PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di jaman yang serba modern ini, kini banyak aktivitas manusia yang berhubungan
dengan sistem informasi. Tidak hanya di negara-negara maju, di Indonesia pun sistem
informasi telah banyak diterapkan dimana-mana. Seperti di kantor, di pasar-pasar
swalayan, di bandara, bahkan dirumah ketika pemakai sedang bercengkerama dengan
dunia internet. Entah disadari atau tidak, sistem informasi telah banyak membantu
manusia dalam banyak hal. Dewasa ini, sistem informasi memiliki peranan yang
sangat penting dalam suatu organisasi atau lembaga. Dengan adanya sistem informasi
suatu lembaga atau perusahaan akan lebih dimudahkan dalam segala aktivitas
lembaganya tersebut.
Dalam sebuah perusahaan, sistem informasi dianggap sebagai senjata dalam
melakukan persaingan bisnis. Dengan adanya sistem informasi, maka suatu lembaga
atau perusahaan dapat mencapai suatu keunggulan yang kompetitif. Informasi dapat
diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya
informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol
sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat
terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan
lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali
tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi
tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu
banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting dalam
mendesain sebuah sistem informasi yang efektif. Menyiapkan langkah atau metode
dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru. Selain itu, strategi dan teknik pengujian dalam sistem informasi juga sangat
diperlukan dalam sistem informasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan rumusan masalah, antara lain:
1. Apa dasar-dasar sistem informasi?
1
2. Bagaimana strategi yang digunakan dalam pengujian sistem informasi?
3. Apa teknik-teknik yang digunakan dalam pengujian sistem informasi?
C. Tujuan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini, antara lain:
1. Untuk mengetahui dasar-dasar sistem informasi.
2. Untuk mengetahui strategi dalam pengujian sistem informasi..
3. Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam pengujian sistem
informasi.
D. Manfaat Makalah
Manfaat dari penulisan makalah ini, antara lain:
1. Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai apa
saja dasar-dasar sistem informasi dan strategi yang digunakan dalam pengujian
sistem informasi.
2. Agar dapat menambah wawasan pembaca mengenai teknik-teknik pengujian
sistem informasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Control, suatu kegiatan untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.
3
Hardware
Software
Data
Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih
lanjut untuk menghasilkan informasi. Seperti dokumen bukti-bukti transaksi, nota,
kuitansi
Prosedur
Manusia
4
B. Strategi Sistem Informasi
Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah dukungan terhadap sistem yang ada
dan membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing organisasi dalam
hal adalah tujuan. Sistem Informasi dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan
secara keseluruhan sehingga dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis
dengan perusahaan lainnya.
5
proses bisnis, menurunkan biaya dari pemasok dan menurunkan biaya ke
pelanggan.
2. Differentiation strategy
Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika menyediakan produk
atau jasa yang unik dan mampu memberikan nilai lebih kepada pelanggan
dibandingkan dengan pesaing lain, yaitu dengan cara memanfaatkan teknologi
informasi utnuk menciptakan produk atau jasa yang berbeda dan mengurangi
keuntungan diferensi dari pesaing.
3. Focus Strategy
Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat membantu
perusahaan memfokuskan pada produk atau jasa khusus dalam organisasi.
4. Innovation Strategy
Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menemukan
cara khusus dalam berbisnis yaitu dengan menyediakan produk atau jasa
dengan inovasi terbaru.
5. Alliance Strategy
Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menciptakan
kerja sama yang menguntungkan baik dengan pemasok, perusahaan lain,
bahkan dengan para pesaing.
6. Growth Strategy
Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika mampu
mengembangkan dan mendiversifikasi pasar.
7. Quality Strategy
Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika mampu membantu
meningkatkan kualitas dari produk atau jasa.
6
C. Teknik Pengujian Sistem Informasi
Teknik pengujian dalam sistem informasi merupakan sebuah proses formal
yang dilakukan oleh tim penguji khusus di mana unit perangkat lunak, beberapa unit
perangkat lunak yang terintegrasi atau seluruh paket perangkat lunak diperiksa dengan
menjalankan program pada computer. semua tes terkait ditunjukkan sesuai dengan
prosedur pengujian yang disetujui uji khusus.
Tujuan pengujian sistem informasi
1. Untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan kesalahan sebanyak
mungkin dalam perangkat lunak yang diuji.
2. Untuk membawa software yang diuji setelah koreksi kesalahan
diidentifikasi dan menguji ulang pada kualitas yang memadai.
3. Untuk melakukan tes yang dibutuhkan secara efisien dan efektif dalam
anggaran dan penjadwalan keterbatasan.
Black Box Testing atau yang sering dikenal dengan sebutan pengujian
fungsional merupakan metode pengujian Perangkat Lunak yang digunakan
untuk menguji perangkat lunak tanpa mengetahui struktur internal kode atau
Program. Dalam pengujian ini, tester menyadari apa yang harus dilakukan oleh
program tetapi tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana melakukannya.
7
Kelebihan Black Box Testing yaitu:
8
2) Diperlukan pengetahuan tentang internal perangkat lunak yang sedang diuji
bermanfaat untuk pengujian menyeluruh
Metode yang menggabungkan ke dua metode di atas disebut dengan metode Grey
Box Testing. Grey Box Testing adalah metode pengujian sistem informasi yang
menggabungkan metode Black Box Testing dan White Box Testing. Berbeda dengan
Black Box dan White Box Testing, pada metode Grey Box Testing, struktur internal
dari sistem tersebut di ketahui oleh tester atau penguji adalah partial atau hanya
sebagian.Struktur internal yang diketahui ini biasanya adalah struktur data internal
dan algoritma yang dapat digunakan untuk mendesain kebutuhan skenario
pengujian.Dan pada tahapan pengujian, kegiatan pengujian hanya dilakukan dengan
metode Black Box Testing.Salah satu contohnya adalah pada saat ketika struktur
internal pemrograman pada dua atau lebih modul dipelajari untuk dibuatnya sebuah
skenario pengujian.
9
D. Hierarki Pengujian Perangkat Lunak
1) Unit Testing: Pengujian dilakukan pada setiap modul atau blok kode selama
pengembangan. Pengujian ini biasanya dilakukan oleh developer yang menulis
kode.
4) Acceptance Testing: Pengujian beta dari produk yang dilakukan oleh pengguna
akhir yang sebenarnya.
10
Jenis Pengujian Sistem
11
7) Hardware/ Software Testing: Pengujian ini terjadi ketika penguji fokus pada
interaksi antara perangkat keras dan perangkat lunak sistem selama proses
pengujian sistem.
1) Unit Testing: Pengujian dilakukan pada setiap modul atau blok kode selama
pengembangan. Pengujian ini biasanya dilakukan oleh developer yang menulis
kode.
2) Integration Testing: Pengujian yang dilakukan Sebelum, selama, dan setelah
integrasi modul baru ke dalam paket perangkat lunak utama. Pengujian ini
melibatkan pengujian setiap modul kode dari masing-masing individu. Satu
perangkat lunak dapat berisi beberapa modul yang sering dibuat oleh
beberapa developer yang berbeda.
3) System Testing: Pengujian yang dilakukan oleh agen pengujian profesional pada
produk perangkat lunak yang telah selesai sebelum perangkat lunak tersebut
diperkenalkan secara umum.
4) Acceptance Testing: Pengujian beta dari produk yang dilakukan oleh pengguna
akhir yang sebenarnya.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif. Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Selain itu, strategi dan teknik pengujian dalam sistem informasi juga sangat
diperlukan dalam sistem informasi. Strategi yang dimaksud berupa dukungan
terhadap sistem yang ada dan membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif atas
pesaing organisasi dalam hal adalah tujuan. Sistem Informasi dapat mempengaruhi
aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga dapat membantu perusahaan
dalam persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya, sedangkan teknik sistem
informasi berupa black box testing dan white box testing.
B. Saran
Makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat
untuk kita semua dan menambah wawasan serta menambah ilmu, sehingga alangkah
baiknya ketika kita dapat memetik manfaat dari makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Putera, Wariman. 2012. Makalahkonsep Dasar Sistem Dan Sistem Informasi, (online),
http://karya-putra-suoh.blogspot.com/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakses
pada tanggal 03 November 2019).
14