Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lailatul Badria D.A.

A
NIM : 180411100149
Mata Kuliah : Sistem Informasi 4-A

1. Dalam Matriks strategi terdapat 4 kategori kelompok sistem informasi, di antaranya:


- Support
Yaitu sistem informasi atau teknologi informasi yang hanya berfungsi sebagai
penunjang perusahaan (kinerja perusahaan tidak bergantung kepada peranan
teknologi informasi) dan tidak memiliki potensi yang besar dalam memberi
keunggulan kompetetif perusahaan.
Contoh : sistem penggajian karyawan di perusahaan surat kabar. Kinerja perusahaan
tidak bergantung pada kecanggihan teknologi yang digunakan, karena yang dijadikan
patokan adalah kualitas informasi dalam surat kabar yang dihasilkan. Sistem yang
bersangkutan juga tidak membedakan keunggulan perusahaan dibandingkan dengan
perusahaan sejenis lainnya.
- Factory
Yaitu teknologi informasi yang tidak secara langsung memberikan keunggulan
kompetetif kepada perusahaan, namun keberadaannya mutlak diperlukan.
Contoh : sistem informasi customer pada sebuah bank mengingat bahwa data lengkap
customer harus dimiliki oleh sebuah bank, karena segala perhitungan (seperti premi
dan klaim) sangat bergantung kepada profil perorangan. Namun, sistem ini tidak
secara khusus memberikan keunggulan kompetitif bagi pihak bank dengan bank
lainnya (pesaing).
- Turnaround
Yaitu sistem informasi yang secara langsung dapat memberikan keunggulan
kompetatif kepada perusahaan yang memilikinya, namun secara prinsip perusahaan
tersebut tidak bergantung eksistensinya terhadap sistem informasi yang bersangkutan.
Contoh : aplikasi sistem telemedicine pada industri rumah sakit. Tanpa adanya sistem
ini, rumah sakit dapat berjalan seperti biasanya tanpa ada gangguan yang berarti.
Namun, dengan adanya Sistem Telemedicine dapat menghubungkan rumah sakit
yang bersangkutan dengan masyarakat melalui internet sehingga dapat meningkatkan
daya saing rumah sakit tersebut dengan rumah sakit lainnya (Indrajit).
- Strategic
Yaitu sistem informasi yang paling utama, karena secara signifikan memiliki nilai
strategis bagi perusahaan dan tanpa system ini perusahaan dapat gulung tikar.
Contoh : fasilitas ATM bagi sebuah bank yang dapat memudahkan para calon
pelanggan untuk melakukan transfer, pengambilan, cek saldo, dll. Dengan system ini
pelanggan akan memilih bank yang menyediakan akses kemudahan baginya. Dalam
arti, pelanggan memperoleh kepuasan layanan.
Kategori kelompok tersebut menunjukkan posisi system informasi di sebuah organisasi.
Sebuah perusahaan harus dapat memetakan setiap aplikasi atau infratruktur teknologi
informasi yang dimilikinya kedalam matriks yang ada, sehingga management dapat
melihat tingkat kepentingan masing-masing system informasi yang dimiliki untuk
keperluan perencanaan dan pengembangannya.

2. Tim inti proyek sistem informasi dapat dikategorikan menjadi 3 bagian utama :
 Tim Information Management
Merupakan kumpulan para ahli manajemen yang sangat menguasai ilmu
informasi untuk kebutuhan bisnis. Menganalisa dan menangani aspek-aspek
bisnis dan manajemen (relationship oriente) dari suatu sistem informasi (relasi
antara sistem informasi dengan fungsi-fungsi organisasi lainnya, hubungan antara
sistem informasi dengan manajemen kunci perusahaan, dan lain sebagainya)
merupakan tanggung jawab dari tim ini, seperti:
1. Para ahli manajemen perubahan yang akan mengusulkan cara terbaik
implementasi sebuah sistem baru sebagai pengganti sistem lama.
2. Pakar analisa cost benetit akan melihat aspek-aspek informasi dari kacamata
pembiayaan investasi dan manfaat yang diberikan kepada perusahaan.
3. Ahli bisnis pada industri dimana perusahaan berada akan sangat mempercepat
proses analisa dan meningkatkan kualitas output karena pengalaman yang
telah dimiliki.
4. Pakar pembuatan perencanaan bisnis perusahaan akan menjaga agar proyek
sistem informasi yang dijalankan sejalan dan tidak berada di luar jalur-jalur
kerangka strategi perusahaan yang telah disepakati.
5. Ahli audit teknologi informasi akan menilai seberapa jauh efektivitas sistem
yang ada sekarang dengan kebutuhan bisnis, dan bagaimana keamanan sistem
sehubungan dengan kontrol internal perusahaan dan lain sebagainya.
 Information System
Tim ini akan memfokuskan diri pada jenis-jenis informasi apa yang dibutuhkan
oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis sehari-hari (demand oriented) dan hal-
hal lain yang berkaitan dengannya, seperti:
1. Ahli strategi sistem informasi merupakan pakar utama yang dibutuhkan tim
untuk mendenisikan jenisjenis informasi yang harus dihasilkan dengan segala
karakteristiknya bagi perusahaan.
2. Pakar manajemen resiko akan melihat resiko bisnis yang mungkin dihadapi
seandainya terjadi kesalahan atau hal-hal lain dalam sistem informasi yang
dibangun.
3. Ahli contingency planning akan mempersiapkan prosedur yang harus
dilakukan perusahaan jika ada gangguan teknis sistem yang dapat menggangu
aktivitas perusahaan.
4. Pakar mana jemen proyek akan mempersiapkan strategi dalam menjalankan
portfolio proyek sistem informasi yang beragam berdasarkan skala prioritas
dan keterbatasan sumber daya.
5. Spesialisasi supports dan services yang akan mengajukan usulan bagaimana
memelihara sistem informasi setelah proyek selesai dilaksanakan (pasca
implementasi), termasuk di dalamnya kemungkinan outsourcing, usulan
pembangunan infrastruktur khusus ( all enter, help desk, dan lain-lain), sampai
dengan prosedur prosedur yang harus dilakukan.
 Information Strategy
Yang merupakan jawaban atas kebutuhan sistem informasi yang telah didenisikan
(supply oriented). Semua rencana strategis yang telah disusun oleh kedua tim
sebelumnya pada akhirnya harus diimplementasikan secara teknis. Dilihat dari
karakteristik pekerjaannya, biasanya ada empat jenis pengembangan teknologi
yang dilakukan:
1. Membangun infrastruktur jaringan teknologi informasi, biasanya berupa
proyek-proyek perencananaan dan pembangunan jaringan komunikasi seperti
LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network), Intranet, Internet,
dan Extranet.
2. Membeli paket software atau hardware yang siap pakai di pasaran dan
mengimplementasikannya dalam perusahaan (package implementation).
3. Membuat software sendiri berdasarkan kebutuhan dan desain yang dibuat oleh
tim yang dibentuk secara khusus oleh perusahaan ( custom development atau
in-house development).
4. Melakukan dua atau ketiga hal diatas dan mengintegrasikannya satu sama lain
(system integration).

3. Zachman membagi teknologi informasi menjadi 3 komponen utama yang masing-masing


saling berdiri sendiri atau independent, yaitu : data, proses, dan teknologi.
 Data merupakan bahan mentah atau ‘Raw material’ dari suatu system informasi
yang harus diolah menjadi informasi. Informasi inilah yang diharapkan akan
menjadi ‘knowledge’ bagi sumber daya manusia yang ada, sebagai modal utama
dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
 Proses yang merupakan suatu prosedur penyaluran data dan informasi dari suatu
tempat ke tempat yang lain.
 Teknologi merupakan medium yang memungkinkan terjadinya pengolahan dan
penyaluran data secara efisien dan efektif. Ibarat tubuh manusia, data merupakan
darah, proses merupakan mekanisme peredaran darah, dan teknologi adalah
pembuluh darah.
Kalau dilihat lebih seksama, dalam format sistem informasi perusahaan, data merupakan
hal yang paling stabil (atau dapat dikatakan statis) di antara kedua komponen yang lain.
Stabil dalam arti kata, jenis data yang dibutuhkan perusahaan sangat jarang berubah dari
hari ke hari. Selagi perusahaan tetap berada dalam jalur bisnis utamanya (core business),
data yang dibutuhkan dari masa ke masa relatif sama. Tidak seperti halnya data, proses
biasanya mengalami perubahan dari masa ke masa secara evolusi. Perubahan biasanya
terjadi karena selain disebabkan keinginan manajemen untuk berusaha memperbaiki
efisiensi, efektivitas, dan kontrol internal, juga karena adanya ekspansi bisnis.
Biasanya ada 4 jenis perubahan proses yang biasa dilakukan perusahaan :
1. Eliminating penghilangan proses-proses yang tidak perlu
2. Simplifying penyederhanaan proses-proses yang ada
3. Integrating penggabungan beberapa proses ke dalam sebuah alur proses
4. Automating perubahan proses manual menjadi otomatis (dengan memanfaatkan
komputer)
Walaupun ada kecenderungan untuk merubah proses, secara alami perubahan yang
terjadi bersifat evolusi. Hal ini disebabkan karena bisnis sehari-hari tidak boleh terganggu
atau berhenti (has to still go on) selagi perubahan terjadi. Diharapkan adanya perubahan
secara evolusi akan memperkecil resiko kegagalan.

Anda mungkin juga menyukai