Anda di halaman 1dari 38

Bab 3: Information Systems,

Organizations, and Strategy

TIM 2 – SOSIS
(Strategy, OrganizationS and Information System)

- Rahmad NLP - Sofi Softcopy


- Bertha Partisi - Intan Internet
- Gunawan WhatsApp
- Dini Domain
- Agung Printing
.:: TEAM SOSIS ::..

Intan_Internet Dini_Domain Sofi_Softcopy

Agung_Printing Rahmad_NLP Bertha_Partisi Gunawan_WhatsApp


ALUR STRATEGI BISNIS STARBUCKS
3.1 Ciri-ciri organisasi dan apa yang harus dilakukan
manajer untuk perlu tahu tentang cara membangun dan menggunakan
sistem informasi dengan sukses

1. Hubungan Sistem Informasi dan Organisasi


 Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi. Sistem
informasi dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan
perusahaan bisnis. Pada pada saat yang sama, organisasi harus
sadar dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi untuk
mendapatkan manfaat dari teknologi baru.
 Interaksi antara teknologi informasi dan organisasi bersifat
kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor mediasi, termasuk
struktur organisasi, proses bisnis, politik, budaya, lingkungan
sekitar, dan keputusan manajemen
2. Apa Itu Organisasi?
Organisasi adalah struktur sosial formal dan stabil yang
mengambil sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya
untuk menghasilkan keluaran. Definisi teknis ini berfokus pada
tiga elemen organisasi. Modal dan tenaga kerja
merupakan faktor produksi utama yang disediakan oleh
lingkungan.
3. DEFINISI MIKROEKONOMI TEKNIS ORGANISASI
 Dalam definisi mikroekonomi organisasi, modal dan tenaga kerja (faktor produksi utama
yang disediakan oleh lingkungan) diubah oleh perusahaan melalui proses
produksi menjadi produk dan jasa (output bagi lingkungan). Produk dan jasa
dikonsumsi oleh lingkungan, yang memasok tambahan modal dan tenaga kerja
sebagai masukan dalam putaran umpan balik.
4. Perilaku Organisasi
 Menurut pandangan ini tentang perilaku perusahaan, orang-orang yang bekerja dalam organisasi mengembangkan metode kerja umum;
mereka terikat pada suatu hubungan dan mereka sepakat dengan bawahan dan atasannya tentang cara melakukannya pekerjaan yang
harus dilakukan, jumlah pekerjaan yang harus dilakukan dan dalam kondisi apa pekerjaan akan dilakukan.
 definisi perilaku organisasi yang lebih realistis menunjukkan bahwa membangun sistem informasi baru, atau membangun
kembali sistem informasi lama, melibatkan lebih dari sekadar penataan ulang mesin atau pekerja secara teknis bahwa beberapa
sistem informasi mengubah keseimbangan hak, hak istimewa, kewajiban, dan keseimbangan organisasi. tanggung jawab, dan
perasaan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu yang lama. Mengubah elemen-elemen ini memerlukan waktu yang lama,
sangat mengganggu, dan memerlukan lebih banyak sumber daya untuk mendukung pelatihan dan pembelajaran.
Misalnya, jangka waktu yang diperlukan untuk menerapkan sistem informasi baru secara efektif jauh lebih lama dari perkiraan
biasanya hanya karena ada jeda antara penerapan sistem teknis dan pengajaran kepada karyawan dan manajer cara
menggunakan sistem tersebut.
 Perubahan teknologi memerlukan perubahan dalam hal siapa yang memiliki dan mengendalikan informasi, siapa yang berhak
mengakses dan memperbarui informasi tersebut, dan siapa yang membuat keputusan tentang siapa, kapan, dan bagaimana.
Pandangan yang lebih kompleks ini memaksa kita untuk melihat cara pekerjaan dirancang dan prosedur yang digunakan
untuk mencapai keluaran.
 Definisi teknis dan perilaku organisasi tidak bertentangan. Memang benar, mereka saling melengkapi: Definisi teknis
memberitahu kita bagaimana ribuan perusahaan di pasar yang kompetitif menggabungkan modal, tenaga kerja, dan teknologi
informasi, sedangkan model perilaku membawa kita ke dalam masing-masing perusahaan untuk melihat bagaimana teknologi
tersebut mempengaruhi kinerja internal organisasi.
Fitur dalam organisasi dan teknologi
informasi
Rutinitas Organisasi
Politik Organisasi
Budaya Organisasi
Lingkungan Organisasi
Struktur Organisasi
Fitur Organisasi Lainnya
3.2 Dampak Sistem Informasi Terhadap
Organisasi
1. Dampak Ekonomi
- IT berpengaruh terhadap cost of capital dan cost of information
- Sebagai faktor produksi, IT dapat menggantikan pekerja. Ketika
biaya IT rendah, maka biaya untuk tenaga kerja tinggi
- IT dapat menurunkan kebutuhan tenaga administrasi dan level
middle manager
- Para manager dituntut untuk berinvestasi dan terus berinovasi
dalam bidang IT
3.2 Dampak Sistem Informasi Terhadap
Organisasi
1. Dampak Ekonomi
- TI dapat menurunkan biaya transaksi, perusahaan lebih suka
menggunakan pihak eksternal untuk proses kerja, dibandingkan SDM
internal --> untuk reduce cost
- Perusahaan otomotif, Chrysler, Toyota, dan Honda dapat saving 70%
ketika menggunakan pihak eksternal untuk support part-part produk
mereka
- Apple Cisco System dan Dell Inc. subcount assembly untuk
manufaktur produk mereka --> menurunkan biaya produksi,
menurunkan jumlah pekerja
3.2 Dampak Sistem Informasi Terhadap
Organisasi
1. Dampak Ekonomi
- IT dapat reduce biaya internal management --> Berdasarkan
Agency Theory, pekerja lebih mementingkan diri sendiri
daripada perusahaan. Untuk itu perusahaan lebih banyak
membutuhkan pengawasan terhadap pekerja.
- IT membantu mengurangi pekerja terutama level middle
manager dan adminstrasi, sehingga memudahkan pengawasan
dan meningkatkan revenue.
3.2 Dampak Sistem Informasi Terhadap
Organisasi
2. Organisasi dan Dampak Perilaku
- IT Merampingkan Organisasi
. Perusahaan birokrasi besar sebelum era komputer, tidak efisien,
lambat dalam perubahan, dan kurang kompetitif
. IT memfasilitasi perampingan hirarki organisasi, dengan
memberdayakan pekerja level bawah dan meningkatkan efisiensi
manajerial.
. Manager menerima informasi lebih akurat dan tepat waktu. Mereka
lebih cepat dalam pengambilan keputusan, sehingga pengurangan
manager diperlukan.
3.2 Dampak Sistem Informasi Terhadap Organisasi
2. Organisasi dan Dampak Perilaku
Banyak perusahaan menghilangkan ribuan manager karena perubahan ini.
3.2 Dampak Sistem Informasi Terhadap Organisasi
3. Resistensi Organisasi untuk Inovasi Sistem
Informasi
- Implementasi sistem informasi memiliki
konsekuensi untuk penyesuaian pekerjaan,
struktur, dan people.
- Task, struktur, dan people harus bersinergi demi
keberhasilan implementasi IT
- Banyak implementasi IT yang gagal, hal tersebut
bukan karena teknologinya, tapi karena resistensi
organisasi terhadap perubahan
3.2 Dampak Sistem Informasi Terhadap Organisasi
4. Internet dan Organisasi
Internet mampu menurunkan biaya transaksi. Misalnya dengan berkomunikasi melalui
email atau mencari informasi melalui portal website.
5. Merancang dan Memahami Sistem Informasi
Faktor yang perlu dipertimbangkan saat merencanakan implementasi IT
- Lingkungan organisasi
- Struktur organisasi
- Budaya dan politik organisasi
- Tipe organisasi dan gaya kepemimpinan
- Tugas, keputusan, dan bisnis proses
3.3 Bagaimana Model Kekuatan Kompetitif Porter, Model Rantai Nilai,
Sinergi, Kompetensi dan Jaringan Ekonomi Membantu Perusahaan
Membangun Strategi Kompetisi Menggunakan Sistem Informasi.

+Bagaimana perusahaan dapat menjadi lebih baik dari pesaingnya,


bagaimana menganalisis, dan mengidentifikasi strategi
keuntungan, bagaimana bisa mengembangkan keunggulan
perusahaan, bagaimana sistem informasi membantu terhadap
keuntungan.
Porter's Competitive Force model/
Model Kekuatan Kompetitif Porter
+Porter's competitive force model adalah suatu alat atau model
yang sederana namun sangat berguna untuk memahami
dimana letak kekuatan perusahaan. Metode ini ditemukan dan
di kembangkan oleh michael E. Porter dan lebih di kenal porter's
competitive force model atau kekuatan kompetitif porter.
Model Porter adalah segalanya
lingkungan bisnis umum perusahaan. Dalam
model ini, ada lima kekuatan kompetitif.
Membentuk nasib perusahaan.
5 Kekuatan Kompetitif Porter
5 Kekuatan Kompetitif Porter
+ Pesaing
Perusahaan harus mengetahui jumlah dan kualitas pesaing, dan perusahaan juga harus bisa mengukur kualitas produk dan layanan yang
diberikan oleh kompetitor.
+ Pendatang Baru.
Faktor ancaman dari pendatang baru ini wajib di analisi agar perusahaan dapat membentengi diri, sehingga dapat mempersulit pendatang
baru untuk memasukki atau merebut pasar dan membuat perusahaan tetap eksis.
+ Produk dan Layanan Pengganti
Selain kompetitor perusahaan juga harus dapat menganalisis dna berhati-hati dengan kehadiran perusahaan yang mampu menyediakan produk atau
layanaan pengganti.

+ Pelanggan.
Perusahaan sangat bergantung kepada pelanggan, sehingga perusahaan harus mempunyai kemampuan menarik dan mempertahankan pelanggan. Dalam
hal ini akan membuat perusahaan saling bersaing dalam hal harga, kualitas produk dan layanaan yang diberikan

+ Pemasok.
Jika perusahaan bisa mendapatkan harga semurah mungkin dengan kualitas yang tinggi. Jika perusahaan memperoleh pemasok yang demikian, maka
perusahaan tersebut akan memperoleh kompetisi yang baik di bandingkan dengan pesaing.
Sistem Informasi Untuk Mencapai
Kekuatan Kompetitif
+Terdapat empat strategi umum yang memungkinkan teknologi
informasi untuk melawan kekuatan kompetitif dan mencegah
produk pengganti dan pendatang baru di pasar.
1. Unggul dalam biaya
2. Perbedaan produk
3. Fokus pada pasar tertentu
4. Perkuat hubungan dengan
pelanggan dan pemasok
Produk Cerdas dan Internet Of Things
Dengan mengkolaborasikan IoT ke produk atau layanaan maka akan menciptakan sebuah
produk pintar.
Produk pintar meningkatkan persaingan antara perusahaan agar menciptakan inovasi baru atau
perusahaan akan kehilangan pelanggan, produk pintar umumnya meningkatkan biaya dan
menghambat pendatang baru memasuki pasarproduk pintar dapat mengurangi kekuatan
pemasok komponen industri, dikarenakan perangkat lunak lebih diutamakan .
INTERACTIVE SESSION TECHNOLOGY
1. Produk Cerdas Dalam Bidang Olahraga

• Data disimpan di sepatu hingga


dapat disinkronkan secara
nirkabel

• Mengetahui kapan waktunya

+ membeli sepatu baru dan baterai


sensor harus diisi

• Pemantauan gaya berjalan yang


berdampak pada kecepatan
irama
Pembelian aplikasi seluler seperti
• Perusahaan ini jelas mendapat
MyFitnessPal, Map My Fitness, dan Sepatu ini hadir dalam beberapa model dan
Endomond
manfaat dari menghadirkan
dilengkapi sensor Bluetooth tanpa kabel
internal yang melacak irama, jarak,
kekuatan perangkat lunak ke produk
kecepatan, panjang langkah, dan langkah, fisiknya
bahkan jika pelari tidak membawa ponsel
pintar
INTERACTIVE SESSION TECHNOLOGY
2. Produk Cerdas Dalam Bidang Rumah Tangga

• Pengukur pintar akan


memberitahu: kapan pelanggan
kehilangan layanan, informasi
penagihan real-time

+
• Menganalisis penggunaan energi secara
berkala

• Report dan controller dapat


disambungkan dengan perangkat
smartphone untuk melacak
penggunaan energi secara detail saat
bepergian

Pemasangan meteran pintar listrik dan Meteran pintar mencatat dan mengirimkan
meteran pintar gas konsumsi energi setiap pelanggan secara
teratur sepanjang hari
3.3 Model Rantai Nilai Bisnis
Definisi:
• Model rantai nilai menyoroti aktivitas spesifik dalam bisnis di mana strategi kompetitif dapat diterapkan dengan baik (Porter, 1985)
• Sistem informasi kemungkinan besar mempunyai dampak strategis.
• Model rantai nilai memandang perusahaan sebagai serangkaian atau rantai aktivitas dasar yang menambah margin nilai terhadap
produk atau jasa perusahaan

- Aktivitas primer paling berhubungan langsung dengan produksi dan distribusi


produk dan jasa perusahaan, yang menciptakan nilai bagi pelanggan.

- Aktivitas pendukung memungkinkan terselenggaranya aktivitas utama

- Pembandingan melibatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis Anda dengan


standar yang ketat dan kemudian mengukur kinerja terhadap standar tersebut.
MEMPERLUAS RANTAI NILAI:WEB NILAI
- Kinerja perusahaan tidak hanya bergantung pada hubungan di internal namun juga berpengaruh
pada hubungan dengan eksternal

- Dengan adanya kerjasama dengan pihak lain akan sangat membantu dalam pengembangan teknologi
informasi

- Penggunaan sistem informasi untuk terhubung secara lebih efisien dengan pihak terkait

- Teknologi internet telah memungkinkan terciptanya rantai nilai industri yang sangat tersinkronisasi
yang disebut jaring nilai (value webs)

- Jaringan nilai ini bersifat fleksibel dan adaptif terhadap perubahan penawaran dan permintaan

- Value web adalah sistem jaringan yang dapat menyinkronkan rantai nilai mitra bisnis dalam suatu
industri untuk merespons perubahan pasokan dan permintaan dengan cepat
3.4. Tantangan akibat
Sistem Informasi
Strategis
Penerapan sistem informasi strategis sering kali
mengubah suatu organisasi, produk, layanan,
serta prosedur operasi sehingga mendorong
organisasi/perusahaan tersebut ke dalam pola
perilaku yang baru. Keberhasilan menggunakan
sistem informasi untuk mencapai keunggulan
kompetitif merupakan suatu tantangan dan
memerlukan koordinasi yang tepat antara teknologi,
organisasi, dan manajemen.
3.4. a. Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan

Sistem Informasi Strategis klasik :

The SABRE American Airlines (Semi-Automatic


Business Research Environment) merupakan sistem
reservasi terkomputerisasi.
(The First Online Reservation System, tahun 1960)
Perintis ATM (Automatic Teller Machine) pertama di
dunia.
Tahun 1977 Citibank di Queens, New York dengan slogan
“Citi Never Sleep".

Package Tracking Sytem oleh FedEx.


Pada tahun 1970-an, FedEx merevolusi pelacakan paket
dengan memperkenalkan teknologi barcode.
3.4. a. Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan
Keunggulan kompetitif yang diberikan sistem strategis tidak serta merta bertahan cukup lama
untuk menjamin profitabilitas jangka panjang. Karena pesaing atau kompetitor dapat meniru
sistem strategis sehingga keunggulan kompetitif tidak selalu berkelanjutan. Kebutuhan pangsa
pasar, ekspektasi pelanggan, perubahan teknologi serta globalisasi telah membuat perubahan-
perubahan ini menjadi lebih cepat dan tidak dapat diprediksi. Internet dapat menghilangkan
keunggulan kompetitif dengan sangat cepat karena hampir semua perusahaan dapat
menggunakan teknologi ini.

Sistem informasi saja tidak dapat memberikan keuntungan bisnis yang bertahan lama. Sistem
yang awalnya dimaksudkan untuk bersifat strategis sering kali menjadi alat untuk bertahan
hidup (diperlukan oleh setiap perusahaan untuk bertahan dalam bisnisnya) atau sistem
tersebut dapat menghambat organisasi dalam melakukan perubahan strategis yang
penting untuk kesuksesan di masa depan.
3.4. a. Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan

Persaingan Sistem Strategis :


3.4. b. Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan Tujuan Bisnis

Penelitian mengenai Teknologi Informasi (TI) dan kinerja bisnis ditemukan bahwa:
a. semakin berhasil suatu perusahaan menyelaraskan teknologi informasi dengan
tujuan bisnisnya, maka akan semakin menguntungkan
b. hanya seperempat perusahaan yang mencapai keselarasan TI dengan tujuan
bisnisnya. Sekitar setengah keuntungan perusahaan yang dapat dijelaskan oleh
keselarasan TI dengan bisnisnya (Luftman, 2003).
3.5 Bagaimana Sistem Informasi Manajemen
akan membantu karir saya?

Untuk Perusahaan
Sistem Informasi Manajemen membantu perusahaan diberbagai aspek seperti,
 Informasi alamat, email, dan telepon yang akurat
 Menghapus duplikat data dalam sistem perusahaan
 Analisa Data, Standarisasi Data, Monitoring Data

Untuk Pengembangan
Pengembangan dalam sistem informasi meliputi banyak hal diantaranya,
 Pengembangan peluang bisnis
 Akurasi dan strategi penjualan di sistem informasi
 Pengembangan area pemasaran yang luas
 Membangun kepercayaan perusahan dengan end to pelanggan dengan sistem
informasi yang transparan
Mengenal Sistem Informasi Manajemen
Manajemen merupakan sumber informasi termasuk hal-hal penting untuk mengambil
keputusan. Pengolahan dan pemanfaatan data akan lebih maksimal apabila menggunakan
sistem informasi manajemen

Keputusan

GOAL
Seberapa Penting Informasi Manajemen

Profil User | Kekuatan & Kelemahan suatu organisasi | Informasi Organisasi |Dll
TERIMA KASIH
• 3.1 Which features of organizations do managers need to know about to build and use information
systems successfully?

• 3.2 What is the impact of information systems on organizations?

• 3.3 How do Porter’s competitive forces model, the value chain model, synergies, core competencies, and
network economics help companies develop competitive strategies using information systems?

• 3.4 What are the challenges posed by strategic information systems, and how should they be addressed?

• 3.5 How will MIS help my career?


Sinergi, Kompetensi Inti, dan Berbasis
Jaringan Strategi
Sinergi
Teknologi informasi dalam situasi sinergi ini adalah untuk menyatukan operasi unit-
unit bisnis yang berbeda sehingga mereka dapat bertindak sebagai satu kesatuan.

Meningkatkan Kompetensi Inti


Kompetensi inti bergantung pada pengetahuan yang diperoleh selama bertahun-
tahun dari pengalaman lapangan praktis dengan suatu teknologi. Sistem informasi
apa pun yang mendorong berbagi pengetahuan antar unit bisnis akan meningkatkan
kompetensi

Strategi Berbasis Jaringan


Strategi berbasis jaringan mencakup penggunaan ekonomi jaringan, model perusahaan
virtual, dan ekosistem bisnis

- Ekonomi jaringan mengacu pada situasi pasar di mana nilai ekonomi yang dihasilkan
bergantung pada jumlah orang yang menggunakan suatu produk.

- Model Perusahaan Virtual dikenal sebagai organisasi virtual, menggunakan jaringan


untuk menghubungkan orang, aset, dan ide, sehingga memungkinkannya bersekutu
dengan perusahaan lain untuk membuat dan mendistribusikan produk dan layanan tanpa
dibatasi oleh batasan organisasi tradisional atau lokasi fisik.

- Ekosistem dan Platform Bisnis adalah istilah lain untuk jaringan pemasok, distributor,
perusahaan outsourcing, perusahaan jasa transportasi, dan produsen teknologi yang
saling berhubungan secara longgar namun saling bergantung (Iansiti dan Levien, 2004).

Anda mungkin juga menyukai