekerja. E-goverment mengacu pada penerapan teknologi Internet dan jaringan digital
yang memungkinkan pemerintah berhubungan dengan lembaga sektor publik lainnya.
Selain meningkatkan pelayanan pemerintah, e-government membuat operasi pemerintah
lebih efisien dan memberdayakan warga dengan memberikan mereka akses lebih mudah
untuk mendapatkan informasi, juga kemampuan untuk menggunakan jaringan elektronik
dengan warga negara lainnya.
2.3 SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN
KERJA SAMA TIM
Kolaborasi adalah bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dan
eksplisit. Kolaborasi berfokus pada tugas atau prestasi dan biasanya membutuhkan waktu
dalam menempatkan bisnis, atau organisasi lainnya.

Adapun manfaat kolaborasi dan kerja sama tim, yaitu:


A.Produktif
B.Berkualitas
C.Berinovasi
D.Pelayanan konsumen yang efektif
E. Meningkatkan keuangan dan penjualan
2.3 SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN
KERJA SAMA TIM
Kolaborasi adalah bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dan
eksplisit. Kolaborasi berfokus pada tugas atau prestasi dan biasanya membutuhkan waktu
dalam menempatkan bisnis, atau organisasi lainnya.

Adapun manfaat kolaborasi dan kerja sama tim, yaitu:


A.Produktif
B.Berkualitas
C.Berinovasi
D.Pelayanan konsumen yang efektif
E. Meningkatkan keuangan dan penjualan
2.3 SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN
KERJA SAMA TIM
Selain menumbuhkan kebudayaan dalam kerja sama, kita juga perlu memiliki alat dan
teknologinya, seperti e-mail dan instant Messaging (IM), jaringan sosial, dunia maya, dan
wiki. Sekarang ada suite produk perangkat lunak yang menyediakan multi-fungsi
platform untuk kolaborasi antara karyawan yang bekerja bersama dari banyak lokasi
yang berbeda. Banyak alat kolaborasi yang tersedia, tetapi yang paling banyak digunakan
adalah berbasis internet audio conferencing dan video conferencing sistem, layanan
software online seperti Google Apps / Google Sites, dan perusahaan sistem kolaborasi
seperti Lotus Notes dan Microsoft SharePoint.
2.4 FUNGSI SISTEM INFORMASI DALAM
BISNIS
Departemen sistem informasi adalah unit organisasi formal yang bertanggung jawab atas
layanan teknologi informasi. Hal ini bertanggung jawab untuk menjaga hardware,
software, penyimpanan data, dan jaringan yang merupakan infrastruktur IT perusahaan.
Departemen terdiri dari spesialis, seperti programmer, analis sistem, pemimpin proyek,
dan manajer sistem informasi, dan sering dipimpin oleh seorang CIO.
CHAPTER 3

Information Systems, Organizations, and


Strategy
3.1 ORGANISASI DAN SISTEM
INFORMASI
Organisasi adalah struktur formal yang stabil yang mengambil sumber daya dari
lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan output. Organisasi mempunyai ciri-
ciri seperti mempunyai struktur organisasi yang jelas, memiliki rutinitas dan proses
bisnis.

Organisasi biasanya juga mempunyai lingkungan, budaya dan politiknya sendiri.


Ciri lain organisasi termasuk proses bisnisnya, tujuan, pilihan, dan gaya kepemimpinan.
Seluruh ciri ini mempengaruhi jenis sistem informasi yang digunakan organisasi.
3.1 ORGANISASI DAN SISTEM
INFORMASI
Sistem informasi dan organisasi memengaruhi
satu sama lain. Sistem informasi dibangun oleh
manajer untuk melayani kepentingan perusahaan.
Pada saat yang bersamaan, organisasi harus waspada
dan terbuka terhadap pengaruh sistem Informasi
untuk mendapatkan manfaat dari teknologi tersebut.
3.1 ORGANISASI DAN SISTEM
INFORMASI
A. Ciri-Ciri Organisasi
Seluruh organisasi modern memiliki kerakteristik tertentu. Organisasi ini
merupakan birokrasi dengan pembagian tenaga kerja dan sepesialisasi yang jelas.
Organisasi mengatur spesialis pada hierarki wewenang dimana setiap orang bertanggung
jawab terhadap seseorang dan wewenang terbatas pada tidakan tertentu yang dibatasi
oleh peraturan atau prosudur yang abstrak.
Ciri- ciri organisasi termasuk proses bisnis, budaya organisasi, tujuan, pilihan,
dan gaya kepemimpinan. Seluruh ciri ini memengauhi jenis sistem informasi yang
digunakan organisasi.
3.1 ORGANISASI DAN SISTEM
INFORMASI
B. Rutinitas dan Proses Bisnis

Rutinitas atau biasa disebut prosedur operasional standar adalah


peraturan yang tepat, dan praktis yang telah dikembangkan agar sesuai dengan
semua institusi yang diharapkan. Proses bisnis adalah sekumpulan rutinitas.
3.1 ORGANISASI DAN SISTEM
INFORMASI
C. Politik Organisasi

Orang-orang didalam organisasi yang menempati posisi yang berbeda


dengan spesialisasi, kepentingan, dan perspektif yang berbeda.
3.1 ORGANISASI DAN SISTEM
INFORMASI
D. Budaya Organisasi
Budaya organisasi meliputi serangkaian asumsi mengenai produk apa
yang di produksi organisasi, bagaimana organisasi harus memproduksinya, di
mana, dan untuk siapa. Budaya organisasi adalah upaya pemersatu yang
mencegah terjadinya konflik dan mendukung pemahaman umum, persetujuan
pelaksanaan prosedur dan praktik-praktik pada umumnya.
3.1 ORGANISASI DAN SISTEM
INFORMASI
E. Lingkungan Organisasi
Organisasi berada di dalam lingkungan tempat mereka memperoleh
sumber daya dan menyediakan hasil akhir berupa barang dan jasa. Organisasi
dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik.
3.1 ORGANISASI DAN SISTEM
INFORMASI
F. Struktur Organisasi
Semua organisasi memiliki bentuk atau stuktur. Klasifikasi Mintzbegt
(1979) menunjukkan lima jenis struktur organisasi: struktur wirausaha,
birokrasi mesin, birokrasi dengan divisi, birokrasi professional, adhocracy.
3.1 ORGANISASI DAN SISTEM
INFORMASI
F. Struktur Organisasi
Pada perusahaan wirausaha kecil anda akan sering menemukan
sistem yang dirancang dengan buruk yang dikembangkan terburu-buru yang
sering melebihi kegunaannya dengan cepat. Pada perusahaan multidivisi yang
besar yang beroperasi pada ratusan lokasi, Anda akan sering menemukan
bahwa tidak terdapat satu sistem informasi tunggal yang terintegrasi, tetapi
justru setiap divisi memilik perangkat sistem informasinya sendiri.
3.2 BAGAIMANA DAMPAK SISTEM INFORMASI
BAGI ORGANISASI DAN PERUSAHAAN BISNIS

A. Dampak Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, TI mengubah balik biaya relatif modal
maupun biaya informasi. Teknologi sistem informasi dapat dilihat sebagai
faktor produksi yang dapat digantikan dengan modal dan tenaga kerja
tradisional. Sejalan dengan penurunan biaya TI, TI menggantikan tenaga kerja,
yang secara historis merupakan biaya yang terus meningkat. Maka, TI harus
menghasilkan penurunan jumlah menejer tingkat menengah dan pekerjaan
administrasi seiring dengan TI yang menjadi pengganti bagi tenaga kerja
Laudon (1990).
3.2 BAGAIMANA DAMPAK SISTEM INFORMASI
BAGI ORGANISASI DAN PERUSAHAAN BISNIS

A. Dampak Ekonomi
Seiring dengan penurunan biaya TI, TI juga menggantikan bentuk
modal lainnya, seperti gedung dan mesin, yang tetap relatif mahal. Maka,
dengan berjalannya waktu kita dapat berharap para manajer untuk
meningkatkan investasi mereka pada TI karena penurunan biaya adalah relatif
terhadap investasi modal lain.
3.2 BAGAIMANA DAMPAK SISTEM INFORMASI
BAGI ORGANISASI DAN PERUSAHAAN BISNIS

B. Dampak Organisasi dan Perilaku


Teori yang berdasarkan sosiologi dari organisasi yang rumit juga
memberikan beberapa pengertian mengenai bagaimana dan mengapa
perusahaan berubah dengan penerapan aplikasi TI yang baru.
3.2 BAGAIMANA DAMPAK SISTEM INFORMASI
BAGI ORGANISASI DAN PERUSAHAAN BISNIS

C. Internet dan Organisasi


Internet, terutama world wide web, adalah awal untuk memiliki
dampak penting pada hubungan antar perusahaan dan entitas eksternal, dan
bahkan pada organisasi proses bisnis di dalam perusahaan. Internet
meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan
pengetahuan untuk organisasi. Pada intinya, internet mampu secara dramatis
mengurangi biaya transaksi dan keagenan yang dihadapi kebanyakan
organisasi.
3.3 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK
MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

A. Model Daya Kompetitif Porter


Dalam model daya kompetitif Porter, posisi trategis perusahaan dan
strateginya bukan hanya ditentukan oleh kompetisi dengan pesaing tradisional
langsungnya, tetapi juga dipengaruhi pemain baru di pasar, barang dan jasa
pengganti, pemasok, dan pelanggan. Sistem informasi mmbantu perusahaan
bersaing dengan mempertahankan harga yang rendah, membedakan barang dan
jasa, berfokus pada peluang pasar, memperkuat hubungan dengan pelanggan
dan pemasok, meningkatkan batasan entri pasar dengan tingkat operasional
yang sangat baik.
3.3 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK
MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

A. Model Daya Kompetitif Porter


Dalam model ini terdapat 5 daya kompetitif yang dianggap
menentukan nasib suatu perusahaan.
1. Pesaing Tradisional
2. Pendatang Baru di Pasar
3. Produk dan Jasa Pengganti
4. Pelanggan
5. Pemasok
3.3 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK
MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

B. Strategi Sistem Informasi untuk Menunjang Daya Kompetitif


Ada 4 strategi umum yang masing-masing menggunakan sistem dan
teknologi informasi, yaitu:
1. Biaya Kepemimpinan/ Menejemen yang Rendah
2. Diferensiasi Produk.
3. Fokus pada Ceruk Pasar.
4. Memperkuat Keakraban dengan Pelanggan dan Pemasok.
3.3 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK
MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

C. Dampak Internet dalam Meraih Keunggulan Kompetitif


Internet hampir menghancurkan beberapa industri dan mengancam
yang lainnya. Internet juga telah menciptakan pasar yang sepenuhnya baru dan
membentuk dasar bagi ribuan bisnis baru. Sebagai contoh, industri ensiklopedia
cetakan dan industri agen perjalanan hampir dikalahkan oleh ketersediaan
pengganti melalui internet. Serupa dangan hal tersebut, internet juga memiliki
dampak signifikan pada enceran, music, buku, broken, dan industri Koran.
3.3 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK
MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

C. Dampak Internet dalam Meraih Keunggulan Kompetitif


Teknologi internet berdasarkan standar universal yang dapat
digunakan perusahaan manapun, memudahkan pesaing untuk bersaing pada
harga dan untuk pesaing baru untuk memasuki pasar. Karena informasi tersedia
bagi siapa saja, internet meningkatkan kekuatan menawar dari pelanggan, yang
dapat dengan cepat menemukan penyediaan perbiaya terendah pada Wab.
3.3 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK
MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

F. Model Rantai Nilai Bisnis

Model rantai nilai menekankan aktifitas khusus pada bisnis dimana strategi
kompetitif dapat diterapkan dengan paling baik dan diman sistem informasi
paling mungkin memiliki dampak strategi.
Aktifitas utama paling terkait secara langsung dengan produksi dan distribusi
produk dan jasa perusahaan, yang menciptakan nilai bagi perusahaan. Aktifitas
utama termasuk logistik dari dalam, operasi, logistik dari luar penjualan dan
pemasaran, dan jasa.
3.3 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK
MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

F. Model Rantai Nilai Bisnis

Aktifitas pendukung membuat pengiriman aktifitas utama dapat terjadi dan


terdiri atas infrastruktus organisasi, SDM, teknologi dan pembelian.
Praktik terbaik industri biasanya dikenali melalui perusahaan konsutan,
organisasi penelitian, agen pemerintah, dan asosiasi indutri sebagai solusi
paling berhasil atau metode pemecahan masalah untuk mencapai tujuan bisis
secara konsisten dan efektif.
3.3 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK
MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

F. Sinergi, Kompetensi Inti, dan Strategi Berbasis Jaringan


Sinergi
Sinergi adalah ketika hasil yang diberikan oleh suatu unit bisnis dapat
digunakan sebagai masukan bagi unit bisnis lainnya, atau dua organisasi yang saling
berbagi pasar dan keahlian, serta hubungan ini menekan biaya dan menghasilkan
keuntungan.
Salah satu kegunaan teknologi informasi dalam situasi yang terpadu ini adalah untuk
mengikat kegiatan operasional dari unit bisnis yang terpisah-pisah ini sehingga
mereka dapat bertindak sebagai satu-kesatuan.
3.3 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK
MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

F. Sinergi, Kompetensi Inti, dan Strategi Berbasis Jaringan


Menunjang Kompetensi Inti
Kompetensi inti adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan yang
membuatnya menjadi pemimpin berkelas dunia. Kompetensi inti mungkin
terlibat sebagai perancang miniatur terbaik dari bagian-bagian dan layanan
pengiriman terpadu terbaik. Secara umum, kompetensi inti bergantung pada
pengetahuan yang diperoleh selama bertahun-tahun melalui pengalaman praktik
lapangan menggunakan teknologi
3.3 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK
MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

F. Sinergi, Kompetensi Inti, dan Strategi Berbasis Jaringan


Strategi Berbasis Jaringan
Kehadiran internet dan teknologi jaringan telah menginspirasi strategi
meraih keunggulan melalui kemampuan perusahaan dalam menciptakan
jaringan satu sama lain. Strategi berbasis jaringan diantaranya adalah
menggunakan:
● Jaringan ekonomi
● Model perusahaan virtual
● Ekosistem bisnis
3.4 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK
KEUNGGULAN KOMPETITIF: ISU-ISU MANAJEMEN

A. Menopang Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif yang diberikan sistem informasi tidak perlu
berlangsung lama untuk menjamin keuntungan jangka panjang. Sejatinya,
sistem dimaksudkan untuk tujuan strategis, tetapi lebih sering menjadi
perangkat untuk menyelamatkan perusahaan yang diwajibkan untuk
bertahan di bidang bisnisnya, atau mereka akan menghambat organisasi
dalam melakukan perubahan strategis yang penting bagi keberhasilan
masa depan.
3.4 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK
KEUNGGULAN KOMPETITIF: ISU-ISU MANAJEMEN

B. Menggandeng TI untuk Pencapaian Tujuan Bisnis


Riset mengenai TI dan kinerja bisnis telah menemukan bahwa:
● Semakin sukses suatu perusahaan menggandeng TI untuk
mencapai tujuan bisnisnya, semakin banyak keuntungan yang
diperoleh.
● Hanya seperempat perusahaan yang berhasil menggandeng TI
untuk mencapai tujuan bisnisnya.
3.4 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK
KEUNGGULAN KOMPETITIF: ISU-ISU MANAJEMEN

C. Mengelola Pergeseran/ Peralihan Hal-hal yang Bersifat Strategis


Perubahan sosioteknis seperti mensyaratkan perubahan dalam tujuan
bisnis, hubungan dengan pelanggan dan pemasok, serta proses bisnis dapat
memengaruhi elemen sosial maupun elemen teknik dalam suatu
perusahaan yang dapat dianggap sebagai transisi strategis —antartingkatan
didalam sistem sosioteknis.
CHAPTER 4

Ethical and Social Issue in Information


Systems
4.1 MEMAHAMI ISU ETIKA, SOSIAL, DAN POLITIK
YANG TERKAIT DENGAN SISTEM INFORMASI

A. MODEL UNTUK BERPIKIR TENTANG ETIKA, SOSIAL, DAN ISU POLITIK


Hubungan Etis, Sosial, Dan Politik Isu Dalam Masyarakat
Informasi

Kita dapat menggunakan model ini untuk


menggambarkan dinamika yang menghubungkan
isu-isu etika, sosial, dan politik. Model ini juga
berguna untuk mengidentifikasi dimensi moral yang
utama dari masyarakat informasi, yang memotong di berbagai tingkat tindakan-
individu, sosial, dan politik.
4.1 MEMAHAMI ISU ETIKA, SOSIAL, DAN POLITIK
YANG TERKAIT DENGAN SISTEM INFORMASI

B. Lima Dimensi Moral Tentang Informasi Usia


Isu-isu etika, sosial, dan politik besar yang diangkat oleh sistem informasi
termasuk dimensi moral sebagai berikut:

• Hak informasi dan kewajiban.


• Hak milik dan kewajiban.
• Akuntabilitas dan kontrol.
• Kualitas sistem.
• Kualitas hidup.
4.1 MEMAHAMI ISU ETIKA, SOSIAL, DAN POLITIK
YANG TERKAIT DENGAN SISTEM INFORMASI
KECENDERUNGAN KECENDERUNGAN

C. TREN TEKNOLOGI daya komputasi ganda setiap 18 bulan organisasi yang lebih tergantung pada
sistem komputer untuk operasi kritis.
UTAMA YANG
biaya penyimpanan data yang cepat Organisasi dapat dengan mudah
MENGANGKAT
menurun memelihara database rinci pada
MASALAH ETIKA individu.

kemajuan analisis data Perusahaan dapat menganalisis


sejumlah besar data yang dikumpulkan
pada individu untuk mengembangkan
profil rinci dari
perilaku individu.

jaringan kemajuan Menyalin data dari satu lokasi ke lokasi


lain dan mengakses data pribadi dari
lokasi terpencil yang jauh lebih
mudah.
4.2 Etika Informasi dalam Masyarakat

A. Konsep Dasar: Tanggung Jawab, Akuntabilitas, Dan Kewajiban


Tanggung jawab adalah elemen kunci dari tindakan etis. Tanggung
jawab berarti bahwa Anda menerima biaya potensial, tugas, dan kewajiban
untuk keputusan yang Anda buat.
4.2 Etika Informasi dalam Masyarakat

A. Konsep Dasar: Tanggung Jawab, Akuntabilitas, Dan Kewajiban


Akuntabilitas adalah fitur dari sistem dan lembaga-lembaga sosial:
Ini berarti bahwa mekanisme di tempat untuk menentukan siapa yang
mengambil tindakan yang bertanggung jawab, dan siapa yang bertanggung
jawab. Sistem dan institusi di mana tidak mungkin untuk mencari tahu
siapa mengambil tindakan apa secara inheren mampu analisis etis atau
tindakan etis.
4.2 Etika Informasi dalam Masyarakat

A. Konsep Dasar: Tanggung Jawab, Akuntabilitas, Dan Kewajiban


Proses Hukum (due process) adalah fitur terkait masyarakat hukum
dan merupakan proses dimana UU yang dipahami dan ada kemampuan
untuk menarik pejabat yang lebih tinggi untuk memastikan bahwa hukum
diterapkan dengan benar.
4.2 Etika Informasi dalam Masyarakat

B. Analisis Etika
Ketika dihadapkan dengan situasi yang tampaknya untuk menyajikan
isu-isu etika, bagaimana Anda harus menganalisis itu? mengikuti proses
lima langkah akan membantu:
● Mengidentifikasi dan menggambarkan secara jelas fakta-fakta.
● Mendefinisikan konflik atau dilema dan mengidentifikasi nilai-nilai yang
lebih tinggi-order yang terlibat
● Mengidentifikasi para pemangku kepentingan. Setiap masalah etika, sosial,
dan politik memiliki stakeholder
● Mengidentifikasi pilihan yang Anda cukup dapat mengambil.
● Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan Anda
4.2 Etika Informasi dalam Masyarakat

C. Kode Etik Profesi


Kode etik adalah janji-janji oleh profesi untuk mengatur diri mereka
sendiri untuk kepentingan umum masyarakat. Misalnya, menghindari
merugikan orang lain, menghormati hak milik (termasuk kekayaan
intelektual).
4.2 Etika Informasi dalam Masyarakat

D. Beberapa Dilema Etika dalam Dunia Nyata


Sistem informasi telah menciptakan dilema etika baru di mana satu
set kepentingan diadu lain. Misalnya, banyak perusahaan telepon besar di
Amerika Serikat menggunakan teknologi informasi untuk mengurangi
ukuran dari tenaga kerja mereka. perangkat lunak pengenalan suara
mengurangi kebutuhan untuk operator manusia dengan memungkinkan
komputer untuk mengenali respon pelanggan terhadap serangkaian
pertanyaan komputerisasi
4.3 Dimensi Moral Sistem Informasi

A. Hak Informasi: Privasi dan Kebebasan di Internet


Sekarang ada alat untuk membantu pengguna menentukan jenis data
pribadi yang dapat diekstraksi oleh situs Web. Platform untuk Preferensi
Privasi, yang dikenal sebagai P3P, memungkinkan komunikasi otomatis
kebijakan privasi antara situs e-commerce dan pengunjung. P3P
menyediakan standar untuk berkomunikasi situs Web ini.
4.3 Dimensi Moral Sistem Informasi

B. Hak Kekayaan: Kekayaan Intelektual


Kekayaan intelektual dianggap property tidak berwujud yang dibuat
individu/ situs web memposting kebijakan privasi bagi pengunjumng
untuk meninjau. Tiga cara utama untuk melindungi kekayaan intelektual :
1. Rahasia Dagang (Trade Secret)
2. Hak Cipta (Copyright)
3. Hak Paten(Patents)
4.3 Dimensi Moral Sistem Informasi

C. Tantangan bagi Hak Kekayaan Intelektual


Media digital berbeda dari buku-buku, majalah, dll. Dalam hal
kemudahan replikasi, sehingga banyak file illegal dengan mudah tersebar.
Millenium Digital Copyright Act (DMCA)menyediakan perlindungan hak
cipta.
Chapter 5
IT Infrastructure & Emerging technologies
5.1 Infrastruktur TI

A. Mendefinisikan Infrastruktur TI
Infrastruktur TI adalah sumber daya teknologi bersama yang
menyediakan platform untuk aplikasi khusus perusahaan sistem informasi.
Infrastruktur TI mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan
yang dibagi di seluruh perusahaan.
Komponen infrastruktur TI utama termasuk platform perangkat keras
komputer, platform sistem operasi, platform perangkat lunak perusahaan,
jaringan dan platform telekomunikasi, perangkat lunak manajemen
database, platform internet, dan jasa konsultasi dan sistem integrator.
5.1 Infrastruktur TI
A. Mendefinisikan Infrastruktur TI
Hubungan antara Perusahaan, Infrastruktur TI, dan Kemampuan Bisnis
5.1 Infrastruktur TI
A. Mendefinisikan Infrastruktur TI
Hubungan antara Perusahaan, Infrastruktur TI, dan Kemampuan Bisnis.

Layanan perusahaan mampu memberikan kepada pelanggan,


pemasok, dan karyawan adalah fungsi langsung dari infrastruktur IT-nya.
Idealnya, infrastruktur ini harus mendukung bisnis dan sistem informasi
strategi perusahaan. Teknologi informasi baru memiliki dampak yang kuat
pada bisnis dan TI strategi, serta layanan yang dapat diberikan kepada
pelanggan.
5.1 Infrastruktur TI
A. Mendefinisikan Infrastruktur TI
Evolusi Infrastruktur TI
Ada lima tahapan dalam evolusi ini, masing-masing mewakili
konfigurasi yang berbeda dari daya komputasi dan infrastruktur elemen,
yaitu:
● General-Purpose Mainframe and Minicomputer Era: (1959 to Present)
● Personal Computer Era: (1981 to Present)
● Client/Ser ver Era (1983 to Present)
● Enterprise Computing Era (1992 to Present)
● Cloud and Mobile Computing Era (2000 to Present)
5.1 Infrastruktur TI

A. Mendefinisikan Infrastruktur Ti
Standar dan Efek Jaringan
Salah satu alasan untuk pertumbuhan populasi internet adalah
penurunan cepat dalam koneksi internet dan biaya komunikasi secara
keseluruhan
5.2 Komponen Infrastruktur

Ada tujuh komponen utama yang harus dikoordinasikan untuk memberikan


perusahaan dengan infrastruktur TI yang koheren. Berikut adalah teknologi
utama dan pemasok untuk setiap komponen:
1. Platform Perangkat Keras Komputer
2. Platform Sistem Operasi
3. Aplikasi Perangkat Lunak Perusahaan
4. Pengelolaan dan Penyimpanan Data
5. Platform Jaringan/ Telekomunikasi
6. Layanan dan Konsultasi Integrasi Sistem
7. Platform Internet
5.3 Trend Platform Hardware Kontemporer

A. The Mobile Digital Platform


Ponsel pintar dan komputer tablet semakin banyak digunakan untuk
keperluan bisnis maupun untuk aplikasi konsumen. Perangkat komputasi
yang dapat dipakai adalah tambahan terbaru untuk plat digital seluler. Ini
termasuk jam tangan pintar, kacamata pintar, lencana ID pintar, dan
pelacak aktivitas. Teknologi komputasi yang dapat dipakai memiliki
kegunaan bisnis, dan itu mengubah cara perusahaan bekerja, seperti yang
dijelaskan dalam Sesi Interaktif Teknologi.
5.3 Trend Platform Hardware Kontemporer

B. Consumerization of IT and BYOD


BYOD adalah salah satu aspek dari konsumerisasi TI, di mana
teknologi informasi baru yang pertama kali muncul di pasar konsumen
menyebar ke organisasi bisnis.
Konsumsi TI tidak hanya mencakup perangkat pribadi seluler tetapi
juga penggunaan bisnis dari layanan perangkat lunak yang berasal dari
pasar konsumen juga.
Konsumerisasi TI memaksa bisnis untuk memikirkan kembali cara
mereka memperoleh dan mengelola peralatan dan layanan teknologi
informasi.
5.3 Trend Platform Hardware Kontemporer

C. Quantum Computing
Komputasi kuantum adalah teknologi yang muncul dengan potensi
untuk secara dramatis meningkatkan kekuatan pemrosesan komputer untuk
menemukan jawaban atas masalah yang akan membutuhkan komputer
konvensional bertahun-tahun untuk dipecahkan.
5.3 Trend Platform Hardware Kontemporer

D. Virtualisasi
Virtualisasi adalah proses menghadirkan seperangkat sumber daya
(seperti daya komputasi atau penyimpanan data) sehingga mereka semua
dapat diakses dengan cara-cara yang tidak dibatasi oleh konfigurasi fisik
atau lokasi geografis komputasi.
5.3 Trend Platform Hardware Kontemporer

E. Cloud Computing
Cloud computing terdiri dari tiga jenis layanan:
• infrastruktur awan sebagai layanan
• platform awan sebagai layanan
• software awan sebagai layanan
5.3 Trend Platform Hardware Kontemporer

E. Cloud Computing
Infrastruktur awan sebagai layanan
Pelanggan menggunakan pengolahan, penyimpanan, jaringan, dan
sumber daya komputasi lain dari penyedia layanan cloud untuk
menjalankan sistem informasi mereka. Sebagai contoh, Amazon
menggunakan kapasitas cadangan infrastruktur TI untuk menyediakan
lingkungan cloud berbasis luas menjual jasa infrastruktur TI.
5.3 Trend Platform Hardware Kontemporer

E. Cloud Computing
Platform awan sebagai layanan
Pelanggan menggunakan infrastruktur dan pemrograman alat
diselenggarakan oleh penyedia layanan untuk mengembangkan aplikasi
mereka sendiri.
5.3 Trend Platform Hardware Kontemporer
E. Cloud Computing
Software awan sebagai layanan
Pelanggan menggunakan perangkat lunak host oleh vendor hardware
vendor dan disampaikan melalui jaringan. Cloud dapat pribadi atau umum.
Public Cloud dikelola oleh penyedia eksternal layanan, seperti
Amazon Web Services, diakses melalui internet, dan tersedia untuk
masyarakat umum.
Private Cloud adalah jaringan proprietary atau data center yang
mengikat bersama-sama server, storage, jaringan, data, dan aplikasi sebagai
satu set layanan virtual yang dibagi oleh pengguna di dalam sebuah
perusahaan.
5.3 Trend Platform Hardware Kontemporer

F. COMPUTING GREEN
komputasi hijau atau IT hijau, mengacu pada praktek dan teknologi
untuk merancang, manufaktur, menggunakan, dan membuang komputer, server,
dan perangkat terkait seperti monitor, printer, perangkat penyimpanan, dan
jaringan dan sistem komunikasi untuk meminimalkan dampak terhadap
lingkungan. dan jaringan dan sistem komunikasi untuk meminimalkan dampak
terhadap lingkungan.
5.4 Trend Platform Software Kontemporer
Ada empat tema utama dalam platform perangkat lunak evolusi kontemporer:

• Linux dan software open source


• Perangkat lunak untuk Web: Java, HTML, dan HTML5
• layanan Web dan arsitektur berorientasi layanan
• Software outsourcing dan awan layanan
5.5 Mengelola Isu
MODEL PASUKAN KOMPETITIF UNTUK INFRASTRUKTUR TI

Menciptakan dan mengelola


infrastruktur TI yang koheren
menimbulkan beberapa
tantangan: berurusan dengan
platform yang dan perubahan
teknologi (termasuk cloud dan
mobile computing), manajemen
dan tata kelola, dan membuat
investasi infrastruktur yang
bijaksana.
Chapter 6
FONDATIONS OF BUSINESS INTELLIGENCE DATABASE
AND
INFORMATION MANAGEMENT
6.1 Mengatur Data Dalam Lingkungan File
Tradisional
Sistem informasi yang efektif yaitu yang memberikan informasi yang
akurat, tepat waktu, dan relevan kepada pengguna. Informasi yang akurat bebas
dari kesalahan. Informasi tepat waktu bila tersedia bagi pengambil keputusan
bila dibutuhkan. Informasi itu relevan bila berguna dan sesuai untuk jenis
pekerjaan dan keputusan yang memerlukannya
6.1 Mengatur Data Dalam Lingkungan File
Tradisional
A. Persyaratan Dan Konsep Organisasi File

Sistem komputer mengatur data dalam hierarki yang dimulai dengan bit dan byte dan berlanjut
ke field, record, file, dan database. Sebuah bit mewakili unit data terkecil yang bisa ditangani
komputer. Sekelompok bit, disebut byte, mewakili satu karakter, yang bisa berupa huruf, angka, atau
simbol lainnya. Pengelompokan karakter menjadi sebuah kata, sekelompok kata, atau nomor lengkap
(seperti nama atau umur seseorang) disebut field. Sekelompok catatan tipe yang sama disebut file.
Sekelompok file terkait membuat database. Setiap karakteristik atau kualitas yang menggambarkan
suatu entitas tertentu disebut atribut.
6.1 Mengatur Data Dalam Lingkungan File
Tradisional
B. Masalah Dengan Lingkungan File Tradisional

1. Redundansi Data dan Inkonsistensi


2. Ketergantungan Program Data
3. Kurangnya Fleksibilitas
4. Miskin keamanan
5. Kurangnya Berbagi dan Ketersediaan Data
6.1 Mengatur Data Dalam Lingkungan File
Tradisional
1. Redundansi Data dan Inkonsistensi
Redundansi data adalah adanya duplikat data pada beberapa file data
sehingga data yang sama tersimpan lebih banyak dari pada tempat atau lokasi.
6.1 Mengatur Data Dalam Lingkungan File
Tradisional
2. Ketergantungan Program Data
Ketergantungan program data mengacu pada kopling data yang
tersimpan dalam file dan program spesifik yang diperlukan untuk
memperbarui dan memelihara file-file tersebut sehingga perubahan dalam
program memerlukan perubahan pada data.
6.1 Mengatur Data Dalam Lingkungan File
Tradisional
3. Kurangnya Fleksibilitas
Sistem file tradisional dapat memberikan laporan terjadwal rutin
setelah upaya pemrograman ekstensif, namun tidak dapat menyampaikan
laporan ad hoc atau menanggapi persyaratan informasi yang tidak
diantisipasi secara tepat waktu.
6.1 Mengatur Data Dalam Lingkungan File
Tradisional
4. Miskin keamanan
Karena hanya ada sedikit kontrol atau pengelolaan data, akses dan
penyebaran informasi mungkin tidak terkendali. Manajemen mungkin
tidak memiliki cara untuk mengetahui siapa yang mengakses atau bahkan
membuat perubahan pada data organisasi.
6.1 Mengatur Data Dalam Lingkungan File
Tradisional
5. Kurangnya Berbagi dan Ketersediaan Data
Karena potongan informasi dalam file yang berbeda dan bagian
organisasi yang berbeda tidak dapat dikaitkan satu sama lain, hampir tidak
mungkin informasi dibagi atau diakses pada waktu yang tepat.
6.2 Pendekatan Database Untuk
Pengelolaan Data
A. Sistem Manajemen Database
Database Management Systems (DBMS) adalah perangkat lunak
yang memungkinkan organisasi untuk memusatkan data, mengelolanya
secara efisien, dan menyediakan akses ke data tersimpan melalui program
aplikasi.
6.2 Pendekatan Database Untuk
Pengelolaan Data
Misalnya, untuk database
sumber daya manusia
diilustrasikan pada Gambar
6.2 Pendekatan Database Untuk
Pengelolaan Data
Sebuah database sumber daya manusia
tunggal menyediakan banyak pandangan
yang berbeda dari data, tergantung pada
kebutuhan informasi pengguna.
Diilustrasikan di sini adalah dua
kemungkinan pandangan, salah satu
yang menarik untuk spesialis manfaat
dan salah satu yang menarik bagi
anggota departemen penggajian
perusahaan.
6.2 Pendekatan Database Untuk
Pengelolaan Data
1. Bagaimana DBMS Mengatasi Masalah Lingkungan File Tradisional
DBMS mengurangi redundansi dan inkonsistensi data dengan
meminimalkan file yang terisolasi dimana data yang sama diulang. DBMS
mungkin tidak memungkinkan organisasi untuk menghilangkan
redundansi data sepenuhnya, namun dapat membantu mengendalikan
redundansi.
6.2 Pendekatan Database Untuk
Pengelolaan Data
2. DBMS relasional
Sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah
seperangkat program komputer) yang dirancang untuk mengatur /
memanajemen sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan
secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas
permintaan penggunanya.
6.2 Pendekatan Database Untuk
Pengelolaan Data
3. Operasi DBMS Relasional
Dalam database relasional, tiga operasi dasar yang digunakan untuk
mengembangkan kumpulan data yang berguna: pilih, gabung, dan proyekkan.
Operasi pilih membuat subset yang terdiri dari semua catatan dalam file yang
memenuhi kriteria yang disebutkan. Operasi gabungan menggabungkan tabel
relasional untuk memberi pengguna informasi lebih banyak daripada yang tersedia
di tabel individual. Operasi proyek menciptakan subset yang terdiri dari kolom
dalam sebuah tabel, yang memungkinkan pengguna membuat tabel baru yang
hanya berisi informasi yang dibutuhkan.
6.2 Pendekatan Database Untuk
Pengelolaan Data
4. DBMS Berorientasi Obyek
DBMS berorientasi objek menyimpan data dan prosedur yang
bertindak berdasarkan data tersebut sebagai objek yang dapat diambil dan
dibagi secara otomatis. Sistem DBMS relasional relasional sekarang
tersedia untuk menyediakan kemampuan DBMS berorientasi objek dan
relasional.
6.2 Pendekatan Database Untuk
Pengelolaan Data
5. Database di Cloud
Misalkan perusahaan Anda ingin menggunakan layanan cloud
computing. Apakah ada cara untuk mengelola data di cloud? Jawabannya
adalah “Ya” jika memenuhi syarat. Penyedia komputasi awan
menawarkan layanan pengelolaan basis data, namun layanan ini biasanya
memiliki fungsionalitas yang lebih sedikit daripada rekan-rekan di tempat
mereka.
6.2 Pendekatan Database Untuk
Pengelolaan Data
B. Kemampuan Sistem Manajemen Database
Mencakup kemampuan dan alat untuk mengatur, mengelola, dan
mengakses data dalam database. Yang paling penting adalah bahasa
definisi datanya, kamus data, dan bahasa manipulasi data. DBMS
memiliki kemampuan definisi data untuk menentukan struktur isi
database. Kamus data adalah file otomatis atau manual yang menyimpan
definisi elemen data dan karakteristiknya.
6.2 Pendekatan Database Untuk
Pengelolaan Data
1. Permintaan dan Pelaporan
DBMS mencakup alat untuk mengakses dan memanipulasi informasi
di database. Kebanyakan DBMS memiliki bahasa khusus yang disebut
bahasa manipulasi data yang digunakan untuk menambah, mengubah,
menghapus, dan mengambil data dalam database. Bahasa manipulasi data
yang paling menonjol saat ini adalah Structured Query Language, atau
SQL.
6.2 Pendekatan Database Untuk
Pengelolaan Data
C. Perancangan Database
Untuk membuat database, Anda harus memahami hubungan antar
data, jenis data yang akan dipelihara dalam database, bagaimana data akan
digunakan, dan bagaimana organisasi perlu berubah untuk mengelola data
dari perusahaan. Dalam perspektif luas, Database membutuhkan desain
konseptual dan desain fisik. Perancangan basis data konseptual, atau logis,
adalah model abstrak dari perspektif bisnis, sedangkan perancangan fisik
menunjukkan bagaimana database benar-benar diatur pada perangkat
penyimpanan akses langsung.
6.3 Menggunakan Database Untuk Meningkatkan
Kinerja Bisnis Dan Pengambilan Keputusan

Bisnis menggunakan basis data mereka untuk melacak transaksi


dasar, seperti membayar pemasok, memproses pesanan, mencatat
pelanggan, dan membayar karyawan. Tetapi mereka juga membutuhkan
database untuk memberikan informasi yang akan membantu perusahaan
menjalankan bisnis dengan lebih efisien, dan membantu manajer dan
karyawan membuat keputusan yang lebih baik.
6.3 Menggunakan Database Untuk Meningkatkan
Kinerja Bisnis Dan Pengambilan Keputusan

Jika sebuah perusahaan ingin mengetahui produk mana yang paling


populer atau siapa pelanggannya yang paling menguntungkan, jawabannya
terletak pada data. Kemampuan ini meliputi data pergudangan, data
mining, dan alat untuk mengakses database internal melalui Web.
6.3 Menggunakan Database Untuk Meningkatkan
Kinerja Bisnis Dan Pengambilan Keputusan
A. GUDANG DATA

Gudang data adalah database yang menyimpan data terkini dan


historis yang potensial bagi pengambil keputusan di seluruh perusahaan.
Data berasal dari banyak sistem transaksi operasional inti, seperti sistem
penjualan, akun pelanggan, dan manufaktur, dan mungkin mencakup data
dari transaksi situs Web.
6.3 Menggunakan Database Untuk Meningkatkan
Kinerja Bisnis Dan Pengambilan Keputusan
B. Alat Untuk Bisnis Pintar: Analisa Data Multidimensional Dan Data
Mining
Data mining adalah proses menemukan sesuatu yang memiliki arti
dari suatu pola dan tren yang acak, cara data mining memilih pola dan tren
yang ada yaitu dengan cara memilih-milih data yang berukuran besar yang
berada di dalam penyimpanan database, menggunakan teknologi
pengenalan pattern serta teknik matematika dan statistik.
6.3 Menggunakan Database Untuk Meningkatkan
Kinerja Bisnis Dan Pengambilan Keputusan
C. Databases Dan Web

Jika pernah mencoba menggunakan Web untuk memesan atau


melihat katalog produk, Anda mungkin menggunakan situs Web yang
terhubung ke database perusahaan internal. Banyak perusahaan sekarang
menggunakan Web untuk membuat beberapa informasi dalam database
internal mereka yang tersedia bagi pelanggan dan mitra bisnis.
6.4 Mengelola Sumber Data

A. Membangun Kebijakan Informasi

Kebijakan informasi menentukan peraturan organisasi untuk berbagi,


menyebarkan, memperoleh, membuat standarisasi, mengklasifikasi, dan
menginventarisir informasi. Administrasi data bertanggung jawab atas
kebijakan dan prosedur spesifik yang melaluinya data dapat dikelola
sebagai sumber organisasi.
6.4 Mengelola Sumber Data

B. Memastikan Kualitas Data

Sebuah database dan informasi yang dirancang dengan baik


kebijakan akan pergi jauh ke arah memastikan bahwa bisnis memiliki
informasi yang dibutuhkan. Namun, tambahan langkah-langkah harus
diambil untuk memastikan bahwa data dalam database organisasi yang
akurat dan tetap handal.
6.4 Mengelola Sumber Data

B. Memastikan Kualitas Data

Pembersihan data, juga dikenal sebagai Data scrubbing, terdiri dari


kegiatan untuk mendeteksi dan mengoreksi data dalam database yang
tidak benar, tidak lengkap, tidak benar diformat, atau berlebihan.
Masalah kualitas data tidak hanya masalah bisnis. Mereka juga
menimbulkan masalah serius bagi individu, yang mempengaruhi kondisi
keuangan mereka dan bahkan pekerjaan mereka.
THE END

Anda mungkin juga menyukai