Anda di halaman 1dari 13

Nama : Gibran Kelvin Adam

Kelas : 20 Manajemen 2
NIM : 3022011089
TUGAS CHAPTER 3 SIM
1. Fitur organisasi mana yang perlu diketahui manajer untuk membangun dan menggunakan
sistem informasi dengan sukses?
 Organisasi dalam sistem informasi manajemen adalah struktur organisasi yang dibentuk
untuk mengelola dan mengendalikan sistem informasi dalam suatu perusahaan atau
organisasi yang berfungsi untuk memudahkan proses bisnis dan pengambilan keputusan
di dalam organisasi.

Teknis organisasi dalam sistem informasi manajemen bertanggung jawab untuk


merancang, mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengelola infrastruktur
teknologi informasi yang mendukung sistem informasi manajemen di dalam organisasi.

Sementara itu, Perilaku organisasi dalam sistem informasi manajemen mencakup


tindakan, kebijakan, dan praktek organisasi dalam menggunakan sistem informasi untuk
mencapai tujuan bisnisnya.

Menurut saya, Teknis organisasi dan perilaku organisasi dalam sistem informasi
manajemen merupakan dua aspek yang berbeda namun saling terkait dalam pengelolaan
sistem informasi di dalam organisasi.
Berikut adalah perbedaan antara teknis organisasi dan perilaku organisasi :
1) Perbedaan definisi
Teknis organisasi berkaitan dengan pengembangan, implementasi, dan
pengelolaan infrastruktur teknologi informasi yang mendukung sistem informasi
manajemen di dalam organisasi, sedangkan perilaku organisasi berkaitan dengan
tindakan, kebijakan, dan praktik organisasi dalam menggunakan sistem informasi
untuk mencapai tujuan bisnisnya
2) Perbedaan fokus
Teknis organisasi lebih fokus pada aspek teknis pengelolaan sistem informasi,
seperti pengembangan aplikasi, pengelolaan database, keamanan informasi, dan
sebagainya, sedangkan perilaku organisasi lebih fokus pada bagaimana
penggunaan sistem informasi dapat mempengaruhi budaya organisasi dan
perilaku pengguna sistem informasi dalam mencapai tujuan bisnis organisasi
3) Perbedaan tujuan
Tujuan dari teknis organisasi adalah untuk memastikan bahwa sistem informasi
dapat berjalan dengan lancar, aman, dan efisien, sedangkan tujuan dari perilaku
organisasi adalah untuk memastikan bahwa pengguna sistem informasi dapat
menggunakan sistem dengan benar dan efektif.
 Beberapa fitur organisasi yang dapat membantu menjelaskan perbedaan dalam
penggunaan sistem informasi oleh organisasi antara lain:
1) Ukuran organisasi
Organisasi yang lebih besar cenderung memiliki sistem informasi yang lebih
kompleks dan terintegrasi, sedangkan organisasi yang lebih kecil mungkin hanya
membutuhkan sistem informasi yang sederhana.
2) Tujuan organisasi
Tujuan organisasi dapat mempengaruhi jenis dan tingkat penggunaan sistem
informasi. Organisasi yang berorientasi pada pelayanan masyarakat mungkin
membutuhkan sistem informasi yang dapat membantu mereka dalam
pengumpulan data dan pelaporan, sedangkan organisasi yang berorientasi pada
keuntungan mungkin membutuhkan sistem informasi yang dapat membantu
mereka dalam analisis data dan pengambilan keputusan bisnis.
3) Budaya Organisasi
Budaya organisasi dapat mempengaruhi tingkat adopsi dan penggunaan sistem
informasi. Organisasi yang memiliki budaya yang mendukung inovasi dan
pengembangan teknologi mungkin lebih cenderung untuk mengadopsi dan
menggunakan sistem informasi yang lebih canggih.
4) Sumber daya organisasi
Sumber daya organisasi, seperti anggaran dan keterampilan teknis, dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan sistem informasi. Organisasi yang memiliki
sumber daya yang cukup dapat mengembangkan dan mengimplementasikan
sistem informasi yang lebih canggih, sedangkan organisasi yang memiliki sumber
daya yang terbatas mungkin membatasi penggunaan sistem informasi.

2. Apa dampak sistem informasi pada organisasi?


 Ada lima teori ekonomi utama yang membantu menjelaskan bagaimana sistem informasi
mempengaruhi organisasi, di antaranya adalah :
1) Teori biaya transaksi
Teori ini menjelaskan bahwa organisasi akan memilih menggunakan sistem
informasi jika biaya untuk mengakses informasi di luar organisasi lebih tinggi
daripada biaya untuk mengakses informasi di dalam organisasi.
2) Teori agensi
Teori ini menjelaskan bahwa sistem informasi dapat membantu mengurangi
masalah agensi, di mana agen (seperti karyawan atau manajer) mungkin memiliki
kepentingan yang berbeda dengan kepentingan pemilik organisasi. Dengan sistem
informasi yang tepat, pemilik organisasi dapat memantau kinerja agen dan
memastikan bahwa kepentingan organisasi terpenuhi.
3) Teori inovasi
Teori ini menjelaskan bahwa sistem informasi dapat menjadi sumber inovasi dan
perubahan dalam organisasi. Sistem informasi yang canggih dapat membantu
organisasi mengembangkan produk baru, meningkatkan efisiensi operasi, dan
menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan pemilik organisasi.
4) Teori ketergantungan sumber daya
Teori ini menjelaskan bahwa organisasi yang bergantung pada sumber daya
eksternal seperti pemasok atau pelanggan mungkin membutuhkan sistem
informasi yang efektif untuk memastikan ketersediaan sumber daya dan
meminimalkan risiko pasokan.
5) Teori penerimaan teknologi
Teori ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi oleh
individu dan organisasi. Teori ini dapat membantu organisasi memahami
bagaimana faktor seperti persepsi, kemudahan penggunaan, manfaat, dan
dukungan mempengaruhi adopsi dan penggunaan sistem informasi dalam
organisasi.

 Teori perilaku utama sangat mempengaruhi sistem informasi terhadap organisasi. teori ini
menjelaskan bagaimana manusia berperilaku dan bagaimana perilaku tersebut
mempengaruhi suatu organisasi, adapun dampak perilaku utama ini adalah
mempengaruhi pengembangan sistem informasi, yang kedua dapat meningkatkan
efektivitas, dan yang terakhir dapat mempengaruhi evaluasi sistem informasi pada suatu
perusahaan

 Berikut adalah beberapa alasan mengapa sistem informasi mengalami resistensi terhadap
pengenalan sistem informasi, berikut adalah alasan nya :
1) Ketidakpastian
Pengenalan sistem informasi seringkali memerlukan perubahan dalam proses
bisnis dan struktur organisasi, yang dapat menimbulkan ketidakpastian di
kalangan karyawan
2) Kurangnya ketrampilan dan pengetahuan
Karyawan mungkin tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan yang cukup
untuk menggunakan sistem informasi yang baru. Hal ini dapat menyebabkan
frustrasi dan kecemasan di kalangan karyawan.
3) Biaya
Pengenalan sistem informasi dapat memerlukan investasi yang signifikan dalam
hal perangkat keras dan perangkat lunak, pelatihan karyawan, dan dukungan
teknis. Biaya ini dapat menyebabkan resistensi dari manajemen dan karyawan
yang merasa bahwa investasi tersebut tidak sepadan dengan manfaat yang
dihasilkan.
4) Penurunan produktivitas sementara
Pengenalan sistem informasi dapat menyebabkan penurunan produktivitas
sementara selama proses pembelajaran dan penyesuaian. Hal ini dapat
menyebabkan frustrasi dan kecemasan di kalangan karyawan.
5) Masalah keamanan dan privasi
Pengenalan sistem informasi dapat memicu kekhawatiran tentang keamanan dan
privasi data. Karyawan mungkin merasa tidak nyaman dengan menyimpan
informasi pribadi mereka dalam sistem informasi yang baru.

 Internet dan teknologi telah membawa banyak perubahan positif pada organisasi, seperti
mempercepat proses bisnis, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, dan meningkatkan
koneksi antara karyawan dan pelanggan. Namun, ada beberapa dampak negatif yang
dapat mengganggu organisasi, seperti keamanan data, gangguan produktivitas,
ketergantungan pada teknologi, pengelolaan informasi yang buruk dan yang terakhir
keamanan cyber.

3. Bagaimana model kekuatan kompetitif Porter, model rantai nilai, sinergi, kompetensi inti,
dan ekonomi jaringan membantu perusahaan mengembangkan strategi kompetitif
menggunakan sistem informasi?
 Model kekuatan kompetitif Porter adalah kerangka kerja yang digunakan untuk
menganalisis dan memahami kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam
sebuah industri. Model ini dikembangkan oleh Michael Porter pada tahun 1979 dan
terdiri dari lima kekuatan utama yang saling berinteraksi dalam menentukan tingkat
persaingan dalam industri. Pada model porter ini ada terdapat berbagai kekuatan di antara
nya yang pertama Kekuatan persaingan antar perusahaan (Rivalry among existing
competitors), kedua ancaman dari produk atau layanan pengganti, ketiga Ancaman
masuknya pesaing baru (Threat of new entrants), keempat Kekuatan tawar-menawar
pemasok (Bargaining power of suppliers) dan yang terakhir Kekuatan tawar-menawar
pembeli (Bargaining power of buyers)

Cara kerja model kekuatan kompetitif Porter adalah dengan menganalisis setiap kekuatan
dalam industri dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan
memahami kekuatan-kekuatan ini, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang
efektif untuk meningkatkan daya saing mereka dan memaksimalkan keuntungan dalam
industri tersebut. Model ini dapat digunakan untuk menganalisis persaingan dalam
berbagai jenis industri dan membantu perusahaan dalam mengambil keputusan strategis
yang tepat.

 Model kekuatan kompetitif Porter dapat membantu perusahaan dalam memahami sumber
daya dan kemampuan mereka sendiri, serta kekuatan dan kelemahan pesaing mereka
dalam pasar atau industri tertentu. Perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk
memanfaatkan kekuatan mereka sendiri dan mengatasi kelemahan mereka, sehingga
dapat mencapai keunggulan kompetitif. Menurut model kekuatan kompetitif porter,
keunggulan kompetitif terdiri dari dua factor yaitu biaya produksi dan diferensial
produk. Yang kita tahu biaya produksi mengacu pada biaya yang digunakan untuk
memproduksi suatu produk, sementara diferensial produk berarti perusahaan mampu
membuat produk yang berbeda dengan pesaingnya
 Sistem informasi bisa saja memberikan keuntungan kompetitif bagi suatu perusahaan
memungkinkan peluang untuk mengembangkan empat strategi kompetitif utama berikut:
1) Strategi diferensiasi
Sistem informasi dapat membantu perusahaan mengembangkan produk atau
layanan yang berbeda dari produk atau layanan pesaing. Dengan menggunakan
sistem informasi untuk mendapatkan wawasan pasar dan mengembangkan produk
atau layanan yang lebih inovatif, perusahaan dapat membedakan diri dari pesaing
dan menarik pelanggan yang lebih banyak.
2) Strategi biaya rendah
Sistem informasi dapat membantu perusahaan mengurangi biaya operasional dan
meningkatkan efisiensi. Dengan menggunakan sistem informasi untuk
mengotomatisasi proses bisnis dan mempercepat pengambilan keputusan,
perusahaan dapat mengurangi biaya operasional dan menghasilkan produk atau
layanan dengan harga yang lebih rendah daripada pesaing.
3) Strategi focus
Sistem informasi dapat membantu perusahaan fokus pada segmen pasar yang
spesifik dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari segmen pasar
tersebut. Dengan menggunakan sistem informasi untuk memahami kebutuhan dan
preferensi pelanggan dalam segmen pasar tertentu, perusahaan dapat
mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan
pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan dalam segmen pasar tersebut.
4) Strategi Inovasi
Sistem informasi dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan inovasi
produk atau layanan baru yang dapat menghasilkan nilai tambah bagi pelanggan.
Contohnya, perusahaan dapat menggunakan sistem informasi untuk memantau
tren dan perkembangan pasar, serta mengembangkan produk atau layanan baru
yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang baru muncul.

 Sistem informasi dapat mendukung berbagai strategi kompetitif yang digunakan oleh
perusahaan untuk memenangkan persaingan di pasar. Sistem informasi juga membantu
perusahaan mengambil keputusan lebih tepat dan waktu yang lebih sedikit, meningkatkan
efisiensi operasional, dan menciptakan nilai tambah dari pelanggan. Contoh strategi dan
bagaimana sistem informasi dapat mendukung nya adalah sebagai berikut:
1) Strategi diferensiasi
Sistem informasi dapat membantu perusahaan mengembangkan produk atau
layanan yang berbeda dari produk atau layanan pesaing. Dengan menggunakan
sistem informasi untuk mendapatkan wawasan pasar dan mengembangkan produk
atau layanan yang lebih inovatif, perusahaan dapat membedakan diri dari pesaing
dan menarik pelanggan yang lebih banyak.
2) Strategi biaya rendah
Sistem informasi dapat membantu perusahaan mengurangi biaya operasional dan
meningkatkan efisiensi. Dengan menggunakan sistem informasi untuk
mengotomatisasi proses bisnis dan mempercepat pengambilan keputusan,
perusahaan dapat mengurangi biaya operasional dan menghasilkan produk atau
layanan dengan harga yang lebih rendah daripada pesaing.
3) Strategi focus
Sistem informasi dapat membantu perusahaan fokus pada segmen pasar yang
spesifik dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari segmen pasar
tersebut. Dengan menggunakan sistem informasi untuk memahami kebutuhan dan
preferensi pelanggan dalam segmen pasar tertentu, perusahaan dapat
mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan
pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan dalam segmen pasar tersebut.
4) Strategi Inovasi
Sistem informasi dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan inovasi
produk atau layanan baru yang dapat menghasilkan nilai tambah bagi pelanggan.
Contohnya, perusahaan dapat menggunakan sistem informasi untuk memantau
tren dan perkembangan pasar, serta mengembangkan produk atau layanan baru
yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang baru muncul.

 Untuk mencapai keselarasan antara teknologi informasi dan tujuan bisnish, manajemen
perusahaan dapat melakukan beberapa tindakan diantaranya yaitu paham kebutuhan
bisnis, membuat rencana strategis teknologi informasi, tepat dalam memilih teknologi,
membangun infrastruktur yang kuat dan yang terakhir evaluasi

 Model rantai nilai dalam sistem informasi adalah kerangka kerja yang digunakan untuk
menganalisis dan memahami bagaimana sistem informasi dapat memberikan nilai tambah
pada perusahaan melalui kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pengembangan,
pengoperasian, dan pengelolaan sistem informasi. Model rantai nilai dalam sistem
informasi terdiri dari dua jenis kegiatan utama yaitu aktivitas primer dan aktivitas
pendukung.
Pada model rantai nilai sistem informasi terdapat aktivitas primer di antara adalah sebagai
berikut :
1) Inbound logistics (logistik masuk):
2) Operations (operasi)
3) Outbound logistics (logistik keluar)
4) Marketing and sales (pemasaran dan penjualan)
5) Service (layanan)

Sementara di model rantai nilai sistem informasi juga terdapat aktivitas pendukung yaitu:
1) Procurement (pengadaan)
2) Technology development (pengembangan teknologi)
3) Human resource management (manajemen sumber daya manusia)
4) Infrastructure (infrastruktur)

 Model rantai nilai dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang bagi sistem informasi
dengan mengidentifikasi kegiatan yang terkait dengan aktivitas primer dan pendukung
dalam rantai nilai perusahaan. Kemudian, perusahaan dapat mengidentifikasi di mana
sistem informasi dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
Berikut adalah cara model rantai nilai mengidentifikasi peluang bagi sistem informasi
adalah sebagai berikut :
1) Identifikasi kebutuhan pelanggan
Model rantai nilai dapat membantu perusahaan untuk memahami kebutuhan
pelanggan dan bagaimana sistem informasi dapat membantu meningkatkan
pengalaman pelanggan dalam aktivitas pemasaran dan penjualan
2) Identifikasi kebutuhan internal
Model rantai nilai dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi kebutuhan
internal seperti pengembangan produk, manajemen persediaan, dan manajemen
rantai pasokan yang dapat ditingkatkan oleh sistem informasi.
3) Identifikasi peluang penghematan biaya
Model rantai nilai dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi peluang
penghematan biaya dalam operasi bisnis seperti pengadaan bahan baku,
manajemen persediaan, dan manajemen rantai pasokan dengan menggunakan
sistem informasi.
4) Identifikasi peluang untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan
Model rantai nilai dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi peluang
untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan melalui sistem informasi seperti
pengembangan produk, manajemen kualitas, dan manajemen layanan pelanggan.
5) Identifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas
Model rantai nilai dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi peluang
untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam operasi bisnis dengan
menggunakan sistem informasi seperti otomatisasi proses bisnis dan manajemen
sumber daya manusia.

 Nilai web adalah konsep yang menggambarkan nilai tambah yang diberikan oleh situs
web perusahaan dalam mendukung aktivitas bisnis dan strategi pemasaran. Nilai web
dapat diukur berdasarkan seberapa baik situs web perusahaan dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan, meningkatkan efisiensi operasi bisnis, meningkatkan efektivitas pemasaran,
dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Nilai web secara langsung terkait dengan rantai
nilai perusahaan karena situs web perusahaan dapat membantu meningkatkan efisiensi
dan efektivitas dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan aktivitas primer dan
pendukung dalam rantai nilai perusahaan.

Nilai web terkait dengan rantai nilai melalui aktivitas pelayanan pelanggan dan
pemasaran. Dalam model rantai nilai. aktivitas pelavanan pelanggan dan pemasaran
adalah bagian penting dari aktivitas primer yang langsung terkait dengan penjualan dan
pelayanan pelanggan. Dalam aktivitas ini, nilai web dapat berkontribusi untuk
meningkatkan pengalaman pelanggan, memfasilitasi interaksi dengan pelanggan dan
meningkatkan tingkat konversi
 Nilai web dapat membantu bisnis dalam mengidentifikasi peluang untuk sistem informasi
strategis dengan memberikan informasi tentang kebutuhan pelanggan dan kebutuhan
internal bisnis yang dapat dilakukan secara lebih efisien dan efektif melalui penggunaan
sistem informasi strategis.
Berikut adalah beberapa cara bagaimana nilai web membantu bisnis dalam
mengidentifikasi peluang untuk sistem informasi strategis :
1) Meningkatkan keterlibatan pelanggan
Situs web perusahaan dapat memberikan informasi tentang preferensi dan
perilaku pelanggan, sehingga bisnis dapat menggunakan informasi ini untuk
mengidentifikasi peluang untuk pengembangan sistem informasi
2) Mempercepat operasi bisnis
Situs web perusahaan dapat memberikan informasi tentang kebutuhan internal
bisnis, sehingga bisnis dapat mengidentifikasi peluang untuk pengembangan
sistem informasi strategis yang dapat mempercepat operasi bisnis
3) Meningkatkan efektivitas pemasaran
Situs web perusahaan dapat memberikan informasi tentang perilaku pengunjung
situs web dan preferensi pelanggan, sehingga bisnis dapat mengidentifikasi
peluang untuk pengembangan sistem informasi strategis yang dapat meningkatkan
efektivitas pemasaran,
4) Meningkatkan kualitas layanan pelanggan
Situs web perusahaan dapat memberikan informasi tentang kebutuhan dan
preferensi pelanggan, sehingga bisnis dapat mengidentifikasi peluang untuk
pengembangan sistem informasi strategis yang dapat meningkatkan kualitas
layanan pelanggan
5) Mengembangkan teknologi baru
Situs web perusahaan dapat memberikan informasi tentang perkembangan
teknologi dan tren di pasar, sehingga bisnis dapat mengidentifikasi peluang untuk
pengembangan sistem informasi strategis yang dapat mengembangkan teknologi
baru dan inovasi dalam bisnis.

 Internet telah mengubah kekuatan kompetitif dan keunggulan kompetitif dengan


memberikan akses yang lebih mudah dan cepat ke informasi dan sumber daya yang dapat
membantu perusahaan dalam meningkatkan daya saing di pasar. Oleh karena itu,
perusahaan harus memanfaatkan internet dengan baik untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas operasi bisnis, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta mencari
peluang baru di pasar global.
Berikut adalah beberapa cara bagaimana internet telah mengubah kekuatan kompetitif
dan keunggulan kompetitif:
1) Akses informasi
Internet memberikan akses yang lebih mudah dan cepat ke informasi tentang
pasar, pesaing, dan pelanggan.
2) Akses sumber daya
Internet juga memberikan akses yang lebih mudah dan cepat ke sumber daya
seperti tenaga kerja, bahan baku, dan teknologi.
3) Meningkatkan transparansi
Internet meningkatkan transparansi di pasar dengan memberikan informasi yang
lebih lengkap dan mudah diakses tentang produk, harga, dan kualitas layanan.
4) Meningkatkan daya saing
Internet juga telah mengubah kekuatan kompetitif dengan memberikan akses yang
lebih mudah dan cepat ke pasar global, sehingga perusahaan dapat bersaing secara
global dan mencari peluang baru di pasar internasional.
5) Meningkatkan inovasi
Internet juga telah meningkatkan inovasi dalam bisnis dengan memberikan akses
yang lebih mudah dan cepat ke teknologi baru dan tren di pasar.

 Sistem informasi dapat mempromosikan sinergi kompetensi inti dengan


mengintegrasikan sistem informasi dan teknologi informasi ke dalam operasi bisnis
perusahaan untuk meningkatkan sinergi antara berbagai fungsi dan departemen dalam
perusahaan.

Berikut adalah beberapa cara bagaimana sistem informasi dapat mempromosikan sinergi
kompetensi inti:
1) Mempercepat aliran informasi
Sistem informasi dapat membantu mempercepat aliran informasi antara
departemen atau antara individu dalam organisasi. Hal in dapat mempromosikan
kolaborasi yang lebih cepat dan responsif.
2) Mengoptimalkan sumber daya
Sistem informasi dapat membantu organisasi untuk mengoptimalkan sumber daya
mereka dengan memungkinkan mereka untuk mengumpulkan, memproses, dan
menganalisis data dengan lebih efektif.
3) Memfasilitasi kolaborasi antara departemen
Sistem informasi dapat membantu memfasilitasi kolaborasi antara departemen tau
bagian dalam organisasi dengan memungkinkan berbagi informasi dan data secara
real-time.

 Mempromosikan sinergi dan kompetensi inti dapat meningkatkan keunggulan kompetitif


perusahaan dengan membantu perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber
daya dan keahlian yang dimilikinya. Dengan sinergi dan kompetensi inti yang kuat,
perusahaan dapat menawarkan produk dan layanan yang lebih baik, lebih efisien, dan
lebih inovatif dibandingkan dengan pesaingnya.

Berikut adalah beberapa cara bagaimana mempromosikan sinergi dan kompetensi inti
dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan:
1) Efisiensi dan efektivitas operasi bisnis: Dengan mempromosikan sinergi dan
kompetensi inti, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
operasi bisnis. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mengurangi biaya
produksi, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta mempercepat waktu
pemasaran produk dan layanan.
2) Inovasi produk dan layanan: Dengan sinergi dan kompetensi inti yang kuat,
perusahaan dapat mengembangkan produk dan layanan yang lebih inovatif dan
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk
memimpin di pasar dengan menawarkan produk dan layanan yang lebih baik dan
lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.
3) Peningkatan kualitas produk dan layanan: Dengan mempromosikan sinergi dan
kompetensi inti, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan
yang ditawarkannya. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk memenangkan
kepercayaan pelanggan dan memperkuat citra merek perusahaan.
4) Peningkatan kolaborasi dan koordinasi antar departemen: Dengan sinergi dan
kompetensi inti yang kuat, perusahaan dapat meningkatkan kolaborasi dan
koordinasi antar departemen. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan keahlian dalam perusahaan, serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi bisnis.
5) Peningkatan manajemen risiko: Dengan sinergi dan kompetensi inti yang kuat,
perusahaan dapat meningkatkan manajemen risiko dalam operasi bisnis. Hal ini
dapat membantu perusahaan untuk mengurangi dampak risiko pada bisnis, serta
meminimalkan kerugian dan biaya yang terkait dengan risiko tersebut.

 Ekonomi jaringan dapat memberikan keuntungan bisnis dengan memungkinkan


perusahaan untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan keterlibatan pelanggan,
meningkatkan efisiensi operasi bisnis, memperkuat merek perusahaan, dan meningkatkan
inovasi produk dan layanan. Oleh karena itu, bisnis harus mempertimbangkan untuk
menggunakan ekonomi jaringan sebagai strategi bisnis mereka untuk mendapatkan
keuntungan dan memenangkan persaingan di pasar.

Berikut adalah beberapa cara bisnis dapat mendapatkan keuntungan dengan


menggunakan ekonomi jaringan:
1) Memperluas jangkauan pasar
2) Meningkatkan keterlibatan pelanggan
3) Meningkatkan efisiensi operasi bisnis
4) Meningkatkan merek perusahaan
5) Meningkatkan inovasi produk dan layanan

 Hukum pengembalian yang semakin berkurang adalah sebuah konsep yang mengatakan
bahwa semakin banyak input yang ditambahkan ke suatu sistem, semakin sedikit output
yang akan dihasilkan. Dalam konteks ekonomi, ini berarti bahwa setiap tambahan unit
produksi atau investasi akan menghasilkan pengembalian yang semakin berkurang.
Berikut adalah beberapa situasi di mana hukum pengembalian yang semakin berkurang
tidak berlaku. Contohnya termasuk:
1) Skala ekonomi
Ketika sebuah bisnis mengalami skala ekonomi, ia dapat memproduksi lebih
banyak produk dengan biaya yang lebih rendah per unit. Ini karena biaya tetap,
seperti biaya sewa gedung atau gaji karyawan, dibagi dengan jumlah produk yang
lebih tinggi. Dalam hal ini, pengembalian tidak semakin berkurang, tetapi malah
semakin meningkat.
2) Teknologi baru
Pengembangan teknologi baru dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas,
sehingga menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi. Dalam hal ini, hukum
pengembalian yang semakin berkurang tidak berlaku karena teknologi baru
memungkinkan untuk menghasilkan lebih banyak output dengan biaya yang sama
atau bahkan lebih rendah.
3) Ketergantungan pada input yang langka
Jika input yang diperlukan untuk produksi menjadi semakin langka atau mahal,
maka pengembalian dapat meningkat daripada semakin berkurang. Ini karena
input yang lebih langka menjadi lebih berharga dan dapat menghasilkan
pengembalian yang lebih tinggi.

4. Apa saja tantangan yang ditimbulkan oleh sistem informasi strategis dan bagaimana cara
mengatasinya?
 Beberapa tantangan manajemen yang ditimbulkan oleh sistem informasi strategis (SIS)
antara lain :
1) Pengambilan keputusan yang lebih kompleks
SIS dapat menyediakan informasi yang lebih rinci dan luas untuk pengambilan
keputusan, namun juga membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih
kompleks dan membutuhkan waktu yang lebih lama.
2) Koordinasi antar departemen
SIS dapat mengintegrasikan informasi dari berbagai departemen, namun juga
membutuhkan koordinasi yang lebih baik antara departemen untuk memastikan
data yang diinput ke sistem benar dan konsisten.
3) Memastikan keamanan informasi
SIS dapat menyimpan informasi yang sensitif dan penting, sehingga memerlukan
perlindungan keamanan yang lebih ketat untuk mencegah akses tidak sah atau
kebocoran informasi.
4) Biaya dan pengelolaan proyek
Implementasi SIS memerlukan biaya yang besar dan membutuhkan pengelolaan
proyek yang hati-hati agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
5) Perubahan budaya organisasi
SIS dapat mengubah cara kerja dan budaya organisasi, seperti memerlukan
keterampilan teknologi baru dan mempromosikan kolaborasi antar departemen.
 Analisis sistem strategis adalah proses untuk memahami bagaimana sistem informasi
strategis (SIS) dapat mendukung tujuan bisnis perusahaan. Berikut adalah cara
melakukan analisis sistem strategis:
1) Melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal yang memengaruhi organisasi,
2) Melakukan analisis terhadap sumber daya internal organisasi
3) mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi kinerja organisasi.
4) membuat evaluasi strategis.

PERTANYAAN STUDI KASUS


“Bisakah Toko Buku Ini Diselamatkan?’
1. Dampak internet terhadap penerbit buku dan toko buku ritel seperti Barnes & Noble
(B&N) cukup besar. Sebelumnya, B&N adalah penjual buku yang cukup besar. Namun, saat
ini keberadaan mereka dapat terancam oleh pesaing seperti Amazon, Apple, dan Google.
Popularitas e-book yang meningkat mengakibatkan pelanggan lebih suka membaca buku
lewat e-readers, iPod, tablet, dan PC daripada membaca buku fisik. Akibatnya, B&N
berjuang untuk mengembangkan dan memasarkan seri Nook dari e-readers dan tablet.
B&N kemudian mengembangkan aplikasi e-reader dan memasarkan serta membangun
pabrik, serta kegiatan operasional ritel perangkat terkait. Aplikasi Nook buatan B&N
mendapat reaksi positif dan berhasil merebut pangsa pasar e-book. Bisnis e-book yang
dijalankan oleh B&N (Nook) tumbuh pesat, namun tidak demikian dengan toko buku
fisiknya. Pada April 2012, B&N bekerja sama dengan Microsoft. B&N juga telah
bereksperimen untuk mengarahkan arus pelanggan ke toko fisik mereka dengan
menggunakan aplikasi yang terdapat di Nook. Jika aplikasi Nook terhubung dengan wifi,
maka pelanggan akan memperoleh banyak aplikasi dan permainan tambahan gratis. B&N
juga memperluas ruang tokonya untuk memasarkan mainan dan game, serta menambahkan
ruang baru pada tampilan perangkat Nook.
Kegiatan rantai nilai B&N berfokus pada peningkatan teknologi dengan improvisasi
produk, proses produksi, dan akses terhadap barang produksi menjadi lebih cepat dan praktis.
Meskipun B&N telah melakukan beberapa upaya untuk menghadapi perkembangan
teknologi dan tren pasar, mereka masih harus terus beradaptasi dan berinovasi untuk tetap
bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

2. Barnes & Noble adalah salah satu perusahaan yang terkena dampak besar dari kemajuan
teknologi internet dan perkembangan e-book. Cara Barnes dan Noble menghadapi tantangan
ini dengan beberapa cara yaitu yang pertama meluncurkan nook, Barnes & Noble
meluncurkan Nook, sebuah perangkat pembaca e-book yang bersaing dengan Kindle dari
Amazon. Dengan meluncurkan Nook, Barnes & Noble dapat memanfaatkan pasar e-book
yang berkembang pesat dan memperluas bisnisnya ke pasar baru. Yang kedua Penjualan
Online, Barnes & Noble meningkatkan penjualan online mereka melalui situs web dan
aplikasi, dan menawarkan pengiriman gratis untuk pesanan di atas $ 25. Dengan
meningkatkan penjualan online, Barnes & Noble dapat mencapai pasar yang lebih luas dan
mengurangi ketergantungan pada toko fisik. Yang ketiga Memperluas produk dan layanan,
Barnes & Noble memperluas produk dan layanan mereka untuk mencakup lebih dari sekadar
buku. Mereka menambahkan mainan, permainan, dan barang-barang lainnya ke dalam toko
fisik mereka, serta menawarkan layanan kopi dan makanan ringan. Hal ini membuat toko
mereka menjadi lebih menarik bagi pelanggan dan memberikan sumber pendapatan
tambahan. Yang keempat bekerja sama dengan Microsoft, Barnes & Noble bermitra dengan
Microsoft untuk meluncurkan Nook Media, sebuah perusahaan patungan yang
menggabungkan bisnis e-book dan media lainnya. Kerja sama ini membantu Barnes & Noble
mengembangkan teknologi dan memperluas pasarnya. Dan yang terakhir atau yang kelima
Kemitraan dengan Penerbit, Barnes & Noble bekerja sama dengan penerbit untuk
memperoleh hak eksklusif untuk beberapa buku populer, yang membuat mereka menjadi
satu-satunya toko yang menjual buku-buku tersebut. Hal ini membantu Barnes & Noble
membedakan diri dari pesaingnya dan menarik lebih banyak pembeli ke toko fisik dan online
mereka.

3. Menurut saya, strategi baru Barnes & Noble (B&N) telah berhasil. Strategi yang dilakukan
oleh B&N dengan mengembangkan e-book melalui penjualan online dan aplikasi Nook serta
kerja sama dengan Microsoft adalah pilihan yang tepat untuk menghadapi perkembangan
teknologi. Sebelumnya, B&N berbisnis dalam usaha retail buku dan kemudian merubah
strategi bisnis mereka dalam bidang e-book. Pada tanggal 30 April 2012, Microsoft
mengumumkan investasi senilai $300 juta untuk 17,6 persen saham di perusahaan baru yang
terdiri dari bisnis Nook tablet B&N, e-reader, dan divisi perguruannya. Dalam kesepakatan
tersebut, aplikasi Nook akan dimasukkan dalam sistem operasi Microsoft Windows 8. Hal ini
memberikan B&N poin tambahan distribusi dari ratusan juta pengguna Windows di seluruh
dunia, dan kedua perusahaan akan berbagi pendapatan dari penjualan e-book dan konten
lainnya. Dengan strategi baru ini, B&N telah berhasil memanfaatkan teknologi dan
memperluas pasar mereka.

4. Ya tentu saja, hal lain yang harus dilakukan Barnes dan Noble dan penerbit buku adalah
menyediakan konten eksklusif yang hanya tersedia pada toko fisik mereka atau platform
online mereka, dan cara lain nya adalah dengan cara menawarkan suasana yang nyaman dan
menarik sehingga mendapatkan loyalitas pelanggan

Anda mungkin juga menyukai